KELOMPOK 3 :
Berbagai jenis sekolah dan perguruan tinggi telah kita dirikan, sesuai dengan suasana
baru pendidikan agar kita tidak tertinggal jauh dari negara-negara lain, yang sudah
maju pendidikannya. Kurikulum pendidikan telah beberapa kali disempurnakan, cara
berpikir masyarakat telah berubah maju. Sistem, teori, dan filsafat pendidikan telah
disesuaikan dengan situasi pendidikan kondisi abad komputer danteknologi
(cybernitica) sehingga dengan dunia pendidikan kita sendiri akan melahirkan generasi
baru Indonesia, yaitu manusia yang cerdas dan bertakwa kepada Yang Maha Kuasa.
C. PENGERTIANPRAGMATISME
Pragmatisme berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti tindakan (practice) atau
perbuatan (action). Sedangkan Isme artinya aliran atau ajaran atau paham. Dengan demikian
Pragmatisme berarti suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar apa yang membuktikan dirinya
sebagai benar dengan perantaraan akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis. Pragmatisme
adalah aliran pemikiran yang memandang bahwa kebenaran tidak hanya dalam ucapan, dalil atau
teori, tetapi lebih pada faedah atau tindakan bagi kehidupan manusia.
Pada awal perkembangannya, pragmatisme lebih merupakan suatu usaha-usaha untuk menyatukan
ilmu pengetahuan dan filsafat agar filsafat dapat menjadi ilmiah dan berguna bagi kehidupan praktis
manusia. Sehubungan dengan usaha tersebut, pragmatisme akhirnya berkembang menjadi suatu
metoda untuk memecahkan berbagai perdebatan filosofismetafisik yang tiada henti-hentinya,
pragmatisme menemukan suatu metoda yang spesifik, yaitu dengan mencari konsekwensi praktis dari
setiap konsep atau gagasan dan pendirian yang dianut masing-masing pihak.
D. TOKOH-TOKOH FILSAFAT PRAGMATISME
4. INSTRUMENTALISME
John Dewey lebih suka menamakan cara penggambarannya mengenai pragmatisme
dengan memakai istilah pragmatisme dengan instrumentalisme, untuk memberikan tekanan
pada hubungan antara ajarannya dengan tori biologi tentang evolusi. John Dewey
memandang tiap-tiap organisme berada dalam keadaan perjuangan yang berlangsung terus
menerus terhadap alam sekitarnya dan mengembangkan berbagai perabot yang
memberikan bantuan dalam perjuangan tersebut.
THANKS!
2. PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN
Filsafat Pendidikan adalah persoalan yang melekat secara kodrati didalam diri
manusia. Pendidikan terjadi ketika manusia berinteraksi dengan dirinya, dengan
masyarakat, dengan alam dan dengan Tuhan. Dengan kata lain, hubungan kodrat antara
pendidikan dan manusia, pada taraf eksternal, bagaikan hubungan antara jiwa dan badan
manusia. Fakta kehidupan demikian mendorong perlunya dibangun kembali filosofi
pendidikan yang sesuai dengan kodrat hidup manusia. Dengan filosofi pendidikan baru
diharapkan penyelenggaraan pendidikan bisa mengharmonisasikan antara tujuan
pendidikan dengan tujuan kehidupan manusia, sehingga jurang pemisah itu bisa juga
dijembatani dan jalan menuju perkembangan kehidupan manusia lebih lapang.
Filsafat adalah induk semua bidang ilmu dan disiplin ilmu pengetahuan,
dengan sudut pandang yang bersifat komprehensif berupa ‘hakikat’ Artinya,
filsafat memandang setiap objek dari segi hakikatnya sedangkan pendidikan
adalah suatu bidang studi sekaligus disiplin ilmu pengetahuan yang persoalan
khususnya adalah ‘menumbuh kembangkan potensi manusia menjadi semakin
dewasa dan matang (maturity human potens)’. Jadi filsafat pendidikan
mempunyai persoalan sentral berupa hakikat pematangan potensi manusia.
KETERKAITAN ANTARA PROSES PENDIDIKAN DAN KEHIDUPAN
PENDIDIKAN
Manusia sebagai penghuni alam jagat ini ternyata banyak mengikut kepada
hukum yang berlaku di alam jagat ini. Namun sebagai makhluk, dia bukanlah sebagai
makhluk-makhluk lain. Ia diberi oleh Tuhan ciri-ciri khusus untuk membolehkannya
memegang jabatan sebagai wakil atau khalifah Allah di atas bumi. Sudah merupakan
suatu kenyataan dalam proses kehidupan manusia, bahwa mereka harus melaksanakan
tugas- tugas hidup yang dilaksanakan dan ditunaikan dengan baik dan sempurna, sejak
zaman kehidupan mereka yang sederhana, dihutan rimba dan digoa batu, atau ditempat
lainnya, sampai kehidupan umat abad 21 ini. Di dalam kehidupan manusia yang
sederhana, mereka bersusah payah dan penuh kesulitan yang beragam dalam
menghadapi perjuangan hidup, bersama dengan hewan dan makhluk lainnya dalam
memperebutkan
Filosof beraliran Rasionalisme yang berkebangsaan Prancis yang dalam usianya
yang sudah lanjut mempertanyakan tentang ada atau tidak ada dirinya. Dia bertanya,
justru karena dia mengerti barang-barang yang infra human, artinya di bawah taraf
manusia, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, tidak dapat bertanya karena tidak
mengerti. Manusia mengerti, manusia menangkap dirinya. Dalam tangkapan itu,
timbullah pertanyaan tentang diri sendiri dan arti hidupnya. Oleh karena itu, wajib bagi
manusia menyadari dengan sungguh-sungguh akan pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan tadi. Proses pemikiran manusia seperti ini dalam kehidupan manusia, juga
mendasari perkembangan filsafat pendidikan atau sebagai dasar filsafat pendidikan.
Dalam perkembangan sejarah umat manusia, maka tampillah manusia-manusia unggul
yang mengadakan perenungan, pemikiran, penganalisisan terhadap problem hidup dan
kehidupan, dan alam semesta.
Manusia sebagai makhluk hidup umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.