Anda di halaman 1dari 12

CJR

“PERANAN KOMUNIKASI ORGANISASI BAGI PIMPINAN ORGANISASI”


Mata Kuliah : Komunikasi Organisasi
Dosen Pengampu : Drs.H.T. Darmansah,MA
MPI 3 SEMESTER 5

D
I
S
U
S
U
Oleh :
Neni Nurhasanah 0307202130
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN 2022
KATA PENGANTAR
Assalamualikum wr wb
Bismillahirahanirrahim, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana
karena rahmaat dan kehendak-NYA lah saya dapat menyelesaikan tugas CJR ini pada mata
kuliah “Komunikasi Organisasi” dengan tepat waktu.
Terimakasih kepada bapak dosen pengampu bapak Drs. H. T. Darmansah, MA yang
telah membimbing saya dalam penyusunan Cjr ini dan rekan rekan sekalian yang telah
mensuport saya dalam pengerjaan Cjr ini.
Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam CJR ini, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaaca dan rekan rekan dan bapak dosen pengampu
yang bersifat membangun.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih wassalamuaaikum wr wb

Medan , Oktober 2022

Neni nurhasanah
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

a. Rasionalisasi Pentingnya Cjr ..........................................................

b. Tujuan Penulisan Cjr ......................................................................

c. Manfaat .............................................................................................

d. Identitas Jurnal dan Reiewer ..........................................................

BAB II ISI DAN CRITICAL .....................................................................

a. Ringkasan Jurnal ............................................................................

b. Persamaan Jurnal ...........................................................................

c. Kelebihan Dan Kelemahan Jurnal ................................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................

KESIMPULAN ...........................................................................................

REKOMENDASI .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Review (CJR) sangat penting bagi kalangan pendidikan terutama untuk

mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu buku mahasiswa/i

ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua atau beberapa buku dengan tema yang

sama, dapat melihat mana buku yang perlu diperbaiki dan mana buku yang sudah baik

untuk digunakan berdasarkan dari isi oleh penulis buku tersebut. Setelah dapat

mengkritik buku maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu buku karena

sudah mengetahui bagaimana kriteria buku yang baik dan benar untuk digunakan dan

sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan

dalam penulisan buku tersebut.

B. Tujuan Penulisan CJR

Critical Journal Review (CJR) ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas individu

dalam mata kuliah Komunikasi Organisasi Jurusan Manajemen Pendidikan Islam di

UINSU-MedanSetelah mampu membandingkan buku maka akan dapat menguatkan

landasan dan pengetahuan bagi mahasiswa/i untuk membuat suatu buku, karena sudah

dapat membandingkan mana buku yang sudah baik dan mana buku yang masih perlu

diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-langkah dari pembuatan suatu

buku.

C. Manfaat CJR

1. Agar dapat membandingkan jurnal yang satu dengan jurnal yang lainnya.

2. Agar dapat meningkatkan analisis mahasiswa/i terhadap suatu jurnal.


D. Identitas Jurnal Utama :

Judul Artikel :PERANAN KOMUNIKASI ORGANISASI BAGI


PIMPINAN ORGANISASI
Nama Journal : Jurnal Warta
Tahun Terbit : 2018
Pengarang artikel : Evi Zahara
Nomor ISSN : 1829 – 7463

Identitas Jurnal Pembanding:


