Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REPORT

ADMINISIRASI PERTANDINGAN MANAJEMEN


KEPELATIHAN OLAHRAGA

DISUSUN OLEH :
JP KUMALA
6213121020
PKO B 2021

Dosen Pengampu : Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes.

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT,Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita ucapkan atas
karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyelesaikan tugas
Critical Book Review untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Adminisirasi Pertandingan
Manajemen Kepelatihan Olahraga. Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda
Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta membantu
penyelesaian makalah. Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air. Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf
apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah.

Medan, Maret 2023

JP KUMALA

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR ......................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan CBR...................................................................................................... 1
C. Manfaat CBR .................................................................................................................... 1
D. Identitas Buku ................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3
A. Ringkasan Buku Utama .................................................................................................... 3
B. Ringkasan Buku Pembanding ........................................................................................... 7
C. Keunggulan dan Kelemahan ............................................................................................. 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Melakukan Critical Book Review pada suatu buku dengan membandingkannya dengan buku
lain sangat penting dilakukan, karena dari kegiatan tersebut kita bisa menemukan kekurangan dan
kelebihan dari buku buku yang di bandingkan. Kemudian setelah kita bisa menemukan beberapa
kekurangan tersebut maka dapat memperoleh suatu informasi yang kompeten pada buku tersebut
dengan cara menggabungkan beberapa informasi dari buku pembandingnya. Dan penulisan
Critical Book Review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus,
pada pokok bahasa tentang kepemimpinan.
B. Tujuan Penulisan CBR
Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang kepemimpinan serta membandingkan
dengan buku yang berbeda dengan topik yang sama. Yang dibandingkan dalam buku tersebut yaitu
kelengkapan pembahasannya, keterkaitan antar babnya, dan kelemahan serta kelebihan pada buku-
buku yang dianalisis.
C. Manfaat CBR
• Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang Critical Book Review.
• Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang Adminisirasi Pertandingan Manajemen
Kepelatihan Olahraga.
• Untuk mengetahui banyak hal tentang buku.

D. Identitas Buku
BUKU UTAMA
• Judul Buku : Organisasi dan Sistem Pertandingan
• Penulis : Muchamad Ishak, M.Pd.
• Editor : Drs. H. Jasin Sukaraatmadja, M.Pd.
• Penerbit : PT Refika Aditama
• Tahun Terbit : 2015
• Kota Terbit : Bandung
• ISBN : 978-602-7948-69-3
• Jumlah Halaman : 96 Halaman

1
BUKU PEMBANDING
• Judul Buku : Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga
• Penulis : Guntur Firmansyah dan Didik Hariyanto
• Penerbit : Media Nusa Creative
• Tahun Terbit : 2019
• Kota Terbit : Malang
• ISBN : 978-602-462-238-1
• Jumlah Halaman : 76 Halaman

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ringkasan Buku Utama
BAB I
ORGANISASI
Organisasi berasal dari bahasa Yunani: opyavov, organon yang berarti adalah suatu
kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi
dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik,
psikologi, dan manajemen.
1. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi(organizational studies).
2. Perilaku organisasi (organizational behaviour).
3. Analisis organisasi (organization analysis).
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi, sebagai berikut:
• Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola-pola hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
• James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang
tersebut terhadap masyarakat. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu
keterkaitan yang terus-menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup.
A. SEJARAH ORGANISASI
Organisasi mungkin telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, karena ruang lingkup
organisasi yang sangat luas, secara tidak sadar semua manusia sejak lahir sudah ikut dalam
organisasi, suatu organisasi dapat menjadi fokus sentral kehidupan seseorang atau ia mungkin
hanya merupakan pelayannya untuk sementara waktu. Sebuah organisasi mungkin dapat besifat
kaku, "dingin", tanpa kepribadian, atau kadang- kadang dapat menghasilkan hubungan-hubungan
luwes dan bermakna bagi para anggotanya.
B. ORGANISASI SEBAGAI WADAH
Sebagai wadah, organisasi adalah tempat di mana kegiatan-kegiatan administrasi dan
manajemen dijalankan. Sebagai wadah organisasi bersifat statis.
C. ORGANISASI SEBAGAI PROSES

3
Sebagai proses, organisasi menyoroti interaksi antara orang-orang di dalam organisasi
tersebut. Karenanya organisasi sebagai proses interaksi jauh lebih dinamis sifatnya dibandingkan
organisasi sebagai wadah.
D. NAMA INDUK ORGANISASI SELURUH CABANG OLAHRAGA DI INDONESIA
Setiap cabang olahraga mempunyai Induk Organisasi, baik tingkat Nasional atau sering
disebut Top Organisasi Olahraga di Indonesia maupun Induk Organisasi tingkat Internasional.
Induk Organisasi ini merupakan Kepengurusan tiap-tiap cabang pada tingkat Nasional, yang
membawahi dan membina olahraga-olahraga di daerah. Organisasi setiap cabang olahraga yang
ada di Indonesia saat ini adalah:
1. Basseball = Perserikatan Bisbol dan Sofball Amatir Seluruh Indonesia/PERBASASI
2. Biliar = Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia/POBSI
3. Bola Basket = Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia/PERBASI
4. Bola Voli Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia/PBVSI
5. Boling = Persatuan Boling Indonesia/PBI
BAB II
SISTEM PERTANDINGAN
A. SISTEM PERTANDINGAN/PERLOMBAAN
Kata "pertandingan" dan "perlombaan" apabila kita telaah mem- punyai persamaan dan
perbedaan arti. Persamaannya ialah bahwa kedua kata tersebut sama-sama mengandung arti
persaingan.
1. Pertandingan
Kata pertandingan dibentuk dari kata dasar tanding yang mempunyai dua arti yaitu
seimbang atau sebanding. Dari kata tanding itu kemudian diturunkan, antara lain kata bertanding
yang berarti berlawanan, mempertandingkan, membuat bertanding, dengan menghadapkan dua
pemain atau dua regu. Dengan demikian, dapat dicatat bahwa dalam kata pertandingan tersirat
makna dua pihak yang berhadapan. permainan dengan batas permainan antara dua lawan
(pembatasan).
Contoh :
o Voli
o Bulu tangkis
o Sepak bola
o Bola basket

2. Perlombaan

4
Kata perlombaan diturunkan dari kata dasar lomba. Kata lomba mempunyai dua arti yaitu
adu (kecepatan, keterampilan, ketangkasan). Kata lomba itu diturunkan menjadi perlombaan yang
berarti kegiatan mengadu ketangkasan atau keteram- pilan. Dengan demikian, persaingan dalam
sebuah perlombaan antarpihak yang terlibat tidak saling berhadapan sebagaimana dalam
pertandingan. Cabang olahraga yang dilombakan terdiri dari olahraga terukur dan cabang olahraga
dinilai.
B. SISTEM GUGUR TUNGGAL
1. Pengertian Sistem Gugur
Sistem gugur ialah cara pelaksanaan pertandingan yang menetapkan bahwa peserta yang
telah kalah pada babak pendahuluan atau babak sebelumnya tidak berhak mengikuti pertandingan
tahap selanjutnya. Sebagai contoh, sebuah regu atau seorang pemain yang telah kalah dalam babak
penyisihan tidak bisa bertanding pada babak selanjutnya.
2. Bagan Pertandingan
Untuk menentukan siapa saja yang berhadapan dalam satu kesempatan, maka perlu disusun
bagan pertandingan. Yang perlu diperhatikan ialah tata cara membuat bagan. Seperti contoh
berikut, terdapat delapan peserta.
3. Sistem Gugur dengan Seeded/Unggulan
Dalam merancang dan mengatur pelaksanaan pertandingan, baik memakai sistem gugur
maupun sistem yang lain, pihak panitia selaku pelaksana sebaiknya perlu memerhatikan peserta
yang diunggulkan/seeded player atau seeded group pada waktu pelaksanaan undian dan
penempatannya pada bagan pertandingan.
4. Cara Satu dengan Bye Ditulis
Setiap kompetisi tidak akan selalu pas dengan kelipatan 2, maka dari itu memerlukan cara
untuk membuat bagan pertandingan, Untuk mengatasi masalah dalam contoh terdahulu, digunakan
sistem gugur dengan bye. Prinsip utama sistem ini sama dengan sistem gugur murni.
5. Cara Bye Tidak Ditulis
Selain bye ditulis cara kedua dengan bye selanjutnya yaitu adalah dengan cara bye tidak
ditulis. Pada prinsipnya hampir sama, hanya isinya tidak meng- gunakan perkataan atau tulisan
bye.
6. Cara Ketiga dengan Sisipan
Cara ketiga atau terakhir adalah dengan cara sisipan, arti dari sisipan adalah menyimpan
atau menempel digaris lain. Cara sisipan ini peserta yang bertanding pada babak awal atau
pendahuluan ditarik ke belakang, dengan ditarik ke belakang tujuannya menyisipkan peserta.

5
C. SISTEM GUGUR GANDA
Gugur ganda/double knockdown/knockout. Sistem gugur ganda adalah usaha untuk
mengurangi kelemahan dari sistem gugur tunggal, dengan ketentuan peserta yang sudah
mengalami kekalahan dua kali dianggap gugur serta tidak boleh melanjutkan pertandingan pada
babak berikutnya. Dalam gugur ganda peserta yang telah kalah satu kali masih memiliki kesem-
patan bertanding kembali sampai dengan gugur dua kali.
BAB III
MENENTUKAN HASIL PERTANDINGAN SISTEM KOMPETISI
Alam menentukan hasil pertandingan dengan kompetisi harus Ddengan menggunakan
tabel oleh panitia guna dapat menentukan pemenangnya. Pada umumnya setiap cabang olahraga
untuk mengisi tabel yang akan digunakan sebagai nilai penentuan pemenang, memuat hal-hal
berikut ini.
• Kolom peserta Selain kolom ke bawah juga kolom mendatar, yang diisi dengan hasil
pertandingan yang diperolehnya saat melawan peserta lainnya.
• Kolom menang Diisi dengan jumlah kemenangan yang telah diperoleh selama kompetisi
(beberapa kali menang).
• Kolom kalah Diisi dengan beberapa kali mengalami kekalahan selamakompetisi
berlangsung.

A. PERORANGAN
1. Pemain yang mendapat KEMENANGAN terbanyak menduduki peringkat tertinggi.
2. Apabila ada dua peserta yang memiliki KEMENANGAN sama, maka peserta yang
menang saat keduanya bertanding menduduki ranking di atasnya.
3. Apabila ada tiga lebih yang memiliki KEMENANGAN sama maka peringkatnya
ditentukan dengan selisih GAME (GAME kemenangan dikurangi GAME kekalahan).

B. BEREGU
1. Regu yang mendapat kemenangan terbanyak menduduki peringkat tertinggi
2. Apabila ada 2 (dua) regu yang memperoleh kemenangan sama, maka regu yang menang
pada waktu berhadapan/bertanding menduduki peringkat diatasnya.
3. Apabila ada 3 (tiga) regu yang memperoleh kemenangan sama, maka peringkat
ditentukan oleh kemenangan partainya. Memperoleh kemenangan terbanyak menduduki
peringkat teratas.

C. PERLOMBAAN UNTUK BEBERAPA CABANG OLAHRAGA


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa perbedaan pertandingan dengan
perlombaan adalah:Pertandingan: Kegiatan cabang olahraga dalam meningkatkan kemampuan

6
prestasinya) dengan menghadapi lawan secara berhadap-hadapan dan saling menjatuhkan,
menyerang atau mengalahkan lawannya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku
untuk cabang olahraga tersebut. Contohnya semua cabang olahraga beladiri, bola voli, bola
basket, sepakbola, dan sebagainya.
Perlombaan: Kegiatan cabang olahraga untuk meningkatkan kemampuan atau prestasinya
tetapi tidak mengahadapi lawan secara langsung dan tanpa menjatuhkan atau mengalahkan
lawannya dengan menjatuhkan, tetapi dengan meninggalkan lawannya pada posisi ukuran
tertentu.

B. Ringkasan Buku Pembanding


POKOK BAHASAN 1
PERTANDINGAN DAN PERLOMBAAN
Pertandingan dibentuk dari kata dasar tanding yang mempunyai dua arti yaitu seimbang
atau sebanding. Kemudian dari kata tanding tersebut lahir beberapa istilah, antara lain kata
bertanding yang berarti berlawanan, mempertandingkan, membuat bertanding, dengan
menghadapkan beberapa pemain atau peserta. Sedangkan perlombaan adalah kegiatan cabang
olahraga untuk meningkatkan kemampuan atau presentasinya dalam bentuk perlawanan tidak
langsung, tetapi searah tanpa adegan kontak fisik seperti menjatuhkan atau menyerang lawan.
POKOK BAHASAN 2
ORGANISASI DAN ADMINISTRASI PERTANDINGAN
A. Organisasi Pertandingan
Pengorganisasian pertandingan itu harus dimulai dengan menentukan jumlah serta
menyusun siapa saja panitia yang bertugas yang disesuaikan dengan kebutuhan acara.
1. Ketua Pertandingan
2. Wakil Ketua Pertandingan
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Panitia Hakim (Komisi Disiplin)
6. Seksi-Seksi
Dan hal yang perlu menjadi perhatian dalam membentuk suatu susunan kepanitiaan yaitu.
1. Penugasan
2. Pemilihan Petugas
3. Kepemimpinan

7
B. Administrasi Pertandingan
Penyelenggaraan pertandingan adalah aktivitas perencanaan dan pelaksanaan pertandingan
atau perlombaan cabang-cabang olahraga. Penyampaian pengetahuan penyelenggaraan
pertandingan ini bertujuan agar para pengurus masing-masing organisai olahraga mampu
merencanakan, mengatur cara-cara pertandingan, mengadakan pencatatan hasil pertandingan
sehingga penyelenggaraan itu berjalan lancar dan tertib.
POKOK BAHASAN 3
PERTANDINGAN DENGAN SISTEM GUGUR
Sistem pertandingan adalah pengetahuan/cara untuk mengatur strategi pelaksanaan
pertandingan dalam usaha mempertemukan satu pemain/tim dengan pemain/tim lainnya guna
menentukan juara/pemenang. Secara umum sistem pertandingan dibagi menjadi 2 yaitu sistem
gugur dan kompetisi.
A. Sistem Gugur Tunggal

Di dalam suatu pertandingan peserta kita telah satu kali kalah dan tidak boleh mengikuti
pertandingan berikutnya atau dengan kata lain peserta yang telah satu kali kalah dinyatakan gugur.
Yang dimaksud dngan peserta dpat diartikan juga untuk perseorangan.
B. Sistem Gugur Tunggal Dengan Ronde Pendahuluan

Ronde Pendahuluan adalah satu atau beberapa pertandingan sebelum ronde pertandingan
sebelum ronde pertama, dengan maksud mengurangi jumlah peserta untuk mencapai angka
patokan dibawah jumlah peserta itu yang terdekat. Pemenang-pemenang ronde pendahuluan
berhak untuk terus bertanding dalam pertandingan Ronde I.
C. Sistem Gugur Tunggal Dengan Ronde Antara

Ronde antara ialah Ronde Pendahuluan di antara ronde dengan ronde lainnya
D. Sistem Gugur Tunggal Dengan Bye

Yang dimaksud dengan Bye ialah tidak bertanding, Kalau jumlah peserta terletak di antara
dua buah angka patokan dan apabila kita membuat angka patokan dan apabila kita membuat angka
patokan dan acara Bye, maka harus ditambah peserta semu hingga mencapai jumlah angka patokan
di atasnya yang terdekat. Sehingga peserta yang mendapat lawan peserta semua mendapat Bye
atau tidak bertanding.
POKOK BAHASAN 4
PERTANDINGAN DENGAN SISTEM KOMPETISI
Sistem Pertandingan Kompetisi penuh ataupun setengah kompetisi, sering dikatakan
sebagai sistem pertandingan yang lebih adil daripada sistem pertandingan yang lain. Tinggat

8
mentalitas yang tinggi dalam kegiatan olahraga yang penting adalah sifat-sifat sportif yang
dimunculkan sebagagi indakan tindakan secara ksatria. Termasuk diantaranya tindakan-tindakan:
1) Menang secara jujur, 2) Kalah secara terhormat, 3) Bertanding secara wajar.
Sistem Kompetisi dapat dilaksanakan dengan tiga macam cara: 1) Sistem setengah
kompetisi, 2) Sistem kompetisi penuh, 3) Variasi dari cara kompetisi.
POKOK BAHASAN 5
PENENTUAN JUARA
Karena pada setengah kompetisi itu tiap peserta akan bertanding 1 kali melawan peserta
peserta yang lain akan ada kemungkinan bahwa 2 peserta atau lebih mempunyai jumlah
kemenangan yang sama. Oleh karena itu ditentukan dengan cara – cara penentuan juara yan lain
daripada cara gugur. Adapaun cara penentuan juara itu untuk tiap cabang olahraga akan berlainan
sesuai dengan peraturan – peratuan pertandingan dari top organisasi tiap cabang olahraga itu.
Voltmer dan Esslinger (8:312) mengemukakan beberapa cara penentuan juara pada setengah
kompetisi yang dapat digunakan untuk semua cabang olahraga.

C. Keunggulan dan Kelemahan

BUKU UTAMA
Keunggulan :
1. Identitas pada buku ini lengkap.
2. Cover pada buku ini juga menarik.
3. Materi yang dibahas sangat lengkap dan rinci.
4. Ukuran dan Jenis huruf pada buku ini sudah baik, sehingga memudahkan pembaca saat
membaca buku ini.
5. Buku ini dilengkapi dengan glosarium.
6. Diakhir buku disedikan Latihan soal.
7. Setiap materi dilengkapi dengan contoh.

Kelemahan :
1. Tidak disertakan daftar gambar.
2. Tidak ada rangkuman dalam setiap bab.

BUKU PEMBANDING :
Keunggulan :
1. Identitas pada buku ini lengkap.
2. Setiap pokok bahasan dilengkapi dengan rangkuman, sehingga pembaca lebih mudah
menyimpulkan materi.

9
3. Setiap pokok bahasan dilengkapi dengan Latihan Soal, sehingga pembaca lebih
tertantang untuk menjawab.
4. Materi yang dibahas dalam buku ini juga sangat lengkap
5. Setiap pokok bahasan juga dilengkapi capaian pembelajaran dan indicator capaian
pembelajaran.
6. Jenis dan ukuran huruf yang beraturan sehingga pembaca tidak kebingungan.
7. Buku ini dilengkapi dengan daftar pustaka.
8. Buku ini memiliki daftar isi serta daftar gambar.
9. Buku ini memiliki glosarium.
Kelemahan :
1. Buku ini tidak memiliki cover.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Setelah membaca buku tersebut dapat disimpulkan bahwa masing-masing buku tersebut
memiliki keunggulan dan kelemahan buku yang berbeda- beda. Dapat kita simpulkan juga bahwa
buku ini juga memiliki kelemahan masing-masing seperti kita lihat dari penyajian materi dan
penjelasan yang diberikan. Dengan tugas dalam membuat kritikal buku ini maka, terciptalah dalam
diri kita rasa ingin tahu dan ilmu pengetahuan yang baru untuk mengetahui isi dari buku tersebut,
bagaimana kita menemukan kelemahan dan kelebihan masing-masing buku. Dan tanpa kita sadari
rasa mau tau dalam diri kita membuat kita belajar keras demi mendapatkan hasil yang memuaskan.
B. Saran
Saran untuk pihak pembaca, semoga ini yang merupakan hasil Critical Book Review
tentang Organisasi dan Sistem Pertandingan Olahraga dapat menjadi acuan atau pembelajaran
serta perbaikan untuk Critical Book Review selanjutnya. Buku ini akan sangat membantu
mahasiswa jika materi buku ini memiliki banyak referensi seperti pembahasan yang luas akan
sangat membantu meningkatkan kualitas buku ini. Buku ini juga sangat bagus jika pemakaiannya
di kombinasikan dengan buku-buku lain yang berkaitan dengan materi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ishak, Muchamad. 2015. Organisasi dan Sistem Pertandingan. Bandung : PT Refika Aditama
Firmansyah, Guntur & Hariyanto, Didik. 2019. Organisasi Dan Sistem Pertandingan Olahraga.
Malang : Media Nusa Creative

12

Anda mungkin juga menyukai