Anda di halaman 1dari 11

Take-Home Test Psikologi Industri

Nama : Rachel Priskilla Lasmaria N.I.M : 200931063 Dosen : Dewi Barliana Kencana

Soal: 1. PIO adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan konsumen baik perorangan maupun kelompok. Jelaskan dan uraikan pengertian tersebut menurut Saudara. 2. Bagaimana hubungan proses seleksi dan penempatan tenaga kerja dengan pelatihan dan pengembangan yang sebaiknya diperoleh di masa yang akan datang? 3. Kepemimpinan merupakan pengertian yang berisi Manajer, Bawahan dan Sasaran. Apa saja yang menentukan keberhasilan seorang pemimpin, seorang manajer dan seorang atasan? 4. Jelaskan pengertian Organisasi dan Kelompok Kerja menurut Saudara? 5. Uraikan satu persatu keuntungan dan kerugiannya dari penerapan Kondisi Lama Waktu Kerja menurut Saudara.

Jawaban: 1. Definisi tentang Psikologi Industri Organisasi diperlukan untuk memberikan batasan-batasan bagi suatu ilmu, sehingga kajian sebagai ilmu menjadi jelas. Sebagai suatu speciality area dalam kerangka ilmu psikologi, maka Psikologi Industri Organisasi memiliki definisi yang terbatas tentang kajian ilmunya. Salah satu definisi mengatakan, industrial and organization psychology is the scientific study of the relationship between man and the world at work; the study of adjustment people make to the places they go, the people they meet and the things they do in the process of making a living (Guion dikutip dalam Muchinsky, 1983) Blum dan taylor (1968) mendefinisikan Psikologi Industri Organisasi sebagai, simply the application or extension of psychological facts and principles to the problem concerning human being operating within the context of business and industry. Menurut Society of Industrial and Organizational Psychology (SIOP, APA Division 4), secara singkat mengartikan Psikologi Industri Organisasi sebagai berikut:

Industrial/Organizational (I/O) psychology is both the study of behavior in organizational and work setting and application of the methods, facts, and principle og psychology to individual and groups in organizational and work settings. Psikologi Industri Organisasi merupakan suatu subdisplin dari ilmu psikologi yang mempelajari perilaku manusia dalam suatu konteks organisasi, apakah organisasi industri ataukah organisasi nirlaba, serta pengaruh timbal balik antara individu dan organisasi tempatnya berkarya. Dalam kenyataan praktis, Psikologi Industri Organisasi saling tumpang tindih dengan disiplin ilmu lain. Society of Industrial and Organizational Psychology (SIOP) memberikan beberapa para meter yang membedakan Psikologi Industri Organisasi dengan specialty lain dalam disiplin psikologi. Populasi Fokus utama Psikologi Industri Organisasi adalah perilaku manusia pada work setting (setting kerja). Karena populasi Psikologi Industri Organisasi berada pada business, industry, labor, public (including non-profit), academic, community, and health organization. Problem Psikologi Industri Organisasi memiliki problem aplikatif yang menyangkut masalah-masalah manusia dalam pekerjaannya, yang meliputi recruitment, selection, training, development, motivation, organization development, consumer behavior, structure of work, human factors dan lain-lain. Prosedur dan Teknik Berbagai macam prosedur, alat-alat dan teknik-teknik telah dikembangkan untuk membantu Psikologi Industri Organisasi dalam menangani masalah secara efektif. Terdapat tiga buah elemen penting yang akan diukur, yaitu pekerja, pekerjaanya, dan konteks pekerjaan. Dalam kaitannya dengan pekerja maka dikembangkan berbagai tes untuk mengukur perbedaan individual seperti tes intelegensi, tes kepribadian, alat ukur nilai dan berbagai alat ukur lainnya. Jika untuk mengukur aspek pekerjaanya menggunakan prosedur analisis jabatan (job analysis). Untuk mengukur konteks pekerjaan telah dikembangkan berbagai prosedur dan alat tes untuk mengenali budaya organisasi, iklim organisasi, design organisasi, sistem imbalan dalam organisasi dan lain-lain.

Tujuan Psikologi Industri Organisasi sendiri, sama dengan yang tertera dalam mukadimah kode etik psikologi, yaitu untuk kesejateraan umat manusia (the well being of human being). Jadi dalam kajian-kajian dan rekomendasinya, Psikologi Industri Organisasi harus menempatkan harkat kemanusiaan sebagai ukuran tertinggi, bukan kesejahteraaan individu di dalam organisasi atau kemajuan oraganisasi semata-mata.

2.

Perusahaan sekarang ini membutuhkan mode manajemen karir yang align people management with managing the business. Dengan memperhatikan karakteristiknya, model manajemen karir tradisional tidak lagi efektif untuk dipergunakan dalam perusahaan yang memasuki persaingan global. Oleh karena itu, model manajemen karir tradisional harus ditinggalkan dan digantikan dengan model manajemen karir baru. Dengan memperhatikan karakteristiknya, model manajemen karir baru sesuai dan efektif bagi perusahaan yang memasuki persaingan yang semakin ketat di pasar global. Untuk melakukan improvement dalam berkarir, manajer dan karyawan harus disertakan dalam sistem pelatihan dan pengembangan berkelanjutan dengan diarahkan agar mereka memiliki mindset global. Sistem pelatihan dan pengembangan tersebut harus menggunakan pendekatan baru (misalnya total quality management) yang mampu mengantar manajer dan karyawan sebagai career strategist. Dalam improvement model manajemen karir, perusahaan dapat mengambil peran melalui praktik-praktik manajemen karir organisasional yang diarahkan agar tercipta: 1) perbaikan perjanjian kerja dan 2) penumbuhan careerresilient workforce. Masa yang akan datang persaingan antar perusahaan sangat ketat. Masa yang akan datang berbeda dengan masa lalu dan sekarang. Oleh karena itu, manajer dan karyawan harus professional mengantar diri mereka sendiri untuk mampu bersaing meraih masa depan. Untuk menopang keberhasilan manajer dan karyawan sebagai career strategist, manajer bersama semua anggota organisasi perusahaan harus menggunakan paradigma strategi baru. Paradigma strategi baru terdiri dari: 1) bagaimana strategi menghadapi tantangan bersaing, 2) bagaimana strategi mendapatkan masa depan,

3) bagaimana strategi memobilisasi masa depan, dan 4) bagaimana strategi untuk tiba paling dulu di masa depan. Dengan ditopang paradigma baru tersebut, model manajemen karir yang menganggap manajer dan karyawan sebagai career strategist akan mampu mengantar mereka meraih masa depan melebihi dari apa yang diharapkan. 3. Kegiatan manusia secara bersama sama selalu membutuhkan Kepemimpinan, jadi harus ada pemimpin demi sukses dan efisiensi kerja.Untuk bermacam macam usaha dan kegiatan manusia yang berjuta banyaknya ini memerlukan upaya yang terencana dan sistematis untuk melatih dan menyiapkan pemimpin baru. Oleh karena itu banyak studi dan penelitian yang dilakukan orang mempelajari masalah pemimpin dan kepemimpinan dan para sarjana telah memberikan berbagai definisi mengenai peminpin dan kepemimpinan dengan menonjolkan satu atau bebarap aspek tertentusesuai dengan ide pencetus definisi tersebut, beserta interpretasinya. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok, bersama-sama serta saling berhubungan satu sama lain dengan demikian maka perlu adanya kepemimpinan. Seperti didunia bisnis dan didunia lain pendidikan. Pemerintahan negara adalah seorang pemimpin sangat menentukan dari tercapainya kesuksesan dan efisiensi kerja. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu membawa lembaga / organisasi kepada sasaran dalam jangka waktu yang ditentukan. Di zaman modern sekarang ini, seorang pemimpin sangat diperlukan, tetapi pemimpin juga lahir bukan karena keturunan dari seorang bangsawan atau bakat yang dibawanya sejak lahir. Tetapi perlu adanya pendidikan dan pengalaman sebagai bekal. Para ahli kepemimpinan telah memberikan berbagai defisini mengenai kepemimpinan, serta menghasilkan berbagai konsep dan teori kepemimpinan. Pengertian Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan kepemimpinannya.

Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasanalasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Namun ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain: Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu.

Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan.

Munculnya pemimpin dikemukan dalam beberapa teori, yaitu:

Teori pertama, berpendapat bahwa seseorang akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk menjadi pemimpin; dengan kata lain ia mempunyai bakat dan pembawaan untuk menjadi pemimpin. Menurut teori ini tidak setiap orang bisa menjadi pemimpin, hanya orangorang yang mempunyai bakat dan pembawaan saja yang bisa menjadi pemimpin. Maka munculah istilah leaders are borned not built. Teori ini disebut teori genetis. Teori kedua, mengatakan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin kalau lingkungan, waktu atau keadaan memungkinkan ia menjadi pemimpin. Setiap orang bisa memimpi asal diberi kesempatan dan diberi pembinaan untuk menjadi pemimpin walaupun ia tidak mempunyai bakat atau pembawaan. Maka munculah istilah leaders are built not borned. Teori ini disebut teori social. Teori ketiga, merupakan gabungan dari teori yang pertama dan yang kedua, ialah untuk menjadi seorang pemimpin perlu bakat dan bakat itu perlu dibina supaya berkembang. Kemungkinan untuk mengembangkan bakat ini tergantung kepada lingkungan, waktu dan keadaan. Teori ini disebut teori ekologis.

Teori keempat, disebut teori situasi. Menurut teori ini setiap orang bisa menjadi pemimpin, tetapi dalam situasi tertentu saja, karena ia mepunyai kelibihan-kelebihan yang diperlukan dalam situasi itu. Dalam situasi lain dimana kelebihan-kelebiahannya itu tidak diperlukan, ia tidak akan menjadi pemimpin, bahkan mungkin hanya menjadi pengikut saja. Dengan demikian seorang pemimpin yang ingin meningkatkan kemampuan dan kecakapannya dalam memimpin, perlu mengetahui ruang lingkup gaya kepemimpinan yang efektif. Para ahli di bidang kepemimpinan telah meneliti dan mengembangkan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda sesuai dengan evolusi teori kepemimpinan. Untuk ruang lingkup gaya kepemimpinan terdapat tiga pendekatan utama yaitu: pendekatan sifat kepribadian pemimpin, pendekatan perilaku pemimpin, dan pendekatan situasional atau kontingensi. Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, watak dan kepribadian sendiri yang khas. Sehingga tingkah laku dan gayanyalah yang membedakan dirinya dengan orang lain. Gaya pasti akan selalu mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Para tokoh sarjana membagi tipe kepemimpinan menjadi 8 : 1) Tipe kharismatik 2) Tipe paternalistic 3) Tipe militeristis 4) Tipe otokratis 5) Tipe Lousser Faire 6) Tipe Populistis 7) Tipe Administratif 8) Tipe Demokratis Beberapa definisi kepemimpinan menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang, baik individu maupun kelompok. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seni perilaku pemimpin di konsep kepemimpinannya dengan menonjolkan latar belakang sejarah kepemimpinan, sebab musabab munculnya pemimpin, tipe dan gaya kepemimpinan serta syarat-syarat kepemimpinan.

Karakteristik seorang pemimpin didasarkan pada prinsip-prinsip belajar seumur hidup, berorientasi pada pelayanan dan membawa energi positif. Tujuan manajemen dapat tercapai bila organisasi memiliki memiliki pemimpin yang handal. Dan bagaimana kita menggunakan Teori dan Konsep Kepemimpinan di Indonesia, sehingga pembangunan efektif dan Good Governance terwujud.

4.

Sejak lahir hingga meninggal, baik secara sadar maupun tidak, seseorang telah menjadi anggota dari satu atau beberapa kelompok sosial. Begitu lahir, ia menjadi anggota baru dari suatu keluarga. Memasuki sekolah, ia menjadi anggota dari kelompok kelas di sekolah. Saat memasuki dunia kerja, ia menjadi anggota dari kelompok kerja. Disamping itu, ia mungkin menjadi anggota dari kelomok-kelompok yang berkaitan dengan minatnya, ataupun profesinya. Lalu apa yang dimaksud dengan organisasi dan kelompok kerja itu sendiri? Kata organisasi berasal dari istilah Yunani Organon dan istilah Latin Organum yang artinya alat, bagian, anggota, atau badan. James D. Mooney mengatakan, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama, sedang Chester I. Barnard memberi pengertian organisasi sebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Menurut Tossi, Rizzo, dan Carroll, organisasi ialah ... a group of people, working toward objectives, which develops and maintains relatively stable and predictable behavior patterns, even though the individuals in the organization may change. Usually we describe organization in terms of how they differ on three dimensions : complexity, formalization, and centralization. Organisasi terdiri dari kelompok orang-orang yang bekerja dimana untuk mencapai tujuan organisasi dikembangkan dan dipertahankan pola-pola perilaku tertentu yang cukup stabil dan dapat diperkirakan sebelumnya. Pengembangan pola-pola tersebut akan tetap berlangsung meskipun orang-orang yang berada dalam organisasi itu berganti. Ada tiga dimensi yang penting dari organisasi, yaitu: kemajemukan (complekxity), formalisasi (formalization), dan pemusatan (centralization).

Kemajemukan Diartikan sebagai beragamnya kegiatan, fungsi, dan jumlah lapis dalam organisasi. Formalisasi Mengacu pada adanya kebijakan, prosedur, dan aturan yang membatasi pilihan dari para anggotanya. Para anggota/tenaga kerjanya diharapkan berperilaku sesuai dengan kebijakan, prusedur, dan aturan yang berlaku. Pemusatan Mengacu pada penyebaran dari daya (power), dan wewenang (authority). Ada dua tipe pemusatan, yaitu:centralized organization (daya dan wewenang ada pada kedudukan tertinggi dalam organisasi) dan decentralized organization (hak dan tanggung jawab mengambil keputusan didelegasikan pada tingkat-tingkat yang lebih rendah dari organisasi). Sedangkan pengertian kelompok kerja adalah kelompok yang disusun oleh organisasi dengan tujuan untuk menjalankan berbagai pekerjaan yang terkait dengan pencapaian tujuan organisasi. Menurut pendapat dari Likert, organisasi merupakan sistem dari kelompok yang saling berkaitan. Kelompok yang saling berkaitan ini kemudian dihubungkan oleh tenaga kerja yang menduduki jabatan kunci dan menjadi anggota dari dua kelompok sekaligus, yang berfungsi sebagai pasak penghubung antara kelompok-kelompok. Kelompok kerja direksi merupakan kelompok kerja yang tertinggi. Setiap direktur menjadi penyelia dari dua kepala divisi. Dalam hal ini, kepala divisi merupakan pasak penghubung dari kelompok kerjanya dan demikian seterusnya. Sedangkan pengertian kelompok kerja menurut Robbins adalah; two or more individuals, interacting and interdependent, who come together to achieve particular objectives. Kelompok terdiri dari dua atau lebih orang, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung, yang datang bersama-sama untuk mencapai sasaran tertentu. Schein mengatakan bahwa kelompok adalah:

any number of people who interect with one another, are psychologically awere of one another, and perceive themselves to be a group. Kelompok adalah sejumlah orang yang berinteraksi satu sama lain yang secara psikologikal sadar satu sama lain, dan mempersepsikan diri sendiri sebagai bagian dari kelompok. Dari definisi kelompok yang dikemukakan oleh Robbins dan Schein dapat disimpulkan bahwa kelompok kerja adalah sekumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain sekaligus mempersepsikan diri sendiri sebagai bagian dari kelompok yang datang bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, orang-orang yang berkumpul di kamar praktek dokter, atau orang-orang yang berada dalam kereta sebagai penumpang tidak merupakan kelompok bagi Schein, karena mereka tidak berinteraksi dan tidak melihat diri mereka sebagai kelompok. Berdasarkan strukturnya, kelompok dapat dibedakan menjadi kelompok formal dan kelompok informal. Kelompok formal diberi batasan oleh struktur organisasi, yang berisi rincian tugas-tugas dan tanggung jawab tertentu, yang pelaksanaannya akan menuju ke tercapainya sasaran dan misi keseluruhan organisasinya. Sedangkan kelompok informal adalah kelompok dimana tidak adanya batasan dari struktur organisasi. Kelompok informal terjadi secara spontan antara sejumlah tenaga kerja sebagai jawaban terhadap kebutuhan tertentu dari mereka. Kelompok formal dapat dibedakan kedalam kelompok komando dan kelompok tugas. Kelompok komando adalah kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasinya, terdiri dari para bawahan yang melapor secara langsung kepada seorang manajer tertentu. Sedangkan kelompok tugas adalah kelompok yang ditentukan oleh organisasi yang terdiri dari tenaga kerja yang bekerja bersama untuk menyelesaikan pekerjaan. Berdasarkan batasan ini, maka kelompok komando dapat pula disebut dengan kelompok tugas. Hanya saja kelompok tugas dapat terdiri dari tenaga kerja yang berasal dari satuan-satuan kerja lain dalam organisasi dan hanya bersifat sementara. Ditinjau dari berasalnya para anggota, kelompok informal dapat dibedakan menjadi kelompok informal mendatar, tegak, dan acak. Pada kelompok informal mendatar, para anggotanya berasal dari pekerjaan pada satuan kerja yang sama dan/atau berbeda yang terletak pada taraf atau tingkat organisasi yang sama. Sedangkan pada kelompok informal yang tegak, para anggotanya berasal dari pekerjaan pada taraf atau tingkat organisasi yang

berbeda-beda. Untuk kelompok informal acak, para anggotanya berasal dari pekerjaan pada satuan kerja yang sama dan/atau berbeda yang terletak pada tingkat organisasi yang sama dan/atau berbeda. Berdasarkan alasannya menjadi anggota, kelompok informal dapat dibedakan menjadi kelompok minat atau kepentingan dan kelompok persahabatan. Pada kelompok informal berdasarkan minat atau kepentingan, para anggotanya memiliki minat atau kepentingan yang sama. Misalnya minat pada bidang olahraga yang sama, minat pada kesenian yang sama, dan lain-lain. Dapat juga para anggotanya mempunyai kepentingan yang sama. Misalnya masingmasing anggotanya merasa perlu mendalami atau menguasai keterampilan khusus yang sama yang dirasakan perlu untuk masa depan mereka. Sedangkan pada kelompok informal persahabatan para anggotanya merasa saling tertarik, merasa saling cocok dengan ciri, dan sifat yang dimiliki masing-masing. Mereka memiliki nilai, pandangan, dan kebiasaan yang sama. Misalnya gank-gank pada remaja-remaja dan mahasiswa. Bagaimana terjadinya organisasi dan kelompok kerja? Munculnya kelompok kerja tidak dapat dipisahkan dari timbulnya organisasi kerja yang dapat timbul dan berkembang melalui dua cara. Cara yang pertama adalah organisasi timbul dan berkembang melalui suatu perencanaan atau blue print. Dengan adanya modal yang mencukupi, kita dapat mendirikan suatu perusahaan. Kita merencanakan visi, misi, bentuk, serta struktur fungsi perusahaannya. Kita cari lokasi yang tepat, tetapkan peralatan, mesinmesin, dan bahan-bahan yang diperlukan. Lalu kita tetapkan pekerjaan serta jabatan yang ada dalam suatu tata tingkat yang dianggap memadai untuk sebuah permulaan. Kita tetapkan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, dan setelah izin untuk mendirikan perusahaan diperoleh, kita mulai mewujudkan rencana pendirian perusahaan. Gedung dibangun, mesinmesin dan bahan-bahan dibeli, tenaga kerja dicari, diseleksi, dan kemudian diterima. Jika semua persiapan selesai, maka mulailah perusahaan berfungsi. Cara yang kedua adalah organisasi yang tumbuh dan berkembang mulai dari satu orang yang berwiraswasta. Misalnya saja seorang wanita yang memiliki hobi merancang dan membuat tas, sebut saja ia dengan nama Lisa. Suatu hari, Lisa menawarkan diri untuk membuatkan tas temannya yang ingin memiliki tas dengan model lain seperti yang dijual di pasar. Temannya lalu dengan senang hati menyetujui penawaran Lisa tersebut. Ternyata, hasil kerja dari Lisa dirasakan sangat bagus oleh temannya itu. Setelah itu, mulailah temannya itu bercerita kepada kenalankenalannya yang lain tentang tas yang ia pesan. Kenalan-kenalan dari teman Lisa itu pun juga

meminta kepada Lisa untuk membuatkan tas bagi mereka. Dari sinilah kegiatan Lisa yang semula hanya ingin membantu temannya kemudian berubah menjadi sebuah usaha. Pada mulanya memang Lisa hanya bekerja sendiri. Namun, seiring bertambahnya pesanan, Lisa merasakan perlunya mencari tambahan tenaga. Ada tenaga yang khusus belanja bahan-bahan untuk membuat tas, ada pula tenaga yang khusus membuat pola, dan ada pula tenaga yang khusus menjahit. Banyaknya tenaga yang menjahit menyebabkan Lisa tidak dapat mengawasi semua tenaga penjahitnya lagi. Oleh sebab itu, kemudian ia mengangkat beberapa tukang jahit untuk menjadi penyelia terhadap para tukang jahit. Kita andaikan Lisa adalah seseorang yang berjiwa wiraswasta dan berhasil dalam usahanya, maka usahanya yang semula merupakan usaha perorangan berkembang menjadi usaha yang berstatus badan hukum, yang kemudian terus berkembang menjadi induk perusahaan dengan beberapa anak perusahaan. Organisasi yang semula kecil kemudian berkembang menjadi organisasi yang besar yang terdiri dari beberapa kelompok kerja. 5.

Anda mungkin juga menyukai