“YASA ANGGANA”
GARUT
2020
I. DAFTAR ISI
1. Konflik
2. Negosiasi
Konflik secara estimologi berasal dari kata kerja Latin yaitu "con" yang
artinya bersama dan "fligere" yang artinya benturan atau bertabrakan. Secara
umum, konflik merupakan suatu peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi
pertentangan atau pertikaian baik antar individu dengan individu, individu dengan
nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status atau wilayah tempat yang
lawan mereka.
dapat dicegah, konflik ini mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif
Konflik ialah proses sosial yang dimana individu atau kelompok mencapai tujuan
mereka secara langsung menantang pihak lain dengan cara kekerasan atau
berusaha untuk menghilangkan lawan dengan membuat pihak lain tidak berdaya.
bagai “upaya yang disengaja untuk melawan atau memaksa kehendak lain
atau orang lain. Sebagai sebuah proses, konflik ialah kebalikan dari kerjasama
lain pihak konflik ialah sebuah perlombaan dimana terjadi kontak sebagai
pihak untuk melawan pihak lain. Dengan demikian, konflik merupakan suatu
saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing ±
Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu
sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan
tujuan.
organisasi. Ada yang berpendapat bahwa konflik harus dihindari atau dihilangkan,
sebab jika dibiarkan akan merugikan organisasi. Pendapat lain mengatakan bahwa
jika konflik dikelola sedemikian rupa, maka konflik itu akan membawa
keuntungan bagi kelompok atau organisasi. Inilah yang disebut sebagai the
organisasi. Sebab, konflik menghalangi koordinasi dan kerja sama tim untuk
mencapai tujuan.
2. Pandangan aliran hubungan kamanusiaan (the human relations view).
Pandangan ini menganggap bahwa konflik adalah hal biasa dalam interaksi antara
organisasi akan statis, apatis dan tidak tanggap pada kebutuhan pegawai, bahkan
tidak termotivasi melakukan evaluasi diri dan inovasi. Karenanya, peran manajer
perlu diaktifkan untuk membuat konflik yang terarah dan harmonis, sehingga
1. Pandangan lama (old view), yang berasumsi bahwa tugas manajemen ialah
melenyapkan konflik.
yang optimal. Kedua pandangan ini, dibagi berdasarkan beberapa aspek, yakni :
terelakkan/dihindari.
•Adanya sikap dan prilaku saling menghalangi pihak lain untuk memperoleh
Konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa
bentuk, yaitu :
(intrapersonal conflict). Konflik ini akan terjadi ketika individu harus memilih dua
atau lebih tujuan yang saling bertentangan, dan bimbang mana yang harus dipilih
Menurut Winardi (2004:169), terdapat tiga tipe konflik pada tingkat individu,
yaitu:
Konflik demikian meliputi suatu situasi di mana seseorang harus memilih antara
dua macam alternatif positif dan yang sama-sama memiliki daya tarik yang sama.
menerima pekerjaan baru yang menarik yang ditawarkan oleh perusahaan lain.
alternatif negatif yang sama tidak memiliki daya tarik sama sekali. Contoh:
apabila kita menghadapi pilihan transfer pekerjaan ke kota lain yang berada pada
lokasi yang tidak menyenangkan atau di PHK oleh organisasi di mana kita
bekerja.
Konflik ini meliputi sebuah situasi di mana seseorang harus mengambil keputusan
promosi yang menjanjikan gaji lebih besar, tetapi yang juga sekaligus
mengandung tanggung jawab yang makin meningkat dan yang tidak disukai.
kedua-duanya. Konflik ini terjadi ketika adanya perbedaan tentang isu tertentu,
subtantif terjadi karena adanya latar belakang keahlian yang berbeda, ketika
anggota dari suatu komite menghasilkan kesimpulan yang berbeda atas data yang
Konflik antar organisasi terjadi karena 5. Konflik antar bagian dalam organisasi
Tentu saja yang mengalami konflik adalah orang, tetapi dalam hal ini orang
tersebut “mewakili” unit kerja tertentu. Menurut Mulyasa (2004:244) konflik ini
terdiri atas
Konflik vertikal. Terjadi antara pimpinan dengan bawahan yang tidak sependapat
tentang cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu. Misalnya konflik antara kepala
Konflik horizontal. Terjadi antar pegawai atau departemen yang memiliki hierarki
keterlibatan staf dalam proses pengambilan keputusan oleh manajer lini. Misalnya
Konflik peran. Terjadi karena seseorang memiliki lebih dari satu peran. Misalnya
•https://goenable.wordpress.com/2012/01/06/konflik-dalam-organisasi/amp/
•http://rimbaceloteh.blogspot.com/2015/12/pandangan-tentang-konflik.html?m=1
4. Perubahan sosial, setiap orang tidak sama dalam menyikapi adanya perubahan,
5. Perbedaan pendirian dan perasaan orang seorang makin tajam sehingga timbul
bentrokan perseorangan
baru.
pokok masyarakat.
masyarakat
14. Sejarah opresi pemerintah pada masa lalu terutama melalui kekuatan militer
https://www.hariansejarah.id/2017/01/sebab-sebab-terjadinya-konflik.html?m=1
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://download.garuda.ristekdikti.go.id/articl
e.php%3Farticle%3D419078%26val%3D8953%26title%3DKONFLIK
%2520KONSEP%2520TEORI%2520DAN
%2520PERMASALAHAN&ved=2ahUKEwj-
sfrPpMzsAhXIV30KHf9CCaEQFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw26I33BFjI5
C-0iGQ_ty8ah
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://download.garud
a.ristekdikti.go.id/article.php%3Farticle%3D419078%26val%3D8953%26title%3
DKONFLIK%2520KONSEP%2520TEORI%2520DAN%2520PERMASALAHA
N&ved=2ahUKEwj-sfrPpMzsAhXIV30KHf9CCaEQFjAAegQIARAB&usg=AO
vVaw26I33BFjI5C-0iGQ_ty8ah
(4) memunculkan saling curiga, salah paham, dan intrik, (5) individu yang
(6) stres yang berkepanjangan menyebabkan orang yang sedang berkonflik akan
https://journal.uny.ac.id/index.php/efisiensi/article/view/3969
menjadi salah satu pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya konflik
internal. Ada beberapa cara mengatasi konflik yang bisa Anda lakukan
a. Intervensi
Ini adalah salah satu langkah awal yang bisa Anda lakukan agar permasalahan
tersebut tidak menyebar dan menjadi lebih besar. Cobalah Anda meminta manager
atau atasan dari karyawan yang memiliki masalah tersebut untuk menanyakan
awal mula permasalahan, dan segala keluhan yang dialami. Namun, perlu dicatat,
intervensi ini tidak bisa dilakukan dengan atasan yang ternyata menjadi sumber
masalah tersebut.
b. Konseling
Sebagai seorang HR, Anda pasti sudah tidak asing lagi bukan untuk mendegarkan
internal, Anda harus mulai sering membuka sesi konseling pada individu atau
sumber masalah dan mencari jalan terbaik dengan cara seadil-adilnya. Sehingga
pihak yang bermasalah bisa berkompromi dan kembali fokus ke tugas dan
Konfrontasi dapat dilakukan pada tingkat divisi, di mana konflik tersebut terjadi.
Individu yang memiliki permasalahan bisa langsung menyampaikan keluhan dan
duduk permasalahannya dengan diawasi langsung oleh rekan kerja lain ataupun
manajer. Namun, jika konflik terjadi pada manajer dan personel, maka
pengawasan bisa dilakukan oleh orang yang memiliki tingkat lebih tinggi dari
manajer tersebut..
Perubahan Organisasi perlu dilakukan jika dampak negatif yang terjadi karena
Itulah beberapa konflik dan tips yang bisa Anda lakukan untuk menghadapinya.
administrasi perusahaan dan karyawan. Sebagai HR yang baik, Anda juga harus
mampu bertanggung jawab atas konflik yang terjadi. Karena ini adalah salah satu
cara kecil yang bisa membantu Anda mengembangkan perusahaan dan SDM itu
sendiri.
https://www.jurnal.id/id/blog/faktor-tips-menangani-konflik-internal-perusahaan/
konflik atau pertikaian, telah ada dan menjadi ketentuan dalam kehidupannya.
sosial dalam dua bentuk, yaitu bentuk potensial dan bentuk aktual. Konflik dalam
bentuk potensial disebutkan Al-Quran dengan menggunakan kata “”
1. Konflik Potensial
dalam diri manusia. Dari hasil analisis terhadap beberapa ayat Al-Quran,
ditemukan bahwa secara umum potensi konflik dapat dibagi pada potensi konflik
universal. Potensi konflik universal ialah potensi berselisih yang dimiliki setiap
individu dalam berinteraksi. Potensi konflik seperti ini dimiliki oleh setiap
manusia, sekalipun tidak saling mengenal antara satu dengan lainnya. Potensi
seperti ini dapat dirasakan ketika bertemu dengan orang untuk pertama kalinya
dalam sebuah perjamuan malam, misalnya, akan tetapi karena satu hal yang tidak
kita sukai, baik prilaku, tutur kata, maupun warna dan busana yang dipakainya,
kita dapat saja mempunyai kesan tidak senang padanya. Jelasnya, potensi konflik
sebab potensi ini melekat dalam diri setiap individu. Potensi konflik universal
adalah potensi konflik yang muncul dalam “diri” setiap orang, yakni potensi
intrapersonal ini sering dialami ketika kita menghadapi pilihan untuk melakukan
atau menolak mengerjakan sesuatu. Dalam kondisi seperti ini, kita dapat saja
membenci dan
2. Konflik Aktual
massa, maka ia akan menjadi konflik aktual, yakni realitas konflik sosial. Dalam
hal ini al-Quran menggambarkan konflik model ini dengan mengunakan kata
“”,pada tingkat konflik yang paling rendah, dan kata “” untuk tingkat konflik yang
tinggi. Konflik sosial yang terendah ditunjukkan dalam berbagai model konflik;
banyak atas nama Tuhan, walaupun sesungguhnya yang berada di dalam jiwanya
perdebatan antara logika yang benar dan yang salah, kebaikan dengan keburukan,
beragama, kelompok mukmin pada satu sisi dan kelompok kafir pada sisi lain.
Kelima, konflik antara orang yang melakukan perserikatan dan kerjasama dengan
makar.
Konflik potensial dan aktual yang telah dijelaskan dalam Al-Quran tidak lain agar
kita mengetahui potensi-potensi dan gambaran konflik yang sering terjadi dalam
yang ada dalam hidup, Al-Quran juga memberikan resolusi disetiap konflikyang
ada didalamnya. Karena bagi penulis, konflik sendiri bagaikan ‘penyakit’ yang
https://journal.uii.ac.id/Millah/article/view/5248/4688
1. Hartman
Negosiasi merupakan suatu proses komunikasi yang dimana dua pihak masing-
masing dengan suatu tujuan dan sudut pandang mereka sendiri berusaha akan
2. Runtung Sitepu
Negosiasi ialah salah satu bentuk penyelesaian sengketa alternatif yang dimana
3. Oliver
4. Casse
Negosiasi ialah suatu proses dimana paling sedikit ada dua pihak dengan persepsi,
kebutuhan, dan motivasi yang berbeda mencoba untuk bisa bersepakat tentang
5. Kamus Oxford
Negosiasi merupakan suatu cara yang dapat dilakukan dalam upaya mencapai
kesepakatan melalui diskusi formal. Negosiasi dapat dilakukan oleh dua pihak
atau juga lebih dimana masing-masing pihak memiliki pendapat atau suatu tujuan
Proses suatu tawar-menawar dengan jalan berunding untuk dapat memberi atau
menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau
yang bersengketa.
7. Henry Kissinger
8. Jackman
Negosiasi adalah salah satu proses yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang
pada awalnya yang memiliki pemikiran yang berbeda, hingga akhirnya dapat
mencapai kesepakatan.
9. Robbins
Negosiasi ialah suatu proses di mana dua pihak atau lebih bertukar barang dan
10. Sardjono
Negosiasi ialah berasal dari bahasa Inggris yaitu negotiation. Yang artinya sebuah
mufakat. Negosiasi merupakan suatu usaha untuk dapat membangun kerja sama
antara beberapa pihak.
https://sarjanaekonomi.co.id/negosiasi/
2. Pihak dari mitra bicara untuk menyanggah mitra bicara dengan tetap
memakai kalimat yang santun dan meyakinkan pada mitra bicara dengan
negosiasi.
••Tahapan Negosiasi
Sebelum bernegosiasi, perlu untuk dapat menentukan lokasi dan waktu pertemuan
Tahap ini juga memastikan bahwa semua fakta terkait dengan situasi yang sudah
Keterampilan yang sudah dibutuhkan pada tahap ini ialah akan mengajukan
Tujuan, kepentingan, dan perspektif dari kedua pihak yang berselisih yang telah
Klarifikasi ialah salah satu bagian penting dari proses negosiasi sehingga tidak ada
Win-Win Outcome)
Tahap ini berfokus pada apa yang disebut juga sebagai hasil “menang-menang”
atau “win-win” di mana kedua belah pihak akan merasa telah memperoleh sesuatu
yang positif melalui suatu proses negosiasi dan kedua belah pihak juga akan
Saran untuk sebuah strategi alternatif dan kompromi perlu dipertimbangkan pada
saat ini. Kompromi ini merupakan suatu alternatif yang positif yang seringkali
dapat mencapai suatu manfaat lebih besar bagi semua pihak dibandingkan dengan
5. Perjanjian (Agreement)
Dari perjanjian yang akan disepakati, tindakan harus diambil untuk dapat
https://sarjanaekonomi.co.id/negosiasi/
dipilih untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan, taktik sendiri merupakan cara
yang bersifat lebih spesifik yang dilakukan sebagai media untuk menerapkan
strategi-strategi yang telah dipilih sebelumnya (Koto, 2015). Dengan kata lain,
strategi dengan taktik merupakan sesuatu yang berkaitan satu dengan yang lain
dan tidak dapat dipisahkan karena taktik merupakan bentuk nyata atau
pelaksanaan dari strategi; sedangkan strategi sendiri juga tidak akan berguna jika
yaitu, tawar menawar secara distributif; biasanya terdapat jangka waktu tertentu
yang ditetapkan pihak yang bernegosiasi sebagai taktik agar negosiasi tidak
berjalan terlalu lama; namun, kelemahan taktik ini yaitu, terkadang keputusan
yang dibuat kurang matang karena terburu oleh jangka waktu yang ditetapkan.
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak yang lainnya; kelebihan taktik
ini yaitu memperbesar kemungkinan pihak lawan untuk percaya kepada pihak
yang mempersuasi; namun, di sisi lain, hal ini dapat membuat pihak lawan dengan
Selain pemberian jangka waktu dan mempersuasi pihak lawan, taktik lain yang
dilakukan yaitu bluffing (membuat sudut pandang baru untuk mengelabuhi pihak
lawan), penciptaan fakta baru dengan merubah fakta yang ada, bluffing dan
penciptaan baru dapat dilihat sebagai taktik yang memiliki unsur kecurangan.
taktik ini yaitu dapat mengetahui kelemahan lawan; namun, kelemahan taktik ini
yaitu, jika kelemahan lawan telah diketahui namun kekuatan yang digunakan
untuk menyerang titik lemah lawan rendah, maka akan dapat menimbulkan
ancaman lainnya. Kemudian yang terakhir yaitu, seni konsensi; yaitu dengan
berunding menyepakati konsensi; kelebihan taktik ini yaitu, jika konsensi yang
untung; namun jika konsensi tidak sesuai, maka pihak negosiator akan
anda, dan sebaliknya. Kedua, apa yang masing-masing pihak ketahui. Ketiga,
tekanan waktu dan pengaruh keterlibatan kelompok lain di luar pihak yang
bersangkutan dalam negosiasi. Kemudian, yang keempat, perasaan takut gagal
yang akan memengaruhi rencana masa depan dan usaha untuk memengaruhi
pihak lain secara formal maupun informal. Kelima, adanya ancaman boikot dan
b. Self confidence, yaitu negosiator yang baik menyadari bahwa dengan memiliki
agar mampu menangkap pesan secara efektif. Joseph A Devito (dalam Cangara,
antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu yang bersifat
adalah:
terjadi.
interest terhadap masalah yang dihadapi secara obyektif dan menunjukkan respon
menimbulkan ambiguitas.
bahwa untuk memiliki kemampuan negosiasi yang baik terdapat faktor dari dalam
dan luar individu. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil faktor dari dalam
Terdapat tiga peran dasar dari pihak ketiga mediator, arbitrator, dan
konsiliator. Seorang mediator adalah pihak ketiga yang netral yang memfasilitasi
pertimbangan, bujukan, saran dan sebagainya. Pada media atau digunakan secara
luas dalam negosiasi tenaga kerja manajemen dan dalam pertikaian di pengadilan
sipil. Persepsi dari mediator juga penting agar menjadi efektif, mediator harus
mendikte perjanjian. Arbitrase dapat secara sukarela atau diminta oleh para pihak
atau yang diwajibkan atau dipaksa terhadap para pihak undang-undang atau
kontrak. Kelebihan terbesar dari arbitrasi atas mediasi adalah selalu menghasilkan
penyelesaian.
efektivitas yang telah terbukti sulit karena keduanya sangat banyak tumpang
tindihnya. Dalam praktiknya pada konsiliator umum bertindak sebagai lebih dari
fakta menginterpretasikan pesan dan membujuk para pihak yang bertikai untuk
mengembangkan kesepakatan.
A. Negosiasi
Setiap aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan tata cara atau menghormati
etika yang berlaku, akan memberikan kesan yang positif bagi orang lain yang
berperilaku sesuai dengan etika, sehingga proses negosiasi yang berjalan dapat
efektif serta terintegrasi. Etika secara luas digunakan dalam standar sosial untuk
menentukan apa yang benar dan salah dalam situasi tertentu, atau proses untuk
Diawali dengan gaya persuasif yang digunakan oleh para negosiator juga turut
Prislin (2006) seperti yang dikutip oleh Lewicki (2012), mengatakan dengan
daya tarik persuasif, maka pesan-pesan yang beralasan kuat, berdasarkan bukti
negosiator berperan andil dalam negosiasi, karena ialah kunci dari keberhasilan
negosiasi dan merupakan cerminan dari negara asal mana ia dikirimkan, apabila
Faktor lainnya yang menjadi penentu etika negosiasi adalah peran komunikasi.
formal terganggu (Lewicki 2012, 122). Setiap negosiator diwajibkan pula untuk
memahami komunikasi yang terjadi dalam negosiasi, karena sering kali bagi
pesan-pesan yang tidak jelas selama negosiasi dapat membingungkan pihak lain,
dan seburuk-burukya mengancam pihak lain. oleh karena itu, peran komunikasi
dalam etika negosiasi sangat nutuh perhatian dan keahlian bagi masing-masing
negosiator.
diperlukan dapat terjadi, para negosiator harus bersedia untuk mengungkap tujuan
mereka sebenarnya dan mendengarkan satu sama lain secara saksama. Bagi
Lewicki (2012), menciptakan arus informasi yang bebas termasuk membuat kedua
negosiasi yang beretika, dimana bahasa juga menjadi kemampuan lain yang wajib
dimiliki bagi setiap negosiator. Bagi Lewicki (2012) pertimbangan kejelasan dan
negosiasi haruslah mengunakan bahasa yang resmi, sangat dilarang keras bagi
bahasa resmi yang digunakan untuk komunikasi bagi setiap anggota. Bahasa
Inggris contohnya, merupakan bahasa wajib bagi setiap sidang maupun konferesi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, etika adalah suatu standar sosial yang
menentukan benar atau salahnya suatu tindakan. Tujuan adanya etika adalah untuk
membedakan kriteria, atau standar, yang berbeda untuk menilai dan mengevaluasi
Pelaksanaan negosiasi yang berjalan dengan benar dan sesuai etika maka akan
memperlancar proses negosiasi tersebut pada masa yang akan datang apabila
melakukannya dengan pihak yang sama. Sebagai contoh mudah yang menjadi
cerminan etika negosiasi yaitu, jenis pakaian yang digunakan dalam negosiasi
apakah baju tersebut termasuk baju resmi atau tidak. Karena baju atau pakaian
yang digunakan oleh para negosiator maupun para pejabat tinggi, memiliki
potensi penilaian bagi para negosiator lain. Tidak hanya akredibilitas yang
dimiliki oleh para negosiator saja, tetapi etika berbusana juga menjadi etika
dalamnya, sehingga jangan hanya fokus pada keuntungan jangka pendek yang
terkadang membuat kita melewatkan aspek etis dalam negosiasi. Etika memiliki
potensi jangka panjang yang dihasilkan dalam negosiasi, karena perilaku yang etis
B. Etika Negosiasi
menentukan apa yang benar dan salah dalam situasi tertentu, atau proses
hukum).
suatu tindakan ditentukan oleh penilaian pro dan kontra dari akibatnya.
Pendekatan kedua merupakan contoh dari apa yang disebutduty ethics, dimana
konsistensi prinsip, hukum, dan standar sosial yang mendefnisikan apa yang benar
dan apa yang salah serta batasan di antara keduanya. Pendekatan ketiga mewakili
bentuk social contract ethics, dimana kebenaran suatu tindakan didasarkan pada
personalistic ethics, dimana kebenaran suatu tindakan didasarkan pada suara hati
potensial lainnya:
1. Jika sesorang percaya pada pendekatan end result ethics, maka individu tersebut
2. Jika seorang percaya pada pendekatan duty ethics, maka individu tersebut
tersebut akan mendasari pilihan perilaku pada pandangan mengenai norma yang
sesuai di masyarakat: jika yang lain akan berbohong, maka ia juga akan
melakukannya.
4. Jika seorang percaya pada pendekatan personalistic ethics, maka individu tersebut
Empat pendekatan ini merupakan dasar untuk melakukan praktik etika dalam
bernegosiasi.
https://www.coursehero.com/file/pdgcr5g/Negosiasi-dengan-pihak-ketiga-
terdapat-tiga-peran-dasar-dari-pihak-ketiga/
Pertanyaan PG
a. Budaya
b. Sosial
c. Kepentingan
d. Majelis
a. Ekonomi
b.sosial
c. Kebudayaan
d. Semuanya salah
3. Proses sosial di mana orang per orang atau kelompok manusia berusaha
a. kontravensi
b. konflik
c. agresi
d. kekerasan
e. pertentangan
a. Tahap persiapan
b. Tahap penyusunan
c. Perjanjian
d. Benar semua
kecuali…..
b. Tekanan waktu dan pengaruh keterlibatan kelompok lain di luar pihak yang
8. Faktor lainnya yang menjadi penentu etika negosiasi adalah peran ....
a.komunikasi
b. Telekomunikasi
c. Informasi
d. Saran
a. pikiran
b. waktu
c. tenaga
c. Mengevaluasi alternatif
Kunci Jawaban PG :
1. C
2. A
3. B
4. D
5. D
6. D
7. B
8. A
9. D
10. A
Pertanyaan Essai
persaingan
pihak yang terlibat.Kita juga dapat mengidentifikasi kepentingan apa saja yang
mereka miliki, bagaimana nilai dan sikap mereka atas konflik tersebut dan apa
perasaan mereka atas terjadinya konflik karena kesempatan kita untuk sukses
dalam menangani konflik semakin besar jika kita melihat konflik yang terjadi
Jawab :
Jawaban :
Win-Win Outcome)
e. Perjanjian (Agreement)
Jawab :
Negosiasi ialah suatu proses di mana dua pihak atau lebih bertukar barang dan
Jawab:
- mediator
- arbitrator
- konsiliator
keuntungan jangka pendek yang terkadang membuat kita melewatkan aspek etis
dalam negosiasi.
Daftar Pustaka
https://www.hariansejarah.id/2017/01/sebab-sebab-terjadinya-konflik.html?m=1
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.p
hp%3Farticle%3D419078%26val%3D8953%26title%3DKONFLIK
%2520KONSEP%2520TEORI%2520DAN
%2520PERMASALAHAN&ved=2ahUKEwj-
sfrPpMzsAhXIV30KHf9CCaEQFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw26I33BFjI5C-
0iGQ_ty8ah
https://journal.uny.ac.id/index.php/efisiensi/article/view/3969
http://repository.uin-suska.ac.id/2499/3/BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/36812431/Strategi_dan_Taktik_Negosiasi
https://journal.uii.ac.id/Millah/article/view/5248/4688
https://www.jurnal.id/id/blog/faktor-tips-menangani-konflik-internal-perusahaan/
https://journal.uny.ac.id/index.php/efisiensi/article/view/3969
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.p
hp%3Farticle%3D419078%26val%3D8953%26title%3DKONFLIK
%2520KONSEP%2520TEORI%2520DAN
%2520PERMASALAHAN&ved=2ahUKEwj-
sfrPpMzsAhXIV30KHf9CCaEQFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw26I33BFjI5C-
0iGQ_ty8ah
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.p
hp%3Farticle%3D419078%26val%3D8953%26title%3DKONFLIK
%2520KONSEP%2520TEORI%2520DAN
%2520PERMASALAHAN&ved=2ahUKEwj-
sfrPpMzsAhXIV30KHf9CCaEQFjAAegQIARAB&usg=AOvVaw26I33BFjI5C-
0iGQ_ty8ah