Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Jogi Daniel Sitopu (6203210047)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas CRITICAL BOOK REVIEW, mata kuliah
PENDIDIKAN PANCASILA. Penulis juga berterima kasih kepada Ibu Dosen (JULIA IVANNA,
S.SOS. M.AP) selaku dosen pengampu mata kuliah PENDIDIKAN PANCASILA.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, serta penulis juga mengharap kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
Buku Pembanding............................................................................3
4.1 Kesimpulan.....................................................................................16
4.2 Saran................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Critical Book Report (CBR) adalah suatu laporan yang berisi penilaian terhadap sebuah
karya tulis. CBR meliputi deskripsi singkat mengenai buku serta kelebihan dan kelemahan buku
Tersebut dibandingkan buku lain yang berkaitan atau mempunyai kesamaan topik. Kemudian
diharapkan CBR tersebut bisa dimanfaatkan oleh para pembaca yang masih bingung dalam
memilih buku yang sesuai dengan kebutuhan
1.2 Tujuan
1. Mengetahui apa saja hal yang dibahas di dalam buku Pendidikan pancasila.
2. Mengembangkan budaya membaca, berpikir sistematis dan kritis.
1.3 Manfaat1
2.1
2.2 Buku Utama Judul : Pendidikan Pancasila
Nama Penulis : Drs. Halking, M.Si., dkk
Tahun Terbit 2022
Penerbit : Universitas Negeri Medan
Jumlah halaman 284
2
2.2.1 Ringkasan Buku Utama
Bab 1 Pengantar Pendidikan Pancasila
3
3. MADON, artinya larangan untuk berzina
4. MABOK, MADAT, artinya larangan untuk meminum minuman keras
5. MAIN, artinya larangan untuk berjudi
2. Dasar Filosofis
Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan Negara adalah sebagai bangsa
yang berektuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdaarkan kenyataan objektif bahwa
manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Syarat mutlak suatu Negara adalah
adanya persatuan yang terwujudkan sebagai rakyat (merupakan unsur pokok Negara),
sehingga secara filosofis Negara berpersatuan dan berkerakyatan.
Atas dasar pengertian filososfis tersebut maka dalam hidup bernegara nilai-nilai pancasila
merupakan dasr filsafat negara. Konsekuensinya dalam setiap aspek penyelenggaraan
negara harus bersumber pada nilai-nilai pancasila termasuk sistem peraturan perundang-
undangan di Indonesia.
3. Dasar Sosio-Kultural
Bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan terdiri atas lebih dari 300 suku bangsa, secara
sosiologis telah mempraktikkan pancasila karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
merupakan kenyataan-kenyataan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Secara kultural,
pancasila tumbuh dari adat istiadat, kebudayaan, keagamaan, dan kepustakaan bangsa
Indonesia yang unsur-unsurnya telah ada pula dalam diri bangsa Indonesia sejak dulu
kala.
4. Dasar Yuridis
Pancasila tercantum dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945, secara yuridis
konstitusional mempunyai kekuatan hokum yang sah, kekuatan hokum berlaku, dan
kekuatan hukum yang sah, kekuatan hukum berlaku, kekuatan hokum mengikat. Nilai-
nilai pancasila dari segi implemntasi terdiri atas nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai
praksis.
4
Sejarah mempunyai fungsi penting dalam membangun kehidupan bangsa dengan lebih
bijaksana di masa depan. Melalui pendekataan ini mahasiswa diharapkan dapat
mengambil pelajaran atau hikmah dari berbagai peristiwa sejarah, baik sejarah nasional
maupun sejarah bangsa-bangsa lain.
b) Sumber Sosiologis pendidikan pancasila
Soekanto menegaskan bahwa dalam perspektif sosiologi, suatu masyarakat pada suatu
waktu dan tempat memiliki nilai-nilai yang tertentu, melalui pendekatan sosiologis ini
diharapkan dapat mengkaji struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan
sosial dan masalah-masalah sosial yang patut disikapi secara arif dengan menggunakan
standard nilai-nilai yang mengacu kepada nilai-nilai pancasila.
c) Sumber Yuridis Pendidikan Pancasila
Negara Republik Indonesia adalah negara hokum (rechstaat) dan salah satu cirinya atau
istilah yang bernuansa bersinonim, yaitu pemerintahan berdasarkan hokum (rule of law).
Pendekatan yuridis merupakan salah satu pendekatan utama dalam pengembangan atau
pengayaan materi mata kuliah pendidikan pancasila.
d) Sumber Politik Pendidikan Pancasila
Tujuannya agar mampu mendiagnosa dan mampu memformulasikan saran-saran tentang
upaya usaha mewujudkan kehidupan politik yang ideal sesuai dengan nilai-nilai
pancasila.
5
penerimaan negara berasal dari pajak. Masalah yang muncul adalah masih banyak Wajib
Pajak Perorangan maupun badan (lembaga/instansi/perusahaan/dan lain-lain) yang masih
belum sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakan.
2. Masalah Korupsi
Masalah korupsi sampai sekarang masih banyak terjadi, baik di pusat maupun di daerah.
Transparency Internasional (TI) merilis situasi korupsi di 188 negara untuk tahun 2015.
Berdasarkan data dari TI tersebut, Indonesia masih menduduki peringkat 88 dalam urutan
negara paling korup di dunia
3. Masalah Lingkungan
Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. Namun dewasa ini, citra tersebut perlahan
mulai luntur seiring dengan banyaknya kasus pembakaran hutan, perambahan hutan
menjadi lahan pertanian, dan yang paling santer dibicarakan, yaitu beralihnya hutan
Indonesia menjadi perkebunan.
4. Masalah Disintegrasi Bangsa
Demokratisasi mengalir dengan deras menyusul terjadinya reformasi di Indonesia.
Disamping menghasilkan perbaikan-perbaikan dalam tatanan Negara Republik Indonesia,
reformasi juga menghasilkan dampak negatif, antara lain terkikisnya rasa kesatuan dan
persatuan bangsa. Sebagai contoh acapkali mengemuka dalam wacana publik bahwa ada
segelintir elit politik di daerah yang memiliki pemahaman yang sempit tentang otonomi
daerah. Mereka terkadang memahami otonomi daerah sebagai bentuk keleluasaan
pemerintah daerah untuk membentuk kerajaan-kerajaan kecil.
5. Masalah Dekadensi Moral
Dewasa ini, fenomena materialisme, pragmatisme, dan hedonisme makin menggejala
dalam kehidupan bermasyarakat. Paham-paham tersebut mengikis moralitas dan akhlak
masyarakat, khususnya generasi muda. Fenomena dekadensi moral tersebut
terekspresikan dan tersosialisasikan lewat tayangan berbagai media massa.
6. Masalah Narkoba
Dilihat dari segi letak geografis, Indonesia merupakan negara yang strategis. Namun,
letak strategis tersebut tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga memiliki dampak
negatif. Sebagai contoh, dampak negatif dari letak geografis, dilihat dari kacamata bandar
narkoba, Indonesia strategis dalam hal pemasaran obat-obatan terlarang.
7. Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalah mereformasi sistem hukum dan sekaligus
meningkatkan kualitas penegakan hukum. Memang banyak faktor yang berpengaruh
terhadap efektivitas penegakan hukum, tetapi faktor dominan dalam penegakan hukum
adalah faktor manusianya.
8. Masalah Terorisme
Salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah terorisme. Asal mula
dari kelompok terorisme itu sendiri tidak begitu jelas di Indonesia. Namun, faktanya
terdapat beberapa kelompok teroris yang sudah ditangkap dan dipenjarakan berdasarkan
6
hukum yang berlaku. Para teroris tersebut melakukan kekerasan kepada orang lain
dengan melawan hukum dan mengatasnamakan agama.
7
Melalui pendekatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengambil pelajaran atau
hikmah dari berbagai peristiwa sejarah, baik sejarah nasional maupun sejarah bangsa-
bangsa lain. Dengan pendekatan historis, Anda diharapkan akan memperoleh inspirasi
untuk berpartisipasi dalam pembangunan bangsa sesuai dengan program studi masing-
masing. Selain itu, Anda juga dapat berperan serta secara aktif dan arif dalam berbagai
kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dapat berusaha menghindari perilaku yang
bernuansa mengulangi kembali kesalahan sejarah.
8
pendekatan yuridis ini adalah dalam rangka menegakkan Undang-Undang (law
enforcement) yang merupakan salah satu kewajiban negara yang penting. Penegakan
hukum ini hanya akan efektif, apabila didukung oleh kesadaran hukum warga negara
terutama dari kalangan intelektualnya.
9
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan
Pendekatan pembelajaran yang direkomendasikan dalam mata kuliah pendidikan
Pancasila adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa (student
centered learning), untuk memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila baik sebagai
etika, filsafat negara, maupun ideologi bangsa secara scientific. Selain itu, urgensi
pendidikan Pancasila adalah untuk membentengi dan menjawab tantangan perubahan-
perubahan di masa yang akan datang.
Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa amat
penting, tanpa membedakan pilihan profesinya di masa yang akan datang, baik yang akan
berprofesi sebagai pengusaha/entrepreneur, pegawai swasta, pegawai pemerintah, dan
sebagainya. Semua lapisan masyarakat memiliki peran amat menentukan terhadap
eksistensi dan kejayaan bangsa di masa depan.
10
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan
Buku Utama:
Dalam buku ini disertai latihan soal untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman
mahasiswa mengenai pembelajran pendidikan pancasila.
Buku Pembanding 1:
Buku ini menggunakan bahasa baku dan mudah dipahami oleh pembaca
1.2 Kekurangan
Buku Utama:
Buku ini tidak ada membuat peta konsep sederhana untuk memudahkan pembaca
mengetahui garis penting dalam pembahssan setiap bab.
Buku pembanding 1:
Terdapat penulisan pada awal paragraf dan awal kalimat yang tidak tepat
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang saya dapat dari tugas CBR ini adalah bahwa dari kedua buku yang saya
bandingkan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kedua buku membahas materi
yang tergolong sama, di buku utama dari bab yang di bahas, mampu menjelaskan peran seorang
kaum muda khususnya mahasiswa sebagaimana mestinya dilakukan dengan berpedoman pada
pancasila sebagai dasar Negara, ideologi Negara, dasar filsafat dan etika ringkasan. bedanya
dibuku pada buku pembanding lebih kepada masyarakat umum dalam membangun karakter
bangsa. Namun pada dasarnya saling berhubungan dan memiliki tujuan yang sama yaitu tentang
pancasila ,khususnya tentang arti penting dalam berbangsa dan bernegara.
4.2 Saran
Ketiga buku tersebut baik untuk dibaca dan dipelajari karna bukunya bagus dan juga dapat
dipelajari secara otodidak tanpa harus ada yang mengajari. Serta buku tersebut bagus untuk
menambah wawasan kita. Selain itu, pengarang dapat menambahkan gambar-gambar yang
menarik sesuai dengan isi buku agar dapat menarik minat pembaca dari semua kalangan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13