Disusun Oleh:
1. Amrina Rosada
2. Nabila Dwi Saputri
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan masalah
3. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian komunikasi kelompok
B. Komunikasi kelompok dalam organisasi masyarakat
C. Organisasi lintas sector
BAB 3 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain
dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini
merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil
integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok
ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah
penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari atasan dan bawahannya.
A. Komunikasi Kelompok
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi
dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
a. Fungsi informatif
b. Fungsi regulatif
ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua
lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
1) Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang
memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping
itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga
dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of
authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun
demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada: a)
Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.
c. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak
pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan
kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya.
d. Fungsi Integratif
Organisasi lintas sektor adalah organisasi yag melibatkan suatu institusi atau instansi
negri atau swasta yang membutuhkan pemberdayaan dan kekuatan dasar dari pemerintah atau
swasta mengenai peraturan yang ditetapkan untuk mewujudkan alternatif kebijakan secara
terpadu dan komprehensif sehingga adanya keputusan dan kerjasama.Koordinasi dalam
system penyelenggaraan Negara dapat diaplikasikan dalam konteks kerjasama pemerintahan
antar Negara, koordinasi antar lembaga tinggi Negara, koordinasi antara pusat dan daerah,
koordinasi sektoral, koordinasi lintas daerah, koordinasi antar actor bernegara. Pola hubungan
koordinatif pada dasarnya tercermin dalam struktur pemerintahan Negara dan hubungannya
dengan lingkungan struktur tercebut (state structure environment). Untuk lebih jelasnya,
masing-masing format koordinasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.1. Koordinasi
Lintas Negara
Dalam struktur pemerintahan RI terdiri dari beberapa lembaga Negara. Beberapa lembaga
tersebut termasuk presiden, Mahkamah konstitusi, DPR, MPR, Mahkamah Agung, Komisi
Yudisial dan sebagainya. Antar lembaga tersebut dapat saling melakukan koordinasi dalam
rangka mencapai tujuan tertentu. Misalnya, Komisi Yudisial, Mahkamah Agung dan
Mahkamah Konstitusi dapat saling berkoordinasi dalam meningkatkan kualitas penegakan
hukum (law enforcement) di Indonesia.
3. Koordinasi Sektoral
Beberapa daerah juga dapat saling bersinggungan dalam urusan tertentu yang bersifat
lintas daerah. Dalam keadaan tersebut maka koordinasi lintas daerah dapat berperan dalam
menjamin efektivitas dan efesiensi penyelesaian urusan tersebut. Misalnya, dalam hal
penyelesaian banjir di DKI Jakarta dimana tidak hanya merugikan warga DKI Jakarta tetapi
juga warga daerah sekitar termasuk Bogor, Tanggerang dan Banten yang bekerja di Jakarta.
Di samping itu, banjir di Jakarta bisa juga disebabkan oleh banjir kiriman dari wilayah
sekitar, misalnya Bogor. Dalam keadaan tersebut adalah lebih mudah mengatasi banjir
tersebut apabila dilakukan koordinasi antar daerah.Koordinasi dalam sistem penyelenggaraan
Negara juga dapat dikelompokkan ke dalam meta-koordinasi, meso-koordinasi dan mikro-
koordinasi.Meta-koordinasi adalah koordinasi yang dilakukan antara pemerintahan RI dengan
pemerintahan dari Negara lain dan atau organisasi internasional (missal: World Bank, UNDP,
IMF, Asian Development Bank/ADB dan sebagainya). Meta-koordinasi tersebut dapat
dilakukan dalam konteks hubungan bilateral (dua Negara) maupun multilateral (berbagai
Negara).
2. Adanya saling mengetahui dan saling mengenal program pembinaan peran serta
masyarakat masing-masing sector terkait.
Pembangunan kesehatan yang dijalankan selama ini hasilnya belum optimal karena
didukung oleh lintas sector. Beberapa program sektoral masih ada yang tidak atau kurang
berwawasan kesehatan sehingga memberikan dampak negative bagi kesehatan
masyarakat.untuk diperlukan pendekatan lintas sector terkait dapat selalu memperhitungkan
dampak programmnya terhadap kesehatan masyarakat.Manfaat dan tujuan kerjasama lintas
sektoral antara lain adalah :
2. Dapat memberikan gambaran tehnis antar lintas sektoral dan lintas program
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi lintas sektor adalah organisasi yag melibatkan suatu institusi atau instansi
negri atau swasta yang membutuhkan pemberdayaan dan kekuatan dasar dari pemerintah atau
swasta mengenai peraturan yang ditetapkan untuk mewujudkan alternatif kebijakan secara
terpadu dan komprehensif sehingga adanya keputusan dan kerjasama.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan dan kekurangan rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah yang kami susun tersebut. Kami selaku penulis banyak berharap para pembaca sudi
memberikan kritik dan saran yang tentunya membangun kepada kami, demi mencapainya.
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi semua pihak untuk dapat lebih
mengembangkan komunikasi kelompok dan dapat pula mengerti dan paham akan larangan-
larangan serta lebih bertakwa dan beriman kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
https://wgsuacana.wordpress.com/2009/05/22/organisasi-dan-manajemen-publik/