Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN IKLIM ORGANISASI

TERHADAP LOYALITAS KERJA KARYAWAN


(STUDI KASUS PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA KCU PEKANBARU)

Oleh :
Ardiansyah
Email : ardi9939@gmail.com
Pembimbing : Seno Andri

Program Studi Administrasi Bisnis


Jurusan Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl. H.R Soebrantas Km


12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

This study aims to determine the effect of Organizational Culture and


Organizational Climate on Employee loyalty (Case Study at PT. Bank Negara Indonesia
KCU Pekanbaru).Organizational Culture as a variable ( X1 ) Organizational Climate as a
variable ( X2 ) and Employee Loyalty as ( Y ).

The method in this research is descriptive and quantitative using SPSS 20. The
samples used were 69 employees. To determine the sample using census study . Data
collection through questionnaires .

Results of analysis using multiple linear regression , t test , and test f . It can be
seen that the Organizational Culture variables significantly influence Employee Loyalty ,
Organizational Climateeffect on Employee Loyalty , and Organizatonal Culture and
Organizational Climate significant effect on Employee Loyalty

Keywords : Organizational Culture, Organizational Climate, and Employee Loyalty

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari Page 1


2017
1. PENDAHULUAN mempersatukan anggota-anggota
organisasi. Untuk itu harus diajarkan
a. Latar Belakang kepada anggota termasuk anggota yang
baru sebagai suatu cara yang benar dalam
Manusia sebagai makhluk social mengkaji, berpikir dan merasakan masalah
pada dasarnya mempunyai sifat untuk yang dihadapi.
bersosialisasi, bekerja sama, dan
membutuhkan keberadaan manusia Budaya Organisasi merupakan kepribadian
lainnya. Untuk itu keberadaan organisasi yang ada pada rganisasi, pada banyak
sangatlah diperlukan sebagai wadah untuk organisasi peran budaya organisasi
menghimpun atau mempermudah manusia sangatlah menonjol, karena budaya
dalam bersosialisasi. Organisasi organisasi akan membentuk karakter
merupakan sebuah sarana yang berisikan organisasi secara anggota organisasi
orang-orang yang berkerja sama untuk melakukan pekerjaannya (Widjaja,
mencapai tujuan bersama. Stephen P. 2001:6).
Robbins, Menurut definisinya,
menjelaskan bahwa organisasi adalah Iklim atau Climate berasal dari
kesatuan (entity) sosial yang bahasa Yunani yaitu incline, kata ini tidak
dikoordinasikan secara sadar, dengan hanya memberikan arti yang terbatas pada
sebuah batasan yang relatif dapat hal-hal fisik saja seperti temperatur atau
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang tekanan, tetapi juga memiliki arti
relatif terus menerus untuk mencapai suatu psikologis bahwa orang-orang yang berada
tujuan bersama atau sekelompok tujuan. di dalam organisasi menggambarkan
tentang lingkungan internal organisasi
Organisasi dalam pencapaian tersebut.
tujuannya tentu haruslah memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas agar tujuan Istilah iklim organisasi
organisasi tersebut dapat tercapai.Selain (organizational climate) pertama kali
itu keberhasilan organisasi berkaitan erat dipakai oleh oleh Kurt Lewin pada tahun
dengan kinerja para anggotanya.Sumber 1930-an, yang menggunakan istilah iklim
daya manusia yang berkualitas tentunya psikologi (psychological
cenderung memiliki kinerja yang baik atau climate).Kemudian istilah iklim organisasi
berkualitas pula.Oleh karena itu dalam dipakai oleh R. Tagiuri dan G. Litwin.
upaya mendukung pencapaian tujuan Tiaguri mengemukakan sejumlah istilah
organisasi, setiap organisasi hendaknya untuk melukiskan perilaku dalam
harus memberdayakan sumber daya hubungan dengan latar atau tempat
manusia tersebut agar dapat menjadi (setting) dimana perilaku muncul:
sumber daya yang kompetitif. lingkungan (environment), lingkungan
pergaulan (milieu), budaya (culture),
Setiap organisasi memiliki ciri suasana (atmosphere), situasi (situation),
khas masing-masing yang tentunya pola lapangan (field setting), pola perilaku
membedakan mereka antar satu dengan (behaviour setting) dan kondisi
yang lainnya. Budaya Organisasi mengacu (conditions) Iklim Organisasi merupakan
kepada nilai-nilai, norma-norma suatu keadaan yang ada di lingkungan
,kepercayaan yang dianut oleh orang-orang organisasi yang tercipta dalam suatu
yang terlibat di dalamnya. Menurut Schein organisasi yang menggambarkan keadaan
(1992:12), budaya organisasi adalah pola atau kondisi kerja di dalam organisasi.
dasar yang diterima oleh organisasi untuk
bertindak dan memecahkan masalah, Definisi mengenai iklim organisasi
membentuk karyawan yang mampu dikemukakan oleh beberapa ahli.Para ahli
beradaptasi dengan lingkungan dan Barat mengartikan iklim sebagai unsur

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari Page 2


2017
fisik, dimana iklim sebagai suatu atribusi melindungi dan menyelamatkan wajah
dari organisasi atau sebagai suatu atribusi bagi orang lain. Bila seseorang memiliki
daripada persepsi individu sendiri. loyalitas dan kepercayaan terhadap suatu
Menurut Lussier (2005:486) mengatakan hal, maka orang tersebut bersedia
bahwa iklim organisasi adalah persepsi berkorban dan setia terhadap hal yang
pegawai mengenai kualitas lingkungan dipercayainya tersebut.Jadi, loyalitas
internal organisasi yang secara relatif memiliki hubungan positif terhadap
dirasakan oleh anggota organisasi yang tingkat kepercayaan, semakin tinggi
kemudian akan mempengaruhi perilaku tingkat kepercayaan karyawan terhadap
mereka berikutnya. perusahaan, maka semakin tinggi pula
tingkat loyalitas karyawan tersebut
Karyawan merupakan kunci terhadap perusahaan.
majunya perusahaan. Karyawan yang
berkualitas dapat membuat perusahaan Nitisemito (2003) Loyalitas kerja
mapu bersaing dengan perusahaan lain. para karyawam terhadap organisasi akan
Selain karyawan yang berkualitas, dapat menimbulkan rasa tanggung jawab
perusahaan juga membutuhkan karyawan serta menciptakan gairah dan senangat
yang memiliki loyalitas yang tinggi, kerja. Untuk dapat menimbulkan loyaIitas
karena dengan loyalitas yang tinggi para karyawan terhadap perusahaan maka
karyawan mempunyai rasa ketertarikan perusahaan harus mengusahakan agar para
yang besar terhadap perusahaan. Loyalitas karyawan merasa senasib dengan
karyawan merupakan salah satu aspek perusahaan. Dengan perasaan senasib
penting yang harus diperhatikan oleh seperti ini maka kemajuan dan
perusahaan, sebab dengan adanya loyalitas kemunduran perusahaan akan dirasakan
kerja maka karyawan akan memiliki juga oleh para karyawan. Steers & Porter
empati yang lebih terhadap perusahaan. (1983) berpendapat bahwa pertama,
loyalitas kepada perusahaan sebagai sikap,
Loyalitas pada dasarnya yaitu sejauh mana seseorang karyawan
merupakan kesetiaan, pengabdian dan mengidentifikasikan tempat kerjanya yang
kepercayaan yang diberikan atau ditunjukan dengan keinginan untuk
ditunjukan kepada seseorang atau bekerja dan berusaha sebaik-baiknya dan
lembaga, yang di dalamnya terdapat rasa kedua, loyalitas terhadap perusahaan
cinta dan tanggung jawab untuk berusaha sebagai perilaku, yaitu proses dimana
memberikan pelayanan dan perilaku yang seseorang karyawan mengambil keputusan
terbaik. Dengan demikian dapat pasti untuk tidak keluar dari perusahaan
dikatakanbahwa karyawan yang loyal apabila tidak membuat kesalahan yang
terhadap perusahaan adalah karyawan ekstrim.
yang mempunyai kemauan bekerja sama
yang berarti kesediaan mengorbankan diri, b. Rumusan Masalah
kesediaan melakukan pengawasan diri dan
kemampuan untuk menonjolkan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan
kepentingan diri sendiri. Kesedian untuk dalam latar belakang, rumusan masalah
mengorbankan diri ini melibatkan adanya
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
kesadaran untuk mengabdikan diri kepada
perusahaan, pengabdian ini akan selalu : “Apakah terdapat pengaruh budaya
menyokong peran serta karyawan di dalam organisasi dan iklim organisasi
perusahaan terhadap loyalitas kerja karyawan pada
PT. Bank Negara Indonesia KCU
Robbins (2006) pengertian
Pekanbaru?”
loyalitas yang berkaitan dengan tingkat
kepercayaan adalah suatu keinginan untuk

