Skor Nilai :
JURNAL KONSTITUSI
NIM : 3222311001
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Pend. Kewarganegaraan. Kemudian shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Dalam pembuatan laporan Makalah Critical Journal Review ini, penulis “Chairun
Nisa, kelas Reguler B Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Stambuk
2022” Banyak mendapat bantuan dalam penyelesaiannya. Untuk itu penulis patut
dan sewajarnya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelesaiannya.
Ucapan terima kasih yang pertama penulis ucapkan kepada orang tua penulis yang
telah memberikan dorongan baik dorongan moril dan motivasi kepada penulis,
maupun dukungan materi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan
makalah Critical Journal Review ini. Berikutnya penulis ucapkan terima kasih
kepada Bapak dosen Ramsul Nababan S.H.,M.H. selaku dosen pengampu dalam
Mata Kuliah Pend. Kewarganegaraan yang sudah banyak memberikan ilmunya
dalam mengikuti mata kuliah ini dan mengerjakan tugas-tugasnya.
Harapan penulis semoga hasil Makalah Critical Journal Review ini dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya bagi penulis. Dalam Makalah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mohon mohon maaf atas kekurangan-kekurangan
yang terdapat dalam laporan ini. Masukan dan kritikan atas kekurangan laporan ini
sangat penulis harapkan dari pembaca. Selain itu, supaya penulis dapat membuat
laporan ini menjadi lebih baik dan menarik.
Medan, Oktober 2023
Chairun Nisa
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CJR
Manfaat dalam penulisan CBR yang dapat penulis simpulkan ialah :
1. Menambah Wawasan mahasiswa atau pun seorang pelajar dalam proses
pemahaman materi.
2. Mempermudah pembaca dalam mencari inti dari pemahasan sebuah jurnal,
pembahasan jurnal, serta kelebihan dan kekurangan jurnal.
3. Melatih para siswa dalam merumuskan sebuah kesimpulan atas jurnal yang
telah dibaca ataupun jurnal yang telah dianalisis.
4. Menjadikan penulis serta pembaca senantiasa berpikir lebih kritis, dan
Menjadi bahan refrensi yang akan mungkin dibutuhkan dalam pegerjaan
mata kuliah lainnya sehingga dapat mempermudah untuk mengerjakan mata
kuliah yang bersangkutan dengan apa yang disampaikan dalam buku ini.
1
D. Identitas Artikel dan Jurnal yang di Review
2
BAB II
A. Pendahuluan
Sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diperoleh dari
perjuangan panjang dan penuh pengorbanan. Hal ini tidak lepas dari peran dan
kontribusi seluruh komponen bangsa. Negara dan bangsa Indonesia mengerahkan
segala upaya untuk mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia. Bangsa Indonesia bergotong royong mencapai
tujuan nasional. Hal tersebut diperlukan untuk mencapai cita cita bangsa Indonesia
yaitu mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
Untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasional tersebut, bangsa Indonesia harus
memiliki strategi nasional yang tanggap terhadap dinamika lingkungan strategis
yang terus berubah di tingkat nasional, regional, dan global. Dinamika lingkungan
strategis tersebut tentu saja merupakan peluang bagi negara Indonesia, namun juga
dapat menjadi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia Negara Indonesia berupaya menjaga pertahanan negara dengan
melaksanakan pertahanan rakyat dalam bentuk strategi pertahanan berlapis,
khususnya pertahanan yang didasarkan pada integrasi lapisan pertahanan militer dan
nirmiliter bertujuan untuk mengatasi dan mengatasi ancaman militer dan non militer,
serta menghadapi perang yang berkepanjangan (Idrawan, 2015).
Strategi pertahanan global yang berupa strategi pertahanan berlapis ini merupakan
wujud partisipasi seluruh warga negara Indonesia dalam upaya pertahanan negara.
Elemen mendasar dari pertahanan negara semesta adalah perlunya kesadaran
pertahanan di seluruh warga negara Indonesia. Sikap bela negara sendiri telah
menciptakan kekuatan negara Indonesia dalam proses pembangunan negara menuju
tujuan dan cita-cita nasional. Dengan kesadaran menjaga Tanah Air, kita dapat
3
memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan perjuangan, cinta Tanah Air dan
rela berkorban untuk tanah air dan bangsa (Kementerian Pertahanan Republik
Indonesia, 2016).
Jika kita melihat perkembangan teknologi tentu berbanding lurus dengan munculnya
berbagai ancaman. Untuk itu semangat Bela Negara harus terus kita utamakan,
sejalan dengan semangat toleransi, nirkekerasan, kerukunan dan kearifan lokal yang
sudah kita miliki. Semangat ini harus kita utamakan dalam penggunaan media sosial
dan digital.
Bela negara merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan rasa cinta tanah air
seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen bangsa (Kesbangpol Banten).
Secara fisik hal ini dapat dipahami sebagai upaya defensif terhadap segala bentuk
AGHT (Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan) terhadap eksistensi negara.
Hal ini menunjukkan bahwa pertahanan merupakan bagian penting dalam strategi
nasional bangsa dan negara Indonesia. Dari segi non-materiil, bela negara dapat
dipahami sebagai peran aktif dalam kemajuan bangsa dan negara, baik melalui
pendidikan, moralitas, kemasyarakatan, dan lain-lain. Oleh karena itu, bela negara
menjadi kewajiban wajib bagi seluruh warga negara dan semua profesi. Di era
Society 5.0 saat ini, pertahanan negara tidak hanya digunakan untuk menghadapi
ancaman militer berupa invasi dan pelanggaran wilayah, namun juga untuk
menghadapi ancaman non-militer. Ancaman non militer adalah ancaman yang tidak
bersifat fisik dan tidak terlihat bentuknya. Ancaman non-militer, seperti infiltrasi
komunisme dan liberalisme, dampak negatif kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek). Musuh sebenarnya yang harus dilawan saat ini bukan lagi penjajah
bersenjata, melainkan ketidakmampuan mengikuti laju pembangunan yang pesat.
Oleh karena itu, penelitian ini mengungkap bagaimana menjaga negara di era Society
5.0.
B. Deskripsi Isi
Bela negara erat kaitannya dengan tujuan negara Indonesia sebagaimana tercantum
dalam UUD 1945 alinea 4. Memelihara kedaulatan negara dan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Era Masyarakat 5.0, kesadaran terhadap
ilmu pertahanan dan pertahanan negara harus ditanamkan agar setiap warga negara
memiliki sikap patriotik dan nasionalis. Pertahanan merupakan suatu konsep yang
4
di ciptakan untuk mempertahankan eksistensi negara agar mampu menghadapi
ancaman gangguan, hambatan, dan tantangan baik dari dalam maupun luar negeri.
Upaya membela Tanah Air merupakan wujud keinginan setiap orang untuk
mengungkapkan pengabdian dan rasa cinta terhadap Tanah Air dan Negara. Artikel
ini bertujuan untuk mengupas bagaimana menjaga negara di era Society 5.0 dalam
upaya menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia.
5
BAB III
PEMBAHASAN / ANALISIS
Kesadaran menjaga tanah air merupakan hak dan kewajiban setiap warga
negara menurut Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berikan perhatian khusus pada Pasal 27
ayat ( 3) dan Pasal 30 ayat (1), mengisyaratkan bahwa upaya perlindungan negara
merupakan hak dan kewajiban seluruh warga negara tanpa kecuali. Upaya
perlindungan negara diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang pada Pasal 68 berbunyi: Setiap warga
negara wajib ikut serta dalam upaya perlindungan negara menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan. Undang-Undang Republik Nomor 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara, Pasal 2 dan Pasal 9 ayat (1) dan (2) pada hakekatnya
mengatur bahwa setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pertahanan negara
yang terorganisir sesuai dengan pendidikan pendahuluan pertahanan negara (PPBN).
Menurut ketentuan UUD 1945, semua warga negara mempunyai hak dan
kewajiban untuk membela negara, baik laki-laki atau perempuan, profesi atau
profesi, tua atau muda, agama atau sipil, pegawai negeri atau penjahat, politisi atau
polisi. , sipil atau militer. Dengan demikian, bela negara bukanlah monopoli suatu
kelompok profesi, profesi, golongan, ras atau suku, sehingga makna bela negara
sangatlah luas. Bela Tanah Air adalah sikap dan tindakan warga negara yang
dilandasi rasa cinta tanah air, kesadaran nasional, negara, dan keyakinan. Pancasila
adalah ideologi bangsa, negara, dan kemauan berkorban dalam menghadapi segala
ancaman. turun. , hambatan dan tantangan. (AGHT) yang berasal dari dalam dan
luar negeri membahayakan kelangsungan hidup bangsa, negara, keutuhan wilayah,
yurisdiksi nasional dan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945 ( Widodo S.,
Melaksanakan pertahanan negara untuk mencapai nasionalisme, 2011 ).
6
Kesadaran menjaga Tanah Air tidak muncul begitu saja, melainkan harus
dilatih sejak dini dan terus dipelihara serta dikembangkan. Pengertian bela negara
adalah upaya kita untuk melindungi negara kita dari ancaman yang dapat
menghancurkan kelangsungan hidup masyarakat yang dilandasi rasa cinta tanah air
(Suhardiyanto 2020). Penting untuk membangun jati diri bangsa Indonesia dengan
semangat nasionalisme, patriotisme, dan ketahanan nasional yang kuat. Tentunya
hal ini untuk menjamin terpeliharanya negara kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Peran serta warga negara Indonesia dalam upaya membela negara merupakan
hak dan kewajiban konstitusional seluruh warga negara. Tujuan dari penghormatan
terhadap hak dan kewajiban tersebut adalah untuk menciptakan kekuatan pertahanan
guna menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keamanan nasional negara. Untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang menjaga negara, diperlukan upaya
sadar dan terencana untuk menanamkan kesadaran tersebut. Upaya membela Tanah
Air merupakan kehormatan setiap warga negara dan dilakukan secara sadar, penuh
tanggung jawab, dan rela berkorban sebagai wujud pengabdian kepada Tanah Air
dan Negara. Ikut serta membela Tanah Air merupakan salah satu wujud ungkapan
rasa cinta terhadap tanah air.
1. Cinta terhadap tanah air, Sikap ini perlu ditanamkan pada setiap warga negara.
Cinta tanah air berarti rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghormati dan
loyalitas yang dimiliki setiap individu pada negara dimana dia tinggal.
2. Sadar berbangsa dan bernegara, Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan
sikap yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan terkait dengan cita cita
serta tujuan bangsa dan negara.
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila sebagai ideologi negara
adalah nilai-nilai Pancasila menjadi sumber inspirasi dan cita-cita hidup bangsa
Indonesia.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia. Rela berkorban merupakan
7
pengabdian tanpa pamrih oleh warga negara terhadap tanah air dengan penuh
kesadaran, keikhlasan dan tanggung jawab untuk mempertahankan
kelangsungan kejayaan bangsa dan negara Republik Indonesia.
5. Memiliki kemampuan awal bela negara (Bone, 2019). Pada dasarnya setiap
warga negara memiliki kemampuan awal bela negara, artinya setiap warga
negara berpotensi sesuai dengan kemampuan diri melakukan aksi bela negara
sesuai dengan profesi atau peran di lingkungan masing-masing.
8
meningkatkan kesadaran setiap warga negara sesuai dengan ketentuan undang-
undang yang berlaku. Konsep bela negara harus ditekankan pada partisipasi
masyarakat dalam bidang keamanan sesuai wilayah tertentu yang dikuasai masing-
masing masyarakat (Arifin, 2022).
Bela negara merupakan karakter yang lahir dari penanaman dan pemantapan
nilai-nilai dan sikap kebangsaan. Konsep pertahanan yang diajukan Indonesia tidak
berfokus pada program dinas militer tetapi menganalisis secara mendalam
kebutuhan dan kondisi seluruh bangsa Indonesia. Pemberdayaan masyarakat secara
penuh dengan tujuan menjaga kedaulatan negara demi keutuhan NKRI di era Society
5.0 merupakan kekuatan yang dapat memberikan efek jera terhadap negara (Winka
Wino Yunanda, 2022).
Menjadi bangsa yang multikultural dengan keberagaman yang besar dan
bersatu hidup sebagai bangsa yang mandiri dan berdaulat merupakan kristalisasi
nilai-nilai luhur bangsa. Oleh karena itu, strategi bela negara diperlukan untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas di era Society 5.0, yang harus
menciptakan manusia Indonesia yang mampu bertindak (action generation) yang
menjadi pemimpin.Keadaan dapat diubah untuk meningkatkan kualitas sistem
demokrasi. Sistem di Indonesia berdasarkan Pancasila. Perumusan dan pelaksanaan
strategi bela negara yang diperlukan untuk menciptakan generasi berkualitas,
berjiwa pemenang, dan unggul di era Society 5.0 merupakan upaya komprehensif
dan berkelanjutan serta harus dilandasi pemikiran strategis yang inovatif, adaptif,
dan futuristik berdasarkan Pancasila. ideologi (Widodo R.W., 2021).
Pemerintah Indonesia berupaya serius untuk meningkatkan kesadaran
pertahanan masyarakat Indonesia. Hal ini dilakukan melalui program pendidikan
dan advokasi negara. Program bela negara bukanlah program wajib militer
melainkan program yang bertujuan membentuk karakter dan kepribadian bangsa
Indonesia. Dengan adanya program bela negara, kami berharap setiap warga negara
dapat memperbarui diri dan mencurahkan hati dan jiwanya untuk membela negara.
Strategi yang diterapkan paling sedikit memenuhi 3 (tiga) unsur yaitu sarana, jalur,
dan tujuan. Sarana adalah sarana untuk mencapai tujuan yang didukung oleh sumber
daya yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan. Sarana adalah sarana untuk
9
mencapai tujuan dan tujuan adalah tujuan yang ingin dicapai, dalam hal ini selaras
dengan tujuan nasional Indonesia. Dari penjelasan tersebut maka pembangunan
strategi harus didasarkan pada kondisi masing-masing bangsa, dengan tujuan utama
mengembangkan sikap yang dijiwai semangat patriotisme dan nasionalisme.
(Sulistyani, 2018).
10
BAB IV
PENUTUP
A. Keimpulan
Pertahanan negara adalah tekad, sikap, perilaku dan tindakan warga negara
untuk menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keamanan bangsa dan negara.
Bela negara harus dijiwai dengan rasa cinta tanah air terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Rasa bela negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara menurut Pasal 27 UUD 1945.
Dalam sistem pertahanan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 juga mengatur bahwa pertahanan
negara diartikan sebagai sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai rasa cinta
tanah air, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Dalam dinamika pembangunan global di era Society 5.0,
kedaulatan bangsa dan negara harus tetap dijaga demi keutuhan NKRI. Dalam
melaksanakan rasa bela negara harus bertumpu pada nilai-nilai bela negara, yaitu
rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan bahwa Pancasila
adalah ideologi negara, dan rela berkorban lahir untuk bangsa Indonesia. dan Negara
serta memiliki kapasitas awal untuk melindungi negara. Setiap warga negara
bertanggung jawab terhadap keadaan suatu bangsa sesuai dengan peran dan
pekerjaannya masing-masing. Dengan menjaga negara, ia akan memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa. Wujud dari upaya membela Tanah Air adalah
kemauan dan kerelaan berkorban setiap orang untuk mempertahankan kemerdekaan
dan kedaulatan Tanah Air, persatuan bangsa, keutuhan wilayah, dan yurisdiksi
nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Konstitusi (Kristina, 2021).
Dengan demikian, masyarakat akan menjadikan sikap nasionalis dan patriotisme
sebagai landasan menjaga kedaulatan negara demi keutuhan wilayah negara di era
Society 5.0.
11
B. Rekomendasi
Di era Society 5.0, upaya pertahanan negara harus beradaptasi dengan
perubahan teknologi dan sosial serta dinamika global. Penting untuk diingat bahwa
upaya perlindungan negara di era Society 5.0 harus selaras dengan prinsip demokrasi,
hak asasi manusia, dan kebebasan individu. Selain itu, upaya-upaya ini harus
mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan dari teknologi tinggi
dan masyarakat digital yang semakin terhubung.
12
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, A., & dkk. (2022). Upaya Bela Negara Di Era Society 5.0. Jurnal
Kewarganegaraan, Vol 6, No. 2, 3331-3337.
Winka Wino Yunanda, F. N. (2022). Strategi Menjaga Kedaulatan Bangsa Demi Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia di Era Society 5.0 Dalam Perspektif Ilmu
Pertahanan dan Bela Negara. Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No. 1 , 1195-1202.
13
LAMPIRAN
1. Halaman Judul
14
2. Isi Artikel
15
16
17
18
19