Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini berjudul Trand dan Inovasi
Manajer. Makalah ini secara garis besar akan membahas tentang Manajemen Sumber Daya
Mnausia dalam trand dan inovasi manajer.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing Ibu
Dra.,Ec.Susetyorini,MM. yang telah memandu materi sejauh ini sehingga dengan tugas
makalah yang saya buat untuk nilai tugas Manajemen Pemasaran ini dapat diselesaikan.
Saya telah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikanmakalah ini. Jika masih
ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini Saya memohon kritik dan saran demi
perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
referensi untuk makalah kedepan.

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep-konsep inovatif senantiasa muncul untuk menghadapi tantangan manajemen
di masa sulit ini. Organisasi bereksperimen dengan cara-cara baru dalam mengelola, yang
dapat menjawab tuntutan lingkungan dan pelanggan masa kini. Manajemen inovasi di
masa sulit ini akan memberikan kontribusi dalam sebuah organisasi untuk menjadikan
seorang manajer baru yang melimpahkan pekerjaannya kepada orang lain. Maka dari itu,
perlu memperkenalkan keahlian dan kemampuan untuk mengelola sebuah organisasi
dengan efektif, menghadapi globalisasi, mengatur persoalan-persoalan, dan mengelola
krisis. Serta inovasi merupakan sebuah respon terhadap lingkungan yang cepat berubahubah.
Ilmu manajemen selalu memiliki perkembangan dari waktu ke waktu. Sehingga
sebagai seorang calon manajer harus mengetahui sejarah perkembangan ilmu manajemen
untuk memahami apa saja dan bagaimana ilmu manajemen. Ilmu manajemen berisi
tentang tata cara seorang manajer dalam menentukan suatu masalah, menganalisis
masalah, dan menemukan keputusan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam
suatu organisasi/perusahaan yang dikelola. Ilmu manajemen terdapat aliran yang
digunakan sebagai dasar pemikiran seorang manajer dan harus bisa memahami seluruh
aliran tersebut agar manajer dapat menentukan aliran mana yang cocok dan bisa
dijalankan sesuai karakter dan kemampuan manajer itu. Sehingga manajer dapat
menggunakan pilihan alirannya untuk menganalisis dan mengambil keputusan atas
masalah yang dihadapinya.
Ilmu manajemen dikelompokan menjadi tiga antara lain Ilmu yang mempelajari seluruh
gejala yang berhubungan dengan alam semesta disebut ilmu eksak, ilmu yang mempelajari
seluruh gejala manusia dengan lingkungannya disebut ilmu sosial, ilmu yang erat dengan
seni disebut ilmu humaniora. Dalam ilmu manajemen ada beberapa pendekatan yaitu
pendekatan klasik, pendekatan perilaku, pendekatan kuantitatif, dan pendekatan
kontemporer.

Program perubahan diperlukan organisasi masa kini karena adanya pergeseran dalam
waktu dan hubungan atau jaringan informasi di seluruh dunia. Teknologi pemrosesan
informasi yang canggih dan era globalisasi organisasi mendorong manajer dengan banyak
ide baru, produk baru, tantangan baru dengan semakin sempitnya waktu untuk membuat
keputusan yang dapat diambil oleh manajer. Manajer dituntut untuk meningkatkan
kemampuan karyawan di seluruh organisasi untuk mengantisipasi dan belajar dari perubahan
yang sedang terjadi. Manajer harus membantu individu dan kelompok dalam organisasi
untuk selalu melakukan berbagai perbaikan dalam lingkungan yang kompetitif. Kondisi ini
dapat dilihat sebagai tahap proses pembelajaran organisasi (learning organization), yang
didasari dari perubahan sistem, nilai dan sifat manusia untuk meningkatkan kinerja terusmenerus berdasarkan pengalaman masa lalu. Pada tahap ini kata kunci yang ada sepanjang
waktu adalah kreatifitas dan inovasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana mengembangkan daya Trend dan Inovasi Manajer ?
2. Bagaimana analisa manajemen inovasi dan perusahaan yang melakukan open
inovation ?

