Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NENI NURHASANAH

NIM : 0307202130
MPI 3 SEMESTER 5
RESUME 4 PSIKOLOGI MANAJEMEN

Kata “manajemen” berasal dari bahasa latin “manus” yang berarti “tangan” dan
“agere” yang berarti “melakukan”. Dari dua kata tersebut dengan arti masing-masing yang
terkandung di dalamnya merupakan arti secara etimologi. Selanjutnya kata “manus” dan
“agere” digabung menjadi satu kesatuan kata kerja “managere” yang mengandung arti
“menangani”. Pengertian ini dalam ilmu ketatabahasaan disebut sebagai pengertian secara
terminologi. “Managere” diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja
menjadi “to manage” dengan kata benda “management”. Julukan bagi orang yang melakukan
kegiatan managenent disebut manager atau manajer (dalam bahasa Indonesia). sedangkan
dalam bahasa Prancis disebut “ménagement” yang berarti seni melaksanakan dan mengatur.
Kata “management” dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi manajemen, yang
mengandung arti “pengelolaan”.

Pengertian manajemen yang dikemukakan para ahli dapat ditemukan dalam banyak
literatur dan merujuk pada persepsi masing-masing. Konsekuensinya adalah cenderung
memunculkan pengertian yang berbeda pula antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini
dipaparkan beberapa pandangan mengenai pengertian manajemen, adalah:

1. Manajemen dipandang sebagai suatu proses mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya melalui interaksi sumber daya-sumber daya dan pembagian
tugas dengan profesional.
2. Manajemen dipandang sebagai upaya-upaya yang dilakukan orang untuk pencapaian
tujuan-tujuan organisasi melalui proses optimasi sumber daya manusia, material dan
keuangan.
3. Manajemen dipandang sebagai bentuk koordinasi dan pengintegrasian dari berbagai
sumber daya (manusia dan cara) untuk menyelesaikan tujuan-tujuan khusus dan
tujuan-tujuan yang bervariasi (umum).
4. Manajemen dipandang sebagai suatu bentuk kerja yang melingkupi koordinasi
sumber daya-sumber daya manusia-tanah, tenaga kerja, dan modal untuk
menyelesaikan target-target organisasi.
Dari beberapa pandangan yang dikemukakan di atas tersebut, pada intinya merujuk
pada suatu kesimpulan pokok, yaitu adanya pencapaian tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya, baik tujuan yang bersifat khusus maupun tujuan yang bersifat umum.
Pencapaian tujuan organisasi dilakukan dengan cara interaksi, koordinasi, pengintegrasian,
dan pembagian tugas secara profesional dan proporsional untuk mengelola sumber daya yang
ada, baik sumber daya manusia (tenaga kerja), material (tanah), keuangan (modal), maupun
cara yang digunakan. Dalam konteks ini, profesional dimaknai sebagai bentuk pembagian
tugas sesuai dengan keahlian dan keterampilan sumber daya-sumber daya manusia yang ada
dalam organisasi tersebut. Sedangkan proporsional dimaknai sebagai pembagian tugas yang
seimbang antara kemampuan yang dimiliki oleh sumber daya manusianya dengan beban
kerja yang harus ditunaikan. Sehingga dengan upaya ini, setiap sumber daya manusia yang
terlibat dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut tidak kelebihan beban yang akan
berakibat pada lambannya pencapaian tujuan dimaksud bahkan terjadi kegagalan.

Pendapat lain mengenai manajemen dipandang sebagai suatu proses khusus yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian, dan pengawasan yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran sebuah organisasi melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya (George Terry, 1964). Pandangan ini menurut
penulis lebih menekankan pada fungsi-fungsi yang melekat pada manajemen yang harus
dijalankan dalam pencapaian tujuan sebuah organisasi.

Unsur-unsur manajemen secara sederhana dapat dimaknai sebagai suatu elemen


pokok yang harus ada di dalamnya, dimana manajemen tidak akan sempurna bahkan tidak
dapat dikatakan sebagai manajemen tanpa kehadiran dari elemen-elemen pokok tersebut.
Dengan kata lain, bahwa manajemen tersusun atas elemen-elemen pokok tersebut yang
menjadi satu kesatuan dan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Phiffner Jonh F. dan Presthus Robert V. Mengutip pendapat Harrington Emerson 1.


Bahwa manajemen mengandung lima unsur pokok, yang dikenal dengan 5M, yaitu:

 Men (manusia/orang)
 Money (uang)
 Materials (material)
 Machines (mesin), dan
 Methods (metode/cara)

1
Lihat Herujito, Yayat M. 2001. “Dasar-Dasar Manajemen”. Jakarta Grasindo. Hlm, 6
prinsip adalah suatu pernyataan mendasar atau kebenaran umum yang merupakan
sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Prinsip merupakan dasar tetapi tidak bersifat
mutlak, karena prinsip bukan hukum. Dalam konteks manajemen, prinsip bersifat fleksibel
yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu dan situasi-situasi yang
senantiasa berubah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kendatipun tidak bersifat
mutlak, prinsip-prinsip manajemen merupakan nilai yang menjadi intisari dari sebuah
keberhasilan penerapan manajemen.
Menurutnya, prinsip-prinsip umum manajemen (general principle of management)
seperti dikutip dari pendapat Henry Fayol dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Pembagian kerja (Division of Work)


Pembagian kerja (division of work) merupakan upaya menspesialisasi pekerjaan
kepada masing-masing sumber daya manusia yang ada dalam lingkaran manajemen untuk
membangun sebuah pengalaman dan terus mengasah keahliannya, sehingga bisa lebih
produktif dan menguntungkan. Pada intinya, pembagian kerja ini merupakan pembagian kerja
secara objektif-rasional bukan secara subyektif-emosional, sehingga prinsip yang digunakan
adalah the right man in the right place atau orang yang tepat di tempat yang tepat pula.

2. Wewenang dan Tanggung jawab (Authority and Responsibility)


Prinsip ini menekankan pada pemberian wewenang kepada sumber daya manusia
yang ada dalam lingkaran manajemen untuk melakukan pekerjaannya secara maksimal.
Wewenang yang diberikan juga harus diikuti pertanggung jawaban, sehingga terjadi
keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab yang diberikan. Wewenang yang kecil
tentu diikuti tanggung jawab yang kecil pula, sebaliknya wewenang yang besar juga pasti
diikuti oleh tanggung jawab yang besar pula.

3. Disiplin (Discipline)
Prinsip disiplin ini erat kaitannya dengan wewenang. Dalam arti kata bahwa jika
wewenang yang dimiliki seorang manajer tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka
kemungkinan yang akan terjadi hilangnya prinsip kedisiplinan.

Anda mungkin juga menyukai