BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen
1. Perencanaan (planning)
yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah
yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti
mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja
yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang
bermaksuud untuk mencapai tujuan.
2. Pengorganisasian (organization)
yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan
mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah
direncanakan.
3. Penggerakan (actuating)
yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian
kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam
organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai
rencana dan bisa memcapai tujuan.
4. Pengawasan (controlling)
yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai
dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya
dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang
melenceng dari rencana.
2.3 Inovasi
Menurut Hill (2008) mendefinisikan inovasi sebagai ide, praktek atau obyek
yang dianggap baru oleh seorang individu atau unit pengguna lainnya. Suryana
(2003) inovasi yaitu: “sebagai kemampuan untuk menerap-kan kreativitas dalam
rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya
kehidupan”. Inovasi baru menunjukka bentuk-bentuk baru interaksi dan kolaborasi
5
untuk mengembangkan produk dan pro pengembangan cesses (Bresciani et al., 2013;
Chebbi et al., 2015; Ferrariset al., 2017).
Inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau
yang sudah dikenal sebelumnya. orang atau wirausahawan yang slalu ber inovasi,
maka ia sapat dikatakan sebagai seorang wirausahwan yang inovatif.
Menurut Kotler dalam dalam Moh Alifuddin & Mashur Razak (2015:121)
mendefiniskan inovasi sebagai sesuatu yang berkenaan dengan barang, jasa atau ide
yang dirasakan baru oleh seseorang. Meskipun ide tersebut telah lama eksis tetapi
ini dapat dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru melihat atau merasakannya
Jadi dapat di simpulkan bahwa seseorang yang inovatif akan selalu berupaya
melakukan perbaikan, menyajikan sesuatu yang baru atau unik yang berbeda dengan
yang sudah ada. Inovatif juga merupakan sikap penting bagi yang hendaknya
dimiliki oleh seorang wirausahawan, wirausahawan yang slalu melakukan inovasi
dalam ushanya. Maka keuntungan dan kesuksesan akan ia dapat. Inovatif merupakan
implikasi dari karakteristik wirausahawan yang mampu membawa perubahan pada
lingkungan sekitarnya. Inovatif secara tidak langsung menjadi sifat pembeda antara
wirausahawan dengan orang biasa, maupun pengusaha.
6
1. Memiliki kekhasan / khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas
dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil
yang diharapkan.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus
memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang
memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan.
3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti
bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak
tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan
program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan
harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk
mencapai tujuan tersebut.
1. Konsumen
Inovasi memiliki arti semakin meningkatnya kualitas hidup, mendapatkan
nilai produk yang juga lebih baik, pelayanan yang lebih efisien, dan
standar hidup yang lebih tinggi. Dalam kenyataannya, seringkali hal ini
bisa tidak terjadi.
Saat ini era informasi dan teknologi, tetapi masih saja banyak negara yang
tetap miskin, misalnya Indonesia sebelum krisis global terjadi yang konon
jumlah penduduk miskinnya semakin bertambah banyak, padahal
Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, juga orang-orang
yang pandai.
2. Bisnis
Inovasi berarti kemajuan dalam pertumbuhan yang akan memicu pening-
katan profit. Hal ini terbukti untuk perusahaan Gillette yang sampai saat
ini mampu mendapatkan profit terus menerus berkat inovasinya yang
berkelanjutan dan disertai dengan budaya inovasi dalam perusahaan.
7
3. Karyawan
Inovasi bisa memiliki arti sebagai pekerjaan yang baru dan menarik, keahlian
yang semakin baik dan tentu saja gaji yang makin tinggi pula. Tidak adanya
inovasi akan mengakibatkan mereka kehilangan pekerjaan. Tetapi dalam
kenyataannya, hal ini belum tentu demikian. Dalam kasus inovasi teknologi,
justru karyawan mendapatkan kerugian tinggi karena tenaganya digantikan
oleh mesin. Kasus penemuan mesin dalam industri tekstil merupakan contoh
yan tepat.
4. Perekonomian
Inovasi adalah kunci bagi produktivitas yang lebih tinggi yang bisa
mengarah kepada peningkatan kesejahteraan bagi semua warga. Hal ini
bisa benar ketika tidak ada lagi kemiskinan struktural.
5. Lingkungan
Inovasi dalam banyak hal telah memungkinkan manusia untuk hidup
dalam lingkungan yang lebih sehat. Penciptaan biofuel bisa dijadikan
contoh.
2.5 Innovation Capability
4. Know-how development.
Know-how development termasuk keterampilan dan pengetahuan
karyawan yang memainkan peran penting dalam kemampuan inovasi. Ini
termasuk pemanfaatan pengetahuan serta peningkatan keterampilan
karyawan (Saunila and Ukko, 2013).
5. Regeneration.
Regeneration mencerminkan kemampuan organisasi untuk belajar dari
pengalaman sebelumnya dan menggunakan pengalaman itu untuk
membuat inovasi dan mengembangkan operasi mereka (Saunila and
Ukko, 2013).
6. External knowledge.
External knowledge menyoroti pentingnya perilaku yang tepat dari
pemanfaatan jaringan eksternal dan pengetahuan untuk innovation
capability organisasi secara keseluruhan (Saunila and Ukko, 2013)
7. Individual activity.
Individual innovation capability yaitu dimana karyawan dan aktivitas
yang dibutuhkan untuk membentuk kemampuan inovasi keseluruhan
organisasi, yang membentuk aspek aktivitas karyawan (Saunila and
Ukko, 2013)
Menurut Kasim dan Noh (2012), terdapat tiga dimensi dari innovation
Capability adalah sebagai berikut :
1. Innovativeness
Innovatiness merupakan suatu kesiapan perusahaan dalam menerima ide
baru dan mentransformasikan kedalam produk atau jasa yang baru.
2. Capacity to innovate
Capacity to innovate merupakan kapasitas organisasi untuk berinovasi
dengan melalui komitmen dan implementasi dari inovasi baru. Komitmen
yang di maksud adalah ketersediaan dari organisasi untuk menjadi
inovatif dan melakukan aktivitas inovasi.
11
3. Willingness to Change
Willingness to Change adalah kegiatan bisnis yang tidak menentu,
organisasi harus dapat terus menerus merespon agar tetap kompatitif.
Sehingga diperlukan perubahan dan inovasi, organisasi harus bersediia
untuk berubah terlebih dahulu untuk mempelajari metode baru,
pengetahuan baru, dan mengimpementasikan ide baru untuk kemajuan
perusahaan.
Dari definisi di atas, yang dimaksud dengan kinerja bisnis adalah hasil
dari aktivitas perusahaan yang digunakan sebagai tolak ukur dari
keberhasilan sebuah bisnis.
1. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan mengacu pada sejauh mana organisasi melakukan
secara finansial. Sebagian besar itu ditunjukkan oleh pertumbuhan
penjualan total.
2. Kinerja Pasar
Kinerja pasar mengacu pada sejauh mana organisasi melakukan di
pasar. Ini ditunjukkan dengan pertumbuhan pasar baru.
3. Kinerja Teknologi
Kinerja teknologi mengacu pada sejauh mana organisasi melakukan
teknologi. Hal ini ditunjukkan oleh kemajuan teknologi untuk
mempelajari metode baru dalam organisasi.
2.6.3 Faktor Business Perfomance
Ekuitas merek terbentuk dari empat dimensi, yakni kesadaran merek (brand
awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brang
association), loyalitas merek (brand loyalty)
2.8 Karyawan
1. Karyawan Tetap