Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN BUDAYA/IKLIM ORGANISASI

Komunikasi Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Dosen Pengampu: Dr. Syamsul Arif, M. Pd

Disusun Oleh:

Nuraini Ade Putri Lubis

8236131006

PROGRAM PASCASARJANA

ADMINISTRASI PENDIDIKAN-A

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan
dan kesehatan kepada kita semua, sehingga kita dapat menjalani rutinitas kita
sehari-hari. Ucapan terima kasih kepada Bapak dosen pembimbing dan kawan-
kawan yang turut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat waktu, makalah ini dibuat guna untuk memenuhi tugas
kelompok dari dosen pembimbing mata kuliah Komunikasi Organisasi dan
Hubungan Masyarakat.

Dalam pembuatan makalah ini, saya yakin dan percaya bahwasannya


terdapat kesalahan dan kekhilafan baik dalam penulisan maupun isi yang
terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, saya sebagai penulis sangat berharap
partisipasi dari teman selaku pendengar dan Bapak pembimbing untuk
memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun, supaya dalam penulisan
makalah kedepannya saya dapat menulisnya dengan lebih baik lagi. Atas
perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Medan, 06 Oktober 2023

Nuraini Ade Putri Lubis


8236131006

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi organisasi dan budaya atau iklim organisasi adalah dua
aspek penting yang saling terkait dalam mengelola dan memahami
bagaimana organisasi beroperasi. Dalam konteks bisnis dan manajemen,
pemahaman yang mendalam tentang hubungan antara komunikasi dan
budaya organisasi sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja
yang produktif dan sehat. Pada dunia pendidikan, komunikasi organisasi
dan budaya/iklim organisasi memiliki peran yang sangat penting dalam
menciptakan lingkungan pendidikan yang efektif, inklusif, dan
berorientasi pada hasil. Di era pendidikan modern yang diwarnai oleh
tantangan dan perubahan yang konstan, topik ini menjadi semakin relevan
untuk dibahas dan dikupas secara tuntas.
Komunikasi sendiri memberikan dampak dan juga efek dalam
setiap komunikasi yang dilakukannya, sementara itu, komunikasi sendiri
memiliki teori-teori komunikasi yang beragam, sehingga perlu untuk
memahami berbagai teori ini untuk mendapatkan suasana komunikasi
dalam lingkup budaya organisasi yang sesuai. Dengan memahami
berbagai aspek yang berkaitan dengan proses komunikasi manusia dan
teori komunikasi, kita dapat mengidentifikasi dan mengatasi berbagai
tantangan yang muncul dalam konteks komunikasi modern, terutama juga
dalam dunia pendidikan. Dengan mempertimbangkan latar belakang
masalah ini, penelitian atau makalah mengenai komunikasi organisasi dan
budaya/iklim organisasi dapat membantu organisasi khususnya
pendidikan, untuk mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif,
meningkatkan budaya yang positif dan mencapai tujuan dengan optimal.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah komunikasi organisasi dan
budaya/iklim organisasi adalah sebagai berikut:

3
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi organisasi?
2. Apa yang dimaksud dengan budaya organisasi?
3. Kenapa pentingnya iklim organisasi yang baik?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui
bagaimana komunikasi yang ada dalam organisasi dan bagaimana budaya
atau iklim organisasi serta mengetahui bagaimana komunikasi organisasi
dan budaya organisasi dalam dunia pendidikan.

4
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi merupakan aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-


hari, kegiatan komunikasi adalah satu dari banyaknya kegiatan yang
dilakukan oleh manusia setiap harinya. Kegiatan komunikasi ini
berlangsung untuk memberikan pesan dan juga informasi bagi setiap
pendengarnya. Dengan berkomunikasi manusia bisa berhubungan dengan
individu satu dengan individu lain dimanapun berada. Komunikasi
memiliki peranan yang penting bagi kehidupan manusia baik itu individu,
kelompok maupun organisasi.

Secara etimologi, komunikasi berasal dari bahasa Inggris


communication (noun) dan communicate (verb). Keduanya mempunyai
arti sama yakni membuat sama (to make common). Secara rinci,
communication (noun) berarti pertukaran symbol, pesan-pesan atau
informasi yang sama, proses pertukaran diantara individu-individu melalui
system symbol yang sama, seni untuk mengekspresikan gagasan, ilmu
penggetahuan tentang pengiriman pesan. Sedangkan communicate berarti
bertukar pikiran, perasaan, informasi, membuat mengerti, membuat sama,
dan mempunyai hubungan yang simpatik (Siti Rohmah, 2021).
Komunikasi adalah pemberian, pemindahan, dan pertukaran gagasan,
pengetahuan, informasi dan sejenisnya dengan mekanik, atau elektronik,
tulisan atau signal tertentu (Sahputra Napitupulu, 2019). Dengan
demikian, dapat ditarik sebuah simpulan bahwa komunikasi adalah
pertukaran pesan atau informasi yang disampaikan oleh dua orang atau
lebih dengan media-media pendukung yang digunakan dengan tujuan
penyampaian tujuan pesan yang diharapkan.

5
Setelah mengetahui makna dan juga defenisi dari komunikasi,
maka perlu juga memahami makna dari organisasi. Organisasi sendiri
adalah kumpulan dari dua orang atau lebih dalam satu lingkup yang
berupaya mencapai tujuan. Kata organisasi secara etimologi berasal dari
bahasa latin organum yang berarti alat, sedangkan dalam bahasa Inggris
disebut dengan organization yang berarti organisasi, penyusunan,
pengumpulan, penghimpunan (Syafriani & Ramadhani, 2023). Pendapat
lain yang menyatakan bahwa organisasi sebagai kegiatan yang dilakuka
orang-orang, yang terdiri dari tindakan-tindakan, interaksi dan transaksi
yang melibatkan orang-orang yang berada di dalamnya (Hidayat et al.,
2022). Maka, setelah mengetahui dan melihat defenisi organisasi menurut
para pakar, dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah sekumpulan orang
yang berada dalam lingkup yang sama, saling berinteraksi dan berupaya
untuk mewujudkan tujuan yang sama.

Komunikasi organisasi adalah suatu proses yang dilakukan dua


orang atau lebih untuk membentuk atau melakukan pertukaran informasi
antara satu sama lainnya baik secara vertikal maupun horizontal dalam
sebuah organisasi yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian
yang mendalam (Organisasi et al., 2019). Dari setiap defenisi yang sudah
disampaikan maka dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa komunikasi
organisasi dapat diartikan sebagai proses interaksi yang terjadi dalam
wadah lingkungan orang-orang yang berkumpul di dalamnya dengan
memiliki tujuan yang sama, dimana komunikasi yang dilakukan dilakukan
dengan media-media ataupun hal lainnya untuk menyampaikan pesan atau
informasi.

6
B. Budaya Organisasi

Budaya organisasi telah banyak didefenisikan oleh berbagai ahli


dalam bidang manajemen dan juga organisasi. Tidak terlepas orang-orang
yang berada dalam lingkup organisasi. Budaya organisasi adalah suatu
karakteristik yang dimiliki oleh organisasi lalu kemudian dianut oleh anggota
organisasi sehingga dapat membedakan organisasi satu dengan organisasi
lainnya (Syafriani & Ramadhani, 1996). Budaya organisasi adalah kerangka
kerja yang menjadi pedoman tingkah laku sehari-hari dan membuat keputusan
untuk karyawan dan mengarahkan tindakan mereka untuk mencapai tujuan
organisasi (Jumadan, 2017). Setelah melihat dan juga memahami maksud dari
budaya organisasi yang sudah disampaikan oleh para pakar di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi merupakan sistem nilai ataupun
kepercayaan yang dianut oleh anggota organisasi yang output penerapannya
tercermin dalam sikap, dan juga proses kinerja yang dilakukan, juga hal-hal
ataupun tindakan yang diperoleh melalui pengalaman dan proses belajar
yang berfungsi menjadi pedoman dalam bertindak dan menjadi kepribadian di
dalam organisasi.

Jika diteliti lebih dalam budaya organisasi membentuk setiap


anggota organisasi untuk bisa percaya diri, nilai, sikap, dan kebiasaan
seseorang atau kelompok untuk membentuk standar atau sistem interaksi dan
juga bekerja antara satu dengan yang lainnya. Budaya juga pada dasarnya
adalah pola asumsi yang dikelola dan juga dikembangkan melalui proses
kerja yang dilakukan kemudian dianut dan juga dipakai dalam proses
tersebut, dan proses pembentukan budaya ini terjadi secara alami dan juga
berkesinambungan.

7
C. Jaringan Komunikasi Organisasi

Organisasi baik itu organisasi yang berada dalam naungan


pemerintahan maupun swasta terdapat struktur organisasi dan juga jabatan
fungsional yang mengatur didalamnya bagaimana pola dan cara
berinteraksi atau berkomunikasi yang harus dilakukan. Selain itu juga
komunikasi yaang dilakukan bukan hanya komunikasi yang berada pada
jabatan dan juga fungsional tertentu, namun organisasi yang dilakukan
antara sesama anggota juga menjadi hal yang harus diperhatikan dalam
melakukannya.

Komunikasi yang terdapat dalam organisasi, terbagi menjadi


kedalam tiga bentuk kegiatan, yaitu komuikasi vertikal (vertical
commucication), komunikasi horizontal (hirizontal communication), dan
komuikasi diagonal (diagonal communication).

1. Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal, yakni komunikasi dari atas ke
bawah (downward communication) dan dari bawah ke atas
(upward communication) adalah komunikasi dari pimpinan ke
bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik
(two way trafic communication). Komunikasi vertikal dalam
organisasi sangat memiliki kontribusi yang cukup besar dalam
perjalanan organisasi. Komunikasi dari puncak pimpinan
kepada bawahan sangat diperlukan dalam merelevansikan apa
yang menjadi tujuan organisasi yang akan dilakukan oleh
bawahan. Semakin jelas dan intens komunikasi yang dilakukan
olehpimpinan maka semakin kecil kemungkinan terjadinya
kesalah pahaman pesan pada pelaksanaan tugas yang
disampaikan oleh pimpinan. Terdapat dua jenis utama komunikasi
vertikal dalam konteks organisasi, yaitu komunikasi vertical ke atas
(upward communication) dan komunikasi vertikal ke bawah
(downward communication). Contoh Komunikasi Vertikal ke atas
adalah ketika terjadi komunikasi anggota tim yang mengirimkan

8
informasi, saran, atau hal lainnya kepada manajer atau pimpinan
yang lebih tinggi. Sedangkan contok komunikasi vertikal kebawah
adalah kebalikannya.

2. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal adalah jenis komunikasi yang terjadi


antara individu atau kelompok yang memiliki posisi atau tingkatan
hirarki yang sama atau selevel dalam suatu organisasi yang
terstruktur. Dalam komunikasi horizontal orang-orang yang
melakukan komunikasi biasanya memiliki tanggung jawab atau
tugas yang serupa atau berkaitan saatu sama lain. Contoh
komunikasi horizontal yang terjadi adalah diskusi tim, kolaborasi
antar dapartemen atau divisi, dan pertemuan staff.

3. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal adalah jenis komunikasi yang terjadi


antara individu atau kelompok yang berada pada tingkat hirarki
yang berbeda dan tidak sejajar, dengan melibatkan atasan secara
tidak langsung. Dalam komunikasi diagonal pesan atau indormasi
dapat mengikuti jalut yang tidak linier atau langsung dalam
struktur organisasi. Contoh komunikasi diagonal adalah
komunikasi tim proyek, konsultasi kepada ahli.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi organisasi adalah pertukaran pesan dan informasi
yang terjadi dalam lingkungan organisasi, pertukaran maksud dan pesan
disini dilakukan dengan tujuan penyampaian informasi dari masing-
masing divisi yang adda dalam organisasi. Pada pelaksanaannya
komunikasi organisasi, dapat dilakukan secara vertikal, horizontal dan
diagonal tergantung pada kebutuhannya. Budaya organisasi adalah segala
bentuk tradisi, adat, atau kebiasaan yang berada dalam lingkungan
organisasi. Budaya dalam organisasi menganut nilai, norma dan juga
peraturan yang secara bersama dianut dan dilaksanakan oleh anggota
organisasi. Pembentukan budaya organisasi dapat terjadi dengan adopsi
dari proses pelaksanaan kegiatan organisasi, komunikasi yang dibangun
didalam organisasi, dan juga lingkungan kerja yang terbentuk. Bentuk-
bentuk budaya organisasi dapat terlihat ketika budaya itu digunakan,
seperti budaya disiplin, budaya senyum, dan lain sebagainya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, H., Anggraini, L., Ridha, M., Sami’an, S., & Swarnawati, A. (2022).
Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Dan Gaya Komunikasi Pimpinan
Terhadap Kinerja Pegawai Pts Di Riau. Jurnal Pustaka Komunikasi, 5(1),
53–64. https://doi.org/10.32509/pustakom.v5i1.1846
Jumadan. (2017). Budaya Organisasi pada Lembaga Pendidikan Islam. Shautut
Tarbiyyah, 36, 2. https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/shautut-
tarbiyah/article/view/581/551
Organisasi, K., Mtsn, D. I., & Yaumi, M. (2019). 234752731. III(1), 81–95.
Sahputra Napitupulu, D. (2019). Komunikasi Organisasi Pendidikan Islam. At-
Ta’dib: Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan Agama Islam, 11(2), 9.
Siti Rohmah. (2021). Teori-teori komunikasi.
Syafriani, Y., & Ramadhani, S. (1996). M a s l i q. 3, 77–85.
Syafriani, Y., & Ramadhani, S. (2023). Budaya Organisasi dan Dampak
Organisasi terhadap Lembaga Pendidikan. Masaliq, 3(1), 77–85.
https://doi.org/10.58578/masaliq.v3i1.790

11

Anda mungkin juga menyukai