1.3 Tujuan Penulisan


Mengetahui bagaimana mengembangkan daya inovasi manajer dan mengetahui
bagaimana menganalisa manajemen inovasi dan perusahaan yang melakukan open inovation.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris), berasal dari
kata to manage yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat
diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang
menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen,
diantaranya:
1. Harold Koontz & O Donnel dalam bukunya yang berjudul Principles of Management
mengemukakan, Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan
yang

dilakukan

melalui

dan

dengan

orang-orang

lain

2. George R. Terry dalam buku dengan judul Principles of Management memberikan


definisi: Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan
baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya
Pengertian manajeemen dalam buku manajemen sumber daya manusia Penulis
Samsudin Salidi (2010:300), Penerbit CV. Pustaka Setia yaitu: Manajemen adalah bekerja
dengan

orang-orang

untuk

perencanaan,pengorganisasian,

mencapai

tujuan

penyususnan,

organisasi

pengarahan,

dengan

pelaksanaan

kepemimpinan,

dan

pengawasan.
Fungsi - Fungsi manajemen :
l) Fungsi perencanaan
Pada hakekatrya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang
merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada
waktu yang akan datang. Pross ini memerlukan pemikiran tentang apa yang perlu
dikerjakan, bagaimana dan di mana suatu kegiatan perlu dilakukan serta siapa yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaanya

2) Fungsi pengorganisasian
Fungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan
hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik agar kegiatankegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan
bersama.
3) Fungsi Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar
betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka
pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang
melaksanakan perintah-perintah tersebut.
4) Fungsi Pengkoordinasi
Suatu usaha yang terkoordinir ialah di mana kegiatan karyawan itu harmonis. terarah
dan diintergrasikan menuju tujuan-tujuan bersama. Koordinasi dengan demikian sangat
diperlukan dalam organisasi agar diperoleh kesatuan bertindak dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi.
5) Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam rencana. Sehingga pengawasan membawa
kita pada fungsi perencanaan. Makin jelas. lengkap serta terkoordinir rencana-rencana makin
lengkap pula pengawasan.
Definisi Inovasi menurut Para Ahli

Everett M. Rogers (1983), Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan,
praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
seseorang atau kelompok untuk diadopsi.

Stephen Robbins (1994), Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu gagasan baru yang
diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.

Berdasarkan pengertian tersebut, Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal utama yaitu :
1. Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yang sedang
terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa penemuan
dari suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem sampai pada kemungkinan gagasan yang
mengkristal.
2. Produk dan jasa yaitu hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindak
lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian, penelitian dan percobaan sehingga
melahirkan konsep yang lebih konkret dalam bentuk produk dan jasa yang siap
dikembangkan dan dimplementasikan termasuk hasil inovasi dibidang pendidikan.
3. Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan
melakukan perbaikan (improvement) yang terus menerus sehingga buah inovasi itu
dapat dirasakan manfaatnya.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Mengembangkan Daya Trend dan Inovasi Manajer
Perusahaan yang maju adalah yang siap untuk berubah. Dengan kata lain yang siap
untuk menemukan dan mengembangkan inovasi. Apakah itu di bidang produksi ataukah di
bidang manajemen. Tujuan jangka panjangnya adalah tampil sebagai perusahaan yang
memiliki daya saing tinggi. Baik unggul dalam hal penguasaan teknologi baru, mutu
sumberdaya manusia yang andal, mutu barang dan jasa yang tinggi, efisien, dan pangsa
pasar yang luas. Untuk sampai seperti itu maka peranan manajer menjadi hal yang sentral.
Yakni manajer yang memiliki keunggulan inovasi.
Seperti apakah manajer yang memiliki ciri-ciri individu inovatif? Menurut Marsha
Sinetar, seorang menemukan ciri-ciri manajer yang kreatif-inovatif yakni:
1. mudah bosan dan lebih senang bergerak ke wilayah yang belum dijamah;
2.

sangat nyaman dengan suasana penuh tantangan dan pelik;

3. senang dan menikmati dalam mengambil resiko;


4. selalu haus untuk hal-hal yang baru dan menantang; dan
5. bekerja dipandang sebagai panggilan hidup atau penuh dedikasi.
Dalam hal ini manajer seperti itu biasanya membutuhkan kebebasan dalam beberapa
hal yakni;
1. wilayah kerja dan cara penyelesaian pekerjaannya;
2. melahirkan masalah-masalah baru yang menantang; dan
3. kebebasan mengembangkan solusi yang inkonvensional atau yang tak lazim.
Memang dalam prakteknya tidak selalu semua manajer memiliki keunggulan inovasi.
Kecuali, misalnya sejak awal penempatan siapa yang patut dijadikan manajer perusahaan
sudah mempertimbangkan kapabilitas, daya kreatifitas, dan integritas pribadi. Dan

dilakukan seleksi secara ketat. Dalam hal ini perusahaan hendaknya mendorong setiap
individu

manajer

untuk

melakukan

inovasi.

Mereka

diberi

kebebasan

untuk

mengembangkan gagasan-gagasan majunya. Insentif dari setiap temuan-temuan inovasi


pun menjadi pertimbangan perusahaan. Apakah dalam bentuk insentif finansial maupun
non-finansial.
Perusahaan yang memiliki suatu program manajemen inovasi biasanya dicirikan
sebagai organisasi pembelajaran. Yakni perusahaan yang selalu siap menghadapi era
global dan sensitif terhadap lingkungan. Selain itu mampu menyerap kekuatan dan muatan
global ke dalam perusahaannya. Perusahaan seperti ini juga dipandang sebagai entitas
yang dinamis yang memiliki identitas diri yang berkarakter kuat pada kemajuan. Karena
itu dibutuhkan suasana atau kondisi yang sifatnya desentralisasi kewenangan manajer.
Model manajemen yang sentralistik dan instruktif hanya akan mematikan kreatifitas
manajer dan karyawannya.
Selain itu perusahaan sebagai organisasi pembelajaran dicirikan oleh kekuatan
karyawan-karyawannya yang menurut Peter Senge (1990) berupa pengendalian diri
pribadi, model mental, visi berbagi/bersama, belajar dalam tim, dan berpikir sistemik.
Perusahaan harus secara bersinambung memerluas dan meningkatkan kemampuan
karyawan dan manajernya untuk terus berkeinginan belajar dan mengembangkan potensi
dirinya. Dalam prakteknya seorang manajer bakal kreatif inovatif bergantung pada sejauh
mana perusahaan itu sendiri mampu merangsang dan memberi ruang dan peluang untuk
inovasi dengan dukungan fasilitas yang cukup. Untuk itu ada baiknya perusahaan dalam
hal ini departemen SDM dan Penelitian-Pengembangan secara terprogram mengamati
potensi para manajer yang memiliki kapabilitas sebagai inovator.
3.2 Analisa Manajemen Inovasi dan Perusahaan yang melakukan Open Inovation
Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
sudah dikenal sebelumnya. orang atau wirausahawan yang slalu berinovasi, maka ia dapat
dikatakan sebagai seorang wirausahwan yang inovatif.
Seseorang yang inovatif akan selalu berupaya melakukan perbaikan, menyajikan
sesuatu yang baru/unik yang berbeda dengan yang sudah ada. inovatif juga merupakan
sikap penting bagi yang hendaknya dimiliki oleh seorang wirausahawan. wirausahawan

yang slalu melakukan inovasi dalam ushanya. maka keuntungan dan kesuksesan akan ia
dapat. inovatif merupakan implikasi dari karakteristik wirausahawan yang mampu
membawa perubahan pada lingkungan sekitarnya. inovatif secara tidak langsung menjadi
sifat pembeda antara wirausahawan dengan orang biasa, maupun pengusaha. seorang
wirausahawan akan selalu memikirkan untuk melakukan sesuatu yang berbeda, tidak
seperti yang dipikirkan dan dilakukan oleh kebanyakan orang. kreatif dan inovatif adalah
suatu kemampuan untuk memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi
sumber daya yang produktif sehingga memberikan nilai ekonomis. baik langsung maupun
tidak langsung seorang wirausahawan adalah orang yangmampu membawa perubahan
pada lingkunganya. disisi lain ia juga orang yang sanggup menerima perubahan yang
terjadi dan menyikapi perubahan tersebut dengan positif. ia juga berani mengambil resiko
berhasil ataupun gagal di setiap jalan yang ia ambil. wirausahawan mampu bertahan pada
kondisi perekonomian yang sulit dan serba kalut. karena disaat semua resah, ia memiliki
kreasi dan inovasi untuk memindahkan sumber daya yang kurang produktif menjadi
sumber daya yang produktif sehingga memberikan nilai ekonomis.
Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu :
1. Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti
ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki
karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar
Orsinalitas dan kebaruan.
3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa
suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-gesa, namun
keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan
terlebih dahulu.
4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus
memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan
tersebut.
Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu :

1. Penggantian (substitution)
Misalnya : Inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat
atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang baru.
2. Perubahan (alternation)
Misalnya : Mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan
tugas menjadi guru pembimbing dan penyuluhan / mengubah kurikulum sekolah yang semula
bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi
bernuansa keterampilan hidup praktis.
3. Penambahan (addition)
Misalnya : Adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan
guru sekolah dasar dengan tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah
ada.
4. Penyusunan kembali (restructturing)
Misalnya : Upaya menyusun kembali susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta
ukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata-mata pelajaran / keseluruhan
sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pembinaan karier baik untuk tenaga edukatif
maupun tenaga administratif, teknisi, dalam upaya perkembangan keseluruhan sumber daya
manusia dalam sistem pendidikan.
5. Penghapusan (elimination)
Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis
halus, atau menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam
6. Penguatan (reinforcement)
Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga
berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien.

3.2.1 Manajemen Inovasi


Manajemen Inovasi merupakan Proses mengelola inovasi di suatu perusahaan agar
dapat berdaya guna bagi penciptaan keunggulan bersaing yang berkelanjutan bagi
perusahaan. Manajemen Inovasi diperlukan karena untuk mengakui bahwa ide-ide segar
harus terus mengalir secepat mungkin dan setiap saat sebagai antisipasi perkembangan dunia
yang semakin cepat, beragam, dan dinamis tersebut. Di sini lah manajemen Inovasi itu harus
berperan penting.
Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi diperlukan karena ide-ide segar akan terus
lahir di sebuah perusahaan dan menjadi sangat banyak. Keberadaan ide-ide tersebut harus
diatur dan disusun secara sistematis agar tidak terjadi kesemrawutan. Inovasi yang harus
dijalankan secara sistematis, efisien, dan berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem untuk
mengatur ide-ide ini agar lebih terstruktur. Dari 100 ide yang brilian, hanya satu yang
menjadi inovatif. Jika dalam suatu perusahaan dihasilkan 100 jenis produk dalam satu
tahunnya, maka dibutuhkan 10 ribu ide brilian tersebut. Tanpa adanya manajemen yang baik,
ide-ide itu malah akan menumpuk dan kemungkinan akan terlambat untuk diperkenalkan di
pasar. Terlambat diperkenalkan di pasar maka akan kehilangan pendapatan sehingga makin
lama akan kehilangan kemampuan bersaing dengan yang lain.
Apple yang terus mengembangkan inovasinya terus sehingga menghasilkan produk
produk gagdet Ipad, Iphone, Ipod yang diterima di pasar . Google dengan berbagai layanan
yang unik di Internet. Perusahaan perusahaan kecil yang sudah berinovasi dengan
memperkecil waktu proses pembuatan produknya.
Perbedaan Inovasi
1. Namun demikian Johne (1999) dalam Ojasalo (2008) membedakan tiga jenis inovasi:
inovasi produk, proses inovasi, dan inovasi pasar.
a) Inovasi produk memiliki makna paling jelas yaitu menghasilkan
b) Inovasi proses menyediakan sarana untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
dan untuk menghemat biaya.
c) Inovasi pasar memperhatikan peningkatan target pasar campuran (mixed og target
market) dan bagaimana pasar yang dipilih adalah yang terbaik dilayani.

2. Inovasi organisasi berkaitan dengan desain format organisasi baru dan filosofi
manajemen baru.
3. Inovasi perilaku berkaitan dengan aktivitas inovasi dari organisasi perusahaan.
Sedangkan Meeus dan Edquist inovasi produk dibagi menjadi dua kategori:
a) barang baru: barang baru adalah inovasi produk material di sektor manufaktur
b) layanan baru: jasa adalah tidak berwujud, sering dikonsumsi secara bersamaan untuk
produksi mereka dan memuaskan kebutuhan non-fisik dari pengguna (Edquist,2001.)
4. Meeus dan Edquist juga membagi menjadi dua inovasi proses yaitu inovasi
kategori-teknologi dan organisasi:
a) inovasi proses teknologi mengubah cara produk yang diproduksi dengan
memperkenalkan perubahan teknologi (fisik peralatan, teknik, sistem);
b) inovasi organisasi adalah inovasi dalam struktur organisasi, strategi, dan proses
administrasi (Damanpour, 1987).
5. Inovasi inkrimental (Incremental innovation) memanfaatkan potensi rancangan yang
sudah ditetapkan, dan sering memperkuat dominasi kemampanan suatu perusahaan.
Inovasi ini meningkatkan kapabilitas fungsional teknologi yang ada dengan
cara perbaikan pada skala kecil alam nilai tambah teknologi atau perbaikan pada skla
kecil terhadap produk dan proses bisnis yang ada saat ini.
6. Inovasi Semiradical / generational atau inovasi teknologi generasi
mendatang adalah inovasi inkremental yang mengarah pada penciptaan sistem baru
tetapi tidak berbeda secara radikal.
7. Inovasi Radical memperkenalkan konsep baru yang
menyimpang secara signifikan dari praktek-praktek masa lalu dan membantu
menciptakan produk atau proses didasarkan pada seperangkat teknik
berbeda atau prinsip-prinsip ilmiah dan sering membuka baru pasar, atau sebagai hasil
produk atau jasa yang dihasilkan dari cara/metode baru sama sekali.
3.2.2 Generasi Inovasi

Banyak perubahan fundamental bagaimana perusahaan menghasilkan ide dan nilainilai baru dan membawanya ke pasar selama abad 20. Pada abad ini, dimana model inovasi
tertutup cukup berhasil meningkatkan kinerja perusahaan. Namun seiring dengan banyaknya
penemuan teknologi informasi menjadikan banyak kritikan terhadap model inovasi tertutup
dan bergerak ke arah model inovasi terbuka. Perubahan-perubahan ini memberikan dampak
perubahan pada dunia akademik di dalam melihat fenomena dan keterkaitan dengan disiplin
ilmu yang berbeda semakin terbuka dari pada abad sebelumnya. Pergerakan perubahan
konsep/teori inovasi melahirkan perjalanan melalui regenerasi konsep dan pendekatan.
Berikut ini akan dijelasakan perubahan generasi inovasi. Hal ini penting untuk melihat posisi
penelitian ini dan pendekatan yang dipakai dalam perjalanan teori inovasi dan
metodologinya. Terdapat dua pandangan dalam mengurai generasi model inovasi yaitu
diambil dari Davenport (2003) dan Marinova (2003).
Rothwell (1994) menjelaskan bahwa evolusi inovasi terbagi dalam lima generasi perilaku
inovasi, yaitu:
1. Generasi pertama inovasi (1G) technology push. Area inovasi lebih menekankan
sebagai pondasi dari revolusi industri. Inovasi hadir bersama teknologi baru untuk
mengembangkan produk dan produksi.
2. Generasi kedua inovasi (2G) need pull. Area inovasi berbasis pada fokus pasar dan
konsumen, dimana konsumen menekan kebutuhan dan respon teknologi produksi.
Pemasaran menentukan peran dari pemunculan ide-ide baru.
3. Generasi ketiga inovasi. (3G) coupling model. Area inovasi berkembangan menjadi
model pengelompokkan. Pemasaran mungkin membutuhkan ide-ide baru, namun
teknologi produksi memberikan solusi. Alternatifnya, R&D mengembangkan ide-ide
baru bagi pemasaran dengan feedback dari pasar, R&D dan pemasaran menyatu
dalam hubungan yang kuat.
4. Generasi keempat inovasi (4G) integrated model. Model inovasi yang terintegrasi
menunjukkan R&D dan pemasaran memiliki aktivitas yang terintegrasi, bersama
dengan supplier dan menghilangkan peran yang dikelompokkan untuk memimpin
konsumen.

5. Generasi kelima inovasi (5G) system integration and networking model. Model
inovasi yang dikembangkan mengintegrasikan strategi mitra dengan supplier dan
konsumen melalui sistem yang tangguh dan memiliki kolaborasi antara pemasaran
dan penelitian yang kuat. Penekanan pada fleksibilitas dan kecepatan pengembangan
dengan fokus pada kualitas dan faktor lainnya.
3.2.3 Open Innovation
Open innovation merupakan sebuah fenomena yang telah memiliki peran semakin
penting baik teori maupun praktek (Enkel, 2009). Pada pusat model open innovation dan
konsep innovasi lainnya yang senada adalah bagaimana menggunakan ide dan pengetahuan
dari aktor luar dalam proses innovasi . Dengan kata lain maksud dari open innovation, bahwa
perusahaan perlu membuka batas perusahaan untuk menghadirkan arus pengetahuan bernilai
dari luar dalam rangka menciptakan peluang untuk kerjsama proses innovasi dengan rekanan,
konsumen dan/atau pemasok (Enkel, 2009).
Sebaliknya organisasi yang terlalu focus pada internal akan membahayakan karena
akan kehilangan sejumlah peluang karena banyak peluang-peluang datang dari aktivitas luar
organisasi atau banyak potensi yang perlu dikombinasikan denga teknologi ekstanl dalamg
rangka mengoptimalkan pntesi perushaan. Dalam model lama closed innovation (innovasi
tertutup), perusahaan bertumpu pada asumsi bahwa proses innovasi diperlukan kontrol dari
perusahaan. Chesbrough berpendapat bahwa penelitian dan pengem-bangan internal tidak
lagi sebagai asset strategic yang bernilai. Chesbrough, Open innovation sebagai paradigma
yang berasumsi bahwa perusahan dapat dan seharusnya menggunakan ide-ide dari luar
sebagaimana ide-ide dari dalam perusahaan, dan internal dan eksternal merupakan jalan
menuju pasar, sebagaimana perusahaan memandanag keunggulan atas teknologi mereka.
Paradigma closed innovation (inovasi tertutup) terkait dengan pola pikir industry ke
arah pengorganisasian R & D telah menyebabkan prestasi penting dan banyak keberhasilan
yang bersifat komersial. Keberhasilan masa lalu dari paradigma closed innovation adaqlah
pada kemampuannya untu memberikan kontrubusi dan ketekunannya dalam
menghadapi perubahan lanskap pengetahuan. closed innovation adalah pendekatan
yang mendasarkan pada focus kedalam, yang cocok dengan lingkungan pengetahuan awal
abad kedua puluh. Namun, paradigm ini semakin bertentangan dengan lanskap pengetahuan
pada awal abad kedua puluh satu. Konsep-konsep ini secara implisit berasumsi bahwa

