Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RUTIN

FILSAFAT PENDIDIKAN

NAMA : ANDHINI ARHYANI

NIM : 6223111068

KELAS : PJKR 1 C

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KESIMPULAN PRESENTASI “KELOMPOK 1”

(HAKIKAT FILSAFAT, TUJUAN DAN CIRI-CIRI PIKIRAN


KEFILSAFATAN, ALASAN BERFILSAFAT DAN PERANANNYA)
Menurut saya filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yakni secara etimologi dan
terminology. Secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan dalam arti yang
sedalam -dalamnya, dan secara terminology filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam sampai pada hakikatnya
dengan menggunakan akal dan pikiran. Filsafat bertujuan untuk mencari hakikat
dari sesuatu gejala atau fenomena secara mendalam. Filsafat bertugas sebagai
pengantar, pengiring, dan sekaligus sebagai hati Nurani dari segenap kegiatan
ilmiah. Dengan filsafat seorang tidak akan menganggap sesuatu masalah sebagai hal
yang sepele namun akan mempertanyakan mengenai isi kebenaran sesuatu
perbuatan tertentu dan pada akhirnya akan menemukan kebenaran.

Alasan manusia untuk berfilsafat atau factor yang mendorong manusia untuk
mempertanyakan, memikiran, dan menyelidiki segala sesuatu yaitu karena
keheranan, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan. Misalnya Augustinus dan
Rene Descartes berpendapat bahwa Ketika manusia melihat sesuatu hal yang baru,
maka akan timbul rasa heran yang diikuti dengan keraguan atau rasa sangsi. Rapar
dalam Surajiyo mengatakan bahwa filsafat memiliki peran yang sangat penting yaitu
sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimbing. Sehingga manusia menyadari
bahwa segala sesuatu yang terjadi dan yang pasti ada penyebabnya, dengan demikian
mulailah manusia berfikir abstrak, dan akhirnya menemukan bahwa ada penyebab
yang tidak disebabkan oleh apapun.

KESIMPULAN PRESENTASI “KELOMPOK 2”

(KETERKAITAN HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT DENGAN


FILSAFAT PENDIDIKAN)
Filsafat mencoba memahami kehidupan manusia dan bagaimana kehidupan
ini harus dijalani, untuk apa manusia berjuang, bagaimana kondisi martabat
manusia, dan upaya apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup melalui pendidikan. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal maupun
informal dalam membantu proses transformasi sehingga dapat mencapai kualitas
yang diharapkan. Agar kualitas yang diharapkan dapat tercapai, diperlukan
penentuan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan inilah yang akan menentukan
keberhasilan dalam proses pembentukan pribadi manusia yang berkualitas, dengan
tanpa mengesampingkan peranan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Oleh karena
itu perlu dirumuskan suatu tujuan pendidikan yang menjadikan moral sebagai dasar
yang sangat penting dalam setiap peradaban bangsa.
KESIMPULAN PRESENTASI “KELOMPOK 3”

(FAKTA,PERISTIWA,ALAM DAN KEHIDUPAN MENURUT


PANDANGAN FILSAFAT PENDIDIKAN
IDEALISME,REALISME,MATERIALISE,PRAGMATISE,EKSISTENSI
ALISME,PROGREALIALISME,ESENSIALISME,DAN
REKONTRUKSIANISME,SERTA KAITANNYA DENGAN
PELAKSANAAN PENDIDIKAN)
Satu-satunya konklusi yang benar adalah faham bahwa semua benda yang
diketahui itu diketahui; dan konklusi seperti ini adalah truism, yakni tidak membawa
hal baru atau bahwa kesadaran adalah suatu unsur dari pengetahuan kita. Akan
tetapi, secara mendasar manusia dipandang hanya sebagai materi, yakni hasil dari
proses-proses unsur kimia.filsafat eksistensialisme memberikan kritik terhadap
pandangan seperti ini. Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa
kebenaran dari segala sesuatu berdasarkan kepada manfaat yang diberikannya
Sesuatu hal ini dinilai dari kebergunaannya bagi tindakan manusia untuk
kehidupannya. Pandangan ini menyatakan bahwa kenyataan dari dunia yang terlihat
oleh manusia merupakan fakta-fakta yang bersifat nyata, terpisah satu sama lain dan
individual.

KESIMPULAN PRESENTASI “KELOMPOK 4”

(NILAI-NILAI PANCASILA YANG DITUANGKAN DALAM KELIMA


SILA PANCASILA SEBAGAI DASAR HIDUP DAN KAITANNYA
DENGAN PENDIDIKAN DAN NILAI)
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab menunjukkan bahwa manusia
diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk
Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan nilai tersebut, dikembangkan sikap saling
mencintai sesama manusia, sikap tenggang rasa dan sikap tidak semena-mena
terhadap orang lain. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, mengandung
pemahaman hukum bahwa setiap warga Indonesia lebih mengutamakan prinsip
manusia yang beradab dalam lingkup nilai keadilan. Dalam pandangan Mochtar
Kusumaatmadja, nilai kesatuan dan persatuan mengamanatkan bahwa hukum
Indonesia harus merupakan hukum nasional yang berlaku bagi seluruh rakyat
Indonesia.
KESIMPULAN PRESENTASI “KELOMPOK 5”

(PENGERTIAN, TUJUAN, PILAR, ALIRAN-ALIRAN DAN


LINGKUNGAN PENDIDIKAN)
Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan
anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah
kedewasaan. Pendidikan adalah pemimpin yang diberikan dengan sengaja oleh
orang dewasa kepada anak-anak dlaam pertumbuhannya (Jasmani dan Rohani) agar
berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat. Aliran-aliran pendidikan adalah
pemikiran-pemikiran yang membawa pembahuruan bagi pendidikan. Sejak dulu,
kini maupun di masa depan pendidikan itu selalu mengalami perkembangan seiring
dengan perkembangan social budaya dala perkembangan iptek.

KESIMPULAN PRESENTASI “KELOMPOK 6”

(DIMENSI KEMANUSIAAN DAN PENGEMBANGANNYA DALAM


PRAKTEK PELAKSANAAN PENDIDIKAN)
Jadi pelita hati atau hati nurani menunjukkan bahwa kata hati itu adalah
kemampuan pada diri manusia yang memberi penerangan tentang baik buruknya
perbuatannya sebagai manusia. Orang yang tidak memiliki pertimbangan dan
kemampuan untuk mengambil keputusan tentang yang baik/benar dan yang
buruk/salah ataupun kemampuan dalam mengambil keputusan tersebut hanya dari
sudut pandangan tertentu (misalnya sudut kepentingan diri), dikatakan bahwa kata
hatinya tidak cukup tajam. Dapat disimpulkan bahwa kata hati itu adalah
kemampuan membuat keputusan tentang yang baik/benar dan yang buruk/salah
bagi manusia sebagai manusia. Jika kata hati diartikan sebagai bentuk pengertian
yang menyertai perbuatan, maka yang dimaksud dengan moral (yang sering juga
disebut etika) adalah perbuatan itu sendiri.

KESIMPULAN PRESENTASI “KELOMPOK 7”


Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau
hakikat merupakan landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat. Landasan
filosofis sebagai salah satu fondasi dalam pelaksanaan pendidikan hidup sebagai
sistem nilai yang dipegang teguh bukan semata-mata terdapat Dengan agama dapat
memberikan bimbingan dalam hidup Selain itu, moral juga merupakan seperangkat
keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan
apa yang seharusnya dilakukan. Moral dapat diartikan sebagai sarana untuk
mengukur benar tidaknya atau baik berarti dari segi moral satu perbuatan atau
keseluruhan asas dan nilai tersebut.Landasan sosiologi merupakan pertimbangan
atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang
berlangsung dalam latar interaksi penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan
dapat terhindar dari berbagai Peranan landasan hukum dalam pendidikan adalah
memberikan rambu-rambu tentang bagaimana pelaksanaan system pendidikan dan
managemen pendidikan dilaksanakan selaras dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai