Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP

KINERJA KARYAWAN DENGAN BUDAYA KOLEKTIVITAS


SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Agus Sudiharto
UD Tani Jaya Perkasa Kabupaten Grobogan

Erni Widajanti
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

ABSTRACT
The research aims to (1) analyze significance effect of leadership on
employee’s performance; (2) analyze significance effect of the organizational
commitment on employee’s performance; (3) analyze significance effect of
the collectivism culture on employee’s performance; (4) analyze effect of
leadership on employee’s performance moderated collectivism culture; (5)
analyze effect of the organizational commitment on employee’s performance
moderated collectivism culture. This research uses population research while
the population is all employee’s at the CV Pakis Aji in Purwodadi Sub District
consist of 45 respondents. Data collecting with questionnaire technique.
Results of this research showed that (1) leadership has a significantly effect
to employee’s performance (2) organizational commitment has a significantly
effect to employee’s performance. (3) collectivism culture has a significantly
effect to employee’s performance. (4) collectivism culture has moderate the
effect of leadership to employee’s performance. (5) collectivism culture has
moderate the effect of organizational commitment to employee’s
performance.

Keywords: leadership, organizational commitment, collectivism culture,


employee’s performance.

PENDAHULUAN Kinerja individu pada dasarnya tidak


Manajemen Sumber Daya Manusia hanya diwujudkan dalam bentuk kinerja
(SDM) merupakan salah satu faktor kunci tugas secara formal (in-role performance)
untuk mendapatkan kinerja terbaik. Salah tetapi juga dapat diukur dari perilaku
satu bagian dalam SDM adalah kepemim- ekstra peran (extra-role performance) atau
pinan. Kepemimpinan sangat penting di sering disebut dengan organizational
semua tingkatan dalam perusahaan, un- citizenship behavior. Kedua bentuk kinerja
tuk mendapatkan karyawan yang berpres- tersebut kemudian populer dengan istilah
tasi diperlukan manajemen dan kepemim- in-role dan extra-role performance. Faktor
pinan yang baik. Oluseyi dan Ayo (2009: lain yang juga mempengaruhi kinerja kar-
8) dalam penelitiannya menyatakan, me- yawan adalah komitmen organisasional.
lalui manajemen yang baik dan kepemim- Karyawan dengan komitmen organisasio-
pinan yang efektif dapat membantu me- nal yang semakin tinggi akan selalu ber-
ngembangkan kerja tim dan menyatukan tanggung jawab dan berusaha keras
tujuan individu dan kelompok. Kepemim- memperjuangkan kemajuan perusahaan,
pinan yang semakin efektif dapat menga- semakin loyal, bahkan tidak segan-segan
rahkan atau menimbulkan motivasi pega- karyawan memberikan kontribusi yang
wai untuk bekerja sesuai dengan tujuan lebih besar dari yang apa diharapkan
organisasi, dengan adanya motivasi akan perusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil
mendorong keinginan dan upaya (effort) penelitian yang dilakukan Francesco dan
pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Chen (2004), bahwa komitmen organisa-

Pengaruh Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional terhadap … (Agus S. & Erni W.) 1
sional karyawan yang semakin tinggi ber- tiap level organisasi turut berperan dalam
pengaruh pada peningkatan kinerja mere- menyatukan pandangan dan harapan
ka baik berupa in-role maupun extra-role bawahan. Dinamika kerja dalam organi-
performance. sasi yang mengedepankan pentingnya
Temuan empiris menunjukkan bah- kolektivitas dijumpai pada sistem kerja
wa proses pengaruh kepemimpinan dan tim. Efektivitas dan kinerja tim akan diten-
komitmen organisasional terhadap kinerja tukan oleh sejauhmana kemampuan ang-
karyawan, dapat dipengaruhi faktor konti- gota tim bekerja dalam kelompok kerja
jensi seperti collectivism. Menurut Hofste- (work teams). Individu yang bekerja dalam
de (1980) dalam Chairuman Armia (2002: sebuah tim kerja, harus mampu bekerja
104) secara empiris menemukan ada sama dengan orang lain, saling membagi
empat dimensi kultur organisasi yaitu (1) informasi, mengakui perbedaan, mampu
power distance (Perbedaan kekuasaan); menyelesaikan konflik, serta mampu
(2) Uncertainty avoidance (Pengelakan berkomunikasi secara terbuka dan jujur.
terhadap ketidakpastian); (3) Individualism- Riset sebelumnya yang dilakukan
Collectivism; dan (4) Femininity-Masculinity. Bambang Soepomo dan Nur Indriantoro
Menurut Ivancevich, Gibson, dan Donelly (1998); Tjahyaning Poerwati (2002); serta
(1997: 30) “Kultur organisasional adalah Bambang Sardjito dan Osmad Muthaher
sesuatu yang dipersepsikan oleh karya- (2007) menunjukkan bahwa budaya orga-
wan dan dapat membentuk keyakinan, nisasi yang berorientasikan orang mem-
nilai-nilai dan ekspektasi (harapan)”. Ori- perkuat (memoderasi) pengaruh partisi-
entasi atau dimensi dari budaya organisa- pasi penyusunan anggaran pada kinerja
si dari setiap perusahaan berbeda, demi- manajerial. Penelitian Suweno (2010)
kian halnya dengan orientasi kultur bagi menghasilkan temuan bahwa budaya
setiap negara juga berbeda. organisasi yang berorientasikan pada
Triandis dan Bhawuk (1997) dalam orang (human relation) memperkuat
Francesco dan Chen (2004: 247) menya- (memoderasi) pengaruh kepemimpinan
takan, collectivism (kolektivitas) merupa- transformasional terhadap kinerja pega-
kan salah satu dimensi budaya organisasi wai. Pada penelitian Francesco dan Chen
dan sebagai suatu konsep ilmu pengeta- (2004) menghasilkan temuan bahwa
huan telah populer selama 100 tahun. orientasi kultur collectivism memoderasi
Definisi dari collectivism menurut Triandis (memperkuat) pengaruh komitmen orga-
(1995) dalam Francesco dan Chen (2004: nisasional terhadap kinerja karyawan pa-
427) adalah “Sebuah pola sosial yang da perusahaan Farmasi di China.
terdiri dari individu-individu yang saling Penelitian ini mengambil objek pada
berhubungan erat (berdekatan), karena CV Pakis Aji Kabupaten Grobogan, meru-
sebagai individu mereka merasa bagian pakan perusahaan bergerak di bidang
dari suatu kelompok (keluarga, rekan produksi pupuk petroganik dan petronik,
kerja, suku, bangsa) terutama dimotivasi berlokasi di Karangsari RT 01/RW I Keca-
oleh norma-norma, dan tugas-tugas yang matan Brati Kabupaten Grobogan. Para
dibebankan oleh kelompok tersebut”. pemimpin di setiap level organisasi CV
Budaya organisasi pada dimensi Pakis Aji menyadari bahwa tanggung
colletivism (kolektivitas) menekankan jawab mereka terhadap kemajuan perusa-
orientasi nilai pada kelompok artinya haan sangat tergantung dari kemampuan
kegiatan-kegiatan kerja di organisasi kerja karyawan yang dipimpinnya. Kepe-
berorientasi pada tujuan bersama dalam mimpinan yang efektif pada CV Pakis Aji
suatu kelompok bukannya kerja perseo- akan sangat berpengaruh terhadap kinerja
rangan/individu (individualism). Budaya bawahan. Melalui kepemimpinannya yang
organisasi yang berorientasi pada kolek- efektif, akan menumbuhkan hubungan
tivitas erat kaitannya dengan proses kepe- saling percaya dan saling menghormati
mimpinan, di mana para pemimpin di se- sehingga mendorong para bawahan untuk

2 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 6 No. 1 Juni 2012: 1 – 10


memberikan hasil kerjanya sebaik mung- ner dan sikap individualistis umumnya
kin demi kesuksesan kepada organisasi. mengganggu efektivitas kerja kelompok
Penelitian yang dilakukan Oluseyi dan dan organisasi. Budaya kolektivitas harus
Ayo (2009) berhasil membuktikan bahwa mendapat pemenuhan dan dipelihara
kepemimpinan yang semakin efektif dapat dengan baik, sehingga meningkatkan
mendukung peningkatan kinerja karyawan. kesadaran karyawan untuk mendahulukan
Di tengah ketidakpastian lingkungan kepentingan kelompok dan saling mem-
saat ini, CV Pakis Aji mengalami pasang perhatikan satu individu terhadap individu
surut dalam menjalankan roda operasio- lainnya. Budaya kolektivitas di CV Pakis
nalnya yang seringkali mengakibatkan Aji apabila semakin tinggi, maka proses
kerugian, serta berdampak pada komit- kepemimpinan akan menjadi semakin
men organisasional dan kinerja karyawan. efektif dan keterikatan emosional karya-
Sebaliknya perhatian dan komitmen per- wan terhadap organisasi juga akan sema-
usahaan kepada karyawan merupakan kin tinggi. Pada saat budaya kolektivitas
hal yang sensitif bagi serikat pekerja, ka- semakin tinggi, membuat karyawan mera-
rena hal tersebut akan berpengaruh pada sa senang menjadi bagian dari organisasi
sikap karyawan dalam bekerja yang dapat dan mereka bersedia berusaha keras
dilihat dari tingkat komitmen organisasio- demi kepentingan kelompoknya maupun
nal. Dengan adanya masalah tersebut, kemajuan organisasi. Kondisi ini akan
komitmen organisasional yang tumbuh mendorong karyawan untuk memaksimal-
dalam pribadi karyawan perlu mendapat kan kinerjanya demi kesuksesan organi-
pemeliharaan melalui pemenuhan kebu- sasi. Semakin tinggi budaya kolektivitas
tuhan dan harapan yang semakin baik. maka efektivitas kepemimpinan dan ko-
Tanggung jawab dan loyalitas kar- mitmen organisasional karyawan akan
yawan yang mulai menurun dapat dise- semakin tinggi, yang pada akhirnya dapat
babkan karena perhatian perusahaan ter- mendorong karyawan untuk meningkatkan
hadap karyawan mulai berkurang, sehing- kinerjanya.
ga kemungkinan mereka akan mengu- Sejalan dengan penelitian sebelum-
rangi kontribusinya kepada perusahaan. nya, peneliti ingin melakukan eksplorasi
Dengan demikian komitmen organisasio- bertujuan untuk menganalisis Kepemim-
nal yang tumbuh dalam diri karyawan di pinan sangat penting di semua tingkatan
CV Pakis Aji Purwodadi disebabkan ada- dalam perusahaan, untuk mendapatkan
nya perhatian, kepedulian, dan motivasi karyawan yang berprestasi diperlukan
dari luar (perusahaan). Komitmen organi- manajemen dan kepemimpinan yang baik.
sasional karyawan yang semakin terpeli- Oluseyi dan Ayo (2009: 8) dalam peneliti-
hara, akan memacu semangat karyawan annya menyatakan, melalui manajemen
untuk bekerja lebih baik dari biasanya, yang baik dan kepemimpinan yang efektif
tercermin dari kinerja yang semakin me- dapat membantu mengembangkan kerja
muaskan. tim dan menyatukan tujuan individu dan
Hasil survei sementara melalui wa- kelompok. Kepemimpinan yang semakin
wancara dengan pimpinan CV Pakis Aji efektif dapat mengarahkan atau menim-
menunjukkan bahwa pada mulanya karya- bulkan motivasi pegawai untuk bekerja
wan menunjukkan sikap yang positif ter- sesuai dengan tujuan organisasi, dengan
hadap pekerjaannya, tetapi pada akhir- adanya motivasi akan mendorong keingin-
akhir ini tindakan-tindakan indisipliner se- an dan upaya (effort) pegawai untuk me-
ring terjadi dan tidak semua karyawan ningkatkan kinerjanya.
mampu bekerja dalam tim. Karyawan Kinerja individu pada dasarnya tidak
yang datang terlambat dan pulang lebih hanya diwujudkan dalam bentuk kinerja
awal, kebiasaan kerja santai masih sering tugas secara formal (in-role performance)
terjadi, selain itu keterbukaan interperso- tetapi juga dapat diukur dari perilaku eks-
nal juga masih kurang. Perilaku indisipli- tra peran (extra-role performance) atau

Pengaruh Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional terhadap … (Agus S. & Erni W.) 3
sering disebut dengan organizational yang saling berhubungan erat (berdekat-
citizenship behavior. Kedua bentuk kinerja an), karena sebagai individu mereka me-
tersebut kemudian populer dengan istilah rasa bagian dari suatu kelompok (kelu-
in-role dan extra-role performance. Faktor arga, rekan kerja, suku, bangsa) terutama
lain yang juga mempengaruhi kinerja kar- dimotivasi oleh norma-norma, dan tugas-
yawan adalah komitmen organisasional. tugas yang dibebankan oleh kelompok
Karyawan dengan komitmen organisasio- tersebut”.
nal yang semakin tinggi akan selalu ber- Budaya organisasi pada dimensi
tanggung jawab dan berusaha keras colletivism (kolektivitas) menekankan
memperjuangkan kemajuan perusahaan, orientasi nilai pada kelompok artinya
semakin loyal, bahkan tidak segan-segan kegiatan-kegiatan kerja di organisasi
karyawan memberikan kontribusi yang berorientasi pada tujuan bersama dalam
lebih besar dari yang apa diharapkan suatu kelompok bukannya kerja perseo-
perusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil rangan/individu (individualism). Budaya
penelitian yang dilakukan Francesco dan organisasi yang berorientasi pada kolekti-
Chen (2004), bahwa komitmen organisa- vitas erat kaitannya dengan proses kepe-
sional karyawan yang semakin tinggi ber- mimpinan, di mana para pemimpin diseti-
pengaruh pada peningkatan kinerja mere- ap level organisasi turut berperan dalam
ka baik berupa in-role maupun extra-role menyatukan pandangan dan harapan
performance. bawahan. Dinamika kerja dalam organisa-
Temuan empiris menunjukkan bah- si yang mengedepankan pentingnya ko-
wa proses pengaruh kepemimpinan dan lektivitas dijumpai pada sistem kerja tim.
komitmen organisasional terhadap kinerja Efektivitas dan kinerja tim akan ditentukan
karyawan, dapat dipengaruhi faktor konti- oleh sejauhmana kemampuan anggota
jensi seperti collectivism. Menurut Hofste- tim bekerja dalam kelompok kerja (work
de (1980) dalam Chairuman Armia (2002: teams). Individu yang bekerja dalam se-
104) secara empiris menemukan ada em- buah tim kerja, harus mampu bekerja
pat dimensi kultur organisasi yaitu (1) po- sama dengan orang lain, saling membagi
wer distance (Perbedaan kekuasaan); (2) informasi, mengakui perbedaan, mampu
Uncertainty avoidance (Pengelakan terha- menyelesaikan konflik, serta mampu ber-
dap ketidak pastian); (3) Individualism- komunikasi secara terbuka dan jujur.
Collectivism; dan (4) Femininity-Masculi- Riset sebelumnya yang dilakukan
nity. Menurut Ivancevich, Gibson, dan Bambang Soepomo dan Nur Indriantoro
Donelly (1997: 30) “Kultur organisasional (1998); Tjahyaning Poerwati (2002); serta
adalah sesuatu yang dipersepsikan oleh Bambang Sardjito dan Osmad Muthaher
karyawan dan dapat membentuk keyakin- (2007) menunjukkan bahwa budaya orga-
an, nilai-nilai dan ekspektasi (harapan)”. nisasi yang berorientasikan orang mem-
Orientasi atau dimensi dari budaya orga- perkuat (memoderasi) pengaruh partisi-
nisasi dari setiap perusahaan berbeda, pasi penyusunan anggaran pada kinerja
demikian halnya dengan orientasi kultur manajerial. Penelitian Suweno (2010)
bagi setiap negara juga berbeda. menghasilkan temuan bahwa budaya or-
Triandis dan Bhawuk (1997) dalam ganisasi yang berorientasikan pada orang
Francesco dan Chen (2004: 247) me- (human relation) memperkuat (memode-
nyatakan, collectivism (kolektivitas) me- rasi) pengaruh kepemimpinan transforma-
rupakan salah satu dimensi budaya or- sional terhadap kinerja pegawai. Pada
ganisasi dan sebagai suatu konsep ilmu penelitian Francesco dan Chen (2004)
pengetahuan telah populer selama 100 menghasilkan temuan bahwa orientasi
tahun. Definisi dari collectivism menurut kultur collectivism memoderasi (memper-
Triandis (1995) dalam Francesco dan kuat) pengaruh komitmen organisasional
Chen (2004: 427) adalah “Sebuah pola terhadap kinerja karyawan pada perusa-
sosial yang terdiri dari individu-individu haan Farmasi di China.

4 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 6 No. 1 Juni 2012: 1 – 10


Tujuan dilakukannya penelitian ini pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 127)
untuk (1) menganalisis signifikansi penga- “Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih
ruh kepemimpinan terhadap kinerja karya- baik diambil semua sehingga penelitian-
wan, ( 2) menganalisis signifikansi penga- nya merupakan penelitian populasi”.
ruh komitmen organisasional terhadap ki- Untuk mengukur instrumen kepe-
nerja karyawan, ( 3) menganalisis signifi- mimpinan, komitmen organisasional, bu-
kansi pengaruh budaya kolektivitas terha- daya kolektivitas, dan kinerja karyawan
dap kinerja karyawan, (4) menganalisis menggunakan pernyataan positif dengan
signifikansi pengaruh kepemimpinan ter- teknik Skala Likert 5 (lima) poin. Adapun
hadap kinerja karyawan yang dimoderasi skor yang ditetapkan untuk pernyataan
budaya kolektivitas, dan( 5) menganalisis positif tersebut adalah sebagai berikut:
signifikansi pengaruh komitmen organisa- Jawaban Sangat Setuju diberi skor 5, Se-
sional terhadap kinerja karyawan yang di- tuju diberi skor 4, Netral diberi skor 3, Ti-
moderasi budaya kolektivitas. dak Setuju diberi skor 2, Sangat Tidak Se-
Dalam penelitian ini hipotesis dinya- tuju diberi skor 1.
takan sebagai berikut: Dalam penelitian teknik pengumpul-
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan an data dilakukan melalui wawancara, stu-
kepemimpinan terhadap kinerja kar- di pustaka dan kuesioner sebagai instru-
yawan. men untuk mengumpulkan data variabel
H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan penelitian.
komitmen organisasional terhadap Pengujian validitas menggunakan uji
kinerja karyawan. Pearson Correlation. Pengolahan data
H3: Terdapat pengaruh yang signifikan dilakukan melalui program SPSS dengan
budaya kolektivitas terhadap kinerja menggunakan tingkat signifikansi 5%.
karyawan. Butir pernyataan dinyatakan valid jika pa-
H4: Terdapat pengaruh yang signifikan da tingkat signifikansi 5% masing-masing
kepemimpinan terhadap kinerja kar- butir menghasilkan p value < 0,05. Seba-
yawan dengan budaya kolektivitas liknya butir pernyataan dinyatakan tidak
sebagai variabel moderasi. valid jika pada tingkat signifikansi 5%
H5: Terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing butir menghasilkan p
komitmen organisasional terhadap value ≥ 0,05. Berdasarkan hasil uji validi-
kinerja karyawan dengan budaya tas menunjukkan bahwa semua butir per-
kolektivitas sebagai variabel mode- tanyaan untuk variabel kepemimpinan,
rasi. komitmen organisasi, budaya kolektivitas
dan kinerja karyawan valid karena masing-
METODE PENELITIAN masing butir menghasilkan p value < 0,05.
Penelitian ini mengambil lokasi di CV Pengujian reliabilitas instrumen
Pakis Aji beralamatkan di Karangsari RT menggunakan rumus Cronbach Alpha.
01/RW I kecamatan Brati kabupaten Gro- Kriteria instrumen dinyatakan reliabel
bogan. Pertimbangan dipilihnya lokasi menggunakan kriteria yang dikemukakan
tersebut karena perusahaan memberikan Nunnally dalam Imam Ghozali (2005: 42)
izin penelitian serta bersedia memberikan bahwa ”Suatu konstruk atau variabel
data yang diperlukan. dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Populasi dalam penelitian ini adalah Cronbach Alpha > 0,60”. Berdasarkan
seluruh karyawan pada CV Pakis Aji ka- hasil uji reliabilitas instrumen dapat disim-
bupaten Grobogan sebanyak 45 orang, pulkan bahwa semua butir instrumen
terdiri dari 15 orang karyawan tetap dan penelitian untuk variabel kepemimpinan,
30 orang karyawan kontrak. Penelitian ini komitmen organisasi, budaya kolektivitas
menggunakan penelitian populasi dengan dan kinerja reliabel karena masing-masing
mengambil seluruh populasi sebagai butir instrumen penelitian memiliki nilai
sampel penelitian. Hal ini sejalan dengan cronbach alpha > 0,60.

Pengaruh Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional terhadap … (Agus S. & Erni W.) 5
HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan bahwa tingkat budaya ko-
Identitas Responden lektivitas di CV Pakis Aji cukup baik. Un-
Responden menurut jenis kelamin: tuk mengoptimalkan kinerja pegawai, bu-
laki-laki sebanyak 27 orang (60%) dan daya kolektivitas masih perlu didukung,
perempuan sebanyak 18 orang (40%). terutama berkaitan dengan peningkatan
Responden menurut masa kerja: sebagi- rasa kebersamaan antar karyawan.
an besar 20 orang (44,44%) memiliki Berdasarkan distribusi frekuensi
masa kerja antara 5-10 tahun; selanjutnya kinerja karyawan menunjukkan bahwa
17 orang (37,78%) memiliki masa kerja < sebagian besar skor jawaban instrumen
5 tahun, dan sisanya 8 orang (17,78%) kinerja karyawan berada pada batas
memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun. kelompok sedang dengan jumlah respon-
Responden menurut umur: sebagian den sebanyak 32 orang (71,11%). Infor-
besar 21 orang (46,67%) berumur antara masi ini menunjukkan bahwa sebagian
35 – 45 tahun, selanjutnya 18 orang besar kinerja karyawan di CV Pakis Aji
(40%) berumur kurang dari 35 tahun, dan cukup baik. Untuk mengoptimalkan kinerja
sisanya sebanyak 6 orang (13,33%) ber- karyawan, maka efektivitas kepemimpin-
umur > 45 tahun. an, komitmen organisasional, dan budaya
kolektivitas perlu ditingkatkan lagi.
Analisis Deskriptif
Berdasarkan distribusi frekuensi ke- Hasil Uji Asumsi Klasik
pemimpinan menunjukkan bahwa sebagi- 1. Uji Multikolinieritas
an besar skor jawaban instrumen kepe- Kriteria untuk melihat ada tidaknya
mimpinan berada pada batas kelompok multikolinieritas pada model regresi
sedang dengan jumlah responden seba- dilihat dari besarnya nilai tolerance dan
nyak 34 orang (75,56%). Informasi ini me- Variance Inflation Factors (VIF). Apabi-
nunjukkan bahwa sebagian besar respon- la nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF
den menilai kepemimpinan di CV Pakis Aji yang dihasilkan dari masing-masing
kabupaten Grobogan cukup efektif. Untuk variabel < 10 maka tidak terjadi multiko-
mengoptimalkan kinerja pegawai, efektivi- linieritas. Hasil uji multikolinieritas me-
tas kepemimpinan masih perlu ditingkat- nunjukkan bahwa masing-masing
kan, terutama peran pemimpin di dalam variabel independen (kepemimpinan,
mendorong semangat kerja pegawai. komitmen organisasional, dan budaya
Berdasarkan distribusi frekuensi kolektivitas) tidak saling berkorelasi
komitmen organisasional menunjukkan linier. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
bahwa sebagian besar skor jawaban tolerance setiap variabel (0,908; 0,918;
instrumen komitmen organisasional 0,985) > 0,1 dan nilai VIF setiap varia-
berada pada batas kelompok sedang bel (1,102; 1,090; 1,015) < 10. Dengan
dengan jumlah responden sebanyak 35 demikian model regresi ganda dalam
orang (77,78%). Informasi ini menunjuk- penelitian ini dinyatakan tidak terjadi
kan bahwa sebagian besar komitmen multikolinieritas.
organisasional yang dimiliki karyawan CV
Pakis Aji adalah cukup baik. Untuk 2. Uji Heteroskedastisitas
mengoptimalkan kinerja pegawai, Pengujian heteroskedastisitas
komitmen organisasional karyawan masih dalam penelitian ini dilakukan dengan
perlu ditingkatkan, terutama karyawan Glejser Test (Uji Glejser), kriteria uji
yang masuk dalam kategori rendah. yang diharapkan dari pengujian ini jika
Berdasarkan distribusi frekuensi bu- masing-masing variabel independen
daya kolektivitas menunjukkan bahwa se- tidak signifikan terhadap absolut
bagian besar skor jawaban instrumen bu- residual atau menghasilkan p value >
daya kolektivitas berada pada batas kelom- 0,05 maka model regresi tidak terdapat
pok sedang dengan jumlah responden masalah heteroskedastisitas. Hasil uji
sebanyak 35 orang (77,78%). Informasi ini heteroskedastisitas menunjukkan bah-

6 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 6 No. 1 Juni 2012: 1 – 10


wa model regresi dalam penelitian ini semakin meningkat dengan asumsi
tidak terjadi heteroskedastisitas karena variabel komitmen organisasional, dan
masing-masing variabel independen budaya kolektivitas dianggap konstan.
(kepemimpinan, komitmen organisasio- b2 = 0,255 artinya komitmen organisasio-
nal, dan budaya kolektivitas) tidak ber- nal berpengaruh positif terhadap
pengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan pada CV Pakis Aji.
absolut residual atau masing-masing Apabila komitmen organisasional
variabel independen menghasilkan p semakin ditingkatkan, maka kinerja
value (0,214; 0,156; 0,761) > 0,05. karyawan pada CV Pakis Aji semakin
meningkat dengan asumsi variabel
3. Uji Autokorelasi kepemimpinan, dan budaya kolekti-
Pengujian ada tidaknya autokorela- vitas dianggap konstan.
si pada model regresi dilakukan dengan b3 = 0,394 artinya budaya kolektivitas
Runs Test sedangkan model regresi berpengaruh positif terhadap kinerja
bebas dari autokorelasi apabila dari uji karyawan pada CV Pakis Aji. Apabila
Runs menghasilan nilai probabilitas budaya kolektivitas semakin ditingkat-
atau Asymp.Sig.(2-tailed) > 0,05. Hasil kan, maka kinerja karyawan pada CV
uji autokorelasi menunjukkan bahwa Pakis Aji semakin meningkat dengan
model regresi tidak terjadi autokorelasi, asumsi variabel kepemimpinan, dan
karena dari hasil Uji Runs menghasilan komitmen organisasional dianggap
nilai probabilitas atau Asymp.Sig.(2- konstan.
tailed) sebesar 0,760 > 0,05.
Uji t
4. Uji Normalitas Hasil uji t pengaruh kepemimpinan
Pengujian normalitas dilakukan de- terhadap kinerja karyawan menghasilkan t
ngan uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria hitung sebesar 2,858 dengan p value
pengujiannya, apabila hasil uji Kolmo- (0,007) < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha
gorov-Smirnov menghasilkan nilai pro- diterima berarti terdapat pengaruh yang
babilitas atau Asymp.Sig.(2-tailed) > signifikan kepemimpinan terhadap kinerja
0,05 maka residual normal. Hasil uji karyawan CV Pakis Aji. Sehingga hipote-
normalitas menunjukkan nilai probabili- sis 1 yang menyatakan: “Terdapat penga-
tas atau Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar ruh yang signifikan kepemimpinan terhadap
0,782 > 0,05 berarti residual normal. kinerja karyawan” terbukti kebenarannya.
Hasil uji t pengaruh komitmen orga-
Hasil Uji Regresi nisasional terhadap kinerja karyawan se-
Persamaan regresinya sebagai beri- perti menghasilkan t hitung sebesar 2,831
kut: dengan p value (0,007) < 0,05 maka Ho
ditolak atau Ha diterima berarti terdapat
Y = -0,812 + 0,379X1 + 0,370X2 + 0,368X3
pengaruh yang signifikan komitmen orga-
Berdasarkan persamaan regresi ter- nisasional terhadap kinerja karyawan CV
sebut dapat diinterpretasikan sebagai Pakis Aji. Sehingga hipotesis 2 yang me-
berikut : nyatakan: “Terdapat pengaruh yang signi-
a = -0,812 artinya apabila kepemimpinan, fikan komitmen organisasional terhadap
komitmen organisasional, dan budaya kinerja karyawan” terbukti kebenarannya.
kolektivitas sama dengan 0 maka ki- Hasil uji t pengaruh budaya kolekti-
nerja karyawan pada CV Pakis Aji vitas terhadap kinerja karyawan mengha-
adalah negatif. silkan t hitung sebesar 2,868 dengan p
b1 = 0,258 artinya kepemimpinan berpe- value (0,006) < 0,05 maka Ho ditolak atau
ngaruh positif terhadap kinerja karya- Ha diterima berarti terdapat pengaruh
wan pada CV Pakis Aji. Apabila kepe- yang signifikan budaya kolektivitas terha-
mimpinan semakin ditingkatkan, maka dap kinerja karyawan CV Pakis Aji. Se-
kinerja karyawan pada CV Pakis Aji hingga hipotesis 3 yang menyatakan:

Pengaruh Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional terhadap … (Agus S. & Erni W.) 7
“Terdapat pengaruh yang signifikan buda- daya kolektivitas semakin ditingkat-
ya kolektivitas terhadap kinerja karyawan” kan, maka kinerja karyawan pada CV
terbukti kebenarannya. Pakis Aji semakin meningkat dengan
asumsi variabel kepemimpinan dan
Hasil Uji F moderasi │X1-X3│ dianggap konstan.
Hasil uji F diperoleh nilai F hitung β3 = 0,931 artinya moderasi │X1-X3│ ber-
sebesar 11,402 dengan p value sebesar pengaruh positif terhadap kinerja kar-
0,000 < 0,05. Berarti model regresi tepat yawan pada CV Pakis Aji. Apabila mo-
(fit) dalam memprediksi pengaruh kepe- derasi antara kepemimpinan dengan
mimpinan, komitmen organisasional, dan budaya kolektivitas semakin ditingkat-
budaya kolektivitas kerja terhadap kinerja kan, maka kinerja karyawan pada CV
karyawan pada CV Pakis Aji. Pakis Aji semakin meningkat dengan
asumsi variabel kepemimpinan dan
Hasil Uji Koefisien Determinasi budaya kolektivitas dianggap konstan.
Uji koefisien determinasi menghasil-
kan nilai Adjusted R2 (Adjusted R Square) 1. Hasil Uji t
sebesar 0,415 artinya sumbangan penga- Hasil uji t menunjukkan bahwa
ruh variabel kepemimpinan, komitmen koefisien regresi variabel moderasi
organisasional, dan budaya kolektivitas │X1-X3│ signifikan atau menghasilkan p
secara simultan terhadap kinerja karya- value (0,038) < 0,05 maka Ho ditolak
wan pada CV Pakis Aji adalah sebesar atau Ha diterima. Berarti budaya kolek-
41,5%, sisanya sebesar 58,5% dijelaskan tivitas memoderasi pengaruh kepemim-
variabel lain misalnya motivasi, kepuasan pinan terhadap kinerja karyawan pada
kerja, dan sebagainya. CV Pakis Aji. Sehingga hipotesis 4
yang menyatakan “ Terdapat pengaruh
Hasil Uji Selisih Mutlak 1 yang signifikan kepemimpinan terhadap
Berdasarkan hasil uji nilai selisih kinerja karyawan dengan budaya ko-
mutlak 1 dihasilkan persamaan regresinya lektivitas sebagai variabel moderasi”
sebagai berikut: terbukti kebenarannya.
Y = 30,812 + 1,381X1 + 0,920X3 +
2. Hasil Uji F
0,931│X1-X3│
Uji F menghasilkan nilai F hitung
Berdasarkan persamaan regresi ter- sebesar 9,651 dengan p value sebesar
sebut dapat diiterpretasikan sebagai beri- 0,000 < 0,05. Berarti model regresi
kut : tepat (fit) dalam memprediksi pengaruh
α = 30,812 artinya apabila kepemimpinan, kepemimpinan, budaya kolektivitas ker-
budaya kolektivitas, dan moderasi ja, dan moderasi │ZX1-ZX3│ terhadap
│X1-X3│sama dengan 0 maka kinerja kinerja karyawan pada CV Pakis Aji.
karyawan pada CV Pakis Aji adalah
positif. 3. Uji Koefisien Determinasi
β1 = 1,381 artinya kepemimpinan berpe- Uji koefisien determinasi mengha-
ngaruh positif terhadap kinerja karya- silkan nilai Adjusted R2 (Adjusted R
wan pada CV Pakis Aji. Apabila kepe- Square) sebesar 0,371 artinya sum-
mimpinan semakin ditingkatkan, maka bangan pengaruh variabel kepemim-
kinerja karyawan pada CV Pakis Aji pinan, budaya kolektivitas, moderasi
semakin meningkat dengan asumsi │X1-X3│secara simultan terhadap kiner-
variabel budaya kolektivitas dan mo- ja karyawan pada CV Pakis Aji adalah
derasi│X1-X3│ dianggap konstan. sebesar 37,1%, sisanya sebesar 62,9%
β2 = 0,920 artinya budaya kolektivitas ber- dijelaskan variabel lain misalnya moti-
pengaruh positif terhadap kinerja kar- vasi, kepuasan kerja, dan sebagainya.
yawan pada CV Pakis Aji. Apabila bu-

