System filsafat pendidikan adalah kata system yang berasal dari Bahasa Yunani yaitu Systema
yang berarti cara atau strategi.Dan dalam Bahasa Inggris ,System yang berarati susunan jaringan
cara.
Sedangkan pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu keegiatan yang dilakukan secara sadar
dan disengaja serta penuh tanggung jawab,yang dilakukan orang dewasa kepada anak sehingga
menimbulkan ingteraksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan
Pancasila merupakan sumber dari segala gagasan mengenai wujud manusia dan masyarakat yang
dianggap baik,sumber dari agama sumber yang menjadi pangkal serta muara dari setiap
keputusan dan tindakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
KELOMPOK 2
Hubungan filsafat dengan pendidikan filsafat sangat lah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan
pedoman suatu system pendidikan. Menurut Jalaludin dan Idi (2007) filsafat pendidikan
merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk
menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmonisakan serta menerangkan nilai
nilai dan tujuan yang ingin dicapai.
KELOMPOK 3
Idialisme adalah suatu aturan filsafat yang yang paling tua yang umumnya disandarkan dengan
filsuf besar Plato.Aturan ini memiliki suatu keayakinan bahwa realitas ini terdiri dari substansi
sebagaimana ide-ide atau spirt.Aturan filsafat Plato percaya bahwa disana terdapat kebenaran
yang universal dan dapat disetujui oleh semua orang.
Tokoh-tokoh aliran Idealisme
1. Agar anak didik bisa menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna memiliki
kepribadian humoris,dan pada akhirnya diharapkan dapat membantu individu lainnya.
2. Perlunya persaudaraan antara manusia
Realisme sangat bertolak belakang dengan idealisme karena realisme memandang suatu bukti
nyata sedeangkan idealisme hanya dalam akar pemikiran manusia.
1. Realisme klasik/rasional
2. Realisme alam/religious
1. Aristoteles
3. William Mc Gucken
Tidak ada tujuan hidup maka tidak ada pula tujuan pendidikan
4. Fraros Bacon
5. John Lock
Pengetahuan manusia itu seperti batu keras yang terteter air,lama kelamaan akan cekung,seperti
akal manusia yang sering diasah
Metearilisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan
benar-benar adalah materi.Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena
adalah hasil interaksi material.Materi adalah satu-satunya substansi
Tokoh-tokoh materialism
1. Epikuros
KELOMPOK 4
Menurut Keraf
Secara etimologis ,kata Pragmatisme berasal ari Bahasa Yunani yaiti Pragma.Ada pula yang
menyebut dengan istilah Pragmatikos yang berarti tindakan atau aksi.Pragmatisme berarti
filsafat atau pemikiran tentang tindakan.
Beliau menegaskan bahwa fungus organ pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran
pokok dan ilmu pengetahuan dalam artinya yaitu ilmu-ilmu yang kita pelajari dari seseorang dan
pemikiran kita.
KELOMPOK 5
Perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad ke-20. Perenialisme
berasal dari kata perennial yang berarti abadi, kekal atau selalu. Perenialisme lahir sebagai suatu
reaksi terhadap pendidikan progresif.
03). Tugas pendidikan adalah memberikan pengetahuan tentang kebenaran yang pasti, dan abadi
memastiakn bahwa para siswa memperoleh pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau gagasan-
gagasan besar yang tidak berubah.
Esensialismeadalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada
sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme muncul pada zaman Renaissance dengan ciri-
ciri utama yang berbeda dengan progresivisme. Perbedaan yang utama ialah dalam memberikan
dasar berpijak padaa pendidikan yang penuh fleksibilitas, terbuka untuk perubahan, toleran dan
tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu.
Idealism dan realism adalah aliran filsafat yang membentuk corak esensialisme. Dua aliran ini
bertemu sebagai pendukung esensialisme, akan tetapi tidak lebur menjadi satu dan tidak
melepaskan sifatnya yang utama pada dirinya masing-masing.
Tujuan pendidikan esensialisme adalah menyampaikan warisan budaya dan sejarah melalui suatu
inti pengetahuan yang telah terhimpun, dasar bertahan sepanjang waktu untuk diketahui oleh
semua orang. Pengetahuan ini diikuti oleh keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang tepat untuk
membentuk unsur-unsur yang inti (esensialisme) sebuah pendidikan sehingga pendidikan
bertujuan mencapai standart akademik yang tinggi, pengembangan intelek atau kecerdasan.
Aliran rekostruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Aliran rekonstruksionisme,
pada prinsipnya sepaham dengan aliran perenialisme, yaitu hendak menyatakan krisis
kebudayaan modern. Kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan sekarang merupakan
zama yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh kehancuran, kebingungan, dan
kesimpangsiuran.
meninjau kembali penyusunan kurikulum, isi pelajaran, metode yang dipakai, struktur
administrasi, dan cara bagaimana guru dilatih.
Tujuan akhir pendidikan dari aliran rekonstruksionisme adalah terciptanya masyarakat baru,
yaitu sesuatu masyarakat global yang saling ketergantungan dan menyusun kembali penataaan
ulang atau merekonstruksi masyarakat.
KELOMPOK 6
Pengertian filsafat pancasila dapat dipandang dari dua sisi yaitu filsafat pancasila sebagai objek
dan filsafat pancasila sebagai subjek.Filsafat pancasila sebagai objek menurut Prof.Notonagoro
adalah ilmu filsafat yang objeknya pancasila dasar filsafat,asas kerohanian,ideologi Negara
Republik Indonesia.Tujuannya untuk memperoleh pengetahuan yang sedalam-dalamnya
mengenai Pancasila itu sendiri.
Ciri dan kepribadian masyarakat,bangsa dan Negara Indonesia dicerminkan dari nilai yang
terkandung dalam Pancasila.Bangsa Indonesia memiliki pandangan hidup,filsafat hidup dan
pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegar.Nilai-nilai kenegaraan
dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukan hanya merupakan hasil
konseptual seseorang melainkan karya besar bangsa Indonesia.
KELOMPOK 7
Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakekat
Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Menurut Titus (Kaelan, 2007:15) .
Landasan filosofil pendidikan nasional adalah pancasila sebagai mana tercantum dalam
pembuaan undang-undang dasar 1945. Landasan filosofil pendidikan nasional berasumsi sebagai
berikut :
Integral
Etis
Religius
KELOMPOK 8
Menurut bahasa belanda, Pendidikan berasal dari kata Ofvooden yang artinya memberi makan.
Menurut mereka semua yang diberi makan akan tumbuh dan berkembang. Sedangkan dalam
Bahasa Inggris, Pendidikan adalah Education, yang artinya adalah The process of training and
developing the knowledge, Skill, Mind, Character, by Formal Schooling, Teaching, Training,
(Neufeldt and Guralnik. 1996). Yang artinya proses pelatihan dan pengembangan pengetahuan,
keterampilan, pikiran, karakter, melalui sekolah formal, pengajaran, dan pelatihan. Menurut
bahasa jerman pendidikan berasal dari kata Zie Chung, artinya membawa keluar. Sedangkan
menurut bahasa romawi kuno pendidikan adalah educare, artinya menarik keluar.
Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki potensi spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Achmad
Munib, 2004).
Adapun pengertian menurut para beberapa ahli :
1. Menurut Undang - Undang No. 20 Tahun 2003.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Jhon Deway ( 2003 : 69 )
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan. Kecakapan Fundamental secara
intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
3. J.J. Rosseau ( 2003 : 69 )
Pendidikan merupakan memberikan kita pembekalan yang tidak ada pada masa kanak -
kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada masa dewasa.
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan proses, cara,
perbuatan mendidik.
Beberapa asumsi dasar yang berkenaan dengan hakikat pendidikan tersebut dinyatakan oleh
Raka Joni, sebagai berikut :
1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh keseimbangan antara
kedaulatan subjek didik dengan tenaga didik atau guru.
2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan hidup yang
mengalami perubahan yang semakin pesat.
3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi.
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup.
5. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip - prinsip ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam pembentukan manusia seutuhnya.
KELOMPOK 9
Tidak ada orang yang dilahirkan persis sama, walaupun pada anak kembar sekalipun. Jadi dari
lahir masing-masing sudah ada pembawaannya, tidak ada duanya. Demikian juga dengan apa
yang mereka alami dari lingkungan.
B. Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia itu adalah makhluk sosial dan sekaligus makhluk individu, sebagai manusia dia kedua-
duanya dalam kesatuannya sebagai suatu pribadi. Sebagai makhluk sosial individualitasnya
hendaknya tetap terpelihara secara utuh.
Manusia susila adalah manusia yang memiliki, menghayati, dan melakukan nilai-nilai
kemanusiaan.
Arbi (1988, 135-136) mengemukakan bahwa yang mungkin menjadi persoalan bagi orang
adalah, apakah sekolah akan mengajarkan sesuai pengetahuan belaka atau juga harus sampai
kepada instansi, penerimaan atau pemantapan dan penguatan penerimaan pernyataan-pernyataan
dan sistem kepercayaan agama tertentu.
Pengembangan diri sebagai makhluk individu, berarti pendidikan membantu anak itu menjadi
dirinya sendiri, dia dikembangkan menjadi suatu pribadi yang utuh karena tidak ada orang yang
dilahirkan persis sama, setiap individu itu berbeda.
Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya, tidak dapat mencapai apa
yang diinginkannya secara seorang diri saja. Kehadiran manusia lain di hadapannya bukan saja
penting untuk mencapai tujuan hidupnya tetapi juga merupakan sarana untuk pertumbuhan dan
perkembangan kepribadiannya.
Hanyalah manusia yang dapat menghayati norma-norma dan nilai-nilai di dalam kehidupannya
sehingga manusia mampu menentukan tingkah laku mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Setiap masyarakat dan bangsa mempunyai norma dan nilai tertentu..
D. Pengembangan manusia sebagai makhluk religius
Pendidikan agama lebih dari pengkajian tentang agama, yang dituju bukanlah hanya agar peserta
didik mampu berpikir berbicara tentang agama, melainkan agar mereka berpikir dan merasa
secara keagamaan serta secara sepenuh hati dan taat melakukan ibadah agamanya.
KELOMPOK 10
Pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang
manusia dan makna eksistensi manusia di dunia. Pengertian hakikat manusia berkenaan dengan
“prinsip adanya” manusia. Dengan kata lain, pengertian hakikat manusia adalah seperangkat
gagasan tentang “sesuatu yang olehnya” manusia miliki, karakteristik khas yang memiliki
sesuatu martabat khusus” (Louis Leahy, 1985).
Menurut Raka Joni, hakikat peserta didik didasarkan pada 4 hal yaitu:
a. Peserta didik bertanggung jawab terhadap pendidikan sesuai dengan wawasan pendidikan
seumur hidup.
b. Memiliki potensi baik fisik maupun psikologi yang berbeda-beda sehingga masing-masing
peserta didik merupakan insan yang unik.
c. Pembinaan individual serta perlakuan yang manusiawi.
d. Pada dasarnya merupakan insan yang aktif menghadapi lingkungan.
Dari segi peserta didik guru menjadi tumpuan harapan mencari sumber informasi dan energi bagi
bergeraknya proses pendidikan.
KELOMPOK 11
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat
dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi
penerus dengan jalan pendidikan, baik secara formal maupun informal.