OLEH:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidikan tidak terlepas dari tugas manusia yang memiliki potensi untuk
dididik dan terdidik. Pendidikan tidak terlepas dari tugas manusia untuk
aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Ketiga
pertumbuhan anak.1
ranah kognitif, afektif dan psikomorik saja, tetapi siswa juga di didik
sekelas tidak begitu penting. Keinginan yang menuntut peserta didik untuk
menjadi lebih unggul dari yang lainnya membuat peserta didik tidak ingin
1
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm.476
3
dengan teman sebaya terutama lawan jenis menjadi semakin penting. Pada
masa remaja keinginan dan hasrat semakin tinggi. Hal ini menjadi salah
satu faktor bagi peserta didik untuk bertindak yang tidak sesuai dengan
seperti hal nya pergaulan bebas terhadap lawan jenis, tauran, merampok,
yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk
guru dan orang tunya. Setiap pendapat orang lain dibandingkan dengan
teori yang di pelajari. Banyak siswa yang merasa dirinya lebih mampu
dalam hal-hal yang sudah umum baginya pada masa sebelumnya, sehingga
terasa ada pertentangan dengan sikap kritis yang tampak pada perilakunya.
meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga
aspek ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain secara satu sama lain
ini, namun penekanannya berbeda. Pada mata pelajaran tertentu ada yang
afektif.
2
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada2011), hlm.48
5
pelajaran ekonomi diharapkan siswa memiliki jiwa sosial dan moral yang
antara lain:3
keluarganya.
3
Sunarto.dkk, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm. 128
6
siswa tersebut memiliki perilaku sosial dan moral yang baik pula.
kognitif, afektif dan psikomotor nya, sehingga mampu menjadi salah satu
siswa-siswi nya yang mampu mewakili profinsi Riau dalam acara FLS2N
dan O2SN tingkat nasional pada bulan juli dan agustus 2018. Dan
adalah hubungan yang baik antara siswa dan guru, sesama siswa, siswa
dan petugas-petugas sekolah dan akhlakul karimah yang baik dari siswa-
siswinya. Namun disisi lain masih ada sebagian siswa yang perkembangan
kelompok tertentu.
menghormati guru.
4. Masih ada siswa yang tidak bisa mengontrol tutur kata dalam
B. Definisi Istilah
1. Aspek Kognitif
4
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), hlm. 34
8
mengevaluasi.
2. Perkembangan Moral
5
Mohammad Surya, Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi, (Bandung : Alfabeta, 2015),
hlm.143
6
Suardi Syam, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Yogyakarta: Zanafa Publishing,
2015), hlm. 134
7
I Nyoman surna-Olga D. Pandeirot, Psikologi Pendidikan 1, (Jakarta : Erlangga, 2014),
hlm. 134
9
lingkungan bermasyarakat.
C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Rengat.
2. Batasan Masalah
berikut:
ekonomi.
SMA N 1 Rengat.
3. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
siswa.
c. Bagi Sekolah
d. Bagi Peneliti
Akuntansi.
13
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teoritik
1. Teori Kognitif
a. Pengertian Kognitif
dan keyakinan.8
8
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010 ),
Hlm. 65.
9
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (online).
14
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Penerapan
4) Analisis
mengklasifikasi.
5) Sintesis
12
Syarif Hidayat, Teori dan Prinsip Pendidikan, (Tangerang: Pustaka Mandiri, 2013),hlm.
75
13
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 37
16
6) Evaluasi
menafsirkan.
perkembangan penalaran.16
pada manusia tidak dapat diukur dan diamati oleh tanpa melibatkan
tersebut.18
dewasa.
18
Baharudin dan Wayuni adalat tokoh yang menjelaskan tentang teori belajar kognitif.
Jerome Bruner adalah tokoh yang menjelaskan tentang belajar menurut teori kognitif, dikutip dari
Tatang S, Ilmu Pendidikan,(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012), hlm. 47-48.
19
Suyono.dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011),
hlm. 87
20
Ibid., hllm. 87
19
perkembangannya.
adalah salah satu teori belajar sosial sehingga sangat sesuai dengan
antara siswa dan siswa, siswa dan guru dalam usaha menemukan
21
Syamsu Yusuf.dkk, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013),
hlm.81
20
Development – ZPD)
2. Scaffolding
22
Karwono.dkk, Belajar dan Pembelajaran Suatu Pemanfaatan Sumber Belajar, (Depok:
Rajawali Pers, 2017), hlm.91
23
Ibid, hlm.91
21
balik yang terdiri atas tiga faktor yaitu perilaku, lingkungan dan
kognitif seseorang.26
24
Suyono.dkk, Opt.,Cit, hlm. 92
25
Karwono.dkk, Opt.,Cit, hlm. 92
26
Ibid, hlm.93
22
e. Perkembangan Kognitif
sekunder.
27
Muhibbin Syah, Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta : Rajawali Pers,
2014), hlm.115
28
Yudrik Jahja, Op.,Cit, hlm.115-122
23
animisme.
24
bisa memecahkannya.
yang salah).
dewasa)
2. Perkembangan Moral
tersebut untuk memutuskan apa yang benar dan apa yang salah. 30
1. Menerima (A1)
29
I Nyoman surna-Olga D. Pandeirot, Opt.,Cit,.hlm. 134
30
Robert E Slavin, Op.,Cit, hlm.73
31
Abdorrakhman Gintings, Belajar & Pembelajaran, (Bandung: Humaniora, 2010),
hlm.36
32
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.50-51
26
2. Menanggapi (A2)
menyeseaikan diri.
3. Menilai (A3)
menyatakan pendapat.
4. Mengelola (A4)
melengkapi.
27
5. Menghayati (A5)
33
Desmita, Opt.,Cit. hlm. 258
34
Muhibbin Syah, Op.Cit., hlm. 51
28
a. Tingkat prakonvensional.
b. Tingkat konvensional.
35
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2010), hlm.62-64
29
sekitarnya.
c. Tingkat pasca-konvensional.
36
Robert E Slavin,Op.,Cit, hlm.73
30
tersebut.
manusia.
Siswa
37
Hamzah B.Uno.dkk, Assessment Pembelajaran, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2013),
hlm.61
38
Mardia Hayati, Op.,Cit, hlm.45
39
Muhibbin Syah, Op.,Cit, hlm. 152
40
Rosyda Fitria. Perkembangan Moral Siswa SMP terhadap Permasalahan Lingkungan
Pendulangan Intan melalui Penyelesaian Masalah. Vol.13 (1) 2016: 145-150
33
siswa.41
sebesar 74%.
Penyelesaian Masalah.
D. Konsep Operasional
dari konsep teoritis, hal ini sangat diperlukan agar tidak terjadi kesalahan
diatas.
36
RENGAT.
dan evaluasi.
Indikatornya :
a. C1 – Pengetahuan
b. C2 – Pemahaman
pekerja.
c. C3 – Aplikasi
d. C4 - Analisis
e. C5 – Evaluasi
f. C6 - Kreasi
Indikatornya :
a. A1 – Menerima
b. A2 – Menanggapi
c. A3 – Menilai
lebih tua.
d. A4 – Mengelola
pikiran.
e. A5 – Menghayati
keyakinan.
1. Asumsi
2. Hipotesis
Negeri 1 Rengat.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
didasari oleh adanya masalah – masalah yang penulis teliti dilokasi ini.
1. Subjek Penelitian
2. Objek Penelitian
43
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm.91
41
TABEL III. 1
KEADAAN POPULASI SISWA/I SMAN 1 RENGAT
TAHUN AJARAN 2018-2019
JENIS KELAMIN
KELAS JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
XI IPS 1 7 25 32
XI IPS 2 10 20 30
XI IPS 3 9 22 31
TOTAL 93
Sumber Data: Dokumentasi SMAN 1 Rengat
penelitian populasi, sedangkan jika subjek lebih dari 100 dapat diambil
Siswa/i Kelas XI IPS yang berjumlah 93 orang yang belajar mata pelajaran
44
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian, (Bandung : Alfabeta,
2014), hlm.95
42
1. Dokumentasi
keadaan guru, dan siswa serta sarana prasarana yang ada disekolah.
2. Tes
3. Angket
45
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualutatif dan R&D,
(Bandung : Alfabeta, 2016), hlm.124
46
Hartono, Analisa item Instrumen, ( Pekanbaru : Zanafa Publishing, 2010 ), hlm. 73.
47
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2016), hlm.199
43
Moral Siswa.
1. Uji Validitas
seharusnya diukur.48
hitung > “r” tabel maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid,
digunakan:50
Keterangan :
N = Number of Coses
𝝨X = Jumlah Skor X
𝝨Y = Jumlah skor Y
48
Hartono, Analisis Item Instrumen,(Pekanbaru, Zanava Publishing bekerja sama dengan
nusa media Bandung, 2010),hlm.90.
49
Ibid. hlm.91
50
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 228
44
2. Uji Realibilitas
r11 =( )( )
Keterangan :
St = Variabel total
K = Jumlah item.51
51
Ibid., hlm. 90
45
46
47
48