Anda di halaman 1dari 12

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI

Disusun Oleh :
Asrina (22061014005)
khaerul ummah. (22061014007)
Muhammad ghazali fikri haikal (22061014008)

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR


2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat Hidayah dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “iklim komunikasi
organisasi”.Tepat pada waktunya,Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk
memahami tentang isi dari makalah. Selain itu penyusun berharap tulisan ini dapat menjadi dasar
pengantar dan pemenuhan materi perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat sangat membangun,
penulis mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita
semua.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan
tulisan ini. Semoga Allah SWT memberkati kita semua.

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL………………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A.Latar Belakang ................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1

C. Tujuan ................................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

A. Iklim Organisasi ............................................................................................................ 2

B. Iklim Komunikasi .......................................................................................................... 6

C. Dimensi Iklim Komunikasi Organisasi .......................................................................... 7

D. Perkembangan Iklim Komunikasi Di Dalam Organisasi ............................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktifitas yang paling mendasar dari manusia. Komunikasi
berperan penting dalam menjembatani manusia dalam berhubungan antara satu dengan yang
lainnya baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam bermasyarakat. Komunikasi juga
berperan besar bagi kelancaran dan keberhasilan suatu organisasi. Komunikasi dalam suatu
organisasi juga merupakan hal utama yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai tujuan
organisasi. Hubungan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan, bawahan
dengan atasan, dan antara bawahan dengan bawahan dalam suatu organisasi sangat
berpengaruh besar dalam menjembatani terciptanya peningkatan produktivitas kerja
karyawan di dalam organisasi tersebut. Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi
disebut dengan komunikasi organisasi. Adapun tujuan komunikasi dalam organisasi adalah
untuk membentuk saling pengertian (mutual understanding), sehingga terjadi kesetaraan
kerangka referensi (frame of references) dan kesamaan pengalaman (fields of experiences)
diantara anggota organisasi. Berdasarkan pengalamanpengalaman komunikasi organisasi
yang terjadi, perlahan-lahan akan membentuk suatu iklim komunikasi organisasi, iklim
komunikasi organisasi merupakan persepsi-persepsi, mengenai pesan dan peristiwa yang
berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam organisasi

B. Rumusan Masalah
1. Ap itu iklim Organisasi?

2. Apa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi iklim organisasi?

3. Apa Itu iklim Komunikasi?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari iklim organisasi

2. Mengetahui faktor-Faktor yang mempengaruhi iklim organisasi

3. Mengetahui pengertian iklim komunikasi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. IKLIM ORGANISASI
1. Pengertian Iklim Organisasi

Menurut Davis dan Hewstrom, “Iklim organisasi adalah lingkungan dimana para
karyawan suatu organisasi melakukan pekerjaan mereka. Iklim mengitari dan mempengaruhi
segala hal yang bekerja dalam organisasi sehingga iklim dikatakan sebagai suatu konsep yang
dinamis.” Menurut definisi ini dapat dilihat bahwa iklim adalah sebuah konsep dinamis yang
mempengaruhi keseluruhan organisasi di dalam lingkungan tempat organisasi itu beraktivitas
dalam rangka pencapaian tujuan.

Menurut Gibson, Ivancevich dan Donelly, “Iklim organisasi adalah serangkaian


keadaan lingkungan yang dirasakan secara langsung dan tidak langsung oleh karyawan.” Hal
ini menggambarkan bahwa iklim organisasi sebagai beberapa keadaan atau kondisi dalam satu
rangkaian yang secara langsung atau tidak langsung, sadar atau tidak sadar, dapat
mempengaruhi karyawan.

Payne dan Pugh mendefinisiakan iklim organisasi sebagai “suatu konsep yang
merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan
anggota terhadap suatu sistem sosial”. Jadi iklim organisasi merupakan harapan-harapan serta
cara pandang individu terhadap organisasi atau dengan kata lain, iklim organisasi adalah cara
pandang karyawan terhadap organisasi.

Dari berbagai pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa iklim organisasi
adalah suatu persepsi dari seseorang atau karyawan tentang organisasi dimana seseorang atau
karyawan itu bekerja yang timbul karena kegiatan organisasi yang berpengaruh secara
langsung terhadap perilaku karyawan.

2. Dimensi Iklim Organisasi

Toulson dan Smith (1994:457) menerangkan dalam jurnalnya bahwa konsep iklim
organisasi pertama kali dikemukakan oleh Litwin dan Stringer pada tahun 1968. Iklim
organisasi oleh Litwin dan Stringer, dijabarkan atau diukur melalui lima dimensi, yaitu :

a. Tanggung Jawab

Tanggung jawab yang tinggi akan mendorong karyawan menyelesaikan kerjanya secara
optimal. Individu merasa bahwa masing-masing anggota organisasi diberikan tanggung jawab
pribadi dalam menjalankan tugas mereka. Mereka merasa mampu membuat keputusan untuk
memecahkan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan tanpa meminta bantuan manajer
terlebih dahulu. Keadaan ini membuat karyawan merasakan iklim organisasi yang positif.

2
b. Standar atau Harapan tentang Kualitas Pekerjaan

Standar performansi kerja yang tinggi dirasakan penting. Standar yang ada mendukung ke arah
kerja yang menantang. Penekanan pada kerja yang bagus menunjukkan adanya iklim organisasi
yang positif.

c. Ganjaran atau Reward

Adanya reward menunjukkan perasaan bahwa karyawan dihargai atas pekerjaannya yang baik,
menekankan pada penghargaan yang positif dibanding pemberian hukuman, dan keadilan yang
diterima karyawan atas kebijakan promosi dan gaji akan membuat karyawan merasakan iklim
organisasi yang positif.

d. Rasa Persaudaraan

Rasa persaudaraan (warmth) adalah perasaan terhadap suasana kerja yang bersahabat dan lebih
ditekankan pada kondisi keramahan atau persahabatan dalam kelompok yang informal, serta
hubungan yang baik antar rekan kerja, penekanan pada pengaruh persahabatan dan kelompok
sosial yang informal (Toulson & Smith, 1994:457).

e. Semangat Tim

Semangat kerja tim adalah hal-hal yang terkait dengan dukungan dan hubungan antar sesama
rekan kerja yaitu perasaan saling menolong antara manajer dan karyawan, lebih ditekankan
pada dukungan yang saling membutuhkan antara atasan dan bawahan (Toulson & Smith,
1994:457).

3. Aspek-Aspek Iklim Organisasi

Stringer menyebutkan bahwa karakteristik atau dimensi iklim organisasi dapat


mempengaruhi motivasi anggota organisasi untuk berperilaku tertentu. Ia juga mengatakan
enam dimensi yang diperlukan, yaitu:

a. Struktur. Struktur merefleksikan perasaan bahwa karyawan di organisasi dengan baik


dan mempunyai definisi yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab mereka.
Meliputi posisi karyawan dalam perusahaan.

b. Standar-standar. Mengukur perasaan tekanan untuk memperbaiki kinerja dan derajat


kebanggaan yang dimiliki karyawan dalam melakukan pekerjaannya dengan baik.
Meliputi kondisi kerja yang dialami karyawan dalam perusahaan.

c. Tanggung jawab. Merefleksikan perasaan karyawan bahwa mereka menjadi “pimpinan


diri sendiri” dan tidak pernah meminta pendapat mengenai keputusannya dari orang
lain. Meliputi kemandirian dalam menyelesaikan pekerjaan.

3
d. Pengakuan. Perasaan karyawan diberi imbalan yang layak setelah menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik. Meliputi imbalan atau upah yang terima karyawan setelah
menyelesaikan pekerjaan.

e. Dukungan. Merefleksikan perasaan karyawan mengenai kepercayaan dan saling


mendukung yang berlaku dikelompok kerja. Meliputi hubungan dengan rekan kerja
yang lain.

f. Komitmen. Merefleksikan perasaan kebanggaan dan komitmen sebagai anggota


organisasi. Meliputi pemahaman karyawan mengenai tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan.

4. Sifat Iklim Organisasi

Menurut Al-Shammri (1998), Slocum mengemukakan 4 sifat iklim organisasi, antara


lain :

a. Iklim baik secara organisasi individu maupun grup, secara keseluruhan bersifat
psikologis dan persepsi, individu yaitu persepsi yang diperoleh oleh seluruh anggota
dari satuan unit sosial.

b. Semua iklim adalah abstrak, orang-orang biasanya memanfaatkan informasi tentang


barang lain dan berbagai kegiatan yang terjadi dalam organisasi tersebut untuk
membentuk suatu rangkuman persepsi mengenai iklim. Setelah itu digabungkan hasil
dari pengamatan mereka dan pengalaman pribadi orang-orang lain untuk dibuat peta
kognitif dari orang tersebut.

c. Iklim bersifat abstrak dan perseptual, maka mereka memiliki prinsip-prinsip yang sama
dengan persepsi seperti konsep psikologis yang lainnya. Ketika prinsip ini digunakan
dalam pengamatan lingkungan kerja maka sebuah deskripsi yang bersifat multidimensi
akan dihasilkan.

d. Iklim itu sendiri disadari lebih deskriptif daripada evaluatif, jadi peneliti lebih banyak
menanyakan apa yang mereka lihat dalam lingkungan kerja mereka pada seseorang
dibandingkan menanyakan kepada mereka untuk menyatakan apakah itu baik atau
buruk.

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi

Menurut Higgins (1994:477-478) ada empat prinsip faktor-faktor yang mempengaruhi


iklim, yaitu:

• Manajer/pimpinan

Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan atau manajer mempengaruhi iklim
dalam beberapa hal, seperti aturan-aturan, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur
organisasi terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah personalia, distribusi
4
imbalan, gaya komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik dan
tindakan pendisiplinan, interaksi antara manajemen dan kelompok, interaksi antar kelompok,
perhatian pada permasalahan yang dimiliki karyawan dari waktu ke waktu, serta kebutuhan
akan kepuasan dan kesejahteraan karyawan.

• Tingkah laku karyawan

Tingkah laku karyawan mempengaruhi iklim melalui kepribadian mereka, terutama kebutuhan
mereka dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut.
Komunikasi karyawan memainkan bagian penting dalam membentuk iklim. Cara seseorang
berkomunikasi menentukan tingkat sukses atau gagalnya hubungan antar manusia.
Berdasarkan gaya normal seseorang dalam hidup atau mengatur sesuatu, dapat menambahnya
menjadi iklim yang positif atau dapat juga menguranginya menjadi negatif.

• Tingkah laku kelompok kerja

Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan orang dalam hal hubungan persahabatan, suatu
kebutuhan yang seringkali dipuaskan oleh kelompok dalam organisasi. Kelompok-kelompok
berkembang dalam organisasi dengan dua cara, yaitu secara formal, utamanya pada kelompok
kerja; dan informal, sebagai kelompok persahabatan atau kesamaan minat.

• Faktor eksternal organisasi

Sejumlah faktor eksternal organisasi mempengaruhi iklim pada organisasi tersebut. Keadaan
ekonomi adalah faktor utama yang mempengaruhi iklim. Contohnya dalam perekonomian
dengan inflasi yang tinggi, organisasi berada dalam tekanan untuk memberikan peningkatan
keuntungan sekurang-kurangnya sama dengan tingkat inflasi. Seandainya pemerintah telah
menetapkan aturan tentang pemberian upah dan harga yang dapat membatasi peningkatan
keuntungan, karyawan mungkin menjadi tidak senang dan bisa keluar untuk mendapatkan
pekerjaan pada perusahaan lain. Di lain pihak, ledakan ekonomi dapat mendorong penjualan
dan memungkinkan setiap orang mendapatkan pekerjaan dan peningkatan keuntungan yang
besar, sehingga hasilnya iklim menjadi lebih positif.

6. Pendekatan Iklim Organisasi

James dan Jones dalam Toulson dan Smith (1994) membagi iklim organisasi dalam tiga
pendekatan, yaitu:

a. Multiple measurement – organizational approach.

Pendekatan ini memandang bahwa iklim organisasi adalah serangkaian karakteristik deskriptif
dari organisasi yang mempunyai tiga sifat, yaitu: relatif tetap selama periode tertentu, berbeda
antara organisasi satu dengan organisasi lainnya, serta mempengaruhi perilaku orang yang
berada dalam organisasi tersebut. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi adalah ukuran,
struktur, kompleksitas sistem, gaya kepemimpinan, dan arah tujuan organisasi.

b. Perseptual measurement – organizational attribute approach.


5
Pendekatan ini juga memandang iklim organisasi sebagai atribut organisasi, tetapi pendekatan
ini lebih menekankan penggunaan pengukuran persepsi daripada pengukuran secara obyektif
seperti ukuran dan struktur organisasi.

c. Perseptual measurement – individual approach.

Pendekatan ini memandang iklim sebagai serangkaian ringkasan atau persepsi global yang
mencerminkan sebuah interaksi antara kejadian yang nyata dalam organisasi dan persepsi
terhadap kejadian tersebut. Pendekatan ini menekankan pada atribut organisasi yang nyata ke
sebuah ringkasan dari persepsi individu. Dengan pendekatan ini, variabel intervensi yang
disebabkan oleh kejadian-kejadian baik yang dialami oleh individu maupun organisasi dapat
mempengaruhi perilaku individu-individu tersebut. Oleh karena itu, iklim organisasi dapat
berlaku sebagai variabel bebas maupun terikat.

B. IKLIM KOMUNIKASI
1. Pengertian Ikilm komunikasi

Redding (1972) menyatakan bahwa “Iklim komunikasi organisasi jauh lebih penting
dari pada ketrampilan semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif”.
Kemudian, Pole (1985) menyatakan bahwa ”pentingnya iklim komunikasi karena mengaitkan
organisasi dengan konsep-konsep, perasaan-perasaan, dan harapan-harapan anggota dan
membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi”.

Dalam kajian teori, Gibb menegaskan bahwa tingkah laku komunikasi tertentu dari
anggota organisasi mengarahkan kepada iklim supportiveness, diantara tingkah laku tersebut
adalah sebagai berikut :

a. Deskripsi, anggota organisasi memfokuskan pesan mereka kepada kejadian yang dapat
diamati daripada evaluasi seacara subjektif atau emosional.
b. Orientasi masalah, anggota organisasi memfokuskan komunikasi mereka kepada
pemecahan kesulitan mereka secara bersama.
c. Spontanitas, anggota organisasi berkomunikasi dengan sopan dalam berespons
terhadap situasi yang terjadi.
d. “Empathy”, anggota organisasi memperlihatkan perhatian dan pengertian terhadap
anggota lainnya.
e. Kesamaan, anggota organisasi memperlakukan anggota yang lain sebagai teman dan
tidak menekankan kepada kedudukan dan kekuasaan
f. Profesionalisme, anggota organisasi bersifat fleksibel dan menyesuaikan diri pada
situasi komunikasi yang berbeda.

6
2. Persoalan dalam Ikilm Komunikasi

Yang menjadi pokok persoalan utama dari iklim komunikasi adalah hal-hal berikut :

a. Persepsi mengenai sumber komunikasi dan hubungannya dalam organisasi.


• Apakah anggota organisasi puas dengan atasan, teman bekerja sama dan bawahan
sebagai sumber informasi?
• Berapa pentingnya sumber-sumber itu?
• Apakah sumber-sumber tersebut dapat dipercaya?
• Apakah sumber-sumber terbuka terhadap komunikasi?
b. Persepsi mengenai terjadinya informasi bagi anggota organisasi
• Apakah jumlah informasi yang diterima cocok tepat dengan topik-topik penting dari
msumber informasi?
• Apakah infomasi itu berguna?
• Apakah informasi dikirimkan kepada sumber yang tepat?
c. Persepsi mengenai organisasi itu sendiri
• Berapa banyaknya anggota yang terlibat dalam pembuatan keputusan yang dipengaruhi
mereka?
• Apakah tujuan objektif dan dapat dipahami?
• Apakah orang diberi sokongan dan dihargai?
• Apakah sistem terbuka terhadap input dari anggotanya?

C. DIMENSI IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI


Dalam kajian teori dipaparkan bahwa Redding (Goldhaber,1986) mengemukakan lima
dimensi penting dari iklim komunikasi tersebut.

a. Supportiveness, bawahan mengamati bahwa hubungan komunikasi mereka dengan


atasan membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting.
b. Partisipasi membuat keputusan, semua tingkat harus diberi kesempatan berkomunikasi
dan berkonsultasi dengan manajemen di atas mereka agar berperan serta dalam proses
pembuatan keputusan dan penentuan tujuan.
c. Kepercayaan, dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia. Haney (1973)
menemukan bahwa makin tinggi kepercayaan cenderung motivasi kerja makin tinggi.
d. Keterbukaan dan keterusterangan.
• Keterbukaan terhadap komunikasi ke bawah
• Mendengarkan dalam komunikasi ke atas
e. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi. Personel di semua tingkat dalam
organisasi harus menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja
tinggi-produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah-demikian pula menunjukkan
perhatian besar pada anggota organisasi lainnya.

7
Jadi secara singkat, yang termasuk dalam dimensi iklim komunikasi organisasi itu
adalah kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan, mendengarkan
dalam komunikasi ke atas dan perhatian pada tujuan-tujuan kinerja tinggi.

D. PERKEMBANGAN IKLIM KOMUNIKASI DI DALAM ORGANISASI


Menurut Pace dan Faules, unsur-unsur dasar organisasi (anggota, pekerjaan, praktik-
praktik yang berhubungan dengan pengelolaan, struktur dan pedomanan) dipahami secara
selektif untuk menciptakan evaluasi dan reaksi yang menunjukkan apakah yang dimaksud oleh
setiap unsur dasar tersebut dan seberapa baik unsur-unsur ini beroperasi bagi kebaikan anggota
organisasi. Misalnya, informasi yang cukup merupakan sebuah indikasi untuk para anggota
organisasi mengenai seberapa baik unsur-unsur dasar organisasi itu berfungsi bersama-sama
untuk menyediakan informasi bagi mereka. Pemahaman mengenai kecukupan informasi
memberikan petunjuk kepada para anggota organisasi mengenai aspek-aspek organisasi yang
merupakan salah satu bagian dari iklim komunikasi organisasi.

Persepsi diatas kondisi-kondisi kerja, penyeliaan, upah, kenaikan pangkat, hubungan


dengan rekan-rekan, hukum-hukum dan peraturan organisasi, praktik-praktik pengambilan
keputusan, sumber daya yang tersedia dan cara-cara memotivasi kerja anggota organisasi
semuanya membentuk suatu badan informasi yang membangun iklim komunikasi organisasi.

Unsur-unsur dalam organisasi tidak secara langsung menciptakan iklim komunikasi


organisasi, tetapi pengaruhnya terhadap iklim komunikasi organisasi tergantung pada persepsi
anggota organisasi mengenai nilai dan hukum dan peraturan tersebut. Jadi dengan kata lain,
unsur-unsur yang terdapat di dalam organisasi tidak secara otomatis menciptakan iklim
komunikasi organisasi tetapi tergantung kepada persepsi anggota-anggota organisasi mengenai
unsur-unsur organisasi tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://vinspirations.blogspot.co.id/2009/06/definisi-iklim-organisasi.html

https://repository.unikom.ac.id/63839/1/Modul%205%20Iklim%20Komunikasi%20Organisa
si%20PENGERTIAN%2C%20HUBUNGAN%2C%20IMPLIKASI.pdf

Anda mungkin juga menyukai