Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis ke-II 22-23 Oktober 2022

Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai


Dengan tema “Peran Leadership dalam perspektif Good Governance di Era 5.0”

Pengaruh Komitmen Pegawai Dan Budaya Organisasi Terhadap


Kinerja Pegawai Kementerian Agama
Kabupaten Lampung Barat

Erri Khomariyah1, Nur’aeni1*, Veni Devialesti2


1
Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai, Lampung, Indonesia
2
IBI Darmajaya, Lampung, Indonesia
*Correspondence: nuraeniharyo@gmail.com

Abstrak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen pegawai dan budaya organisasi terhadap
kinerja pegawai Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pegawai Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat sebanyak 40
orang pegawai. Data penelitian ini merupakan data primer dimana data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner
ke responden penelitian melalui kuesioner penelitian. Analisi data dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier
berganda dengan 2 variabel bebas dan satu variable terikat. Berdasarkan analisis data telah ditemukan jawaban
hipotesis yakni sebagai berikut; komitmen pegawai (X1) berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) Kementerian
Agama Kabupaten Lampung Barat, dengan tingkat pengaruh sebesar 39,7 persen. budaya organisasi (X2)
berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat dengan tingkat
pengaruh sebesar 43,3 persen. komitmen pegawai (X1) dan budaya organisasi (X2) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) Kementerian Agama Kabupaten Lampung Barat dengan tingkat
pengaruh sebesar 53,6 persen.

Kata kunci: Komitmen, Budaya, Kinerja pegawai.

Abstract.
Strong commitment is very influential in increasing a person's consistency in displaying achievements in every
process of working. In other words, commitment is an important factor in improving one's performance in the
organization. In addition to commitment, employees are also required to apply more organizational culture. This
study aims to determine the effect of employee commitment and organizational culture on employee performance
at the Ministry of Religion of West Lampung Regency. Based on data analysis, it has been found that the answers
to the hypothesis are as follows; There is an effect of employee commitment (X 1) on employee performance (Y),
with an influence level of 39.7 percent. There is an influence of organizational culture (X 2) on employee
performance (Y) with an influence level of 43.3 percent. There is an effect of employee commitment (X1) and
organizational culture (X2) together on employee performance (Y) with an influence level of 53.6 percent.

Keywords: Commitment, Culture, Employee performance.

PENDAHULUAN Sunyoto 2013: 227). Menurut Soedjono


(2015: 45 -57), budaya organisasi memiliki
Setiap organisasi harus menyelesaikan tujuan untuk mengubah sikap dan perilaku
permasalahan integrasi internal dan adapsi sumber daya manusia yang ada agar dapat
eksternal. Permasalahan internal dan meningkatkan produktivitas kerja untuk
eksternal saling berkaitan, sehingga harus menghadapi berbagai tantangan di masa yang
dihadapi secara simultan. Oleh sebab itu akan datang.
fungsi utama budaya organisasi adalah Pegawai yang mempunyai komitmen
membantu memahami lingkungan dan pada organisasi biasanya mereka menunjukan
menentukan bagaimana meresponnya, sikap kerja yang penuh perhatian terhadap
sehingga dapat mengurangi kecemasan, tugasnya, mereka sangat memiliki tanggung
ketidakpastian dan kebingungan (Yukl, dalam jawab untuk melaksanakan tugas-tugas serta

- 282 -
Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis ke-II
Erri Khomariyah, Nur’aeni, Veni Devialesti

sangat loyal terhadap perusahaan. Dalam organisasi itu tidak mau menyesuaikan
komitmen terkandung keyakinan, pengikat, budaya nya dengan perkembangan zaman
yang akan menimbulkan energi untuk karena dia merasa paling benar.
melakukan yang terbaik. Secara nyata, Budaya organisasi dapat membantu
komitmen berdampak kepada performansi kinerja pegawai, karena menciptakan suatu
kerja sumber daya manusia, dan pada tingkat motivasi yang luar biasa bagi pegawai
akhirnya juga sangat berpengaruh terhadap untuk memberikan kemampuan terbaiknya
kinerja suatu perusahaan, oleh karena itu dalam memanfaatkan kesempatan yang
peran sumber daya manusia, khususnya diberikan oleh organisasinya. Dalam rangka
jajaran manajemen dari ini dasar sampai lini mewujudkan budaya organisasi yang cocok
puncak harus mampu berperan sebagai diterapkan pada sebuah organisasi, maka
penggerak untuk mewujudkan misi dan tujuan diperlukan adanya dukungan dan partisipasi
perusahaan. dari semua anggota yang ada dalam lingkup
Komitmen seseorang terhadap organisasi organisasi tersebut. Para pegawai membentuk
atau perusahaan menjadi isu yang sangat persepsi keseluruhan berdasarkan
penting dalam dunia kerja. Begitu pentingnya karakteristik budaya organisasi yang antara
hal tersebut, hingga beberapa organisasi lain meliputi inovasi, kemantapan,
berani memasukkan unsur komitmen sebagai kepedulian, orientasi hasil, perilaku
salah satu syarat untuk memegang suatu pemimpin, orientasi tim, karakteristik
jabatan atau posisi yang ditawarkan dalam tersebut terdapat dalam sebuah organisasi
iklan- iklan lowongan pekerjaan. Sayangnya atau perusahaan mereka. Persepsi pegawai
meskipun hal ini sudah sangat umum namun mengenai kenyataan terhadap budaya
tidak jarang pengusaha maupun pegawai organisasinya menjadi dasar pegawai
masih belum memahami arti komitmen secara berperilaku. Dari persepsi tersebut
sungguh-sungguh. Padahal pemahaman memunculkan suatu tanggapan berupa
tersebut sangat penting agar tercipta kondisi dukungan pada karakrteristik organisasi yang
kerja yang kondusif sehingga perusahaan selanjutnya mempengaruhi kinerja pegawai.
dapat berjalan secara efisien dan efektif. Organisasi merupakan sistem dan
Dalam hal ini adalah Kementerian Agama kegiatan manusia yang bekerja secara
Kabupaten Lampung Barat. bersama. Sejalan dengan itu organisasi
Faktor selanjutnya yang dapat dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional
mempengaruhi kinerja adalah budaya kegiatan sejumlah orang untuk mencapai
organisasi. Sebuah organisasi mempunyai beberapa tujuan umum melalui pembagian
budaya masing-masing. Ini menjadi salah satu pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas
pembeda antara satu organisasi dengan dan tanggung jawab. Organisasi mempunyai
organisasi lainnya. Budaya sebuah organisasi tujuan tertentu yang struktur dan tujuannya
ada yang sesuai dengan anggota baru, ada saling berhubungan serta tergantung pada
juga yang tidak sesuai sehingga seorang komunikasi manusia untuk
anggota baru yang tidak sesuai dengan mengkoordinasikan aktivitas dalam
budaya organisasi tersebut harus dapat organisasi tersebut. Hal ini dapat dikatakan
menyesuaikan kalau dia ingin bertahan di bahwa organisasi mempunyai tujuan agar
organisasi tersebut. Budaya organisasi ini dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh
dapat membuat suatu organisasi menjadi sebab itu, organisasi mengharapkan para
terkenal dan bertahan lama. Yang jadi pegawai dapat berprestasi dan mampu
masalah tidak semua budaya organisasi dapat menciptakan situasi dan kondisi yang
menjadi pendukung organisasi itu. Ada kondusif, sehingga pegawai tidak akan
budaya organisasi yang tidak sesuai dengan mengalami kejenuhan, kebosanan, dan malas
perkembangan zaman. Maksudnya tidak bekerja yang mengakibatkan penurunan
dapat menyocokkan diri dengan kinerja. Kinerja pegawai yang menurun akan
lingkungannya, dan lebih ditakutkan lagi mengakibatkan kerugian pada organisasi.

