Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Budaya Organisasi
Budaya Organisasi dapat didefinisikan sebagai perangkat sistem nilai-nilai, keyakinan-
keyakinan, asumsi-asumsi, atau norma-norma yang telah berlaku, disepakati dan diikuti oleh
para anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah
organisasinya. Dalam budaya organisasi, terjadi sosialisasi nilai-nilai dan menginternalisasi
dalam diri para anggota, menjiwai orang perorang didalam organisasi. Maka dengan demikian,
budaya organisasi merupakan jiwa organisasi dan jiwa para anggota organisasi (Killman dkk.,
1988). Edgar Schein mendefenisikan budaya organisasi sebagai suatu pola dari asumsi dasar
yang diciptakan, ditemukan, dikembangkan oleh kelompok tertentu saat belajar menghadapi
masalah adaptasi eksternal dan integritas internal yang telah berjalan cukup baik untuk
dianggap valid dan oleh karena itu, untuk diajarkan pada anggota baru sebagai cara yang benar
untuk berpersepsi, berfikir dan berperasaan sehubungan dengan masalah yang dihadapinya
Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak tampak, yang dapat
menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas kerja. Secara
tidak sadar, tiap-tiap orang di dalam suatu organisasi mempelajari budaya yang berlaku di
dalam organisasinya. Apalagi bila ia sebagai orang baru supaya dapat diterima oleh lingkungan
tempat bekerja, ia berusaha mempelajari apa yang dilarang dan apa yang diwajibkan, apa yang
baik dan apa yang buruk, apa yang benar dan apa yang salah; dan apa yang harus dilakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukan di dalam organisasi tempat bekerja itu. Jadi, budaya organisas
(Sutrisno, 2018).
Budaya organisasi adalah serangkaian nilai, keyakinan, prilaku, kebiasaan dan sikap yang
menbantu seorang anggota organisasi dalam memahami prinsip-prinsip yang dianut oleh
organisasi tersebut melakukan segala sesuatu, dan apa yang dianggap penting.

2.2 Faktor Pembentuk Budaya Organisasi


Suyono (2004: 55) mengungkapkan beberapa faktor untuk menumbuhkan budaya organisasi
yaitu:
1) Leadership, organisasi harus memiliki pemimpin yang bisa diteladani dan didengar oleh
bawahan
2) Komunikasi, proses komunikasi harus harus dilaksanakan secara konsisten dan rutin
sehingga perbedaan budaya (kebiasaan-kebiasaan) yang dibawa individu yang berbeda latar
belakang akan mengalami integrasi persamaan dengan tujuan organisasi.
3) Motivasi, motivasi merupakan pemberian daya penggerak dan menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala
upaya untuk mencapai kepuasan.
Ketiga faktor ini memegang peran penting dalam menumbuhkan budaya di suatu
perusahaan. Budaya organisasi yang kuat diperlukan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan
kinerja karyawan.
Sedangkan menurut Robert (2003: 80) ada beberapa factor yang mempengaruhi budaya
organisasi dalam sebuah perusahaan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Nilai.
2. Kepercayaan.
3. Perilaku yang dikehendaki.
4. Keadaan yang amat penting.
5. Pedoman menyeleksi atau mengevaluasi kejadian.
6. Perilaku.

2.3 Konsep Komitmen Organisasi


Pada awalnya, konsep komitmen organisasi berfokus pada konsep komitmen itu sendiri,
didasarkan pada pendekatan sikap, yang menunjuk pada permasalahan dan loyalitas (Porter,
Steers, Mowday, & Boulian, 1974). Menurut (Porter et al., 1974) pendekatan sikap mengacu
pada keterikatan psikologis atau komitmen afektif yang dibentuk oleh seorang karyawan dalam
hubungannya dengan permasalahan dan loyalitasnya dengan organisasi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, komitmen dapat diartikan sebagai keterikatan untuk
melakukan sesuatu. Komitmen dapat dibuktikan dengan adanya keberpihakan atau
kecenderungan karena merasa memiliki ikatan terhadap sesuatu, baik itu hubungan, janji,
pekerjaan, amanah, kegiatan, dan lain sebagainya. Komitmen menggambarkan makna tanggung
jawab.Organisasi yang baik terdiri dari orang-orang yang berkomitmen tinggi. Semakin tinggi
nilai komitmen dari setiap individu, semakin baik pula pencapaian organisasi tersebut. Orang-
orang yang berkomitmen selalu memberikan yang terbaik untuk apa yang ia komitmenkan.
Komitmen dalam organisasi bisa diartikan sebagai sikap atau perilaku yang ditampilkan
seseorang terhadap organisasi dengan membuktikan loyalitas untuk mencapai visi, misi, nilai,
dan tujuan organisasi. Loyalitas tersebut terbentuk karena adanya kepercayaan satu sama lain,
kedekatan emosi, dan keselarasan harapan antara anggota dengan organisasi. Oleh karena itu,
seorang anggota memiliki keinginan yang kuat agar tetap menjadi bagian penting organisasi.
(Bakri, 2022).
Beberapa ahli menyatakan pendapatnya mengenai komitmen organisasi, antara lain sebagai
berikut:
1) Mowday, et al (1979). “Komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan dukungan yang
kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi.”
2) Wiener (1982). "Komitmen organisasi didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri
individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai
dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi"
3) William and Hazer (1986). "Komitmen organisasional merupakan respon afektif pada
organisasi secara menyeluruh, yang kemudian menunjukkan suatu respon afektif pada
aspek khusus pekerjaan”
Terdapat beberapa pendekatan komitmen organisasi dalam perkembangannya meliputi:
Pendekatan Sikap (attitudinal approachI), Pendekatan Perilaku (behavioral approachI), dan
Pendekatan Multidimensi (the multidimensional approachI). (Yusuf & Syarif, 2018).

2.4 Hubungan Komitmen Organisasi dan Kinerja


Komitmen organisasional sebagai suatu sikap yang merefleksikan perasaan suka atau tidak
suka dari karyawan terhadap organisasi. Komitmen organisasional dapat digunakan untuk
memprediksi aktivitas perilaku kerja, karena komitmen organisasional mencerminkan sikap
positif individu pada organisasi. Sikap ini memotivasi seseorang untuk berperilaku positif,
untuk menjadi disiplin dalam bekerja, untuk mematuhi aturan dan kebijakan organisasi, untuk
menjaga hubungan baik dengan rekan kerja dan meningkatkan tingkat pencapaian seseorang.
Dengan mempertahankan komitmen yang tinggi terhadap organisasi diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang baik dalam pencapaian tujuan perusahaan. Kinerja karyawan
marupakan faktor penting dalam keberhasilan perusahaan maka dari itu perusahaan akan terus
meningkatkan kinerja para karyawannya. karyawan memiliki kinerja yang baik sangat
berhubungan langsung dengan sikap kerja para karyawan dalam organisasi, yaitu salah satunya
komitmen karyawan terhadap organisasi maupun perusahaan. (Ramadhan, Yusnita, &
Muharam, 2018).
Dalam dunia kerja, komitmen seseorang terhadap profesinya maupun organsiasi
tempat bekerja seringkali menjadi isu yangs angat penting. Bahkan beberapa organsiasi
berani memasukkan unsur komitmen sebagai salah satu persyaratan untuk memegang
jabatan atau posisi yang ditawarkan dalam iklan lowongan-lowongan kerja, hal ini
menunjukkan pentingnya komitmen di dalam dunia kerja. Komitmen kerja di perusahaan
tidak terlepas dari bentuk hubungan antara pegawai dengan pekerjaan atau profesi di
tempat pegawai tersebut bekerja demi tercapainya tujuan bisnis yang diinginkan oleh
perusahaan tersebut (Rozikin, 2012: 12) dalam (Muis, Jufrizen, & Fahmi, 2018).
Selaras dengan hasil penelitian (Muis, Jufrizen, & Fahmi, 2018) bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan atau positif antara komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Sehingga
seseorang yang memiliki komitmen yang tinggi didalam suatu organisasi akan meningkatkan
kinerja orang tersebut dalam organisasinya.
DAFPUS
Bakri. (2022, Desember 1). Pengertian Komitmen Organisasi adalah? Dipetik Oktober 17, 2023,
dari Google Chrome:
https://bakri.uma.ac.id/pengertian-komitmen-organisasi-adalah/#:~:text=Komitmen
%20dalam%20organisasi%20bisa%20diartikan,%2C%20nilai%2C%20dan%20tujuan
%20organisasi.
Muis, M. R., Jufrizen, J., & Fahmi, M. (2018). Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah , 9-25.
Ramadhan, P., Yusnita, N., & Muharam, H. (2018). Hubungan Antara Komitmen Organisasional
dengan Kinerja Karyawan Pada PT. Adev Natural Indonesia. Jurnal Online Mahasiswa
(JOM) Bidang Manajemen.
Sutrisno, E. (2018). BUDAYA ORGANISASI. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.
Yusuf, R. M., & Syarif, D. (2018). KOMITMEN ORGANISASI: Definisi, Dipengaruhi dan
Mempengaruhi. Makasar: CV Nas Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai