Anda di halaman 1dari 16

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/337383933

Knowledge Management dalam Organisasi

Article · November 2019


DOI: 10.32795/widyateknik.v13i02.505

CITATION READS
1 1,597

3 authors, including:

Made Adi Widyatmika


Universitas Hindu Indonesia
7 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Made Adi Widyatmika on 01 November 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI

Made Adi Widyatmika1, Tjokorda Putra2, Made Novia Indriani3


1,2,3 Program
Studi Teknik Sipil FT Universitas Hindu Indonesia
Jln. Sangalangit, Denpasar-Bali
1adi.widyatmika@unhi.ac.id, cok.putra@unhi.ac.id, 3madenovia@gmail.com;

ABSTRAK

Knowledge Management (KM) adalah suatu pengorganisasian pengetahuan


yang dimiliki oleh individu dalam sebuah organisasi. Dengan knowledge
management, suatu pengetahuan yang dimiliki individu akan dapat menjadi
pengetahuan organisasi sehingga bermanfaat bagi organisasi terutama dalam
meningkatkan daya saing bisnis organisasi. Dengan banyaknya knowledge
management yang telah diterapkan di beberapa organisasi di Indonesia , maka
p e r l u dilakukan review kembali mengenai penelitian terkait bagaimana
implementasi knowledge management pada organisasi komersial dan organisasi
pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan study literatur.
Dari hasil penelitian tersebut didapat kan bahwa implementasi knowledge
management pada organisasi komersial PT Telkom Indonesia berdasarkan
pengukuran kinerja dinyatakan sedang yaitu bahwa pengetahuan dalam kampiun
belum memberikan hasil kinerja pegawai menjadi lebih maksimal. Sedangkan
implementasi knowledge management pada organisasi pendidikan ITB Bandung,
menunjukkan bahwa kebijakan teknis mendukung untuk manajemen pengetahuan
digambarkan dalam visi, misi dan tujuan , penerapan manajemen pengetahuan dilihat
dari aspek orang dilakukan melalui pengembangan kompetensi sumber daya manusia,
proses manajemen pengetahuan sejalan dengan "Tridharma Perguruan Tinggi dengan
penggunaan teknologi informasi. Untuk membuat pengetahuan tacit baru dapat
dilakukan dengan beberapa cara, antara lain melalui pertemuan, lokakarya, seminar,
dan lain-lain.

Kata Kunci: knowledge management, implementasi, organisasi komersial, organisasi


pendidikan

I. PENDAHULUAN komersial seperti pendidikan,


Abad ke-21 dikenal sebagai era menyadari pentingnya peran
pengetahuan dan informasi. Negara- pengetahuan dalam peningkatan
negara di dunia selalu berupaya untuk kualitas. Dari sudut pandang ini,
meningkatkan pengetahuan dan sebuah organisasi dipandang sebagai
keterampilan masyarakatnya sebagai sebuah tubuh pengetahuan yang utuh
sebuah kekuatan. Pengetahuan menjadi (body of knowledge) yang tersusun dari
aset yang bermanfaat dalam pengetahuan-pengetahuan individual
menghadapi persaingan global dalam (Jakubik, 2007; Ramakrishnan dan
berbagai bidang. Perkembangan inilah Yasin, 2012). Nonaka dan Takeuchi
yang memicu organisasi-organisasi, (dalam Ubon dan Kimble, 2002)
baik organisasi komersial maupun non menyatakan bahwa agar pengetahuan

1
dalam suatu organisasi dapat untuk mengelola aset intelektual dan
ditransformasi dari dimensi individu ke informasi lain sehingga memberikan
dimensi kolektif atau dari bentuk tacit keunggulan bersaing bagi perusahaan
ke bentuk explicit maka organisasi (Bergerson dalam Sangkala, 2007:
dapat memberikan peluang bagi orang- 8). Dengan knowledge management
orang untuk saling berinteraksi secara maka pengetahuan akan dapat
langsung (face to face). Atas dasar dikelola dengan baik, sehingga
konsepsi inilah, muncul suatu upaya pengetahuan individu yang beragam
tata kelola pengetahuan dalam menjadi mudah dipadukan agar dapat
organisasi yang disebut dengan menjadi pengetahuan organisasi.
manajemen pengetahuan (knowledge Banyak organisasi yang sudah
management). Jadi, ide dasar dari melakukan implementasi knowledge
konsep knowledge management adalah management. Namun tidak sedikit
penyebaran dan penggunaan kembali pula organisasi yang tidak berhasil
pengetahuan oleh orang lain dalam satu dalam menerapakan knowledge
organisasi (Razaghi et.al, 2013; Yoo management. Lucier dan Torsiliera
dan Ginzberg, 2005). (dalam Chua, et al..2005: 7)
Dewasa ini pengelolaan mengungkapkan bahwa banyak
pengetahuan atau yang biasa disebut laporan mengenai kegagalan
knowledge management menjadi salah program knowledge management.
satu cara alternatif yang digunakan Yaitu 84% organisasi yang telah
dalam mencapai keunggulan mengadopsi program knowledge
kompetitif dari suatu organisasi. management tidak mendapatkan
Dalam knowledge management dampak yang signifikan terhadap
dilakukan suatu pengelolaan yang keberhasilan organisasi.
menggunakan pengetahuan sebagai Banyak organisasi sudah
aset utama. Hal ini sesuai dengan mengadaptasi konsepsi ini dalam
apa yang diungkapkan Paul Martin meningkatkan kualitas organisasi.
(dalam Widayana, 2005: 5) bahwa Namun organisasi-organisasi yang telah
pengetahuan dan inovasi akan mengadopsi konsepsi adalah yang
menjadi bahan baku dari abad 21. bersifat komersial. Knowledge
Francis Bacon’s (dalam Sangkala, management belum banyak diterapkan
2007: 5) juga mengungkapkan bahwa pada organisasi- organiasi pendidikan,
“knowledge itself power” yang seperti sekolah, yang merupakan
diartikan bahwa di dalam era ekonomi lembaga pendidikan yang merupakan
baru abad dua puluh satu ini kita telah organisasi yang aktivitasnya berkaitan
bergerak ke suatu dunia dimana dengan pengetahuan harus
berbagi pengetahuan (sharing memanfaatkan konsepsi manajemen
knowledge) adalah power. Oleh pengetahuan untuk meningkatkan
karena itu daya saing perusahaan performa organisasi.
hakikatnya berasal dari pengetahuan.
Knowledge management
merupakan suatu pengorganisasian II TEORI DAN METODE
pengetahuan yang dimiliki oleh PENELITIAN
individu dalam suatu organisasi. Knowledge dan Knowledge
Menurut Bergerson (2003), Management
knowledge management merupakan Pengetahuan merupakan hasil proses
suatu pendekatan yang sistematik melalui interaksi sosial dengan orang

2
lain dan lingkungan untuk menjadi knowledge sharing (Al-Gharibeh,
tujuan kebenaran (Nonaka,I at.al, K.M.,2011) . Konseptual data ke
2008). Knowledge memiliki peran knowledge dilakukan melalui hirarki
penting untuk mendukung budaya data, informasi, knowledge ke wisdom
organisasi dan pemanfaatan teknologi dan evaluasi dari understanding
informasi dalam melakukan knowledge (Uriarte, Jr.F.A. 2008) sebagaimana
transfer sebagai bagian integral dari disajikan pada gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1 Konseptual data ke Knowledge


Sumber : Uriarte, Jr.F.A (2008)

Data merupakan simbol-simbol dari kebodohan, tabir ketidaktahuan, dari


fakta- fakta yang terkumpul, kemudian tidak mengerti merubah menjadi
data itu diolah untuk memahami mengerti karena ada knowledge
hubungan data dan informasi, sehingga pemahaman aspek dari kecerdasan.
informasi dapat dimanfaatkan untuk Untuk menggabungkan pengalaman
menjawab pertanyaan tentang “who”, baru dan informasi agar tidak terjadi
“what”, “where”’ dan “when”. Setelah stagnasi maka learning tidak boleh
informasi dimiliki merupakan aplikasi berhenti, untuk terus mengembangkan
dari data dan informasi menjadi dan menciptakan knowledge baru,
knowledge untuk menjawab pertanyaan karena jika tidak ada pengembangan
“how”. Sedangkan understanding dan penciptaan yang terus menerus
berguna untuk mengapresiasi akan terjadi stagnasi. Pengembangan
pertanyaan “why”. Kemudian Wisdom knowledge sifatnya dinamis dan tidak
merupakan evaluasi dari pernah berhenti selama manusia masih
understanding. berfikir.Knowledge diperoleh melalui
Knowledge merupakan informasi yang terjadi melekat dengan kehidupan
yang berasal dari data yang diolah manusia sepanjang hayat melalui
menjadi informasi sehingga dapat proses belajar, sebagaimana tertuang
diakses oleh manusia yang terjadi dalam Undang-Undang Republik
melekat dengan kehidupan manusia Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,
sepanjang hayat yang dapat tentang Sistem Pendidikan Nasional.
mengembangkan kecerdasan sehingga Knowledge Management secara
bagi manusia knowledge merupakan umum merupakan serangkaian praktik
instrumen kehidupan yang membuat organisasi baru dengan relevansi yang
manusia memiliki kemampuan untuk besar dalam ekonomi pengetahuan.
memecahkan masalah kehidupan. Knowledge management menyepakati
Knowledge dapat membuka tabir serangkaian proses dan praktik

3
secara sengaja yang dirancang untuk dipercaya dapat memberikan
mengoptimalkan penggunaan ilmu kontribusi kepada vitalitas dan
pengetahuan. Dengan kata lain, untuk kesuksesan perusahaan. Sehingga
meningkatkan efisiensi alokasi di dalam organisasi, knowledge
bidang produksi pengetahuan, management dapat menjadi usaha
distribusi dan penggunaan untuk meningkatkan pengetahuan
(Talisayon,S (2013). Dalam yang berguna dalam organisasi.
implementasi knowledge management Knowledge dibagai dalam dua
baik di sektor bisnis maupun institusi jenis yaitu tacit knowledge dan explicit
pendidikan tentu tidak terlepas dari knowledge (Polayi, M. 1968). Tacit
peran sumber daya manusia people, knowledge merupakan knowledge
processes, dan technologies (Dalkir, yang diam dalam benak manusia yang
K. (2005). Institusi Pendidikan berbentuk intuisi, judgement, skill,
dalam hal ini perguruan tinggi dalam values dan bilief yang sangat sulit
menjalankan peran dan fungsinya diformulasikan dan di share dengan
dapat memanfaatkan knowledge orang lain. Sedangkan explicit
management untuk mengintegrasikan knowledge adalah knowledge yang
pemahaman yang komprehensif, dan dapat atau sudah terkodifikai dalam
merefleksikan dampak kemajuan bentuk dokumen atau bentuk
informasi (Petrides & Nguyen, 2006). berwujud lainnya sehingga dapat
Dengan demikian, implementasi dengan mudah ditransfer dan
knowledge management diharapkan didistribusikan dengan menggunakan
dapat meningkatkan mutu dan daya berbagai media berupa formula,
saing perguruan tinggi. kaset/CD video dan audio, spesifik
American Productivity and produk manual. Kedua jenis
Quality Centre (APQC) knowledge tacit dan explicit tersebut,
mendefinisikan knowledge oleh Nonaka dan Takeuchi
management sebagai strategi dan (2008),dikonversi menjadi empat jenis
proses pengidentifikasian, proses konversi untuk menghasilkan
menangkap dan mengungkit pengetahuan baru melalui
pengetahuan untuk meningkatkan socialization, externalization,
daya saing bisnis (Sangkala, 2007: 7). combination dan internalization atau
Knowledge management terkait lebih dikenal dengan Nonaka's SECI
dengan peningkatan efektifitas model sebagaimana disajikan pada
organisasi. Konsentrasi terhadap gambar 2.2 berikut:
knowledge management dilakukan
karena knowledge management

4
Gambar 2.2 Model SECI Process
Sumer Nonaka (2008:19)

Sosialisasi (socialization), dalam tahap Dengan membaca dan merefleksi diri


ini , pengetahuan tacit individu dibagi tentang informasi dalam dokumen
melalui pengalaman bersama dalam atau manual tentang pekerjaan mereka
interaksi sosial sehari- hari untuk dan organisasi, peserta dapat
membuat pengetahuan tacit baru. menginternalisasi pengetahuan
Eksternalisasi (Externalization), proses eksplisit ini dan memperkaya
untuk mengartikulasi tacit knowledge pengetahuan tacit mereka sendiri.
menjadi explicit knowledge. Kombinasi Pengetahuan eksplisit juga dapat
(Combination), proses diwujudkan melalui simulasi atau
mengkombinasikan antar explicit percobaan. Dengan memahami SECI
knowledge yang dipunyai oleh individu model seperti terlihat pada gambar di
yang berbeda, kemudian disusun ke atas, maka organisasi dalam hal ini
dalam system knowledge management. pendidikan tinggi perlu menyadari
Internalisasi (Internalization), proses bahwa pengetahuan yang berawal dari
peningkatan knowledge sumber daya masing-masing individu agar
manusia, dimana semua dokumen, data, menjadi milik organisasi, harus
dan informasi yang telah tersimpan mampu memfasilitasi, mendukung,
melalui database organisasi dapat dan menstimulasi pengetahuan
dibaca dan dimanfaatkan oleh semua individu menjadi pengetahuan
orang, dan untuk mengakses organisasi melalui knowledge sharing
knowledge tersebut dapat dilakukan dan ditunjang oleh sarana dan
melalui media intranet/internet. Dengan prasarana yang memadai dengan
demikian, pengetahuan eksplisit, seperti menggunakan teknologi informasi.
konsep produk atau prosedur Knowledge Management secara umum
manufaktur, telah untuk merupakan serangkaian praktik
diaktualisasikan melalui tindakan, organisasi baru dengan relevansi yang
refleksi, dan praktek sehingga dapat besar dalam ekonomi pengetahuan.
diinternalisasikan sebagai pengetahuan Knowledge management menyepakati
sendiri. Misalnya program serangkaian proses dan praktik secara
pelatihan dapat membantu peserta sengaja yang dirancang untuk
untuk memahami diri mereka sebagai mengoptimalkan penggunaan ilmu
bagian dari organisasi sekitarnya. pengetahuan. Dengan kata lain, untuk

5
meningkatkan efisiensi alokasi di
bidang produksi pengetahuan, Metode Penelitian
distribusi dan penggunaan .
Penelitian menggunakan metode
Implementasi Knowledge deskriptif melalui hasil observasi dan
Management study literature. Mereview kembali
Dalam implementasi knowledge penelitian terkait implementasi
management baik di sektor bisnis knowledge management pada
maupun institusi pendidikan tentu organisasi komersial yaitu pada PT
tidak terlepas dari peran sumber daya Telkom Indonesia dan implementasi
manusia people, processes, dan knowledge management pada
technologies (Dalkir, K.(2005). organisasi pendidikan di Institut
Institusi Pendidikan dalam hal ini Teknologi Bandung.
perguruan tinggi dalam menjalankan
peran dan fungsinya dapat III HASIL DAN PEMBAHASAN
memanfaatkan knowledge management Implementasi Knowledge
untuk mengintegrasikan pemahaman Management di PT. Telekomunikasi
yang komprehensif, dan merefleksikan Indonesia
dampak kemajuan informasi (Petrides Pegawai PT Telkom sama
& Nguyen, 2006). Dengan demikian, dengan pegawai pada umumnya
implementasi knowledge management dimana mereka juga membutuhkan
diharapkan dapat meningkatkan mutu pengetahuan untuk melakukan
dan daya saing perguruan tinggi. pekerjaan mereka. Dari hasil kuisoner
Dalam konteks implementasi dapat diketahui bahwa kebutuhan
knowledge management sumber daya pengetahuan pegawai paling besar
manusia (people) bukan sistem, tetapi adalah pengetahuan mengenai produk
organisasi dapat memberdayakan dan layanan perusahaan sebesar
sumber daya manusia untuk sharing 55,4%. Pengetahuan tersebut
dan manage knowledge sebagaimana dibutuhkan pegawai karena PT
dikemukakan Petrides dan Nodine Telkom merupakan perusahaan
(2003, hlm.11) bahwa people not layanan jasa telekomunikasi, sehingga
systems, manage knowledge. But banyak pegawai membutuhkannya
organizations can promote policies untuk mengetahui dan memahami apa
and practices that help people share saja yang menjadi hal utama dalam
and manage knowledge. Melalui produk dan jasa yang disediakan oleh
praktik dan memperomosikan PT Telkom. Sehingga dapat
kebijakan manage knowledge disimpulkan bahwa kebutuhan
organisasi dapat memanfaatkan pengetahuan yang dibutuhkan
sumber daya untuk mencapai pegawai PT Telkom merupakan
produktivitas organisasi di berbagai pengetahuan yang berhubungan
bidang sehingga mampu bersaing dengan bidang pekerjaannya.
dengan menggunakan asset Dalam memenuhi kebutuhan
intelektual yang juga sebagai human tersebut, pegawai Telkom
capital. Demikian pula hasil bahwa menggunakan berbagai sumber
keberhasilan implementasi Knowledge referensi seperti media cetak
Management System (KMS) dapat (buku/majalah/koran), hasil penelitian
meningkatkan produktivitas organisasi dan seminar, mengunduh dari internet,
diberbagai bidang. dari kampiun dan sharing dengan

6
teman. Dan yang paling banyak pegawai dapat membantu
dinyatakan responden adalah referensi menyelesaikan pekerjaan.
pengetahuannya dari mengunduh di Pengetahuan yang paling dapat
internet sebesar 16,9%. Banyaknya membantu untuk menyelesaikan
pegawai yang memanfaatkan pekerjaan dinyatakan oleh responden
internet untuk memenuhi kebutuhan adalah pengetahuan dalam sub media
informasi dikarenakan internet yang & edutainment sebesar 21%. Tetapi
menyediakan berbagai macam pengetahuan dalam sub lain juga
informasi yang dapat diperoleh dinyatakan responden dapat
dengan mudah. membantu menyelesaikan pekerjaan.
Evaluasi kinerja dalam evaluasi Hasil tersebut menunjukkan bahwa
implementasi knowledge management semua sub pengetahuan dalam
digunakan sebagai cara untuk menilai kampiun digunakan oleh pegawai
kinerja sumber daya manusia yang untuk membantu menyelesaikan
telah mengimplementasikan pekerjannya.
knowledge management yang ada Selain dapat membantu
dengan ikut aktif didalamnya dan menyelesaikan pekerjaan, dalam
melakukan berbagi pengetahuan di kampiun juga terdapat pengetahuan
dalam kampiun. Dalam pengukuran yang dapat membantu memperbaiki
evaluasi kinerja ini terdapat tujuh kesalahan dalam pekerjaan. Hal
variabel yaitu dengan mengukur tersebut diungkapkan oleh sebesar
kinerja ternilai pegawai kemudian 50% responden. Pengetahuan yang
kualitas keputusan bagi kinerja dapat membantu memperbaiki
pegawai berdasar pengetahuan yang kesalahan paling banyak terdapat
didapatkan, kepuasan pegawai dalam sub pengetahuan media &
terhadap pengetahuan bagi edutainment serta dalam sub sales,
pekerjaannya, kerjasama pegawai marketing & service masing-masing
dalam pekerjaannya, peningkatan sebesar 32%. Hasil tersebut dapat
semangat pegawai dalam bekerja dibuktikan bahwa dalam kampiun ada
dengan pengetahuan yang pengetahuan yang membantu
didapatkannya, kegunaan memperbaiki kesalahan dalam
pengetahuan bagi pekerjaan pekerjaan. Sedangkan masih ada 50%
pegawai, dan inovasi yang responden yang menyatakan di
diciptakan pegawai dalam kampiun tidak ada pengetahuan yang
pekerjaannya dari pengetahuan yang membantu memperbaiki kesalahan
didapatkannya. pekerjaan, responden lebih memilih
Sebesar 76% responden melakukan pencarian pengetahuan
menyatakan bahwa pengetahuan untuk membantu memperbaiki
dalam kampiun dapat membantu kesalahan pekerjaannya dari sharing
dalam menyelesaikan pekerjaan. Di dengan teman atau bertanya kepada
dalam kampiun pengetahuan terdapat teman daripada harus mencari di
dalam berbagai sub yaitu kampiun.
pengetahuan dalam sub media & Hal diatas menunjukkan bahwa
edutainment, pengetahuan dalam sub sebenarnya pegawai sudah melakukan
sales, marketing & service, sharing pengetahuan terkait pekerjaan
pengetahuan dalam sub business serta dengan pegawai lain, atau yang sering
pengetahuan dalam sub finance. disebut sebagai knowledge sharing.
Semua sub pengetahuan dinyatakan PT Telkom membuat dan

7
mengembangkan kampiun sebagai seseorang atau institusi untuk
media untuk mengelola pengetahuan mengambil tindakan yang berbeda
pekerjannya termasuk juga knowledge atau tindakan yang lebih efektif.
sharing dengan menyediakan salah Tetapi sebesar 53,6% responden
satunya adalah forum diskusi menyatakan keputusan tersebut
pegawai. Hanya saja beberapa tidak dapat digunakan untuk seluruh
pegawai belum terbiasa dengan anggota unit kerja. Adanya kampiun
penggunaan media untuk knowledge diciptakan dengan menyediakan
sharing. berbagai pengetahuan yang dapat
Evaluasi kinerja juga dapat dilihat digunakan untuk pengambilan
dari efisiensi waktu dalam melakukan keputusan dan keputusan tersebut
pekerjaan. Dengan adanya kampiun dapat menjadikan praktek kerja
diharapkan pegawai semakin efisien pegawai menjadi lebih baik. Tetapi
dalam mengerjakan pekerjaan keputusan yang telah diambil, belum
mereka. sebesar 60% responden dapat digunakan oleh semua anggota
menyatakan pengetahuan dalam unit kerja.
kampiun dapat membantu untuk Selain dapat membantu
efisiensi kerja. Efisiensi menurut pengambilan keputusan, pengetahuan
Sedarmayanti (2001:112) adalah dalam kampiun juga dapat
perbandingan terbaik antara hasil memberikan kepuasan bagi pegawai.
yang diperoleh dengan kegiatan yang Kepuasan pegawai merupakan suatu
dilakukan. Bekerja dengan efisien hal yang dapat tercipta apabila ada
adalah bekerja dengan gerakan, usaha, persamaan antara harapan dan
waktu dan kelelahan yang sedikit persepsi pegawai mengenai
mungkin. Untuk memperoleh hasil pengetahuan di kampiun. Sebanyak
yang memuaskan, PT Telkom 38% pegawai mengungkapkan bahwa
membuat kampiun dengan harapan mereka puas terhadap pengetahuan
bahwa pegawai akan dapat bekerja dalam kampiun. Pegawai menyatakan
lebih efisien dengan didukung puas karena pengetahuan dalam
adanya banyak pengetahuan yaznng kampiun dapat menambah wawasan,
ada di dalamnya untuk membantu dalam kampiun terdapat contoh-
pekerjaan. Oleh karena itu, hasil kerja contoh pengetahuan untuk
akan dapat meningkat. Sehingga pengambilan keputusan dan dalam
perusahaan akan semakin meningkat pengetahuan di kampiun terdapat
juga produktifitas dan kinerjanya dan solusi penyelesaian masalah yang
berimbas pada peningkatan dapat diterapkan dalam pekerjaan.
pendapatan di perusahaan. Tetapi besaran jumlah pengetahuan
Kemudian, sebesar 56% yang sesuai dengan kebutuhan dapat
responden menyatakan bahwa diperoleh pegawai hanya sebanyak
pengetahuan dalam kampiun dapat 1 sampai 3 pengetahuan saja
membantu pegawai untuk menurut 74% pegawai. Agar
pengambilan keputusan lebih cepat kemungkinan pegawai menemukan
serta lebih baik. Drucker (1998) pengetahuan lebih banyak sesuai
menyatakan bahwa knowledge dapat kebutuhannya di kampiun maka
mengubah sesuatu atau seseorang, pegawai seharusnya dapat
yaitu ketika informasi menjadi menambah intensitas akses per tahun
dasar untuk bertindak, atau ketika dan serta menambah lama waktu
informasi tersebut memampukan mengaksesnya.

8
Sebesar 72% pegawai menjadi salalh satu faktor untuk
menyatakan adanya kampiun dipertimbangkan dalam menaikkan
menjadikan terciptanya semangat jabatan.
untuk melakukan berbagi Selain memiliki daya guna
pengetahuan bagi pegawai dan sebagai sumber meningkatkan
pengetahuan yang paling banyak kompetensi, pengetahuan dalam
dibagikan oleh pegawai adalah kampiun juga dapat sebagai sumber
pengetahuan yang berhubungan inovasi sebesar 8% karena sebesar
dengan tugas dan pekerjaan. Hal 76% responden menyatakan
tersebut semakin memperkuat teori pengetahuan dalam kampiun
bahwa kebutuhan seseorang terkait menjadikan pegawai lebih kreatif.
dengan bidang pekerjaannya, oleh Tetapi sebesar 24% responden
karena itu pengetahuan yang menyatakan pengetahuan dalam
dibagikan juga sesuai atau masih kampiun tidak menjadikan mereka
berhubungan dengan pekerjaan. lebih kreatif karena beberapa alasan,
Motivasi terbesar untuk berbagi responden mengungkapkan bahwa
pengetahuan dalam kampiun bagi pengetahuan dalam kampiun hanya
pegawai adalah pegawai ingin digunakan untuk menambah
membagi pengetahuan yang dimiliki wawasan saja. Sehingga dapat
yaitu dengan persentase sebanyak dianalisis bahwa apapun
22,2%. Adanya knowledge sharing pengetahuan dalam kampiun
atau berbagi pengetahuan yang sebenarnya memiliki banyak daya
dilakukan dapat mendukung guna apabila pegawai mau melakukan
terciptanya knowledge management pencarian pengetahuan dalam
yang lebih efektif. Tanpa berbagi kamiun dan memanfaatkan
pengetahuan, upaya knowledge pengetahuan tersebut dengan baik,
management akan gagal. Karena lebih baik lagi apabila pengetahuan
tanpa adanya sharing, skala dalam kampiun dapat menciptakan
ketersediaan knowledge juga terbatas suatu inovasi bagi kinerja pegawai
karena hanya dimanfaatkan oleh agar lebih baik.
orang atau unit secara terbatas. Dari hasil pengukuran evaluasi
Motivasi terbesar yang lainnya bagi kinerja yang didapatkan, maka
pegawai dalam berbagi pengetahuan apabila dianalisis secara menyeluruh
di kampiun adalah untuk didapatkan hasil pengukuran evaluasi
mendapatkan reward yaitu sebesar kinerja dengan penilaian sedang
11,2%. sebesar sebesar 42%. Hasil tersebut
Pengetahuan dalam kampiun dapat menjadi suatu penilaian bahwa
memiliki banyak daya guna bagi kinerja ternilai pegawai kemudian
pegawai yang mengakses kampiun. kualitas keputusan bagi kinerja
Daya guna paling besar dari pegawai berdasar pengetahuan yang
pengetahuan yang didapatkan didapatkan, kepuasan pegawai
pegawai dalam kampiun adalah terhadap pengetahuan bagi
pengetahuan dalam kampiun dapat pekerjaannya, kerjasama pegawai
menjadi sumber untuk meningkatkan dalam pekerjaannya, peningkatan
kompetensi sebesar 12%. Sehingga semangat pegawai dalam bekerja
dengan meningkatkan kompetensi, dengan pengetahuan yang
pegawai dapat memiliki nilai didapatkannya, kegunaan
kompetensi yang tinggi yang dapat pengetahuan bagi pekerjaan

9
pegawai, dan inovasi yang adanya hasil tersebut maka
diciptakan pegawai dalam berdasarkan model Tiwana (1999)
pekerjaannya dari pengetahuan yang pada evaluasi implementasi
didapatkannya memiliki tingkat knowledge management dilakukan
pengukuran dalam kategori sedang. evaluasi kinerja, setelah dilakukan hal
Berdasarkan evaluasi kinerja tersebut maka perlu adanya perbaikan
pegawai yang mengakses kampiun manajemen pengetahuan. Oleh karena
dapat dibuktikan bahwa kampiun itu, PT Telkom pada tahap selanjutnya
belum dapat memberikan hasil kinerja harus melakukan banyak perbaikan
pegawai untuk menjadi lebih dalam kampiun agar kampiun dapat
maksimal dengan berdasar berhasil sesuai tujuan awal yang
pengetahuan yang ada dalam ditetapkan.
kampiun. Padahal tujuan dari
diciptakannya kampiun adalah untuk Implementasi Knowledge
dapat digunakan sebagai salah satu management di ITB
alat kerja bagi seluruh jajaran
manajemen dan karyawan PT Berdasar pada kebutuhan
Telekomunikasi Indonesia untuk implementasi knowledge management
melakukan penciptaan (acquisition), di ITB sebagai upaya untuk
saling berbagi (sharing) dan untuk meningkatkan kemampuan organisasi
pemanfaatan (utilization) knowledge dalam mengelola asset intelektualnya
yang dibutuhkan agar dapat sebagai upaya untuk meningkatkan
membantu kinerja pegawai menjadi mutu dan daya saing. Sesuai dengan
lebih baik. visi dan misi ITB 2011-2015
Dari hasil analisa yang “menjadi perguruan tinggi yang
mendapatkan hasil pengukuran unggul, bermartabat, mandiri, dan
evaluasi kinerja berdasarkan diakui dunia serta memandu perubahan
pengetahuan kampiun memiliki yang mampu meningkatkan
kategori sedang. Maka dapat kesejahteraan bangsa Indonesia dan
dianalisis bahwa pengetahuan dunia”. Visi tersebut merupakan satu
kampiun belum dapat menjadikan pernyataan mengenai bagaimana arah
kinerja pegawai menjadi lebih baik ITB ditetapkan. Kebijakan yang
dan belum menjadikan pegawai terkait dengan knowledge management
lebih berbagi pengetahuan dalam di ITB sebagaimana telah ditetapkan
organisasi untuk dapat membantu dalam visi dan misi ITB dalam
pegawai memilki kapabilitas yang menghadapi era knowledge based
berbeda serta pengetahuan kampiun economy diarahkan untuk mampu
belum dapat menjadikan kinerja membangun dan menjalankan semangat
pegawai dapat melakukan inovasi entrepreneurial, khususnya didalam
lebih hebat dan lebih cepat dari menjalankan program pendidikan,
pesaing. Hal tersebut disebabkan penelitian maupun pengabdian kepada
karena organisasi belum memiliki masyarakat.
kapasitas untuk menyerap atau Salah satu upaya yang dilakukan
mampu menggunakan pengetahuan ITB pada era knowledge based
terpenting dan mengakui nilai-nilai society/economy telah membuat
pengetahuan baru kemudian kebijakan arah penelitian yang menjadi
menyatukan berbagai pengetahuan suatu kegiatan yang terinstitusi dalam
dan menerapkannya. Sehingga dengan bentuk prosedur standar riset sebagai

10
“alat ukur” dan kualitas suatu riset peran penting untuk mendukung sistem
untuk menghasilkan inovasi dan knowledge management, dalam
knowledge baru untuk mensejajarkan upaya peningkatan daya saing.
ITB dengan world class university. Perguruan tinggi dalam upaya
Kebijakan intellectual asset menigkatkan daya saingnya memiliki
management dilakukan melalui peluang besar melalui implementasi
pengembangan kompetensi sumber knowledge management dengan
daya manusia dan sistem pengelolaan memanfaatkan aspek sumber daya
ITB dalam knowledge management. manusia sebagai modal manusia
ITB memiliki komitmen terhadap (human capital) diselaraskan dengan
penciptaan knowledge baru salah visi dan misi perguruan tinggi.
satunya melalui fungsi pengabdian Knowledge sharing di
pada masyarakat yaitu layanan pada perguruan tinggi pada aspek
bangsa untuk kemajuan ekonomi sosialisasi (socialization) terhadap
melalui diseminasi knowledge baru pengetahuan tacit individu dibagi
dan pemanfaatan teknologi. melalui pengalaman bersama dalam
Berkenaan dengan pengelolaan interaksi sosial sehari- hari untuk
asset intelektual melalui knowledge membuat pengetahuan tacit baru
management sebagaimana dalam dilakukan melalui beberapa cara
Peraturan Menteri Pendayagunaan antara melalui rapat, workshop,
Aparatur Negara dan Reformasi seminar, dan lain sebagainya yang
Birokrasi Nomor 14 Tahun 2011 tujuannya adalah untuk menciptakan
tentang Pedoman Pelaksanaan Program ilmu pengetahuan, teknologi, seni
Manajemen Pengetahuan (Knowledge dan ilmu kemanusiaan untuk
Management). Penerapan knowledge memimpin perkembangan dan
management tersebut, dimaksudkan perubahan masyarakat secara etis
untuk meningkatkan kemampuan melalui kegiatan tridarma perguruan
organisasi dalam mengelola aset tinggi yang inovatif, bermutu dan
intelektualnya berupa pengetahuan dan tanggap terhadap perkembangan dan
pengalaman yang ada. Tujuannya tantangan baik lokal maupun global.
adalah memanfaatkan aset tersebut Eksternalisasi (Externalization)
untuk mencapai kinerja organisasi dilakukan untuk mengartikulasi tacit
yang lebih baik untuk mempercepat knowledge menjadi explicit
pencapaian tujuan pelaksanaan knowledge. Kemudian untuk
reformasi birokrasi. Penerapan mendukung proses eksternalisasi
reformasi birokrasi tersebut, tentu tidak tersebut, dengan
hanya di instansi pemerintah, tetapi mendokumentasikan hasil-hasil
juga tidak terkecuali di institusi pertemuan berupa notulen rapat dan
pendidikan tinggi negeri untuk sejenisnya sehingga menjadi suatu
meningkatkan kinerja, mutu dan daya konsep yang jelas, kemudian
saing. dipublikasikan agar dapat
Proses implementasi knowledge dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang
management di perguruan tinggi dari berkepentingan. Pengetahuan tacit
aspek sumber daya manusia perlu dikumpulkan dalam tahap sosialisasi
diselaraskan dengan fokus peningkatan diartikulasikan sebagai pengetahuan
tridharma perguruan tinggi. eksplisit melalui proses eksternalisasi .
Peningkatan kemampuan modal Proses konversi knowledge
manusia (human capital) memiliki (combination) di perguruan tinggi

11
mengkombinasikan berbagai explicit Pengetahuan eksplisit dibuat dan dibagi
knowledge tidak lain adalah di seluruh organisasi dan diubah
menerapkan ilmu pengetahuan, menjadi diwujudkan, pengetahuan tacit
teknologi, seni dan ilmu kemanusiaan selama proses internalisasi.
untuk mewujudkan masyarakat Internalisasi knowledge di perguruan
kampus yang sejahtera dengan tinggi yaitu menerapkan ilmu
dukungan sumberdaya yang memadai. pengetahuan, teknologi, seni dan ilmu
Dalam proses kegiatan belajar kemanusiaan untuk melayani
mengajar melalui salah satu masyarakat, industri dan pemerintah
pendekatan dengan dalam rangka meningkatkan kualitas
mengkombinasikan interaksi tatap kehidupan bangsa dan dunia secara
muka dan interaksi online yaitu berkelanjutan.
penerapan blended Disiplin yang terlibat dalam
learning dapat knowledge management adalah
mengintegrasikan manfaat yang manajemen sumber daya manusia dan
diperoleh dari knowledge management pengembangan manajemen,
melalui e-learning yang ditujukan information communication
untuk meningkatkan kualitas technology (ICT) dan kecerdasan
pembelajaran di perguruan tinggi yang buatan/ artificial intelligence (AI), dan
juga merupakan efektivitas online bisnis pendidikan, pendidikan semakin
knowledge sharing behavior. virtual. Bisnis pendidikan meliputi
Mengkombinasikan antar explicit pendidikan virtual, bertanggung jawab
knowledge yang dipunyai oleh untuk menciptakan beberapa masukan
individu yang berbeda, kemudian dalam proses belajar tetapi juga untuk
disusun ke dalam system knowledge membuat beberapa pengetahuan
management. Media yang digunakan diekstrak diakses untuk setiap
untuk proses ini dapat dilakukan individu. Bisnis pendidikan dalam hal
melalui intranet dengan membuat fitur ini juga harus dilakukan dengan
forum diskusi (knowledge sharing) konten. Aspek knowledge sharing
secara internal, dan database adalah pendidikan satu juga.
organisasi melalui internet untuk Management knowledge, karena itu,
memperoleh sumber eksternal. perlu mengintegrasikan disiplin
Internalisasi (Internalization). seperti manajemen sumber daya
Proses peningkatan knowledge sumber manusia, ilmu organisasi, ilmu
daya manusia, dimana semua dokumen, pendidikan, kecerdasan buatan dan
data, dan informasi yang telah ilmu kognitif. Di bawah ini
tersimpan melalui database organisasi ditawarkan model hipotetik
dapat dibaca dan dimanfaatkan oleh peningkatan implementasi knowledge
semua orang, dan untuk mengakses management perguruan tinggi secara
knowledge tersebut dapat dilakukan efektif sebagaimana gambar 3.1
melalui media intranet/internet. berikut :

12
Gambar 3.1 Model Hipotetik Peningkatan Implementasi
Knowledge Management di Perguruan Tinggi Secara
Efektif

IV PENUTUP (Kesimpulan dan menciptakan efisiensi dalam


Saran) melakukan pekerjaan, membantu
Evaluasi implementasi kampiun pengambilan keputusan, membuat
berdasarkan pengukuran kinerja pegawai puas atas pengetahuan dalam
dinyatakan bahwa pengukuran kinerja kampiun, menjadikan pegawai lebih
pegawai berdasarkan pengetahuan sering berbagi pengetahuan
kampiun apabila dikategorikan sehubungan dengan pekerjaannya serta
memiliki nilai sedang sebesar 42%. menjadikan pegawai dapat lebih
Sehingga dapat disimpulkan bahwa berinovasi. Dengan adanya hasil
pengatahuan dalam kampiun belum tersebut maka sejauh ini dapat
digunakan oleh seluruh pegawai untuk dinyatakan bahwa pengetahuan dalam
membantu pekerjaannya. Hanya kampiun belum mampu untuk
beberapa pegawai saja yang sudah membantu kinerja pegawai. Padahal
memanfaatkannya untuk membantu klasifikasi pengetahuan yang sesuai
kinerja pekerjaan. Padahal dengan sub unit pekerjaan sebenarnya
pengetahuan dalam kampiun dapat dapat sangat membantu pegawai untuk
membantu pegawai menyelesaikan bisa langsung merujuk kebutuhan
dan mendukung pekerjaannya. pengetahuan sesuai dengan unit kerja
Beberapa pegawai telah menyatakan yang dinaungi. Karena memang tujuan
bahwa pengetahuan dalam kampiun kampiun sendiri adalah sebagai alat
dapat menjadi sumber untuk untuk menciptakan budaya knowledge
menyelesaikan pekerjaan dan management pada organisasi PT
membantu memperbaiki kesalahan Telkom.
yang terdapat pada beberapa sub Dukungan kebijakan operasional
pengetahuan sesuai unit kerja pegawai. knowledge management di ITB
Serta dengan menggunakan dilihat dari beberapa aspek
pengetahuan dari kampiun dapat menunjukkan telah diselaraskan dengan

13
tridharma perguruan tinggi, yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak
berorientasi pada peningkatan kualitas yang berkepentingan belum optimal.
dan kemampuan sumber daya manusia Knowledge sharing belum
berbasis inovasi menuju keunggulan sepenuhnya terintegrasi antara orang
kompetitif perguruan tinggi. Namun (people), proses, dan teknologi
demikian, ITB sebagai universitas riset, informasi masih secara offline.
dalam mempublikasi hasil produk Model pengembangan knowledge
knowledge baru mencapai prestasi management pada perguruan tinggi
optimal di tingkat nasional, sedangkan belum memiliki standar baku untuk
ditingkat Asia masih berada di bawah dijadikan visi strategis, dengan
Singapura urutan pertama diduduki menggabungkan bagian-bagian
oleh National University of Singapure, organisasi menjadi satu kesatuan:
Malaysia adalah University of Malaya, orang (people), proses, dan teknologi
Thailand adalah Mahidol University. diselaraskan dengan fokus
Kemudian terkait dengan kebijakan peningkatan tridharma perguruan
operasional sistem manajemen tinggi sebagai upaya untuk
pengetahuan (knowledge management meningkatkan mutu dan daya saing
system) belum aspek manajemen asset perguruan tinggi dalam menghadapi
intelektual, penciptaan pengetahuan kompetitornya baik di tingkat
(knowledge creation), transfer regional, nasional maupun global.
pengetahuan (knowledge transfer), dan
sistem berbasis pengetahuan DAFTAR PUSTAKA
(knowledge based system), penetapan Al-Gharibeh, K.M. (2011) The
kebijakannya belum komprehensip Knowledge Enablers of
tetapi masih parsial mendapatkan izin Knowledge Transfer: An
resmi untuk memberikan Indonesian Empirical Study in
Most Admired Knowledge Enterprise Telecommunications Companies.
(MAKE) Award kepada organisasi- IBIMA Publishing.
organisasi yang paling dikagumi dalam http://www.ibimapublishing.com/jo
implementasi knowledge management urnals/I
di Indonesia (www.dunamis.co.id). BIMABR/ibimabr.html.Vol. 2011,
Implementasikan knowledge Article ID 328944, 13
management belum dijadikan visi pages DOI:
strategis, melalui misinya untuk 10.5171/2011.32894.
mencapai tujuan yang komprehensif Dalkir, K. (2005). Knowledge
dengan menggabungkan bagian-bagian Management In Theory and
organisasi menjadi satu kesatuan: orang Practice. USA Linacre House,
(people), proses, dan teknologi Jordan Hill, Oxford OX2 8DP, UK
diselaraskan dengan fokus peningkatan Elsevier Butterworth–Heinemann
tridharma perguruan tinggi. 30 Corporate Drive, Suite 400,
Berbagi pengetahuan (knowledge Burlington, MA 01803.
sharing) di perguruan tinggi seperti Nonaka,I at.al (2008) Managing Flow
proses transfer informasi antar A Process Theory of the
individu, transfer tacit knowledge ke Knowledge-Based Firm.
explicit knowledge, transfer dari PALGRAVE MACMILLAN
explicit knowledge ke explicit Houndmills, Basingstoke,
knowledge dan transfer explicit Hampshire RG21 6XS and 175
knowledge ke tacit knowledge untuk

14
View publication stats

Fifth Avenue, New York, N.Y. Management: Konsep,


10010. Arsitektur dan
Petrides, L.A. & Nguyen, L. (2006) I mplementasi.2007. Yogyakarta
Knowledge Management : Graha Ilmu
Trends: Challenges and Widayana, Lendy. Knowledge
Opportunities for Educational Management: Meningkatkan Daya
Institutions. Metcalfe, Amy saing Bisnis. 2005. Malang : Bayu
Scott (editor), Knowledge Media
Management and Higher
Education. A Critical Analysis
(hlm 21-33). Published in the
United States of America by
Information Science Publishing
(an imprint of Idea Group Inc.)
701 E. Chocolate Avenue
Hershey PA 17033.
Polanyi, M. (1962) Personal
Knowledge Towards a post-
critical philosophy. Routledge is
an imprint of the Taylor &
Francis Group.This edition
published in the Taylor &
Francis e- Library, 2005.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Uriarte, Jr. F.A. (2008) Introduction
to Knowledge Management.
Published by the ASEAN
Foundation, Jakarta, Indonesia.
Sangkala. Knowledge Management:
Pengantar Memahami
Bagaimana Organisasi
Mengelola Pengetahuan
Sehingga Menjadi Organisasi
Yang Unggul. 2007. Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Sedarmayanti. Sumber Daya Manusia
dan Produktivitas Kerja. 2001.
Bandung : Mandar Maju
Tiwana, Amrit. The Knowledge
Management Toolkit. 1999.
USA : Prentice Hall PTR
Tobing, Paul L. Knowledge

15

Anda mungkin juga menyukai