Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 5

IRWAN MURDIANTO (041187878)


SUMIJAYATI
MARFUAH
ERIK ERIYANTO
SISWATI
SUDARTI
KEGIATAN BELAJAR 1

KNOWLEDGE MANAGEMENT

A. MEMASUKI ERA INFORMASI DAN PENGETAHUAN

Perubahan pada era informasi ini membawa berbagai macam implikasi bagi
masyarakat dalam menjalani kehidupannya baik kehidupan sosial, ekonomi,
pendidikan dan aspek kehidupan Iainnya Yang sebelumnya dianggap tabu sekarang
menjadi sesuatu yang lumrah. Sebagai contoh, frase "mangan ora mangan sing penting
ngumpul" yang populer pada masyarakat Jawa sudah dianggap kadaluawarsa pada era
informasi . Masyarakat mulai berpandangan bahwa pertemuan secara fisik atau kumpul
di antara anggota keluarga tidak perlu dilakukan sesering seperti waktu-waktu
sebelumnya.
Berdasarkan gambaran di atas, Tjakraatmadja & Lantu (2006. 2-5) menyimpulkan bahwa
era informasi dan pengetahuan memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Informasi/pengetahuan mudah diperoleh dan sekaligus dapat kedaluarsa


dengan cepat.
2. Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari semakin kompleks.
3. Pola perubahan dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya berpengaruh
signifikan pada keberlangsungan organisasi dengan hubungan pengaruh yang
semakin sulit diprediksi.

B. ORGANISASI SEBAGAI INSTITUSI PENGETAHUAN

Menurut Morgan salah satu cara pandang untuk memahami organisasi adalah organisasi
dianggap layaknya sebuah otak tempat berpikir (organizations as brains) yang mampu
memproses informasi dan mampu melakukan proses pembelajaran. Pandangan ini
sekaligus menegaskan bahwa kemampuan organisasi melakukan pembelajaran bisa
diartikan pula bahwa organisasi mampu menciptakan pengetahuan baru,
mendesiminasi pengetahuan pada seluruh elemen organisasi dan mewujudkannya
dalam bentuk produk, jasa dan sistem organisasi (Nonaka & Takeuchi, 1995)
c. DATA, INFORMASI, PENGETAHUAN DAN KEARIFAN

1. Data
Data adalah fakta yang belum diolah dan diterima apa adanya.
2. Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah, biasanya dengan cara mengaitkan satu data
dengan data lainnya
3. Knowledge
Di muka telah disebutkan bahwa kumpulan dari fakta akan membentuk data dan ketika
data dirangkai dengan data lain dan diberi makna akan menghasilkan informasi.
4. Wisdom atau Kearifan
Pertanyaan penting berkaitan dengan kearifan adalah ketika seseorang telah memperoleh
pengetahuan apakah orang tersebut hanya sekedar tahu atau akan memanfaatkannya untuk
suatu tujuan tertentu yang lebih baik? Simpulan ini didasarkan pada suatu pemahaman
bahwa kearifan mampu meningkatkan kemampuan kognitif seseorang melebihi level
sebelumnya (analisis dan sintesis) dalam hal orang tersebut secara sadar mampu membuat
penilaian berdasarkan kriteria-kriteria yang jelas
D. KNOWLEDGE CREATION, INTANGIBLE ASSET DAN INTELLECTUAL CAPITAL

1. Intangible Asset
keseluruhan tujuan perusahaan adalah produktivitas jangka panjang dari modal yang
diinvestasikannya. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan menggunakan berbagai
macam sumber daya baik tangible maupun intangible assets yang pada gilirannya
diharapkan bisa menciptakan nilai pasar yang lebih tinggi bagi perusahaan

2. Intellectual Capital
Arti penting intellectual capital dapat dipahami dari ilustrasi berikut ini. Jika sebuah
perusahaan software direncanakan untuk dijual tetapi orang-orang yang bekerja di
dalamnya tidak mau pindah ke pemilik baru boleh jadi calon pembeli enggan
membeli perusahaan tersebut
3. Knowledge Creation

Demarest lebih lanjut menegaskan bahwa commercial knowledge dan scientific knowledge
harus dibedakan karena tujuan akhir dari keduanya berbeda. Jika tujuan mengembangkan
philosophical atau scientific knowledge adalah untuk menemukan kebenaran "the truth"
tidak demikian dengan commercial knowledge
karena sejak semula tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi terutama kesejahteraan para pendiri dan pemilik, meski
tidak ada jaminan bahwa orang kaya akan lebih bahagia (Csikszentmihalyi, 1999),
maka knowledge pun diciptakan dan dikembangkan perusahaan sebagai tool
(Martesson, 2000) untuk tujuan tersebut

E. MENGINTEGRASIKAN KETIGA KOMPONEN


1. Knowledge Management
Seperti dikatakan Davenport et al. (1998) agar sebuah organisasi menjadi knowledge
organization, yang pertama harus dilakukan adalah menciptakan tempat penyimpanan
pengetahuan (knowledge repositories) di mana pengetahuan dan informasi dapat disimpan
dalam bentuk dokumen. Dengan karakteristik cara penyimpanan pengetahuan seperti ini
dengan demikian pengetahuan bukan lagi hanya milik individu tetapi sudah bergeser menjadi
milik publik — dalam hal ini milik organisasi, sehingga sangat memungkinkan bagi organisasi
untuk mengelola pengetahuan dengan baik dan ujung-ujungnya semua pihak memperoleh
manfaat yang optimal dari pengetahuan tersebut. Dengan bahasa lebih sederhana
pengetahuan harus dikelola. Pengelolaan pengetahuan inilah yang dikenal dengan istilah
knowledge management
2. Mazhab (Aliran) dalam Knowledge Management
Michael Earl (2001) membedakan mazhab atau aliran dalam KM menjadi
tujuh (7) aliran yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga (3) mahzab
yaitu: mahzab technocratic terdiri dari sistem, cartographic dan engineering;
mazhab economic hanya memiliki komponen tunggal yaitu commercial; dan
mazhab behavioral terdiri dari organizational, spatial dan strategic (lihat
Gambar 6.10)
3. Knowledge Life Cycle
McElroy (2000) mengatakan bahwa pada intinya KM merupakan proses untuk
mendapatkan informasi yang tepat untuk orang yang, McElroy (2000) menyebut
supply side of KM sebagai KM generasi pertama. Sedangkan praktik yang
menyeimbangkan antara supply side dan demand side disebut sebagai KM generasi
kedua. KM generasi kedua inilah yang disebut juga "The New Knowledge
Management"New KM yang dikembangkan oleh McElroy menghasilkan sebuah model
teoritis yang bisa digunakan untuk memotret proses produksi, difusi dan
implementasi pengetahuan. Model ini berupa siklus hidup pengetahuan
(Knowledge Life Cycle KLC) seperti tampak pada Gambar 6.11 dengan urutan
sebagai berikut:
a. Semua pengetahuan pada dasarnya berasal dari diri dan pikiran seseorang
b. Ketika seseorang telah melakukan pembelajaran dan hasilnya dikaitkan dengan
pengalaman sebelumnya maka muncul suatu situasi di mana ada hal-hal tertentu
yang bisa mereka teruskan dan ada hal-hal lain yang harus dihentikan.
c. Komunitas yang telah berbagi pengetahuan selanjutnya meneruskan proses
pembentukan pengetahuan yang kadang-kadang diselingi proses negosiasi agar
pengetahuan baru bisa diterima. Hal ini bisa diartikan bahwa masing-masing
anggota komunitas mencoba membawa pengetahuan kepada forum diskusi yang
kemudian dibahas bersama, dimodifikasi dan diperbaharui
d. Ketika komunitas telah menciptakan pengetahuan dan dalam batas-batas
tertentu pengetahuan baru tersebut tidak sejalan dengan praktik pengetahuan
yang ada, sangat boleh jadi mereka akan membawa masalah ini pada senior
manajer yang notabenenya mewakili komunitas formal organisasi
e. Jika pengetahuan telah tersebar dan menjadi praktik yang dominan dalam
kehidupan organisasi maka individu-individu yang mengaplikasikannya akan
mendapat pengalaman baru. Dampaknya adalah pengetahuan baru akan
memberikan umpan balik bagi yang mempraktekkannya dan secara berturut-turut
pengetahuan baru tersebut akan menjadi dasar untuk menilai apakah
pengetahuan baru lebih memiliki nilai atau tidak
4. Knowledge Management dalam Praktik

