PENDAHULUAN
2.1 Tujuan
1
1. Mengetahui dan memahami teori kecerdasan sosia
2. Mengetahui dan memahami dasar-dasar kecerdasan sosial
3. Mengetahui dan memahami komponen dan indikator kecerdasan sosial
4. Mengetahui dan memahami pengaruh kecerdasan sosial terhadap kesuksesan
5. Mengetahui dan memahami cara meningkatkan kecerdasan sosial
6. Mengetahui dan memahami model kecerdasan sosial
7. Mengetahui dan memahami contoh kecerdasan sosial
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
Empat kemampuan dasar terpisah yang digunakan dalam pergaulan antarpribadi
dalam kehidupan sehari-hari. Komponen-komponen tersebut adalah:
a. Mengorganisir Kelompok Keterampilan esensial dari seorang pemimpin, ini
menyangkut memprakarsai dan mengkoordinasi upaya menggerakkan orang.
Keterampilan ini merupakan bakat yang terdapat pada sutradara atau produser
sandiwara, perwira militer, dan ketua-ketua yang efektif dalam organisasi dan segala
macam unit. Ditempat bermain, bakat ini dimiliki anak yang mengambil keputusan
apa yang akan dimainkan oleh setiap anggota atau yang menjadi ketua regu.
b. Merundingkan Pemecahan Bakat seorang mediator yang mencegah konflik atau
menyelesaikan konflik-konflik yang meletup. Orang yang mempunyai kemampuan
ini, hebat dalam mencapai kesepakatan dalam mengatasi atau menangani perbantahan,
mereka cakap dalam bidang diplomasi, arbitrasi atau hukum atau sebagai perantara
atau manajer operasi. Mereka ini adalah anak-anak yang mendamainkan perbantahan
di tempat bermain.
c. Hubungan Pribadi Empati dan bakat menjalin hubungan.
Bakat ini memudahkan untuk masuk kedalam lingkup pergaulan atau untuk
mengenali dan merespons dengan tepat akan perasaan dan keprihatinan orang lain,
seni menjalin hubungan. Orang semacam ini merupakan pemain tim yang bagus,
pasangan hidup yang diandalkan, sahabat atau rekan usaha yang setia, didunia bisnis
mereka sukses sebagai tenaga penjual atau para manajer atau dapat menjadi guru yang
hebat. Bakat ini pada anak- anak yang dapat bergaul praktis dengan siapa saja, mudah
memasuki ruang lingkup permainan, dan senang hati melakukannya. Anak-anak ini
cenderung paling pintar membaca emosi dari ungkapan wajah dan paling sukai oleh
teman-teman sekelasnya.
d. Analisi Sosial
Mampu mendeteksi dan mempunyai pemahaman tentang perasaan, motif, dan
keprihatinan orang lain. Dalam bentuk yang terbaik, kemampuan ini dapat membuat
seseorang menjadi ahli terapi atau konselor yang kompeten atau bila digabungkan
dengan bakat sastra akan menjadi dramawan atau penulis novel yang berbakat.
4
Kesadaran sosial merujuk pada spektrum yang merentang secara
instan merasakan keadaan batiniah orang lain sampai memahami perasaan dan
pikirannya, untuk "mendapatkan" situasi sosial yang baik meliputi :
Empati dasar Suatu kemampuan untuk merasakan isyarat-isyarat
nonverbal dengan orang lain dalam berinteraksi dengan orang lain. Dan
kemampuan merasakan emosi orang lain berupa sebuah kemampuan
jalan-rendah yang berlangsung spontan dan cepat atau muncul dan gagal
dengan cepat dan otomatis.
Penyelarasan Perhatian yang melampaui empati sesaat ke kahadiran yang
bertahan untuk melancarkan hubungan yang baik, yaitu dengan
menawarkan perhatian total kepada seseorang dan mendengarkan
sepenuhnya,berusaha memahami orang lain lebih daripada menyampaikan
maksud tertentu. Mendengarkan secara mendalam seperti itu kelihatannya
merupakan kemampuan alamiah. Meskipun begitu, seperti halnya dengan
dimensi-dimensi kecerdasan sosial lainnya orang bisa memperbaiki
keterampilan penyelarasannya yang baik.
Ketepatan empatik Ketepatan empatik dibangun di atas empati dasar
namun menambahkan suatu pengertian lagi yaitu adanya suatu
kemampuan untuk memahami pikiran, perasaan dan maksud orang lain
dalam berinteraksi dengan orang lain sehingga tercipta interaksi yang baik
dan harmonis.
Pengertian sosial Pengertian sosial merupakan aspek keempat dari
kesadaran sosial yang merupakan pengetahuan tentang bagaimana dunia
sosial itu sebenarnya bekerja. Orang yang memiliki kemahiran dalam
proses mental ini akan banyak mengetahui apa yang diharapkan dalam
kebanyakan situasi sosial. Kemahiran sosial ini dapat dilihat pada diri
mereka yang secara tepat membaca arus-arus politik dalam sebuah
organisasi.
2. Fasilitas sosial, meliputi :
Sinkroni Berinteraksi secara mulus pada tingkat nonverbal. Sebagai
landasan fasilitas sosial, sinkroni adalah batu fondasi yang menjadi
landasan di bangunnya aspek-aspek lain. Kegagalan dalam sinkroni
merusak kompetensi sosial, membuat interaksi menjadi tidak selaras.
Sinkroni memungkinkan kita bergerak dengan anggun melalui tarian
nonverbal bersama orang lain dengan tanda- tanda sinkroni mencakup
rentang interaksi yang terkonsentrasi secara harmonis, dari senyuman atau
mengangguk pada waktu yang tepat untuk semata-mata mengarahkan
tubuh kita pada orang lain.
Presentasi Suatu kemampuan untuk menampilkan diri sendiri secara
untuk menghasilkan kesan yang di kehendaki. Salah satu hal yang di
pandang penting dalam presentasi diri yaitu adanya kemampuan untuk
"mengendalikan dan menutupi". Orang yang mahir dalam pengendalian
itu merasa percaya diri dalam segala situasi sosial, memiliki kemampuan
5
untuk bertindak yang sesuai pada tempatnya. Dengan begitu mereka
dengan mudah bisa tampil tenang dan penuh kendali diri.
Pengaruh Adanya suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar
dapat membentuk hasil interaksi sosial yang baik. Dengan menggunakan
kemampuan bicara yang hati-hati dan adanya kendali diri dan mendekati
orang lain dengan perilaku profesional, tenang, dan penuh perhatian.
Kepedulian Merupakan kemampuan seseorang untuk berbelas kasihan,
peduli akan kebutuhan orang lain dan melakukan tindakan yang sesuai
dengan hal itu. Kepedulian mendorong kita untuk mengambil
tanggungjawab apa yang perlu dilakukan dengan baik dan akan
menimbulkan orang-orang yang prihatin, yaitu seseorang yang paling
bersedia mengambil waktu dan berusaha untuk membantu seorang
koleganya.
6
40 6,8
30 5,1
20 3,4
Dengan kecerdasan sosial yang tertanam dalam diri dapat menjadi pijakan,
apabila tujuannya mengalami hambatan atau menghadapi masalah dengan orang lain.
Keterampilan tersebut juga bermanfaat, ketika keinginannya ada rintangan atau
dirinya sedang punya masalah dengan orang atau kelompok lain. Dia akan
mengobservasi, mengamati, dan mencari tahu berkaitan dengan problem yang sedang
dihadapinya. Hasil dari pencariannya tersebut,dapat menjadi pondasiuntuk
menentukan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah.
Setelah ditemukan strategi efektif untuk memecahkan masalah, lalu
dikomunikasikan kepada orang lain dengan empati. Dari proses ini dapat terjalin
hubungan interpersonal mendalam yang bisa membuka sekat-sekat perbedaan,
membincangkan berbagai masalah dari hati ke hati, mencari jalan terbaik yang
memberi kemaslahatan semua pihak, dan luwes menerapkan pola yang sudah
ditemukan untuk menyelesaikan masalah dengan disesuaikan pada situasi. Apabila
upaya ini diterapkan, tentu akan menghasilkan kedamaian dan kesantunan dalam
menyelesaikan setiap persolaan.
