*
Alamat korespondensi : Universitas PGRI Palembang, Indonesia ISSN 2580-071X (online)
E-mail : asriansyah_syah@yahoo.com ISSN 2085-6180 (print)
DOI: 10.17509/jpjo.v3i1.10597
82
Asriansyah & Muh Akmal Almy / Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga 3 (1) (2018)
PENDAHULUAN
Aktivitas bermain dan siswa merupakan oleh siswa-siswa sekolah dasar yakni di-
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, perkirakan pada tahun 2005 kebawah.
keduanya mempunyai hubungan keterikatan Umumnya permainan tradisional dimainkan
yang sangat erat, dengan demikian aktivitas pada saat menjelang sore di halaman kampung.
menjadi karakter manusia (Homo Ludens) Terlihat jelas siswa-siswa bersimbah keringat
(Caillois, 2001: 3). Bermain salah satu cara dan tawa lepas yang ditimbulkan oleh berbagai
siswa belajar mengekspresikan hasil pemikiran macam aktivitas permainan tradisional yang
melalui lingkungan sekitar, sehingga siswa dimainkan. Tidak dapat dipungkiri lambat laun
akan menemukan berbagai pengalaman salah permainan tradisional mulai ditinggalkan
satunya pengalaman gerak. Dari penelitian Da- disebabkan oleh perkembangan teknologi. Dit-
na (2009: 6) menyebutkan bahwa “Clinical Re- inggalkannya permainan tradisional mempunyai
port to the American Academic of Pediatrics banyak faktor diantaranya maraknya jenis-jenis
noted that play is so important to optimal child permainan (game) digital seperti game online,
development that it has been recognized by the aplikasi handphone, PS (Play Station), regen-
United Nation High Commission for Human erasi permaianan tradisional terabaikan, taman
Rights as a right for every child”. Ini merupa- bermain yang sudah sempit (pembangunan)
kan hasil Laporan Klinis Akademi Pediatrics khususnya di daerah perkotaan, anggapan
dari Amerika maksud dari pernyataan di atas masyarakat permainan tradisional yang kuno,
yakni mencatat bahwa bermain sangat penting dan perasaan gengsi (Asriansyah, 2014: 1806).
untuk perkembangan siswa optimal yang telah Beberapa tahun terakhir secara signif-
diakui oleh Komisi Tertinggi Negara untuk Hak ikan di negara-negara telah tumbuh kesadaran
Asasi Manusia sebagai hak bagi setiap siswa. terhadap budaya salah satunya adalah di Negara
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan Denmark (Nordic), Dalam dunia pendidikan
bahwa bermain merupakan hal yang sangat maupun dalam kebijakan budaya, kesehatan
penting bagi siswa karena melalui bermain dan integrasi, bermain dan permainan telah
siswa akan menemukan dan mendapatkan menjadi perhatian dunia. “Also inside the Nor-
berbagai pengalaman seperti pengalaman gerak, dic countries themselves, a growing awareness
mendapat informasi, serta menambah bahasa. for the significance of play culture has devel-
Secara perkembangan siswa Sekolah Dasar be- oped during the last years. In the world of edu-
rada pada tahap bermain dengan aturan seder- cation as well as in the policies of culture,
hana, salah satunya yakni bermain permainan health and integration, play and game has be-
tradisional. come a plus-word” (Eichberg, 2005: 3). Dalam
Berdasarkan hasil pengamatan penulis rangka untuk menjaga dan mempertahankan
bahwa permainan tradisional mempunyai masa- budaya bangsa (permainan tradisional) penulis
masa berjaya, maksudnya yakni masa-masa merealisasikannya dengan mengadakan
permainan tradisional masih sering dimainkan penelitian. Hasil penelitian akan di
83
Asriansyah & Muh Akmal Almy / Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga 3 (1) (2018)
85
Asriansyah & Muh Akmal Almy / Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga 3 (1) (2018)
sangat baik, permainan cas-casan memiliki skor kaleng jumlah skor 400, permainan pikak
287 berkategori sangat baik, dan permainan jumlah skor 396, permainan cas-casan dengan
yeye memiliki jumlah skor 276 berkategori san- skor 399, dan permainan yeye memiliki jumlah
gat baik. skor 395, dengan demikian dalam pengem-
2. Hasil Uji Coba Skala Besar bangannya pengembangan permainan tradision-
al telah mengalami kemajuan dan perbaikan,
Uji coba skala besar dilaksanakan di
dan dinyatakan sudah layak untuk diterapkan
dua Sekolah yakni; (1) Sekolah Dasar Muham-
pada siswa Sekolah Dasar.
madiyah 17 Palembang kelas lima dengan
jumlah 30 siswa; (2) Sekolah Dasar Islam
Terpadu Mus’hab Bin Umair Palembang kelas KESIMPULAN
lima dengan jumlah 20 siswa. Penelitian dil- Penelitian ini menghasilkan lima
aksanakan dua kali pertemuan yakni pada hari macam permainan tradisional yakni: (1) per-
Kamis pada tanggal 3 Agustus 2017 di Sekolah mainan panting, (2) permainan lempar kaleng,
Dasar Muhammadiyah 17 Palembang dan hari (3) permainan pikak, (4) permianan cas-casan
Rabu pada tanggal 10 Agustus 2017. dan, (5) permainan yeye. Kelima macam per-
Dari data penilaian para ahli, praktisi, mainan tersebut sudah dinyatakan sangat baik
selanjutnya analisa dari data kuantitatif dikon- dan layak untuk diterapkan pada siswa Sekolah
versikan ke data kualitatif. Berikut adalah hasil Dasar.
uji coba skala besar dalam bentuk diagram.
DAFTAR PUSTAKA
88