Berdasarkan Rowley (2000) kemudian membuat daftar yang bias digunakan bagi
organisasi yang ingin mengembangkan dan mengelola pengetahuan:
a. Mengelola dan mengembangkan pengetahuan harus melibatkan orangorang
disegani di bidangnya.
b. Sejak semula harus disadari jika banyak orang yang enggan
mendokumentasikan pengetahuan inti yang dimilikinya.
c. Praktik manajemen pengetahuan membutuhkan waktu untuk
merealisasikannya ke dalam praktik.
d. Community of interest memegang peran penting dalam manajemen
pengetahuan.
e. Dalam manajemen pengetahuan kemajuan hanya akan diperoleh jika ada
sekelompok orang yang ditunjuk untuk berperan dalam manajemen
pengetahuan. Termasuk di dalamnya orang-orang yang ditugasi untuk
memvalidasi konten dan dukungan terhadap database, di samping para staf
untuk mengawalnya.
f. Pemroses pengetahuan akan bias bekerja lebih efisien dan efektif jika target
pengetahuan yang akan dikelola diidentifikasi dengan jelas dan dalam
pengelolaannya ada struktur pengetahuan yang disusun secara hirarkhis sesuai
dengan peran pentingnya
5. Perubahan Organisasi dan Knowledge Management

di mana setiap individu dan setiap organisasi tidak bisa melepaskan diri untuk tidak terlibat dengan
pengetahuan. Yang barangkali harus disadari Oleh setiap manajer adalah proses terciptanya
pengetahuan baru terjadi dalam skala waktu yang relatif pendek sehingga dalam waktu yang
pendek pula ratusan pengetahuan baru muncul berbarengan dan bertebaran ke segala penjuru.
Akibatnya siklus hidup pengetahuan menjadi semakin pendek. Pengetahuan baru bisa berubah
dengan cepat menjadi pengetahuan lama dan tanpa disadari tiba-tiba menjadi kedaluwarsa. Dalam
perspektif yang lebih makro, semakin pendeknya siklus hidup pengetahuan tentunya berakibat
pada semakin cepatnya perubahan lingkungan eksternal dan konsekuensi logisnya adalah
lingkungan eksternal semakin tidak menentu (uncertain) dan turbulensi lingkungan menjadi
semakin tinggi
KEGIATAN BEL AJAR 2
Inovasi Organisasi

Pertama, inovasi bukan hanya monopoli masyarakat modern tetapi sudah dipraktikkan ribuan tahun
yang lalu meski skala inovasinya boleh jadi berbeda. Artinya inovasi adalah fenomena yang sudah tua
dan bahkan menurut Fragerberg (2003) inovasi secara inheren adalah manusiawi karena setiap orang
pasti menginginkan sesuatu yang lebih baik. Kedua, sekecil apapun kontribusinya inovasi selalu
menyebabkan perubahan. Atau dengan kata lain hasil dari inovasi adalah perubahan dalam
pengertian dengan inovasi diharapkan terjadi kemajuan atau progres dan hidup akan jauh lebih
mudah. inovasi tidak ditentukan Oleh manusia sebagai satu-satunya faktor. Masih banyak faktor Iain
yang ikut menentukan terciptanya inovasi sebut saja sumber daya keuangan, teknologi, struktur,
iklim dan budaya organisasi
A. KREATIVITAS

Kecerdasan menurut Sternberg adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan


lingkungan. orang yang cerdas adalah orang yang memiliki keterampilan sehingga
ia mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mampu mengatasi masalah yang
ditimbulkan oleh perubahan lingkungan. Sementara itu kreativitas oleh Sternberg
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan bukan hanya
produk berkualitas tetapi juga baru. setiap definisi juga mengandung unsur
kesamaan dan unsur kesamaan inilah yang bisa disebut sebagai karakteristik
kreativitas. Pertama, kreativitas meliputi semua bentuk karya manusia baik karya
yang berujud (produk) maupun tidak berujud termasuk desain, proses dan ide.
Kedua, proses kreativitas tidak terjadi secara kebetulan melainkan merupakan
sebuah upaya yang sengaja dilakukan, . Ketiga, kreativitas harus menghasilkan
sesuatu yang baru dan orisinal, . Keempat, tidak dipungkiri bahwa individu
merupakan aktor utama pelaku kreativitas tetapi kreativitas tidak hanya dilakukan
secara individual tetapi bisa juga secara berkelompok dan organisasional. Kelima,
karya yang kreatif harus menunjukkan adanya nilai tambah
B. KOMPONEN KREATIVITAS

Menurut Sternberg et al. (1997) ada enam persyaratan sebagai modal dasar agar seseorang atau
organisasi bisa disebut kreatif. Keenam syarat tersebut adalah:
l . Pengetahuan — mengetahui apa yang dianggap baru bukan sekedar menemukan kembali apa yang
sudah ada.
2. Kemampuan intelektualitas — kemampuan untuk menghasilkan ide, mengevaluasinya dan
menerapkan ide tersebut.
3. Cara berpikir kreatif — seseorang memiliki preferensi untuk berpikir dengan cara baru bukan
sekedar cara berpikir konvensional.
4. Motivasi — ada keinginan dan upaya yang konsisten untuk terus bergerak dan menemukan sesuatu
yang baru dan menjadikan segala sesuatunya terasa menyenangkan.
5. Kepribadian — dalam diri seseorang terdapat sifat yang persisten dan bulat untuk mengatasi
berbagai macam hambatan.
6. Lingkungan — ada dukungan sehingga seseorang berani mengambil risiko misalnya risiko untuk
melakukan kegiatan yang tidak populer.
Amabile sendiri sebagai seorang konsultan yang telah bertahun-tahun menekuni
bidang kreativitas kemudian mengatakan bahwa kreativitas individual terdiri dari
tiga komponen yaitu:
(l) expertise,
Secara harfiah expertise atau kepakaran berarti pengetahuan baik teknikal,
procedural maupun intelektual. Hal ini bisa diartikan bahwa agar seseorang
menjadi kreatif maka la harus berpengetahuan tidak peduli apakah pengetahuan
tersebut diperoleh melalui pendidikan formal, sekedar pengetahuan praktis
melalui pengalaman lapangan atau hasil interaksi dengan para profesional lain
(2) creativethinking skill,
keterampilan berpikir kreatif (creative-thinking skill). Yang dimaksud dengan
creative-thinking skill adalah bagaimana seseorang menyikapi berbagai macam
masalah dan cara penyelesaiannya yakni kapasitas seseorang untuk
menggabungkan berbagai macam ide yang ada menjadi ide baru
(3) motivation
Jika ekspertis dan creative-thinking skill bisa disebut sebagai bahan baku
terciptanya kreativitas, motivasi akan menentukan apakah kreativitas benar-
benar bisa terwujud. Secara definitif motivasi adalah sebuah proses psikologis
yang menyebabkan seseorang tergerak untuk melakukan tindakan-tindakan
sukarela, dan mengarahkan serta memelihara tindakan tersebut secara terus
menerus menuju pada satu tujuan tertentu
c. TIPOLOGI KREA TIVITAS
1. Tipologi Kreativitas Menurut Unsworth
tersebut Unsworth menggunakan dua dimensi yaitu dimensi pertama tipe
masalah yang dibedakan menjadi masalah terbuka dan masalah tertutup, dan
dimensi kedua dorongan untuk berkreasi yang dibedakan menjadi dorongan dari
dalam dan dorongan dari luar. Dari dua dimensi ini dihasilkan empat tipologi
kreativitas yaitu: expected creativity, proactive creativity, reactive creativity
dan contributory creativity
2. Tipologi Kreativitas Menurut Kaufmann
4 macam tipologi yaitu
(l) routine problem solving
karena baik pada Sisi tugas maupun Sisi solusi yang diharapkan tidak ada sesuatu yang baru
(2) intellegent adaptation,
kategori ini meski masalah yang dihadapi perusahaan sudah dikenal baik oleh semua orang
dan semua orang juga sudah tahu bagaimana solusinya tetapi untuk menyelesaikan masalah
tersebut harus digunakan caracara baru yang membutuhkan kecerdasan para karyawan
(3) reactive creativity dan
intinya unsur kreativitas sudah muncul meski kreativitas tersebut terletak pada solusi
penyelesaian masalah bukan pada tugasnya.
(4) proactive creativity
Pada kategori ini baik tugas yang harus dijalankan maupun solusinya semuanya baru. Karena
semuanya serba baru baik tugas maupun solusinya sepintas tampak bahwa kategori ini
merupakan tipologi yang paling membutuhkan kreativitas.
D. MANAJEMEN KREATIVITAS
Amabile mengatakan bahwa seorang manajer dapat mempengaruhi kreativitas
seseorang dalam 6 hal yaitu
1. Tantangan. Pekerjaan pertama seorang manajer untuk menumbuhkan kreativitas
adalah menempatkan karyawan pada pekerjaan yang sesuai sehingga karyawan
mampu menunjukkan kepakarannya dan mampu berpikir kreatif
2. Kebebasan. Memberi kebebasan karyawan berarti memberi mereka otonomi yang
berkaitan dengan proses melakukan pekerjaan bukan dengan tujuan yang hendak
dicapai. Kebebasan dalam hal bagaimana karyawan memutuskan cara untuk
melakukan pekerjaan bisa menumbuhkan motivasi karyawan untuk berkreasi dan
lebih dari itu karyawan juga memiliki perasaan ikut memiliki
3. Sumber daya ketimbang sain dalam pengertian menyediakan sumber daya keuangan
melebih ambang batas yang dibutuhkan tidak akan meningkatkan kreativitas dan
sebaliknya justru memupus kreativitas
4. Komposisi Tim. Dalam beberapa kasus kreativitas dihasilkan bukan oleh individu
melainkan oleh tim kerja. Oleh karena itu mendesain komposisi anggota tim menjadi
sangat penting agar kreativitas bisa tumbuh
5. Dorongan Supervisi. Para manajer biasanya sibuk dengan dirinya sendiri karena
dikejar target pencapaian hasil. Namun sesibuk apapun manajer perhatian terhadap
karyawan harus diberikan jika menghendaki kreativitas tumbuh subur
6. Dukungan Organisasi. Kreativitas akan semakin tumbuh jika dorongan berkreasi
bukan hanya datang dari para supervisor langsung tetapi dari organisasi secara
keseluruhan
E. INOVASI ORGANISASI
kreativitas memiliki hubungan yang erat dengan inovasi. Kreativitas selalu
menghasilkan inovasi walaupun tidak secara otomatis terjadi sebaliknya — inovasi
selalu mengandung unsur kreativitas. Tidak ada jaminan bahwa kegiatan inovatif selalu
kreatif. Bisa jadi inovasi menghasilkan kebaruan tetapi bukan tidak mungkin inovasi
hanya sekedar mengadopsi dari inovasi orang lain atau organisasi lain.

