“KOMUNIKASI ORGANISASI”
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEORI ORGANISASI
DOSEN PENGAMPU : ANDY ADAM, S.T., MM
OLEH KELOMPOK 2
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu nya
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah
pengetahuan Pembaca.
Demikian makalah ini kami susun, apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan dan
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 1
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi menusia untuk memenuhi segala
bentuk kegiatan hidup baik antar individu maupun kelompok. Sebagai makhluk sosial,
manusia diharuskan selalu berhubungan dengan individu atau kelompok lain, hubungan ini
memerlukan adanya interaksi untuk menyampaikan atau menerima suatu informasi guna
memenuhi kebutuhan hidup. Kincaid (dalam Cangara, 2002: 19) menyatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertiann yang mendalam.
Di dalam sebuah organisasi jelas dibutuhkan adanya komunikasi yang baik antar
individu di dalam organisasi tersebut maupun antara organisasi satu dengan yang lainnya.
Kita tahu pentingnya komunikasi organisasi yang baik akan sangat mempengaruhi kinerja
dalam suatu organisasi tersebut. Komuniksai dalam suatu organisasi sendiri terbagi dalam
dua jenis, yaitu komunikasi di luar organisasi (eksternal) dan komunikasi di dalam
organisasi (internal). Komunikasi eksternal yaitu komunikasi yang berkaitan dengan
kegiatan di luar organisasi seperti komunikasi yang terjadi antara organisasi dengan
organisasi lain, organisasi dengan stekholder di luar organisasi, organisasi dengan
pemerintah, dan lain sebagainya. Lain halnya dengan komunikasi internal, komunikasi
internal yaitu komunikasi yang terjadi di dalam organisasi seperti anggota dengan anggota,
kelompok dengan kolompok dalam organisasi, atasan dengan bawahan, dan kadang
komunikasi internal inilah yang sangat dibutuhkan untuk membangun organisasi tersebut
menjadi kompak dalam menjalankan tujuan organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan konsep komunikasi
2. Apa Hubungan organisasi dengan komunikasi
3. Apa itu koordinasi dalam organisasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa unsur atau komponen dari konsep dasar komunikasi organisasi tersebut adalah :
a) Proses komunikasi organisasi yang dinamis dan terbuka
Proses komunikasi organisasi dapat juga diartikan sebagai urutan atau
pelaksanaan serta kegiatan pertukaran informasi yang dilakukan dan berjalan secara
terus-menerus didalam sebuah organisasi. Artinya, ketika komunikasi sedang
berlangsung di dalam sebuah organisasi, maka proses komunikasi sudah berjalan.
Proses komunikasi haruslah memiliki sifat terbuka dan dinamis, agar orang-orang
yang melakukan pertukaran informasi memiliki keleluasaan dalam mengutarakan
maksud, tujuan, ide, gagasan, pola pikir, kritik atau saran yang Ia miliki.
2
b) Pertukaran informasi
Pertukaran informasi atau pesan tentu menjadi faktor utama di dalam setiap
komunikasi, karena bila tidak ada pertukaran informasi maka yang terjadi hanyalah
komunikasi satu arah dan bukan komunikasi organisasi. Selain itu, informasi atau
pesan yang disampaikan didalam sebuah organisasi haruslah menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh seluruh anggota organisasi serta tidak menyinggung
pribadi dari penerima pesan atau informasi tersebut. Pengirim informasi atau pesan
harus mempelajari bagaimana cara terbaik untuk menyebarluaskan informasi atau
pesan yang akan dikomunikasikannya.
c) Jaringan organisasi
Sebuah organisasi tentunya haruslah memiliki struktur kepengurusan yang
jelas untuk menjamin dan menjaga setiap kegiatan organisasi berjalan dengan baik.
Biasanya sebuah komunikasi organisasi yang akan dilakukan terlebih dahulu
diketahui oleh pengurus organisasi tersebut. Pertukaran pesan yang harus melewati
pengurus terlebih dahulu ini disebut dengan jaringan komunikasi. Jaringan
komunikasi ini biasanya memiliki sebuah hubungan baik formal maupun informal,
serta informasi yang dikomunikasi harus memiliki arah dan arus yang jelas agar isi
dari informasi atau pesan tersebut dapat dipahami dengan baik.
d) Ketergantungan antar pihak
Sebuah organisasi haruslah memiliki sifat ketergantungan yang terjadi antara
pengurus dengan anggota, atau anggota dengan anggota atau pengurus dengan
pengurus agar organisasi mereka memiliki sistem komunikasi yang terbuka dan
dinamis. Ketergantungan ini secara tidak langsung akan memberikan proses
pertukaran informasi yang baik diantara semua pihak didalam organisasi. Dengan
kata lain, ketergantungan satu dengan yang lainnya akan terus menjaga hubungan
dan komunikasi yang baik diantara seluruh anggota komunikasi.
e) Hubungan antar pihak
Hubungan antar pihak yang dimaksud adalah ikatan perasaan yang dirasakan
dan terjadi diantara anggota organisasi, pengurus organisasi hingga ikatan perasaan
antara pengurus organisasi dengan anggota organisasi. Sebenarnya pengertian
hubungan antar pihak ini sama seperti ketergantungan antar pihak diatas, dimana
3
komunikasi harus mampu menjalin hubungan yang baik didalam dan diluar
organisasi tersebut. Ketika sebuah hubungan yang baik tercipta, maka seluruh
kegiatan pertukaran informasi didalam maupun diluar organisasi akan menjadi lebih
mudah.
f) Lingkungan organisasi
Lingkungan organisasi adalah tempat atau lokasi dimana organisasi itu
didirikan dan berada. Jika sebuah organisasi didirikan dan berada di Jakarta, maka
organisasi itu harus memperhatikan lingkungan sekitar Jakarta karena Jakartalah
yang menjadi tempat organisasi tersebut. Jika sebuah organisasi memperhatikan
lingkungan sekitarnya secara fisik maupun sosial, maka komunikasi yang dilakukan
baik didalam organisasi itu sendiri, komunikasi dilakukan dengan organisasi lain
hingga komunikasi pengurus organisasi dengan masyarakat sekitar akan mampu
menciptakan sebuah keputusan yang baik bagi semua pihak.
g) Menghindari ketidakpastian Informasi
Ketidakpastian adalah sebuah keadaan dimana terjadi sebuah perbedaan
pendapat atau perbedaan arti antara pemberi informasi dengan penerima informasi,
yang mengakibatkan terjadinya sebuah kesalah pahaman. Oleh sebab itu, sebuah
informasi haruslah memiliki tingkat keakuratan data dan isi dari informasi tersebut,
agar penerima dan pendengar informasi tidak salah mengartikan informasi tersebut.
h) Menerima umpan balik
Menerima umpan balik biasanya harus bisa dilakukan oleh pemberi
informasi, karena umpan balik merupakan sebuah jawaban balasan ataupun feed
back dari penerima informasi kepada orang yang tadinya mengirimkan informasi.
Hal ini dapat juga dikatakan sebagai saling tukar informasi antara pemberi informasi
dengan penerima informasi, dimana pemberi dapat menjadi penerima dan penerima
dapat menjadi pemberi.
4
3. Cara Mengkonsep Komunikasi
5
Umumnya organisasi sangat tergantung pada komunikasi untuk mencapai tujuannya.
Penelitian yang dilakukan oleh J. Michael Sproul menunjukkan bahwa, orang-orang dalam
organisasi menggunakan 69 persen dari hari-hari kerja mereka dengan menggunakan
komunikasi verbal, baik itu berbicara, mendengar, menulis ataupun membaca. Tetapi, tidak
berarti bahwa bentuk komunikasi yang lain, yaitu komunikasi nonverbal tidak penting bagi
suatu organisasi.
Berikut ini akan diuraikan beberapa kegiatan organisasi yang berkaitan dengan
pertukaran informasi:
1. Menetapkan Tujuan
Kebanyakan organisasi mempunyai berbagai macam tujuan, baik yang bersifat formal
maupun nonformal. Untuk dapat menetapkan suatu tujuan, mereka yang terlibat dalam
organisasi baik staf manajemen puncak, manajemen menengah, manajemen bawah dan
karyawan, perlu melakukan berbagai pembahasan yang serius dan cukup matang.
2. Membuat dan Melaksanakan Keputusan
Tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi dapat tercapai bila orang-orang
dalam organisasi tersebut membuat keputusan-keputusan yang mendukung terlaksananya
tujuan, serta mematuhi keputusan yang telah disepakati. Untuk membuat keputusan-
keputusan yang mendukung tujuan organisasi, mereka harus mengumpulkan fakta-fakta
agar dapat melakukan penilaian terhadap berbagai pilihan/alternatif yang ada, dengan
cara membaca, bertanya kepada orang lain, dan sebagainya.
3. Mengukur Prestasi Kerja
Saat keputusan telah dilaksanakan, manajemen perlu melakukan pengukuran untuk
mengetahui apakah hasil yang diharapkan telah tercapai. Pengukuran prestasi kerja
mencakup beberapa faktor, antara lain: biaya, penjualan, pangsa pasar, produktivitas,
tingkat perputaran karyawan, dan tingkat persediaan yang ada.
4. Merekrut dan Mengembangkan Staf
Jika suatu perusahaan ingin merekrut seseorang, ia harus mengumumkan secara terbuka,
meneliti resume, dan melakukan wawancara dengan pelamar sehingga dapat ditentukan
orang yang benar-benar cocok untuk menduduki jabatan yang tersedia. Selanjutnya,
karyawan baru perlu diperkenalkan dengan staf organisasi.
6
5. Pelayanan Pelanggan
Semua organisasi akan berhubungan dengan para customer (internal dan eksternal) atau
pelanggannya dengan menggunakan komunikasi, baik dalam bentuk formal maupun
nonformal. Harga yang tertera pada suatu produk, nama kelompok produk yang tertulis
dalam rak-rak, dan berbagai macam bentuk simbol seperti arah panah, dan sejenisnya
juga merupakan bentuk komunikasi yang mungkin digunakan oleh suatu organisasi
dalam berhubungan dengan pelanggan atau konsumennya.
6. Negosiasi dengan Pemasok
Untuk mendapatkan harga produk yang baik, manajemen dalam suatu perusahaan perlu
mengadakan negosiasi dengan pernasok maupun pemberi pinjaman. Setelah
mendapatkan bantuan dana yang diperlukan, mereka harus secara rutin memberikan
laporan perkembangan perusahaannya kepada pihak-pihak yang terkait.
7. Membuat Produk
Untuk menuangkan ide atau gagasan mengenai produk baru, kemudian menempatkannya
dalam proses produksi, sampai akhirnya menjadi suatu produk yang siap dipasarkan,
diperlukan komunikasi. Scorang perancang (designer) merancang produk; pemasar
melakukan penelitian pasar; dan manajer penjualan melakukan penjualan. Kegiatan-
kegiatan di atas memerlukan banyak komunikasi, baik komunikasi antara manajer dengan
karyawan, antara karyawan yang satu dengan yang lain, atau antara bagian pemasaran
dengan para pelanggan.
8. Berinteraksi dengan Peraturan yang Ada
Komunikasi bukan saja terjadi dalam tubuh perusahaan, tetapi juga antara perusahaan
dengan pemerintah. Sebagai wakil masyarakat, pemerintah sudah seharusnya melindungi
kepentingan masyarakat.
8
4. James D. Mooney and Alan C. Riley
Mooney and Reiley menjelaskan bahwa pengertian koordinasi adalah suatu
upaya yang dilakukan secara teratur di dalam sebuah kelompok untuk bisa melahirkan
suatu tindakan secara bersamaan dalam mencapai tujuan.
5. Sondang P. Siagian
Siagian mengatakan bahwa pengertian dari koordinasi adalah suatu pengaturan
yang berkaitan dengan ketertarikan atas setiap usaha bersama dalam rangka mencapai
bentuk keseragaman tindakan demi mencapai tujuan bersama.
6. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian dari
koordinasi itu sendiri memiliki dua arti, yaitu mengatur suatu organisasi atau kegiatan
agar setiap tindakan dan peraturan yang dilakukan tidak saling berbenturan, arti yang
kedua adalah menggabungkan satuan gramatikal yang sama rata dengan sifat
konjungsi koordinatif.
b) Jenis-Jenis Koordinasi
9
memastikan seluruh orang tersebut bisa melakukan tugas yang terintegrasi dan sesuai
dengan aturan organisasi.
Koordinasi vertikal ini berhubungan dengan pengarahan serta penyatuan
instruksi yang berasal dari setiap atasan unit kerja, seperti seorang manajer marketing
yang mengkoordinasikan tugas dengan supervisornya. Tapi di lain hal, seluruh
supervisor marketing tersebut harus bekerja secara selaras dengan manajer
penjualannya.
Sedangkan koordinasi horizontal adalah bentuk koordinasi yang terjalin antar
beberapa unit departemen kerja pada tingkatan hirarki manajemen yang sama.
Contohnya adalah koordinasi antar pihak departemen marketing dengan departemen
pergudangan.
c) Manfaat dan Tujuan Koordinasi
10
mencegah adanya perasaan terlepas antar berbagai individu dalam organisasi.
Kedua, mencegah adanya penilaian negatif bahwa departemen lain adalah
departemen yang penting.
Ketiga, mencegah adanya perselisihan antar bagian departemen. Keempat,
mencegah adanya kekosongan pekerjaan pada suatu kegiatan. Terakhir, melahirkan
adanya kesadaran pada para karyawan untuk bisa saling membantu.
d) Ruang Lingkup Koordinasi
11
4) Koordinasi Antara Perusahaan
Hubungan yang baik dengan pihak luar sangat diperlukan oleh organisasi
atau perusahaan demi mencapai tujuan yang sebelumnya sudah ditetapkan.
Berbagai kegiatan koordinasi yang dilakukan dengan pihak luar tentunya harus
bisa disesuaikan dengan lingkungan eksternal itu sendiri.
Contohnya, suatu perusahaan yang harus menyesuaikan diri dengan aturan
pemerintah, keadaan politik dan ekonomi, persaingan bisnis, dan hal lain yang
terjadi secara global.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebuah komunikasi yang dijalankan, tentunya haruslah memiliki konsep yang matang
dan terencana serta harus menggunakan cara berkomunikasi dengan baik untuk menghasilkan
sebuah komunikasi yang efektif. Selain itu, komunikasi yang terkonsep tidak akan menyakiti
hati dan pikiran seseorang karena komunikasi yang memiliki konsep yang baik dan benar,
akan terhindar dari hambatan-hambatan komunikasi.
Koordinasi juga akan meningkatkan keselarasan dalam melakukan berbagai tugas dan
kegiatan guna mencapai tujuan organisasi perusahaan. Jadi, pengertian koordinasi yang
sebenarnya adalah suatu aturan yang tertib dalam usaha menyatukan tindakan guna mencapai
tujuan. Nah dalam manajemen keuangan dan akuntansi, koordinasi ini juga sangat diperlukan
agar finansial perusahaan bisa tetap sehat dan terjaga.
B. Saran
Kami mengakui dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu
kami meminta kepada Dosen Pengampu dan para Pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, (Februari 2021), Gramedia Blog: Konsep komunikasi, di akses pada 29 April 2022
melalui : https://www.gramedia.com
Buzz blogger, (2011-2012), Hubungan komunikasi dalam organisasi, di akses pada 29 April
2022, melalui : http://xerma.blogger.com
Ibnu, (12 November 2020), marketing dan manajemen: Pengertian Koordinasi, di akses pada 29
April 2022, melalui: https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-koordinasi/
14