Anda di halaman 1dari 10

INTERPRETASI

REALITAS BUDAYA

An Dean muh yusuf A.H.L


(22061014003)
PRESEPSI
Persepsi merupakan proses seleksi,
pengaturan, dan penginterpretasian data
sensor dengan cara yang memungkinkan
kita mengerti dunia kita.” Dengan kata
lain, persepsi merupakan proses dimana
orang-orang mengubah kejadian dan
pengalaman eksternal menjadi
pemahaman internal yang berarti.
INTERPRESTASI
Interpretasi adalah proses berpikir yang teratur dalam menemukan makna yang tersembunyi pada
makna yang muncul dalam “lipatan” taraf yang berada pada makna literal. Antara simbol dan
interpretasi dapat menjadi konsep yang korelatif sifatnya, akan ada interpretasi yang mempunyai
makna banyak- ‘multiple meaning’

Ricoeur mengatakan bahwa “filsafat pada dasarnya adalah sebuah hermeneutik, yaitu telaah atas
makna yang tersembunyi di dalam teks yang kelihatannya mengandung makna”. Oleh karena- nya
setiap interpretasi tak lain adalah suatu usaha untuk menguak makna yang masih tersirat dan
tersembunyi dalam suatu teks.

Pengertian lain dari Interpretasi adalah proses aktif dalam menempatkan makna dengan sesuatu yang
diamati seperti teks, tindakan, atau situasi yang terkait pengalaman masing-masing orang.
Interpretasi menjelaskan proses dimana pemahaman terjadi. Tujuan dari interpretasi adalah untuk
memahami bagaimana orang memahami pengalamannya sendiri.
PRESEPSI DAN BUDAYA
Di Amerika Serikat, budaya “mengajarkan” nilai budaya muda dan menolak penuaan. Menurut peneliti
komunikasi, “ orang muda kurang suka berinteraksi dengan orang tua dibandingkan dengan orang muda atau
separuh baya.” Pandangan negatif mengenai orang tua tidak ditemukan dalam semua budaya. Misalnya, di budaya
Arab, Asia, Amerika Latin, dan Amerika Indian, pandangan terhadap orang tua adalah positif. Jelas dari contoh ini
bahwa budaya memengaruhi realitas seseorang dan ada hubungan langsung antara budaya, persepsi, dan perilaku.
Konsep ini dinyatakan kembali oleh Chiu dan Hong yang menuliskan, “ Bahkan, setiap proses kognitif dasar, seperti
perhatian dan persepsi merupakan hal yang lunak dan dapat diperoleh melalui pengalaman budaya.”
Dengan kata lain, “pesepsi merupakan suatu hal yang ditentukan oleh budaya. Kita belajar untuk
melihat dunia dengan suatu cara tertentu yang didasarkan pada latar belakang budaya kita. Sama
seperti pada budaya yang lain, persepsi yang tersimpan pada manusia adalah dalam bentuk
kepercayaan dan nilai. Kedua konsep ini, bekerja sama, membentuk apa yang disebut dengan pola
budaya.
KEPERCAYAAN

Rogers dan Stein mengatakan, “ Kepercayaan bekerja sebagai sistem


penyimpangan bagi pengalaman masa lalu, termasuk pemikiran, ingatan, dan
interpretasi terhadap suatu peristiwa. Kepercayaan dibentuk oleh budaya seseorang.”
Jika Anda menghargai tradisi Islam, Anda akan percaya bahwa Quran merupakan
sumber pengetahuan terpercaya, sehingga menerima segala mukjizat dan janji-janji
yang ada didalamnya.
Hal yang penting dari suatu kepercayaan adalah bahwa hal tersebut merupakan bagian
dari suatu budaya dan Anda tidak mempertanyakannya atau bahkan meminta bukti.
Anda langsung menerimanya karena Anda “tahu hal itu benar”, sehingga
kepercayaan itu tetap bertahan.
MENYELIDIKI NILAI

Salah satu fungsi penting dari kepercayaan adalah


bahwa hal itu membentuk dasar nilai Anda yang
menyediakan “aturan untuk membuat keputusan dan
mengatasi konflik.”
Nanda dan Warms mengatakan, “ Nilai merupakan ide
yang dibagikan mengenai apa yang baik, benar, dan
indah yang menggarisbawahi pola budaya dan
mengarahkan masyarakatsebagi respons terhadap
lingkungan sosial dan fisik.”
Pentingnya nilai adalah bahwa nilai terdiri atas sistem yang “mewakili apa
yang diharapkan atau diinginkan, dibutuhkan, dan dilarang. Bukan hanya laporan
tentang tingkah laku yang sebenarnya, namun sistem kriteria dimana tingkah
laku dinilai dan sanksi diterapkan.” Nilai dapat dikategorikan sebagai niali
primer, sekunder, dan tertier. Nilai primer merupakan yang paling penting yang
terdiri atas setiap hal sangat berharga. Nilai sekunder juga merupakan hal
penting. Mengurangi rasa sakit dan penderitaan orang lain merupakan nilai
sekunder bagi kebanyakan orang di Amerika Serikat. Nilai tertier merupakan
yang terkhir. Contoh dari nilai tertier di Amerika Serikat adalah keramahan
terhadap tamu dan kebersihan. Walaupun Anda berusaha mengerjakannya, nilai
tersebut tidak sepenting dua nilai sebelumnya.
KONSTRUKSI REALITAS
Berger dan Luckman mengatakan bahwa konstruksi diambil dari realitas sosial yang
terjadi dalam masyarakat tersebut. Realitas itu dibentuk dan pada akhirnya di konstruksi
oleh manusia. Terdapat proses dialektis yang terjadi karena individu menciptakan
masyarkat dan masyarakat menciptakan individu. Proses dialektis tersebut mempunyai
tiga tahapan, Berger menyebutnya sebagai momen. Pertama eksternalisasi, yaitu proses
penyesuaian diri dengan dunia sosiokultural sebagai produk manusia. Manusia mencoba
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Individu memiliki pemahaman yang berbeda
dengan individu lain.
Kedua individu tersebut bertemu dan melakukan interaksi sehingga mereka memiliki
pemahaman yang sama.Pemahaman yang sama tersebut merupakan moment
eksternalisasi. Kedua adalah moment objektivasi yaitu hasil yang telah dicapai dari
kegiatan eksternalisasi manusia.
Obyektivasi adalah interaksi sosial yang terjadi dalam dunia intersubyektif yang
dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi. Individu melakukan objektivasi
terhadap produk sosial baik pencipta maupun individu lain. Produk sosial ini merupakan
produk eksternalisasi yang menjadi realitas yang objektif. Artinya adalah pemahaman yang
sudah bercampur dengan individu lain, sehingga membuat satu pemahaman, dan jika di
praktekan semua orang menimbukan keseragaman itulah objektivasi. Misalnya manusia
menciptakan alat untuk memberikan kemudahan ketika berinteraksi yaitu menciptakan bahasa.
Bahasa adalah kegiatan eksternalisasi yang dihasilkan dari kegiatan manusia. Sehingga bahasa
sebagai produk ekternalisasi yang menjadi realitas objektif. Lalu internalisasi, proses dimana
individu memiliki pemahamanya sendiri yang didapatkan dari pengetahuan dan
pengalamannya, sehingga individu itu mampu mengidentifikasi dirinya dengan tempat
ataupun organisasi sosial tempat individu menjadi anggotanya. Pada akhirnya, individu sendiri
yang menjadi penentu keputusan pesan karena individu melakukan proses penafsiran dan
pemahamannya sendiri dalam pengungkapan sebuah makna.
Thanks

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai