Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KOMUNIKASI ORGANISASI

Oleh :
Fardhilal Hasan (12008017)

Muslimin (12008020)

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH JURUSAN MANAJEMEN


DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK
2022 / 1443 H
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Berkat rahmat dan
karunianya kita dapat merasakan nikmat Iman dan islam. Shalawat serta Salam kita
junjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW. Beliau dan para sahabat nya telah
melewati masa perjuangan yang berat dalam menegakkan agama islam, dilakukan semata
hanyalah untuk mencari ridha Allah SWT. Dan kecintaan nya terhadap sesama manusia.

Setelah dengan segala usaha dan do’a akhirnya dengan limpah karunianya, penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang disususn dalama rangka melengkapi
tugas dari mata kuliah “Manajemen Organisasi dan Kelembagaan Islam” pada Program
Studi Manajemen Dakwah dengan judul, “Komunikasi Organisasi”. Materi dalam
makalah ini diambil dari beberapa referensi jurnal maupun buku yang kemudian digabung
dan disempurnakan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih jauh dari bentuk
sempurna, untuk itu kami mengharapkan berbagai kritik dan juga saran yang positif dari
berbagai pihak atas segala kekurangan, kekeliruan dan kesalahan dalam pembuatan
makalah ini menjadi tanggung jawab kami. Harapan penulis semoga makalah ini
membawa manfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Pontianak, 29 Maret 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I.............................................................................................................................4

PENDAHULUAN.........................................................................................................4

A. Latar Belakang........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...................................................................................................4

BAB II............................................................................................................................4

PEMBAHASAN............................................................................................................4

A. Pengertian Komunikasi dan Organisasi..............................................................4

B.  Hakekat Komunikasi dalam Organisasi..............................................................5

C. Pentingnya Kajian Terhadap Komunikasi Organisasi.......................................8

BAB III..........................................................................................................................9

PENUTUPAN................................................................................................................9

A. Kesimpulan...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam keseharian manusia selalu dituntut untuk membangun relasi antara satu dan
yang lainnya. Seutuhnya secara fitrah manusia yang terkombinasi dari lintas individu, etnis,
budaya, agama yang berbeda-beda. Manusia sebagai eksistensi merupakan perwujudan
makhluk yang dituntut untuk selalu memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan ini sebagai tuntutan
realitas dunia yang kompetitif. Untuk mewujudkan eksistensi itu manusia mencoba
memrakarsai realitas sosial agar tidak terpuruk dalam ketidakmampuan. Sehingga secara
manusiawi dituntut untuk memenuhi semua itu. Kegiatan komunikasi di dalam suatu
organisasi bertujuan untuk membentuk saling pengertian dan menyamakan pengalaman di
antara anggota organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu organisasi dapat
berjalan dengan lancar. Sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi, organisasi
dapat berantakan.
Oleh karena itu, kepemimpinan dalam komunikasi organisasi sangatlah penting
karena keberadaan pimpinan menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam
berorganisasi. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian berita dan ide dari suatu sumber
berita ke suatu tempat tujuan. Sumber berita dan tempat tujuan dalam proses komunikasi itu
berupa pikiran manusia. Berita-berita yang disampaikan itu misalnya berupa buah pikiran,
uraian suatu hal atau kesan-kesan. Wujud berita itu dapat merupakan suatu perintah,
permohonan, pertanyaan atau cara-cara pernyataan lainnya.
Agar dapat menjalankan kepemimpinannya, seseorang pimpinan setidaknya harus
memiliki kompetensi dasar, yakni 1) mengdiagnosis, 2) mengadaptasi, dan 3)
mengkomunikasikan. Kemampuan diagnosis merupakan kemampuan kognitif yang dapat
memahami stuasi saat sekarang dan apa yang di harapkan pada masa yang akan datang.
Kompetensi mengadaptasi adalah kemampuan seseorang menyesuaikan prilakunya dengan
lingkungannya. Sedangkan kompetensi mengkomunikasikan terkait dengan kemampuan
seseorang dalam menyampaikan pesan-pesannya agar dapat dipahami orang lain dengan baik
dan jelas.
Terkait dengan kepemimpinan maka komunikasi yang baik sangatlah penting dimiliki
oleh seorang pemimpin karena berkaitan dengan tugasnya untuk mempengaruhi,
membimbing, mengarahkan, mendorong anggota untuk melakukan aktivitas tertentu guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta mencapai efektifitas dalam kepemimpinan,
perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan ,manejemen konflik serta proses-proses
organisasi lainnya. Lalu bagaimana mungkin komunikasi bisa berjalan dengan baik jika
seorang pemimpin tidak memberikan kenyamanan, malahan yang ada adalah ketakutan bagi
bawahannya dalam menyampaikan informasi kepadanya.
B. Rumusan Masalah

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Komunikasi dan Organisasi


Pemahaman terhadap komunikasi organisasi tidak terlepas dari kaitannya dengan
berbagai aspek lainnya dari perilaku organisasi secara keseluruhan, maupun bila
dilihat secara lebih luas lagi yaitu dalam kaitannya dengan pengkajian antar disiplin
ilmu, khususnya ilmu komunikasi. Perilaku organisasi bertalian dengan bagaimana
dan mengapa orang-orang berindak, berpikir dan merasa dalam suatu peraturan
organisasi (Paul D. Sweeney & Dean B. Mc Farlin, 2002 : 3). Untuk dapat lebih
memahami komunikasi organisasi. Kita harus merujuk kepada berbagai pengertian
komunikasi dan organisasi yang akan di uraikan dalam bagian berikut :
a. Komunikasi
Pengertian komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin communis
atau dalam bahasa inggrisnya common berarti sama. Apabila kita berkomunikasi
berarti kita dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal
sikap dengan seseorang. Jadi pengertian komunikasi secara harfiah adalah proses
menghubungi atau mengadakan perhubungan.
Ahli komunikasi mengatakan bahwa “communication is the process of sending
and reciving symbols with attach meaning”. Artinya bahwa komunikasi sebagian
kegiatan penyampaian informasi dan pengertian dengan menggunakan tanda-tanda
yang sama. Communication is the evoking of a shered or common meaning in another
person. (Nelson & Quick, 2006 : 250). Komunikasi adalah untuk membangkitkan
pengertian bersama kepada orang lain.
Demikian juga Jennifer M. George (2006 : 437) mendefinisikan bahwa
komunikasi adalah membagi informasi antara dua orang atau lebih atau kelompok
untuk mencapai pemahaman bersama, (Comunication the shering of information
between two or more individuals or group to reach a common understanding).
Berkomunikasi merupakan suatu kebutuhan hidup manusia. Dengan berkomunikasi
manusia akan dapat berhubungan antara satu dengan yang lain, sehingga kehidupan
manusia akan bermakna. Disisi lain ada sejumlah kebutuhan dalam diri manusia itu
hanya dapat dipenuhi melalau komunikasi dengan sesama. Makin banyak manusia itu
melakukan aktivitas komunikasi antara satu dengan yang lainnya, akan semakin
banyak informasi yang didapatnya dan semakin besar peluang keberhasilan seseorang
itu dalam kehidupannya.
b. Organisasi
Salah satu hal terpenting dalam memahami komunikasi organisasi adalah bahwa
kita seyogianya memahami pendekatanpendekatan yang mempengaruhi cara
berfikir atau cara pandang terhadap organisasi. Organisasi menurut Robbins
(2001; 4) diartikan sebagai suatu unit sosial yang dikoordinasikan dengan sadar,
yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang relative terus
menerus untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama (Stephen
P. Robbins, 2001 : 4). Pace & Faules (2001: 11)
mengemukakan bahwa terdapat dua pendekatan dalam memahami organisasi,
pendekatan objektif dan pendekatan subjektif. Makna Objektif dalam konsep ini
merujuk kepada pandangan bahwa objek-objek, perilaku-perilaku, dan peristiwa-
peristiwa eksis di dunia nyata dan terlepas dari pengamatannya, sedangkan
subjektif merujuk bahwa realitas itu sendiri adalah konstruksi sosial, realitas
sebagai suatu proses kreatif yang memungkinkan orang menciptakan apa yang ada
di luar sana.
Menurut pendekatan objektif, organisasi merupakan sesuatu yang bersifat fisik
dan kongkret, dan merupakan sebuah struktur dengan batas-batas yang pasti,
sesuatu yang stabil. Istilah organisasi mengisyaratkan bahwa sesuatu yang nyata
merangkum orang-orang, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan. Pendekatan
subjektif memandang organisasi sebagaiu kegaiatan yang dilakukan orangorang,
terdiri dari tindakantindakan, interaksi, dan transaksi yang melibatkan orang-
orang. Organisasi diciptakan dan dipupuk melalui kontak-kontak yang terus
menerus berubah yang dilakukan oleh orang-orang antara satu dengan yang
lainnya dan tidak eksis secara terpisah dari orangorang yang perilakunya
membentuk organisasi tersebut.
Jadi berdasarkan pendekatan objektif, organisasi berarti struktur; sedangkan
berdasarkan pandangan subjektif, organisasi berarti proses (mengorganisasikan
perilaku). Implikasinya, menurut pendekatan objektif, mempelajari organisasi
adalah mempelajari keseluruhan, bagaimana organisasi dapat beradaptasi dengan
cara terbaik terhadap lingkungan untuk mengembangkan diri dan berlangsung
hidup, sedangkan menurut pendekatan subjektif pengetahuan mengenai organisasi
diproleh dengan melihat prilakuperilaku dan apa makna perilaku-perilaku itu bagi
mereka yang melakukannya, struktur diakui tapi tekanannya pada perilaku
manusia dalam arti tidak independen dari tindakan-tindakan manusia. Kedua
pendekatan tersebut, baik objektif maupun subjektif tidak hanya mempengaruhi
cara pandang terhadap komunikasi organisasi, namunjuga dalam memahami
aspek-aspek lainnya yang terkait dengan perilaku organisasi.
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran
pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi
tertentu. Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi
yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. Struktur organisasi
cenderung mempengaruhi komunikasi, dengan demikian komunikasi dari
bawahan kepada pimpinan sangat berbeda dengan komunikasi antar sesamanya Di
dalam sebuah organisasi pemimpin adalah sebagai komunikator. Pemimpin yang
efektif pada umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, sehingga
sedikit banyak akan mampu merangsang partisipasi orang-orang yang
dipimpinnya. Dia juga harus piawai dalam melakukan komunikasi baik
komunikasi verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal yang baik dapat
dilakukan dengan menggunakan tutur kata yang ramah, sopan,dan lembut.
Komunikasi non verbal dapat dilakukan dengan mengkomunikasikan konsep-
konsep yang abstrak misalnya kebenaran, keadilan, etika, dan agama secara non
verbal misal menggunakan bahasa tubuh.

2. Hakekat Komunikasi dalam Organisasi


Kalau berbicara tentang komunikasi organisasi maka yang tergambar dalam
diri seseorang adalah hal-hal yang berkaitan dengan peranan dan status dari setiap
orang dalam organisasi, karena peranan dan status seseorang menentukan pula cara
bagaimana berkomunikasi dengan orang lain juga cara bagaimana berkomunikasi
dengannya, karenanya seorang yang baik yaitu orang yang selalu menghubungkan
peran dan status dengan pekerjaan (Alo Liliweri, 1997 : 59). Dalam masyarakat
modern orang mengenali seseorang karena dia memiliki peran dan status yang
beragam.
Di dalam organisasi keragaman itu dilihat melalui pembagin kerja dimana
setiap orang akan bekerja menurut bakat dan kemampuan sehingga dia
bertanggungjawab atas pekerjaan itu. Ketika jumlah atau jenis pekerjaan semakin
banyak palagi beragam maka dibutuhkan jalinan antara jenis-jenis pekerjaan yang
berbeda-beda, jalinan antara seorang pemimpin dengan bawahan atau antara kalangan
pemimpin yang pada akhirnya membentuk sebuah kekuatan besarsinergis untuk
menghasilkan keluaran yang lebih berkualitas. Pada tahap ini diutuhkan komunikasi.
Komunikasi organisasi sering pula diartikan sebagai perilaku
pengorganisasian (organizing behavior) yakni bagaimana seorang bawahan terlibat
dalam proses bertransaksi dan memberikan makna atas apa yang sedang terjadi.
Karena itu ketika organisasi dianggap sekedar sekumpulan orang yang berinteraksi
maka komunikasi hanya berfungsi sebagai organisasi; dia adalah organisasi itu
sendiri. Jadi komunikasi organisasi akan berpusat pada simbol-simbol yang
memungkinkan kehidupan organisasi, pakah kata-kata, gagasan-gagasan dan konstruk
yang mendorong mengesahkan, mengkoordinasikan, dan mewujudkan aktivitas yang
terorganisir dalam situasi-situasi spesifik (Barry Cusway and Derej Logde, 1995 :
115).
Tulisan atau apapun yang bekaitan dengan komunikasi organisasi selalu
mempertimbangkan dua konsep utama, yakni organisasi dan komunikasi. Suatu
organisasi dapat didekati sebagai suatu obyek yang menyenangkan dan menarik,
namun ada yang mungkin sekali memandang organisasi sebagai sebuah penindasan.
Sikap menyenangkan atau menindas itu sebenarnya sangat tergantung dari
pemahaman dan praktek interaksi, relasi dan transaksi yang terjadi antar manusia
dalam organisasi, itulah yang disebut komunikasi organisasi. Jadi kedudukan
komunikasi dalam organisasi sebenarnya menekankan pada bagaimana suatu
organisasi dikonstruksi dan dipelihara lewat proses komunikasi. Dengan demikian
komunikasi organisasi lebih dari sekedar apa yang dilakukan orang-orang melainkan
sebuah penjelasan teoritis atas praktek komunikasi dalam organisasi yang melayani
kebersamaan baik dalam organisasi maupun melayani orang lain yang membutuhkan
organisasi.
Dengan kata lain keberadaan komunikasi dalam organisasi membuat
seseorang mampu membedakan dua hal yaitu: pertama, menunjukkan bagaimana para
anggota bekerja sebagai seorang organisatoris; dan kedua, bagaimana operasi jaringan
kerja yang mengaitkan mereka satu sama lain. Dalam perspektif seperti ini maka
komunikasi itu penting dalam organisasi, 1). Komunikasi adalah jalan, melalui
komunikasi orang-orang mencari informasi dan mengembangkan sejumlah kriteria
untuk mendapatkan pekerjaan bagi mereka; 2). Komunikasi merupakan proses bagi
mereka dalam menentukan sebuah pilihan yang praktis.

3. Pentingnya Kajian Terhadap Komunikasi Organisasi


Pengkajian terhadap komunikasi organisasi memiliki arti penting mengingat bahwa
komunikasi organisasi merupakan suatu disiplin studi yang dapat mengambil
sejumlah arah yang sah dan bermanfaat. Dalam arti pengkajian akan memberikan
manfaat tidak hanya bagi siapa saja yang ingin memahami prilaku organisasi secara
lebih baik, tetapi juga memiliki aspek pragmatis bagi orang-orang yang ingin
memeperbaiki kinerjanya sebagai peserta/anggota suatu organisasi. Studi komunikasi
organisasi dapat memberikan landasan kuat bagi karier dalam manajemen,
pengembangan sumber daya manusia, dan komunikasi perusahaan, serta tugastugas
lainnya yang berorientasikan kepada manusia dalam organisasi (Pace dan Faules,
Deddy Mulyana, 25).
BAB III
PENUTUPAN

1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai