Anda di halaman 1dari 10

KUMPULAN RUMAH ADAT DI INDONESIA DARI MASING-MASING PROVINSI

1. Rumah Adat Krong Bade | Rumah Adat Provinsi Nanggroe Aceh


Darussalam

Rumah Krong Bade atau rumoh Aceh merupakan jenis rumah adat
panggung. Ciri tersebut terlihat dari adanya sebuah tangga depan untuk
masuk dan keluar rumah. Di Aceh sendiri hanya terdaat beberapa kepala
keluarga yang masih bertahan dengan rumah adat krong bade. Alasannya
karena biaya pembuatan rumah adat ini tergolong mahal. Sehingga
banyak yang lebih memilih rumah modern minimalis yang lebih
terjangkau.

2. Rumah Adat Bolon | Rumah Adat Provinsi Sumatera Utara

Rumah Bolon merupakan rumah adat yang terpengaruh budaya suku


Batak. Rumah adat bolon sendiri terdiri dari beberapa jenis, yakni Rumah
Adat Bolon Toba, Rumah Adat Bolon Mandailing, Rumah Adat Bolon
Simalungun, Rumah Adat Bolon Pakpak, Rumah Adat Bolon Karo dan
Rumah Adat Bolon Angkola. Setiap jenis rumah adat tersebut memiliki
aksen gaya arsitektur khusus. Jadi bisa dibilang rumah adat bolon
termasuk rumah adat di Indonesia yang memeiliki banyak variasi dan
gaya arsitektur.

3. Rumah Adat Gadang | Rumah Adat Provinsi Sumatera Barat

Rumah Gadang atau Rumah Godang merupakan rumah adat dari suku
Minang yang ada di tanah Minangkabau. Rumah adat ini memiliki gaya
arsitektur unik dan sentuhan budaya melayu nusantara. Sehingga tidaklah
heran apabila menjumpai rumah gadang di beberapa wilayah Malaysia.
Sebab masih satu rumun, yakni rumun melayu dan wilayah malaka. Selain
itu, rumah adat gadang juga pernah dijadikan gambar pada mata uang
logam 100 rupiah. Karena memang rumah adat dari Sumatera Barat ini
sangat ikonik dan juga mudah dikenali sebagai representasi dari
Indonesia.

4. Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar | Rumah Adat Provinsi Riau

Rumah Selaso Jatuh Kembar merupakan rumah adat di Indonesia yang


berasal dari Provinsi Riau. Menurut sejarah, rumah adat selaso jatuh
kembar bermakna rumah yang memiliki dua selasar. Selasar artinya lantai
yang posisinya lebih rendah dari ruangan tengah. Biasanya digunakan
untuk berkumpul dan juga bermusyawarah dalam satu keluarga maupun
balai warga. Karena zaman sekarang sudah jarang, rumah selaso jatuh
kembar hanya dapat dijumpai satu atau beberapa saja di setiap desa.

5. Rumah Adat Belah Bubung | Rumah Adat Provinsi Kepulauan Riau

Rumah adat belah bubung merupakan rumah tradisional dari provinsi


Kepulauan Riau. Rumah ini berbentuk rumah panggung dengan bentuk
atap bervariasi. Atap lipat pandan berbentuk curam, atap lipat kajang
berbentuk mendatar, atap layar berbentuk atap bersusun, atap perabung
panjang berbentuk sejajar dengan jalan raya dan atap perabung
melintang berbentuk tidak sejajar jalan raya. Pada umunya rumah adat di
Indonesia ini terbagi menjadi 4 rauangan, yakni selasar, ruang induk,
ruang penghubung dapur dan dapur.

6. Rumah Adat Panggung Kajang Leko | Rumah Adat Provinsi Jambi

Rumah Panggung Kajang Leko merupakan rumah adat yang berasal dari
provinsi Jambi. Rumah adat ini tergolong sangat kompleks, dimana
terdapat 8 ruangan di dalamnya. Ruangan pertama disebut jogan, untuk
tempat beristirahat dan menyimpan persediaan air. Ruangan kedua
disebut serambi depan, untuk tempat menerima tamu laki-laki saja.
Ruangan ketiga disebut serambi dalam, untuk tempat tidur anak laki-laki.

Selanjutnya ruang keempat disebut amben melintang, untuk kamar


pengantin. Ruang kelima disebut serambi belakang, untuk tempat tidur
anak perempuan. Ruang keenam disebut laren, untuk tempat menerima
tamu perempuan saja. Ruang ketujuh disebut garang, untuk tempat
memasak makanan menyimpan persediaan air. Ruang kedelapan atau
ruang dapur untuk memasak makanan.

7. Rumah Adat Limas | Rumah Adat Provinsi Sumatera Selatan

Rumah limas merupakan rumah adat di Indonesia yang juga tergolong


cukup unik. Dimana rumah ini memunyai atap berbentuk limas dengan
arsitektur lantai bertingkat berbentuk panggung. Kayu yang digunakan
untuk rangka dan tiang berasal dari kayu ulin. Sedangkan untuk bagian
aksen lainnya menggunakan kayu tembesu. Kedua bahan kayu tersebut
dikenal sangat bagus kualitasnya, sehingga rumah adat limas mamu
bertahan hingga puluhan tahun.
8. Rumah Adat Rakit Limas | Rumah Adat Provinsi Bangka Belitung

Rumah adat rakit limas merupakan rumah adat yang sekilas hampir mirip
dengan rumah adat limas. Ya, memang benar, rumah adat ini memiliki
arsitektur dan aksen yang sama. Karena memang masih serumpun
melayu dan berada di bumi Sumatera. Mungkin sedikit perbedaannya
adalah pada aksen rakitnya. Bangka Belitung yang merupakan pulau
menambahkan aksen rakit tersebut sebagai enanda sekaligus pembeda.
Utamanya untuk menunjukkan ciri khas asli belitung.

9. Rumah Adat Rakyat | Rumah Adat Provinsi Bengkulu

Rumah rakyat merupakan rumah adat di Indonesia yang berasal dari


provinsi Bengkulu. Rumah adat ini cukup kompleks namun tidak
sekompleks rumah adat di provinsi Jambi. Ada beberaa ruangan yang
memiliki fungsi khusus di dalam rumah adat rakyat ini. Diantaranya ada
ruang berendo atau beranda untuk menerima tamu. Ruang bilik gedang
yang digunakan sebagai kamar utama. Ruang bilik gadis digunakan untuk
kamar anak perempuan. Ruang laki untuk kamar anak laki-laki. Juga ruang
dapur untuk memasak makanan.

10. Rumah Adat Nowou Sesat | Rumah Adat Provinsi Lampung

Rumah nowou sesat yang memiliki arti rumah ibadah. Menurut kisah
setempat, rumah ini didirikan atas dasar beribadah, yakni membangun
keluarga dan mendidik anak. Sehingga rumah nowou sesat sebenarnya
memiliki makna yang baik dan dalam. Tetapi rumah adat yang berbentuk
panggung dan atap ilalang ini sudah hampir jarang ditemui. Padahal
rumah adat dari Lamung ini tergolong berarsitektur kayu minimalis.
Sehingga tidak terlalu mahal dan sulit membuat bangunan rumah adat
yang satu ini.

11. Rumah Adat Badui | Rumah Adat Provinsi Banten

Rumah adat badui meruakana rumah adat yang dibangun oleh suku badui
yang berdiam diri di Banten. Karena masih sedikit dekat dengan
Sumatera, maka karakteristiknya mirip rumah panggung dengan atap
ilalang. Rumah adat badui ini memiliki struktur kayu, bambu dan batu
sebagai material penyusunnya. Kayu pada bagian rangka, bambu pada
bagian dinding dan tiangnya terbuat dari batu. Rumah adat ini masih bisa
dijumpai di beberapa daerah pelosok ujung kulon dan pedesaan di daerah
Banten.

12. Rumah Adat Sunda | Rumah Adat Provinsi Jawa Barat

Rumah adat sunda merupakan rumah adat di Indonesia yang memiliki


bentuk panggung di daerah Jawa Barat. Bagian depannya juga terdapat
tangga atau golodog yang berfungsi untuk keluar masuk rumah.
Sedangkan untuk atapnya mungkin yang paling banyak mempunyai
jenis/variasi. Beberapa variasi atap yang sering dijumpai adalah atap
Jolopong, Badak Heuay, Tagong Anjing, Jubleg Nangkub, Perahu Kemureb,
Buka Pongpok dan juga Capit Gunting. Semua jenis tersebut memiliki ciri
khas yang berbeda-beda.

