1. ONTOLOGI PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN ONTOLOGI PENDIDIKAN
Istilah “ontologi” berasal dari bahasa Yunani kuno dan tersusun dari dua kata:
ontos (sesuatu yang berwujud) dan logos (ilmu atau teori). Jadi, ontologi dapat
diartikan sebagai ilmu atau teori tentang wujud atau mengenai hakikat yang ada.
Landasan ontologis atau sering juga disebut landasan metafisik merupakan landasan
filsafat yang menunjuk pada keberadaan atau substansi sesuatu. Misalnya, pendidikan
secara ilmiah ditujukan untuk mensistematisasikan konsep-konsep dan praktik
pendidikan yang telah dikaji secara metodologis menjadi suatu bentuk pengetahuan
tersendiri yang disebut Ilmu Pendidikan. Pengetahuan ilmiah mengenai pendidikan
pada hakikatnya dilandasi oleh suatu pemikiran filsafati mengenai manusia sebagai
subjek dan objek pendidikan, pandangan tentang alam semesta; tempat manusia hidup
bersama, dan pandangan tentang Tuhan sebagai pencipta manusia dan alam semesta
tersebut.
Ontologi pendidikan berarti membahas tentang hakikat atau kebenaran
pendidikan. Hakikat pendidikan yang dimaksud adalah tujuan pendidikan, hakikat
pendidik dan peserta didik, serta hakikat kurikulum pendidikan. Ontologi haruslah
berdasar pada fakta, bukan mitos (sesuatu hal yang belum terbukti secara rasional dan
empiris). Ontologi pendidikan mengajarkan untuk memanusiakan manusia. Setiap
lembaga pendidikan haruslah memiliki identitas masing-masing.
3. AKSEKIOLOGI
A. PENGERTIAN AKSEKIOLOGI
Secara etimologis, aksiologi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “axios” yang
berarti nilai dan kata “logos” berarti teori. Jadi aksiologi merupakan cabang filsafat
yang mempelajari nilai. Dengan kata lain, aksiologi adalah teori nilai. Suriasumantri
mendefinisikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan kegunaan dari
pengetahuan yang di peroleh. Aksiologi dalam Kamus Bahasa Indonesia (1995)
adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai
khususnya etika. Sedangkan menurut Wibisono seperti yang dikutip Surajiyo
(2007), aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral
sebagai dasar normatif penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu. Dalam
Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa aksiologi disamakan dengan value and
valuation.
B. IMPLIKASI AKSIKOLOGI Dalam PENDIDIKAN
Implikasi aksiologi dalam dunia pendidikan adalah menguji dan mengintegrasikan
nilai tersebut dalam kehidupan manusia dan membinakannya dalam kepribadian
peserta didik. Memang untuk menjelaskan apakah yang baik itu, benar, buruk dan
jahat bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi, baik, benar, indah dan buruk, dalam arti
mendalam dimaksudnya untuk membina kepribadian ideal anak, jelas merupakan
tugas utama pendidikan.
Pendidikan harus memberikan pemahaman/pengertian baik, benar, bagus, buruk
dan sejenisnya kepada peserta didik secara komprehensif dalam arti dilihat dari segi
etika, estetika, dan nilai sosial. Dalam masyarakat, nilai-nilai itu terintegrasi dan
saling berinteraksi. Nilai-nilai di dalam rumah tangga/keluarga, tetangga, kota, negara
adalah nilai-nilai yang tak mungkin diabaikan dunia pendidikan bahkan sebaliknya
harus mendapat perhatian.