Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KOMUNIKASI ORGANISASI

“IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI”

Oleh
Kelompok 4
Nama anggota :
1. Mutiara Maharani Ahmad (2003050030)
2. Pricila Aurea Mance Usabatan (2003050036)
3. Ridho Zuan Manshurin (2003050037)
4. Adolfus Arung (2003050038)
5. Bernadeta Aprilia Afia Gowa (2003050039)
6. Cicilia Oematan (2003050040)
7. Ade Toty Graciano Rajakota (2003050162)
8. Agatha Dian Permata Evana Feoh (2003050163)
9. Agustianti Karbui (2003050164)
10. Ana Munira (2003050165)
11. Andre Satrio Tupen (2003050166)
12. Angelo Djiling Quintao (2003050167)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas
berkatnya sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah Komunikasi
Organisasi dengan judul “Iklim Komunikasi Organisasi” tepat pada waktunya. Dalam
penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa karya ini jauh dari kata sempurna.

Penyusunan makalah sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan dukungan


dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya. Untuk itu kami pun
tidak lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah membantu kami dalam
rangka menyelesaikan makalah ini.

Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa serta aspek-aspek
lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada saya membuka seluas-luasnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini bisa
bermanfaat dan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat berbagai permasalahan lainnya yang masih berhubungan pada makalah-makalah
berikutnya.

Kupang, 26 September 2021

Penyusun
Kelompok 4

DAFTAR ISI

2
Kata Pengantar.....................................................................................................................2

Daftar isi..............................................................................................................................3

BAB I. Pendahuluan............................................................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................5
D. Manfaat....................................................................................................................5

BAB II. Pembahasan...........................................................................................................6

A. Pengertian Iklim Organisasi....................................................................................6


B. Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi........................................................7
C. Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kepuasan Kerja.................................8
D. Dampak Iklim Terhadap Pengembangan Karir.......................................................13

BAB III. Simpulan...............................................................................................................16

Daftar Pustaka......................................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Komunikasi merupakan aktifitas yang paling mendasar dari manusia. Komunikasi


berperan penting dalam menjembatani manusia dalam berhubungan antara satu dengan yang
lainnya baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam bermasyarakat. Komunikasi juga
berperan besar bagi kelancaran dan keberhasilan suatu organisasi. Komunikasi dalam suatu
organisasi juga merupakan hal utama yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai tujuan
organisasi. Hubungan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan, bawahan dengan
atasan, dan antara bawahan dengan bawahan dalam suatu organisasi sangat berpengaruh
besar dalam menjembatani terciptanya peningkatan produktivitas kerja karyawan di dalam
organisasi tersebut.

Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi disebut dengan komunikasi


organisasi. Adapun tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk saling
pengertian (mutual understanding), sehingga terjadi kesetaraan kerangka referensi (frame of
references) dan kesamaan pengalaman (fields of experiences) diantara anggota organisasi.
Berdasarkan pengalaman- pengalaman komunikasi organisasi yang terjadi, perlahan-lahan
akan membentuk suatu iklim komunikasi organisasi, iklim komunikasi organisasi merupakan
persepsi-persepsi, mengenai pesan dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan yang
terjadi dalam organisasi (Pace dan Faules, 2001: 146).

Keberadaan iklim komunikasi organisasi sangatlah penting. Hal ini dikarenakan iklim
komunikasi organisasi dapat mempengaruhi cara hidup anggotanya, kepada siapa berbicara,
siapa yang disukai, bagaimana kegiatan kerjanya, bagaimana perkembangannya, apa yang
ingin dicapai dan bagaimana cara beradaptasi. Pentingnya iklim komunikasi organisasi
didasari oleh Redding. Redding (dalam Pace dan Faules, 2001: 148) bahkan menyatakan
bahwa iklim (komunikasi) organisasi jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-
teknik komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif. Selain itu,
iklim komunikasi dalam organisasi mempunyai konsekuensi penting bagi peningkatan
motivasi kerja karyawan.

