Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 10

MAKALAH
JARINGAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Disusun Untuk Memenuh Salah Satu Tugas
Mata Kuliah : Komunikasi Organisasi
Dosen Pengampu : Dr. H. Sardimi, M. Ag.

Disusun Oleh :
Trisna
Nim. 1901160050
Laila Sari
Nim. 1901160051
Umu Karimatul Khusna
Nim. 1901160054

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYA DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN 2022 M/ 1443 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Dan atas
segala limpahan Rahmat, Karunia, Taufik, dan Hidayahnya kepada kita semua.
Yang dimana pada akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Yang berjudul “JARINGAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI” Dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Pada kesempatan kali ini izinkan penyusun untuk menyampaikan rasa terima
kasih kepada Bapak Dr. H. sardimI, M. Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah
“Komunikasi Organisasi” dan semua pihak yang membantu kami dalam
penyelesaian makalah ini. Harapan kami dengan adanya makalah ini menjadi
sesuatu yang bermanfaat bagi kita semua, khususnya para mahasiswa/mahasiswi
“Tarbiyah dan Ilmu Keguruan” dan semua pihak pada umumnya.

Penyusun mengakui makalah ini masih banyak kekurangan karena


pengalaman yang di miliki penyusun sangat kurang. Oleh karena itu, penyusun
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Terlepas dari kekurangan-kekurangan makalah ini, penyusun berharap


semoga makalah ini bermanfaat bagi teman-teman pembaca. Amin Yaa Robbal
A’lamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Palangka Raya, 20 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Komunikasi Organisasi..............................................................3
B. Jaringan Komunikasi Dalam Organisasi......................................................4
BAB III PENUTUP................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi juga bisa disebut dengan sarana setiap individu dalam
memperluas wawasannya melalui jalur-jalur informasinya. Hal tersebut
bermakna bahwa komunikasi adalah hal mendasar dalam keberlangsungan
hidup manusia di dalam masyarakat. Berlaku juga pada sebuah organisasi,
komunikasi menjadi pondasi utama dalam keberlangsungan jalannya sebuah
organisasi dan muncul dalam setiap proses organisasi.
Komunikasi yang efektif menjadi penghubung dan membantu
organisasi dalam menyalurkan kinerja antar bagian yang ada di dalam
organisasi, sehingga akan menghasilkan sebuah sinergi. Komunikasi juga
menjadi hal yang mengikat kesatuan organisasi. Di dalam sebuah organisasi,
arus informasi dan komunikasi terjadi dalam bentuk komunikasi antar sesama
anggota organisasi, antara pimpinan dan bawahan dan beberapa tingkatan
komunikasi lainnya. Jaringan komunikasi dalam organisasi menjadi dasar
utama dalam seseorang melakukan komunikasi di organisasi tersebut.
Jaringan komunikasi digunakan agar para anggota organisasi tahu bagaimana
cara melakukan komunikasi dengan berbagai anggota organisasi dan dengan
tingkatan hirarki yang berbeda-beda pula.
Dalam sebuah organisasi biasanya berkomunikasi dengan cara yang
berbeda-beda. Sehingga dalam proses komunikasi pastinya menggunakan
saluran komunikasi dalam organisasinya.
Jaringan adalah struktur abstrak dari hubungan komunikasi yang
dirasakan yang berfungsi sebagai seperangkat aturan dan sumber daya yang
digunakan aktor dalam mencapai perilaku komunikasi. Oleh karena organisasi
merupakan komposisi sejumlah orang yang memiliki posisi atau peranan yang
berbeda, maka akan terjadi pertukaran pesan yang membutuhkan jalan atau
jaringan komunikasi tertentu.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud Komunikasi Organisasi?
2. Bagaimana Jaringan Komunikasi dalam Organisasi?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui apa itu Komunikasi Organisasi
2. untuk mengetahui bagaimana Jaringan Komunikasi Dalam Organisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KOMUNIKASI ORGANISASI
Dalam sebuah organisasi semua orang akan melakukan komunikasi
antara yang satu dengan lainnya. terjadinya kesalahan dalam komunikasi
menyebabkan konflik antar individu, dan tim kerja dalam organisasi.
komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau
pengiriman pesan kepada orang lain. komunikasi juga dapat dilakukan melalui
lisan, dengan tulisan maupun menggunakan media komunikasi seperti telepon
untuk menyampaikan atau bertukar informasi dari pengirim kepada penerima.
Komunikasi organisasi menurut Ahli komunikasi seperti yang
dikemukakan oleh Redding dan Sanborn yang mengatakan bahwa komunikasi
organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi
yang kompleks1. Menurut Katz dan Kahn mengatakan bahwa komunikasi
organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan
arti di dalam suatu organisasi2. Sedangkan Zelko dan Dance mengatakan
bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang
mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Kemudian Lesikar
menambahkan satu dimensi lagi dari komunikasi organisasi yaitu dimensi
komunikasi pribadi di antara sesama anggota organisasi yang berupa
pertukaran secara informal mengenai informasi dan perasaan di antara sesama
anggota organisasi3. Greenbaun mmengatakan bahwa bidang komunikasi
organisasi termasuk arus komunikasi formal dan informal dalam organisasi4.

