Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK

REVIEW

MK : Pendidikan Pancasila

PRODI S1 : PGSD

Skor Nilai :

Nama Mahasiswa : Leni Artika (1181111058)

Ayu Sintia Ramadani Hsb (1181111049)

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Drs. Halking, M.Si.,

PROGRAM STUDI S1 PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , atas segala limpahan
rahmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan critical book report ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga critical book ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Critical book ini disusun dalam rangka
melaksanakan tugas dari dosen saya Bapak Drs. Halking, M.Si., selaku dosen pengampu materi
“Pendidikan Pancasila”. Harapan saya semoga critical book ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalama bagi pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
critical book ini sehingga dapat lebih baik kedepannya. Critical book ini saya akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang saya miliki masih kurang.

Medan, April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I PENGANTAR
A. Identitas Buku..................................................................................................................4

BAB II RINGKASAN BUKU

A. Bab I Pendahuluan...........................................................................................................5
B. Bab II Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia.........................6
C. Bab III Pancasila sebagai Sistem Filsafat........................................................................8
D. Bab IV Pancasila Sebagai Etika Politik...........................................................................9
E. Bab V Pancasila sebagai Ideologi Nasional...................................................................10
F. Bab VI Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan RI...................................................10
G. Bab VII Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan
Bernegara......................................................................................................................11

BAB III KEUNGGULAN BUKU

A. Keunggulan Buku..........................................................................................................13

BAB IV KELEMAHAN BUKU

A. Kelemahan Buku...........................................................................................................14

BAB V HASIL ANALISIS

A. Hasil Analisis....................................................................................................................

BAB VI SIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan........................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................

3
BAB I

PENGANTAR

1. Judul : Pendidikan Pancasila


2. Edisi : Ke-10
3. Pengarang : Dr. H. Kelan, M.S
4. Penerbit : Paradigma
5. Kota Terbit :Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2010
7. ISBN : 979-858-00-0
8. Halaman Buku : 270 Halaman

4
BAB II

RINGKASAN BUKU

BAB I PENDAHULUAN

Ada beberapa Landasan Pendidikan Pancasila seperti Landasan Historis yaitu Proses
sejarah yang panjang Visi serta pandangan hidup yang kuat (nasionalisme). Landasan Kultural
yaitu Nilai – nilai Pancasila telah melekat pada budaya bangsa Indonesia sebagai asas kultural
yang dimiliki bangsa Indonesia. Landasan Yuridis yaitu Undang – undang No 2 Tahun 1989
tentang Pendidikan Nasional pasal 39 Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan,
wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan

5
Undang – undang Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 35 ayat 3 Kurikulum Pendidikan
Tinggi wajib memuat mata kuliah : Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia.
Landasan Filosofis yaitu Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa,
merupakan keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tujuan Pendidikan Pancasila yaitu Menghasilkan peserta didik dengan sikap dan perilaku
seperti Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berperikemanusiaan yang adil dan
beradab, Mendukung persatuan bangsa, Mendukung kerakyatan yang mengutamakan
kepentingan bersama di atas kepentinga individu maupun golongan, Mendukung upaya untuk
mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat

Pembahasan Pancasila sebagai berikut:

1) Berobjek
 Objek forma : Pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan
Pancasila,atau dari sudut pandang apa Pancasila itu dibahas.
 Objek material : Pancasila adalah suatu objek yang merupakan sasaran secara
pembahasan & pengkajian Pancasila baik yang bersifat empiris maupun non
empiris.
2) Bermetode
Metode yang digunakan diantaranya “analytic synthetic”yaitu suatu perpaduan metode
analis & sintetis ,”hermeneutika” yaitu suatu metode untuk menemukan makna dibalik
objek. Ada juga metode “koherensi historis”, serta metode”pemahaman,penafsiran dan
interpretasi”.
3) Bersistem
Sila-sila Pancasila itu sendiri adalah merupakan suatu kesatuan yang sistematik.
4) Bersifat universal
Artinya kebenerannya tidak terbatas oleh waktu ,ruang, keadaan,kondisi maupun jumlah
tertentu.

Beberapa Pengertia Pancasila sebagai berikut:

6
a. Secara Etimologis yaitu Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari
India (bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta.
Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “Pancasila” memilki
dua macam arti secara leksikal yaitu:
“panca” artinya “lima”
“syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”
“syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau
yang senonoh” 
b. Secara Historis yaitu Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI
pertama dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan
dibahas pada sidang tersebut.
c. Secara Terminologis yaitu Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah
melahirkan negara Republik Indonesia.

BAB II PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA


INDONESIA

Suatu fakta historis yang sukar dibantah, bahwa sebelum tanggal 1 Juni 1945 yang
disebut sebagai tanggal “lahirnya” Pancasila Ir. Soekarno yang diakui sebagai tokoh nasional
yang menggali Pancasila tidak pernah berbicara atau menulis tentang Pancasila, baik sebagai
pandangan hidup maupun, atau apalagi, sebagai dasar negara. Ada beberapa zaman dalam
konteks perjuangan bangsa Indonesia sebagai berikut:

1) Zaman Kutai yaitu Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400M, dengan
ditemukannya prasasti yang berupa 7 yupa (tiang batu).

2) Zaman Sriwija yaitu Menurut Mr. M. Yamin bahwa berdirinya negara kebangsaan
Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan lama yang merupakan
warisan nenek moyang bangsa Indonesia.

7
3) Zaman Kerajaan Kerajaan Sebelum Majapahit yaitu Sebelum kerajaan Majapahit muncul
sebagai suatu kerajaan yang memancangkan nilai-nilai nasionalisme, telah muncul
kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur secara silih berganti.

4) Kerajaan Majapahit yaitu Pada tahun 1923 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai
zaman keemasannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah
Mada.

5) Zaman Penjajahan yaitu Pada abat ini sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha dengan
keras untuk memperkuat dan mengitensifkan kekuasaannya di seluruh Indonesia.

6) Kebangkitan Nasional yaitu Atas kesadaran bangsa Indonesia maka berdirilah Budi
Utomo dipelopori Dr. Wahidin Sudirihusodo pada tanggal 20 Mei 1908.

7) Zaman Penjajahan Jepang yaitu Janji penjajah Belanda tentang Indonesia merdeka
hanyalah suatu kebohongan belaka dan tidak pernah menjadi kenyataan sampai akhir
penjajahan Belanda tanggal 10 Maret 1940.

8) Sidang BPUPKI Pertama yaitu Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara
yang resmi.

9) Sidang BPUPKI Kedua yaitu Penyusunan pancasila oleh panitia sembilan.

10) Proklamai Kemerdekaan Dan Sidang PPKI yaitu Pada pertengahan bulan agustus 1945
akan dibentuk PPKI.

11) Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan:

a. Dari sudut hukum ( secara yuridis) proklamasi merupakan saat tidak berlakunya
tertib hukum kolonial.

b. Secara politis ideologis proklamasi mengandung arti bahwa bangsa Indonesia


terbebas dari penjajahan bangsa asing melalui kedaulatan untuk menentukan nasib
sendiri dalam suatu negara Proklamasi Republik Indonesia.

8
BAB III PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
filsafat adalah cinta pada kebijaksanaan atau kebenaran yang hakiki. Rumusan Kesatuan
Sila Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Adalah suatu kesatuan bagian bagian yang saling
berhubungan,saling berkerja sama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan
suatu kesatuan yang utuh. Susunan Kesatuan Sila Sila Pancasila Yang Bersifat Organis
Bersumber pada hakikat dasar antologis manusia. Susunan pancasila yang bersifat hierar dan
berbentuk piramidal untuk menggambarkan hubungan hierakhi sila sila pancasila dalam urut
urutan luas. Kesatuan sila sila pancasila sebagai suatu sistem filsafat
Secara filsafat memiliki 3 dasar,yaitu:
1) Dasar antropologis adalah manusia memiliki hakikat mutlak.Dasar epistemologis adalah
bersumber pada nilai nilai dasarnya yaitu filsafat pancasila.
2) Dasar aksiologis adalah berpandang bahwa nilai yang tertinggi adalah nilai kenikmatan.
3) Pancasila Sebagai Nilai Dasar Fundamental Bagi Bangsa Dan negar Republik Indonesia
 Dasar Filosofis yaituPancasila sebagai filsafat bangsa negara Republik Indonesia.
 Nilai Nilai Pancasila Sebagai Nilai Fundamental Negara yaitu Suatu sumber
dalam sumber hukum dalam negara Indonesia.
pancasila memberi petunjuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia tanpa
dengan membedakan suku atau ras Filsafat pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan
negara Artinya adalah semua aturan kehidupan hukum kegiatan dala kehidupan berbangsa dan
bernegara berpedoman pada pancasila. 
Karena pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum bangsa dan negara
republik indonesia. Orang yang berpikir filsafat adalah orang yang tidak meremehkan terhadap
orang yang lebih rendah derajatnya dan tidak menyepelekan masalah yang kecil, selalu
berpikiran positif, kritis, bersifat arif bijaksana, universal, dan selalu optimis Pancasila sebagai
sistem filsafat memiliki beberapa nilai yaitu nilai objektif dan subjektf Nilai-nilai filsafat
pancasila.
Tujuan nasional indonesia yang ada pada pembukaan undang-undang dasar 1945 adalah
mencakup tiga hal, yaitu : Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah
indonesia Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut
melaksanakan ketertiban dunia Dari ketiga point diatas dapat kita simpulkan bahwa negara