4
Organisasi merupakan suatu sistem, mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan
bersama atau tujuan umum. Organisasi dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi
itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain (Arni Muhammad,
2005: 24). Sebuah organisasi dituntut untuk mencapai tujuan bersama atau tujuan umum,
sehingga memerlukan adanya suatu penerimaan dan pemaknaan pesan yang efektif karena
organisasi terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain demikian pula
dalam antar satu individu dengan lainnya. Sebelum mencapai tujuan bersama atau tujuan
umum, tiap organisasi membutuhkan iklim komunikasi organisasi yang baik, nyaman dan
kondusif, karena dapat memberikan dampak yang positif terhadap motivasi kerja karyawan
dalam mencapai tujuan bersama. Terkait dengan korelasi antara iklim komunikasi organisasi,
Pace dan Faules (2001: 152), menyatakan bahwa alasan lain yang mendukung pentingnya
iklim komunikasi organisasi adalah karena dengan adanya iklim komunikasi organisasi yang
kondusif, nyaman dan positif, maka dipercaya akan meningkatkan motivasi kerja dari para
anggota organisasi atau karyawan perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari iklim organisasi?
2) Apa saja faktor yang mempengaruhi iklim organisasi?
3) Apa hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja?
4) Apa dampak iklim terhadap pengembangan karir?
C. Tujuan
1) Mengetahui dan memahami pengertian dari iklim organisasi
2) Mengetahui dan memahami faktor yang mempengaruhi iklim organisasi
3) Mengetahui dan memahami hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja
4) Mengetahui dan memahami dampak iklim terhadap pengembangan karir
D. Manfaat

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan pembaca tidak hanya sekedar membaca teori dari
iklim komunikasi organisasi. Tetapi diharapkan pembaca juga memahami faktor-faktornya,
hubungan dengan lainnya dan contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Iklim Organisasi


 Menurut Para Ahli :
 Menurut Tagiuri, Iklim Komunikasi Organisasi adalah kualitas yang relatif abadi dari
lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggota-anggotanya, yang
mempengaruhi tingkah laku mereka serta dapat diuraikan dalam istilah nilai-nilai
suatu set karakteristik tertentu dari lingkungan. (Soemirat,Ardianto, Suminar, 1999: p.
69). Taguri melihat iklim sebagai kondisi internal dalam sebuah organisasi, dimana
kondisi itu relatif abadi dan dapat mempengaruhi tingkah laku dari anggotanya.
 Menurut Payne dan Pugh mendefinisikan Sistem organisasi sebagai suatu konsep
yang merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku
dan perasaan anggota terhadap suatu sistem sosial. (Soemirat, Ardianto,
Suminar,1999: p. 69). Payne menggambarkan iklim organisasi sebagai respon dari
anggota terhadap sebuah sistem sosial. Bagaimana anggota organisasi merefleksikan
nilai-nilai sosial,norma maupun tingkah laku dalam sebuah sistem sosial.
 Menurut Hillreiger dan Slocum mengatakan Iklim Komunikasi Organisasi adalah
suatu set atribut organisasi, yang menyebabkan bagaimana berjalannya subsistem
organisasi terhadap anggota dan lingkungannya. (Soemirat, Ardianto, Suminar,1999:
p. 69).
 Menurut Redding mengatakan iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi
kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota
organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi mereka
kebebasan dalam mengambil resiko; mendorong mereka dan memberi mereka
tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka dan menyediakan informasi
yang terbuka dan cukup tentang organisasi; mendengarkan dengan penuh perhatian
serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari anggota
organisasi; secara aktif memberi penyuluhan kepada pra anggota organisasi sehingga
mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan-keputusan
dalam organisasi; dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan
memberi tantangan. (Pace dan Faules, 2002: p.148)

6
 Menurut Pace and Faules mengatakan iklim komunikasi organisasi terdiri dari
persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut
terhadap komunikasi. (Pace dan Faules, 2002:p. 149). Dennis mendefinisikan iklim
komunikasi organisasi sebagai kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai
lingkungan internal organisasi, yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap
pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi.
(Soemirat, Ardianto, Suminar,1999:p.69)
 Menurut Hellriegell dan Slocum (dalam Jewel, 1998 : 374), Iklim Organisasi
merupakan Konsensus dari Persepsi para anggota mengenai bagaimana Organisasi
atau sub sistemnya berurusan dengan anggotanya dan lingkungan luarnya.

Menurut pendapat kami mengenai pengertian dari iklim organisasi itu sendiri ialah
suatu keadaan atau kondisi yang membawa perubahan dalam lingkungan internal terhadap
ciri khas suatu organisasi yang terbentuk dari sikap, perilaku, dan kepribadian anggota-
anggotanya. iklim organisasi adalah hal yang dapat berubah. Tapi biasanya perubahan yang
terjadi berkesinambungan. Dalam sebuah organisasi, iklim organisasi juga sangat
menentukan keberhasilannya. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa 30 persen iklim
organisasi berpengaruh terhadap perkembangan sebuah organisasi.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi


Menurut Asmar (1999), ada lima faktor yang mempengaruhi Iklim Organisasi diantaranya :
1. Penempatan Personalia.
Dalam penempatan, seorang pemimpin hendaknya melihat berbagai aspek dan Kondisi
seperti Kondisi spesialisasi yang dimiliki, kegemaran, keterampilan dan pengalaman
watak.
2. Pembinaan Hubungan Komunikasi
Pembinaan Komunikasi dalam sebuah Organisasi sangatlah penting karena dengan
adanya Komunikasi maka akan tercipta suatu Iklim Organisasi yang Kondusif.
3. Pendinasan dan Penyelesaian Konflik
Dalam hal ini, Pimpinan berperan membuat para pegawai menjadi lebih Dinamis dan
mampu mendukung kemajuan Organisasi dengan cara memberi kebebasan pada pegawai
untuk mengembangkan kreatifitasnya dan merealisasikan Idenya, dengan tujuan untuk
mengantisipasi agar tidak terjadi Stagnasi (Kemacetan) bahkan kemunduran Organisasi.
4. Pengumpulan dan Pemanfaatan Informasi

7
Informasi sangat bermanfaat back Organisasi terutama dalam penyusunan program kerja
Organisasi, mendukung kelancaran penggunaan metode kerja dan sebagai alat kontrol
atau pengawasan.
5. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan kerja yang memadai akan memberikan efek pada suasana hati
pegawainya.

C. Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kepuasan Kerja

Iklim organisasi dapat diartikan sebagai ciri dari lingkungan kerja yang dapat
membawa perubahan pada tingkah laku dan psikologis seseorang dimana dapat memberikan
gambaran positif maupun negative karena kebiasaan orang-orang dalam suatu organisasi
sedangkan kepuasan kerja (job satisfaction ) merupakan suatu sikap umum/keadaan
emosional bagaimana seorang karyawan memandang pekerjaannya itu dimana ia akan merasa
puas apabila ada kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan harapan akan pekerjaan
yang ia lakukan. Seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya akan menunjukkan sikap
negative terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Iklim organisasi merupakan keadaan lingkungan di mana seseorang bekerja. Dimensi-


dimensi dalam iklim organisasi meliputi dimensi psikologis, dimensi struktural, dimensi
sosial, dan dimensi birokrasi. Dalam bekerja, iklim organisasi yang baik dan mendukung
dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Iklim organisasi yang kurang baik akan
menyebabkan motivasi karyawan turun. Oleh karena itu, sangat penting dalam bekerja di
perlukan iklim organisasi yang baik dan mendukung untuk meningkatkan motivasi kerja
karyawan.

Kepuasan kerja atau kepuasan karyawan adalah ukuran dari tingkat kepuasan pekerja


dengan jenis pekerjaan mereka yang berkaitan dengan sifat dari tugas pekerjaannya, hasil
kerja yang dicapai, bentuk pengawasan yang diperoleh maupun rasa lega dan menyukai
terhadap pekerjaan yang ditekuninya.

Karyawan adalah makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap
perusahaan. Karyawan menjadi pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam
mewujudkan tujuan perusahaan. Karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya
tujuan, mempunyai pikiran, perasaan, dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikap-

8
sikapnya terhadap pekerjaannya. Sikap ini akan menentukan prestasi kerja, dedikasi, dan
kecintaan terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Kepuasan kerja (job satisfaction) karyawan/ pegawai harus diciptakan sebaik-baiknya


supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan meningkat . Iklim
organisasi yang ada pada suatu tempat kerja (kantor/ perusahaan) ikut mendukung terhadap
kepuasan kerja bagi seorang pegawai. Setiap perusahaan atau organisasi dalam mencapai
tujuannya memerlukan kerja samayang baik antara karyawan dengan pihak perusahaan. Kerja
sama yang baik didasari kejujuran, ketegasan, keadilan, saling menghargai dan rasa saling
membutuhkan antara karyawan dengan pihak perusahaan agar dapat tercipta iklim organisasi
yang positif dan kondusif bagi karyawan sehingga kepuasan kerja karyawan meningkat.

Pendapat beberapa ahli :

 Menurut Tiffin dalam Moch As’ad, beliau mengatakan bahwa kepuasan kerja
berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja
dan kerja sama antara pimpinan dengan karyawan.
 Menurut Blum dalam Moch As’ad yang mengemukakan bahwa kepuasan kerja
merupakan sikap umum terhadap factor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan social
individu diluar kerja. Setiap perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuannya
memerlukan kerjasama yang baik antara karyawan dengan pihak perusahaan. Kerjasama
yang baik didasari kejujuran, ketegasan, keadilan, saling menghargai dan rasa saling
membutuhkan antara karyawan dengan pihak perusahaan agar dapat tercipta iklim
organisasi yang positif dan kondusif bagi karyawan sehingga kepuasan kerja karyawan
meningkat.
 Brown dan Leigh (2006) mengatakan bahwa iklim organisasi menjadi sangat penting
karena organisasi yang dapat menciptakan lingkungan dimana karyawannya merasa
ramah serta dapat mencapai potensi yang penuh dalam melihat kunci dari keunggulan
bersaing. Oleh karena itu iklim organisasi dapat dilihat sebagai variabel kunci kesuksesan
organisasi. Bagaimanapun kinerja organisasi lebih jelas dilihat dari semangat karyawan
atau kehadiran di dalam organisasi dan karakteristik kepemimpinan itu sendiri.
 Hasibuan (dalam Susanty, 2012) menjelaskan bahwa kepuasan kerja karyawan
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang
tepat sesuai dengan keahlian, berat ringannya pekerjaan, suasana dan lingkungan kerja,
peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap pimpinan dalam

9
kepemimpinannya dan sikap pekerjaan monoton atau tidaknya. Pernyataan Hasibuan
tersebut mengindikasikan bahwa iklim organisasi yang positif yaitu individu merasakan
kepemimpinan yang kompeten, adanya kepercayaan diantara sesama rekan kerja dan
antara atasan dan bawahan, komunikasi yang lancar dan efektif yang menciptakan
kehangatan, adanya pemberian tanggung jawab dari atasan kepada bawahannya,
karyawan merasakan pekerjaan yang ia lakukan bermanfaat bagi dirinya dan perusahaan,
hukuman dan penghargaan yang diberikan adil dan obyektif, struktur dan birokrasi yang
tidak terlalu banyak, tidak formal, dan tidak memberatkan anggotanya, adanya
pengendalian dan pengarahan perilaku dari atasan yang tidak kaku, dan partisipasi
karyawan yang cukup tinggi dalam perusahaan.
 Stringer mengemukakan bahwa kinerja tinggi tergantung pada komitmen tinggi, dimana
iklim organisasi yang menekankan pada kebanggaan karyawan, loyalitas personal, dan
pencapaian tujuan menciptakan lem yang diperlukan untuk kontinuitas dan kesuksesan.

Iklim organisasi tersebut merupakan hasil pemaknaan yang dilakukan oleh individu
terhadap lingkungan organisasinya, persepsi karyawan yang berpersepsi positif terhadap
iklim organisasinya akan mendorong peningkatan kepuasan kerja mereka. Iklim organisasi
lebih bersifat subyektif dan memiliki efek yang berbeda-beda pada masing-masing individu.

Iklim yang positif akan menyenangkan bagi individu ditandai dengan penilaian atau
pemaknaan yang positif dan menyenangkan terhadap aspek-aspek atau dimensi-dimensi dari
iklim organisasinya, yaitu kualitas kepemimpinan, kepercayaan, komunikasi, perasaan
melakukan pekerjaan yang bermanfaat, tanggung jawab, imbalan yang adil, struktur
birokrasi, kesempatan, pengendalian dan pengarahan perilaku, serta partisipasi karyawan
(Davis dan Newstrom, 1994).

Iklim organisasi yang positif membuat karyawan merasa senang, aman, nyaman,
dan penuh makna ketika berada di lingkungan organisasi yang bersangkutan. Iklim organisasi
yang negatif muncul ketika karyawan merasa tidak mendapatkan perlakuan yang baik dan
juga tidak merasa diperhatikan oleh perusahaan dan atasannya.

Akibat dari iklim organisasi yang positif adalah karyawan akan merasa senang dan
nyaman dalam bekerja, sehingga karyawan tidak mendapatkan keputusan dalam komunikasi
yang lancar dan efektif yang menciptakan kehangatan, adanya pemberian tanggung jawab
dari atasan kepada bawahannya, karyawan merasakan pekerjaan yang ia lakukan bermanfaat
bagi dirinya dan perusahaan, hukuman dan penghargaan yang diberikan adil dan obyektif,

10
struktur dan birokrasi yang tidak terlalu banyak, tidak formal, dan tidak memberatkan
anggotanya, adanya pengendalian dan pengarahan perilaku dari atasan yang tidak kaku, dan
partisipasi karyawan yang cukup tinggi dalam perusahaan.

Selanjutnya, akibat dari iklim organisasi yang negatif adalah karyawan tidak akan
merasa senang dan nyaman dalam bekerja, sehingga karyawan tidak mendapatkan kepusasan
dalam bekerja. Iklim organisasi dapat mempengaruhi motivasi, prestasi dan kepuasan kerja.
Iklim organisasi mempengaruhi hal tersebut dengan bentuk harapan karyawan tentang
konsekuensi yang akan timbul dari berbagai tindakan. Para karyawan mengharapkan imbalan
atas dasar persepsi mereka terhadap iklim organisasi (Davis dan Newstrom, 1994).

Maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut: ada hubungan positif yang
sangat signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja. Semakin tinggi iklim
organisasi seseorang maka semakin tingi pula kepuasan kerja, sebaliknya semakin rendah
iklim organisasi maka semakin rendah pula kepuasan.

Hubungan antara iklim Organisasi dengan kepuasan kerja dapat dilihat dari contoh
berikut :

Bekerja sebenarnya bukan sekadar aktivitas mencari penghasilan saja. Lebih dari itu,
bagi perempuan, bekerja bisa menjadi sarana untuk mengaktualisasikan diri dan mendapat
kepuasan pribadi. Menurut survei yang dilakukan Accenture "DefiningSuccess Your Way"
tahun 2013, 53 persen perempuan yang bekerja sudah merasa puas dengan pekerjaan dan
pencapaian mereka."Dibandingkan survei tahun lalu (2012), di tahun 2013 ini kepuasan kerja
perempuan ternyata meningkat sampai 10 persen. Karenanya, mereka tidak berniat untuk
mencari pekerjaan yang lain," ungkap Neneng Goenadi, Executive Director dan Country
Lead Accenture Indonesia, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Survei ini juga mengungkapkan bahwa peningkatan kepuasan akan pekerjaan juga
disebabkan oleh lingkungan kerja yang lebih menyenangkan dan kondusif untuk peningkatan
kinerja mereka. Melalui survei ini, Accenture juga mengungkapkan lingkungan yang ideal
dan paling diinginkan para pekerja untuk meningkatkan kepuasan mereka dalam bekerja.
Survei ini melaporkan bahwa 59 persen responden mengaku bahwa lingkungan kerja yang
baik dan bisa memberikan kepuasan kerja adalah yang tahu bagaimana cara menghargai
karyawannya dalam segala hal. "Adanya pengertian dan penghargaan dari bos atau
perusahaan bisa meningkatkan semangat pekerja untuk bisa lebih berprestasi, dan
meningkatkan kinerja mereka dengan lebih baik".

11
Perusahaan yang bisa mengerti dan menghargai karyawannya akan memiliki
hubungan yang lebih erat dengan karyawan. Dengan demikian, pada akhirnya semua pihak
mendapatkan keuntungan saat mereka berhasil merekrut dan mempertahankan karyawan
yang berkinerja baik. Selain itu, responden juga mengungkapkan kondisi lingkungan kerja
yang bisa membuat mereka merasa puas bekerja adalah: lingkungan yang fleksibel (50
persen), menyenangkan dan penuh tantangan (49 persen), dan menyenangkan (43 persen).
Kepuasan kerja juga dipengaruhi oleh kehadiran partner kerja yang jujur (54 persen), bisa
diandalkan dan dipercaya (44 persen), dan pandai (33 persen). Survei online dari Accenture
ini dilakukan terhadap 4.100 eksekutif dari organisasi menengah sampai besar dari 33 negara
di dunia. Masing-masing negara yang berpartisipasi dalam survei ini memberikan 100
responden, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan jabatan.

Simpulan dari contoh di atas : Aktivitas perempuan dalam mengaktualisasikan diri


pada suatu pekerjaan. Menurut Survei yang dilakukan oleh Accenture “Defining Success
Your Way” tahun 2013 menyatakan bahwa, 53 persen perempuan yang bekerja merasa puas
dengan pekerjaan yang mereka lakukan dan pencapaian yang dialami. Kepuasan ini
meningkat sampai dengan 10 persen sehingga mereka tidak berniat untuk mencari pekerjaan
lain ( diungkapkan oleh Narasumber Neneng Goenadi sebagai seorang Executive Director
dan Country Lead Accenture Indonesia ). Hal ini disebabkan oleh lingkungan kerja yang
menyenangkan, lingkungan yang fleksibel (50%), partner kerja yang jujur (54%), bisa
diandalkan dan dipercaya (44%) serta pandai (33%).

Kemudian contoh lainnya : Misalnya suatu keberhasilan organisasi pendidikan dalam


hal ini sekolah akan mencapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien dapat
ditentukan oleh kemampuan Kepala Sekolah dalam mengelola sumber daya yang ada serta
dapat menciptakan iklim organisasi yang terbuka dan sehat sesuai dengan harapan para guru.
Iklim terbuka dapat diartikan sebagai sesuatu yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi
perilaku yang positif dimana iklim ini dapat memberikan sarana bagi pemenuhan kebutuhan
yang sifatnya non material serta dapat menciptakan kepuasan hati bagi para guru
didalamnya. Dengan adanya kepuasan hati dari para guru dapat mendorong guru tersebut
untuk bertingkah laku positif dan dapat meningkatkan kinerja mengajar menjadi lebih baik.
Meskipun pada kenyataannya tidak semua iklim organisasi pendidikan misalnya sekolah
mempunyai karakteristik situasi yang sama dan sesuai dengan harapan guru itu sendiri. Hal
ini bisa saja dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola
lingkungan sekolahnya. Oleh karena itu, dalam melaksanakan kepemimpinannya seorang

12
kepala sekolah harus melakukan pendekatan serta memperhatikan tugas pokok dari para guru
yang dapat dilakukan dengan cara bimbingan/pengawasan yang mengarah pada penyelesaian
tugas pokok dengan memperhatikan factor manusianya. Kesimpulannya jika seorang guru
melaksanakan tugasnya dengan tidak bertanggung jawab serta tidak dengan keiklasan maka
akan menghasilkan norma dan efektivitas kerja yang rendah sebaliknya jika seorang guru
melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab maka efektivitas dari kinerja kerja
yang dihasilkan sangatlah tinggi dan bagus. Iklim organisasi mempunyai daya pengaruh
terhadap perilaku anggotanya. Apabila perilakunya positif maka tingkat kepuasan dalam
bekerja akan positif pula ( misalnya dalam kesenangan dalam belajar ).

D. Dampak Iklim Terhadap Pengembangan Karir

Seiring dengan era globalisasi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi saat ini, setiap
organisasi / perusahaan dituntut agar tetap bisa bertahan dalam persaingan dengan
organisasi / perusahaan lain. Upaya tersebut erat kaitannya dengan sumber daya manusia
sebagai sumber daya yang paling mempengaruhi kinerja karyawan di perusahaan dan juga
merupakan aset modal bagi perusahaan.

Pengertian Pengembangan Karir :

1) Menurut H. Hadari Nawawi (2003), pengembangan karir adalah suatu rangkaian (urutan)
posisi atau jabatan yang ditempati seseorang selama masa kehidupan tertentu.
Menempatkan posisi atau jabatan seseorang pekerja di lingkungan suatu organisasi atau
perusahaan sebagai bagian rangkaian dari posisi atau jabatan yang ditempatinya selama
masa kehidupannya.
2) Menurut Siagian (2006), Pengembangan karir adalah suatu langkah-langkah tertentu yang
dilakukan untuk mencapai rencana karir yang telah ditetapkan.

Bulgarelli (2008) menjelaskan bahwa di dalam organisasi perlu menyadari bahwa


pengembangan karir yang positif bagi tenaga kerja adalah cara untuk menarik dalam
mempertahankan orang-orang terbaik, dengan mengenali dan menanggapi kebutuhan
karyawan dan akan mendapatkan hasil yang terbaik. Oleh karena itu perusahaan perlu dengan
adanya di terapkan dan di adakannya sebuah pengembangan karir terhadap karyawan karna
dengan tujuan untuk dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh
karyawan tersebut untuk bisa tercapainya sebuah tujuan perusahaan.

13
Salah satu kegiatan yang paling penting dalam organisasi atau perusahaan, adalah
manajemen sumber daya manusia dimana tugasnya adalah mendapatkan orang-orang yang
tepat didalam iklim organisasi. Baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, dalam
pendekatan sumber daya manusia berarti semua dan setiap organisasi atau perusahaan harus
mampu menciptakan rasa aman dan kepuasan dalam bekerja (Qualityofworklife) agar sumber
daya manusia di lingkungannya menjadi kompetitif.

Dapat di tarik sebuah ke simpulan mengenai pengembangan karir merupakan salah


satu peranan yang sangat penting di dalam organisasi/ perusahaan untuk meningkatkan
kemampuan hasil kinerja karyawan yang lebih baik.

Menurut Siagian (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karir seorang


pegawai adalah :

1) Prestasi Kerja
Faktor paling penting untuk meningkatkan dan mengembangkan karir seorang karyawan
adalah prestasi kerja yang memuaskan, sukar bagi seorang pekerja untuk diusulkan oleh
atasannya agar dipertimbangkan untuk dipromosikan ke pekerjaan atau jabatan yang lebih
tinggi dimasa depan.
2) Kesetiaan pada Organisasi
Merupakan dedikasi seorang karyawan yang ingin terus berkarya dalam organisasi
tempatnya bekerja untuk jangka waktu lama.
3) Mentor dan Sponsor
Mentor adalah orang yang memberikan nasehat-nasehat atau saran-saran kepada
karyawan dalam upaya mengembangkan karirnya. Sedangkan sponsor adalah seseorang
didalam perusahaan yang dapat menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk
mengembangkan karirnya.
4) Dukungan para bawahan
Merupakan dukungan yang diberikan para bawahan dalam bentuk mensukseskan tugas
manajer yang bersangkutan.
5) Kesempatan untuk bertumbuh
Merupakan kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan
kemampuannya, baik melalui pelatihan, kursus, dan juga melanjutkan jenjang
pendidikannya.

14
Selanjutnya mengenai kinerja adalah merupakan kemampuan prestasi kerja seseorang
dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sebagai secara
kuantitas dan kualitas merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
suatu pekerjaan. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual,
karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan berbeda dalam mengerjakan tugasnya.

Menurut Robbins (2003), berpendapat bahwa kinerja menghadirkan fungsi dan


kemampuan (ability), motivasi (motivation) dan kesempatan (opportunity). Dengan demikian
kinerja di tentukan atau di pengaruhi oleh faktor kemampuan, motivasi, dan kesempatan.
Kinerja bergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang
diperoleh.

Pastinya kita selalu menjumpai di perusahaan atau organisasi dimana pihak


perusahaan selalu menuntut kinerja karyawan agar selalu maksimal dalam segala keadaan
sehingga dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan dan sebaliknya karyawan menuntut
adanya jaminan dan tunjangan kerja dari perusahaan agar terpenuhi hak mereka. Dalam hal
ini lebih ditekankan kepada hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan

Contoh dampak positif dan negatif dari pengaruh iklim organisasi terhadap pengembangan
karir :

1) Positif
Suatu perusahaan yang memiliki Iklim yang lebih terbuka dan mandiri akan
menghasilkan kenyamanan bagi para pekerja sehingga mereka dapat lebih semangat
dalam menunjukkan keaktifan dan produktivitas dalam bekerja sehingga
perkembangan akan kariernya lebih cepat dan mudah.
2) Negatif
Sebaliknya bila perusahaan memiliki iklim yang lebih tertutup dan individual maka
tentunya dapat membuat keresahan dan ketidak nyamanan bahkan memicu tingkat
stres bagi para pekerja sehingga mulai timbul hal-hal yang tidak diinginkan. Dari hal
inilah maka perkembangan karier setiap pekerja pastinya terhambat.

15
BAB III

SIMPULAN

Pengertian iklim organisasi itu sendiri adalah suatu keadaan atau kondisi yang
menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan internal pada karakteristik suatu organisasi
yang terbentuk dari sikap, perilaku dan kepribadian para anggotanya. Iklim organisasi dapat
berubah. Namun umumnya perubahan yang terjadi bersifat terus menerus. Dalam suatu
organisasi, iklim organisasi juga menentukan keberhasilannya. Sebuah studi menyebutkan
bahwa 30 persen iklim organisasi mempengaruhi perkembangan sebuah organisasi.

Menurut Asmar (1999), ada lima faktor yang mempengaruhi iklim organisasi
diantaranya : penempatan personalia, pembinaan hubungan komunikasi, pendinasan dan
penyelesaian konflik, pengumpulan dan pemanfaatan informasi, dan kondisi lingkungan.

Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara iklim organisasi dengan
kepuasan kerja. Semakin besar iklim organisasi seseorang, semakin besar kepuasan kerja;
sebaliknya, semakin rendah iklim organisasi, semakin rendah kepuasannya.

Pengembangan karir adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang
ditempati seseorang selama masa kehidupan tertentu. Menempatkan posisi atau jabatan
seorang pekerja di lingkungan suatu organisasi atau perusahaan sebagai bagian rangkaian dari
posisi atau jabatan yang ditempatinya selama masa kehidupannya. Pengertian lainnya,
Pengembangan karir adalah suatu langkah-langkah tertentu yang dilakukan untuk mencapai
rencana karir yang telah ditetapkan. Pengembangan karir merupakan salah satu peranan yang
sangat penting di dalam organisasi/ perusahaan untuk meningkatkan kemampuan hasil kinerja
karyawan yang lebih baik.

Menurut Siagian (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karir


seorang pegawai adalah prestasi kerja, mentor dan sponsor, dukungan para bawahan,
kesempatan untuk bertumbuh, dan kesempatan untuk bertumbuh.

Kinerja adalah merupakan kemampuan prestasi kerja seseorang dalam melaksanakan


kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sebagai secara kuantitas dan kualitas
merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Pada
dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual dan kinerja di tentukan atau

16
di pengaruhi oleh faktor kemampuan, motivasi, dan kesempatan. Serta kinerja bergantung
pula pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. “Iklim Komunikasi Dalam Organisasi.” 2016. Blogspot.com. 2016. http://jurnal-


sdm.blogspot.com/2009/07/iklim-komunikasi-dalam-organisasi.html.
2. Darman. 2015. “IKLIM ORGANISASI.” Blogspot.com. 2015.
http://theorymanajemendanorganisasi.blogspot.com/2015/12/iklim-organisasi.html?m=1.
3. Fakkarnuansa. 2017. “Kepuasan Kerja & Contoh Kasusnya.” Blogspot.com. 2017.
http://fakkarnuansa.blogspot.com/2017/01/kepuasan-kerja-contoh-kasusnya.html?m=1.
4. Kontributor dari proyek Wikimedia. 2007. “Kepuasan Kerja.” Wikipedia.org. Wikimedia
Foundation, Inc. January 5, 2007. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kepuasan_Kerja.
5. “Apa Pengaruh Iklim Bagi Motivasi Kerja.” 2016. Brainly.co.id. August 29, 2016.
https://brainly.co.id/tugas/7062944.
6. Bianca, Audra, and Wahyu Susihono. 2021. “PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN
PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA
KARYAWAN.” Spektrum Industri 10 (2): 170–83.
https://doi.org/10.12928/si.v10i2.1632.
7. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/downloa
d/21792/21088&ved=2ahUKEwiGwPW6oJrzAhWQXisKHUTKAaQQFnoECBwQAQ&
usg=AOvVaw2SKrmHApKz4ARncbALkMBS&cshid=1632577402299
8. http://e-journal.uajy.ac.id/4640/2/1KOM03579.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai