DISUSUN OLEH :
NIM : 7223142014
FAKULTAS EKONOMI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya
sehingga makalah Critical Journal Review ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen yang terhormat Dr. Surya Dharma., M.Pd
selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah membimbing serta
mengarahkan saya untuk melaksanakan tugas CJR ini, sehingga tugas ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Saya sangat berharap semoga makalah CJR ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bagi saya sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal
agar dapat mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Pada dasarnya
review jurnal menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, inerpretasi dan analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan, apa yang menarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa merubah
persepsi dan cara berfikir serta menjadi pertimbangan apakah dari pengetahuan yang didapat
mampu menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajian tertentu. Selain itu mengkritik
jurnal juga dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan
yang disajikan penulis. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan
lainnya.
Latar belakang dalam pemilihan jurnal yang berjudul “Hakikat Pancasila Sebagai
Landasan Ideologi Negara : Nilai-Nilai Pancasila”. Jika dilihat dari judul yang ditampilkan,
jurnal tersebut membahas tentang Landasan Ideologi Negara yang relevan dengan materi
perkuliahan di Pendidikan Pancasila maka dari itu jurnal tersebut sangatlah cocok untuk
dipadukan.
PEMBAHASAN
A Pendahuluan
Pancasila adalah ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia. Di dalam Pancasila
terdapat asas di setiap silanya sesuai dengan cita cita, tujuan, dan harapan terbentuknya negara
Indonesia. Dasarnya, Pancasila sebagai dasar sistem pemerintahan dengan menjalankan dan
melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pemerintahan seiring dengan isi Pancasila.
Terdapat lima nilai-nilai dasar dalam pancasila yang sudah ada dan berkembang bersama
dengan Indonesia sejak dulu. Peristiwa masa lalu selalu memiliki keterkaitan dengan masa kini
yang bermuara di masa yang akan datang untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Penelitian ini bertujuan bahwa pancasila merupakan suatu penyelesaian dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi masyarakat Indonesia.
B. Metode
Dasar negara dan ideologi negara Indonesia adalah Pancasila yang berguna untuk
mengatur penyelenggaraan negara. Demikian terdapat pada pembukaan UUD 1945 pada alinea
ke-4 yang berbunyi : “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu kemerdekaan
kebangsaan Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada kemerdekaan
kebangsaan Indonesia, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesiia yang berkedaulatan rakyat”. Pancasila sebagai dasar negara memiliki sifat imperatif
dan memaksa, yang artinya mengikat dan memaksa setiap warga negara agar patuh pada
pancasila dan yang melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku
di Indonesia dan dikenai sanksi hukum.
Hakikat pancasila ialah sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara. Pancasila
memiliki sebutan yang berbeda, yaitu pancasila sebagai jiwanegara, sebagai kepribadian
bangsa, sebagai sumber dari segala sumber hukum,dll.
Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan asas kerohanian yang mencakup suasana
kebatinan atau cita-cita hukum , sumber nilai, norma dan kaidah, baik itu moral ataupun hukum
negara, dan mengusai dasar konstitusi baik secara tidak tertulis ataupun tulisan dalam
kedudukannya sebagai dasar negara. Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber
tertib hukum Indonesia, Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD
1945.
Dengan demikian, Pancasila merupakan prinsip spiritual dari tatanan hukum Indonesia
yang ada dalam pembukaan UUD 1945 yang dipaparkan ke dalam empat gagasan utama,
meliputi suasana kebatinan UUD 1945, mewujudkan cita cita hukum untuk hukum dasar
negara, memuat norma yang mengharuskan undang-undang dasar memuat materi muatan yang
mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara lainnya, dan berpegang teguh pada cita-cita
moral rakyat yang luhur.
Fungsi Ideologi menurut para ahli ialah menurut Cahyono,1986 ideologi sebagai
sarana untuk merumuskan dan mengisi kehidupan manusia secara individual. Kemudian
menurut Setiardja,2001 ideologi sebagai jembatan untuk mengalihkan kendali kekuasaan dari
generasi tua ke generasi muda. Dan sebagai kekuatan yang mampu memberi energi dan
memotivasi individu, komunitas, dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai
tujuan.
Pancasila sebagai ideologi terbuka dan tertutup. Ciri-ciri ideologi terbuka adalah cita-
cita yang sudah hidup dimasyarakat, berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam
masyarakat itu sendiri. Hasil musyawarah dan mufakat masyarakat, serta dinamis dan terus
berubah. Sedangkan ideologi tertutup memiliki ciri-ciri yakni, bukan cita-cita yang sudah hidup
di masyarakat, bukan dalam bentuk nilai dan cita-cita, keyakinan dan kesetiaan ideologis yang
kaku, serta terdiri dari tuntutan konkret dan operasional yang diajukan secara absolut 4.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan sebagai perilaku kehidupan berbangsa dan
bernegara, artinya Pancasila merupakan falsafah negara dan pandangan/cara hidup bangsa
Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional. Sebagai dasar negara dan pandangan hidup, Pancasila mengandung
nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan dipedomani oleh seluruh warga negara Indonesia
dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian, jiwa religius sebagai pelaksanaan sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
jiwa kemanusiaan sebagai pelaksanaan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, jiwa
kebangsaan sebagai pelaksanaan sila Persatuan Indonesia, jiwa kerakyatan sebagai
pelaksanaan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan jiwa yang menjunjung tinggi keadilan sebagai pelaksanaan
sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Senantiasa memancar dalam segala tingkah
laku dan tindakan/perbuatan serta sikap hidup seluruh bangsa Indonesia.
a. Kelebihan
Setiap penelitian memiliki kekuatan atau kelebihan yang terletak pada beberapa aspek
penelitiannya. Dalam jurnal ini saya lampirkan beberapa kelebihan jurnalnya yaitu:
b. Kekurangan
Didalam penelitian jurnal tidak luput dari yang namanya kesalahan ataupun
kekurangan, berikut saya lampirkan kekurangan jurnal:
1. Dalam jurnal tersebut tidak di jelaskan secara spesifik siapa yang menjadi bagian dalam
penelitian tersebut.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia tentu mengandung nilai-nilai
yang sangat mendalam. Sebelum Pancasila tercipta, nilai-nilai Pancasila sudah diamalkan
oleh masyarakat dan seperti yang dikatakan oleh presiden pertama Indonesia, Pancasila
merupakan hasil ekstraksi dari tanah, air dan bumi bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
Pancasila sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari negara kesatuan
NKRI, kita harus memahami dan mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat
mulai dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan. Dengan menerapkan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, maka akan tercipta
masyarakat yang berkarakter dan bermartabat. Agar seluruh anggota masyarakat Indonesia
dapat meningkatkan pengamalan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil tersebut, rekomendasi yang dapat diberikan adalah generasi muda
harus meningkatkan kesadaran nasional dan ketahanan nasional karena masa depan negara
adalah tanggung jawab mereka. Penerapan nilai-nilai progresif harus konsisten mulai dari
tingkat individu/keluarga, komunitas kecil, hingga kolektif nasional. Jika penerapan nilai
tidak konsisten pada pelaku sosial, maka akan terjadi sejumlah distorsi terhadap kemajuan
bangsa. Bisa jadi pada tingkat individu/keluarga nilai kerja keras berhasil, namun penerapan
nilai empati atau rasa malu diminimalkan.
DAFTAR PUSTAKA
Maulida, S. Z., Xavier, M., & Elliot, M. (2023). The Essence of Pancasila as the Foundation
and Ideology of the State: The Values of Pancasila. International Journal of
Educational Narratives, 1(2), 95-102.