8 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 6 No. 1 Juni 2012: 1 – 10


Uji Selisih Mutlak 2 tolak atau Ha diterima. Berarti budaya
Berdasarkan hasil uji nilai selisih kolektivitas memoderasi pengaruh ko-
mutlak 2 menghasilkan persamaan regre- mitmen organisasional terhadap kinerja
sinya sebagai berikut: karyawan pada CV Pakis Aji. Sehingga
hipotesis 5 yang menyatakan “Terdapat
Y = 30,755 + 1,342X2 + 1,041X3 +
pengaruh yang signifikan komitmen or-
0,992│X2-X3│
ganisasional terhadap kinerja karyawan
Berdasarkan persamaan regresi ter- dengan budaya kolektivitas sebagai va-
sebut dapat diiterpretasikan sebagai be- riabel moderasi” terbukti kebenarannya.
rikut :
a = 30,755 artinya apabila komitmen orga- 2. Hasil Uji F
nisasional, budaya kolektivitas, dan Uji F menghasilkan nilai F hitung
moderasi│X2-X3│sama dengan 0 ma- sebesar 10,619 dengan p value sebe-
ka kinerja karyawan pada CV Pakis sar 0,000 < 0,05. Berarti model regresi
Aji adalah positif. tepat (fit) dalam memprediksi pengaruh
b1 = 1,342 artinya komitmen organisasio- komitmen organisasional, budaya ko-
nal berpengaruh positif terhadap ki- lektivitas kerja, dan moderasi│ZX2-
nerja karyawan pada CV Pakis Aji. ZX3│ terhadap kinerja karyawan pada
Apabila komitmen organisasional CV Pakis Aji.
semakin ditingkatkan, maka kinerja
karyawan pada CV Pakis Aji semakin 3. Hasil Uji koefisien determinasi
meningkat dengan asumsi variabel Uji koefisien determinasi mengha-
budaya kolektivitas dan moderasi silkan nilai Adjusted R2 (Adjusted R
│X2-X3│ dianggap konstan. Square) sebesar 0,396 artinya sum-
b2 = 1,041 artinya budaya kolektivitas ber- bangan pengaruh variabel komitmen
pengaruh positif terhadap kinerja kar- organisasional, budaya kolektivitas,
yawan pada CV Pakis Aji. Apabila bu- moderasi│X2-X3│secara simultan terha-
daya kolektivitas semakin ditingkat- dap kinerja karyawan pada CV Pakis
kan, maka kinerja karyawan pada CV Aji adalah sebesar 39,6%, sisanya
Pakis Aji semakin meningkat dengan sebesar 60,4% dijelaskan variabel lain
asumsi variabel komitmen organisa- misalnya motivasi, kepuasan kerja, dan
sional dan moderasi │X2-X3│ diang- sebagainya.
gap konstan.
b3 = 0,992 artinya moderasi antara komit- KESIMPULAN
men organisasional dengan budaya Hasil uji t pengaruh kepemimpinan
kolektivitas berpengaruh positif terha- terhadap kinerja karyawan menghasilkan t
dap kinerja karyawan pada CV Pakis hitung sebesar 2,858 dengan p value
Aji. Apabila moderasi antara komit- (0,007) < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha
men organisasional dengan budaya diterima berarti terdapat pengaruh yang
kolektivitas semakin ditingkatkan, ma- signifikan kepemimpinan terhadap kinerja
ka kinerja karyawan pada CV Pakis karyawan CV Pakis Aji. Sehingga hipote-
Aji semakin meningkat dengan asum- sis 1 yang menyatakan: “Terdapat penga-
si variabel komitmen organisasional ruh yang signifikan kepemimpinan terha-
dan budaya kolektivitas dianggap dap kinerja” terbukti kebenarannya.
konstan. Hasil uji t pengaruh komitmen orga-
nisasional terhadap kinerja karyawan se-
1. Hasil Uji t perti menghasilkan t hitung sebesar 2,831
Hasil perhitungan uji t menunjukkan dengan p value (0,007) < 0,05 maka Ho
bahwa koefisien regresi variabel mode- ditolak atau Ha diterima berarti terdapat
rasi│X2-X3│ signifikan yang menghasil- pengaruh yang signifikan komitmen orga-
kan p value (0,014) < 0,05 maka Ho di- nisasional terhadap kinerja karyawan CV

