Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

NILAI – NILAI PANCASILA DALAM PANDANGAN ISLAM

Mata Kuliah : Pancasila

Dosan Pengampu : Dra Asnafiyah, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Lamiasih

NIM : 21104070054

Kelas : B

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Dalam
Pandangan Islam” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Ungkapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada ibu Dra Asnafiyah, M.Pd, selaku dosen
pengampu mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas kepenulisan makalah dan membimbing
penulis dalam pengerjaan makalah ini.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individu dari mata kuliah Pancasila
yang dibimbing oleh beliau. Materi dalam makalah ini mengacu pada tema tentang pendidikan Pancasila.
Penulisan makalah ini juga bertujuan untuk menambah bahan bacaan serta pengetahuan bagi orang lain.

Akhir kata, penulis mengharapkan saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun dari
pembaca tentang makalah ini untuk dapat penulis perbaiki. Diharapkan semoga dapat memberikan
manfaat serta pemahaman bagi orang lain.

Yogyakarta, 29 Mei 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………….....…1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………..….….…2

BAB 1 …………………………………………………………………………………………………3

PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………….…3

1. LATAR BELAKANG MASALAH …………………………………………………………4

2. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………..…...4

3. TUJUAN PENELITIAN ……………………………………………………….......................4

4. MANFAAT PENELITIAN …………………………………………………………………...4

BAB 2 ……………………………………………………………………………………………....…...5

HASIL DAN PEMBAHASAN…………....………………………….....................................................5

1. PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA …..……….…5

2. PENGAMALAN NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN…………………………....6

3. PANDANGAN ISLAM TERHADAP PANCASILA…....................................................…....8

4. HASIL WAWANCARA…………………………………………………………………………9

BAB 3 ………………………………………………………………………………………………….......9

PENUTUP………………………………………………………………………………………………….9

1. KESIMPULAN ………………………………………………………………………………......9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………........................................11

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar belakang masalah


Pancasila merupakan bagian penting dalam pembentukan Negara Indonesia sebab
Pancasila merupakan dasar dan falsafah Negara. Pancasila merupakan dasar dan falsafah Negara
Indonesia merdeka yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa. pancasila diperkenalkan oleh
Soekarno pada 1 juni 1945 pada siding BPUPKI sebagai dasar falsafah Negara Indonesia dan
telah tertuang dalam dokumen sejarah. Dokumen lain yang dapat ditemukan dalam Pembukaan
UUD 1945 pada alenia keempat yang menyebutkan sebagai berikut: “…maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar Negara Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”. Dengan demikian Pancasila memiliki posisi penting dalam sistem
ketatanegaraan baik secara teoritis maupun konkret.
Pancasila merupakan dasar Negara Republik Indonesia dapat ditelusuri dari dua dasar
Pancasila. Pertama, dasar historis, pada dokumen sidang BPUPKI, Pidato oleh Soekarno 1 Juni
1945 berjudul Lahirnya Pancasila menjelaskan bahwa usulan dari Soekarno tentang dasar Negara
ialah Pancasila. Kedua, dasar yuridis, dalam Pembukaan UUD 1945, alenia keempat secara
implisit sila-sila Pancasila disebut sebagai peletak dasar dalam susunan kehidupan bernegara dan
berbangsa. Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara merupakan kedudukan yuridis formal
karena telah tertuang dalam ketentuan hukum Negara. Pada Pasal 1 disebutkan bahwa “Pancasila
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar negara dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan |23 Jurnal Kalacakra, Volume 2, Nomor
1 konsisten dalam kehidupan bernegara”. Sehingga pengertian Pancasila merupakan dasar Negara
Republik Indonesia. Istilah lain dalam Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang
menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila tidaklah hadir terpisah antara sila satu dengan sila yang lainnya, namun
Pancasila merupakan satu keutuhan. Pancasila sebagai dasar negara memiliki konsekuensi logis
untuk menerima serta menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai acuan pokok dalam pengaturan
penyelenggaraan kewarganegaraan.

