2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat karunianya kami akhirnya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Komunikasi Di Dalam Organisasi”
dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu, selaku
dosen pengampu mata kuliah Perilaku Organisasi. Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
oleh penyusun makalah.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak
kekurangan baik materi serta teknis penyusunannya. Oleh karena itu setiap
penggunaan makalah ini baik dosen, mahasiswa maupun pihak lain yang terkait
diharapkan dapat memberikan balikan yang akan dimanfaatkan sebagai bahan
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Kepada semua pihak yang berpartisipasi untuk menyelesaikan makalah ini,
kami menyampaikan rasa terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu
sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu
organisasi pada setiap orang, dimensi yang dimaksud misalnya, visi, misi,
Manusia adalah sumber daya yang memiliki nilai tertinggi bagi setiap
penggunaan tenaga manusia secara tepat guna. Sumber daya manusia yang
kerja, disiplin kerja dan kinerja yang dimilikinya. Komponen tersebut sangat
berkaitan dan berada dalam diri pegawai yang melaksanakan tugas sehari-hari.
Pegawai yang memiliki kemampuan yang baik dan mempunyai sikap disiplin
yang tinggi mengakibatkan tercapainya suatu kinerja yang baik. Kinerja yang
1
Kehidupan suatu organisasi secara mendasar adalah sangat ditentukan
oleh adanya manusia dan segenap sumber dayanya. Manusialah yang dapat
organisasi tersebut.
dunia kerja, komunikasi merupakan hal yang sangat penting, baik dalam
daya manusia juga penentu untuk tercapainya keberhasilan suatu usaha. Oleh
produktivitas tinggi, bersemangat kerja tinggi, setia dan mau bekerja sebaik
disiplin kerja pegawai, dalam arti kata bahwa disiplin kerja pegawai organisasi
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat kami rumuskan permasalahan yang akan
dibahas sebagai berikut:
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Banyak definisi komunikasi diungkapkan oleh para ahli dan pakar
komunikasi seperti yang diungkapkan oleh Carl. I. Hovland yang dikutip oleh
Effendy dalam buku "Ilmu Komunikasi on dan Praktek", ilmu komunikasi adalah
upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian
informasi serta pembentukan pendapat dan sikap." Komunikasi merupakan suatu
proses di mana dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi terhadap
satu sama lain. yang pada gilirannya akan tiba kepada saling pengertian
5
(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses
komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan” pikiran dan
atau perasaan komunikator kepada komunikan.
b. Proses Komunikasi Secara SekunderProses komunikasi secara sekunder
adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator meggunakan media kedua dalam melancarkan
komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang
relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio,
televisi, film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam
komunikasi. Proses komunikasi memiliki tujuh unsur, diantaranya sumber, pesan,
media, penerima, pengaruh, tanggapan balik, lingkungan. Setiap unsur memiliki
peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan
ketujuh unsur ini saling bergantung satu sama lainnya. Artinya, tanpa
keikutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada jalannya komunikasi.
Untuk menggambarkan proses komunikasi dapat ditunjukkan pada gambar
berikut.
6
hal ini komunikan (orang) yang menerima pesan dari komunikator. Sehingga
menerima efek, atau perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan. Pada akhirnya
timbul umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau
disampaikan kepada komunikator. Dengan demikian, agar komunikasi efektif,
proses penyandian oleh komunikator harus bertautan dengan proses pengawasan
sandian oleh komunikan, melihat pesan sebagai tanda esensial yang harus dikenal
oleh komunikan. Semakin tumpang tindih bidang pengalaman (field of
experience) komunikator dengan bidang pengalaman komunikan, akan semakin
efektif pesan yang dikomunikasikan.
Unsur-Unsur Komunikasi
Dalam hal ini ada empat komponen yang cenderung sama yaitu: orang
yang mengirimkan pesan, pesan yang akan dikirimkan, saluran atau jalan yang
dilalui pesan dari si pengirim kepada si penerima, dan si penerima pesan. Karena
komunikasi merupakan proses dua arah atau umbal balik maka komponen balikan
perlu ada dalam proses komunikasi. Dengan demikian, komponen dasar
komunikasi ada lima yaitu:
1. Pengiriman Pesan
Pengiriman pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan
atau informasi yang akan dikirimkan berasal dari si pengirim pesan. Oleh
sebab itu sebelum pengirim mengirimkan pesan, si pengirim harus
menciptakan dulu pesan yang akan dikirimkannya. Menciptakan pesan
adalah menentukan arti apa yang akan dikirimkan kemudian
menyandikan/encode arti tersebut ke dalam satu pesan.
2. Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan
ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Pesan secara verbal dapat
secara tertulis seperti surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan yang
secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka, percakapan melalui
telepon, radio, dan sebagainya. Pesan yang nonverbal dapat berupa isyarat,
gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara.
7
3. Saluran
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan si
penerima. Channel yang biasa dalam komunikasi adalah gelombang
cahaya dan suara yang dapat kita lihat dan dengar Akan tetapi alat dengan
apa cahaya atau suara itu berpindah mungkin berbeda-beda. Misalnya bila
dua orang berbicara tatap muka gelombang suara dan cahaya di udara
berfungsi sebagai saluran Kira dapat menggunakan bermacam-macam alat
untuk menyampaikan pesan seperti buku, radio, film, televisi, surat kabar
tetapi saluran pokoknya adalah gelombang suara dan cahaya.
4. Penerima Pesan
Penerima pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan Isi
pesan yang diterimanya.
5. Balikan
Balikan adalah respons terhadap pesan yang diterima yang dikirimkan
kepada si pengirim pesan. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si
pengirim, pengirim akan dapat mengetahui apakah pesan vang dikirimkan
tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si
pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim
dinterpretasikan sama oleh si penerima berarti komunikasi tersebut efektif.
yang dapat merusak komunikasi. Berikut ini adalah beberapa hal yang merupakan
hambatan komunikasi yang harus menjadi perhatian bagi komunikator jika ingin
komunikasinya sukses.
a. Gangguan
Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang
menurutsifatnya dapat diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan
8
gangguan semantik. Gangguan mekanik adalah gangguan yang disebabkan
saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik. Sebagai contoh
ialah gangguan suara ganda (interfensi) pada pesawat radio, gambar
meliuk-meliuk atau berubah-ubah pada layar televisi, huruf tidak jelas,
jalur huruf yang hilang atau terbalik atau halaman yang sobek pada surat
kabar. Sedangkan gangguan sematik adalah jenis gangguan yang
bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi
rusak. Gangguan sematik ini tersaring ke dalam pesan melalui penggunaan
bahasa. Lebih anyak kekacauan mengenai pengertian suatu istilah atau
konsep yang terdapat pada komunikator, maka akan leih banyak gangguan
sematik dalam pesannya. Gangguan semantic terjadi dalam sebuah
kepentingan.
b. Kepentingan
Interest atau kepentingan akan membuat seseorang selektif
dalammenanggapi atau menghayati pesan. Orang akan hanya
memperhatikan perangsang yang ada hubungananya dengan kepentingan.
Kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian kita saja tetapi juga
menentukan daya tanggap. Perasaan, pikiran dan tingkah laku kita akan
merupakan sikap reaktif terhadap segala perangsang yang tidak bersesuai
atau bertentangan dengan suatu kepentingan.
c. Motivasi terpendam
Motivation atau motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang
sesuai benar dengan keinginannya, kebutuhan dan kekurangannya.
Keinginan, kebutuhan dan kekurangan seseorang berbeda dengan orang
lain, dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat, sehingga karena
motivasinya itu berbeda intensitasnya. Semakin sesuai komunikasi dengan
motivasi seseorang semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat
diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan. Sebaliknya,
komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi yang tidak sesuai dengan
motivasinya.
d. Prasangka
9
Prejudice atau prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan
terberat bagi suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang
mempunyai prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga dan
menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi. Dalam
prasangka, emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan atas dasar
syakwasangka tanpa menggunakan pikiran yang rasional. Prasangka bukan
saja dapat terjadi terhadap suatu ras, seperti sering kita dengar, melainkan
juga terhadap agama, pendirian politik, pendek kata suatu perangsang
dalam pengalaman pernah memberi kesan yang tidak enak.
10
untuk menginterpretasikan pesan yang tidak jelas atau sulit untuk
dapat memahami pada saat pertama kali didengar.
d. Menggunakan bahasa yang sederhana agar penerima pesan dapat
memahami isi pesan yang disampaikan.
e. Penentuan waktu yang efektif, agar pesan yang disampaikan tersusun
dengan baik ringkas dan mudah dipahami.
f. Mendengarkan secara selektif, komunikasi adalah masalah memahami
dan dipahami. Untuk mendorong seseorang mengemukakan
keinginannya, perasaannya, dan emosinya adalah mendengarkan
secara seksama.
g. Mengatur arus informasi, maksudnya komunikasi diatur mutunya,
jumlahnya dan cara penyampaiannya dimana informasi yang
disampaikan harus sitematis, ringkas, dan memiliki bobot tingkat
kepentingan yang cukup.
11
melakukan komunikasi dengan individu maupun kelompok, tetapi pesan
tidak dapat dipahami karena media atau alat yang digunakan tidak
mendukung. Misalnya, suara ditelepon putus-putus, atau microphon yang
mendengung, atau suara di telepon yang terlalu lemah. Beberapa hal
tersebut mengakibatkan penerima pesan kesulitan memahami isi pesan.
Akibatnya selain tidak respon, pemberi pesan justru tidak akan
didengarkan atau diperhatikan.
4. Kejelasan pesan sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi. Hampir
mirip efeknya dengan permasalahan media yang rusak, maka bagian ini
berkaitan dengan kejelasan isi pesan itu sendiri. Misalnya apabila pemberi
pesan menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami oleh penerima
pesan, maka jelasakan sulit bagi penerima pesan untuk memahami isi
pesan dan akhirnya umpan balik juga tidak akan muncul. Demikian juga
bila pemberi pesan tidak jelas dalam menyampaikan pesan akibat
penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan latar belakang penerima
pesan, maka akan muncul berbagai interpretasi. Akhirnya isi pesan akan
bergeser, dan komunikasi tidak dapat mencapai tujuannya.
5. Berkaitan dengan sikap rendah hati dan mau mendengarkan orang lain.
Hal ini berkaitan dengan karakter dan sikap individu masing-masing, baik
pemberi maupun penerima pesan. Termasuk di dalam sikap dan sifat ini
adalah kerelaan untuk rendah hati, menghargai, dan mau
mendengarkan orang lain.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
iii