semua kegiatan ini dilakukan dalam perusahaan. Tidak ada jalan lain untuk gagasan yang
akan datang ke perusahaan, juga tidak ada jalan lain untuk produk dan layanan untuk
meninggalkanperusahaan.
Open Innovation (Inovasi Terbuka) adalah bahwa ide-ide berharga dapat datang dari
dalam atau luar perusahaan dan bisa pergi ke pasar dari dalam atau luar perusahaan juga.
Pendekatan ini menempatkan ide dari eksternal dan jalan ekstrenal menuju pasar

sama

pentingnya sebagai-mana ide-ide internal dan jalan menuju pasar selama era Inovasi
Tertutup. Dalam open innovation, manager dapat mengorganisasi transaksi pengetahuan
melalui tiga besar keputusan:
a) knowledge acquisition (membuat atau membeli),
b) knowledge integration (intergasi atau keterkaitan),
c) knowledge exploitation (mempertahankan atau jual).
Konsep Open innovation berkaitan erat dengan
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

inovasi berdasarkan konsumen atau pemakai,


akumulasi inovasi,
perdagangan know-how,
manajemen pengetahuan,
demokrasi inovasi,
inovasi masal, dan
distribusi inovasi.

Penelitian ini diasumsikan bahwa system inovasi regional dan sektoral bersifat terbuka,
dimana ide pengembangan pembaharuan dapat datang dari pihak luar dan dalam, bahkan
batas-batas perusahaan dalam konteks system inovasi sudah mulai lentur karena tuntutan
interaktsi antar pelaku dalam system inovasi.
Perushaan Yang Melakukan Open Innovation
1. LEGO
Mayoritas pengguna LEGO adalah orang dewasa dan anak anak, untuk itu LEGO
melakukan open innovation dengan melibatkan semua orang, siapapun yang ingin
menuangkan idenya untuk produk LEGO melalui projek LEGO Cuusooh, yaitu sebuah
website dimana setiap orang bisa menggambarkan ide mereka tentang produk LEGO, ide
yang dimaksud adalah ide yang baru, asli dan kreatif, dimana jika projek yang dibuat dari ide

seseorang tersebut disukai lebih dari 10.000 orang, maka ide tersebut akan diproduksi dan
dijual oleh LEGO. Perumus produk ini akan mendapatkan 1% dari setiap penjualan produk
tersebut.
2. LAYS
Lays merupakan salah satu perusahaan yang melakukan open innovation untuk produk
terbaru mereka, melalui projekDo us a flavorlays memberi kesempatan bagi semua orang,
siapapun untuk memberi ide tentang produk lays melalui proposal, dimana ide ide yang ada
akan divoting dan dinilai oleh para ahli yang merupakan koki terbaik diamerika, yang
mendapat voting terbanyak dan penilaian terbagus, akan menjadi pemenang.
3. STARBUCKS
Starbucks merupakan salah satu perusahaan yang melakukan open innovation untuk produk
terbaru mereka melalui projekMy Starbucks ideadimana starbucks memberi kesempatan
kepada para customer memasukkan ide tentang produk dan pengalaman berharga yang ingin
dirasakan tanpa adanya reward dalam bentuk uang, ide dengan voting terbanyak akan
dijadikan inovasi pada produk starbucks selanjutnya, walau tanpa adanya reward dalam
bentuk uang, tetap saja starbucks mendapatkan lebih dari 100,000 ide dalam projekMy
Starbucks ideanya tersebut

BAB IV
STUDY KASUS

Anda mungkin juga menyukai