Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“KOMUNIKASI ORGANISASI”
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEORI ORGANISASI
DOSEN PENGAMPU : ANDY ADAM, S.T., MM

OLEH KELOMPOK 2

Aliefia Qatrunnada (NIM. 211057201004)


Ani suranti (NIM. 211057201007)
Sofi Handayani (NIM. 211057201033)
Dinda Andini Putri (NIM. 211057201011
Salmi Hayati Indriani (NIM. 211057201029)

PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN KOPUTER
(STMIK INDRAGIRI)
TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan

Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu nya

dengan judul “KOMUNIKASI ORGANISASI”.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian

makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua

pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah

pengetahuan Pembaca.

Demikian makalah ini kami susun, apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan dan

banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tembilahan, 29 April 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2

A. Konsep Dasar Komunikasi Organisasi ................................................................................... 2

B. Hubungan Organisasi Dan Komunikasi ................................................................................. 5

C. Koordinasi Dalam Organisasi ................................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 13

A. Kesimpulan........................................................................................................................... 13

B. Saran ..................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi menusia untuk memenuhi segala
bentuk kegiatan hidup baik antar individu maupun kelompok. Sebagai makhluk sosial,
manusia diharuskan selalu berhubungan dengan individu atau kelompok lain, hubungan ini
memerlukan adanya interaksi untuk menyampaikan atau menerima suatu informasi guna
memenuhi kebutuhan hidup. Kincaid (dalam Cangara, 2002: 19) menyatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertiann yang mendalam.
Di dalam sebuah organisasi jelas dibutuhkan adanya komunikasi yang baik antar
individu di dalam organisasi tersebut maupun antara organisasi satu dengan yang lainnya.
Kita tahu pentingnya komunikasi organisasi yang baik akan sangat mempengaruhi kinerja
dalam suatu organisasi tersebut. Komuniksai dalam suatu organisasi sendiri terbagi dalam
dua jenis, yaitu komunikasi di luar organisasi (eksternal) dan komunikasi di dalam
organisasi (internal). Komunikasi eksternal yaitu komunikasi yang berkaitan dengan
kegiatan di luar organisasi seperti komunikasi yang terjadi antara organisasi dengan
organisasi lain, organisasi dengan stekholder di luar organisasi, organisasi dengan
pemerintah, dan lain sebagainya. Lain halnya dengan komunikasi internal, komunikasi
internal yaitu komunikasi yang terjadi di dalam organisasi seperti anggota dengan anggota,
kelompok dengan kolompok dalam organisasi, atasan dengan bawahan, dan kadang
komunikasi internal inilah yang sangat dibutuhkan untuk membangun organisasi tersebut
menjadi kompak dalam menjalankan tujuan organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan konsep komunikasi
2. Apa Hubungan organisasi dengan komunikasi
3. Apa itu koordinasi dalam organisasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Komunikasi Organisasi


1. Pengertian Komunikasi Organisasi
Sebuah komunikasi yang dijalankan, tentunya haruslah memiliki konsep yang
matang dan terencana serta harus menggunakan Cara Berkomunikasi dengan Baik untuk
menghasilkan sebuah Komunikasi yang Efektif. Konsep komunikasi yang dirancang
dengan baik bukan hanya berguna untuk Komunikasi Antar Pribadi saja, melainkan
seluruh jenis komunikasi termasuk Komunikasi Organisasi.
Konsep dasar komunikasi organisasi dapat juga dikatakan sebagai sebuah susunan
rencana atau strategi komunikasi yang akan atau dilakukan didalam sebuah
organisasi. Konsep yang baik dan benar akan membuat komunikasi menjadi lebih seru,
lebih berwarna dan lebih terbuka. Selain itu, komunikasi yang terkonsep tidak akan
menyakiti hati dan pikiran seseorang karena komunikasi yang memiliki konsep yang baik
dan benar, akan terhindar dari Hambatan-hambatan Komunikasi.
Ketika hambatan-hambatan komunikasi sudah dapat diminimalisir dengan baik
karena komunikasi kita sudah terkonsep, maka komunikasi yang dijalankan tersebut akan
menghasilkan sebuah jawaban atas setiap permasalahan yang dimiliki organisasi. Namun,
untuk mengkonsep sebuah komunikasi organisasi , kamu harus mengetahui beberapa
komponen untuk mencapai sebuah komunikasi yang terkonsep.
2. Komponen Konsep Komunikasi

Beberapa unsur atau komponen dari konsep dasar komunikasi organisasi tersebut adalah :
a) Proses komunikasi organisasi yang dinamis dan terbuka
Proses komunikasi organisasi dapat juga diartikan sebagai urutan atau
pelaksanaan serta kegiatan pertukaran informasi yang dilakukan dan berjalan secara
terus-menerus didalam sebuah organisasi. Artinya, ketika komunikasi sedang
berlangsung di dalam sebuah organisasi, maka proses komunikasi sudah berjalan.
Proses komunikasi haruslah memiliki sifat terbuka dan dinamis, agar orang-orang
yang melakukan pertukaran informasi memiliki keleluasaan dalam mengutarakan
maksud, tujuan, ide, gagasan, pola pikir, kritik atau saran yang Ia miliki.

2
b) Pertukaran informasi
Pertukaran informasi atau pesan tentu menjadi faktor utama di dalam setiap
komunikasi, karena bila tidak ada pertukaran informasi maka yang terjadi hanyalah
komunikasi satu arah dan bukan komunikasi organisasi. Selain itu, informasi atau
pesan yang disampaikan didalam sebuah organisasi haruslah menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh seluruh anggota organisasi serta tidak menyinggung
pribadi dari penerima pesan atau informasi tersebut. Pengirim informasi atau pesan
harus mempelajari bagaimana cara terbaik untuk menyebarluaskan informasi atau
pesan yang akan dikomunikasikannya.
c) Jaringan organisasi
Sebuah organisasi tentunya haruslah memiliki struktur kepengurusan yang
jelas untuk menjamin dan menjaga setiap kegiatan organisasi berjalan dengan baik.
Biasanya sebuah komunikasi organisasi yang akan dilakukan terlebih dahulu
diketahui oleh pengurus organisasi tersebut. Pertukaran pesan yang harus melewati
pengurus terlebih dahulu ini disebut dengan jaringan komunikasi. Jaringan
komunikasi ini biasanya memiliki sebuah hubungan baik formal maupun informal,
serta informasi yang dikomunikasi harus memiliki arah dan arus yang jelas agar isi
dari informasi atau pesan tersebut dapat dipahami dengan baik.
d) Ketergantungan antar pihak
Sebuah organisasi haruslah memiliki sifat ketergantungan yang terjadi antara
pengurus dengan anggota, atau anggota dengan anggota atau pengurus dengan
pengurus agar organisasi mereka memiliki sistem komunikasi yang terbuka dan
dinamis. Ketergantungan ini secara tidak langsung akan memberikan proses
pertukaran informasi yang baik diantara semua pihak didalam organisasi. Dengan
kata lain, ketergantungan satu dengan yang lainnya akan terus menjaga hubungan
dan komunikasi yang baik diantara seluruh anggota komunikasi.
e) Hubungan antar pihak
Hubungan antar pihak yang dimaksud adalah ikatan perasaan yang dirasakan
dan terjadi diantara anggota organisasi, pengurus organisasi hingga ikatan perasaan
antara pengurus organisasi dengan anggota organisasi. Sebenarnya pengertian
hubungan antar pihak ini sama seperti ketergantungan antar pihak diatas, dimana

