Untuk mendukung proses aktivitas dan pengembangan SDM di suatu organisasi yang
merupakan perwujudan dari model Socialization, externalization, combination, internalization (SECI).
Sosialisasi Eksternalisasi
Internalisasi Kombinasi
a. Sosialisasi. Proses sosialisasi antar sumber daya manusia (SDM) di organisasi salah satunya
dilakukan melalui pertemuan tatap muka. Melalui pertemuan tatap muka ini, SDM dapat
saling berbagi knowledge dan pengalaman yang dimilikinya sehingga tercipa knowledge bar
bagi mereka.
b. Eksternalisasi. Sistem Knowledge Management akan sangat membantu proses eksternalisasi
ini, yaitu proses untuk mengartikulasi tacit knowledge menjadi suatu konsep yang jelas.
Semua tacit knowledge yang diperoleh antara lain berwujud konsep-konsep, sistem serta
prosedur, manual, laporan pelaksanaan uraian perkerjaan, dan sebagainya harus
didokumentasikan untuk kemudian dimanfaatkan oleh organisasi dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya.
c. Kombinasi. Proses konversi knowledge melalu kombinasi adalah mengkombinasikan berbagai
explicit knowledge yang berbeda untuk disusun ke dalam sistem knowledge management.
d. Internalisasi. Semua dokumen data, informasi dan knowledge yang sudah didokumentasikan
dapat dibaca oleh orang lain.
Menurut Setiarso, et.al (2009) bahwa faktor budaya memegang peran yang sangat penting
dalam mendukung proses penciptaan knowledge organisasi dan kebersihan knowledge
management di organisasi. Untuk membangun budaya knowledge sharing di dalam diri SDM
organisasi, maka strategi yang dapat ditempuh, yaitu :
Salah satu contoh model manajemen adalah model siklus kegiatan-kegiatan manajemen atau
circular flow diagram atau seperti gambar dibawah ini.
Manusia Content
Proses Teknologi
Dalam penerapan model manajemen pengetahuan dalam organisasi, tidak hanya didukung oleh
sumber daya manusia yang berkualitas (memiliki informasi, pengalaman, dan keahlian yang
dibutuhkan) dan teknologi informasi yang tepat guna, tetapi juga budaya berbagi knowledge.
Manajemen pengetahuan menjadi penting dan berperan dalam organisasi, karena dapat
menunjukkan inisiatif dan prosedur pengelolaan yang jelas, mudah dimengerti, dan
komprehensif.
Housel Berll (2001) menyatakan bahwa organisasi seharusnya memberi perhatian pada
hal-hal berikut.
a. Knowledge management merupakan katalis untuk banyak produk dan jasa teknologi
informasi.
b. Knowledge management memungkinkan organisasi mendirikan pasar tertentu yang
eksklusif.
c. Knowledge management merupakan peningkatan integral dari banyak penawaran
yang ada.