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari Page 3


2017
c. Tujuan dan Manfaat sebagai sebuah sistem makna
Penelitian bersama yang dianut oleh para
anggota organisasi yang
Tujuan Penelitian : membedakan organisasi tersebut
dengan organisasi lain. Menurut
1. Untuk mengetahui budaya Schein dalam Sutrisno (2010:10)
organisasi pada PT. Bank Negara budaya organisasi adalah pola
Indonesia KCU Pekanbaru. asumsi-asumsi dasar yang oleh
2. Untuk mengetahui Iklim suatu kelompok telah ditemukan,
Organisasi pada PT. Bank Negara dibuka, atau dikembangkan melalui
Indonesia KCU Pekanbaru. belajar untuk memcahkan masalah-
3. Untuk mengetahui Loyalitas Kerja masalah adaptasi eksternal dan
Karyawan pada PT. Bank Negara integrasi internal, dan yang telah
Indonesia KCU Pekanbaru. berjalan cukup baik untuk
4. Untuk mengetahui pengaruh dipandang saja dan oleh karena itu,
budaya organisasi dan iklim diajarkan kepada anggota-anggota
organisasi pada PT. Bank Negara baru sebagai cara yang benar untuk
Indonesia KCU Pekanbaru memandang,berpikir, dan merasa
dalam kaitannya dengan masalah-
Manfaat Penelitian : masalah tersebut.
1. Penelitian ini diharapkan dapat
Adapun dalam
memberikan wawasan dan
perkembangannya setiap organisasi
pengetahuan tentang budaya
dituntut untuk menciptakan budaya
organisasi, iklim organisasi, dan
organisasi yang nantinya akan
loyalitas kerja.
menjadi ciri khas organisasi itu
2. Bagi perusahaan, penelitian ini
sendiri Budaya organisasi
diharapkan dapat memberikan
merupakan suatu nilai-nilai yang
masukan, sumbangan pengetahuan
dianut dan dipercayai sehingga
dan informasi mengenai budaya
menjadi karakteristik yang
organisasi dan iklim organisasi
diberikan anggota kepada suatu
yang ada di PT. Bank Negara
organisasi. Budaya organisasi
Indonesia KCU Pekanbaru guna
merupakan lingkungan dalam suatu
meningkatkan loyalitas kerja
organisasi karena keragaman
karyawan sehingga tujuan dari
budaya yang ada dalam suatu
perusahaan dapat tercapai.
organisasi sama banyaknya dengan
3. Bagi peneliti, penelitian ini
jumlah individu yang ada dalam
diharapkan dapat menambah
organisasi tersebut sehingga
pengetahuan dari dunia praktis
budaya organisasi berperan sebagai
yang sangat berharga untuk
pemersatu budaya-budaya yang ada
dihubungkan dengan pengetahuan
pada diri individu untuk
teoritis yang diperoleh di bangku
menciptakan yindakan yang dapat
kuliah.
diterima dalam organisasi. Budaya
organisasi berarti sebuah system
d. Tinjauan Pustaka nilai yang unik, keyakinan, dan
norma-norma yang dimiliki secara
1. Budaya Organisasi
bersama oleh paea anggota
Budaya organisasi menurut organisasi.
Robbins (2002;247)
mendefinisikan budaya organisasi

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari Page 4


2017
2. Iklim Organisasi Mondy (1980)
menyamakan konsep iklim
Menurut Wirawan
organisasi dengan iklim
(2007:235) iklim organisasi
meteorology dengan
menggambarkan tentang
menambahkan faktor-faktor
keadaaan ingkungan internal
lain seperti persahabatan,
organisasi dan berakar pada
dukungan, pengambilan resiko
budaya organisasi.Iklim
dan kesukaan. Bagi Umsot
organisasi dengan mudah dapat
(1980) iklim organisasi
dikontrol oleh pimpinan atau
merupakan salah satu cara
manajer.Iklim organisasi
untuk mengukur budaya
merupakan persepsi anggota
organisasi, dan iklim organisasi
organisasi mengenai dimensi-
itu sendiri dimaknai sebagai
dimensi iklim organisasi.Iklim
cara karyawan memehami
organisasi mempengaruhi
lingkungan organisasinya.
perilkau anggota organisasi,
Senada dengan Umsot, Steers
kinerja anggota organisasi dan
(1989) memandang iklim
kinerja anggota organisasi.
organisasi sebagai suatu
Robert Stringer (dalam kepribadian organisasi seperti
Wirawan, 2007:132) apa yang dilihat para
mengatakan bahwa iklim anggotanya.
organisasi sebagai koleksi dan 3. Loyalitas Kerja
pola lingkungan yang
menentukan munculnya Menurut kamus besar
motivasi serta berfokus pada loyalitas berasal dari kata loyal
persepsi-persepsi yang masuk yang berarti setia.Dalam hal ini
akal atau dapat dinilai, loyalitas kerja dapat juga
sehingga mempunyai diatikan sebagai kesetiaan
pengaruh langsung terhadap karyawan terhadap perusahaan.
kinerja anggota organisasi. Menurut Tjiptono (2006:77)
Loyalitas merupakan kesetiaan
Iklim organisasi merupakan karyawan terhadap perusahaan
hal yang sangat perlu untuk yang akan menimbulkan rasa
diperhatikan oleh pimpinan tanggung jawab. Menurut
organisasi, Karena faktor Nitisemito (2004:135) loyalitas
tersebut dapat mempengaruhi merupakan suatu sikap mental
sikap loyal karyawan terhadap karyawan yang ditunjukan
organisasi.Iklim organisasi juga kepada keberadaan perusahaan
dapat diartikan sebagai keadaan sehingga karyawan akan tetap
mengenai karakteristik yang bertahan dalam perusahaan,
terjadi dalam lingkungan meskipun perusahaan tersebut
organisasi yang dianggap maju mundur.
mempengaruhi perilaku orang- Robbins (2006) pengertian
orang yang berada dalam loyalitas yang berkaitan dengan
lingkungan organisaisi tingkat kepercayaan adalah
tersebut.Oleh karena itu, iklim suatu keinginan untuk
organisasi dapat dikaatakan melindungi dan
sebagai ruang lingkup menyelamatkan wajah bagi
organisasi. orang lain. Bila seseorang
memiliki loyalitas dan
JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari Page 5
2017
kepercayaan terhadap suatu hal, Jendral Sudirman No. 119
maka orang tersebut bersedia Pekanbaru
berkorban dan setia terhadap 2. Populasi dan Sampel
hal yang dipercayainya  Populasi
tersebut.Jadi, loyalitas memiliki Populasi adalah suatu himpunan unit
hubungan positif terhadap atau individu dalam ruang lingkup
tingkat kepercayaan, semakin yang diteliti.Adapun yang menjadi
tinggi tingkat kepercayaan populasi dalam penelitian ini adalah
karyawan terhadap perusahaan, karyawan PT. Bank Negara
maka semakin tinggi pula Indonesia KCU Pekanbaru pada
tingkat loyalitas karyawan tahun 2015 berjumlah 69 orang.
tersebut terhadap perusahaan. Sampel
Loyalitas sangat erat Sampel adalah sebagian kecil dari
kaitanya dengan sikap kerja populasi yang dipilih peneliti terkait
dari karaywan yang dapat di dengan permasalahan penelitian
tunjukan dengan sikap setianya yang tujuannya untuk mewakili
terhadap perusahaan walaupun populasi.Pada penelitian ini, penulis
perusahaan/organisasi dalam menggunakan metode penelitian
keadaan baik maupun dalam sensus yaitu digunakannya semua
keadaan buruk.Maka dari itu populasi menjadi sampel (Arikunto,
dapat diartikanbahwa loyalitas 2006).Jadi dalam penelitian ini,
juga merupakan sebagai peneliti menetapkan sampel
kesetiaan. sebanyak 69 orang.Adapun alasan
peneliti menggunakan metode ini
e. Hipotesis karena jumlah populasi relatif kecil
Hipotesis merupakan jawaban yaitu kurang dari 100 orang.
sementara terhadap masalah
penelitian. Jawaban sementara 3. Teknik Pengumpulan
terhadap masalah yang diteliti itu Data
masih bersifat lemah dan perlu Teknik pengumpulan data yang
dilakukan pengujian secara digunakan dalam penelitian ini adalah
empiris. Adapun hipotesis dalam kuesione. Skala pernyataan yang
penelitian ini adalah sebagai digunakan adalah skala likert. Skala
berikut : “ diduga terdapat likert adalah skala yang digunakan
pengaruh budaya organisasi dan secara luas yang meminta responden
iklim organisasi terhadap loyalitas menandai derajat persetujuan atau
kerja karyawan pada PT. Bank ketidak setujuan terhadap
Negara Indonesia KCU masingmasing dari serangkaian
Pekanbaru“. pernyataan mengenai objek stimulus
(Sugiyono:2012) dalam
f. Metode Penelitian pengukurannya setiap item skala
mempunyai bobot 1 sampai dengan
1. Lokasi Penelitian bobot 5 skala likert. Teknik analisis
Penelitian ini dilakukan di data menggunakan analisis regresi
PT. Bank Negara Indonesia KCU linier sederhana, dan analisis regresi
Pekanbaru, yang beralamat di Jl.
linier berganda.

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari Page 6


2017
g. Pembahasan dan Hasil adalah pada kolom Reliabilitiy Statistics
Penelitian (Cronbach’s Alpha).
Sebelum melihat bagaimana pengaruh 3. Regresi Linier Sederhana
gaya kepemimpinan transformasional dan
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja Analisis regresi linear sederhana
karyawan pada Hotel Ratu Mayang digunakan untuk menganalisis hubungan
Garden Peknabaru, terlebih dahulu linear antara satu variabel independen
dilakukan uji validitas dan reliabilitas yaitu Budaya organisasi (X1) terhadap
Loyalitas Kerja(Y), dan Iklim Organisasi
terhadap kuesioner yang diberikan. Tujuan
(X2) terhadap Loyalitas Kerja (Y) pada PT.
pengujian validitas dan reliabilitas Bank Negara Indonesia KCU Pekanbaru.
kuesioner adalah untuk meyakinkan bahwa
kuesioner yang disusun akan benar-benar Persamaan Regresi Linier Sederhana
baik dalam mengukur gejala dan Y= a+Bx+e
Y= +0,355x +e
menghasilkan data yang valid.
Arti angka-angka dalam persamaan
1. Uji Validitas regresi diatas:
 Nilai konstanta (a) sebesar 4,970.
Uji validitas digunakan untuk Artinya adalah apabila variabel
mengukur sah atau tidak sahnya suatu Budaya Organisasi diasumsikan
kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan nol (0), maka Loyalitas Kerja
membandingkan nilai r hitung dengan r sebesar 4,970.
tabel. Jika r hitung> r tabel, maka item-  Nilai koefisien regresi variabel
item pertanyaan dinyatakan valid dan Budaya Organisasi sebesar 0,355.
sebaliknya, jika r hitung < r tabel, maka Artinya adalah bahwa setiap
item-item pertanyaan dinyatakan tidak peningkatan sebesar satu satuan
valid. Nilai r hitung dalam uji ini adalah Budaya Organisasi maka akan
pada kolom Item – total statistics meningkatkan Loyalitas Kerja
(corrected item – total correlation). sebesar 0,355.
Sedangkan nilai r tabel dapat dilihat pada
tabel r dengan persamaan N – 2 = 69 – 2 = Y= a+ Bx +e
67 = 0,237. Artinya, seluruh item Y= 4,970 + 0,468x +e
pernyataan dinyatakan valid. Arti angka-angka dalam persamaan
regresi diatas:
2. Uji Reliabilitas  Nilai konstanta (a) sebesar
4,970. Artinya apabila
Selain uji validitas, dilakukan juga variabel Iklim Organisasi
uji reliabilitas kepada keseluruhan sampel diasumsikan nol (0), maka
yang berjumlah 69 responden. Uji Loyalitas Kerja Kerja sebesar
reliabilitas dilakukan pada butir-butir 4,970.
pernyataan yang telah valid. Teknik untuk
 Nilai koefisien regresi
menguji reliabilitas instrumen yaitu
variabel Iklim Organisasi
dengan menggunakan metode cronbach’s
sebesar 0,468.Artinya bahwa
alpha dimana variabel tersebut akan
setiap peningkatan sebesar
dinyatakan reliable dengan ketentuan, jika
satu satuan Iklim Organisasi
nilai reliabilitas kurang dari 0,6 maka
maka akan meningkatkan
nilainya kurang baik. Artinya adalah
Loyalitas Kerja sebesar 0,468.
bahwa alat ukur yang digunakan tidak
reliable. Nilai reliabilitas dala uji ini

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari Page 7


2017
4. Regresi linear berganda variasi variabel dependen. Nilai
Regresi linear berganda dengan koefisien determinasi adalah
beberapa variabel bebas dan antara nol dan satu.Diketahui R
satu buah variabel terikat. Square merupakan koefisien
Regresi linear berganda determinasi.Dan diperoleh nilai
digunakan untuk menganalisis R Square sebesar 0,640
pengaruh Budaya Organisasi Artinyaadalahbahwasumbanga
(X1) dan Iklim Organisasi (X2) npengaruh variabel Independen
terhadap Lepuasan Kerja (Y) terhadapvariabel dependen
pada PT. Bank Negara adalahsebesar 64.0%.
Indonesia KCU Pekanbaru. Sedangkan sisanya 36.0 %
dipengaruhi oleh variabel lain
Persamaan Regresi Linier Berganda yang tidak dimasukkan dalam
model regresi ini.

6. Pengujian Secara Parsial (uji t)

Arti angka-angka dalam persamaan Uji t digunakan untuk menguji


regresi diatas: signifikansi hubungan antara
variabel X dan Y ,apakah
- Nilai konstanta (a) sebesar 4.970. variabel X1 dan X2 ( Budaya
Artinya adalah apabila variabel Organisasi dan Iklim
independen diasumsikan nol (0), maka Organisasi) benar-benar
Loyalitas Kerja sebesar 4.970. berpengaruh terhadap variabel
- Nilai koefisien regresi variabel Budaya Y (Loyalitas Kerja). Secara
Organisasi sebesar................Artinya terpisah atau parsial
adalah bahwa setiap
peningkatanBudaya Organisasisebesar diketahui nilai ttabelpadataraf
1 satuan maka akan meningkatkan signifikansi 5 % dengan
Loyalitas Kerja sebesar 0,355 dengan persamaan sebagai berikut:
asumsi variabel lain tetap.
- Nilai koefisien regresi variabel Iklim
Organisasi sebesar..................Artinya
adalah bahwa setiap peningkatan Iklim
Organisasi sebesar 1 satuan maka akan
meningkatkan Loyalitas Kerja sebesar
0,468 dengan asumsi variabel lain
tetap. ttabel = n – k – 1;;; alpha/ 2
- Standar error (e) merupakan variabel = 69 - 2 –1;; 0,05/ 2
acak dan mempunyai distribusi
probabilitas yang mewakili semua = 66 ;;; 0,025
faktor yang mempunyai pengaruh
terhadap Y tetapi tidak dimasukan = 1.997
dalam persamaan
keterangan:
5. Koefisien determinasi (R2) n : jumlah
Koefisien determinasi (R2)
bertujuan mengukur seberapa k:umlah variabelbebas
jauh kemampuan variabel
independendalam menjelaskan 1 : konstan

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari Page 8


2017
Kriteria pengambilan keputusannya k:jumlahvariabel bebas
adalah :
1. H0 diterima jika t hitung < t 1 : konstan
tabel pada α= 5 %
2. Ha diterima jika t hitung > t
Hipotesis III
tabel pada α= 5 %
Dengan demikian diketahui F
Hipotesis 1
hitung (58,651) > F tabel (3,136)
Budaya Organisasi, diketahui t dengan Sig. (0,000) < 0,05 , yang
hitung (4,628)> t tabel (1,997) dan artinya H0 ditolak Ha diterima.
Sig.(0,034) < 0,05, yang artinya H0 Maka dapat diketahui bahwa
ditolak Ha diterima. Sehingga variabel dependen (Budaya
dapat disimpulkan bahwa variabel Organisasi dan Iklim Organisasi),
Budaya Organisasi berpengaruh secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap Loyalitas signifikan terhadap variabel
Kerja. independen (Loyalitas Kerja).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Hipotesis II variabel Budaya Organisasi dan
Iklim Organisasi, diketahui t hitung Iklim Organisasi secara simultan
(4,773)> t tabel (1,997) dan Sig. berpengaruh terhadap Loyalitas
(0,000) < 0,05 , yang artinya H0 Kerja Karyawan pada PT. Bank
ditolak Ha diterima. Sehingga Negara Indonesia KCU Pekanbaru.
dapat disimpulkan bahwa variabel
Iklim Organisasi berpengaruh h. Kesimpulan dan saran
signifikan terhadap Loyalitas kerja. - Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
7. Pengujian Secara Simultan dilandasi dengan kajian teori dan
perumusan masalah yang telah
( Uji F)
dibahas, selanjutnya dapat diambil
Dalam penelitian ini, uji F kesimpulan sebagai berikut :
digunakan untuk mengetahui a. Budaya Organisasi
tingkat signifikansi pengaruh berpengaruh positif dan
variabel-variabel independen signifikan terhadap
secara bersama-sama (simultan) Loyalitas Kerja Karyawan.
terhadap variabel dependen. b. Iklim Organisasi
Diketahui F hitung sebesar 30.944 berpengaruh positif dan
dengan signifikansi 0,000. F tabel signifikan terhadap
dapat diperoleh sebagai berikut: Loyalitas Kerja Karyawan.
c. Budaya Organisasi dan
F tabel = n – k – 1 ; k Iklim Organisasi
berpengaruh positif dan
= 69 – 2 – 1 ; 2
signifikan terhadap
=6;2 Loyalitas Kerja Karyawan.
- Saran
= 3.136 Dari hasil penelitian dan
kesimpulan yang sudah dijelaskan,
Keterangan maka penulis memberikan saran
n : jumlah sampel sebagai berikut :

