REALITAS BUDAYA
Ricoeur mengatakan bahwa “filsafat pada dasarnya adalah sebuah hermeneutik, yaitu telaah atas
makna yang tersembunyi di dalam teks yang kelihatannya mengandung makna”. Oleh karena- nya
setiap interpretasi tak lain adalah suatu usaha untuk menguak makna yang masih tersirat dan
tersembunyi dalam suatu teks.
Pengertian lain dari Interpretasi adalah proses aktif dalam menempatkan makna dengan sesuatu yang
diamati seperti teks, tindakan, atau situasi yang terkait pengalaman masing-masing orang.
Interpretasi menjelaskan proses dimana pemahaman terjadi. Tujuan dari interpretasi adalah untuk
memahami bagaimana orang memahami pengalamannya sendiri.
PRESEPSI DAN BUDAYA
Di Amerika Serikat, budaya “mengajarkan” nilai budaya muda dan menolak penuaan. Menurut peneliti
komunikasi, “ orang muda kurang suka berinteraksi dengan orang tua dibandingkan dengan orang muda atau
separuh baya.” Pandangan negatif mengenai orang tua tidak ditemukan dalam semua budaya. Misalnya, di budaya
Arab, Asia, Amerika Latin, dan Amerika Indian, pandangan terhadap orang tua adalah positif. Jelas dari contoh ini
bahwa budaya memengaruhi realitas seseorang dan ada hubungan langsung antara budaya, persepsi, dan perilaku.
Konsep ini dinyatakan kembali oleh Chiu dan Hong yang menuliskan, “ Bahkan, setiap proses kognitif dasar, seperti
perhatian dan persepsi merupakan hal yang lunak dan dapat diperoleh melalui pengalaman budaya.”
Dengan kata lain, “pesepsi merupakan suatu hal yang ditentukan oleh budaya. Kita belajar untuk
melihat dunia dengan suatu cara tertentu yang didasarkan pada latar belakang budaya kita. Sama
seperti pada budaya yang lain, persepsi yang tersimpan pada manusia adalah dalam bentuk
kepercayaan dan nilai. Kedua konsep ini, bekerja sama, membentuk apa yang disebut dengan pola
budaya.
KEPERCAYAAN