9
indonesia melindungi negara tanah air dan seluruh warga negara indonesia baik yang berada
didalam maupun diluar negeri. Selain itu negara kita menginginkan situasi dan kondisi rakyat
yang bahagia, makmur, adil, sentosa, dan lain sebagainya.

BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK


Pancasila sebagai dasar Negara, pedoman dan tolok ukur kehidupan berbangsa dan
bernegara di Republik Indonesia. Tidak lain dengan kehidupan berpolitik, etika politik Indonesia
tertanam dalam jiwa Pancasila. Pancasila juga sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya
merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran dari norma baik
norma hukum, norma moral maupun norma kenegaraan lainya.
Etika Adalah suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran ajaran dan pandangan
pandangan moral. Etika Poltik yaitu Berkait erat pada bidang pembahasan moral dan etika
mausia.Politik adalah bermacam macam kegiatan dalam suatu sistem yang menyangkut uatu
proses penentuan.Nilai nilai pancasila sebagai sumber etika politik sebagai dasar filsafat negar
pancasila tidak hanya merupakan sumber derivasi peraturan perundang undangan.
Dalam filsafat pancasila terkandung didalamnya suatu pemikiran-pemikiran yang bersifat
kritis, mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif (menyeluruh) dan sistem pemikira ini
merupakan suatu nilai. Oleh karena itu suatu pemikiran filsafat tidak secara langsung menyajikan
norma-norma yang merupakan pedoman dalam suatu tindakan atau aspek prasis melainkan suatu
nilai yan bersifat mendasar. Nilai-nilai pancasila dijabarkan dalam suatu norma yang jelas
sehingga merupakan suatu pedoman. Norma tersebut meliputi norma moral yaitu yang berkaitan
dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut baik maupun buruk. Kemudian yang
ke dua adalah norma hukum yaitu suatu sistem perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Maka pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala hukum di Indonesia, pancasila
merupakan suatu cita-cita moral yang luhur yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari bangsa
Indonesia sebelum membentuk negara dan berasal dari bangsa indonesia sendiri sebagai asal
mula (kausa materialis). Pancasila merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang merupakan
sumber hukum baik meliputi norma moral maupun norma hukum, yang pada giliranya harus
dijabarkan lebih lanjut dalam norma-norma etika, moral maupun norma hukum dalam kehidupan
kenegaraan maupun kebangsaan.

10
BAB V PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI NASIONAL
Asal Mula Pancasila yaitu:
 Asal mula yang langsung yang sudah menjelag proklamasi kemerdekaan(asal mula
bahn,asal mula bentuk,asal mula karya,asal mula tujun).
 Asal Mula Yang Tidak Langsung sebelum proklamasi kemerdekaan
Kedudukan Dan Fungsi Pancasila.
 Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia tercermin dalam kehidupan Negara
 Sebagai dasar negara Republik Indonesia suatu asas kerokhanian yang meliputi suasana
kebtinan atau cita cita hukum dan bsebagai sumber nilai.
 Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Ideology Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara juga sekaligus ideologi nasional.
Makna Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan
bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang berketuhanan, yang berkemanusiaan,
yang bersatu, yang berkerakyatan, dan yang berkeadilan. Dalam Pancasila terkandung nilai-nilai
luhur dan cita-cita bangsa Indonesia. Pancasila diangkat dari nilai-nilai, adat istiadat,
kebudayaan, nilai-nilai moralitas yang terdapat dalam pandangan hidup bangsa Indonesia.
Dengan demikian, Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar dari
pandangan hidup dan budaya bangsa.

BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAN RI


Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam ilmu
kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat negara (pilisophisce gronslag). Dalam
kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara, termasuk dalam sumber tertib hukum di Indonesia, sehingga Pancasila
merupakan sumber nilai, norma dan kaidah baik moral maupun hukum di Indonesia. Oleh
karenanya, Pancasila merupakan sumber hukum negara baik yang tertulis maupun yang tak
tertulis atau convensi. Indonesia adalah negara demokrasi yang berdasarkan atas hukum, oleh
karena itu dalam segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan negara diatur dalam system

11
peraturan perundang – undangan. Hal inilah yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam
konteks ketatanegaraan Republik Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 pada Alinea pertama,kedua,dn ktiga memuat segolongan
pernyataan yang tidak memiliki hubungan kausal organis dengan pasal pasalnya,Alinea keempat
membuat dasar dasar fundamental negara yaitu: tujuan negara, ketentuan UUD negara, bentuk
negara, dan dsar filsafat negara pancasila. Tujuan Pembukaan UUD 1945 yaitu
Mempertanggungjawabkan cita cita bangsa indonesia menjadi permulaan dan dasar hidup
kebangsaan dan kenegaraan untuk melaksanakan segala sesuatu dalam perwujudan dasar dsar
tertentu.
Pokok Pokok Pikiran Yang Terkandung Dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu: Negara
melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah dara indonesia dengan berdasar asas
persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Negara hendak
mewujudkn keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Negara yang berkedaulatan
rakyat,berdsarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan, Negara berdasarkan atas
Ketuhanan yang maha Esa,menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

BAB VII PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM


BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA
Paradigma yaitu Suatu asumsi asumsi dasar dan asumsi asumsi teoritis yang umum (suatu
sumber nilai), sehingga merupakan suatu sumber hukum dan metode. Pancasila Sebagai
Paradigma Pembangunan yaitu Mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek
pembangunan nasional kita harus mendasarkan pada hakikat nilai nilai sila sila pancasila.
a. Pancasila sebagai paradigma pengembangan iptek suatu kesatuan yang sistematis haruslah
menjadi sistem etika dalam pengembangan iptek.
b. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan POLEKSOSBUD HANKAM untuk
mencapai tujuan harus mendasarkan hakikat dasar manusia sebagai subjek pelaksana
sekaligus tujuan pembangunan.
Pancasila bukan hanya sebagai symbol Negara, tetapi merupakan suatu pedoman
kehidupan yang sangat relevan untuk Negara Indonesia. Pancasila diharapkan mampu mendasari
pembangunan sampai kesemua kehidupan, mencakup bidang politik, hukum, ekonomi, social
budaya, hubungan antar umat agama, sampai dengan IPTEK.

12
BAB III
KEUNGGULAN BUKU

1. Pembahasan isi buku terinci sangat jelas dan lengkap.

13
2. Setiap pembahasan pada babnya sesuai dengan daftar isi yang ada pada buku.
3. Penggunaan bahasa pada karya sangat efektif dan mudah dimengerti.
4. Disertai dengan isi dari pembukaan uud 1945 juga rrincian dari UUD 1945.
5. Memiliki gambaran atau deskripsi dari tujuan pembelajaran pada setiap babnya.
6. Penggunaan bahasa yang digunakan adalah bahasa yang efektif, mudah dimengerti
pembaca dan tidak berbelit belit.

BAB IV

KELEMAHAN BUKU

14
1. Fisik buku kurang terawat.
2. Beberapa tulisan yang ada dalam pembahsan buku terlihat pudar dan kurang jelas
sehingga dapat mempersulit pembaca untuk memahami maksud tulisan.
3. Terdapat halaman kosong pada bab 2 yang mungkin dapat membingungkan pembaca.
4. Kertas yang digunakan bukan kertas berwarna putih seperti kebanyakan buku sehingga
buku berkesan seperti buku lama atau bisa pudar tulisannya.

BAB V

HASIL ANALISIS

15
BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

16
A. Kesimpulan

Pancasila merupakan dasar dari segala asas dan norma yang berlaku di Negara Indonesia.
Sebagai bangsa Indonesia pada hakikatnya kita harus menanamkan nilai nilai pancasila dalam
diri dan kehidupan kita. Mengajarkan kepada anak dan cucu agar nilai nilai ini tetap tertanam
dengan baik dari sekarang dan kehidupan dimasa mendatang.

Selain itu, pancasila merupakan system filsafat juga yang menghasilkan pemikiran
pemikaran berdasarkan atau bersumber dari setiap perilaku dan budaya yang dilakukan
masyarakat Indnesia.

B. Saran

Penulis hendaknya memperhatikan tanda baca, serta menggunakan kata dan kalimat yang
efektif agar lebih mudah dipahami oleh pembaca.

17

Anda mungkin juga menyukai