Agar kecerdasan sosial menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah, perlu
ada gerakan memahamkan, membudayakan, dan mengimplementasikan kecerdasan
sosial di tengah- tengah komunitas masyarakat. Untuk mewujudkannya, diperlukan
sumbangsih dari berbagai elemen masyarakat. Langkah kongkret yang dilakukan
untuk memahamkan dan mengimplementasikan kecerdasan sosial melalui
pemberdayan masyarakat.
Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran pemberdayaan, diantaranya
organisasi- organisasi ditingkat lokal, seperti takmir masjid, karang taruna, rukun
tetangga, dasa wisma, arisan, paguyuban keluarga (trah) dan lain-lain.
Model pemberdayaan menggunakan edutainment show. Agenda kegiatan yang
bisa dikerjakan di lapangan adalah mengemas training, live musik, pemutaran film,
ceramah ahli, dan menghadirkan tokoh yang disuguhkan dengan gaya entertainment.
Model pemberdayaan seperti itu merupakan cara efektif karena tidak terkesan
menggurui, sebagai proses pembelajaran yang menggugah kesadaran dan
menanamkan nilai-nilai mengenai arti pentingnya kecerdasan sosial. Sinergi dapat
dibangun untuk mengembangkan dan memasyarakatkan kecerdasan sosial Di
7
antaranya melalui kerjasama antara dunia industri (usaha) dan perguruan tinggi. Dunia
usaha saatnya peduli untuk berperan serta dalam community development.
Salah satu hal terpenting dalam kecerdasan sosial adalah selalu mau secara
ikhlas untuk memahami semua tantangan komunikasi sosial sebelum mengeluarkan
pendapat atau ide untuk kepentingan kehidupan sosial. Kecerdasan sosialakan
menuntun diri untuk menjadi orang bijak yang cerdas memahami orang lain, serta
selalu hidup dengan persepsi positif terhadap semua warna kehidupan di sekitarnya.
8
mengartikulasikan segenap pemikiran kita dengan penuh kejernihan dan
kebeningan.
5. Empathy (Empati)
“Emphaty is the skill of building connections with people – the capacity to get
people to meet you on a personal level of respect and willingness to cooperate.”
Aspek ini merujuk pada sejauh mana kita bisa berempati pada pandangan dan
gagasan orang lain. Dan juga sejauh mana kita memiliki keterampilan untuk bisa
mendengarkan dan memahami maksud pemikiran orang lain. Kita barangkali
akan bisa merajut sebuah jalinan relasi yang baik kalau saja kita semua selalu
dibekali dengan rasa empati yang kuat terhadap sesama rekan kita.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kecerdasan Sosial adalah kemampuan seseorang dalam menciptakan
hubungan (relasi), membangun dan juga mempertahankan relasi dengan orang lain,
sehingga dapat menguntungkan kedaua belah pihak. Dalam menjalin relasi ini,
seseorang perlu bersikap dan bertingkah laku baik, sehingga relasi ini dapat
dipertahankan.
Orang yang memiliki kecerdasan sosial yang tinggi biasanya mudah
beradaptasi dan pandai berkomunikasi. Contoh orang yang memiliki kecerdasan ini
misalnya Public Relation. Dalam pembelajaran, kegiatan untuk mengembangkan
kecerdasan sosial dapat dilakukan dengan diskusi kelas. Adapun dalam keluarga dapat
10
melatih anak untuk saling menghargai pendapat orang lain, berempati, bersosialisasi
dengan teman sebaya, maupun orang dewasa.
Jika dikaitkan dengan profesi keperawatan, tentu saja kecerdasan sosial sangat
diperlukan untuk perawat karena perawat yang setiap hari berhubungan dengan
masyarakat khususnya pasien/klien. Dengan memiliki kecerdasan sosial maka
merawat akan lebih mudah berkomunikasi dengan klien agar tercipta rasa saling
percaya antara perawat dengan klien, sehingga perawat akan lebih mudah untuk
melakukan atau memberikan intervensi.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004.
11