1
Muhammad,Arni,“Komunikasi Organisasi”, (Jakarta:PT Bumi Aksara,2015).h,65.
2
Muhammad,Arni,“Komunikasi Organisasi”, (Ja karta:PT Bumi Aksara,2015).h,65-66.
3
Khomsahrial Romli, M.Si, “Komunikasi Organisasi Lengkap”, (Jakarta: PT. Grasindo, anggota Ikapi,
2011), h.11.
4
Ibid, h. 12

3
Dari definisi ahli komunikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
komunikasi organisasi merupakan suatu sistem terbuka yang kompleks saling
ketergantung dari lingkungan baik dari internal maupun eksternal, dan dapat
juga melibatkan komunikasi antar pribadi diantara sesama anggotanya untuk
mengetahui informasi dan perasaan sesamanya,juga meliputi pesan dan
arusnya, tujuan, arah dan media.
B. JARINGAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu
organisasi, ia merupakan proses penyampaian dan menafsirkan ide-ide, pesan
dan perintah yang terjadi di dalam totalitas unit suatu organisasi, dengan
menggunakan komunikasi yang relevan untuk mencapai pertumbuhan,
perkembangan dan konsistensi kehidupan organisasi5.
Jaringan komunikasi adalah penggambaran “how say to whom” (siapa
berbicara kepada siapa) dalam suatu sistem sosial. Jaringan komunikasi
menggambarkan komunikasi interpersonal, dimana terdapat pemuka-pemuka
opini dan pengikut yang saling memiliki hubungan komunikasi pada suatu
topik tertentu, yang terjadi dalam suatu sistem sosial tertentu yang terjadi
dalam suatu sistem sosial tertentu seperti sebuah desa, organisasi atau
perusahaan (Gonzales, 1993). Menurut Rogers (1983), jaringan komunikasi
adalah yang terdiri dari individu-individu yang saling berhubungan dan
dihubungkan oleh arus komunikasi yang terpola.
Dalam sebuah perusahaan atau organisasi jaringan komunikasi
memiliki peranan yang sangat penting. Komunikasi mempunyai pengaruh
terhadap kinerja karyawan (Warhani,Leonardo Budi, & Maria Magdalena,
2016)6, jaringan komunikasi sebuah masalah dan data menjadi hambatan

5
Oktarina, Yetty dan Abdullah, Yudi. Jenis Komunikasi. Yahnu Wiguno Sanyoto (eds). Komunikasi
dalam Perspektif teori dan Praktik. DEEPUBLISH.(2017)
6
Wardhani, A. P., Leonardo Budi, H., & Maria Magdalena, M. Pengaruh Lingkungan Kerja,
Komuniasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai. Journal Of Manajement, 2016 . (2)344-
354

4
dalam kinerja organisasi yang memiliki dampak pada pencapaian tujuan
perusahaan atau organisasi itu sendiri (Zusrony, Purnomo Yulianto, &
Prasetya, 2019)7.
Jaringan komunikasi adalah rangkaian hubungan di antara individu
sebagai akibat terjadinya pertukaran informasi, sehingga membentuk pola-
pola atau model-model jaringan komunikasi tertentu.pertukaran pesan melalui
jalur yang melibatkan sejumlah anggota organisasi disebut dengan jaringan
komunikasi. Secara umum, jaringan komunikasi dalam organisasi dapat
dibedakan atas jaringan komunikasi formal dan jaringan komunikasi informal
(grapevine communication)8.
1. Jaringan Formal
Komunikasi formal adalah jenis jaringan komunikasi yang ada dalam
aturan dan norma yang ditetapkan oleh suatu organisasi yang digunakan
untuk perilaku komunikatif. Aturan dan norma yang ada pada sebuah
organisasi menjadi acuan dalam berkomunikasi formal. Aturan
komunikasi adalah standar atau arahan yang mengatur bagaimana
komunikasi terjadi dalam suatu organisasi.
Secara eksplisit, aturan komunikasi dinyatakan dan dapat ditemukan di
kebijakan serta prosedur manual pada organisasi. Sedangkan norma
komunikasi adalah standar atau pola komunikasi yang dianggap khas atau
memiliki ciri tersendiri dalam suatu organisasi.
Di dalam pola komunikasi formal, terdiri dari jenis komunikasi ke
bawah yang dibagi menjadi 4 jenis, antara lain:
a. Job Instruction atau instruksi pekerjaan, pemberian atau penyimpanan
instruksi kerja.

7
Zusrony, E., Purnomo, H. D.,Yulianto, S., & Prasetyo, J. Analisis Pemetaan Jaringan Komunikasi
Karayawan Menggunakan Social Network Analysis Pada Perusahaan Multifinance. INTENSIF:Jurnal
Ilmiah Penelitian Dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi,3(2), 145-158
8
Silviani, Irene, Konsep Dasar Komunikasi. Irene Silviani (eds). Komunikasi Organisasi.
SCOPINDO(2020).

5
b. Job Retionales atau alasan kerja, penjelasan dari pimpinan tentang
mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan.
c. Procedures and Practice atau prosedur dan praktik, penyampaian
informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku.
d. Feedback atau umpan balik, berfungsi untuk memotivasi anggota
organisasi agar performa kerja lebih meningkat dari sebelumnya
(Wrench & Carter,)
2. Jaringan Informal
Komunikasi informal bersifat kasual dan spontan, sedangkan
komunikasi formal lebih dipikirkan dan disiapkan dari pengalaman
belajar atau pelatihan terorganisir yang menyajikan peraturan dan
konvensi yang diberi wewenang oleh etiket bisnis dan formal.
Komunikasi informal berasal dari kegiatan komunikasi di luar yang
biasanya dipelajari di rumah melalui disiplin, atau di sekolah melalui
pendidikan, atau bisnis melalui pengalaman pribadi dan pelatihan formal.
Ini termasuk dalam komunikasi sosial dari rumor, percakapan santai dan
aktivitas antar-relasional di luar arena formal atau publik. Ada 4 jenis
jaringan komunikasi informal, diantaranya:
a. Single Strand Network, proses komunikasi sangat linier dan
informasi berpindah dari satu orang ke orang berikutnya.
b. Gossip Communication Network, Komunikasi selentingan antara
manajer bawah dan menengah. Dalam jenis komunikasi ini,
seseorang memiliki satu orang lain yang nantinya akan berfungsi
sebagai sumber pesan yang menyampaikan pesan tersebut ke
sejumlah orang secara langsung.
c. Probability Communication Network, Dalam jaringan komunikasi
probabilitas, seseorang memiliki satu individu lain sebagai sumber
utama pesan yang secara acak memilih orang-orang di dalam jaringan

6
komunikasinya untuk mengkomunikasikan pesan tersebut. Orang-
orang sekunder ini kemudian secara acak memilih orang lain di
jaringan komunikasi untuk menyampaikan pesan.
d. Cluster Network, jenis jaringan ini jauh lebih sistematis daripada
jaringan probabilitas. Dalam kasus jaringan cluster, sumber pesan
memilih sejumlah orang yang telah dipilih sebelumnya untuk
menyampaikan pesan.

Berdasarkan proses interaksi dalam sebuah komunikasi membentuk


beberapa pola jaringan komunikasi sebagai berikut (Lunenburg, 2011)9:

1. Jaringan Rantai (Chain Network)


Dalam jaringan ini hanya dua orag yang berkomunikasi satu sama lain,
dan pada gilirannya mereka hanya memiliki satu orang untuk
berkomunikasi secara estafet. Contohnya, seorang mahasiswa
mengumpulkan tugas ke ketua kelas, kemudan ketua kelas melapor kepada
dosen pengampu mata kuliah.
2. Jaringan “Y” ( The Y” Network)
Jaringan Y hampir mirip dengan jaringan rantai kecuali dua anggota
berada di luar jaringan rantai. Di jaringan Y, misalnya anggota A dan B
dapat mengirim informasi ke C, tetapi mereka tidak dapat menerima
informasi dari siapapun, kemudian C dan D dapat bertukar informasi
sedangkan E dapat menerima informasi dari D tetapi tidak dapat mengirim
informasi apapun.

3. Jaringan Roda (Wheel Network)

9
Lunenburg, F. C. Network Patterns and Analysis: Underused Sources to Improve Communication
Effectiveness. National Forum Educational Administration and Supervision Journal, 28(4),2-3

7
Jaringan roda, hierarki dua tingkat, merpakan pola yag paling
terstruktur dan terpusat karena setiap anggota hanya dapat berkomunikasi
dengan satu orang lain.
4. Jaringan Lingkaran (Circle Nework)
Jaringan lingkaran hierarki tiga tingkat, sangat berbeda dari roda,
rantai dan jarigan Y. Ini adalah symbol komunikasi horizontal dan
desentralisasi. Dimana setiap anggota dapat berkomunikasi dengan orang
dikanan dan kirinya. Dan setiap anggota memiliki kesempatan
berkounikasi yang sama.
5. Jaringan Semua Saluran(All Channel Network)
Jaringan yang merupakan perpanjangan dari jaringan lingkaran.
Dengan menghubungkan semua orang di jaringan lingkaran, hasilnya
adalah jaringan semua saluran. Jaringan ini mengizinkan setiap anggota
untuk berkomunikasi secara bebas dengan semua orang lain (komunikasi
terdesentralisasi)10.

10
Utami, A. B. Analisis Jaringan Komunikasi Kelompok: Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat
(JSPKM). (2018)hal. 155-168

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Komunikasi organisasi merupakan suatu sistem terbuka yang
kompleks saling ketergantung dari lingkungan baik dari internal maupun
eksternal, dan dapat juga melibatkan komunikasi antar pribadi diantara
sesama anggotanya untuk mengetahui informasi dan perasaan sesamanya,juga
meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
Secara umum, jaringan komunikasi dalam organisasi dapat dibedakan
atas jaringan komunikasi formal dan jaringan komunikasi informal
(grapevine communication). Komunikasi formal yang terdiri dari jenis
komunikasi ke bawah yang merupakan penyampaian informasi dari atasan ke
bawahan sesuai dengan struktural di organisasi. Penggunaan komunikasi ini
sangat efektif untuk penyampaian instruksi, pengarahan, pengontrolan kepada
anak buah. Komunikasi informal berasal dari kegiatan komunikasi di luar
yang biasanya dipelajari di rumah melalui disiplin, atau di sekolah melalui
pendidikan, atau bisnis melalui pengalaman pribadi dan pelatihan formal.
Berdasarkan proses interaksi dalam sebuah komunikasi membentuk
beberapa pola jaringan komunikasi antara lain jaringan rantai, jaringan Y,
jaringan roda, jaringan lingkaran, jaringan semua saluran.

B. SARAN
Dengan adanya makalah yang berjudul “Jaringan Komunikasi dalam
Organisasi” diharapkan dapat menambah wawasan, baik bagi penyusun dan
para pembaca. Penyusun juga menyarankan bagi para pembaca untuk melihat
beberapa referensi lain yang sekiranya mendukung penjelasan dari materi
yang disajikan di dalam makalah, jika materi yang ditulis oleh penyusun
kurang jelas ataupun kurang lengkap.

9
DAFTAR PUSTAKA

Khomsahrial Romli, 2011, “Komunikasi Organisasi Lengkap”.Jakarta: PT.


Grasindo, anggota Ikapi.

Lunenburg, F. C. Network Patterns and Analysis: Underused Sources to Improve


Communication Effectiveness. National Forum Educational
Administration and Supervision Journal,

Muhammad, Arni. 2015.“Komunikasi Organisasi”, Jakarta:PT Bumi Aksara.

Oktarina, Yetty dan Abdullah, Yudi. Jenis Komunikasi. Yahnu Wiguno Sanyoto
(eds). 2017. Komunikasi dalam Perspektif teori dan Praktik.
DEEPUBLISH.
Silviani, Irene. 2020. Konsep Dasar Komunikasi. Irene Silviani (eds). Komunikasi
Organisasi. SCOPINDO

Utami, A. B.2018. Analisis Jaringan Komunikasi Kelompok: Komunikasi Dan


Pengembangan Masyarakat (JSPKM).

Wardhani, A. P., Leonardo Budi, H., & Maria Magdalena, M. 2016. Pengaruh
Lingkungan Kerja, Komuniasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Pegawai. Journal Of Manajement,

Zusrony, E., Purnomo, H. D.,Yulianto, S., & Prasetyo, J. Analisis Pemetaan


Jaringan Komunikasi Karayawan Menggunakan Social Network Analysis
Pada Perusahaan Multifinance. INTENSIF:Jurnal Ilmiah Penelitian Dan
Penerapan Teknologi Sistem Informasi,

10

Anda mungkin juga menyukai