3
Nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam berfikir, bersikap dan bertingkah laku yang
mencerminkan keagamaan dan kebudayaan yang sudah
mengakar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila bukan hanya sebatas
panduan serta pelaksanaan secara etik dan moral, namun juga kandungan Pancasila harus dapat
hidup dalam kepribadian warga negara Indonesia sepanjang masa. Pancasila harus menjadi
sumber utama dalam praksis pendidikan kewarganegaraan, tak pernah melepaskan Pancasila
dalam konteks pembelajaran supaya terwujud peserta didik dengan karakter yang sangat dicintai
bangsanya.
Ali Syahbana dalam tulisannya mengatakan bahwa Pancasila tidak hanya dirumuskan
oleh tokoh-tokoh negara saja, namun juga oleh beberapa tokoh agama seperti KH. Wahid Hasyim
dari kalangan NU maupun ulama lain dari kalangan Muhammadiyah. Dengan demikian, maka
Pancasila 1 juni 1945 memiliki nilai religius keislaman didalamnya. Contohnya adalah pada sila
pertama Pancasila yaitu Ketuhanan yang Esa. Didalam Pancasila telah mengakomodir ajaran
agama islam yang memiliki tujuan mulia bagi bangsa dan negara. Nilai keagamaan dalam
Pancasila termasuk juga rasa toleransi yang memberikan kebebasan bagi warga negara untuk
memeluk agamanya masing-masing.
2. Rumusan Masalah
Dari beberapa penjelasan yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah, maka diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apa pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa?
b. Bagaimana pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?
c. Bagaimana pandangan islam terhadap Pancasila?
3. Tujuan penelitian

Dari beberapa rumusan masalah yang telah didapatkan, maka diperoleh tujuan penelitian sebagai
berikut :

a. Untuk mengetahui pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa


b. Untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
c. Untuk mengetahui bagaimana pandangan islam terhadap Pancasila
4. Manfaat penelitian
Dari penulisan penelitian makalah ini diperoleh manfaat sebagai berikut :
a. Untuk menambah bahan bacaan bagi orang lain
b. Untuk menambah pengetahuan baru bagi penulis maupun pembaca

4
c. Sebagai media belajar yang dapat digunakan oleh penulis maupun pembaca

BAB 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Pada dasarnya setiap Negara memiliki cita-cita yang sama, yaitu merdeka dan mempunyai kehidupan
yang sejahtera. Bangsa Indonesia tercantum dalam UUD 1945 yang berbunyi mewujudkan suatu tatanan
kehidupan masyarakat yang adil dan makmur. Ketika bangsa Indonesia ingin meraih cita-citanya, maka
diperlukan kesamaan pandangan hidup untuk dapat mencapai cita-cita tersebut. Jika bangsa Indonesia
tidak memiliki pandangan hidup maka perjalanan bangsa akan kehilangan arah, sedangkan jika bangsa
Indonesia memiliki pandangan hidup maka bangsa dapat mengetahui secara jelas arah dan cita-cita yang
akan dicapai. Keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai tujuannya dapat dilihat dari kualitas sumber
daya manusianya sendiri, bahkan dapat dikatakan bahwa : “bangsa yang besar dapat dilihat dari
kualitas/karakter bangsa itu sendiri”.

Maka dari itu, Indonesia memiliki pandangan hidup yang sama didalam pancasila yang memiliki
nilai-nilai yang luhur dan seharusnya dipelajari oleh rakyat Indonesia. Fungsi Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa yaitu sebagai pegangan dan acuan bagi warga Negara Indonesia dalam bersikap
dan bertingkah laku, berkaitan dengan sistem nilai, tentang baik dan buruk, adil, jujur, bohong, dan lain
sebagainya. Didalam era globalisasi sekarang ini cukup banyak masyarakat yang tidak mengetahui lebih
dalam mengenai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, padahal Pancasila dirumuskan dengan
penuh perjuangan dan pengorbanan para tokoh bangsa pada masanya. Didalam Pancasila terdapat
beberapa nilai-nilai luhur yang harus dijadikan pedoman bagi rakyat Indonesia agar kehidupan berbangsa
dan bernegara dapat berlandaskan pada Pancasila serta memiliki sikap patriotisme. Pengamalan Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa adalah dengan melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila dalam bangsa Indonesia adalah sebagai acuan serta dorongan untuk mencapai tujuan
bersama. Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa dari seluruh bangsa Indonesia yang
begitu mampu membakar semangat serta menumbuhkan kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia untuk
tetap mendapatkan kehidupan yang baik dan lebih baik seiring berjalannya waktu. Pancasila memiliki
kedudukan yang skral dan luhur di Negara Indonesia.

5
Bahkan ketika terjadi upaya untuk mengganti ideologi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, namun
hal itu berhasil dgagalkan oleh bangsa Indonesia sendiri. Didalam bangsa Indonesia, Pancasila perlu
dipelajari dan diresapi ilmu dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya oleh warga negara yang bertujuan
agar warga negara mengetahui isi dari Pancasila itu sendiri dan mulai mengamalkannya. Pancasila dapat
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik didalam keluarga, masyarakat maupun berbangsa dan
bernegara.

2. Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tentu memiliki nilai-nilai luhur dan bermakna didalamnya.
Nilai-nilai Pancasila haruslah di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari yang bertujuan untuk
membangkitkan karakter bangsa yang semakin menurun. Nilai Pancasila merupakan sumber dari segala
kekuatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya. Nilai Pancasila
sebagai pendorong dalam usaha perjuangan dalam menegakkan kemerdekaan, sehingga menjadi bukti
bahwa Pancasila sesuai dengan kepribadian dan keinginan dari bangsa Indonesia. Maka dari itu, sangat
penting bagi kita untuk menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari.

Nilai-nilai Pancasila harus selalu dibangun dalam setiap aktifitas masyarakat Indonesia agar tetap
terjaga keutuhannya. Pengamalan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan di lingkungan keluarga, dalam
kehidupan bermasyarakat atau bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal tersebut dilakukan
untuk mengantisipasi pihak-pihak yang melupakan Pancasila atau bahkan belum sepenuhnya paham
mengenai isi dari Pancasila itu sendiri. Pancasila dalam rangka menjaga kepribadian serta karakter bangsa
yang kokoh serta untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pengamalan nilai-nilai
yang terkandung didalam Pancasila dapat mempererat tali persaudaraan antara sesama warga Negara
Indonesia.

Didalam Pancasila terdapat 5 sila, sila yang pertama adalah ketuhanan yang maha Esa. Sila pertama
Pancasila mengartikan bahwa kita sebagai warga Negara memiliki hak untuk memeluk agama dan
beriman kepada Tuhan. Oleh karena itu, sebagai warga Negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai
Pancasila didalam kehidupan bernegara harus memiliki rasa toleransi antar sesama warna Negara.
Pengamalan sila pertama Pancasila dapat dilakukan dengan melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi
larangan-Nya. Selain itu kita tidak boleh merendahkan orang lain yang memiliki agama berbeda dengan
kita.

6
Sila kedua Pancasila berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab, sila tersebut dilambangkan
dengan rantai emas dan latar berwarna merah. Sila kedua tersebut memiliki arti bahwa kita sebagai warga
Negara harus selalu bersatu dan saling membantu seperti rantai. Dalam sila kedua Pancasila kita harus
dapat memahami bahwa semua manusia adalah memiliki derajat yang sama sehingga tak dapat
direndahkan atau merendahkan antara satu dengan yang lain. Selain itu kita juga harus dapat bersikap adil
dengan siapapun dan tidak membeda-bedakan sesama warga Negara. Contoh pengamalan sila kedua ini
adalah Menjalin pertemanan dengan siapa saja tanpa membedakan suku, ras, agama dan lainnya.

Sila ketiga Pancasila berbunyi persatuan Indonesia yang dilambangkan dengan pohon beringin.
Dalam sila ketiga mengajarkan kepada kita sebagai warga Negara untuk selalu mengedepankan persatuan
dan kesatuan bangsa. Mengedepankan urusan bangsa dan Negara dibandingkan urusan pribadi.
Pengamalan sila ketiga ini dapat dilakukan dengan Bangga berbahasa kesatuan yaitu bahasa Indonesia
sebegai bahasa sehari-hari dalam komunikasi bersama. Selain itu dapat juga dengan saling bekerja sama
dalam hal kebaikan dan bergotong royong.

Sila ke empat Pancasila berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, yang dilambangkan dengan kepala banteng. Sila ke empat mengajarkan
kita untuk tidak memaksakan kehendak dan selalu mengutamakan kepentingan Negara dan orang lain.
Didalam sila ke empat Pancasila tak jarang dijumpai perbedaan pendapat satu sama lain, maka kita
sebagai warga Negara yang memiliki etika haruslah menghargai segala perbedaan pendapat yang ada
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Adapaun pengamalan sila ke empat Pancasila dapat dilakukan
melalui musyawarah apabila terjadi suatu permasalahan dan mengambil keputusan bersama. Selain itu,
pengamalan sila ke empat Pancasila dapat dilakukan dengan mengedepankan sikap toleransi dalam
kehidupan bermasyarakat.

Sila kelima Pancasila berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang memiliki lambang
padi dan kapas. Sila ini melambangkan kebutuhan dasar manusia yaitu sandang dan pangan. Pangan
diartikan sebagai makanan dengan lambang padi, sedangkan sandang merupakan pakaian dengan
lambang kapas. Hal yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dari sila kelima ini adalah
Mengedepankan sikap adil antara sesama manusia. Selain itu juga dapat dengan melaksanakan kewajiban
dan menghargai hak orang lain.

7
3. Pandangan islam terhadap Pancasila

Pancasila dibangun tidak serta merta hanya oleh tokoh kebangsaan saja, namun juga tokoh spiritual
yang ikut tergabung dalam perumusan Pancasila. Pancasila merupakan merupakan pengejawantahan dari
agama islam. Agama islam merupakan rahmah yang menjunjung tinggi rasa toleransi, keadilan, gender,
dan semua sendi kehidupan dunia. Sila pertama Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan yang maha Esa”
merupakan implementasi dari agama islam. Sila pertama memberikan makna bahwa setiap warga Negara
memiliki kebebasan dalam memilih agama yang akan dipeluknya.

Pancasila memiliki nilai-nilai spiritual dan religius yang terkandung didalamnya. Salah satu nilai
religius yang terkandung didalamnya yaitu pengamalan sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan yang
maha Esa yang memiliki arti bahwa setiap warga Negara memiliki kewajiban untuk menyembah Tuhan
dari agama yang dianutnya. Menurut pandangan islam Pancasila menyimpan nilai-nilai yang bermakna
bagi warga Negara. Dan setiap manusia tidaklah boleh memaksa orang lain untuk mengikuti agama yang
diyakini. Setiap warga Negara memiliki hak masing-masing untuk memilih agama yang akan dianutnya.

Soekarno mengungkapkan bahwa kemerdekaan Indonesia tidaklah lepas dari rahmat Tuhan yang
maha Esa. Sehingga kalimat ketuhanan dalam Pancasila sangat memiliki makna bagi kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara. Agama Islam memerintahkan umatnya untuk senantiasa saling
toleransi dan bersaudara satu sama lain, jalinan persaudaraan dalam islam tak hanya dilihat dari sisi
agama saja namun juga dari kebangsaan dan tanah air. Meskipun seluruh rakyat Indonesia memiliki
beragam agama yang berbeda dan bahkan daerah yang berbeda, namun Islam mengajarkan kita untuk
tetap bersudara. Makna persaudaraan dalam islam yakni saling menjaga, melindung dan mengasihi satu
sama lain.

Namun satu hal yang perlu diingat bahwa Pancasila bukanlah sesuatu yang harus disakralkan,
Pancasila merupakan buatan manusia yang tak lepas dari segala kekurangan. Pen-sakralan dan
penyalahtafsiran yang terjadi selama ini adalah akibat keegoan masing-masing penguasa dalam usaha
melanggengkan kekuasaannya. Hal tersebut, bukan berarti Pancasila tidak relevan dengan Indonesia
sekarang sehingga harus diganti demi menata kembali Negara ini. Pancasila tetaplah sesuatu yang
kontekstual selama dia diposisikan sebagai dasar negara tanpa penafsiran yang sarat kepentingan
individu. Dan untuk selalu diingat bahwa Pancasila adalah untuk menyatukan seluruh warga negara
Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu jua).

8
4. Hasil wawancara

Narasumber : Bapak Sidik

a. Bagaimana pandangan bapak tentang Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa


Jawaban : Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah pilihan yang tepat oleh para pendiri
Republik Indonesia. Karena dalam Pancasila itu sudah mengakomodir ajaran agama islam yang
bertujuan mulia.
b. Nilai religius apa saja yang terkandung dalam Pancasila menurut pandangan bapak
Jawaban : nilai religius yang terkandung dalam Pancasila adalah pasal 1 bahwa setiap warga
Negara Indonesia harus melaksanakan pengibadahan pada agama yang diyakini dan menjalankan
keyakinan itu dengan dilindungi UU. Setiap warga Negara Indonesia tidak boleh memaksakan
suatu keyakinan agama pada orang lain, saling hormat menghormati dan menjaga satu sama lain.
c. Apakah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila memiliki nilai keislaman
Jawaban : Nilai yang terkandung dalam Pancasila jelas mengandung nilai keislaman yaitu
kebebasan memeluk agama yang diyakini dan saling menghormati, toleransi, dll.

BAB 3

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pancasila merupakan bagian penting dalam pembentukan Negara Indonesia sebab Pancasila
merupakan dasar dan falsafah Negara. Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yaitu
sebagai pegangan dan acuan bagi warga Negara Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku,
berkaitan dengan sistem nilai, tentang baik dan buruk, adil, jujur, bohong, dan lain sebagainya. Nilai-
nilai Pancasila sebagai pedoman dalam berfikir, bersikap dan bertingkah laku yang mencerminkan
keagamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila dalam bangsa Indonesia adalah sebagai acuan serta dorongan untuk mencapai tujuan
bersama. Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa dari seluruh bangsa Indonesia
yang begitu mampu membakar semangat serta menumbuhkan kekuatan hidup kepada bangsa
Indonesia untuk tetap mendapatkan kehidupan yang baik dan lebih baik seiring berjalannya waktu.
Pancasila memiliki kedudukan yang skral dan luhur di Negara Indonesia. Pancasila dibangun
tidak serta merta hanya oleh tokoh kebangsaan saja, namun juga tokoh spiritual yang ikut tergabung
dalam perumusan Pancasila. Soekarno mengungkapkan bahwa kemerdekaan Indonesia tidaklah lepas
dari rahmat Tuhan yang maha Esa.

9
Sehingga kalimat ketuhanan dalam Pancasila sangat memiliki makna bagi kehidupan masyarakat
berbangsa dan bernegara. Dalam agama Islam telah memerintahkan umatnya untuk senantiasa saling
toleransi dan bersaudara satu sama lain, jalinan persaudaraan dalam islam tak hanya dilihat dari sisi
agama saja namun juga dari kebangsaan dan tanah air.
Meskipun seluruh rakyat Indonesia memiliki beragam agama yang berbeda dan bahkan daerah yang
berbeda, namun Islam mengajarkan kita untuk tetap bersudara. Makna persaudaraan dalam islam yakni
saling menjaga, melindung dan mengasihi satu sama lain. Didalam Pancasila terkandung makna untuk
saling bersikap adil terhadap siapapun dan tidak memberikan perlakuan berbeda kepada sesama. Namun
satu hal yang perlu diingat bahwa Pancasila bukanlah sesuatu yang harus disakralkan. Serta untuk selalu
diingat bahwa Pancasila adalah untuk menyatukan seluruh warga negara Indonesia yang ber-Bhineka
Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu jua).

10
DAFTAR PUSTAKA
Hastangka. (2021). PSIKOLOGI PANCASILA. Jurnal Kalacakra, 02 (01). 20-25
Muhammad, M.A., & Erwin, S. (2020). Kekuatan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membangun
Kepribadian Masyarakat Indonesia. Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan. 15 (1).
Dwi, Y. (2016). Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Dalam Kehidupan
Sehari-hari. Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan. 14 (25).
Rendi, W. (2017). Perwujudan Nilai Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa. Universitas
Negeri Jakarta.
M, Syaifullah.R. (2011). Pancasila 1 Juni dan Syariat Islam. RM Books.
Arlanda, N.R., & Dinie, A.D. (2021). Implementasi Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial.

11

Anda mungkin juga menyukai