1. Invensi, Inovasi dan Adopsi


Definisi yang hampir sama diberikan oleh Ahuja & Lampert (2001) yakni invensi adalah
pengembangan ide baru. Kedua definisi ini menunjukkan bahwa invensi merupakan
sesuatu yang baru namun masih berada pada tataran konsep, model, prototipe atau
pengetahuan. Karena kreativitas dan invensi sama-sama mengandung unsur kebaruan,
Ketika seseorang berpikiran bahwa remote control bisa digunakan untuk membuka botol
maka pikiran tersebut disebut sebagai ide kreatif. Namun ide tersebut hanya sebatas
gagasan jika tidak ditindaklanjuti dengan mewujudkan dan menguji cobakan dalam
bentuk konsep atau prototype. Perwujudan gagasan dalam bentuk konsep inilah yang
disebut invensi
2. Definisi Inovasi
Inovasi secara harfiah berasal dari bahasa Latin "innovare" yang berarti me-review,
membuat sesuatu menjadi baru atau mengganti yang lama menjadi baru. Kata innovare
itu sendiri berasal dari kata "novus" yang juga berarti baru (Bhat, 2010).
3. Dimensi Inovasi
Oleh karenanya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kebaruan adalah inti dari inovasi.
Sedangkan komponen inti yang kedua adalah nilai manfaat. Setiap inovasi harus memberi
nilai manfaat paling tidak bagi perusahaan yang berinovasi. Dengan inovasi misalnya
perusahaan diharapkan mampu memperbaiki daya saing baik dalam lingkup pasar
domestik maupun pasar global
4. Unsur Kebaruan dalam Inovasi
Kebaruan adalah sebuah tema penting khususnya bagi perusahaan yang baru berdiri
(new start-up), perusahaan yang hendak memasuki pasar baru (new entry), perusahaan
yang hendak memperbaiki proses aktivitas (new organization) dan bahkan bagi
perusahaan yang mengalami kegagalan dan hendak menyehatkan diri (organizational
renewal
5. Tipologi Inovasi
Meski kebaruan merupakan unsur pokok dalam inovasi, pertanyaan selanjutnya adalah
seberapa baru agar sesuatu yang baru bisa disebut inovasi? Sejauh ini literature-
literature inovasi menunjukkan bahwa kebaruan dalam inovasi tidak harus semuanya
serba baru. Bisa saja yang baru hanya sebagiannya saja misalnya hanya kemasannya
saja yang baru sementara isinya sama seperti sebelumnya.