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari Page 9


2017
a. Hasil penelitian menunjukkan D.I. Yogyakarta. Jurusan Manajemen
bahwa variabel budaya organisasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
berpengaruh signifikan terhadap Dian Nuswantoro.
loyalitas kerja karyawan pada PT.
Bank Negara Indonesia KCU Malik, Alfian. 2014. Pengaruh
Pekanbaru, sehingga disarankan Budaya Organisasi dan Loyalitas Kerja
bagi pimpinan dan karyawan dengan Intensi Turnover pada
perusahaan untuk dapat menjaga Karyawan PT. Cipaganti Heavy
dan meningkatkan Equipment Samarinda.Jurnal Psikologi,
budayaorganisasi. Vol. 2, No. 1, 2014.

b. Hasil penelitian menunjukkan Mangkunegara, Anwar Prabu.


bahwa variabel iklim organisasi 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia
memiliki pengaruh signifikan Perusahaan. Bandung : PT. Remaja
dalam meningkatkan loyalitas kerja Rosdakarya.
karyawan pada PT. Bank Negara
Indonesia KCU Pekanbaru, Marcella Soegandhi, Vannecia, Drs.
sehingga disarankan bagi Eddy M. Sutanto, M.Sc, & Roy
perusahaan untuk dapat Setiawan,S.Kom.,MM.,MSM. 2013.
meningkatkan iklim organisasi agar Pengaruh Kepuasan Kerja dan Loyalitas
karyawan dapat bekerja dengan Kerja Terhadap Organizational
nyaman. Citizenship Behavior Pada Karyawan PT.
Surya Timur Sakti Jatim, Agora, Vol.
1, No. 1, 2013.
i. Daftar Pustaka Pujiati. Pengaruh Budaya Organisasi
dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Hasibuan, S.P Malayu. 2001. Karyawan Dengan Motivasi Sebagai
Manajemen Sumber Daya Manusia. Variabel Mediasi (Studi Kasus Pada
Jakarta : PT. Bumi Aksara PT.Texmaco Perkasa Engineering di
Henry, Adolf. 2009. Motivasi Kaliwungu). Fakultas Ekonomi
Kerja, Budaya Organisasi dan Universitas Semarang.
Produktivitas Kerja Karyawan.Jurnal Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen
Psikologi, Vol. 2, No. 2, Juni 2009. Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.
Hermawan, I Ketut Andy, I Gede Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Riana.Analisis Faktor-Faktor Yang Sri Kumala dewi, Indah, Harlen,
menentukan Loyalitas Karyawan Pada PT. Jumiati Sasmita. 2015. Pengaruh Budaya
Inti Buana Permai Denpasar Bali.Fakultas Organisasi danPengawasan Terhadap
Ekonomi Universitas Udayana. Kinerja Melalui Komitmen Karyawan
Idrus, Muhammad. 2006. Implikasi Frontliner PT Bank Riau Kepri.
Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Jurnal Tepak Manajemen Bisnis, Vol. VII,
Kerja dan Kualitas Kehidupan Kerja No.2, Mei 2015.
Karyawan.Jurnal Psikologi, Vol. 3, No. Triyono F., Anto. Pengaruh Budaya
1,Juni 2006. Organisasi, Komitmen Organisasi,
Kurniawan, Bagus Surya, & Kompensasi, dan Iklim Organisasi
Hertiana Ikasari. Pengaruh Lingkungan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank
Kerja, Budaya Organisasi dan Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk.
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Kantor Cabang Klaten. STIE AUB
Karyawan Koran PT. Tempo Jateng dan Surakarta

JOM FISIP Vol. 4 No. 1 – Februari Page 10


2017

Anda mungkin juga menyukai