INDONESIA TBK
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6 :
Putri Yunisa Anwar (432180100117)
Muhammad Farhan Fadhlillah (432180100171)
Annisa Fiatin Nahira (43219010180)
Muhammad Ilham (43219010115)
Khalida Fauzia Septiani (43219010103)
B. PENDAHULUAN
Pengetahaun sangat diperlukan agar sebuah perusahaan bisa menjadi lebih baik.
semakin banyaknya jumlah perusahaan yang berdiri saat ini, maka pengetahuan
menjadi kunci utama dalam perusahaan yang menjadi intelektual kapital bagi
perusahaan. Pengelolaan terhadap pengetahuan yang dimiliki perusahaan sangat
diperlukan agar dapat melakukan pembelajaran dan mendukung pekerjaan,
menghasilkan nilai baru bagi perusahaan serta meningkatkan produktivitas kerja.
manajemen pengetahuan (Inggris: Knowledge management) adalah kumpulan
perangkat, teknik, dan strategi untuk mempertahankan, menganalisis, mengorganisasi,
meningkatkan, dan membagikan pengertian dan pengalaman. Pengertian dan
pengalaman semacam itu terbangun atas pengetahuan, baik yang terwujudkan dalam
seorang individu atau yang melekat di dalam proses dan aplikasi nyata suatu
organisasi. Fokus dari MP adalah untuk menemukan cara-cara baru untuk
menyalurkan data mentah ke bentuk informasi yang bermanfaat, hingga akhirnya
menjadi pengetahuan. Chivu dan Popescu (2008) mengatakan bahwa manajemen
pengetahuan mempromosikan pendekatan terpadu untuk mengidentifikasi,
menangkap, mengambil, berbagi dan mengevaluasi aset informasi suatu perusahaan.
Lebih lanjut Amstrong (2010) menyatakan bahwa manajemen pengetahuan adalah
proses mrmbuat, memperoleh, menggunakan dan berbagi pengetahuan untuk
meningkatkan pembelajaran dan kinerja dalam organisasi. Selain itu, Amnstrong
(2010) juga menegaskan bahwa manajemen pengetahuan adalah tentang manajemen
dan motivasi pekerja pengetahuan yang menciptakan pengetahuan dan akan menjadi
pemain kunci dalam berbagi.
C. LITERATUR TEORI
Manajemen pengetahuan (knowledge management) adalah proses bagaimana
organisasi menghasilkan kemakmuran dari sisi intelektual atau knowledge base assets,
yakni sesuatu yang bernilai tanpa dimensi fisik yang melekat pada orang, atau
diperoleh dari proses, sistem dan budaya yang berkaitan dengan organisasi, merek,
pengetahuan individu, hak kekayaan inteektual (intelectual property), lisensi serta
pengetahuan organisasi (pangkalan data, pemahaman mengenai proses-proses
organisasi dan relationship). Proses ini dicapai melalui penciptaan, berbagi, dan
menerapkan pengetahuan serta melalui pelajaran berharga dan praktek terbaik dalam
memori perusahaan dalam rangka mendorong organisasi untuk terus belajar.
Kemakmuran dapat diperoleh jika organisasi dapat menggunakan pengetahuan untuk
menciptakan proses yang lebih efektif dan efisien. Selain itu juga, perusahaan mampu
menggunakan pengetahuan untuk menciptakan nilai atau manfaat bagi konsumen
dengan mendorong inovasi pengembangan produk yang unik (Djohar, 2000). Di lain
pihak, Definisi KM Menurut Dalkir (2011:4), KM adalah sebuah koordinasi sitematis
dalam sebuah organisasi yang mengatur sumber daya manusia, teknologi, proses dan
struktur organisasi dalam rangka meningkatkan value melalui penggunaan ulang dan
inovasi. Koordinasi ini bisa dicapai melalui menciptakan, membagi dan
mengaplikasikan pengetahuan dengan menggunakan pengalaman dan tindakan yang
telah diambil perusahaan demi kelangsungan pembelajaran organisasi. Pengetahuan
organisasi perpaduan pengetahuan individu dan pengetahuan kelompok yang dikelola
menjadi keunggulan organisasi. Ketidakmampuan organisasi dalam mengelola
pengetahuan dapat mengakibatkan gagalnya organisasi melakukan inovasi
berkelanjutan.
Keterlibatan manajemen pengetahuan bersumber pada hambatan penciptaan
pengetahuan individu dan hambatan organisasi yang terkait dengan paradigma
perusahaan. Kerangka manajemen pengetahuan melibatkan sumberdaya manusia,
informasi dan teknologi. Faktor penting yang berhubungan dengan sumberdaya
manusia antara lain adalah mengetahui dengan pasti apa yang membuat komunitas
tertarik, mengidentifikasi pengetahuan penting bagi sumberdaya manusia dan Jenis
penerapan knowledge management ada dua, yaitu:
1. Tacit knowledge
Pada dasarnya Tacit knowledge bersifat personal, dikembangkan melalui
pengalaman yang sulit untuk diformulasikan dan dikomunikasikan (Carrillo et
al.,2004). Berdasarkan pengertiannya, maka Tacit knowledge dikategorikan
sebagai personal knowledge atau dengan kata lain pengetahuan yang diperoleh
dari individu (perorangan). Pengalaman yang diperoleh tiap karyawan tentunya
berbeda-beda berdasarkan situasi dan kondisi yang tidak dapat diprediksi. Tacit
knowledge tidak dinyatakan dalam bentuk tulisan, melainkan sesuatu yang
terdapat dalam benak orang-orang yang bekerja di dalam suatu organisasi.
Menurut Polanyi (1966) Tacit knowledge secara umum dijabarkan sebagai:
1. Pemahaman dan aplikasi pikiran bawah sadar
2. Susah untuk diucapkan
3. Berkembang dari kejadian langsung dan pengalaman
4. Berbagi pengetahuan melalui percakapan (story-telling) Berdasarkan
pengertiannya, maka Tacit knowledge dikategorikan sebagai personal
knowledge atau dengan kata lain pengetahuan yang diperoleh dari individu
(perorangan).
2. Explicit Knowledge
Explicit Knowledge bersifat formal dan sistematis yang mudah untuk
dikomunikasikan dan dibagi (Carrillo et al., 2004). Penerapan Explicit Knowledge
ini lebih mudah karena pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tulisan atau
pernyataan yang didokumentasikan, sehingga setiap karyawan dapat
mempelajarinya secara independent. Explicit Knowledge dalam penelitian ini
adalah job procedure dan technology. Job procedure adalah tanggung jawab atau
tugas yang bersifat formal atau perintah resmi atau cara melakukan hal-hal.
Berdasarkan pernyataan Anshori selaku pihak yang 7 mencetuskan knowledge
management, salah satu bentuk konkret dari Explicit Knowledge adalah Standard
Operation Procedure. Standard Operation Procedure atau prosedur pelaksanaan
dasar dibuat untuk mempertahankan kualitas dan hasil kerja, dimana tugas-tugas
akan semakin mudah dikerjakan dan tamu akan terbiasa dengan sistem pelayanan
yang ada. Teknologi merupakan salah satu elemen pokok yang terdapat pada
knowledge management, dikenal sebagai media yang mempermudah penyebaran
Explicit Knowledge. Salah satu teknologi paling mutakhir yang saat ini digunakan
oleh banyak perusahaan untuk proses penyebaran knowledge adalah intranet,
dimana hal ini didasarkan pada kebutuhan untuk mengakses knowledge dan
melakukan kolaborasi, komunikasi serta sharing knowledge secara ”on line”.
D. PEMBAHASAN
Knowledge work pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk. Knowledge Workers
Adalah Kunci Inovasi Dan Pertumbuhan Dalam Organisasi Pada Saat Ini, Dimana
Mereka Menemukan Produk Dan Layanan, Merancang Program Pemasaran, Dan
Membuat Strategi. Seorang Knowledge Workers Merupakan Orang Yang
Dipekerjakan Berdasarkan Pengetahuannya Tentang Subyek Tertentu, Bukan
Berdasarkan Keterampilannya Membuat Atau Mengerjakan Sesuatu. Contohnya
Profesi Seperti Dosen, Guru, Ilmuwan, Peneliti, Konsultan, programmer, system
Analyst, Research And Development, Dokter, Dan Lain Sebagainya. Artinya,
knowledge Worker Merupakan Pekerja Yang Didedikasikan Untuk Mencari,
Memproses, Dan Menyebarkan Pengetahuan Baru Bagi Organisasi. Tidak Heran Jika
Kita Menyebut Mereka Lebih Memakai Ketimbang Untuk Menghasilkan Sesuatu
Untuk Organisasi.
E. KESIMPULAN
Jadi didalam Knowledge Work pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk itu terdapat
beberapa artian yaitu The world which they live (dunia tempat mereka hidup) dan The
world in which they must live (dunia tempat mereka harus hidup); Knowledge that
needs to be developed in order to follow the pathway between these two worlds
(pengetahuan yang perlu untuk dikembangkan agar untuk mengikuti lorong antara
kedua dunia tempat mereka hidup dan dunia tempat mereka harus hidup). Dengan
demikian, karakteristik pengetahuan pekerja diarahkan pada ketiga hal tersebut yakni
memberikan pengetahuan dan wawasan terkait dunia tempat mereka hidup, dunia
tempat mereka harus hidup dan pengetahuan yang perlu dikembangkan dalam
mendukung agar mampu mengkolaborasikan antara dunia tempat mereka hidup dan
dunia tempat mereka harus hidup. Lalu pada PT Ace hardware Indonesia Tbk
menempatkan karakteristik tersebut dibagikan pengetahuan untuk para pekerjanya
atau karyawannya untuk dapat mengukur dan mengetahui tingkat pendistribusian dan
pengoperasian serta kinerjanya agar terdapat terciptanya pengetahuan organisasional
untuk memajukan perusahannya tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2021). Working Knoledge. Modul Kuliah Manajemen Proses Bisnis. Jakarta :
FEB-Universitas Mercu Buana.
Haryono, A., & Rimawan, E. Improvement of Business Process Modeling in Small and
Medium Industries (Smis) to Sustain in Global Economic Competition. Operations
Excellence, 9(1), 34-43.
Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control untuk
Mengurangi Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi Wagyu dengan
Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1), 56-78.
Nusraningrum, D., Jaswati, J., & Thamrin, H. (2020). The Quality of IT Project Management:
The Business Process and The Go Project Lean Aplication. Manajemen Bisnis, 10(1), 10-23.
Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve quality remanufacturing welding
and machining process in Indonesia using six sigma methods. J. Eur. SystèMes Autom, 53,
377-384
Vidianto, A. S., & Haji, W. H. (2020). Sistem Informasi Manajemen Proyek Berbasis Kanban
(Studi Kasus: PT. XYZ). Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 7(2).
https://ccg.co.id/blog/2021/04/11/process-management-for-knowledge-work/
https://khoerulanwarbk.wordpress.com/2016/03/16/knowledge-worker-knowledge-
management/