PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana pengelolaan diri?
4. Apa kepemimpinan berbasis tindakan?
5. Bagaimana kerja tim dan kepemimpinan?
6. Bagaimana siklus hidup tim?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatan alat-alat bagaimanapun canggihnya
atau handalnya, baru dapat dilakukan jika karyawan ikut berperan aktif
melaksanakannya. Fungsi pengarahan ini adalah ibarat kunci stater mobil,
artinya mobil baru dapat berjalan jika kunci staternya telah melaksanakan
fungsinya. Demikian juga proses manajemen baru terlaksana setelah
fungsipengarahan
diterapkan.
4
Aspek budaya dan nilai perusahaan menjadi isu utama dalam proses orientasi
saat ini. Aspek ini mendorong karyawan baru agar memiliki cara berpikir dan
tendensi yang serupa dengan karyawan lainnya, sehingga membantu
terciptanya sinergi dan keselarasan kerja.
Proses orientasi secara umum dimulai dari penjelasan jam kerja, tunjangan,
kelonggaran, tata cara berpakaian, dan libur kerja. Penjelasan lain mencakup
fasilitas organisasi dan keamanan-keselamatan kerja. Orientasi dilanjutkan
dengan pengenalan rekan kerja dan atasan. Dan terakhir penjelasan mengenai
deskripsi pekerjaan.
Kedua adalah kelas konsultansi, yaitu kelas diskusi yang dihadiri oleh
konsultan dan profesional dari berbagai perusahaan untuk saling bertukar
pandangan dan pengalaman.
Ketiga adalah kelas in-house. Kelas ini serupa dengan kelas konsultansi,
namun terfokus pada kondisi satu perusahaan yang spesifik.
5
Ke empat adalah pelatihan ruang terbuka (outdoor), yaitu pelatihan untuk
membangun keahlian bekerjasama dengan orang lain.
Salah satu kelemahan metode ini adalah kesulita dalam memastikan penerapan
hasil pembelajaran (transfer of learning) ke tempat kerja.
Cara ketiga adalah mentoring. Mentor berperan sebagai sarana untuk berbagi
pengetahuan mengenai tempat kerja dan mendorong kemajuan karir (lewat
eksposur dan sponsor) dan mengembangkan kepercayaan diri mentee. Sang
mentro adalah manajer senior dari fungsi / divis yang berbeda. Menurut Fowler
dan O’Gorman (2005), ada 8 fungsi mentoring, yaitu arahan pribadi dan
emosi, coaching, pembelaan, pengembangan karir, panutan, sumber saran
mengenai strategi, fasilitas pembelajaran, dan pertemanan.
6
2.3 Pembelajaran pengelolaan diri
Setiap jajaran #manajemen SDM harus menciptakan SDM yang handal dan
melakukan training, coaching dan motivation pada setiap karyawan agar
mampu menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Kemampuan inilah yang
akan menjadi salah satu kunci kemajuan dan keberhasilan dari sebuah
perusahaan. Bahkan daya saing tinggi akan membuat karyawan siap dengan
tantangan arus globalisasi dan membuat perusahan mampu memanfaatkan
peluang sebaik baiknya.
7
Training menjadi salah satu program penting yang harus dilakuka oleh setiap
karyawan yang baru pertama kali masuk ke dalam perusahaan. Program ini
memegang peranan penting sebagai faktor pendukung yang memegang
peranan penting pada berbagai sektor. Usaha ini juga akan menyiapkan
karyawan untuk dapat praktik langsung di lapangan, uji coba trobosan dan
kerja sama dalam sebuah tim.
Hal ini menjadi salah satu tuntutan penting yang harus dikuasai oleh seorang
manajer SDM, apalagi dengan perkembangan zaman dan pergerakan
ekonomi, arus informasi dan perkembangan iptek semakin pesat membuat
kualitas SDM semakin dibutuhkan dengan kualitas terbaik.
KEPEMIMPINAN
Salah satu dari sekian banyak definisi tentang kepemimpinan menyebutkan,
bahwa kepemimpinan adalah “The art of gettings things done throught
other people”. Definisi singkat tersebut memberikan indikasi bahwa :
Keberhasilan seorang pemimpin sangat ditentukan oleh kecakapan mereka
didalam saling kerjasama, dan berkomunikasi secara tepat dengan orang lain.
Kepemimpinan adalah suatu proses interaksi dinamis atau kerjasama antara
seseorang dengan orang lain atau lingkungan kerja. Dalam proses kerjasama
atau komunikasi banyak variable (significant) yang harus selalu
dipertimbangkan dan diperhatikan oleh setiap pemimpin, yaitu :
8
1. Perundang-undangan/AD-ART, kebijaksanaan serta peraturan-peraturan
lainnya.
2. Variabel waktu
3. Interaksi antara sumber daya manusia, system dan berbagai macam sarana dan
sebagainya.
4.
5. Untung dan rugi.
6. Terpercaya dan berpengalaman.
7. Kewibawaan, status dan konflik.
Dengan demikian derajat kepemimpinan seseorang akan banyak didominasi
atau ditentukan sejauh mana penguasaan seseorang pemimpin terhadap segi-
segi :
9
seorang pemimpin memerlukan paling tidak ada tiga macam kemampuan
teknis : komunikasi, motivasi, dan pengambilan keputusan.
1. Komunikasi
Salah satu diantara keterampilan kepemimpinan adalah human relation,
disamping dua keterampilan lainnya, yaitu conceptual skills, dan technical
skills. Keterampilan human relation, ialah suatu keterampilan yang
didalamnya meliputi berbagai penguasaan dan kemampuan, diantaranya
“kemampuan berkomunikasi secara jelas dan efektif”. Dengan demikian
kemampuan berkomunikasi merupakan bagian dari keterampilan “human
relation” sebagai bagian dari kualitas atau persyaratan utama yang mutlak
diperlukan oleh seorang pemimpin, disamping keterampilan-keterampilan
yang lain. Komunikasi bertujuan untuk memberikan pengaruh kepada seluruh
anggota organisasi, agar mereka baik secara perorangan atau secara bersama
memahami misi atau tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
1. Motivasi
Apabila pengertian motivasi disimpilkan sebagai konsep manajemen dalam
kaitan dengan kehidupan organisasi dan kepemimpinan, maka definisi
motivasi, dari sisi tertentu : “motivasi adalah dorongan kerja yang timbul
pada diri seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”. Sebaliknya apabila motivasi dikaitkan dengan peranan seseorang
pemimpin kaitannya dengan bawahan, maka definisinya : “motivasi adalah
suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar supaya
mengarah tercapainya tujuan organisasi”.
1. Pengambilan Keputusan
Sesuai dengan fungsinya seorang pemimpin akan terlibat dalam proses
pengambilan keputusan. Agar pengambilan keputusan tersebut dapat
dilaksanakan dengan sebaikbaiknya dalam arti mampu mendukung
tercapainya tujuan organisasi secara efektif, maka seorang pemimpin perlu
memahami pengertian dan sifat-sifat pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan ialah suatu proses pemilihan di antara tindakan-tindakan alternative
yang ada.
10
Sifat pengambilan keputusan dapat dikatagorikan kedalam tiga hal :
Keputusan konsultatif
Setiap anggota kelompok diminta pendapatnya kemudian ditampung,
sedangkan pengolahan dan pengambilan keputusannya ditentukan oleh pihak
yang berwenang.
PROSES TIM
a. Tingkat Perkembangan Tim
Pembentukan. Tingkat pembentukan adalah periode orientasi dan
perkenalan. Selama tigkat pembentukan ini, pemimpin tim harus
memberikan waktu bgi para anggota untuk mengenal satu sama lain
dan mendorong mereka terlibat dalam diskusi informal dan social.
Prahara. Selam tingkat prahara kepribadian individual muncul.
Tingkat ini ditandai oleh konflik dan perselisihan pendapat.
Penetuan norma. Selama tingkat penentuan norma, konflik konflik
diselesaikan, dan keharmonisan serta kesatuan tim muncul.
konsensus terwujud pada siapa yang memiliki kekuasaan, siapa
pemimpinnya, dan peran – perab para anggota.
Pelaksanaan. Selama tingkat pelaksanaan, penekanan utama ada
pada pemecahan masalah dan penyelesaian tugas yang diberikan.
11
Selama tingkat ini pemimpin harus berkonsentrasi terhadap
pelaksanaan kinerja tugas yang tinggi. Spesialis sosioemosional dan
spesialis tugas harus memberikan kontribusi.
Pembubaran. Tingkat pembubaran muncul dalam komite, angkatan
tugas, dan tim yang memiliki tugas yang terbatas untuk dikerjakan
dan dibubarkan setelahnya. Pada saat ini, pemimpin mungkin
berharap untuk memberitahukan pembubaran tim dengan suatu
ritual atau upacara, barangkali memberikan piagam dan penghargaan
untuk menandakan penutupan dan kelengkapan.
b. Kekompakan Tim
Kekompakan tim didefinisikan sebagai sejauh mana para anggota
tertarik pada tim dan termotivasi untuk tinggal didalamnya. Faktor –
faktor yang menentukan kekompakan tim :
1. Interaksi tim. Hubungan yang lebih baik antara anggota tim dan
semakin banyak waktu yang dihabiskan bersama, semakin kompak
tim tersebut.