3
komunikasi harus mampu menjalin hubungan yang baik didalam dan diluar
organisasi tersebut. Ketika sebuah hubungan yang baik tercipta, maka seluruh
kegiatan pertukaran informasi didalam maupun diluar organisasi akan menjadi lebih
mudah.
f) Lingkungan organisasi
Lingkungan organisasi adalah tempat atau lokasi dimana organisasi itu
didirikan dan berada. Jika sebuah organisasi didirikan dan berada di Jakarta, maka
organisasi itu harus memperhatikan lingkungan sekitar Jakarta karena Jakartalah
yang menjadi tempat organisasi tersebut. Jika sebuah organisasi memperhatikan
lingkungan sekitarnya secara fisik maupun sosial, maka komunikasi yang dilakukan
baik didalam organisasi itu sendiri, komunikasi dilakukan dengan organisasi lain
hingga komunikasi pengurus organisasi dengan masyarakat sekitar akan mampu
menciptakan sebuah keputusan yang baik bagi semua pihak.
g) Menghindari ketidakpastian Informasi
Ketidakpastian adalah sebuah keadaan dimana terjadi sebuah perbedaan
pendapat atau perbedaan arti antara pemberi informasi dengan penerima informasi,
yang mengakibatkan terjadinya sebuah kesalah pahaman. Oleh sebab itu, sebuah
informasi haruslah memiliki tingkat keakuratan data dan isi dari informasi tersebut,
agar penerima dan pendengar informasi tidak salah mengartikan informasi tersebut.
h) Menerima umpan balik
Menerima umpan balik biasanya harus bisa dilakukan oleh pemberi
informasi, karena umpan balik merupakan sebuah jawaban balasan ataupun feed
back dari penerima informasi kepada orang yang tadinya mengirimkan informasi.
Hal ini dapat juga dikatakan sebagai saling tukar informasi antara pemberi informasi
dengan penerima informasi, dimana pemberi dapat menjadi penerima dan penerima
dapat menjadi pemberi.

4
3. Cara Mengkonsep Komunikasi

Ada 3 cara yang dapat dilakukan dlam mengkonsep komunikasi yaitu:


a) Pendekatan Makro
Pendekatan makro merupakan sebuah cara untuk melihat struktur lingkungan
sebagai sarana atau tempat berkomunikasi. Pendekatan makro akan memberikan
pandangan mengenai apa yang sedang terjadi pada sebuah lingkungan dimana
organisasi itu berada. Ketika kamu melakukan pendekatan makro untuk kegiatan
bakti sosial pemberian bantuan bencana alam yang akan dilakukan oleh organisasi
kamu, maka secara otomatis kamu akan melakukan penyesuaian diri dan identifikasi
diri.
b) Pendekatan Mikro
Merupakan sebuah pendekatan yang terfokus kepada komunikasi yang terjadi
di dalam sebuah organisasi. Ini berarti ketika kamu melakukan pendekatan mikro
terhadap kasus seperti kegiatan bakti sosial pemberian bantuan bencana alam
c) Pendekatan Individual
Pendekatan individual merupakan sebuah kegiatan atau pendekatan yang
perpusat kepada individu seseorang. Pendekatan ini bisa berupa melihat dan
mengobservasi seseorang mulai dari tingkah laku, cara berbicara, tutur bahasa,
pekerjaan hingga kepada kegiatan lainnya.

B. Hubungan Organisasi Dan Komunikasi


Organisasi tidak dapat dipisahkan dari komunikasi. “Komunikasi adalah darah
kehidupan organisasi. Kalau saja arus komunikasi dapat diambil dari organisasi, organisasi
itu pasti tidak akan ada lagi (Rogers, 1976: 7).” Keniscayaan hubungan antara organisasi dan
komunikasi dapat dilihat dari perspektif operasional ataupun konseptual. Pandangan
operasional terkait dengan praktik kerja organisasi, termasuk kerja sama dalam pencapaian
tujuan organisasi, penentuan dan motivasi kerja, koordinasi dan kontrol perilaku karyawan,
serta penentuan tujuan. Pandangan konseptual terkait dengan pemikiran tentang hakikat
organisasi sebagai sebuah sistem yang terbentuk dari interaksi antarsubsistem-subsistem
dalam hubungan interdependensi.

5
Umumnya organisasi sangat tergantung pada komunikasi untuk mencapai tujuannya.
Penelitian yang dilakukan oleh J. Michael Sproul menunjukkan bahwa, orang-orang dalam
organisasi menggunakan 69 persen dari hari-hari kerja mereka dengan menggunakan
komunikasi verbal, baik itu berbicara, mendengar, menulis ataupun membaca. Tetapi, tidak
berarti bahwa bentuk komunikasi yang lain, yaitu komunikasi nonverbal tidak penting bagi
suatu organisasi.
Berikut ini akan diuraikan beberapa kegiatan organisasi yang berkaitan dengan
pertukaran informasi:
1. Menetapkan Tujuan
Kebanyakan organisasi mempunyai berbagai macam tujuan, baik yang bersifat formal
maupun nonformal. Untuk dapat menetapkan suatu tujuan, mereka yang terlibat dalam
organisasi baik staf manajemen puncak, manajemen menengah, manajemen bawah dan
karyawan, perlu melakukan berbagai pembahasan yang serius dan cukup matang.
2. Membuat dan Melaksanakan Keputusan
Tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi dapat tercapai bila orang-orang
dalam organisasi tersebut membuat keputusan-keputusan yang mendukung terlaksananya
tujuan, serta mematuhi keputusan yang telah disepakati. Untuk membuat keputusan-
keputusan yang mendukung tujuan organisasi, mereka harus mengumpulkan fakta-fakta
agar dapat melakukan penilaian terhadap berbagai pilihan/alternatif yang ada, dengan
cara membaca, bertanya kepada orang lain, dan sebagainya.
3. Mengukur Prestasi Kerja
Saat keputusan telah dilaksanakan, manajemen perlu melakukan pengukuran untuk
mengetahui apakah hasil yang diharapkan telah tercapai. Pengukuran prestasi kerja
mencakup beberapa faktor, antara lain: biaya, penjualan, pangsa pasar, produktivitas,
tingkat perputaran karyawan, dan tingkat persediaan yang ada.
4. Merekrut dan Mengembangkan Staf
Jika suatu perusahaan ingin merekrut seseorang, ia harus mengumumkan secara terbuka,
meneliti resume, dan melakukan wawancara dengan pelamar sehingga dapat ditentukan
orang yang benar-benar cocok untuk menduduki jabatan yang tersedia. Selanjutnya,
karyawan baru perlu diperkenalkan dengan staf organisasi.

6
5. Pelayanan Pelanggan
Semua organisasi akan berhubungan dengan para customer (internal dan eksternal) atau
pelanggannya dengan menggunakan komunikasi, baik dalam bentuk formal maupun
nonformal. Harga yang tertera pada suatu produk, nama kelompok produk yang tertulis
dalam rak-rak, dan berbagai macam bentuk simbol seperti arah panah, dan sejenisnya
juga merupakan bentuk komunikasi yang mungkin digunakan oleh suatu organisasi
dalam berhubungan dengan pelanggan atau konsumennya.
6. Negosiasi dengan Pemasok
Untuk mendapatkan harga produk yang baik, manajemen dalam suatu perusahaan perlu
mengadakan negosiasi dengan pernasok maupun pemberi pinjaman. Setelah
mendapatkan bantuan dana yang diperlukan, mereka harus secara rutin memberikan
laporan perkembangan perusahaannya kepada pihak-pihak yang terkait.
7. Membuat Produk
Untuk menuangkan ide atau gagasan mengenai produk baru, kemudian menempatkannya
dalam proses produksi, sampai akhirnya menjadi suatu produk yang siap dipasarkan,
diperlukan komunikasi. Scorang perancang (designer) merancang produk; pemasar
melakukan penelitian pasar; dan manajer penjualan melakukan penjualan. Kegiatan-
kegiatan di atas memerlukan banyak komunikasi, baik komunikasi antara manajer dengan
karyawan, antara karyawan yang satu dengan yang lain, atau antara bagian pemasaran
dengan para pelanggan.
8. Berinteraksi dengan Peraturan yang Ada
Komunikasi bukan saja terjadi dalam tubuh perusahaan, tetapi juga antara perusahaan
dengan pemerintah. Sebagai wakil masyarakat, pemerintah sudah seharusnya melindungi
kepentingan masyarakat.

C. Koordinasi Dalam Organisasi


Secara etimologis, kata koordinasi diserap dari bahasa Inggris, Coordination yang
memiliki arti kegiatan menertibkan, mengatur atau menciptakan seluruh hal berjalan dengan
lancar secara bersama-sama, Jadi jika dilihat berdasarkan asal katanya, maka pengertian
koordinasi adalah suatu tindakan pengaturan elemen-elemen yang sangat kompleks agar
semuanya bisa terintegrasi dan bisa bekerjasama secara efektif dan harmonis.
7
Sedangkan dalam ilmu manajemen, pengertian dari koordinasi adalah berbagai aktivitas
yang dikerjakan dengan tujuan untuk mengintegrasikan tujuan serta rencana kerja yang
sebelumnya sudah ditetapkan dalam semua unsur, Kita semua tentu paham bahwa sebuah
organisasi memiliki berbagai departemen dan jumlah orang dengan latar belakang, pendapat,
pandangan dan jenis pekerjaan yang berbeda-beda. Dalam ilmu manajemen, berbagai
perbedaan tersebut harus bisa diintegrasikan dengan koordinasi yang baik agar bisa
mencapai tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan oleh organisasi secara bersama-sama.
George Robert Terry menjelaskan bahwa dalam proses koordinasi terdapat empat syarat
yang harus dipenuhi. Pertama, harus mempunyai perasaan untuk bisa saling bekerjasama.
Kedua, memiliki semangat persaingan antar departemen agar setiap departemen bisa
berlomba-lomba dalam melakukan yang terbaik. Ketiga, memiliki semangat tim agar setiap
bagian dalam organisasi bisa menghargai. Keempat, memiliki rasa setia kawan agar seluruh
anggota tim bisa saling membantu.
Untuk itu, seluruh departemen dalam organisasi harus melakukan bagian dari unitnya
secara kohesif agar mampu memaksimalkan performanya. Sehingga, fungsi koordinasi yang
berguna untuk mengatur beragam upaya dalam mengintegrasikan berbagai tindakan bisa
berjalan lancar.
a) Pengertian Koordinasi berdasarkan para ahli

1. George Robert Terry


Terry berpendapat bahwa pengertian koordinasi adalah suatu upaya yang
sinkron dan teratur demi menyediakan jumlah serta waktu yang tepat, dan juga
mengarahkan pelaksanaan untuk bisa melahirkan suatu tindakan yang selaras dan
harmonis pada tujuan yang sebelumnya sudah ditentukan.
2. E.F.L. Brech
Brech mengatakan bahwa koordinasi adalah kegiatan menjaga dan
menyeimbangkan tim dengan cara memastikan pembagian tugas yang tepat untuk tiap
anggota dan memerhatikan tugas tersebut bisa dilakukan secara harmonis.
3. David H. McFarland
McFarland berpendapat bahwa pengertian koordinasi adalah sebuah bentuk
proses yang mana pimpinan mengembangkan pola usahanya secara teratur antar
bawahan dan menjamin setiap tindakannya bisa dicapai sesuai dengan tujuan.

8
4. James D. Mooney and Alan C. Riley
Mooney and Reiley menjelaskan bahwa pengertian koordinasi adalah suatu
upaya yang dilakukan secara teratur di dalam sebuah kelompok untuk bisa melahirkan
suatu tindakan secara bersamaan dalam mencapai tujuan.
5. Sondang P. Siagian
Siagian mengatakan bahwa pengertian dari koordinasi adalah suatu pengaturan
yang berkaitan dengan ketertarikan atas setiap usaha bersama dalam rangka mencapai
bentuk keseragaman tindakan demi mencapai tujuan bersama.
6. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian dari
koordinasi itu sendiri memiliki dua arti, yaitu mengatur suatu organisasi atau kegiatan
agar setiap tindakan dan peraturan yang dilakukan tidak saling berbenturan, arti yang
kedua adalah menggabungkan satuan gramatikal yang sama rata dengan sifat
konjungsi koordinatif.
b) Jenis-Jenis Koordinasi

Pada proses pelaksanaannya, koordinasi terbagi menjadi dua, yaitu koordinasi


berdasarkan ruang lingkup dan berdasarkan alur koordinasi.
1. Koordinasi Berdasarkan Ruang Lingkup
Koordinasi yang dibedakan berdasarkan ruang lingkup terbagi menjadi dua
bagian. Pertama koordinasi internal, yang memiliki arti hubungan antar tingkat
manajer, departemen, eksekutif, cabang, divisi, dan karyawan atau siapa saja yang
bekerja dalam suatu organisasi dengan tujuan guna menyelaraskan tujuan dan
kegiatan unit kerja yang terdapat didalam organisasi tersebut.
Kedua koordinasi eksternal, yaitu suatu bentuk hubungan antar organisasi dan
karyawan dengan lingkungan luarnya, seperti konsumen, masyarakat, supplier,
lembaga keuangan, lembaga pemerintah, kompetitor, dll.
2. Koordinasi Berdasarkan Alirannya
Jika dilihat berdasarkan alirannya, maka koordinasi terbagi menjadi dua, yaitu
koordinasi vertikal dan koordinasi horizontal. Koordinasi vertikal adalah bentuk
koordinasi yang dilakukan oleh setiap orang dalam organisasi dan harus bisa

9
memastikan seluruh orang tersebut bisa melakukan tugas yang terintegrasi dan sesuai
dengan aturan organisasi.
Koordinasi vertikal ini berhubungan dengan pengarahan serta penyatuan
instruksi yang berasal dari setiap atasan unit kerja, seperti seorang manajer marketing
yang mengkoordinasikan tugas dengan supervisornya. Tapi di lain hal, seluruh
supervisor marketing tersebut harus bekerja secara selaras dengan manajer
penjualannya.
Sedangkan koordinasi horizontal adalah bentuk koordinasi yang terjalin antar
beberapa unit departemen kerja pada tingkatan hirarki manajemen yang sama.
Contohnya adalah koordinasi antar pihak departemen marketing dengan departemen
pergudangan.
c) Manfaat dan Tujuan Koordinasi

Berdasarkan penjelasan diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa pengertian


koordinasi adalah suatu proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dalam bentuk
pelaksanaan pekerjaan yang terjalin antar individu didalam suatu organisasi demi
mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Dan berdasarkan penjelasan tersebut manfaat dan tujuan koordinasi adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan Koordinasi
Taliziduhu Ndraha menjelaskan terdapat tiga tujuan koordinasi. Pertama, demi
melahirkan dan menjaga nilai keefektivitasan organisasi sebaik-baiknya dengan
menyelaraskan berbagai kegiatan dependen dalam suatu organisasi.
Kedua, mencegah adanya konflik dan juga melahirkan efisiensi sebaik
mungkin pada berbagai jenis kegiatan interdependen yang beragam dengan adanya
kesepakatan yang mengikat antar seluruh pihak yang berkepentingan. Ketiga,
melahirkan dan menjaga suasana sikap yang saling peduli serta tanggap pada setiap
unit kerja interdependen dan independen yang berbeda, agar prestasi unit kerja
tidak bisa dirusak.
2. Manfaat Koordinasi
Hani Handoko menjelaskan ada enam manfaat yang akan dirasakan oleh suatu
organisasi jika mampu menjalankan koordinasi dengan baik. Pertama, bisa

10
mencegah adanya perasaan terlepas antar berbagai individu dalam organisasi.
Kedua, mencegah adanya penilaian negatif bahwa departemen lain adalah
departemen yang penting.
Ketiga, mencegah adanya perselisihan antar bagian departemen. Keempat,
mencegah adanya kekosongan pekerjaan pada suatu kegiatan. Terakhir, melahirkan
adanya kesadaran pada para karyawan untuk bisa saling membantu.
d) Ruang Lingkup Koordinasi

George R Terry dalam bukunya yang berjudul Principles of Management


menjelaskan bahwa terdapat empat ruang lingkup koordinasi, yaitu koordinasi dalam
individu, koordinasi antar individu dalam suatu kelompok, koordinasi antar kelompok
dalam suatu perusahaan, dan koordinasi antar perusahaan.
1) Koordinasi dalam Individu
Berdasarkan ilmu manajemen organisasi, koordinasi individu tidak
memiliki keterkaitan atau tidak berhubungan langsung dengan manajemen
organisasi. Walaupun begitu, kemampuan suatu individu dalam mengatur
ataupun menyelesaikan tanggung jawab yang diserahkan pihak organisasi akan
mampu memberikan dampak yang baik dalam pencapaian perusahaan dan tujuan
pribadinya.
2) Koordinasi Antara Individu dalam Suatu Kelompok
Koordinasi yang terjalin antar individu adalah salah satu kunci keberhasilan
utama dalam suatu kelompok. Hal ini bisa terlihat dari suatu perusahaan atau
tim olahraga. Koordinasi yang terjalin dalam suatu kelompok dan
pengalokasian tugas serta komunikasi yang terjalin baik mampu membuat
kelompok tersebut bisa bekerjasama dengan baik. Sehingga, tujuan atau cita-
sita kelompok tersebut bisa dicapai.
3) Koordinasi Antara Kelompok dalam Suatu Perusahaan
Setiap organisasi atau perusahaan tentu mempunyai divisi yang
bertanggung jawab pada bidang tertentu. Bentuk koordinasi yang terjalin antar
divisi tersebut harus terlaksana dengan baik dan selaras agar berbagai proses
kegiatan dan tujuannya bisa tercapai.

11
4) Koordinasi Antara Perusahaan
Hubungan yang baik dengan pihak luar sangat diperlukan oleh organisasi
atau perusahaan demi mencapai tujuan yang sebelumnya sudah ditetapkan.
Berbagai kegiatan koordinasi yang dilakukan dengan pihak luar tentunya harus
bisa disesuaikan dengan lingkungan eksternal itu sendiri.
Contohnya, suatu perusahaan yang harus menyesuaikan diri dengan aturan
pemerintah, keadaan politik dan ekonomi, persaingan bisnis, dan hal lain yang
terjadi secara global.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebuah komunikasi yang dijalankan, tentunya haruslah memiliki konsep yang matang
dan terencana serta harus menggunakan cara berkomunikasi dengan baik untuk menghasilkan
sebuah komunikasi yang efektif. Selain itu, komunikasi yang terkonsep tidak akan menyakiti
hati dan pikiran seseorang karena komunikasi yang memiliki konsep yang baik dan benar,
akan terhindar dari hambatan-hambatan komunikasi.
Koordinasi juga akan meningkatkan keselarasan dalam melakukan berbagai tugas dan
kegiatan guna mencapai tujuan organisasi perusahaan. Jadi, pengertian koordinasi yang
sebenarnya adalah suatu aturan yang tertib dalam usaha menyatukan tindakan guna mencapai
tujuan. Nah dalam manajemen keuangan dan akuntansi, koordinasi ini juga sangat diperlukan
agar finansial perusahaan bisa tetap sehat dan terjaga.

B. Saran
Kami mengakui dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu
kami meminta kepada Dosen Pengampu dan para Pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, (Februari 2021), Gramedia Blog: Konsep komunikasi, di akses pada 29 April 2022
melalui : https://www.gramedia.com
Buzz blogger, (2011-2012), Hubungan komunikasi dalam organisasi, di akses pada 29 April
2022, melalui : http://xerma.blogger.com
Ibnu, (12 November 2020), marketing dan manajemen: Pengertian Koordinasi, di akses pada 29
April 2022, melalui: https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-koordinasi/

14

Anda mungkin juga menyukai