Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH RELIGIUSITAS DAN KOMITMEN ORGANISASI

TERHADAP KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DI PONDOK


PESANTREN DAAR EL QOLAM 1 DINTUNG JAYANTI
KAB.TANGERANG

Fitri Aeni Azhari,


Indah Lestari, SE., MM.*
Furniawan, SE., MM.*

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, STIE Latansa mashiro


Email : ainyazahri.18@gmail.com

ABSTRAK
Pada era modern saat ini, perusahaan/lembaga dihadapkan dengan persaingan-persaingan yang semakin
ketat. Perusahaan/lembaga diharuskan untuk memberikan kinerja yang terbaik untuk dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan/lembaga lainnya. Dengan demikian perusahan/lembaga dituntut untuk
menciptakan faktor-faktor penunjang keberhasilan perusahaan/lembaganya. Tujuan penelitian ini: Untuk
mengetahui pengaruh religiusitas terhadap kinerja tenaga kependidikan di Pondok Pesantren Daar El-
Qolam 1 Gintung Jayanti Tangerang, untuk mengetahui pengaruh komitmen terhadap kinerja tenaga
kependidikan di Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1 Gintung Jayanti Tangerang. Dan untuk mengetahui
pengaruh religiusitas dan komitmen terhadap kinerja teaga kependidikan di Pondok Pesantren Daar El-
Qolam 1 Gintung Jayanti Tangerang. Metode penelitian ini kuantitatif pendekatan deskriptif. Populasi
penelitian seluruh tenaga kependidikan Pondok Pesantren Daar El Qolam 1 Gitung, Jayanti, Tangerang
yang berjumlah 42 tenaga kependidikan. Menggunakan sampel jenuh dengan mengambil seluruh tenaga
kependidikan Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1 Gintung Jayanti Tangerang. Dan teknik analisis dalam
penelitian ini yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji regresi
linear berganda, uji korelasi, uji koefisien diterminasi, uji t dan uji F. Hasil penelitian dalam uji asumsi
klasik yaitu uji normalitas diperoleh hasil nilai religiusitas, komitmen dan kinerja berdistribusi normal. Uji
heteroskedastisitas diperoleh hasil model regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Uji
multikolinearitas diperoleh hasil bahwasanya tidak terjadi gejala multikolinearitas. Uji autokorelasi
diperoleh hasil tidak terdapat autokorelasi. Uji korelasi diperoleh hasil kekuatan hubungan antar variabel
kuat. Dan dalam uji hipotesis yaitu: Uji t dan F diperoleh hasil terdapat pengaruh secara parsial religiusitas
dan komitmen terhadap kinerja tenaga kependidikan, dan terdapat pengaruh secara simultan religiusitas
dan komitmen terhadap kinerja tenaga kependidikan. Kesimpulan penelitian yaitu: terdapat pengaruh secara
parsial dan simultan religiusitas dan komitmen terhadap kinerja tenaga kependidikan di Pondok Pesantren
Daar El-Qolam 1 Gintung Jayanti Tangerang.
Kata kunci : Religiusitas; Komitmen: Kinerja
.

1. PENDAHULUAN satu komponen penting dalam berjalannya sebuah


Pada era modern saat ini, perusahaan perusahaan”. (Mamik dalam Imam Hariyadi &
dihadapkan dengan persaingan-persaingan bisnis Luthfi Noor Mahmudi, 2020). Dengan demikian,
yang semakin ketat. Perusahaan diharuskan untuk perhatian terhadap kualitas sumber daya
memberikan kinerja yang terbaik untuk dapat manusianya (SDM) harus diperhatikan dengan
bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang baik, sehingga dapat memberikan output berupa
lainnya. Dengan demikian perusahan dituntut kinerja yang optimal.
untuk menciptakan faktor-faktor penunjang Banyaknya perusahaan-perusahaan yang
keberhasilan perusahaannya. “Sumber daya berdiri juga menyebabkan setiap perusahaan
manusia (SDM) yang bermutu merupakan salah harus mempunyai strategi tersendiri untuk


Pembimbing I

Pembimbing II
melawan pesaing yang ada. Dan mengharuskan dan diharapkan karyawan tersebut dapat terus
setiap perusahaan memberikan pelayanan yang optimal.
terbaik bagi konsumennya. Pelayanan yang paling Menurut Ronald Abeles dalam Ahmad
utama berada pada sumber daya manusia atau Rusydi (2012:28), definisi konseptual dari
tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan religiusitas adalah: “religiousness has specific
tersebut. Maka dari itu manajemen organisasi behavioral, social, doctrinal, and denominational
perlu memperhatikan pencapaian kepuasan kerja characteristics because it involves a system of
dari para karyawannya, agar mereka bisa worship and doctrine that is shared within a
memberikan kontribusi yang baik bagi group”. Dari pendapat tersebut dapat dipahami
pencapaian kinerja organisasi. “Untuk bisa bahwa religiusitas adalah sistem peribadahan dan
mencapai kepuasan dalam bekerja dipengaruhi doktrin yang ada pada suatu kelompok, yang
oleh berbagai faktor, baik yang bersumber dari bersifat perilaku (behavioural), sosial (social),
dalam diri, maupun dari lingkungan organisasi dan kedoktrinan (doktrinal) dan
perusahaan tempat mereka bekerja”. (Nurul Huda, penginternalisasian sifat-sifat tertentu. Menurut
:2020 :2). Argyle dan Beit-Hallahmi dalam Ahmad Rusydi
Menurut Irham Fahmi dalam Rosyid Ridla (2012:28), mendefinisikan “agama adalah sistem
(2017:3), “kinerja adalah hasil yang didapat oleh keyakinan dalam kekuatan ketuhanan atau
suatu organisasi baik bersifat profit oriented superhuman dan merupakan sebuah praktek dan
ataupun non profit oriented, yang dihasilkan pengalaman yang diketahui sebagai mekanisme
selama satu periode tertentu”. Menurut Bastian fungsi yang biasa digunakan untuk berurusan
dalam Sofyan Tsauri (2014:1), “kinerja adalah dengan isu-isu eksistensi yang fundamental,
gambaran mengenai tingkat pencapaian seperti keimanan, kematian, siksaan,
pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam pengasingan, dan takdir”. Menurut Clark dalam
upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi Ahmad Rusydi (2012:29), “religiusitas adalah
organisasi tersebut”. Menurut Mangkunegara pengalaman dalam diri individu (inner
dalam Sofyan Tsauri (2014:2), “kinerja adalah experience) ketika dia merasakan alam luar
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang (beyond), secara spesifik, fakta mengatakan
dicapai oleh seorang pegawai dalam bahwa pengalaman ini berdampak pada perilaku
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung mengharmonisasikan hidupnya dengan alam
jawab yang diberikan kepadanya”. lain”.
Para pemimpin suatu instansi sangat Selain faktor religiusitas, komitmen
menyadari adanya perbedaan kinerja antara organisasi juga berpengaruh dalam kinerja
seorang pegawai dengan pegawai yang lainnya karyawan. Setiap pegawai yang bekerja didalam
yang berada di bawah pengawasannya. Menurut sebuah perusahaan, harus dan wajib memiliki
Gibson (Ilyas dalam Sofyan Tsauri :2014:21) komitmen organisasi dalam bekerja sehingga
“ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi suatu perusahaan pegawai apabila tidak memiliki
perilaku dan prestasi kinerja yaitu: Variabel komitmen organisasi dalam bekerja, maka tujuan
individu, Variabel organisasi dan Variabel suatu perusahaan akan mengalami kendala dan
psikologis”. berdampak tidak akan tercapainya suatu tujuan
Sumber daya manusia yang dimiliki suatu perusahaan tersebut. Tapi terkadang perusahaan
perusahaan adalah seorang makhluk sosial yang kurang begitu memperhatikan komitmen
juga memiliki agama. Perusahaan mendukung organisasi yang ada pada pegawainyanya,
untuk membuka diri agar dapat meningkatkan sehingga berdampak pada penurunan kinerja
nilai keagamaan bagi karyawan mereka dengan terhadap karyawan ataupun loyalitas pegawai
mengadakan kegiatan keagamaan. Menurut Da‟i menjadi berkurang.
bi al-Lisan dalam Suhartini (2013:432), Menurut Robins dan Thimoty dalam Imam
“religiusitas adalah sebuah proses menggunakan Mashudi (2021:19), mendefinisikan komitmen
apa yang dianugerahkan Allah sesuai dengan organisasi sebagai suatu keadaan dimana seorang
aturan Allah”. Menurut Alfisyah & Anwar dalam individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan
Dini Aprilia, dkk (2021), “dengan adanya dan keinginannya untuk mempertahankan
religiusitas maka seseorang yang beragama keanggotaanya. Menurut Prasetyo dan
seharusnya akan selalu berusaha melakukan yang Kompyurini dalam Imam Mashudi (2021:20),
terbaik dan tidak melanggar aturan dalam mendefinisikan komitmen organisasi sebagai: 1.
bersikap dan bertingkah laku dalam setiap keyakinan dan penerimaan tujuan dan nilai-nilai
aktivitasnya, yaitu sesuai dengan norma dan organisasi. 2. kemauan untuk berusaha atau
aturan yang telah diatur dalam agamanya”. Maka bekerja untuk mencapai tujuan organisasi dan 3.
dari itu, faktor religiusitas yang baik menjadi Hasrat untuk menjaga keanggotaan organisasi.
salah satu cara meningkatkan kinerja karyawan, Menurut Meyer dan Herscovitch dalam Imam
Mashudi (2021:20), menyatakan bahwa Berdasarkan hasil observasi yang sudah
komitmen organisasi adalah kekuatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Daar El-Qolam
mengikat seorang individu untuk suatu tindakan 1 terdapat indikasi permasalahan dalam kinerja
yang relevan dengan target satu atau lebih. tenaga kependidikan bisa dilihat pada grafik
Komitmen organisasi yang dipilih oleh dibawah ini:
setiap sumber daya manusia tidak akan jauh-jauh
dari keyakinan agamanya. Keyakinan agama yang
dianut dijadikan tolak ukur seberapa tinggi tingkat
komitmen organisasi karyawan dalam bekerja.
Keyakinan religius ini mempengaruhi bagaimana
karyawan menentukan pilihan agar tetap bisa
produktif dalam menjalankan aturan kerja.
Kinerja karyawan penting bagi suatu perusahaan,
tak terkecuali bagi instansi atau lembaga yang
ada. Sangat dibutuhkan adanya kinerja karyawan
yang baik, sehingga mampu memberikan
kepuasan kerja tersendiri bagi karyawan tersebut Gambar 1.1 Grafik Presentase Kinerja
tak terkecuali bagi perusahaan. Selain itu juga Tenaga Kependidikan Pondok Pesantren Daar
mendorong motivasi bekerja untuk meningkatkan El-Qolam 1 Gintung Jayanti Tangerang
kinerja menjadi lebih baik. Maka dapat diambil hasi kinerja tenaga
Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1 adalah kependidikan di Pondok Pesantren Daar El-
lembaga pendidikan yang sudah berdiri cukap Qolam 1 Gintung Jayanti Tangerang pada tahun
lama. Dahulu Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1 2019 85% tercapai, pada tahun 2020 75%
hanyalah lembaga pendidikan biasa yang seiring tercapai, dan tahun 2021 71% tercapai.
berjalannya waktu mengalami kemajuan yang Hal tersebut memperlihatkan bahwasanya
pesat sehingga berubah menjadi lembaga kinerja tenaga kependidikan di Pondok Pesantren
pendidilan islam yang diakui. Hal ini menunjukan Daar El-Qolam 1 tidak stabilnya kinerja tenaga
bahwa Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1 kependidikan, masih belum maksimal, dan masih
memiliki kualitas kinerga kepegawaian yang ada tenaga kependidikan yang kurang
bagus. bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1 yang diberikan.
merupakan lembaga pendidikan islami yang
berstatus pondok pesantren yang menjadikan 2. LANDASAN TEORI
Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1 memiliki
2.1 Teori Dasar
tingkat religusitas yang tinggi, bisa dilihat dari
Penelitian ini memakai Goal Setting Theory
tenaga kepegawaian Pondok Pesantren Daar El-
yang dikemukakan oleh Edwin Locke yang
Qolam 1 yang memiliki gaya hidup serta
dijadikan teori utama (Grand Theory) dalam
pemenuhan kebutuhan hidup yang halal dan
jurnal Dini Aprilia, dkk (2021). Teori ini
sesuai syariat islam. Selain itu pimpinan pondok
menyatakan bahwa karyawan yang memiliki
juga menyiapkan fasilitas tempat tinggal bagi
komitmen tujuan tinggi akan mempengaruhi
tenaga kepegawaian di Pondok Pesantren Daar El-
kinerja manajerial. Dan adanya tujuan individu
Qolam 1 yang pada akhirnya menumbuhkan sikap
menentukan seberapa besar usaha yang akan
berkomitmen terhadap lembaga tersebut dan
dilakukannya, semakin tinggi komitmen
membuatnya termotivasi lalu terjadilah
karyawan terhadap tujuannya akan mendorong
peningkatan kinerja dan dapat memuaskan
karyawan tersebut untuk melakukan usaha yang
pelayanan dan melaksanakan tugas dengan baik.
lebih keras dalam mencapai tujuan tersebut.
Pimpinan Pondok Pesanren Daar El-Qolam
Menurut Dhermawan dalam Dini Aprilia, dkk
1 juga menetapkan peraturan-peraturan untuk
(2021), berdasarkan pendekatan dari Goal-Setting
tenaga kepegawaian di Pondok Pesantren Daar El-
Theory “keberhasilan karyawan dalam mengelola
Qolam 1, agar meningkatkan faktor kedisiplinan
sebuah perusahaan dan mencapai target yang
dan kinerja kepegawaian, tidak hanya untuk itu,
dicapai, variabel-variabel seperti lingkungan
akan tetapi juga untuk menumbuhkan sikap
kerja, kompensasi dan komitmen organisasi
religiusitas dan komitmen yang tinggi terhadap
adalah sebagai faktor penentu. Semakin tinggi dan
Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1 dan
baik faktor penentu tersebut makan semakin
menunjang keberhasilan dan peningkatan kinerja
tinggi pula keberhasilan dalam pencapaian
kepegawaian di Pondok Pesantren Daar El-Qolam
tujuannya”.
1.
Teori ini juga mengatakan value dan
intentions (tujuan) sangat menunjukan perilaku 1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang
seseorang. Selain dari itu, teori ini juga tinggi.
beterkaitan dengan sasaran kinerja. Sasaran bisa 2. Dapat mengambil dan menanggung resiko
dipandang menjadi maksud/tingkat kinerja yang yang dihadapi.
harus dicapai individu. Apabila individu 3. Memiliki tujuan yang realitas.
berkomitmen dengan sasaran khusus, hal ini bisa 4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh
mempengaruhi tindakannya juga mempengaruhi dan berjuang untuk merealisasi tujuannya.
konsekuensi kinerjanya. 5. Memanfaatkan umpan balik (feed back)
yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja
2.2 Kinerja yang dilakukannya.
Pengertian Kinerja Dimensi dan Indikator Kinerja
Menurut Irham Fahmi dalam Rosyid Ridla Menurut Blickle, et al. dalam Wahidya Difta
(2017:3), kinerja adalah hasil yang didapat oleh Sunanda (2020) menyatakan bahwa indikator
suatu organisasi baik bersifat profit oriented kinerja adalah:
ataupun non profit oriented, yang dihasilkan 1. Kinerja tugas, yaitu seberapa cepat
selama satu periode tertentu. Menurut Bastian karyawan dapat menyelesaikan tugasnya
dalam Sofyan Tsauri (2014:1), kinerja adalah dan kualitas kinerja yang baik.
gambaran mengenai tingkat pencapaian 2. Kinerja adaptif, yaitu kemampuan
pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam karyawan dalam menengani kejadian tak
upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi terduga dalam aktivitas pekerjaan secara
organisasi tersebut. Menurut Mangkunegara umum dengan baik serta mampu
dalam Sofyan Tsauri (2014:2), kinerja adalah menyesuaikan diri dengan perubahan.
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang 3. Kinerja kontekstual, yaitu keramahan
dicapai oleh seorang pegawai dalam karyawan ketika bekerjasama dengan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung rekan kerja lain dan kemampuan untuk
jawab yang diberikan kepadanya. diandalkan dalam memenuhi komitmen
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut pekerjaan.
dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja adalah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan dalam Kinerja
periode tertentu dalam menjalankan tugas yang Menurut Gibson (Ilyas dalam Sofyan Tsauri
diberikan kepadanya serta dapat menghasilkan :2014:21) ada tiga perangkat variabel yang
sesuatu yang bermakna. mempengaruhi perilaku dan prestasi kinerja yaitu:
Fungsi dan Tujuan Kinerja 1. Variabel individu.
Menurut Ivancevich dalam Kasmir (2015: terdiri dari kemampuan dan ketrampilan
183), mengatakan bahwa terdapat beberapa fungsi baik mental dan fisik, latar belakang
kinerja adalah: keluarga, tingkat sosial dan pengalaman,
1. Kapasitas untuk melakukan yang berkaitan demografi terdiri dari umur, asal-usul dan
dengan derajat hubungan proses dalam jenis kelamin.
individu antara tugas dengan keahlian, 2. Variabel organisasi
kemampuan, pengetahuan dan terdiri dari sumber daya, kepemimpinan,
pengalaman. imbalan, struktur dan desain pekerjaan.
2. Kesempatan melakukan yang berkaitan 3. Variabel psikologis
dengan ketersediaan teknologi. terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian,
3. Kerelaan untuk melakukan yang belajar dan motivasi.
berhubungan dengan hasrat dan kerelaan 2.3 Religiusitas
untuk menggunakan usaha mencapai Pegertian Religiusitas
kinerja. Menurut Ronald Abeles dalam Ahmad
Menurut Wibowo (2011:48). Tujuan kinerja Rusydi (2012:28), definisi konseptual dari
adalah menyesuaikan harapan kinerja individual religiusitas adalah: “religiousness has specific
dengan tujuan organisasi. Kesesuaian antara behavioral, social, doctrinal, and denominational
upaya pencapaian tujuan individu dengan tujuan characteristics because it involves a system of
organisasi akan mampu mewujudkan kinerja yang worship and doctrine that is shared within a
baik. group”. Dari pendapat tersebut dapat dipahami
Karakteristik Kinerja bahwa religiusitas adalah sistem peribadahan dan
Menurut Mangkunegara dalam Sofyan doktrin yang ada pada suatu kelompok, yang
Tsauri (2014:68) terdapat beberapa karakteristik bersifat perilaku (behavioural), sosial (social),
kinerja pegawai, yaitu sebagai berikut : dan kedoktrinan (doktrinal) dan
penginternalisasian sifat-sifat tertentu. Menurut 5. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas
Argyle dan Beit-Hallahmi dalam Ahmad Rusydi Para penganut agama yang sama secara
(2012:28), mendefinisikan agama adalah sistem psikologis dan merasa memiliki kesamaan
keyakinan dalam kekuatan ketuhanan atau dan kesatuan iman kepada kepercayaan.
superhuman dan merupakan sebuah praktek dan Rasa kesatuan ini akan membina rasa
pengalaman yang diketahui sebagai mekanisme solidaritas dalam kelompok maupun
fungsi yang biasa digunakan untuk berurusan perorangan bahkan kadang-kadang dapat
dengan isu-isu eksistensi yang fundamental, membina rasa persaudaran yang kokoh.
seperti keimanan, kematian, siksaan, 6. Fungsi Transformatif
pengasingan, dan takdir. Menurut Clark dalam Ajaran agama dapat mengubah kehidupan
Ahmad Rusydi (2012:29), religiusitas adalah kepribadian seorang atau kelompok
pengalaman dalam diri individu (inner menjadi kehidupan kepribadian seseorang
experience) ketika dia merasakan alam luar atau kelompok menjadi kehidupan baru
(beyond), secara spesifik, fakta mengatakan sesuai dengan ajaran agama yang di
bahwa pengalaman ini berdampak pada perilaku anutnya, kehidupan yang baru yang
mengharmonisasikan hidupnya dengan alam lain. diterimanya berdasarkan ajaran agama
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut yang dipeluk kadang kala mampu merubah
dapat diambil kesimpulan bahwa religiusitas kesetiannya kepada adat atau norma
adalah tingkat keyakinan seorang individu dalam kehidupan yang dianut sebelumnya.
menaati aturan agama yang dianut serta 7. Fungsi Kreatif
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran agama mendorong dan mengajak
Fungsi dan Tujuan Religiusitas para penganutnya untuk bekerja produktif
Fungsi religiusitas bagi manusia erat kaitan bukan saja untuk kepentingan diri sendiri,
nya dengan fungsi agama. Agama merupakan tetapi juga untuk kepentingan orang lain.
kebutuhan emosional manusia dan merupakan 8. Fungsi sublimatif
kebutuhan alamiyah. Adapun fungsi agama Ajaran agama mengkuduskan segala usaha
menurut Jalaluddin dalam Rajagrafindo Persada manusia bukan saja yang bersifat agama
(2012:12), agama memiliki beberapa fungsi ukhrohwi,melaikan juga bersifat duniawi
dalam kehidupan manusia meliputi : a. segala usaha manusia selama tidak
1. Fungsi Edukatif bertentangan degan norma-norma agama,
Para penganut agama berpendapat bahwa bila dilaukan atas nilai yang tulus,karena
ajaran agama yang mereka anut untuk Allah merupakan ibadah.
memberikan ajaran-ajaran yang harus Karakteristik Religiusitas
dipatuhi agama secara yuridis berfungsi Menurut Jalaluddin (2005: 107),
menyuruh dan melarang. mengungkapkan bahwa sesorang dikatakan
2. Fungsi Penyelamat memiliki perilaku religiusitas jika memiliki ciri-
Dimanapun manusia berada dia selalu ciri sebagai berikut yaitu:
menginginkan dirinya selamat. 1. Menerima kebenaran agama berdasarkan
Keselamatan yang meliputi bidang yang pertimbangan pemikiran yang matang,
luas adalah keselamatan yang diajarkan bukan sekedar ikut-ikutan.
oleh agama.. 2. Cenderung bersifat realis, sehingga norma-
3. Fungsi Perdamaian norma agama lebih banyak diaplikasikan
Melalui agama, orang yang bersalah atau dalam perilaku dan tingkah laku.
berdosa dapat mencapai kedamaian batin 3. Berperilaku positif terhadap ajaran dan
melalui tuntunan agama, rasa berdosa dan norma-norma agama dan berusaha untuk
rasa bersalah akan segera menjadi hilang mempelajari dan mendalami pemahaman
dan batin nya apabila seseorang melanggar keagamaan.
telah menebus dosanya melalui taubat, 4. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas
pensucian atau penebus dosa. pertimbangan tanggung jawab diri hingga
4. Fungsi Pengawasan Sosial sikap religiusitas merupakan realisasi dari
Para penganut agama sesuai dengan ajaran sikap hidup.
agama yang dipeluknya terikat batin 5. Bersikap lebih terbuka dan wawasan lebih
kepada tuntunan ajaran tersebut, baik luas.
secara pribadi maupun kelompok. Ajaran 6. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran
agama oleh penganutnya dianggap sebagai agama sehingga kemantapan beragama
norma, sehingga dalam hal ini agama dapat selain didsarkan atas pertimbangan
berfungsi sebagai pengawas sosial secara pikiran, juga didasarkan atas pertimbangan
individu maupun kelompok. hati nurani.
7. Sikap keberagamaan cenderung mengarah 2. kemauan untuk berusaha atau bekerja untuk
kepada tipe-tipe kepribadian masing- mencapai tujuan organisasi dan 3. Hasrat untuk
masing, sehingga terlihat adanya pengaruh menjaga keanggotaan organisasi. Menurut Meyer
kepribadian dalam menerima, memahami dan Herscovitch dalam Imam Mashudi (2021:20),
serta melaksanakan ajaran agama yang menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah
diyakininya. kekuatan yang mengikat seorang individu untuk
8. Terlihat adanya hubungan antara sikap suatu tindakan yang relevan dengan target satu
religiusitas dengan kehidupan sosial, atau lebih.
sehingga perhatian terhadap kepentingan Berdasarkan beberapa pengertian tersebut
organisasi sosial sudah berkembang. dapat diambil kesimpulan bahwa komitmen
Dimensi dan Indikator Religiusitas adalah suatu sikap seorang karyawan terhadap
Terdapat lima indikator religiusitas menurut perasaan suka atau tidak suka dalam pekerjaan
Huber & Huber dalam Wahidya Difta Sunanda yang diamanahkan kepadanya.
(2020), yaitu: Fungsi atau Manfaat Komitmen
1. Pengetahuan, ketertarikan seseorang untuk Organisasi
mempelajari lebih jauh tentang hal dan Menurut Juniarari (2011:20) menyatakan
topik keagamaan dari berbagai sumber. bahwa manfaat dari komitmen organisasi yaitu:
2. Ideologi, keyakinan bahwa tidak ada 1. Para pegawai yang serius menunjukkan
Tuhan selain Allah, adanya kehidupan komitmen tinggi kepada organisasi
setelah mati dan yakin bahwa Allah adalah memiliki kemungkinan yang jauh lebih
Dzat Yang Maha Kuasa. besar untuk menunjukkan tingkat
3. Praktik publik, praktik keagamaan yang keikutsertaan yang tinggi dalam
bersifat kolektif, seperti pelayanan publik organisasi.
dalam hal keagamaan yang dianggap 2. Mempunyai keinginan yang lebih kuat
penting dan bergabungnya seseorang untuk tetap bekerja di organisasi yang
dalam suatu komunitas keagamaan. sekarang bisa dan terus memberikan
4. Praktik pribadi, praktik ibadah yang sumbangan untuk mencapai tujuan.
sifatnya pribadi yang dilaksanakan dan 3. Secara penuh terlibat dengan pekerjaan,
diutamakan dalam kehidupan sehari-hari. karena pekerjaan tersebut merupakan
5. Pengalaman, merasakan kehadiran Allah mekanisme kunci dan saluran individu
melalui perasaan bahwa hidup telah diatur untuk memberikan sumbangan dalam
oleh Nya dan pemberian petunjuk dalam pencapain tujuan organisasi.
kehidupan Karakteristik Komitmen Organisasi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menurut Michaels dalam Setiawan
Religiusitas (2011:127), ciri-ciri komitmen organisasi
Faktor-faktor yang mungkin ada dalam dijelaskan sebagai berikut:
perkembangan sikap keagamaan menurut Ahmad 1. Komitmen pada pekerjaan Refleksi dari
Rusydi (2012:51) adalah: tingkat identifikasi dan keterlibatan
1. Faktor genetik-biologis. individu dalam pekerjaannya dan
Faktor genetik-biologis dapat membentuk ketidaksediaannya untuk meninggalkan
perbedaan kepribadian, jenis kelamin, dan pekerjaan tersebut. Ciri-ciri komitmen
sifat bawaan. pada pekerjaan: menyenangi
2. Faktor sosial. pekerjaannya, tidak pernah melihat jam
Faktor sosial dapat berpengaruh melalui untuk segera bersiap-siap pulang, mampu
kultur, keluarga, kelompok keagamaan, berkonsentrasi pada pekerjaannya, tetap
sekolah, teman, dan faktorfaktor sosial lain memikirkan pekerjaannya walaupun tidak
bekerja.
2.4 Komitmen Organisasi 2. Komitmen dalam kelompok Tekad
Pengertian Komitmen Organisasi bersama untuk bekerja demi tujuan yang
Menurut Robins dan Thimoty dalam Imam diinginkan bersama-sama. ciri-ciri
Mashudi (2021:19), mendefinisikan komitmen komitmen dalam kelompok: sangat
sebagai suatu keadaan dimana seorang individu memperhatikan bagaimana 15 orang lain
memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan bekerja, selalu siap menolong teman
keinginannya untuk mempertahankan kerjanya, selalu berupaya untuk
keanggotaanya. Menurut Prasetyo dan berinteraksi dengan teman kerjanya,
Kompyurini dalam Imam Mashudi (2021:20), memperlakukan teman kerjanya sebagai
mendefinisikan komitmen sebagai: 1. keyakinan keluarga, selalu terbuka pada kehadiran
dan penerimaan tujuan dan nilai-nilai organisasi. teman kerja baru.
3. Komitmen pada organisasi Suatu keadaan pekerjaan, konflik peran, tingkat kesulitan
dimana seseorang karyawan memihak dalam pekerjaan, dan lain-lain.
organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan 3. Karateristik struktur, misalnya besar kecil
keinginannya untuk mempertahankan ukuran organisasi, bentuk organisasi,
keanggotaan dalam organisasi tersebut. kehadiran serikat pekerja serta tingkat
ciri-ciri komitmen pada organisasi: selalu pengendalian yang dilakukan organisasi
berupaya untuk mengsukseskan pada karyawan
organisasi, selalu mencari informasi 4. Pengalaman kerja, hal yang sangat
tentang kondisi organisasi,selalu mencoba berpengaruh terhadap tingkat komitmen
mencari komplementaris antara sasaran karyawan dalam organisasi. Tingkat
organisasi dengan sasaran pribadinya, komitmen antara karyawan yang memang
selalu berupaya untuk memaksimalkan sudah puluhan tahun bekerja akan berbeda
kontribusi kerjanya sebagai bagian dari dengan karyawan yang baru bekerja pada
usaha organisasi keseluruhan, menaruh organisasi atau perusahaan.
perhatian pada hubungan kerja antar unit
organisasi, berfikir positif pada kritik dari 2.5 Penelitian Terdahulu
teman-teman, menempatkan prioritas di Hasil penelitian terdahulu yang relevan
atas departemennya, tidak melihat dengan yang akan penulis jadikan bahan acuan
organisasi lain sebagai unit yang lebih untuk penelitian yang akan dikerjakan, yaitu:
baik, memiliki keyakinan bahwa
organisasinya memiliki harapan untuk Muhammad Hamdan Al Mukafi, dkk (2022)
berkembang, berfikir positif pada yang berjudul “Korelasi Sarana Prasarana dan
pimpinan puncak organisasi. Religiusitas Guru dengan Kinerja Mengajar Guru
Dimensi dan Indikator Komitmen di Madrasah Tsanawiyah”. Penelitian ini
Organisasi bertujuan untuk mengetahui korelasi sarana
Menurut Allen, Meyer dan Smith (Sopiah prasarana dengan kinerja guru. Penelitian ini
dalam Rita Hayati, dkk, :2020). Menurut mereka adalah kuantitatif dengan jenis penelitian
bahwa dimensi komitmen organisasi ada tiga korelasional. Hasil Penelitian menunjukan bahwa:
yaitu: 1) Ada hubungan yang signifikan sarana
1. komitmen afektif (Affective commitment) prasarana dengan kinerja mengajar guru. Hal ini
yaitu adanya keterikatan emosi personal, dibuktikan dengan nilai r hitung sebesar 0,964,
identifikasi, dan keikutsertaan dalam angka ini menunjukkan hubungan yang sangat
organisasi. kuat dan positif; 2) Ada hubungan yang signifikan
2. komitmen berkelanjutan (Continuance religiusitas guru dengan kinerja mengajar guru,
commitment) adalah komitmen organisasi hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung sebesar
saat personal akan mengambil keputusan 0,119, angka ini menunjukkan ada hubungan yang
untuk bertahan atau tidak dalam organisasi sangat kuat dan positif; 3) Ada hubungan yang
karena berdasarkan pada pertimbangan signifikan antara sarana prasarana dan religiusitas
untung rugi bila tetap bertahan dalam guru dengan kinerja mengajar guru, hal ini
organisasi. dibuktikan dengan nilai r hitung sebesar 0,965,
3. komitmen normatif (Normative angka ini menunjukkan hubungan yang sangat
commitment) berkaitan dengan kewajiban kuat dan positif.
personal untuk bertanggung jawab dan Sarif Hidayat dan Komang Krisna Heryanda
tetap berada dalam organisasi yang berarti (2021), yang berjudul “Pengaruh Kompetensi dan
bahwa tindakan tersebut memang sesuatu Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja
yang harus dilakukan. Guru dan Pegawai pada SMP dan SMA
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Muhammadiyah 2 Singaraja”. Penelitian ini
Komitmen Organisasi bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi
Menurut Miner dalam Harries dan komitmen organisasional terhadap kinerja
Madiistriyatno & Dudung Hadiwijaya (2020:54) guru dan pegawai pada SMP dan SMA
untuk dapat menumbuhkan komitmen organisasi, Muhammadiyah 2 Singaraja secara parsial dan
maka ada empat faktor utama yang perlu secara simultan. Rancangan penelitian yang
diperhatikan, yaitu sebagai berikut: digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
1. Faktor personal, hal ini meliputi usia, jenis kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah guru
kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman dan pegawai pada SMP dan SMA
kerja dan kepribadian, dan lain-lain. Muhammadiyah 2 Singaraja sedangkan objek
2. Karakteristik pekerjaan, contohnya penelitian ini adalah kompetensi, komitmen
lingkungan jabatan, tantangan dalam organisasional dan kinerja karyawan. Populasi
penelitian yang digunakan berjumlah 37 orang Mukafi, dkk (2022) dan Dhaniel Hutagalung, dkk
karyawan. Data dikumpulkan dengan kuesioner (2020). Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa
dan wawancara kemudian dianalisis religiusitas berpengaruh positif terhadap kinerja
menggunakan analisis regresi linear berganda. tenaga kependidikan. Dan Akhmad Subhan
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) kompetensi Suyuthi (2021) berdasarkan hasil penelitiannya
dan komitmen organisasional berpengaruh diketahui bahwa komitmen mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan, (2) dan signifikan terhadap kinerja tenaga
kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja kependidikan, hasil penelitiannya sesuai dengan
karyawan, dan (3) komitmen organisasional penelitian Hotman Napitupulu (2019) dan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Muhammad Nasrullah (2021), Hasil
2.6 Hubungan Antar Variabel penelitiannya menyebutkan bahwa komitmen
Hubungan Religiusitas Terhadap Kinerja berpengaruh positif terhadap kinerja tenaga
Hendi Prasetyo dan Vera Anitra (2020) kependidikan.
berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa Sehingga dapat dikatakan variabel
religiusitas mempunyai pengaruh yang signifikan religiusitas dan komitmen berpengaruh secara
terhadap kinerja tenaga kependidikan, hasil bersama-sama atau simultan terhadap variabel
penelitiannya sesuai dengan penelitian kinerja. Maka sebuah lembaga harus terus
Muhammad Hamdan Al Mukafi, dkk (2022) dan berusaha mengedepankan religiusitas dan
Dhaniel Hutagalung, dkk (2020). Hasil komitmen agar dapat meningkatkan kinerja
penelitiannya menyebutkan bahwa religiusitas tenaga kependidikan sehingga berdampak pada
berpengaruh positif terhadap kinerja tenaga lembaga itu sendiri.
kependidikan. 2.7 Kerangka Pemikiran
Dapat disimpulkan bahwa tenaga Menurut Clark dalam Ahmad Rusydi
kependidikan yang mempunyai tingkat (2012:29), “religiusitas adalah pengalaman dalam
religiusitas tinggi baik seperti diberi tanggung diri individu (inner experience) ketika dia
jawab, wewenang, kepercayaan, untuk merasakan alam luar (beyond), secara spesifik,
menyelesaikan tugasnya dapat menyelesaikan fakta mengatakan bahwa pengalaman ini
dengan baik dan kinerja tenaga kependidikanpun berdampak pada perilaku mengharmonisasikan
berlangsung optimal. hidupnya dengan alam lain”. Berdasarkan
Hubungan Komitmen Organisasi pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan
Terhadap Kinerja bahwa religiusitas adalah tingkat keyakinan
Akhmad Subhan Suyuthi (2021) seorang individu dalam menaati aturan agama
berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa yang dianut serta menerapkannya dalam
komitmen mempunyai pengaruh dan signifikan kehidupan sehari-hari.
terhadap kinerja tenaga kependidikan, hasil Menurut Meyer dan Herscovitch dalam
penelitiannya sesuai dengan penelitian Hotman Imam Mashudi (2021:20), menyatakan bahwa
Napitupulu (2019) dan Muhammad Nasrullah “komitmen organisasi adalah kekuatan yang
(2021), Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa mengikat seorang individu untuk suatu tindakan
komitmen berpengaruh positif terhadap kinerja yang relevan dengan target satu atau lebih”.
tenaga kependidikan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil
Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kesimpulan bahwa komitmen adalah suatu sikap
komitmen yang tinggi terhadap organisasi akan seorang karyawan terhadap perasaan suka atau
membuat kinerja tenaga kependidikan lebih baik tidak suka dalam pekerjaan yang diamanahkan
terhadap lembaga serta akan menghasilkan kepadanya.
keuntungan bagi lembaga itu sendiri, apabila Menurut Mangkunegara dalam Sofyan
lembaga memperhatikan tenaga kependidikan. Tsauri (2014:2), “kinerja adalah hasil kerja secara
Dan apabila lembaga tidak memerhatikan kinerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
tenaga kependidikannya maka akan menimbulkan pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
kerugian pada lembaga dan menciptakan ketidak dengan tanggung jawab yang diberikan
stabilan tenaga kerja dan menurunnya kepadanya”. Berdasarkan pengertian tersebut
produktivitas terhadap tenaga kependidikan. dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja adalah
Hubungan Religiusitas dan Komitmen hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan dalam
Organisasi Terhadap Kinerja periode tertentu dalam menjalankan tugas yang
Hendi Prasetyo dan Vera Anitra (2020) diberikan kepadanya serta dapat menghasilkan
berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa sesuatu yang bermakna.
religiusitas mempunyai pengaruh yang signifikan Penulis meyakini bahwa kinerja tenaga
terhadap kinerja karyawan, hasil penelitiannya kependidikan merupakan hal yang penting dalam
sesuai dengan penelitian Muhammad Hamdan Al perkembangan dan kemajuan sebuah organisasi
dalam lembaga pendidikan. Karena kinerja tenaga 3. PEMBAHASAN
kependidikan merupakan gambaran dari baik atau 3.1 Pengaruh Religiusitas Terhadap Kinerja
tidaknya sebuah organisasi dalam lembaga Tenaga Kependidikan di Pondok
pendidikan itu sendiri. Berdasarkan landasan teori Pesantren Daar El-Qolam 1 Gintung
dan penelitian terdahulu, penulis dapat Jayanti Tangerang
menyimpulkan bahwa diduga religiusitas dan Pada variabel religiusitas terdapat pengaruh
komitmen dapat berpengaruh dan dapat yang positif dan signifikan terhadap kinerja
meningkatkan kinerja tenaga pendidikan. tenaga kependidikan pada tenaga kependidikan di
Dalam penelitian ini penulis menyajikan Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 Gintung
kerangka pemikiran untuk memudahkan dalam Jayanti Tangerang. Berdasarkan hasil uji t ini
memahami permasalahan yang diteliti dan dapat dilihat nilai thitung sebesar 2.504 > 0,022
disajikan dalam bentuk skema yang menunjukan ttabel. Maka hasil dari penelitian ini dapat
hubungan masing-masing variabel. Kerangka disimpulkan bahwa secara parsial variabel
tersebut merupakan dasar pemikiran dalam religiusitas berpengaruh positif dan signifikan
melakukan analisis dalam penelitian. terhadap kinerja tenaga kependidkan.
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai Maka dengan adanya hubungan religiusitas
berikut : yang baik maka akan menghasilkan kinerja yang
efektif sehingga tidak adanya keterhambatan
dalam penyelesaian atau kegiatan dalam bekerja.
Hal ini didukung oleh penelitian Hendi Prasetyo
dan Vera Anitra (2020) yang berjudul “Pengaruh
Religiusitas terhadap Kinerja Karyawan: Studi
pada Tenaga Kependidikan Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur”. Dan
Muhammad Hamdan Al Mukafi, dkk (2022) yang
berjudul “Korelasi Sarana Prasarana dan
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Religiusitas Guru dengan Kinerja Mengajar Guru
2.8 Hipotesis Penelitian di Madrasah Tsanawiyah”. Dan Dhaniel
Menurut Sugiyono (2013:64), hipotesis Hutagalung, dkk (2020) yang berjudul “Peran
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan Religiusitas, Kepemimpinan Transformasional,
masalah penelitian, dimana rumusan masalah Kepuasan Kerja dan Mediasi Organizational
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat Citizenship Behavior terhadap Kinerja Guru”.
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban Yang menunjukan bahwa variabel religiusitas
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang berpengaruh terhadap kinerja tenaga
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta kependidikan.
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan 3.2 Pengaruh Komitmen Organisasi
data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai Terhadap Kinerja Tenaga
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah Kependidikan di Pondok Pesantren
penelitian. Daar El-Qolam 1 Gintung Jayanti
Berdasarkan kajian teoritis dan penyusunan Tangerang.
kerangka berpikir dengan asumsi hubungan antara Pada variabel komitmen terdapat pengaruh
variabel bebas dengan variabel terikat baik secara yang positif dan signifikan terhadap kinerja
terpisah maupun bersama-sama, maka peneliti tenaga kependidikan pada tenaga kependidikan di
mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: Pondok Pesantren Daar el-Qolam 1 Gintung
HI: Terdapat pengaruh religiusitas terhadap Jayanti Tangerang. Berdasarkan hasil uji t ini
kinerja tenaga kependidikan di Pondok dapat dilihat nilai thitung sebesar 2,419 > 2,022
Pesantren Daar El-Qolam 1 Gintung Jayanti ttabel. Maka hasil dari penelitian ini dapat
Tangerang. disimpulkan bahwa secara parsial variabel
H2: Terdapat pengaruh komitmen organisasi komitmen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja tenaga kependidikan di terhadap kinerja tenaga kependidkan.
Pondok Pesantren Daar El-Qolam 1 Gintung Maka dengan adanya komitmen di Pondok
Jayanti Tangerang. Pesantren Daar El-Qolam 1 Gintung Jayanti
H3: Terdapat pengaruh religiusitas dan komitmen Tangerang. Tenaga kependidikan mampu
organisasi terhadap kinerja tenaga menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya
kependidikan di Pondok Pesantren Daar El- dengan semaksimalkan mungkin karena dengan
Qolam 1 Gintung Jayanti Tangerang. hal itu kinerja tenaga kependidikan akan
menghasilkan pekerjaan yang baik pula. Hal ini
didukung oleh penelitian Juarna Syafitri (2021),
yang berjudul “Pengaruh Komitmen Organisasi, skripsi penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa
Lingkungan Kerja, Motivasi terhadap Kinerja hal penting sebagai berikut:
Guru SMP Negeri di Kecamatan Gebang 1. Religiusitas berpengaruh positif secara
Kabupaten Langkat”. Dan Akhmad Subhan parsial terhadap kinerja tenaga
Suyuthi (2021), yang berjudul “Analisis Pengaruh kependidikan di Pondok pesantren Daar
Motivasi, Komitmen Dan Gaya Kepemimpinan El-Qolam 1. Hal ini menunjukan bahwa
Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru kinerja tenaga kependidikan di Pondok
Madrasah Aliyah Al Kautsar Pandaan Kabupaten pesantren Daar El-Qolam 1 ditentukan
Pasuruan” Dan Hotman Napitupulu (2019), yang oleh religiusitas yang baik.
berjudul “Pengaruh Motivasi Dan Komitmen 2. Komitmen organisasi berpengaruh positif
Organisasional Terhadap Kinerja Guru Smk secara parsial terhadap kinerja tenaga
Negeri 1 Kota Bekasi”. Yang menunjukan bahwa kependidikan di Pondok pesantren Daar
variabel berpengaruh terhadap kinerja tenaga El-Qolam 1. Hal ini menunjukan bahwa
kependidikan. kinerja tenaga kependidikan di Pondok
3.1 Pengaruh Religiusitas dan Komitmen pesantren Daar El-Qolam 1 ditentukan
Organisasi Terhadap Kinerja Tenaga oleh komitmen organisasi yang baik.
Kependidikan di Pondok Pesantren 3. Religiusitas dan komitmen organisasi
Daar El-Qolam 1 Gintung Jayanti berpengaruh positif secara simultan
Tangerang. terhadap kinerja tenaga kependidikan di
Pada variabel religiusitas dan komitmen Pondok pesantren Daar El-Qolam 1. Hal
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan ini menunjukan bahwa kinerja tenaga
terhadap kinerja tenaga kependidikan di Pondok kependidikan di Pondok pesantren Daar
Pesantren Daar El-Qolam 1 Gintung Jayanti El-Qolam 1 ditentukan oleh religiusitas
Tangerang. Didalam uji F ini dapat dilihat nilai dan komitmen organisasi yang baik.
Fhitung sebesar 29,546 > 3,23 Ftabel. Maka hasil
dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
secara simultan (bersama-sama) variabel
religiusitas dan komitmen berpengaruh positif dan DAFTAR PUSTAKA
signifikan terhadap kinerja tenaga kependidkan. [1] Agung Widhi, Zarah Puspitaningtyas.
Maka dengan adanya religiusitas dan (2016). Metode Penelitian Kuantitatif.
komitmen kinerja tenaga kependidikan di Pondok Yogyakarta. Pandiva Buku.
Pesantren Daar El-Qolam 1 Gintung Jayanti [2] Ahmad Rusydi. (2012). Religiusitas dan
Tangerang, mampu menjalankan tugasnya dengan Kesehatan Mental. Tangerang delatan.
baik dan bisa lebih memaksimalkan hasil YPM.
pencapaian kinerja sesuai dengan visi dan misi [3] Dini Aprilia, dkk. (2021). Pengaruh
tujuan Ponsok Pesantren daar El-Qolam 1 Religiusitas Terhadap Kinerja
Gintung Jayanti Tangerang. Hal ini didukung oleh Karyawan Melalui Motivasi Sebagai
penelitian Hendi Prasetyo dan Vera Anitra (2020) Variabel Intervening. 6. 1. 2548-1398.
yang berjudul “Pengaruh Religiusitas terhadap Ilmu Humaniora Soial dan Ekonomi.
Kinerja Karyawan: Studi pada Tenaga [4] Elidawaty. (2021). Metode Penelitian
Kependidikan Universitas Muhammadiyah Ekonomi. Pematangsiantar. Yayasan
Kalimantan Timur”. Dan Juarna Syafitri (2021), Kita Menulis.
yang berjudul “Pengaruh Komitmen Organisasi, [5] Haris Maulana. A’rasy Fahrullah.
Lingkungan Kerja, Motivasi terhadap Kinerja (2020). Pengaruh Religiusitas Terhadap
Guru SMP Negeri di Kecamatan Gebang Kinerja Karyawan Muslim Pada
Kabupaten Langkat”. Dan Sarif Hidayat dan Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam)
Komang Krisna Heryanda (2021), yang berjudul Kabupaten Pamekasan. 3. 3. 2686-620x.
“Pengaruh Kompetensi dan Komitmen Ekonomika dan Bisnis Islam.
Organisasional Terhadap Kinerja Guru dan [6] Harries Madiistriyatno & Dudung
Pegawai pada SMP dan SMA Muhammadiyah 2 Hadiwijaya. (2020). GENERASI
Singaraja”. Yang menunjukan bahwa variabel MILENIAL Tantangan Membangun
religiusitas dan komitmen berpengaruh terhadap Komitmen Kerja/Bisnis dan Adversity
kinerja tenaga kependidikan. quotient (AQ) Bandung. Widina Bhakti
4. KESIMPULAN Persada
Penelitian skripsi meliputi variabel [7] Imam Ghozali. (2021). Aplikasi
religiusitas, komitmen organisasi serta kinerja Analisis Multivariate dangan Program
tenaga kependidikan. Berdasarkan hasil penelitian IBM SPSS 26. Semarang. Universitas
dan pembahasan yang telah diuraikan dalam Diponegoro.
[8] Imam Hariyadi, Luthfi Noor Mahmud. Intervening. 17. 1. 2463-4215. Ilmu
(2020). Pengaruh Religiusitas Terhadap Manajemen.
Kinerja Karyawan. 6. 2. 2541-5573. [22] Zakiyya Tunnufus, (2022) Panduan
Ekonomi dan Manajemen. Penulisan Proposal dan Skripsi.
[9] Imam Mashudi. (2021). Dampak Rangkasbitung. La Tansa Mashiro.
Komitmen dan Budaya Mutu terhadap [23] Zulkarnen Mora, dkk. (2020). Pengaruh
Kinerja Guru.Gorontalo Ideas Publish Komitmen Kerja dan Kepuasan Kerja
[10] Miswanto. (2019) Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja Karyawan. 3. 2. 2622-
Organisasional, Perencanaan Karir, dan 3740. Education, Humaniora and Social
Motivasi terhadap Kinerja Karyawan. Sciences.
20. 2. 2541-6790 Telaah Bisnis.
[11] Nisrina ‘Aidah Qurrotul ‘Ain, Khusnul
Fikriyah. (2020). Pengaruh Religiusitas
dan Komitmen terhadap Kinerja
Karyawan. 6. 1. 2550-0295. Ekonomi
Islam dan Bisnis.
[12] Nurul Huda. (2020). Manajemen SDM.
Sumatra Barat. Insan Cendekia Mandiri.
[13] Rina Setiawati, Parmin. (2019).
Pengaruh Religiusitas, Profesionalisme
Dan Human Capital Terhadap Kinerja
Karyawan Bmt Al Amin Gombong
Dengan Motivasi Sebagai Variabel
Intervening. 1. 1. 2721-2777.
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi.
[14] Rita Hayati, dkk. (2020). Pengaruh
Komitmen Organisasi Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Guru. 5. 2.
2548-7094. Manajemen,
Kepemimpinan, dan Supervisi
Pendidikan.
[15] Rully Armanto, Muji Gunarto. (2020).
Pengaruh Komitmen dan Kompensasi
terhadap Kinerja Dosen pada Perguruan
Tinggi Swasta (PTS). 19. 2. 2655-8262.
Manajemen Bisnis.
[16] Rosyid Ridla. (2018). Mozaik Islam dan
Manajemen Kinerja. Yogyakarta.
Samudra Biru.
[17] Sofyan Tsauri. (2014). Manajemen
Kinerja. Jember. STAIN Jembe Press
[18] Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung. Alfabeta.
[19] Suhartini. (2013). Religiusitas Kaum
Profesional Muslim. Surabaya. IAIN
Sunan Ampel Press
[20] Tini Utami. (2019). Pengaruh
Komitmen Dan Kecerdasan Emosional
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Motivasi Kerja Sebagai Variabel
Mediasi. 21. 2. 2656-629x. Administrasi
Perkapalan Komersial dan Pelabuhan.
[21] Wahidya Difta Sunanda. (2020).
Pengaruh Kepemimpinan Islami Dan
Religiusitas Terhadap Kinerja
Karyawan Melalui Kepuasan Kerja
Karyawan Sebagai Variabel

Anda mungkin juga menyukai