Judul artikel : PERANAN KOMUNIKASI ORGANSISASI BAGI
PIMPINAN ORGANISASI
Nama jurnal : JIKEM
Tahun terbit : 2022
Pengarang Artikel : Sukri Ramadhan,dkk
Nomor ISSN : 2774-2075
Identitas Reviewer
Nama : Neni nurhasanah
Nim : 0307202130
Tempat tanggal lahir : cilacap, 23 Mei 2002
Asal sekolah sd : SDN 112246 langga payung
Asal sekolah smp : SMPN 1 sei kanan
Asal sekolah sma : Mas DARUL FALAH
Kuliah : UINSU
Jurusan : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
No hp :-
BAB II
ISI DAN CRITICAL
A. Ringkasan Jurnal Utama :
a. Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin communis atau
dalam bahasa inggrisnya common berarti sama. Apabila kita berkomunikasi berarti kita dalam
keadaan berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal sikap dengan seseorang. Jadi
pengertian komunikasi secara harfiah adalah proses menghubungi atau mengadakan
perhubungan. Ahli komunikasi mengatakan bahwa “communication is the process of sending
and reciving symbols with attach meaning”. Artinya bahwa komunikasi sebagian kegiatan
penyampaian informasi dan pengertian dengan menggunakan tanda-tanda yang sama.
Communication is the evoking of a shered or common meaning in another person. (Nelson &
Quick, 2006 : 250). Komunikasi adalah untuk membangkitkan pengertian bersama kepada
orang lain. Demikian juga Jennifer M. George (2006 : 437) mendefinisikan bahwa komunikasi
adalah membagi informasi antara dua orang atau lebih atau kelompok untuk mencapai
pemahaman bersama, (Comunication the shering of information between two or more
individuals or group to reach a common understanding). Bermkomunikasi merupakan suatu
kebutuhan hidup manusia.
Dengan berkomunikasi manusia akan dapat berhubungan antara satu dengan yang lain,
sehingga kehidupan manusia akan bermakna. Disisi lain ada sejumlah kebutuhan dalam diri
manusia itu hanya dapat dipenuhi melalau komunikasi dengan sesama. Makin banyak manusia
itu melakukan aktivitas komunikasi antara satu dengan yang lainnya, akan semakin banyak
informasi yang didapatnya dan semakin besar peluang keberhasilan seseorang itu dalam
kehidupannya.
b. komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah proses pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi di dalam organisasi baik yang terjadi di dalam kelompok formal maupun kelompok
informal di dalam organisasi (Safaria, 2004 : 133). Goldhaber (Muhammad, 2009 : 67)
memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai berikut : “organizational communication
is the process of creating and exchanging message within a network of interdependent
relationship to cope with environmental uncertainty.” Dalam definisi ini terlihat bahwa
komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu
jaringan hubungan yang saling tergantung sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau yang selalu berubah-ubah. Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai
pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari
suatu organisasi tertentu. Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi
yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. Struktur organisasi cenderung
mempengaruhi komunikasi, dengan demikian komunikasi dari bawahan kepada pimpinan
sangat berbeda dengan komunikasi antar sesamanya
c. peranan komunikasi kepemimpinan
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi
dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi informatif Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan
informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu
organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat
waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan
pekerjaannya secara lebih pasti, informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang
mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran
manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna
mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan)
membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti
dan sebagainya.
2. Fungsi Regulatif Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang
berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang
berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu: a. Atasan atau orang-orang yang berada dalam
tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua
informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk
memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka
ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan
sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada
dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian
peraturanperaturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Fungsi Persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak
akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian
yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya.
4. Fungsi Integratif Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua
saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter,
buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti
perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan
darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi
yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
D. gaya komunikasi kepemimpinan
Gaya komunikasi mengendalikan (dalam bahasa Inggris: The Controlling Style)
ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur
perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi
ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications. Gaya
komunikasi ini dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain :
1. The Controlling style
2. The Equalitarian style
3. The Structuring Style
4. The Dynamic Style
5. The Relinguishing Style
6. The Withdrawal Style

Ringkasan Jurnal Pembaanding:


1. Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi berasal dari bahasa latin communis atau dalam bahasa inggrisnya
common berarti sama Demikian juga Jennifer George mendefinisikan bahwa komunikasi
adalah membagi informasi antara dua orang atau lebih atau kelompok untuk mencapai
pemahaman bersama - sama Berkomunikasi merupakan suatu perilaku manusia. Dengan
berkomunikasi manusia akan dapat berhubungan antara satu orang dengan yang orang lain nya,
sehingga kehidupan manusia akan bermakna bahkan banyak wawasan di dapat. Disisi lain ada
sejumlah kebutuhan dalam diri manusia itu hanya dapat dipenuhi melalau komunikasi dengan
sesama manusia. Makin banyak manusia itu melakukan aktivitas komunikasi antara satu
dengan yang lainnya, akan semakin banyak informasi yang didapatnya dan semakin besar
peluang keberhasilan dan pengalaman seseorang itu dalam kehidupannya makin banyak pula
ilmu pola fikirnya
2. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah proses pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di
dalam organisasi baik di mana pun yang terjadi di dalam kelompok formal maupun kelompok
informal di dalam organisasi di jaman sekarang ini (Safaria, 2004 : 133). Goldhaber
(Muhammad, 2009: 67) memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai berikut: missal
nya Dalam definisi ini terlihat bahwa komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan
saling menukar pesan dalam satu jaringan yang saling tergantung sama lain untuk mengatasi
lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah dan berbeda-beda. Komunikasi
organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara macam-
macam komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Komunikasi
organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan
mengubah organisasi baik maupun efektif. Struktur organisasi cenderung mempengaruhi
komunikasi, dengan demikian komunikasi dari bawahan langsung kepada pimpinan sangat
berbeda dengan komunikasi antar sesamanya
3. Peranan Komunikasi Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam
organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
1. Fungsi informatif Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi
seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih
banyak, lebih baik dan lebih tepatnya tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan
setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti dan tepat waktu,
informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan tempat atau
jabatan dalam suatu organisasi. Orangorang dalam tingkatan manajemen membutuhkan
informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun berguna mengatasi konflik yang
terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan bawahan membutuhkan informasi tentang
jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
2. Regulatif Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku yang ada
dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang harus diketahui
berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu: a. Atasan atau orang-orang yang berada dalam
tingkatan manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua
informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk
memberikan instruksi atau perintah dalam hal berorganisasi , sehingga dalam struktur
organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas posisi yang berwenang supaya
perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan atau
kiriman. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada perkerjaan. Artinya, bawahan
membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh
untuk dilaksanakan tersebut.
3. Fungsi Persuasif Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan
selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak
pimpinan yang lebih suka untuk mengadaptasi bawahannya dari pada memberi perintah. Sebab
pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang
lebih besar dibanding kalau pimpinan sering mengatur kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan
karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi
formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut pesan, topik/aspek dan laporan
kemajuan oraganisasi, juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi
selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan
aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri
karyawan terhadap organisasi tersebut.
4. Gaya Komunikasi Kepemimpinan
Gaya berkomunikasi dapat di mengendalikan (The Controlling Style) dapat ditandai dengan
adanya satu kehendak atau maksud untuk membataskasi ini dikenal dengan nama komunikator
satu arah atau one-way communications. Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah
ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha
menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The controlling style of communication
ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif,
dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat
mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi
respons atau tanggapan yang negatif pula
B. Persamaan kedua jurnal :
• Membahas materi yang sama
• Sama sama menggunakan metode penelitian tinjauan literatur
• Abstrak yang memadai pembahasan
C. Kelebihan dan Kekuranagan jurrnal :
1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel: Dalam jurnal ini, penulis banyak mengambil atau
memaparkan pendapat para ahli agar dapat menjadi penguat bahasan atau materi di dalam
jurnal tersebut sehingga para pembaca dapat menambah wawasannya. Tetapi terdapat
kekurangan pada jurnal yang direview dengan jurnal pembanding, yaitu ada beberapa materi
yang tidak terdapat dalam jurnal yang direview seperti penjelasan lebih lanjut.
2. Dari aspek tata bahasa, artikel: Penggunaan bahasa dalam jurnal yang direview sudah
bagus dan juga sudah banyak menggunakan EYD ataupun KBBI. Dan di dalam bahasan
jurnal juga mencakup beberapa bahasa, baik itu bahasa latin, bahasa Indonesia ataupun
bahasa Inggris dan bahasa lainnya. Tetapi di dalam isi jurnal ini terdapat pencampuran
bahasa, menggunakan dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris dalam satu kata sehingga dapat
membuat para pembaca bingung dalam membacanya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Komunikasi dalam sebuah kepemimpinan merupakan suatu unsur yang sangat paling penting
dalam mencapai tingkatan keberhasilan tujuan yang akan diraih oleh suatu organisasi. Oleh
karena itu seorang pemimpin hendaklah berpengelaman dalam berkomunikasi baik itu verbal
maupun non verbal. Komunikasi yang baik akan akan mampu meningkatkan motivasi dan
berbagi wawasan, sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan hal
ini akan mampu meningkatkan kinerja serta control kerja juga akan terlaksana dengan sangat
baik. Di dalam sebuah organisasi pemimpin adalah harus sebagai komunikator. Pemimpin yang
efektif pada umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang sangat berefektif, sehingga
sedikit banyak akan mampu merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya.
REKOMENDASI
Dari hasil review yang telah saya bahas, maka saya akan memberikan rekomendasi saran
kepada pihak yang bertanggung jawab dalam memperbaiki jurnal yang masih terdapat
beberapa point kekurangan agar setiap topik pembahasan lebih mudah untuk dimengerti oleh
pembaca dan tidak menimbulkan makna ganda agar setiap pembaca atau reviewer ingin lebih
tertarik untuk membacanya dengan lebih efesien.
DAFTAR PUSTAKA
Evi Zahara, Peranan Komunikasi Organisasi Bagi Pimpinan organisasi, Jurnal Warta:2018
Sukri Ramadhan, Peranan Komunikasi Organisasi Bagi Pimpinn Organisasi, JIKEM:2022

Anda mungkin juga menyukai