Pengaruh Komitmen Pegawai Dan Budaya Organisasi Terhadap...| 283


Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis ke-II
Erri Khomariyah, Nur’aeni, Veni Devialesti

Sekumpulan individu atau sekelompok penyelesaian pekerjaan yang tidak sesuai


orang dapat berkembang menjadi sebuah dengan target yang ditetapkan, sehingga
organisasi. Namun demikian bukan berarti berdampak terhadap belum tercapainya
setiap kelompok orang adalah organisasi. tujuan organisasi seperti yang diharapkan
Perbedaan mendasar antara sekelompok bersama. Berdasarkan uraian tersebut di atas,
orang yang bukan organisasi dengan maka penulis tertarik untuk mengadakan
sekelompok orang yang merupakan penelitian dengan judul “Pengaruh
organisasi adalah bahwa dalam organisasi ada komitmen pegawai dan budaya organisasi
suatu aturan atau norma yang mengikat terhadap kinerja pegawai pada
individu individu atau anggota yang ada Kementerian Agama Kabupaten Lampung
didalamnya. Perusahaan atau badan hukum Barat”.
adalah contoh dari suatu organisasi, demikian
juga dengan pemerintahan, bahkan dalam
ilmu pemerintahan dikatakan bahwa METODE PENELITIAN
pemerintahan adalah organisasi terpenting
dalam suatu negara. Dengan demiukian Penelitian ini dilaksanakan di
pemerintahan daerah adalah juga merupakan Kementerian Agama Kabupaten Lampung
organisasi terpenting pada suatu daerah. Barat. Waktu penelitian ini berlangsung
Eksistensi suatu organisasi sudah barang selama kurang lebih 2 bulan, mulai bulan Juni
tentu tidak akan lepas dari adanya tujuan yang 2022 sampai dengan bulan Agustus 2022.
akan dicapai oleh organisasi. Organisasi Penelitian yang akan dilaksanakan jenis
merupakan suatu sistem yang mempunyai penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis
kepribadian dan jati diri yang melekat dan penelitian ini adalah penelitian yang
menjadi warna atau watak dari suatu bermaksud membuat pemaparan secara
organisasi. Tujuan dari suatu organisasi tentu sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta
berbeda dengan tujuan organisasi lainnya, dan – fakta dan sifat – sifat populasi tertentu. Jenis
dalam rangka mencapai tujuan organisasi penelitian yang digunakan dalam penelitian
tersebut maka organisasi bergerak secara ini adalah penelitian lapangan (field reseach),
sistematis dengan cara yang berbeda beda bersifat kuantitatif dimana penjelasannya
yang didasarkan pada nilai nilai yang bersifat objektif dengan menjelaskan
dipahami, dijiwai dan diterapkan bersama pendekatan-pendekatan yang ada.
oleh semua individu/anggota yang terlibat Variabel yang digunakan dalam
didalamnya, hal inilah yang dikenal dengan penelitian ini adalah variabel bebas
istilah budaya organisasi. (Independent Variable) adalah variabel yang
Fenomena yang terjadi di Kementerian mempengaruhi variabel lain dalam penelitian
Agama Kabupaten Lampung Barat adalah ini yang menjadi variabel bebas adalah
kurangnya kesadaran pegawai tentang makna komitmen pegawai (X1) dan budaya
komitmen seorang pegawai terhadap organisasi (X2). Variabel terikat (Dependent
organisasi, yang menyebabkan kurangnya Variable) adalah variabel yang dipengaruhi
rasa tanggung jawab sebagai pegawai dalam oleh variabel lain dalam penelitian ini yang
penyelesaian pekerjaan, serta terlihat dari menjadi variabel terikat adalah Variabel
masih ada pegawai yang datang terlambat kinerja pegawai (Y).
bahkan tidak hadir tanpa keterangan dan Menurut Arikunto (2017:173) populasi
mengulur waktu jam istirahat. Budaya adalah keseluruhan subjek penelitian. apabila
organisasi masih rendah terlihat dari masih peneliti ingin meneliti semua elemennya yang
ada pegawai yang kurang respek terhadap ada dalam wilayah penelitian maka
rekan kerja yang mengalami kesulitan dalam penelitiannya merupakan penelitian populasi.
menyelesaikan tugas dan masih ada pegawai Objek pada populasi diteliti hasilnya
yang bersantai pada saat jam kerja, kinerja dianalisis, disimpulkan dan kesimpulannya
pegawai belum optimal terlihat dari masih ada berlaku untuk seluruh populasi. Populasi

Pengaruh Komitmen Pegawai Dan Budaya Organisasi Terhadap...| 284


Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis ke-II
Erri Khomariyah, Nur’aeni, Veni Devialesti

dalam penelitian ini yaitu seluruh pegawai


pada Kementerian Agama Kabupaten
Lampung Barat sebanyak 40 orang pegawai.
Menurut Arikunto (2017:173) sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Menurut Melalui uji F diperoleh F hitung sebesar
Arikunto (2017:173) mengatakan bahwa 21,411 jauh lebih besar dari nilai Ftabel
apabila subjeknya kurang dari 100, maka sebesar 3,259. Oleh karena itu, Komitmen
seluruh populasi menjadi sampel penelitian. Pegawai (X1) dan Budaya Organisasi (X2)
tetapi jika subjeknya lebih dari 100 maka secara bersama-sama (pada waktu yang sama)
dapat diambil 10-15% atau 15-25%. berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai ( Y).
Berdasarkan definisi diatas maka sampel yang Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis di
digunakan adalah 40 orang responden karena atas dapat dibuktikan atau diterima hipotesis
peneliti tidak termasuk ke dalam responden. yang diajukan, yang menunjukkan bahwa
Rumus yang digunakan untuk mengukur Komitmen Pegawai (X1) dan Budaya
sejauh mana pengaruh komitmen pegawai dan Organisasi (X2) secara bersama-sama
budaya organisasi terhadap kinerja pegawai berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y).
dengan membandingkan teori-teori yang Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka
relevan pada Kementerian Agama Kabupaten untuk mengetahui koefisien pengaruh
Lampung Barat dengan persamaan regresi Komitmen Pegawai dan Budaya Organisasi
linear berganda dengan rumus sebagai terhadap Kinerja Pegawai adalah sebagai
berikut: berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Tabel 2. Perhitungan pengaruh Koefisien Determinan


secara Simultan

Keterangan:
Y = Kinerja Pegawai
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi X1
b2 = Koefisien regresi X2
X1 = Komitmen pegawai Hasil perhitungan tingkat korelasi antara
X2 = Budaya organisasi Komitmen Pegawai (X1) dan Budaya
e = Faktor kesalahan. Organisasi (X2) dengan Kinerja Pegawai (Y)
sebesar 0,732 termasuk dalam kategori kuat
HASIL DAN PEMBAHASAN yakni (0,600 - 0,799). Koefisien Determinasi
(KD) = R2 0,536 x 100% = 53,6%. Oleh
Melalui program SPSS 21, secara karena itu, dapat disimpulkan bahwa
simultan (simultan) variabel Kinerja Pegawai pengaruh Komitmen Pegawai dan Budaya
(Y) diuji hipotesis simultan variabel Organisasi terhadap Kinerja Pegawai adalah
Komitmen Pegawai (X1) dan Budaya 53,6%, dan sisanya 46,4% disebabkan oleh
Organisasi (X2) melalui hasil perhitungan penyesuaian faktor lain yang tidak penulis
sebagai berikut: teliti dalam artikel ini.
Berdasarkan hasil penelitian, data yang
diperoleh dari perhitungan regresi berganda
Komitmen Pegawai (X1) dan Budaya
Tabel 1. Uji Hipotesis Simultan Organisasi (X2) terhadap kinerja (Y) adalah
sebagai berikut:
Tabel 3. Regresi Berganda Komitmen Pegawai,
Budaya Organisasi dan Kinerja Pegawai

Pengaruh Komitmen Pegawai Dan Budaya Organisasi Terhadap...| 285


Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis ke-II
Erri Khomariyah, Nur’aeni, Veni Devialesti

dengan Kinerja Pegawai sebesar Y = 31,276


+ 0,189X1 yang menunjukkan bahwa setiap
kenaikan 1 poin pada variabel Komitmen
Pegawai akan meningkatkan variabel Kinerja
Pegawai sebesar 0,404 poin. Hal tersebut
menjadikan Komitmen Pegawai berpengaruh
Berdasarkan tabel di atas, kemudian pada Kinerja Pegawai Kementerian Agama
dimasukkan persamaan : Kabupaten Lampung Barat menyumbang
Y = 13,560 + 0,195X1 + 0,460X2. sebesar 39,7% dan sisanya sebesar 60,3%
Setiap nilai variabel Komitmen Pegawai dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dikaji
meningkat 1 poin maka Kinerja Pegawai akan dalam penelitian ini.
meningkat sebesar 0,195 point. Setiap terjadi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
peningkatan nilai pada variabel Budaya Budaya Organisasi pegawai Kementerian
Organisasi sebesar satu point, maka Kinerja Agama Kabupaten Lampung Barat termasuk
Pegawai akan meningkat sebesar 0,460 point. dalam kategori baik. Pengujian hipotesis
Berdasarkan keterangan di atas, dapat secara parsial dengan uji-t diperoleh nilai t
disimpulkan bahwa koefisien regresi X2 0,460 hitung 5,385 dan > t tabel 1,687. Koefisien
lebih besar dari pada koefisien regresi X1 determinasi Budaya Organisasi (X2) terhadap
0,195. Hal ini menunjukkan bahwa dalam Kinerja Pegawai (Y) adalah 43,3%.
meningkatkan Kinerja Pegawai, pengaruh Persamaan regresi Budaya Organisasi dengan
variabel Budaya Organisasi lebih tinggi atau Kinerja Pegawai adalah Y = 21,180 +
lebih penting daripada Komitmen Pegawai 0,456X2, artinya setiap variabel Budaya
pada Kementerian Agama Kabupaten Organisasi meningkat 1 poin maka variabel
Lampung Barat. Kinerja Pegawai akan meningkat sebesar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 0,663 poin. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Budaya Kerja merupakan salah satu faktor Budaya Organisasi juga berdampak pada
dalam meningkatkan kinerja. Besamya peningkatan Kinerja Pegawai sebesar 43,3%
Koefisies Determinasi antara Budaya Kerja sisanya sebesar 56,7% dijelaskan oleh
(X2) terhadap Kinerja (Y) adalah 71,23%. Uji variabel lain yang tidak dikaji dalam
hipotesis parsial melalui uji t (test) diperoleh penelitian ini.
nilai thitung antara Budaya Kerja terhadap Hasil uji hipotesis simultan Komitmen
Kinerja sebesar = 1,628 dan t Hitung1,628> t Pegawai dan Budaya Organisasi terhadap
tabel2,76 Persamaan regresi antara Motivasi Kinerja Pegawai dibuktikan dengan hasil
kerja dengan budaya kerja pada Dinas perhitungan F hitung sebesar 21,411 jauh
Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebesar Y lebih besar dari nilai F tabel sebesar 3,259.
= 8,328 + 1,318 X2, yang menunjukkan setiap Koefisien determinasi Komitmen Pegawai
kenaikan satu point dari variabel Motivasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2) berpengaruh
akan dikuti oleh naiknya variabel Kinerja terhadap Kinerja Pegawai (Y) sebesar 53,6%.
pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
Lampung Utara sebesar 1,318. Komitmen Pegawai dan Budaya Organisasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Komitmen Pegawai pada Kementerian Kinerja Pegawai sebesar 53,6%, dan sisanya
Agama Kabupaten Lampung Barat termasuk 46,4% disebabkan oleh penyesuaian faktor
dalam kategori baik. Bagian dari uji hipotesis lain yang tidak penulis teliti dalam artikel ini.
yang dilakukan dengan uji t menunjukkan KESIMPULAN
bahwa nilai t Komitmen Pegawai terhadap
Kinerja Pegawai adalah 2,022 > t tabel 1,687. Berdasarkan analisis data dan
Koefisien determinasi Komitmen Pegawai pembahasan pada sebelumnya, maka dapat
terhadap Kinerja Pegawai sebesar 39,7%. diambil kesimpulan bahwa
Persamaan regresi antara Komitmen Pegawai

Pengaruh Komitmen Pegawai Dan Budaya Organisasi Terhadap...| 286


Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis ke-II
Erri Khomariyah, Nur’aeni, Veni Devialesti

1. Komitmen organisasi terhadap kinerja Hasibuan, Malayu S.P. 2017. Manajemen


pegawai pada Kantor Kementerian Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Agama Kabupaten Lampung Barat Jakarta: Bumi Aksara.
dengan persentase sebesar 39,7%. Husein Umar. 2014. Metode Penelitian Untuk
2. Budaya organisasi berpengaruh pada Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi-2. Cetakan
kinerja pegawai Kantor Kementerian ke-13. Jakarta : Rajawali Pers.
Agama Kabupaten Lampung sebesar Ivancevich, Jhon M. 2010. Human Resource.
43,3%. 8th Edition. The Mc Graw-Hill
3. Komitmen organisasi dan budaya Companies, Inc.
organisasi secara bersama-sama Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2014.
berpengaruh terhadap kinerja pegawai Perilaku Organisasi. Edisi 9. Buku 1.
Kantor Kementerian Agama Jakarta: Salemba Empat.
Kabupaten Lampung Barat, hal ini Moorhead dan Griffin. 2013. Perilaku
terbukti dari hasil uji hipotesis secara Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
simultan menghasilkan 21,411 jauh Njoroge dan Kwasira (2015). Pengaruh
lebih besar dari nilai F tabel sebesar Kompensasi Terhadap Kinerja
3,259. Dengan demikian dapat Karyawan Dengan Kepuasan Kerja
disimpulkan bahwa Komitmen Sebagai Variabel Intervening (Studi
Pegawai dan Budaya Organisasi Pada Pt. Iskandar Indah PrintingTextile
secara bersama-sama berpengaruh Surakarta).
terhadap Kinerja Pegawai sebesar Stephen, Robbins. 2015, Perilaku
53,6%, dan sisanya 46,4% disebabkan Organisasi, Penerbit Salemba Empat,
oleh penyesuaian faktor lain yang Jakarta.
tidak penulis teliti dalam artikel ini. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
DAFTAR PUSTAKA Bandung : Alfabeta.
Tampubolon, 2013, Manajemen Sumber
Anwar Prabu Mangkunegara. 2013. Daya Manusia, Cetakan Pertama, Mitra.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Wacana Media, Jakarta.
Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Veithzal Rivai Zainal, S. 2015. Manajemen
Bandung. Sumber Daya Manusia Untuk.
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Perusahaan. Edisike-7. Depok: PT
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Rajagrafindo.
Bangun, Wilson. 2012. “Manajemen Sumber
Daya Manusia”. Jakarta: Erlangga.
Dessler, 2013. Manajemen Sumber Daya
Manusia Human Reources, Jilid 2,
Prenhalindo, Jakarta.
Dharma, Surya. 2012. Manajemen Kinerja
Falsafah Teori dan Penerapannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Edy, Sutrisno, 2016, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Kencana Prenada. Media
Group, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2018. “Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Gibson. 2013. Penilaian Kinerja. Penerbit
Erlangga. Jakarta.

Pengaruh Komitmen Pegawai Dan Budaya Organisasi Terhadap...| 287

Anda mungkin juga menyukai