“PENDIDIKAN PANCASILA ”
Disusun Oleh:
APRIL 2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas
Berkat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini. Saya juga
tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen pemimbing mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan juga kepada teman-teman saya yang juga membantu
saya dalam menyelesaikan Critical Book Report ini.
Tugas Critical Book Report ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua. Saya menyadari bahwa tugas Critical Book
Report ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan, Saya mohon maaf karena sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas,karena keterbatasan ilmu dan
pemahaman saya yang belum seberapa. Karena itu saya sangat menantikan saran
dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas
ini. Saya berharap semoga tugas Critical Book Report ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan bagi Saya khususnya. Atas perhatiannya, saya mengucapkan
terimakasih.
2
DAFTAR ISI
Cover.....................................................................................................................................1
Kata Pengantar....................................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................6
3.1. Kelebihan........................................................................................................................17
3.2. Kekurangan.....................................................................................................................18
BAB IV Penutup..................................................................................................................20
4.I Kesimpulan.......................................................................................................................20
4.2. Saran...............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................22
3
IDENTITAS BUKU UTAMA
Penerbit : Gunadarma
ISBN :-
Penerbit : UNIMED
4
ISBN :-
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era
reformasi sekarang. Merekahnya matahari bulan Juni 1945, 72 tahun yang lalu
disambut dengan lahirnya sebuah konsepsi kenengaraan yang sangat
bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila.
Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia,
terkecuali bagi mereka yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945,
ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Bunyi
dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968
adalah satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan
beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dan kelima,
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila
itu ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Dapat
dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari
guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama ialah karena secara
intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang menantang
Pancasila berarti dia menentang toleransi. Kedua, Pancasila merupakan wadah
yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup faham-faham positif yang dianut
oleh bangsa Indonesia, dan faham lain yang positif tersebut mempunyai
keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri. Yang ketiga, karena
sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif
sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta norma yang
bertentangan, pasti akan ditolak oleh Pancasila, misalnya Atheisme dan segala
bentuk kekafiran tak beragama akan ditolak oleh bangsa Indonesia yang
bertuhan dan ber-agama. Diktatorisme juga ditolak, karena bangsa Indonesia
6
berprikemanusiaan dan berusaha untuk berbudi luhur. Kelonialisme juga
ditolak oleh bangsa Indonesia yang cinta akan kemerdekaan. Sebab yang
keempat adalah, karena bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta kepada
Pancasila, yakin bahwa Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan
keyakinan serta agamanya.
Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah
negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia
agar menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah
dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah
berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan
muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Pancasila dan sejarah Pancasila.
2. Mengetahui fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Mengetahui aspa saja isi yang terkandung dalam Pancasila
4. Mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari buku Pendidikan
Pancasila
BAB II
ISI (RINGKASAN BUKU UTAMA)
7
A. Landasan Pendidikan Indonesia
a. Landasan Historis
Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila
sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara
obyektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga
asal nilai Pancasila itu sendiri tidak lain dari bangsa Indonesia sendiri.
b. Landasan Kultural
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asal kultural yang
dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai pada sila Pancasila
bukan hasil konseptual tetapi suatu hasil karya bangsa Indonesia sendiri
dari nilai kultural.
c. Landasan Yuridis
d. Landasan Filosofis
Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah
sebagai bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini
berdasarkan kenyataan obyektif bahwa manusia adalah makhluk Tuhan
YME.
A. Pengertian Filsafat
8
Berfilsafat berarti berpikir sedalam-dalamnya (merenung) terhadap sesuatu
ssecara metodik, sistematik, menyeluruh dan universal untuk mencari hakikat
sesuatu. Filsafat adalah ilmu yang paling umum yang mengandung usaha mencari
kebijaksanaan dan cinta akan kebijakan.
C. Nilai-Nilai Pancasila menjadi Dasar dan Arah Keseimbangan antara Hak dan
Kewajiban
1. hubungan verikal
2. hubungan horisontal
3. hubungan alamiah
9
Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai makhluk budaya,
sosial, moral dan religi. Norma merupakan kesadaran dan sikap luhur yang
dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi.
10
Pembukaan UUD 1945 memuat nilai dasar yang fundamental, maka
Pancasila yang terdapat didalamnya tidak dapat dirubah. Apabila terjadi
perubahan berarti pembubaan Negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan yang bersifat sistematis yang
mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai kehidupan, seperti, bidang
politik (termasuk hukum, pertahanan, dan keamanan), bidang sosial, bidang
kebudayaan, dan bidang keagamaan.
Ideologi terbuka
Ciri khas:
a. nilai dan cita-cita digali dari kekayaan dan istiadat, budaya dan religius
masyarakatnya
b. menerima reformasi
Hubungan rakyat dan penguasa
a. penguasa bertanggung jawab pada masyarakat sebagai pengemban amanah
rakyat
Ideologi tertutup
Ciri khas:
a) Nilai dan cita-cita dihasilkan dari pemikiran individu atau kelompok yang
berkuasa dan masyarakat berkorban demi ideologinya
b) Menolak reformasi
Hubungan rakyat dan penguasa
a) Masyarakat harus taat kepada ideologi elite penguasa
b) totaliter
11
2.5. Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
12
2) Terbentuknya Negara Kesatuan RI 1950
3) Dekrit Presiden 5 Juli 1959
13
2.7. Pancasila sebagai Paradigma dalam Pembangunan Nasional dan Aktualisasi
Diri
14
Sila ketiga, mengkomplementasikan universalia dan
internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila yang lain. Iptek
hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme
Sila keempat, menasari pengembangan iptek secara demokratis.
Artinya harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan iptek
dan harus menghormati dan menghargai kebebasan oranglain.
Sila kelima, mengkomplementasikan iptek harus menjaga
keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan.
2) Pancasila sebagai paradigma pembangunan POLTEKSOSBUDHANKAM
Pengembangan dan pembangunan bidang politik harus
mendasarkan pada tuntutan hak dasar kemanusiaan yang didalam
istilah ilmu hukum dan kenegaraan disebut HAM. Dalam sistem
politik negara harus mendasarkan pada kekuasaan yang bersumber
pada penjelmaan hakikat manusia sebagai rakyat.
Pada pengembangan paradigma ekonomi, Mubyarto
mengembangkan ekonomi kerakyatan yaitu ekonomi humanistik
yang mendasarkan ada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara
luas.
Dalam pengembangan sosial budaya harus mengangkat nilai-nilai
yang imiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai
Pancasila itu sendiri.
Dalam pengembangan hankam, pertahanan dan keamanan negara
harus mendasrkan pada tujuan demi tercapainya kesejahteraan hiup
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas 2 yaitu subyektif dan obyektif. Secara
obyektif, aktulisasi Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang
meliputi kelembagaan negara antara lain legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Selain
itu juga meliputi bidang lain seperti politik, ekonomi, hukum, terutama dalam
penjabaran kedalam undang-undang, GBHN, pertahanan keamanan. Secara
15
subyektif, aktulisasi Pancasila pada setiap individu terutama pada aspek moral
dalam kaitannya dengan hidup negara dan masyarakat, tidak terkecuali warga
negara biasa, aparat penyelenggara negara, penguasa negara, terutama kalangan
elit politik dalam kegiatan politik perlu mawas diri agar memiliki moral
Ketuhanan dan Kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila.
16
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kelebihan
Pada buku pembanding penggunaan font dalam penulisan isi buku utama
sudah bagus juga karna font yang dibuat mudah untuk dibaca, dan tulisannya pun
jelas dan untuk memudahkan kita menemukan judul materi yang akan kita cari
maka digunakan pemakaian huruf tebal, dan bagi kata-kata bahasa inggris
menggunakan garis miring. Buku utama juga memiliki sampul yang bagus.
Penjelasan mengenai buku ini sangat jelas dan terperinci. Banyak hal yang
disampaikan sama maknanya dengan buku utama. Penggunaan bahasa yang baik
dan mudah dimengerti adalah hal utama dalam hal kelebihan buku ini.
17
3.2. Kekurangan
Pada buku utama kurangnya kurang detail menjelaskan materi atau bisa
dibilang hanya sekilas tidak seperti buku pembanding.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
19
dihasilakan agar meminimalisir kelemahan buku dan dapat lebih dikatakan
sempurna.
20
DAFTAR PUSTAKA
21