“ALIRAN REALIS”
DOSEN PEMBIMBING:
ANGGOTA KELOMPOK 6:
KELAS 1C
FAKULTAS HUKUM
KATA PENGHANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah Aliran Realis ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Prof. Dr
Marwan Mas, S.H., M.H. selaku Dosen mata kuliah Penghantar Ilmu Hukum
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Aliran Realis dan Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Seperti halnya filsafat yang lain, filsafat pendidikan pun bersifat spekulatif,
preskriptif dan analitik. Spekulatif artinya filsafat pendidikan membangun
teori-teori tentang hakikat pendidikan manusia, hakikat masyarakat dan
hakikat dunia. Preskriptif artinya filsafat pendidikan menentukan tujuan
pendidikan yang harus diikuti dan dicapai. Analitik artinya filsafat pendidikan
menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang spekulatif dan perspektif.
Filsafat ilmu pendidikan dapat dibataskan sebagai salah satu bentuk teori
pendidikan yang dihasilkan melalui riset baik kualitatif maupun kuantitatif.
TUJUAN PENULISAN
A. Pengertian Realisme
Istilah realisme berasal dari Bahasa Latin “realis” yang berarti
“sungguh-sungguh, nyata benar “. Realisme adalah filsafat yang
mengangap bahwa terdapat satu dunia eksternal nyata yang dapat
dikenali. Karena itu, realisme berpandangan bahwa objek persepsi
indrawi dan pengertian sungguh-sungguh ada, terlepas dari indra dan
budi yang menangkapnya karena objek itu memang dapat diselidiki,
dianalisis, dipelajari lewat ilmu, dan ditemukan hakikatnya lewat ilmu
filsafat.
Para penganut realisme mengakui bahwa seseorang bisa salah lihat
pada benda-benda atau dia melihat terpengaruh oleh keadaan
sekelilingnya. Namun, mereka paham ada benda yang dianggap
mempunyai wujud tersendiri, ada benda yang tetap kendati diamati.
Sebagai aliran filsafat, realisme berpendirian bahwa yang ada yang
ditangkap pancaindra dan yang konsepnya ada dalam budi itu
memang nyata ada.
Contohnya:
Batu yang tersandung di jalan yang baru dialami memang ada
Ayam berkembang biak dengan cara bertelur. Oleh karena itu,
terbukti adanya telur ayam.
1. Konsep Pendidikan
Berikut ini kita akan membahas konsep pendidikan mengenai
pengertian pendidikan dan gambaran pendidikan menurut masing-
masing bentuk aliran realisme.
1) Realisme Rasional
Realisme klasik berpandangan bahwa manusia sebenarnya
memiliki ciri rasional. Dengan demikian manusia dapat
menjangkau kebenaran umum. Eksistensi Tuhan merupakan
penyebab pertama dan utama realistas alam semesta.
Memperhatikan intelektual adalah penting bukan saja sebagai
tujuan melainkan sebagai alat untuk memecahkan masalah.
Menurut realisme klasik pengamalan manusia penting bagi
pendidikan. Menurut Aristoteles, terdapat aturan moral universal
yang diperoleh dengan akal dan mengikat manusia sebagai
mahluk social. Manusia sempurna menurutnya adalah manusia
sempurna yang mengambil jalan tengah. Konsep pendidikan
pada anak bahwa anak harus diajarkan ukuran moral yang
absolut dan universal karena baik dan benar adalah untuk
seluruh umat manusia. Kebiasaan baik harus dipelajari karena
kebaikan tidak datang dengan sendirinya.
Sedangkan menurut realisme religious bahwa kenyataan itu
dipandang berbentuk natural dan supernatural. Pndangan
filsafat ini menitik beratkan pada hakikat kebenaran dan
kebaikan. Pendidikan merupakan suatu proses untuk
meningkatkan diri guna mencapai kebenaran abadi. Kebenaran
bukan dibuat melainkan sudah ditentukan dan belajar harus
mencerminkan kebenaran itu. Menurut Cornerius pendidikan
harus universal, seragam dan merupakan suatu kewajiban
dimulai dengan pendidikan yang lebih rendah.