13. Rumah Adat Joglo | Rumah Adat Provinsi Jawa Tengah

Rumah adat Joglo berasal dari provinsi Jawa Tengah, yang merupakan
rumah adat suku Jawa di bagian tengah dari Pulau Jawa. Rumah adat ini
terdiri dari beberaa ruang di dalamnya. Ruangan-ruangan tersebut
memiliki fungsi tersendiri. Ada ruang pendopo sebagai ruang tamu
terbuka di depan rumah. Ruang pringgitan atau ruang samping sebagai
ruang akses masuk dan keluar rumah. Ruang dalem yang merupakan
ruang utama di dalam rumah. Ruang sentong berfungsi untuk ruang
penyimpanan. Ruang gandok tengen dan gandok kiwo untuk kamar tidur
keluarga..

14. Rumah Adat Bangsal Kencono | Rumah Adat Provinsi Jogjakarta

Rumah Bangsal Kencono merupakan rumah adat di Indonesia yang


berasal dari provinsi Jogjakarta. Dahulu kala, rumah adat ini dipakai untuk
tempat tinggal raja-raja Jawa dan pejabat kerajaan. Biasanya lokasinya
ada di bagian tengah dari keraton kesultanan. Dalam rumah adat ini
terdapat banyak filosofi dan nilai-nilai kehidupan. Dimana setia bagian di
dalamnya meruakan perlambangan dari laku polah manusia, alam
semesta dan kehidupan didalamnya.

15. Rumah Adat Joglo (Jawa Timuran) | Rumah Adat Provinsi Jawa Timur
Rumah adat Joglo (Jawa Timuran) merupakan rumah adat yang masih
hampir sama dengan joglo Jawa Tengah. Baik dari segi tampilan
arsitekturnya maupun dari segi aksen yang ditampilkan. Namun untuk
joglo dari Jawa Timur lebih minimalis tetapi artistik. Terlihat dari
penambahan beberapa ruangan di dalamnya dengan fungsi lebih spesifik.
Selain itu banyak nilai filosofis dan sanepan yang terkandung di dalam
rumah ini. Sehingga semacam rumah adat yang didirikan atas dasar nilai
luhur dan kebudayaan yang kental.

16. Rumah Adat Kebaya | Rumah Adat Provinsi DKI Jakarta

Rumah kebaya merupakan rumah adat yang kental dengan budaya


Betawi. Sehingga bentuk rumah adat ini cukup khas dan juga mudah
dikenali. Terlebih lagi di Jakarta, rumah kebaya tergolong langka dan sulit
ditemui. Rumah adat betawi initenggelam diantara lautan gedung-gedung
pencakar langit. Dewasa ini , rumah adat kebaya hanya bisa dijumpai di
daerah perkampungan betawi saja. Itu pun jumlahnya juga tidak banyak,
hanya sekitar belasan saja.

17. Rumah Adat Gapura Candi Bentar | Rumah Adat Provinsi Bali

Rumah adat gapura candi bentar adalah rumah adat dari Bali. Pulau
seribu pura ini masih menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat
daerahnya dengan kental. Dimana budaya dan adat istiadat tersebut
menyatu dengan agama mayoritas di sana, yakni hindu. Sehingga rumah
adat gapura candi bentar ini menyerupai pura lengkap dengan gapura
masuknya. Berbeda dengan ruah adat lainnya, rumah adat provinsi Bali
ini cukup mudah kita jumpai di sana. Itu tandanya rumah adat di
Indonesia yang satu ini termasuk rumah adat yang masih banyak didirikan
di daerah asalnya.

18. Rumah Adat Dalam Loka | Rumah Adat Provinsi Nusa Tenggara Barat

Rumah adat dalam loka merupakan rumah adat dari suku-suku asli yang
mendiami Nusa Tenggara Barat. Suku-suku tersebut antara lain adalah
suku Sasak, suku Sumbawa, suku Dongu dan suku Dompu. Rumah adat
dalam loka memiliki sejarah yang cukup unik. Dahulu kala rumah adat ini
tidak diperuntukkan untuk tempat tinggal, tetapi untuk istana raja dan
tetua adat. Seiring dengan perkembangan zaman, rumah ini mulai
difungsikan untuk tempat tinggal warga setempat. Di Nusa Tenggara
Barat sendiri masih cukup mudah menjumpai rumah adat ini, khususnya
di pedesaan dan daerah adat suku setempat.

19. Rumah Adat Musalaki | Rumah Adat Provinsi Nusa Tenggara Timur

Rumah Musalaki merupakan rumah adat dari provinsi Nusa Tenggara


Timur. Jadi hampir sama dengan rumah adat di Nusa Tenggara Barat,
hanya saja ada sedikit perbedaan dari segi arsitektur dan juga filosofi.
Tetapi kisah dibaliknya juga sama, yakni awalnya rumah ini bukan rumah
untuk warga. Hanya seorang raja, kepala suku dan para pembesar adat
saja yang bisa tinggal di sana. Tetapi sekarang sudah umum dipakai
sebagai tempat tinggal warga Nusa Tenggara Timur. Jadi antara Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur termasuk dalam rumah adat di
Indonesia yang memiliki kemiripan satu dengan yang lainnya karena
letaknya yang berdekatan.

20. Rumah Adat Panjang | Rumah Adat Provinsi Kalimantan Barat

Rumah Panjang merupakan rumah adat dari Kalimantan Barat tepatnya


suku Dayak di Borneo Barat. Rumah ini berbentuk rumah panggung
memanjang dengan tiang penyangga tinggi dan anak tangga yang lebar.
Tetapi rumah adat dari Kalimantan Barat ini sekarang sudah jarang
ditemui di derah asalnya. Bahkan bisa dikatakan sudah terancam punah
tergerus zaman. Kini rumah adat panjang hanya bisa ditemui dengan
arsitektur dan aksen yang lengka di Taman Mini Indonesia Indah saja.

21. Rumah Adat Betang | Rumah Adat Provinsi Kalimantan Tengah

Rumah adat betang adalah rumah adat asli dari provinsi Kalimantan
Tengah. Rumah bentang secara garis besar hampir mirip dengan rumah
Panjang di Kalimantan Barat. Hanya ukurannya saja yang cenderung lebih
besar dan dibangun di areal yang lebih luas. Umumnya rumah betang ini
dibangun di atas tanah seluas 150 meter x lebar 30 meter x tinggi 3-5
meter. Sehingga setiap stu rumah adat ini sebenarnya bisa ditinggali oleh
150 jiwa atau 30-35 kepala keluarga. Bila untuk ukuran rumah adat di
Indonesia, rumah adat betang adalah rumah adat terbesar kedua di
Indonesia.

22. Rumah Adat Lamin | Rumah Adat Provinsi Kalimantan Timur


Rumah adat Lamin merupakan rumah adat asli dari suku Dayak Timur,
Kutai dan Banjar. Rumah Lamin berbentuk layaknya rumah adat bentang
dan rumah adat panjang. Namun ukurannya dua kali lipat dari rumah
betang, dimana panjangnya 300 meter x lebar 15 meter x tinggi 3-5
meter. Itu artinya rumah ini adalah rumah adat terbesar di Indonesia.
Jumlah orang yang dapat di tampung dan tinggal di sana sekitar 250
orang atau setara dengan 40-45 kepala keluarga.

23. Rumah Adat Bubungan Tinggi | Rumah Adat Provinsi Kalimantan


Selatan

Rumah adat bubungan tinggi merupakan rumah adat tradisional dari suku
Dayak selatan. Dimana gaya arsitektur dan aksen yang ada di rumah ini
sedikit berbeda dengan rumah adat suku dayak lainnya. Meski begitu,
nilai kebanggan dan juga restisiusnya tidak kalah dengan rumah adat
lainnya. Bahkan bisa dibilang rumah adat bubungan tinggi ini lebih
menekankan pada struktur bangunan yang tinggi dan kokoh. Artinya
rumah adat di Indonesia yang satu ini lebih mengutamakan konse
bangunan daripada daya tampung bangunannya.

24. Rumah Adat Baloy | Rumah Adat Provinsi Kalimantan Utara

Rumah adat baloy merupakan rumah adat asli dari Kalimantan Utara.
Meski provinsi ini adalah provinsi baru, namun kebudayaan dan rumah
adatnya sudah ada seja zaman nenek moyang. Rumah Baloy terinspirasi
dari rumah adat suk Tidung yang berdiam diri di wilayah Kalimantan
Utara. Dimana suku asli Kalimantan Utara tersebut lebih baik dalam selera
arsitektur bangunan daripada rumah adat di Kalimantan yang lain.
Sehingga Kalimantan Utara menetapkan rumah adat ini sebagai maskot
daerah sekaligus media menarik wisatawan.

25. Rumah Adat Pewaris | Rumah Adat Provinsi Sulawesi Utara

Rumah adat Pewaris merupakan rumah adat suku Minahasa yang


merupakan suku asli dari Provinsi Sulawesi Utara. Rumah pewaris atau
rumah walewangkoa berwujud rumah panggung dengan tiang balok kayu
dan dua buah tangga kanan-kiri di bagian depan. Hampir seluruh bagian
dari rumah adat di Indonesia ini terbuat dari bahan kayu asli. Selain itu,
keunikan lainnya juga terdapat pada pembagian ruangannya. Ada
ruangan berama Setup Emperan yang berfungsi sebagai tempat
menerima tamu. Ruang Pores sebagai ruangan untuk tidur. Serta ruang
sangkor untuk tempat menyimpan persediaan makanan/lumbung padi.

26. Rumah Adat Tambi | Rumah Adat Provinsi Sulawesi Tengah

Rumah adat tambi merupakan rumah adat tradisional dari Sulawesi


Tengah. Rumah ini memiliki bentuk persegi panjang dengan gaya
arsitektur rumah panggung. Bahan material yang digunakan kebanyakan
adalah kayu asli dan juga batu alam. Dalam rumah adat ini juga dikenal
adanya pembagian ruang. Dimana terdapat ruang ruang utama, dapur
dan ruang tamu, semuanya ruangan berkumpul menjadi satu dengan
sekat. Ada mitos yang mengatakan, rumah adat tambi hanya boleh
dibangun menghadap ke utara atau selatan. Untuk membedakan status
sosial, maka dibuatlah embeda menurut jumlah anak tangga. Rumah
orang besar beranak tangga genap, sedangkan rumah orang biasa
beranak tangga ganjil.

27. Rumah Adat Buton | Rumah Adat Provinsi Sulawesi Tenggara

Rumah adat buton merupakan rumah adat di Indonesia yang berasal dari
provinsi Sulawesi Tenggara. Dari segi karakteristik arsitektur banguannya
cuku unik. Dimana rumah adat ini dibangaun dalam 4 lantai dengan teknik
kontruksi kayu kait tanpa pasak dan paku. Itu tandanya masyarakat
Sulawesi tenggara memiliki ketrampilan bangunan yang luar biasa.
Keterampilan ini sudah turun temurun diwariskan dari generasi ke
generasi. Namun dewasa ini cukup sedikit anak muda yang mau belajar
dan mewarisi kemahiran dalam mebuat bangunan.

28. Rumah Adat Tongkonan | Rumah Adat Provinsi Sulawesi Selatan

Rumah Tongkonan merupakan rumah adat suku Toraja, Sulawesi Selatan.


Rumah adat ini memiliki ciri khas yang mencolok di bagian atanya. Ya,
atap rumah ini berbentuk lengkung seperti perahu. Selain itu dibagian
tersebut juga terdaat deretan tanduk kerbau yang berda di bagian depan
rumah. Nah, uniknya lagi, rumah adat ini memiliki dua fungsi. Yakni
sebagai tempat tinggal dan juga tempat penyimpanan mayat. Tetapi
keduanya terpisah, tidak dijadikan satu.

29. Rumah Adat Dulohupa | Rumah Adat Provinsi Gorontalo


Rumah Adat Dulohupa merupakan rumah adat dari provinsi Gorontalo.
Rumah adat di Indonesia ini memiliki aksen atap yang cukup berseni
dengan struktur bangunan khas rumah panggung. Sebagian besar
material yang dipakai untuk membangun rumah ini adalah kayu asli.
Sama seperti rumah adat sebelumnya, rumah adat dulohupa mempunyai
dua fungsi, yakni sebagai tempat tinggal dan juga balai musyawarah. Jadi
bisa dibilang bahwa rumah adat ini adalah lambang kerukunan
masyarakat Gorontalo. Sehingga dulohupa memiliki nilai filosofi yang
luhur khususnya tentang kebersamaan, musyawarah dan gotong royong.

30. Rumah Adat Mandar | Rumah Adat Provinsi Sulawesi Barat

Rumah adat mandar merupakan rumah adat yang berasal dari Sulawesi
Barat. Rumah adat di Indonesia ini menggunakan teknik bangunan yang
mirip dengan bangunan suku Bugis dan Toraja. Bedanya hanya pada teras
yang luas dan jumlah anak tangga yang selalu dibuat ganjil. Selain itu
sebagian besar dari stuktur material banguan dipergunakan bahan alam.
Bahan tersebut berupa kayu asli, rumbia, ilalang, ijuk dan bambu.
Didirikan berbentuk rumah panggung yang cukup tinggi. Karena semakin
tinggi rumah yang dibangun, semakin tinggi pula status sosial orang
tersebut.

31. Rumah Adat Baileo | Rumah Adat Provinsi Maluku

Rumah adat Baileo merupakan rumah adat provinsi Maluku. Rumah adat
yang satu ini melambangkan kemajemukan agama di Maluku. Dimana
terdaat aksen-aksen beberapa agama dan juga kebudayaan setempat. Ciri
khas yang paling mencolok adalah ukurannya yang besar dibandingkan
rumah modern. Sebab rumah adat tersebut tidak hanya diakai sebagai
tempat tinggal saja. Biasanya upacara adat, acara musyawarah dan juga
hiburan dilaksanakan di sana. Uniknya di dalam salah satu ruangan rumah
ini pasti terdapat ruangan khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka
suci suku asli di sana.

32. Rumah Adat Sasadu | Rumah Adat Provinsi Maluku Utara

Rumah adat sasadu merupakan rumah adat provinsi Maluku Utara. Rumah
adat ini berbentuk rumah panggung dengan dekorasi dan aksen yang
unik. Bahkan keunikannya juga bisa ditemui pada jumlah pintu yang ada
di rumah ini. Ada sekitar 6 pintu dengan fungsi yang berbeda beda. Dua
pintu khusus untuk keluar masuk laki-laki. Dua pintu untuk keluar masuk
perempuan. Sedangkan dua pintu masuk lagi untuk keluar masuk para
tamu. Jadi bisa dibilang kalau rumah sasadu adalah rumah adat di
Indonesia dengan pintu terbanyak.

33. Rumah Adat Honai | Rumah Adat Provinsi Papua

Rumah adat di Indonesia yang satu ini pastinya sudah tidak asing lagi. Ya,
rumah adat honai dari provinsi Papua. Rumah adat honaidibangun dari
kayu dan juga ilalang, dimana kayu sebagai dindingnya dan atapnya dari
ilalang. Rumah honai bisa dibilang adalah rumah adat tersempit dan
terminimalis di Indonesia. Dibangun dengan ukuran kecil tanpa jendela
dan celah cahaya. Tujuannya agar rumah teta hangat meski udara di luar
sangat dingin. Karena mayoritas penduduk Papua tinggal di Perbukitan
atau gunung.

34. Rumah Adat Mod Aki Aksa | Rumah Adat Provinsi Papua Barat

Rumah adat Mod Aki Aksa atau rumah kaki seribu ini terdapat di Papua
Barat. Bentuknya hampir mirip dengan honai, tetapi rumah adat ini
berbentuk panggung. Dimana terdapat banyak penyangga dibagian
bawah lantai rumah ini. Sehingga diberilah nama sebagai rumah adat kaki
seribu atau dalam bahasa suku Arfak disebut mod aki aksa. Seluruh
bagian dari bangunan ini menggunakan bahan alam seperti kayu, pelepah
sagu, ilalang dan tali dari kulit pohon.

35. Rumah Adat Lgkojei | Rumah Adat Provinsi Teluk Cenderawasih

Rumah adat Lgkojei merupakan rumah tradisional dari suku Wamesa yang
ada di provinsi Teluk Cenderawasih. Rumah ini berbentuk mirip dengan
rumah Mod Aki Aksa, karena memang namanya juga sama. Lgkojei adalah
bahasa suku Wamesa untuk menyebut rumah adat kaki seribu. Jadi rumah
adat provinsi Teluk Cenderawasih juga rumah adat kaki seribu. Tetapi
bentuk dari rumah adat di Indonesia yang satu ini berbeda dengan yang
ada di Papua Barat. Bentuknya lebih mirip rumah panggung dengan atap
rumah modern. Selain itu terdapat banyak ventilasi dan juga lubang
cahaya. Bisa dibilang rumah adat ini adalah rumah adat perkembangan.

Anda mungkin juga menyukai