MOTIVASI PEGAWAI DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN BUDAYA PERUSAHAAN DI PT.PLN (Persero) “
NAMA : ANGGRAENI NIM :196601372
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI TAHUN 2021 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah ini saya tujukan khususnya untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah perkuliahan semester 5 (Lima) yakni Perilaku Organisasi . Namun disisi lain karya tulis ini juga saya rangkai untuk menambah wawasan saya sendiri dan pembaca lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah Pengertian dari Perilaku Organisasi? b. Apakah Pengertian dari Motivasi? c. Implementasi Budaya Perusahaan di PT. PLN (Persero). BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perilaku Organisasi
Pengertian perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari sifat-sifat organisasi, termasuk bagaimana organisasi di bentuk, tumbuh dan berkembang.” (Prof.Joe.Kelly) “Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota terhadap organisasi. Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya manusia dan psikologi industri. Perilaku Organisasi Adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi, atau kelompok tertentu. Studi tersebut mencakup pembahasan tentang aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia yang bekerja di dalamnya; juga aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi dimana mereka berada.
Tujuannya memperlancar upaya pencapaian tujuan organisasi.
Unsur utama perilaku organisasi : a)Pandangan psikologi b)Pandangan ekonomi c)Pandangan bahwa individu dipengaruhi aturan organisasi dan pemimpinnya d)Pandangan tentang penekanan kepada tuntutan manajer untuk mencapai tujuan organisasi 2.1 Pengertian Motivasi a. Motivasi Menurut Handoko dalam Sudarsono (2008), motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. b. Robbins dalam Wahjono (2010: 78- 79) menyatakan bahwa motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. c. Mc Clelland dalam Sulistiyani dan Rosidah (2009: 241), menjelaskan 3 motivasi yang menentukan tingkah laku manusia, khususnya yang berhubungan dengan situasi pegawai, yaitu Achievement motivation (nAch), Affiliation motivation (nAff), Power motivation (nPow). Individu peraih prestasi (nAch) tinggi menyukai tantangan dan menerima baik tanggungjawab pribadi untuk sukses atau gagal, tidak mengandalkan kebetulan atau pertolongan orang lain, menghindari tugas-tugas yang mudah atau yang terlalu sukar, menyukai tugas dengan derajat kesulitan menengah dan mempunyai peluang untuk sukses. Individu dengan nAff tinggi lebih menyukai menyukai hubungan yang melibatkan derajat pemahaman timbalbalik suasana kooperatif, persahabatan. Individu dengan nPow tinggi menerima tanggungjawab, suka mempengaruhi orang lain, menyukai suasana kompetitif, suka gengsi, dibanding mencapai kinerja yang efektif.
2.1 Implementasi Budaya Perusahaan di PT. PLN (Persero)
Budaya organisasi dapat mencerminkan perilaku kinerja karyawannya. Apabila budaya organisasi terdapat nilai-nilai yang baik dan positif serta berperan kuat di perusahaan tersebut, maka kinerja karyawan pun akan mengikut pada kebudayaan perusahaan. Kinerja karyawan sendiri adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelempok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Dengan adanya budaya organisasi akan membantu karyawan mengetahui tindakan apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan yang berhubungan dengan sistem kerja perusahaan (Dikutip dalam Tika, 2006:121). Budaya Perusahaan yang benar-benar dipahami dan dijalani dengan baik akan sangat berpengaruh dan mendorong para karyawan untuk berperilaku sesuai dengan nilai nilai budaya perusahaan. Memang nilai budaya itu tidak tampak tetapi merupakan kekuatan yang mendorong perilaku untuk menghasilkan efektivitas kinerja. Kita ketahui bahwa PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan ketenagalistrikan di Indonesia. Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bertanggung jawab dalam menyuplai listrik ke seluruh rakyat Indonesia, budaya unggul teramat penting demi pencapaian kinerja dan keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. AKHLAK merupakan ratifikasi budaya korporat atau core values yang dianut oleh seluruh anak usaha PLN Group yang masih terhitung sebagai bagian dari keluarga besar BUMN. AKHLAK sendiri adalah singkatan dari AMANAH, KOMPETEN, HARMONIS, LOYAL, ADAPTIF, dan KOLABORATIF. Terdapat 18 Panduan Perilaku AKHLAK terdiri dari :
Adapun budaya perusahaan tersebut merupakan strategi pencapaian kinerja
karyawan dengan baik, implementasi budaya perusahaan yang dapat dilakukan melalui proses sosialisasi budaya organisasi. Sosialisasi mencakup suatu kegiatan dimana anggota organisasi mempelajari nilai-nilai yang terkandung dan bagaimana mereka harus berinteraksi dan berkomunikasi untuk menjalankan semua aktivitas perusahaan. Oleh karna itu, organisasi harus mampu mengkoordinasi karyawan, terutama karyawan baru untuk melakukan penyesuaian terhadap budaya perusahaan yang menjadi pedoman dalam pencapaian kinerja yang tinggi. BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas. Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja. Terimplementasinya budaya perusahaan sangat berpengaruh penting dalam kemajuan perusahaan yang tumbuh melalui proses perkembangan gagasan yang diciptakan oleh pemimpin perusahaan, kemudian ditanamkan kepada anggota organisasi. Selanjutnya budaya dikembangkan sesuai dengan perkembangan lingkungan dan kebutuhan perusahaan.