Anda di halaman 1dari 14

Masyarakat Madani

Madani adalah masyarakat yang beradab dalam


membangun, menjalani, dan memaknai
kehidupannya. Istilah Masyarakat madani
diperkenalkan oleh mantan wakil perdana
meteri Malaysia yakni Anwar Ibrahim.
Menurut Anwar Ibrahim, arti masyarakat
madani adalah sistem sosial yang subur
berdasarkan prinsip moral yang menjamin
keseimbangan antara kebebasan individu
dengan kestabilan masyarakat.
Masyarakat madani adalah kelembagaan sosial
yang melindungi warga negara dari perwujudkan
kekuasaan negara yang berlebihan. Masyarakat
madani merupakan tiang utama dalam
kehidupan politik berdemokratis.
Wajib bagi setiap masyarakat madani yang tidak
hanya melindungi warga negara dalam
berhadapan dengan negara, namun masyarakat
madani juga dapat merumuskan dan
menyuarakan aspirasi masyarakat.
Karakteristik dan ciri-ciri masyarakat madani
sendiri bisa kita lihat pada pola hidup
masyarakat. Jika suatu kelompok masyarakat
hidup dengan menjunjung nilai tinggi
kemanusiaan dan norma menurut ketaatan
hukum maka kelompok masyarakat tersebut itu
layak disebut sebagai masyarakat yang madani
dan beradab.
Menurut penuturan Bahmueller, masyarakat madani mempunyai
karakteristik sebagai berikut:

1. Kebebasan masyarakat mendapat perlindungan oleh


berbagai lembaga kemasyarakatan yang memiliki tugas untuk
menampung aspirasi masyarakat.
2. Timbulnya rasa solidaritas dan kesetiaan sehingga
masyarakat itu tidak hanya mementingkan diri sendiri, melainkan
mementingkan kepentingan bersama juga.
3. Perkembangan inovasi dan kreativitas yang dipunyai
masyarakat telah maju beriringan dengan perkembangan jaman.
4.Kepentingan individu dan juga masyarakat
dikumpulkan dalam suatu lembaga yang kelak akan
disampaikan kepada pemerintahan.
5. Mempunyai program pembangunan yang
ditujukan dan dibuat untuk masyarakat,
6. Mempunyai bentuk kekuasaan alternatif yang
bisa mengakomodasi kepentingan masyarakat.
7. Individu ataupun kelompok yang terorganisir
dalam suatu kelompok masyarakat.
Berikut ini beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
sebelum suatu kelompok masyarakat dapat disebut
sebagai masyarakat madani yaitu, sebagai berikut:

1. Terdapat perlindungan, jaminan dan kepercayaan


antara masyarakat dengan pemerintahan.
2 Adanya pemerintahan dan lembaga sosial yang aktif
serta produktif.
3. Masyarakat mampu hidup secara kesinambungan
dalam perbedaan kebudayaan, agama, suku dan ras.
4. Adanya kesempatan, hak dan kemauan suatu swadaya
ataupun lembaga masyarakat yang dilibatkan dalam suatu
forum pengambilan keputusan untuk memberikan keputusan
perubahan yang bersifat baik menuju peradaban yang lebih
maju.
5. Tidak pernah adanya kejadian deskriminasi sosial dalam
segala bidang khususnya dalam pelayanan publik.
6. Adanya perkembangan Human capital dan Social capital
yang kondusif, sehingga dapat membentuk kemampuan
untuk melaksanakan tugas kehidupan dan terjalinnya rasa
kepercayaan antar kelompok.
Dalam proses masyarakat yang madani itu ada banyak unsur yaitu,
diantaranya:

1. Mampu melakukan implementasi dan pembedaan antara hak dan


kewajiban secara seimbang.
2. Mampu hidup berdampingan di dalam suatu masyarakat dengan
keragaman adat istiadat, budaya dan agama.
3. Masyarakat saling menghormati adanya perbedaan antar masyarakat.
4. Adanya demokrasi yang dalam hal ini merupakan unsur dan syarat
mutlak bisa terbentuknya masyarakat yang madani.
5. Terdapat sarana publik dan wilayah yang luas untuk menyatakan
pendapat.
Sejarah Pemikiran Masyarakat Madani :
Filsuf Yunani Aristoteles adalah yang memandang bahwa
civil society sebagai sistem kenegaraan atau identik
dengan negara itu sendiri. Pandangan ini merupakan pase
pertama sejarah wacana civil society . tentu saja
pandangan ini telah berubah sama sekali dengan rumusan.
civil society yang berkembang dewasa ini, yakni
masyarakat sipil di luar dan penyeimbang lembaga negara.
Mashab pandangan Aristoteles selanjutnya dikembangkan
olehMartiu cillius & Thomas hobbes
Gerakan sosial oleh Diani dan lison dalam gerakan
Sosial Wahana Civil Society bagi Demokratisasi,
didefnisikan sebagai, sebentuk aksi kolektiF dengan
orientasi kontektual yang jelas terhadap lawan
sosial dan politik tertentu, dilakukan dalam konteks
jejaringan lintas kelembagaan yang erat oleh aktor-
aktor yang diikat rasa solidaritas dan identitas
kolektif yang kuat melebihi bentuk-bentuk ikatan
dalam koalisi dan kampanye bersama
organisasi non pemerintah adalah terjemahan
harfah NGO (Non Govermental Organisation)
yang telah lama di kenal dalam 71 piagam
perserikatan bangsa-bangsa istilah NGO merujuk
pada organisasi no-negara yang mempunyai
kaitan dengan badan-badan PBB atau mitra
organisasi ini ketika berintraksi dengan
organisasi non-pemerintah

Anda mungkin juga menyukai