2) Realisme Natural
Menurut realisme natural pengetahuan yang diakui adalah
pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman empiris
dengan jalan observasi atau pengamatan indera. Para pengikut
realisme natural mengikuti teori pengetahuan empirisme yang
mengatakan pengalaman merupakan factor fundamental dalam
pengetahuan dan merupakan sumber pengetahuan manusia.
Pendidikan berkaitan dengan dunia di sini dan sekarang. Dunia
diatur oleh hokum alam. Pendidikan menurut aliran realisme
natural haruslah ilmiah dan yang menjadi objeknya adalah
kenyataan dalam alam.
3) Realisme Kritis
Menurut pandangan Breed filsafat pendidikan hendaknya
harmoni dengan prinsip-prinsip demokrasi. Pendidikan sebagai
pertumbuhan harus diartikan sebagai pengarah terhadap
tuntunan social dan individual. Menurut Imanuel Kant,
pengetahuan mulai dari pengalaman namun tidak semuanya
dari pengalaman. Pikiran tanpa isi adalah kosong dan
tanggapan tanpa konsepsi adalah buta.
Menurut Henderson ke semua bentuk aliran realisme
pendidikan menyetujui bahwa:
a. Proses pendidikan berpusat pada tugas mengembangkan
laki-laki dan wanita menjadi hebat.
b. Tugas manusia di dunia adalah memajukan keadilan dan
kesejahteraan umum.
c. Tujuan akhir pendidikan adalah memecahkan masalah-
masalah pendidikan.
2. Kedudukan guru dan siswa
1) Guru adalah pengelola KBM di dalam kelas (classroom is
teachercentered), guru penentu materi pelajaran, guru harus
menggunakan minat siswa yang berhubungan dengan mata
pelajaran, dan membuat mata pelajaran sebagai sesuatu yang
kongkret untuk dialami siswa.
2) Siswa berperan untuk menguasai pengetahuan yang
diandalkan, siswa harus taat pada aturan dan disiplin, sebab
aturan yang baik sangat diperlukan untuk belajar, dan
memperoleh disiplin melalui ganjaran dan prestasi.
3. Tujuan Pendidikan
1) Tujuan pendidikan realisme adalah untuk “penyesuaian diri
dalam kehidupan dan mampu melaksanakan tanggung jawab
social.
2) Pendidikan bertujuan agar siswa dapat bertahan hidup di dunia
yang bersifat alamiah, memperoleh keamanan dan hidup
bahagia, dengan jalan memberikan pengetahuan esensial
kepada siswa.
3) Pengetahuan tersebut akan memberikan keterampilan-
keterampilan yang penting untuk memperoleh keamanan dan
hidup bahagia.
4. Metode Pendidikan
1) Pembiasaan merupakan metode utama bagi fisuf penganut
behaviorisme.
2) Metode mengajar yang disarankan bersifat otoriter. Guru
mewajibkan siswa untuk dapat menghafal, menjelaskan, dan
membandingkan fakta-fakta, menginterprestasi hubungan-
hubungan, dan mengambil kesimpulan makna-makna baru.
5. Evaluasi
1) Guru harus menggunakan metode-metode objektif dengan
mengevaluasi dan memberikan jenis tes yang memungkinkan
untuk dapat mengukur secara tepat pemahaman siswa tentang
materi-materi esensial.
2) Untuk tujuan motivasi guru memberikan ganjaran terhadap
siswa yang mencapai sukses.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat pendidikan adalah aplikasi dari filsafat umum
dalam pendidikan
Aliran filsafat realisme adalah salah satu aliran filsafat
dan kedudukan filsafat realisme merupakan terapan dari
filsafat umum, maka kedudukan filsafat realisme dalam
sistematika filsafat merupakan cabang dari sistematika
filsafat itu sendiri.
Aliran filsafat realisme berpendirian bahwa pengetahuan
manusia itu adalah gambaran yang baik dan tepat dari
kebenaran.
Konsep filsafat menurut aliran realisme adalah:
(1) Metafisika-realisme
(2) Humanologi-realisme
(3) Epistemologi-realisme
(4) Aksiologi-realisme
1) Realisme Rasional
2) Realisme Natural
3) Realisme Kritis
DAFTAR PUSTAKA