6. Nilai Manfaat dari Inovasi


Terlepas bahwa tujuan akhir dari inovasi untuk memperbaiki posisi pasar, sifat kebaruan
dalam inovasi sesungguhnya bisa dibedakan menjadi dua yaitu baru bagi organisasi
bersangkutan (disebut sebagai the firm-based framework) dan baru bagi pasar (newness to
the market framework) (lihat misalnya Kotabe & Swan, 1995)

7. Adopsi dalam Inovasi


Menurutnya inovasi dan adopsi adalah dua konsep yang berbeda. Ravichandran
mendefinisikan adopsi sebagai membeli atau meminjam inovasi untuk digunakan oleh sebuah
organisasi di mana inovasi tersebut telah dilakukan sebelumnya di tempat lain atau organisasi
lain dan telah menunjukkan nilai manfaat lebih baik dari kondisi sebelumnya. Definisi ini
menunjukkan bahwa adopsi pada dasarnya adalah inovasi. Hanya saja yang melakukan inovasi
bukan organisasi yang bersangkutan tetapi organisasi lain
8. Difusi Inovasi
Meski Ravichandran (2000) mengatakan bahwa adopsi bukanlah inovasi karena yang
melakukan inovasi adalah pihak lain namun tidak bisa dipungkiri jika sebuah
organisasi/perusahaan melakukan inovasi hampir pasti perusahaan-perusahaan lain pun
akan melakukan hal yang kurang lebih sama atau bahkan lebih baik demi memperbaiki
daya kompetisi

F. KARAKTERISTIK ORGANISASI INOVATIF

1. Proses Inovasi
Professor Roy Rothwell dari Science Policy Research unit (SPRU), the University of Sussex
sebagaimana dikutip Neely and Hii (1998) mengklasifikasikan proses inovasi menjadi lima
generasi yaitu:
a. Generasi Pertama Technology Push.
b. Generasi Kedua Market Pull.
c. Generasi Ketiga Coupling Model.
d. Generasi Keempat Integrated Model.
e. Generasi Kelima Systems Integration and Networking
2. Technology Push
Model ini banyak diterapkan pada periode tahun 1950-an dan 1960-an di mana ketika itu
permintaan melebihi kapasitas produksi sehingga kebanyakan perusahaan berasumsi
bahwa semua yang diproduksi pasti bisa terserap oleh pasar supply creates its own
demand. Dengan demikian pusat perhatian perusahaan lebih dititikberatkan pada R&D
dan manufacturing ketimbang pada aspek pemasaran
3. Marketing Pull
Jika pada tahun 1950-an dan 1960-an proses inovasi mengikuti linear model di mana proses
inovasi bersifat inside-out, akhir tahun 1960-an sampai dengan awal tahun 1970-an terjadi hal
sebaliknya yakni proses inovasi bersifat outside-in atau disebut marketing-pull
4. Coupling Model

Dua model proses inovasi yang telah dibahas sebelumnya — technologypush dan marketing-pull
dianggap memiliki beberapa kelemahan. Di antaranya (l) model tersebut terlalu menyederhanakan
proses inovasi yang dalam realita sesungguhnya sangat kompleks, (2) tidak ada umpan balik yang
memungkinkan untuk perbaikan proses inovasi selanjutnya
5. Integrated Model
integrated model merupakan proses inovasi yang bersifat kompleks, nonlinear dan
mensyaratkan adanya umpan balik. Bedanya adalah proses inovasi generasi keempat
tidak terjadi secara berurutan (sequential) melainkan proses inovasi yang
melibatkan berbagai fungsi organisasi — marketing, R&D, product development,
production engineering, supplier dan manufacture secara parallel

6. Systems Integration and Networking (SIN)

Proses inovasi generasi kelima disebut sebagai systems integration and


networking (SIN). Model ini relatif baru dan baru berkembang sejak
pertengahan tahun 1990-an. . Trend ini menunjukkan bahwa untuk
memperkuat daya saing perusahaan tidak harus bekerja sendirian. Sebaliknya
perusahaan harus menjalin kerja sama dengan perusahaan lain demi
mempertahankan posisi masing-masing. Kerja sama seperti ini terpaksa
dilakukan karena mereka menyadari kekuatan dan kelemahan masingmasing

Anda mungkin juga menyukai