Anda di halaman 1dari 21

“FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME”

Dosen Pengampu:
Dra. Fatria Dewi, M.Pd.

REGULER C
KELOMPOK 3
Latarbelakang Pemikiran Landasan Filosofis
Filsafat pendidikan merupakan aplikasi dari filsafat umum. Filsafat ini
mendalami dan menyelidiki hakikat pendidikan serta kaitannya dengan latar
belakang, tujuan, cara dan hasil yang bersangkut paut dengan struktur
kegunannya.

Oleh karena itu, filsafat pendidikan memiliki kaitan dengan pendidikan


modern antara satu sama lain. Demikian makalah ini dibuat untuk
membahas aliran filsafat pendidikan realisme ditinjau dari ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.
Pengertian Realisme
Realisme dalam pengertian filsafat beranggapan
bahwa semua benda semua objek
panca indera kita adalah real/nyata, tanpa ada
hubungannya dengan pikiran kita, persepsi kita,
benda itu tetap ada terlepas dari kenyataan jika benda
itu kita ketahui. Realisme merupakan suatu aliran
filsafat yang menyatakan bahwa objek-objek yang
kita serap lewat indra adalah nyata dalam diri objek
tersebut. Objek-objek tersebut tidak bergantung pada
subjek yang mengetahui atau dengan kata lain tidak
bergantung pada pikiran subjek. Pikiran dan dunia
luar saling berinteraksi, tetapi interaksi tersebut
memengaruhi sifat dasar dunia tersebut.
Filsafat pendidikan adalah
sebuah pelajaran dimana salah
satu dari cabang filsafat. Di dalam
filsafat pendidikan terdapat
banyak sekali aliran, salah
satunya adalah Aliran filsafat
pendidikan Realisme.
Berikut adalah pendapat pendapat dari banyak tokoh mengenai filsafat :
1. Aquinas
Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal pada abad pertengahan. Pemikirannya yang
terkenal adalah merumuskan etika dan doktrin gereja.
Realisme menyatakan bahwa :
(1) ada dunia keberadaannya nyata, real, objek, bukan bayangan.
(2) pikiran atau rasio manusia dapat mengetahui tentang dunia nyata.
(3) seperti itu pengetahuan adalah panduan yang paling dapat diandalkan untuk perilaku individu dan sosial.
Awal dari prinsip-prinsip ini, kita dapat memeriksa implikasi pendidikan realisme.
2. Aristoteles
Aristoteles (384-322 SM) seorang filsuf yunani kuno. Ia menulis berbagai subjek yang berbeda, di antaranya
fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi, zoologi, serta tentu saja filsafat. Semua
yang di tulisnya kelak menjadi disiplin ilmu .
3. Broudy
Harry Broudy di lahirkan daerah Polandia dari keluarga Yahudi yang berada, anak sulung dari empat bersaudara
dan mengawali pendidikannya di Cheder (ruang belajar khas warga Yahudi) tradisional. Harry Broudy secara eksplisit
menekankan bahwa masyarakat mempunyai hak dengan mengabaikan keterlibatan pemerintah, yang akan membawa
pendidikan formal di bawah wilayah hukumnya karena ini merupakan suatu lembaga atau institusi sosial.
Pengertian Pendidikan
a. Pendidikan adalah proses akulturasi-akulturasi pada anggota-anggota
masyarakat yang masih muda oleh anggot-anggota masyrakat yang lebih tua.

b. Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan


anak didik. Pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahaun, sikap,
kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi
muda. Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola-pola kelakuan
manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat.

c. Pendidikan secara khusus, langeveld mengemukakan bahwa pendidikan


adalah bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum
dewasa untuk mencapai kedewasaannya. Pendidikan secara luas adalah usaha
manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, yang berlangsung
sepanjang hayat.
Epistemologi Realisme

Dalam perspektif epistemologi aliran realisme menyatakan


bahwa hubungan antara subjek dan objek diterangkan sebagai
hubungan dimana subjek mendapatkan pengetahuan tentang objek
murni karena pengaruh objek itu sendiri dan tidak tergantung oleh
si subjek. Realisme mempercayai pengetahuan yang didapatkan
berasal dari hal-hal nyata yang ada di sekitar manusia, bukan
berasal dari pemikiran manusia. Dan pengetahuan manusia yang
dipengaruhi oleh alam bukan alam yang dipengaruhi oleh
alam.ologi berasal dari bahasa yunani, yaitu Ontos: being, dan Logos:logic.
Jadi, ontologi adalah the theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai
keberadaan) atau ilmu tentang yang ada. Ontologi diartikan sebagai suatu cabang
metafisika yang berhubungan dengan kajian mengenai eksistensi itu sendiri.
Ontologi mengkaji sesuai yang ada, sepanjang sesuatu itu ada.
Ontologi Realisme
Realisme secara ontologi diartikan bahwa semua
benda di alam ini tidak ada yang mempunyai roh.
Menurut Smith, bagi kaum realis, realitas berhubungan
dengan apa yang disebut filsuf sebagai ‘alam’ atau pola
invarian dalam realitas yang memberikan berbagai
macam contoh yang tidak terbatas dari berbagai macam
hal.
• . Aksiologi Realisme
Aspek aksiologis banyak berkaitan dengan bidang
nilai. Dalam pendidikan tidak hanya berbicara
mengenai proses transfer pengetahuan, melainkan
juga menyangkut penanaman nilai. Dalam kaitan
dengan nilai, pandangan Realisme menyatakan
bahwa nilai bersifat absolut, abadi namun tetap
mengikuti hukum alam yang berlaku.
Melalui konsep nilainya tersebut kelompok realis juga
menyatakan bahwa mata pelajaran yang dilaksanakan
disekolah pada intinya adalah untuk menerangkan
realitas objektif dunia, sehingga studi-studi disekolah
lebih banyak didasarkan pada kajian-kajian ilmu
kealaman atau sains. theory of being qua being (teori tentang
keberadaan sebagai keberadaan) atau ilmu tentang yang ada. Ontologi
diartikan sebagai suatu cabang metafisika yang berhubungan dengan
kajian mengenai eksistensi itu sendiri. Ontologi mengkaji sesuai yang
ada, sepanjang sesuatu itu ada.
Hubungan antara filsafat pendidikan dan realisme
Realisme merupakan aliran filsafat yang memiliki beraneka ragam bentuk.
Kneller membagi realisme menjadi dua bentuk, yaitu : 1) Realisme Rasional, 2)
Realisme Naturalis
1.Realisme Rasional
Realisme rasional dapat didefinisikan pada dua aliran, yaitu realisme klasik
dan realisme religius. Bentuk utama dari realisme religius ialah “Scholastisisme”.
Realisme klasik ialah filsafat Yunani yang pertama kali dikembangkan oleh
Aristoteles, sedangkan realisme religius, terutama Scholatisisme oleh Thomas
Aquina, dengan menggunakan filsafat Aristoteles dalam membahas teologi gereja.
Thomas Aquina menciptakan filsafat baru dalam agama kristen, yang disebut
tomisme, pada saat filsafat gereja dikuasai oleh neoplatonisme yang dipelopori oleh
Plotinus.
Beberapa prinsip mengajar yang dikemukakan oleh Comenius pada realisme rasional adalah
sebagai berikut :
a) Pelajaran harus didasarkan pada minat siswa keberhasilan dalam belajar tidak karena dipaksakan
dari luar, melainkan merupakan suatu hasil perkembangan dari dalam pribadinya.
b) Pada waktu permulaan belajar, guru harus menyusun out line secara garis besar dari setiap
mata pelajaran.
c) Guru harus menyiapkan dan menyampaikan informasi tentang garis-garis besar pelajaran
sebelum pelajaran dimulai, atau pada waktu permulaan pelajaran.
d) Kelas harus diisi dengan gambar-gambar, peta, motto, dan sejenisnya yang berkaitan dengan
rencana pelajaran yang akan diberikan.
2. Realisme Natural Ilmiah

Menurut realisme natural ilmiah, filsafat mencoba meniru


objektivitas sains. Karena dunia sekitar manusia nyata, maka tugas
sains lah untuk meneliti sifat-sifatnya. Tugas filsafat mengkordinasikan
konsep-konsep dan temuan-temuan sains yang berlainan dan berbeda-
beda. Teori kebenaran yang dipergunakan oleh kaum realisme
natural ilmiah adalah teori “korespondensi” tentang kebenaran,
yang menyatakan bahwa kebenaran itu adalah persesuaian
terhadap fakta dengan situasi yang nyata, kebenaran merupakan
persesuaian antara pernyataan mengenai fakta dengan faktanya sendiri,
atau antara fikiran dengan realitas situasi lingkungannya
Tujuan Pendidikan
a).kedudukan siswa
Dalam hal pelajaran, menguasai pengetahuan yang handal, dapat dipercaya. Dalam hal
disiplin, peraturan yang baik adalah esensial untuk belajar. Disiplin mental dan moral
dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang baik.

b). peran guru


Menguasai pengetahuan, terampil dalam teknik mengajar dan dengan keras menuntut prestasi dari
siswa.
c). Kurikulum
Kurikulum komprehensif mencakup semua pengetahuan yang berguna. Berisikan
pengetahuan liberal dan pengetahuan praktis.

d).Metode
Belajar tergantung pada pengalaman, baik langsung atau tidak langsung. Metode
penyampaian harus logis dan psikologis. Metode Conditioning (SR) merupakan metode
utama bagi realisme sebagai pengikut behaviorisme.
Pengetahuan Filsafat Pendidikan Realisme
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari
oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi,
hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian
adalah benar atau berguna.
• Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui
dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika
seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian
tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya
ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan
pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Nilai Filsafat Pendidikan Realisme