Pengaruh Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional terhadap … (Agus S. & Erni W.) 9
Pakis Aji. Sehingga hipotesis 2 yang me- 1998, “Pengaruh Struktur dan Kultur
nyatakan: “Terdapat pengaruh yang signi- Organisasional terhadap Keefektifan
fikan komitmen organisasional terhadap Anggaran Partisipatif dalam Pening-
kinerja karyawan” terbukti kebenarannya. katan Kinerja Manajerial: Studi Empi-
Hasil uji t pengaruh budaya kolekti- ris pada Perusahaan Manufaktur
vitas terhadap kinerja karyawan mengha- Indonesia”, Jurnal Kelola, No. 18,
silkan t hitung sebesar 2,868 dengan p Vol. VIII, Hal. 61-83.
value (0,006) < 0,05 maka Ho ditolak atau Chairuman Armia, 2002, “Pengaruh Buda-
Ha diterima berarti terdapat pengaruh ya terhadap Efektivitas Organisasi:
yang signifikan budaya kolektivitas terha- Dimensi Budaya Hofstede”, Jurnal:
dap kinerja karyawan CV Pakis Aji. Se- JAAI, Universitas Trisakti Jakarta,
hingga hipotesis 3 yang menyatakan: Vol. 6 (1), Juni, p.103-117.
“Terdapat pengaruh yang signifikan buda- Francesco, Anne Marie dan Chen, Zhen
ya kolektivitas terhadap kinerja karyawan” Xiong, 2004, ”Collectivism in Action:
terbukti kebenarannya. Its Moderating Effects on The Rela-
Hasil uji t menunjukkan bahwa koe- tionship Between Organizational
fisien regresi variabel moderasi │X1-X3│ Commitment and Employee Perfor-
signifikan atau menghasilkan p value mance in China”, Journal: Group &
(0,038) < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha Organization Management, Hong
diterima. Berarti budaya kolektivitas me- Kong Baptist University, Vol. 29 (4),
moderasi pengaruh kepemimpinan terha- August 2004, p. 425-441.
dap kinerja karyawan pada CV Pakis Aji. Gibson, Ivancevich, dan Donnely, 1996,
Sehingga hipotesis 4 yang menyatakan Organisasi, Perilaku, Struktur, Pro-
“Terdapat pengaruh yang signifikan kepe- ses, Jilid 1. Binarupa Aksara,
mimpinan terhadap kinerja karyawan de- Jakarta.
ngan budaya kolektivitas sebagai variabel Oluseyi, Shadare dan Ayo, Hammed T.,
moderasi” terbukti kebenarannya. 2009, ”Influence of Work Motivation,
Hasil perhitungan uji t menunjukkan Leadership Effectiveness and Time
bahwa koefisien regresi variabel modera- Management on Employees’ Perfor-
si│X2-X3│ signifikan yang menghasilkan p mance in Some Selected Industries
value (0,014) < 0,05 maka Ho ditolak atau in Ibadan, Oyo State, Nigeria”, Euro-
Ha diterima. Berarti budaya kolektivitas pean Journal of Economics, Finance
memoderasi pengaruh komitmen organi- and Administrative Sciences, Issue
sasional terhadap kinerja karyawan pada 16, p. 1-11.
CV Pakis Aji. Sehingga hipotesis 5 yang Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Pene-
menyatakan “Terdapat pengaruh yang litian, Edisi Revisi VI, Rineka Cipta,
signifikan komitmen organisasional terha- Jakarta.
dap kinerja karyawan dengan budaya Suweno, 2010, “Efek Moderasi Budaya
kolektivitas sebagai variabel moderasi” Organisasi pada Pengaruh Kepe-
terbukti kebenarannya. mimpinan Transformasional terha-
dap Kinerja Pegawai Dinas Pendidik-
DAFTAR PUSTAKA an Kabupaten Sukoharjo”, Tesis:
Bambang Sardjito dan Osmad Muthaher, Program Magister Manajemen, Uni-
2007, “Pengaruh Partisipasi Penyu- versitas Slamet Riyadi Surakarta.
sunan Anggaran terhadap Kinerja (Tidak dipublikasikan)
Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Tjahjaning Poerwati, 2002, “Pengaruh
Organisasi dan Komitmen Organisasi Partisipasi Penyusunan Anggaran
sebagai Variabel Moderating”, Jur- terhadap Kinerja Manajerial: Budaya
nal: Simposium Nasional Akuntansi Organisasi dan Motivasi Sebagai
X, Unhas Macasar 26-28 Juli 2007: Variabel Moderating”, Simposium
Hal.1-24. Nasional Akuntansi V, Semarang 5-6
Bambang Supomo dan Nur Indriantoro, September, Hal. 737-755.

10 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 6 No. 1 Juni 2012: 1 – 10

Anda mungkin juga menyukai