Agus Sudiharto
UD Tani Jaya Perkasa Kabupaten Grobogan
Erni Widajanti
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
ABSTRACT
The research aims to (1) analyze significance effect of leadership on
employee’s performance; (2) analyze significance effect of the organizational
commitment on employee’s performance; (3) analyze significance effect of
the collectivism culture on employee’s performance; (4) analyze effect of
leadership on employee’s performance moderated collectivism culture; (5)
analyze effect of the organizational commitment on employee’s performance
moderated collectivism culture. This research uses population research while
the population is all employee’s at the CV Pakis Aji in Purwodadi Sub District
consist of 45 respondents. Data collecting with questionnaire technique.
Results of this research showed that (1) leadership has a significantly effect
to employee’s performance (2) organizational commitment has a significantly
effect to employee’s performance. (3) collectivism culture has a significantly
effect to employee’s performance. (4) collectivism culture has moderate the
effect of leadership to employee’s performance. (5) collectivism culture has
moderate the effect of organizational commitment to employee’s
performance.
Pengaruh Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional terhadap … (Agus S. & Erni W.) 1
sional karyawan yang semakin tinggi ber- tiap level organisasi turut berperan dalam
pengaruh pada peningkatan kinerja mere- menyatukan pandangan dan harapan
ka baik berupa in-role maupun extra-role bawahan. Dinamika kerja dalam organi-
performance. sasi yang mengedepankan pentingnya
Temuan empiris menunjukkan bah- kolektivitas dijumpai pada sistem kerja
wa proses pengaruh kepemimpinan dan tim. Efektivitas dan kinerja tim akan diten-
komitmen organisasional terhadap kinerja tukan oleh sejauhmana kemampuan ang-
karyawan, dapat dipengaruhi faktor konti- gota tim bekerja dalam kelompok kerja
jensi seperti collectivism. Menurut Hofste- (work teams). Individu yang bekerja dalam
de (1980) dalam Chairuman Armia (2002: sebuah tim kerja, harus mampu bekerja
104) secara empiris menemukan ada sama dengan orang lain, saling membagi
empat dimensi kultur organisasi yaitu (1) informasi, mengakui perbedaan, mampu
power distance (Perbedaan kekuasaan); menyelesaikan konflik, serta mampu
(2) Uncertainty avoidance (Pengelakan berkomunikasi secara terbuka dan jujur.
terhadap ketidakpastian); (3) Individualism- Riset sebelumnya yang dilakukan
Collectivism; dan (4) Femininity-Masculinity. Bambang Soepomo dan Nur Indriantoro
Menurut Ivancevich, Gibson, dan Donelly (1998); Tjahyaning Poerwati (2002); serta
(1997: 30) “Kultur organisasional adalah Bambang Sardjito dan Osmad Muthaher
sesuatu yang dipersepsikan oleh karya- (2007) menunjukkan bahwa budaya orga-
wan dan dapat membentuk keyakinan, nisasi yang berorientasikan orang mem-
nilai-nilai dan ekspektasi (harapan)”. Ori- perkuat (memoderasi) pengaruh partisi-
entasi atau dimensi dari budaya organisa- pasi penyusunan anggaran pada kinerja
si dari setiap perusahaan berbeda, demi- manajerial. Penelitian Suweno (2010)
kian halnya dengan orientasi kultur bagi menghasilkan temuan bahwa budaya
setiap negara juga berbeda. organisasi yang berorientasikan pada
Triandis dan Bhawuk (1997) dalam orang (human relation) memperkuat
Francesco dan Chen (2004: 247) menya- (memoderasi) pengaruh kepemimpinan
takan, collectivism (kolektivitas) merupa- transformasional terhadap kinerja pega-
kan salah satu dimensi budaya organisasi wai. Pada penelitian Francesco dan Chen
dan sebagai suatu konsep ilmu pengeta- (2004) menghasilkan temuan bahwa
huan telah populer selama 100 tahun. orientasi kultur collectivism memoderasi
Definisi dari collectivism menurut Triandis (memperkuat) pengaruh komitmen orga-
(1995) dalam Francesco dan Chen (2004: nisasional terhadap kinerja karyawan pa-
427) adalah “Sebuah pola sosial yang da perusahaan Farmasi di China.
terdiri dari individu-individu yang saling Penelitian ini mengambil objek pada
berhubungan erat (berdekatan), karena CV Pakis Aji Kabupaten Grobogan, meru-
sebagai individu mereka merasa bagian pakan perusahaan bergerak di bidang
dari suatu kelompok (keluarga, rekan produksi pupuk petroganik dan petronik,
kerja, suku, bangsa) terutama dimotivasi berlokasi di Karangsari RT 01/RW I Keca-
oleh norma-norma, dan tugas-tugas yang matan Brati Kabupaten Grobogan. Para
dibebankan oleh kelompok tersebut”. pemimpin di setiap level organisasi CV
Budaya organisasi pada dimensi Pakis Aji menyadari bahwa tanggung
colletivism (kolektivitas) menekankan jawab mereka terhadap kemajuan perusa-
orientasi nilai pada kelompok artinya haan sangat tergantung dari kemampuan
kegiatan-kegiatan kerja di organisasi kerja karyawan yang dipimpinnya. Kepe-
berorientasi pada tujuan bersama dalam mimpinan yang efektif pada CV Pakis Aji
suatu kelompok bukannya kerja perseo- akan sangat berpengaruh terhadap kinerja
rangan/individu (individualism). Budaya bawahan. Melalui kepemimpinannya yang
organisasi yang berorientasi pada kolek- efektif, akan menumbuhkan hubungan
tivitas erat kaitannya dengan proses kepe- saling percaya dan saling menghormati
mimpinan, di mana para pemimpin di se- sehingga mendorong para bawahan untuk
Pengaruh Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional terhadap … (Agus S. & Erni W.) 3
sering disebut dengan organizational yang saling berhubungan erat (berdekat-
citizenship behavior. Kedua bentuk kinerja an), karena sebagai individu mereka me-
tersebut kemudian populer dengan istilah rasa bagian dari suatu kelompok (kelu-
in-role dan extra-role performance. Faktor arga, rekan kerja, suku, bangsa) terutama
lain yang juga mempengaruhi kinerja kar- dimotivasi oleh norma-norma, dan tugas-
yawan adalah komitmen organisasional. tugas yang dibebankan oleh kelompok
Karyawan dengan komitmen organisasio- tersebut”.
nal yang semakin tinggi akan selalu ber- Budaya organisasi pada dimensi
tanggung jawab dan berusaha keras colletivism (kolektivitas) menekankan
memperjuangkan kemajuan perusahaan, orientasi nilai pada kelompok artinya
semakin loyal, bahkan tidak segan-segan kegiatan-kegiatan kerja di organisasi
karyawan memberikan kontribusi yang berorientasi pada tujuan bersama dalam
lebih besar dari yang apa diharapkan suatu kelompok bukannya kerja perseo-
perusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil rangan/individu (individualism). Budaya
penelitian yang dilakukan Francesco dan organisasi yang berorientasi pada kolekti-
Chen (2004), bahwa komitmen organisa- vitas erat kaitannya dengan proses kepe-
sional karyawan yang semakin tinggi ber- mimpinan, di mana para pemimpin diseti-
pengaruh pada peningkatan kinerja mere- ap level organisasi turut berperan dalam
ka baik berupa in-role maupun extra-role menyatukan pandangan dan harapan
performance. bawahan. Dinamika kerja dalam organisa-
Temuan empiris menunjukkan bah- si yang mengedepankan pentingnya ko-
wa proses pengaruh kepemimpinan dan lektivitas dijumpai pada sistem kerja tim.
komitmen organisasional terhadap kinerja Efektivitas dan kinerja tim akan ditentukan
karyawan, dapat dipengaruhi faktor konti- oleh sejauhmana kemampuan anggota
jensi seperti collectivism. Menurut Hofste- tim bekerja dalam kelompok kerja (work
de (1980) dalam Chairuman Armia (2002: teams). Individu yang bekerja dalam se-
104) secara empiris menemukan ada em- buah tim kerja, harus mampu bekerja
pat dimensi kultur organisasi yaitu (1) po- sama dengan orang lain, saling membagi
wer distance (Perbedaan kekuasaan); (2) informasi, mengakui perbedaan, mampu
Uncertainty avoidance (Pengelakan terha- menyelesaikan konflik, serta mampu ber-
dap ketidak pastian); (3) Individualism- komunikasi secara terbuka dan jujur.
Collectivism; dan (4) Femininity-Masculi- Riset sebelumnya yang dilakukan
nity. Menurut Ivancevich, Gibson, dan Bambang Soepomo dan Nur Indriantoro
Donelly (1997: 30) “Kultur organisasional (1998); Tjahyaning Poerwati (2002); serta
adalah sesuatu yang dipersepsikan oleh Bambang Sardjito dan Osmad Muthaher
karyawan dan dapat membentuk keyakin- (2007) menunjukkan bahwa budaya orga-
an, nilai-nilai dan ekspektasi (harapan)”. nisasi yang berorientasikan orang mem-
Orientasi atau dimensi dari budaya orga- perkuat (memoderasi) pengaruh partisi-
nisasi dari setiap perusahaan berbeda, pasi penyusunan anggaran pada kinerja
demikian halnya dengan orientasi kultur manajerial. Penelitian Suweno (2010)
bagi setiap negara juga berbeda. menghasilkan temuan bahwa budaya or-
Triandis dan Bhawuk (1997) dalam ganisasi yang berorientasikan pada orang
Francesco dan Chen (2004: 247) me- (human relation) memperkuat (memode-
nyatakan, collectivism (kolektivitas) me- rasi) pengaruh kepemimpinan transforma-
rupakan salah satu dimensi budaya or- sional terhadap kinerja pegawai. Pada
ganisasi dan sebagai suatu konsep ilmu penelitian Francesco dan Chen (2004)
pengetahuan telah populer selama 100 menghasilkan temuan bahwa orientasi
tahun. Definisi dari collectivism menurut kultur collectivism memoderasi (memper-
Triandis (1995) dalam Francesco dan kuat) pengaruh komitmen organisasional
Chen (2004: 427) adalah “Sebuah pola terhadap kinerja karyawan pada perusa-
sosial yang terdiri dari individu-individu haan Farmasi di China.
Pengaruh Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional terhadap … (Agus S. & Erni W.) 5
HASIL DAN PEMBAHASAN menunjukkan bahwa tingkat budaya ko-
Identitas Responden lektivitas di CV Pakis Aji cukup baik. Un-
Responden menurut jenis kelamin: tuk mengoptimalkan kinerja pegawai, bu-
laki-laki sebanyak 27 orang (60%) dan daya kolektivitas masih perlu didukung,
perempuan sebanyak 18 orang (40%). terutama berkaitan dengan peningkatan
Responden menurut masa kerja: sebagi- rasa kebersamaan antar karyawan.
an besar 20 orang (44,44%) memiliki Berdasarkan distribusi frekuensi
masa kerja antara 5-10 tahun; selanjutnya kinerja karyawan menunjukkan bahwa
17 orang (37,78%) memiliki masa kerja < sebagian besar skor jawaban instrumen
5 tahun, dan sisanya 8 orang (17,78%) kinerja karyawan berada pada batas
memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun. kelompok sedang dengan jumlah respon-
Responden menurut umur: sebagian den sebanyak 32 orang (71,11%). Infor-
besar 21 orang (46,67%) berumur antara masi ini menunjukkan bahwa sebagian
35 – 45 tahun, selanjutnya 18 orang besar kinerja karyawan di CV Pakis Aji
(40%) berumur kurang dari 35 tahun, dan cukup baik. Untuk mengoptimalkan kinerja
sisanya sebanyak 6 orang (13,33%) ber- karyawan, maka efektivitas kepemimpin-
umur > 45 tahun. an, komitmen organisasional, dan budaya
kolektivitas perlu ditingkatkan lagi.
Analisis Deskriptif
Berdasarkan distribusi frekuensi ke- Hasil Uji Asumsi Klasik
pemimpinan menunjukkan bahwa sebagi- 1. Uji Multikolinieritas
an besar skor jawaban instrumen kepe- Kriteria untuk melihat ada tidaknya
mimpinan berada pada batas kelompok multikolinieritas pada model regresi
sedang dengan jumlah responden seba- dilihat dari besarnya nilai tolerance dan
nyak 34 orang (75,56%). Informasi ini me- Variance Inflation Factors (VIF). Apabi-
nunjukkan bahwa sebagian besar respon- la nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF
den menilai kepemimpinan di CV Pakis Aji yang dihasilkan dari masing-masing
kabupaten Grobogan cukup efektif. Untuk variabel < 10 maka tidak terjadi multiko-
mengoptimalkan kinerja pegawai, efektivi- linieritas. Hasil uji multikolinieritas me-
tas kepemimpinan masih perlu ditingkat- nunjukkan bahwa masing-masing
kan, terutama peran pemimpin di dalam variabel independen (kepemimpinan,
mendorong semangat kerja pegawai. komitmen organisasional, dan budaya
Berdasarkan distribusi frekuensi kolektivitas) tidak saling berkorelasi
komitmen organisasional menunjukkan linier. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
bahwa sebagian besar skor jawaban tolerance setiap variabel (0,908; 0,918;
instrumen komitmen organisasional 0,985) > 0,1 dan nilai VIF setiap varia-
berada pada batas kelompok sedang bel (1,102; 1,090; 1,015) < 10. Dengan
dengan jumlah responden sebanyak 35 demikian model regresi ganda dalam
orang (77,78%). Informasi ini menunjuk- penelitian ini dinyatakan tidak terjadi
kan bahwa sebagian besar komitmen multikolinieritas.
organisasional yang dimiliki karyawan CV
Pakis Aji adalah cukup baik. Untuk 2. Uji Heteroskedastisitas
mengoptimalkan kinerja pegawai, Pengujian heteroskedastisitas
komitmen organisasional karyawan masih dalam penelitian ini dilakukan dengan
perlu ditingkatkan, terutama karyawan Glejser Test (Uji Glejser), kriteria uji
yang masuk dalam kategori rendah. yang diharapkan dari pengujian ini jika
Berdasarkan distribusi frekuensi bu- masing-masing variabel independen
daya kolektivitas menunjukkan bahwa se- tidak signifikan terhadap absolut
bagian besar skor jawaban instrumen bu- residual atau menghasilkan p value >
daya kolektivitas berada pada batas kelom- 0,05 maka model regresi tidak terdapat
pok sedang dengan jumlah responden masalah heteroskedastisitas. Hasil uji
sebanyak 35 orang (77,78%). Informasi ini heteroskedastisitas menunjukkan bah-
Pengaruh Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional terhadap … (Agus S. & Erni W.) 7
“Terdapat pengaruh yang signifikan buda- daya kolektivitas semakin ditingkat-
ya kolektivitas terhadap kinerja karyawan” kan, maka kinerja karyawan pada CV
terbukti kebenarannya. Pakis Aji semakin meningkat dengan
asumsi variabel kepemimpinan dan
Hasil Uji F moderasi │X1-X3│ dianggap konstan.
Hasil uji F diperoleh nilai F hitung β3 = 0,931 artinya moderasi │X1-X3│ ber-
sebesar 11,402 dengan p value sebesar pengaruh positif terhadap kinerja kar-
0,000 < 0,05. Berarti model regresi tepat yawan pada CV Pakis Aji. Apabila mo-
(fit) dalam memprediksi pengaruh kepe- derasi antara kepemimpinan dengan
mimpinan, komitmen organisasional, dan budaya kolektivitas semakin ditingkat-
budaya kolektivitas kerja terhadap kinerja kan, maka kinerja karyawan pada CV
karyawan pada CV Pakis Aji. Pakis Aji semakin meningkat dengan
asumsi variabel kepemimpinan dan
Hasil Uji Koefisien Determinasi budaya kolektivitas dianggap konstan.
Uji koefisien determinasi menghasil-
kan nilai Adjusted R2 (Adjusted R Square) 1. Hasil Uji t
sebesar 0,415 artinya sumbangan penga- Hasil uji t menunjukkan bahwa
ruh variabel kepemimpinan, komitmen koefisien regresi variabel moderasi
organisasional, dan budaya kolektivitas │X1-X3│ signifikan atau menghasilkan p
secara simultan terhadap kinerja karya- value (0,038) < 0,05 maka Ho ditolak
wan pada CV Pakis Aji adalah sebesar atau Ha diterima. Berarti budaya kolek-
41,5%, sisanya sebesar 58,5% dijelaskan tivitas memoderasi pengaruh kepemim-
variabel lain misalnya motivasi, kepuasan pinan terhadap kinerja karyawan pada
kerja, dan sebagainya. CV Pakis Aji. Sehingga hipotesis 4
yang menyatakan “ Terdapat pengaruh
Hasil Uji Selisih Mutlak 1 yang signifikan kepemimpinan terhadap
Berdasarkan hasil uji nilai selisih kinerja karyawan dengan budaya ko-
mutlak 1 dihasilkan persamaan regresinya lektivitas sebagai variabel moderasi”
sebagai berikut: terbukti kebenarannya.
Y = 30,812 + 1,381X1 + 0,920X3 +
2. Hasil Uji F
0,931│X1-X3│
Uji F menghasilkan nilai F hitung
Berdasarkan persamaan regresi ter- sebesar 9,651 dengan p value sebesar
sebut dapat diiterpretasikan sebagai beri- 0,000 < 0,05. Berarti model regresi
kut : tepat (fit) dalam memprediksi pengaruh
α = 30,812 artinya apabila kepemimpinan, kepemimpinan, budaya kolektivitas ker-
budaya kolektivitas, dan moderasi ja, dan moderasi │ZX1-ZX3│ terhadap
│X1-X3│sama dengan 0 maka kinerja kinerja karyawan pada CV Pakis Aji.
karyawan pada CV Pakis Aji adalah
positif. 3. Uji Koefisien Determinasi
β1 = 1,381 artinya kepemimpinan berpe- Uji koefisien determinasi mengha-
ngaruh positif terhadap kinerja karya- silkan nilai Adjusted R2 (Adjusted R
wan pada CV Pakis Aji. Apabila kepe- Square) sebesar 0,371 artinya sum-
mimpinan semakin ditingkatkan, maka bangan pengaruh variabel kepemim-
kinerja karyawan pada CV Pakis Aji pinan, budaya kolektivitas, moderasi
semakin meningkat dengan asumsi │X1-X3│secara simultan terhadap kiner-
variabel budaya kolektivitas dan mo- ja karyawan pada CV Pakis Aji adalah
derasi│X1-X3│ dianggap konstan. sebesar 37,1%, sisanya sebesar 62,9%
β2 = 0,920 artinya budaya kolektivitas ber- dijelaskan variabel lain misalnya moti-
pengaruh positif terhadap kinerja kar- vasi, kepuasan kerja, dan sebagainya.
yawan pada CV Pakis Aji. Apabila bu-
Pengaruh Kepemimpinan dan Komitmen Organisasional terhadap … (Agus S. & Erni W.) 9
Pakis Aji. Sehingga hipotesis 2 yang me- 1998, “Pengaruh Struktur dan Kultur
nyatakan: “Terdapat pengaruh yang signi- Organisasional terhadap Keefektifan
fikan komitmen organisasional terhadap Anggaran Partisipatif dalam Pening-
kinerja karyawan” terbukti kebenarannya. katan Kinerja Manajerial: Studi Empi-
Hasil uji t pengaruh budaya kolekti- ris pada Perusahaan Manufaktur
vitas terhadap kinerja karyawan mengha- Indonesia”, Jurnal Kelola, No. 18,
silkan t hitung sebesar 2,868 dengan p Vol. VIII, Hal. 61-83.
value (0,006) < 0,05 maka Ho ditolak atau Chairuman Armia, 2002, “Pengaruh Buda-
Ha diterima berarti terdapat pengaruh ya terhadap Efektivitas Organisasi:
yang signifikan budaya kolektivitas terha- Dimensi Budaya Hofstede”, Jurnal:
dap kinerja karyawan CV Pakis Aji. Se- JAAI, Universitas Trisakti Jakarta,
hingga hipotesis 3 yang menyatakan: Vol. 6 (1), Juni, p.103-117.
“Terdapat pengaruh yang signifikan buda- Francesco, Anne Marie dan Chen, Zhen
ya kolektivitas terhadap kinerja karyawan” Xiong, 2004, ”Collectivism in Action:
terbukti kebenarannya. Its Moderating Effects on The Rela-
Hasil uji t menunjukkan bahwa koe- tionship Between Organizational
fisien regresi variabel moderasi │X1-X3│ Commitment and Employee Perfor-
signifikan atau menghasilkan p value mance in China”, Journal: Group &
(0,038) < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha Organization Management, Hong
diterima. Berarti budaya kolektivitas me- Kong Baptist University, Vol. 29 (4),
moderasi pengaruh kepemimpinan terha- August 2004, p. 425-441.
dap kinerja karyawan pada CV Pakis Aji. Gibson, Ivancevich, dan Donnely, 1996,
Sehingga hipotesis 4 yang menyatakan Organisasi, Perilaku, Struktur, Pro-
“Terdapat pengaruh yang signifikan kepe- ses, Jilid 1. Binarupa Aksara,
mimpinan terhadap kinerja karyawan de- Jakarta.
ngan budaya kolektivitas sebagai variabel Oluseyi, Shadare dan Ayo, Hammed T.,
moderasi” terbukti kebenarannya. 2009, ”Influence of Work Motivation,
Hasil perhitungan uji t menunjukkan Leadership Effectiveness and Time
bahwa koefisien regresi variabel modera- Management on Employees’ Perfor-
si│X2-X3│ signifikan yang menghasilkan p mance in Some Selected Industries
value (0,014) < 0,05 maka Ho ditolak atau in Ibadan, Oyo State, Nigeria”, Euro-
Ha diterima. Berarti budaya kolektivitas pean Journal of Economics, Finance
memoderasi pengaruh komitmen organi- and Administrative Sciences, Issue
sasional terhadap kinerja karyawan pada 16, p. 1-11.
CV Pakis Aji. Sehingga hipotesis 5 yang Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Pene-
menyatakan “Terdapat pengaruh yang litian, Edisi Revisi VI, Rineka Cipta,
signifikan komitmen organisasional terha- Jakarta.
dap kinerja karyawan dengan budaya Suweno, 2010, “Efek Moderasi Budaya
kolektivitas sebagai variabel moderasi” Organisasi pada Pengaruh Kepe-
terbukti kebenarannya. mimpinan Transformasional terha-
dap Kinerja Pegawai Dinas Pendidik-
DAFTAR PUSTAKA an Kabupaten Sukoharjo”, Tesis:
Bambang Sardjito dan Osmad Muthaher, Program Magister Manajemen, Uni-
2007, “Pengaruh Partisipasi Penyu- versitas Slamet Riyadi Surakarta.
sunan Anggaran terhadap Kinerja (Tidak dipublikasikan)
Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Tjahjaning Poerwati, 2002, “Pengaruh
Organisasi dan Komitmen Organisasi Partisipasi Penyusunan Anggaran
sebagai Variabel Moderating”, Jur- terhadap Kinerja Manajerial: Budaya
nal: Simposium Nasional Akuntansi Organisasi dan Motivasi Sebagai
X, Unhas Macasar 26-28 Juli 2007: Variabel Moderating”, Simposium
Hal.1-24. Nasional Akuntansi V, Semarang 5-6
Bambang Supomo dan Nur Indriantoro, September, Hal. 737-755.