2. Konsep tujuan yang sama. Anggota tim sepakat dengan tujuan
dan menjadikan lebih kompak
3. ketertarikan pribadi terhadap tim. Para anggota memiliki sikap
dan nilai yang serupa dan senang berkumpul.
c. Norma Tim
Norma tim adalah standar perilaku yang sama – sama dimiliki oleh
para anggota tim dan membimbing perilaku mereka. Norma bersifat
informal. Norma juga tidak tertulis, seperti halnya peraturan dan
prosedur.
12
harapan yang jelas pemahaman mengenai pekerjaan yang akan
dilakukan.
13
2. Identifikasi dan tinjau ulang apakah uraian tugas sudah selaras atau
mendukung rencana kerja individu, rencana strategis, maupun tujuan
organisasi secara keseluruhan.
14
Manajer perlu memastikan bahwa sasaran kinerja telah mencakup berbagai tugas
yang dilakukan oleh karyawan, terutama yang tugas sehari-hari yang memakan
waktu tetapi sering diabaikan sebagai prestasi yang signifikan.
Kriteria sasaran kinerja yang baik setidaknya harus memenuhi kriteria SMART
sebagai berikut:
a. Spesifik
Tentukan dengan jelas apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, siapa
saja yang bertanggung jawab dan berapa banyak pekerjaan yang harus
diselesaikan.
b. Measurable
Mengajukan pertanyaan seperti: Berapa banyak? Kapan suatu pekerjaan harus
diselesaikan? Serta beberapa ukuran-ukuran lain dapat digunakan jika
memungkinkan, misalnya, kuantitas, kualitas, kerangka waktu dan biaya.
c. Attainable
Pastikan bahwa sasaran kinerja yang akan dicapai sangat realistis tapi
challenging untuk dicapai. Pertimbangankan kemampuan dan kapasitas
karyawan, disamping sasaran kinerja yang .
d. Realistis
Kebutuhan Tujuan harus sesuai dengan tingkat kompleksitas dengan
pengalaman karyawan dan kemampuan dan tidak ada pasukan diatasi luar
kendali karyawan harus menghambat pencapaiannya.harus diselesaikan.
e. Time-Bound
Perjelas di awal target waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, Dalam
banyak kasus, tujuan akan diselesaikan pada akhir periode penilaian kinerja. Hal
ini tidak tepat karena penyelesaian pekerjaan dipengaruhi beberapa factor.
Misalnya, apabila ada mesin baru yang akan datang pada pertengahan tahun,
maka kesiapan orang (sasaran kinerja) harus siap pada saat itu.
15
Perencanaan kinerja merupakan awal dalam siklus manajemen kinerja.
Perencanaan kinerja yang baik, menjadi kunci dalam pengelolaan kinerja
karyawan.
16
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pada dasarnya manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola
sumberdaya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi
secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan
pendekatan strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai
tujuan organisasi. adalah untuk meningkatkan kemampuan dan mendorong
karyawan agar bekerja dengan penuh semangat, efektif, efisien, dan produktif
serta sesuai dengan proses kerja yang benar sehingga diperoleh hasil kerja yang
optimal. Dengan demikian, hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana
mengelola seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen kinerja bukannya memberi manfaat kepada organisasi saja tetapi juga
kepada manajer dan individu. Bagi organisasi, manfaat manajemen kinerja adalah
menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim dan individu, memperbaiki
kinerja , memotivasi pekerja, meningkatkan komitmen, mendukung nilai-nilai
inti, memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan, meningkatkan dasar
ketrampilan, mengusahakan perbaikan dan pengembangan berkelanjutan,
mengusahakan basis perencanaan karier, membantu menahan pekerja terampil
agar tidak pindah, mendukung inisiatif kualitas total dan pelayanan pelanggan,
mendukung program perubahan budaya.
1.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan pembaca. Makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan baik itu kesalahan dalam penulisan dan kesalahan dalam
pembahasan karena kurangnya pengetahuan penulis oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membanguan terutama dari dosen
pembimbing mata Kuliah Analisis Manajemen Bisnis bapak Ni Nyoman Putu
Martini Dr. SE,MM. kesempurnaan makalah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/dian22julyblog.wordpress.com/2013/12/16/manajemen-
hubungan-manusia/amp/
http://manajemen-sdm.com/manajemen-kinerja/siklus-manajemen-kinerja-perencanaan-kinerja/
https://www.academia.edu/37701741/Makalah_Manajemen_Kinerja_Studi_Kasus.docx
18