Alhamdulillah puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT, atas segla
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “iklim dan budaya organisasi “ dapat
di selesaikan. Shalawat dan salam di tujukan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah memberikan petunjuk bagi kita semua agar tetap beraktivitas sebagai seorang
hamba yang di ridhoi oleh allah SWT. Cukup banyak hambatan dan kesulitan yang
limpahan rahmat-Nya I hambatan dan kesulitan tersebut dapat teratasi dengan adanya
uluran tangan dan bantuan dari berbagai pihak.sehingga pada saat makalah ini dapat
terwujud meskipun dalam bentuk sederhana. Untuk itu sudah sepantasnya jika saya
Indonesia.Salah satunya yang cukup marak akhir-akhir ini adalah kasus kekerasan
atau agresivitas baik oleh guru terhadap siswa, maupun antar sesama siswa
sendiri.Kekerasan yang ditemui tersebut tak hanya secara fisik namun juga secara
psikologis.Kekerasan seperti ini (kekerasan yang dilakukan oleh pihak yang merasa
diri lebih berkuasa atas pihak yang dianggap lebih lemah) disebut dengan bullying.
Harapan penyusun kepada para pembaca, kiranya tidak jemu-jemu
Untuk itu, penyusun akan menunggu dan menerima dengan segala senang
hati, diiringi ucapan ribuan terima kasih. Semoga Allah SWT jugalah yang akan
memberi imbalan pahala yang tidak terhingga kepada segenap pihak yang suka
membantu untuk mencari kebenaran dalam ajaran agama yang diridhaiNya. Amin.
BAB 1
PENDAHULUAN
Iklim atau Climate berasal dari bahasa Yunani yaitu incline, kata ini tidak
hanya memberikan arti yang terbatas pada hal-hal fisik saja seperti temperatur atau
tekanan, tetapi juga memiliki arti psikologis bahwa orang-orang yang berada di dalam
Kurt Lewin pada tahun 1930-an, yang menggunakan istilah iklim psikologi
hubungan dengan latar atau tempat (setting) dimana perilaku muncul: lingkungan
Barat mengartikan iklim sebagai unsur fisik, dimana iklim sebagai suatu atribusi dari
organisasi atau sebagai suatu atribusi daripada persepsi individu sendiri. Menurut
mengenai kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif dirasakan oleh
persepsi anggota organisasi (secara individual dan kelompok) dan mereka yang
secara tetap berhubungan dengan organisasi mengenai apa yang ada atau terjadi di
lingkungan internal organisasi secara rutin, yang mempengaruhi sikap dan perilaku
organisasi.
Dari pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa iklim organisasi merupakan
a. Karakteristik internal
Terdiri dari kondisi dalam organisasi yang diatur dan telah ditetapkan dalam
dimensi:
keputusan
c. Karakteristik individu
1. Seperti yang diungkapkan di atas, bahwa iklim organisasi tercipta dari
lalu, harapan serta nilai-nilai yang dianut setiap individu akan berpengaruh
terhadap proses interkasi. Karakteristik individu yang satu dengan yang
a. Budaya
Budaya adalah salah satu dasar dari asumsi untuk mempelajari dan
memecahkan suatu masalah yang ada didalam sebuah kelompok baik itu
masalah internal maupun eksternal yang sudah cukup baik dijadikan bahan
sebagai jalan yang terbaik untuk berpikir dan merasakan didalam suatu
b. Organisasi
tujuan. Jadi, organisasi itu adalah sekumpulan orang yang terstruktur secara
organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana mereka harus
yang dianut oelh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan yang
lain.
yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, suatu system dari makna bersama.
Jadi budaya organisasi itu adalah suatu budaya yang dianut oleh suatu
organisasi dan itu menjadi pembeda antara satu organisasi dengan organisasi yang
lain dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di
sebuah organisasi saat ini merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan
sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu. Hal ini
organisasi baru lebih jauh memudahkan pendiri memaksakan visi mereka pada
seluruh anggota organisasi. Proses penyiptaan budaya terjadi dalam tiga cara.
Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan
pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk
dan asumsi pendiri tersebut.Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu
2. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang
pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
santai.
Budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota
organisasi atau dengan kata lain, budaya adalah sebuah sistem makna bersama.
Karena itu, harapan yang dibangun dari sini adalah bahwa individu-individu yang
memiliki latar belakang yang berbeda atau berada di tingkatan yang tidak sama dalam
organisasi, hal tersebut merujuk pada budaya dominannya, jadi inilah pandangan
merefleksikan masalah, situasi, atau pengalaman yang sama yang dihadapi para
anggota. Subbudaya mencakup nilai-nilai inti dari budaya dominan ditambah nilai-
Jika organisasi tidak memiliki budaya dominan dan hanya tersusun atas banyak
berkurang secara signifikan karena tidak akan ada keseragaman penafsiran mengenai
apa yang merupakanperilaku semestinya dan perilaku yang tidak semestinya. Aspek
makna bersama dari budaya inilah yang menjadikannya sebagai alat potensial untuk
yang tidak dapat diabaikan adalah banyak organisasi juga memiliki berbagai
KESIMPULAN
akan ada dua organisasi yang mempunyai budaya dan iklim yang sama persis. Ini
biasanya sangat berpengaruh pada siapa pendirinya.Telah kita ketahui bahwa Budaya
organisasi adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman sember daya manusia untuk
yang ada dan bagaimana mereka harus bertingkah laku atau berprilaku.
Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada
di sebuah organisasi saat ini merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan
sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu. Hal ini
Secara tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh besar terhadap budaya awal
lebih jauh memudahkan pendiri memaksakan visi mereka pada seluruh anggota
organisasi.
Jika organisasi tidak memiliki budaya dominan dan hanya tersusun atas
banyak subbudaya, nilai budaya organisasi sebagai sebuah variabel independen akan
berkurang secara signifikan karena tidak akan ada keseragaman penafsiran mengenai
apa yang merupakanperilaku semestinya dan perilaku yang tidak semestinya. Aspek
makna bersama dari budaya inilah yang menjadikannya sebagai alat potensial untuk
yang tidak dapat diabaikan adalah banyak organisasi juga memiliki berbagai
Kita juga telah mengetahui tentang apa itu Iklim atau Climate yang berasal
dari bahasa Yunani yaitu incline, kata ini tidak hanya memberikan arti yang terbatas
pada hal-hal fisik saja seperti temperatur atau tekanan, tetapi juga memiliki arti
Seperti yang diungkapkan di atas, bahwa iklim organisasi tercipta dari hasil
orang yang terlibat dalam organsiasi. Dengan demikian karakteristik individu seperti
dengan pengalaman masa lalu, harapan serta nilai-nilai yang dianut setiap individu
http://irman-musafir-sufi.blogspot.com/2011/11/pengaruh-budaya-perusahaan-
terhadap.html
http://strategimanajemen.net/2010/03/08/melacak-strategi-bisnis-lion-air/
http://romailprincipe.com/daftar-standar-gaji-perusahaan-indonesia
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-juanita3.pdf
http://dinny182.multiply.com/journal/item/2