Penganut aliran realisme sependapat dengan


penganut idealis bahwa nilai yang mendasar
adalah pada dasarnya permanen, tapi mereka
berbeda diantara mereka sendiri dan alasan
mereka. Realis klasik sependapat dengan
Aristoteles bahwa ada undang-undang
moral universal, tersedia untuk berbagai alasan
dan mengikat pada seluruh rasional manusia.
Pendidikan dalam Realisme
1. Pendidikan Sebagai Institusi Sosial
pendidikan adalah kebutuhan dasar dan hak yang mendasar bagi manusia dan kewajiban
penting bagi semua masyarakat untuk memastikan bahwa semua anak-anak dilahirkan dengan
pendidikan yang baik.
2. Siswa
Siswa berperan untuk menguasai pengetahuan yang diandalkan, siswa harus taat pada aturan dan
disiplin, sebab aturan yang baik sangat diperlukan untuk belajar. Siswa memperoleh disiplin
melalui ganjaran dan prestasi.
3. Tujuan pendidikan realisme
adalah untuk penyesuaian diri dalam hidup dan mampu melaksanakan tanggung jawab sosial.
Pendidikan bertujuan agar siswa dapat bertahan hidup di dunia yang bersifat alamiah, memperoleh
keamanan dan hidup bahagia, dengan jalan memberikan pengetahuan esensial kepada siswa.
Pengetahuan tersebut akan memberikan keterampilan-keterampilan yang penting untuk memperoleh
keamanan dan hidup bahagia
4.Proses Pendidikan
a. Kurikulum
Kurikulum pendidikan sebaiknya meliputi :
a) Sains dan Matematika.
b) Ilmu-ilmu kemanusiaan dan social.
c) Nilai-nilai.
kurikulum harus berisi pengetahuan dan nilai-nilai esensial agar siswa dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan alam, masyarakat, dan kebudayaannya.
b. Metode Pendidikan
Pembiasaan merupakan metode utama bagi filsuf penganut behaviorisme Metode mengajar yang
disarankan bersifat otoriter. Guru mewajibkan siswa untuk dapat menghafal, menjelaskan, dan
membandingkan fakta-fakta, menginterprestasi hubungan-hubungan, dan mengambil kesimpulan makna-
makna baru.
c. Evaluasi Guru
Harus menggunakan metode-metode objektif dengan mengevaluasi dan memberikan jenis tes yang
memungkinkan untuk dapat mengukur secara tepat pemahaman siswa tentang materi-materi esensial.
Untuk tujuan motivasi guru memberikan ganjaran terhadap siswa yang mencapai sukses.
Potret Guru dalam Filsafat Pendidikan Realisme
Potret guru realisme adalah penggambaran guru filsafat pendidikan
realisme dalam ilmu pengetahuan yang mempersoalkan objek pengetahuan
manusia. Aliran ini memandang bahawa objek pengetahuan manusia berada
diluar diri manusia.
• Peran guru yang realis adalah menguasai pengetahuan, keterampilan
teknik-teknik Pendidikan dengan kewenangan untuk mencapai hasil
Pendidikan yang di bebankan kepadanya.
• Guru adalah pengelolah KBM di dalam kelas (classroom is teacher
centered). Guru penentu materi pelajaran, guru harus mengunakan minat
siswa yang berhubungan dengan mata pelajaran sebagai sesuatu yang
kongkreat untuk di alami siswa.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Realisme berpendapat bahwa hakikat realitas
adalah terdiri atas dunia fisik dan dunia rohani. Realisme membagi realitas
menjadi dua bagian, yang subjek yang menyadari dan mengetahui disatu pihak
dan dipihak lainnya adalah adanya realita diluar manusia yang dapat dijadikan
sebagai objek pengetahuan manusia. Bahan pendidikan yang esensial bagi aliran
realism klasik adalah pengalaman manusia. Yang esensial adalah apa yang
merupakan penyatuan dan pengulangan dari pengalaman manusia. Sedangkan
Menurut realisme ilmiah, pengetahuan yang shahih adalah pengetahuan yang
diperolah melalui pengalaman empiris, dengan jalan observasi, atau penginderaan.
Implikasinya Realisme dalam pendidikan adalah kebutuhan dasar dan hak yang
mendasar bagi manusia dan kewajiban penting bagi semua masyarakat untuk
memastikan bahwa semua anak-anak dilahirkan dengan pendidikan yang baik.
sSARAN
Pepatah bijak mengatakan bahwasanya orang mengkritik kita, diartikan juga
bahwa orang tersebut sayang pada kita. Begitupun kami sampaikan apa yang
menjadi keinginan kami terhadap pembelajaran Filsafat Pendidikan yaitu ingin lebih
baik dan menambah pengetahuan akan filsafat. Dan semoga ini semua bisa menjadi
hal pembangun di masa yang akan datang bagi kita semua.
Sudah selayaknya kita mengoptimalkan akal ini untuk berfikir, jangan
sampai kita terus memanjakan akal ini dengan berfikir hal –hal yang mudah,
sekali –kali marilah kita belajar Filsafat, agar akal ini mampu berkembang dan
berfikir secara dalam. Ingatlah perkataan dari KH. Abdul Rahmat bahwa
seorang pahlawan itu adalah orang yang mampu berfikir secara dalam dan
mempunyai pandangan yang luas.
DILANGIT ADA PELANGI
TAK LUPA KU HITUNG WARNANYA
CUKUP SEKIAN DARI KAMI
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai