Anda di halaman 1dari 12

DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA DALAM KAJIAN

SEJARAH BANGSA INDONESIA


DAN
ESENSI DAN URGENSI PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH
BANGSA INDONESIA UNTUK MASA DEPAN

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Semester Satu

Yang Diampu Oleh Ibuk Nuraiman, M. Pd

Disusun Oleh :

Nama : Nadhia Fitria Difa

NIM : 2011401026

M. K : Pendidikan Pancasila

Dosen : Nuraiman, M. Pd

Pelajaran Tahun 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pentingnya
Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa” ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah Pendidikan Pancasila semester satu pada
program studi D3 Fisioterapi. Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi mengenai
pentingnya pendidikan Pancasila bagi mahasiswa.

Dalam penulisan makalah ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibuk Nuraiman, M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidkan Pancasila.


2. Rekan-rekan yang mengikuti mata perkuliahan Pendidikan Pancasila Semua pihak yang
ikut membantu dalam proses penyusunan makalah “ Pentingnya Pendidikan Pancasila
Bagi Mahasiswa ”, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sepenuhnya
sempurna baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatkan kemampuan yang dimiliki
penulis masih terbatas. Tapi penyusun berharap tugas ini dapat berguna bagi para pembacanya
sekarang atau masa depan dan menjadi pengalaman yang berharga bagi penyusun dalam proses
pembuatannya. Kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan.

Palembang, 18 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER

KATAPENGANTAR................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia....2
2.2 Esensi dan Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia untuk
Masa Depan....3
2.3 Esensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia untuk masa depan
Bangsa......4

BAB III PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………………...10

DAFTARPUSTAKA…………………………………………………………………11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, nilai-nilai budaya dan pandangqan hidup Bangsa Indonesia
adalah kewajiban seluruh warga Negara Indonesia. Pancasila benar dan sah adalah Pancasila yang
tercantum dalam alenia keempat Undang – Undang Dasar 1945. Hal ini ditegaskan melalui Instruksi
Presiden RI No.12 Tahun 1968.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa


Indonesia

Dinamika dan Tantangan Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia

1. Argumen tentang Dinamika Pancasila dalam Sejarah Bangsa

Dinamika Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut
dalam pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Contohnya :

a. pada masa pemerintahan presiden Soekarno, terutama pada 1960-an NASAKOM lebih
populer daripada Pancasila.
b. Pada zaman pemerintahan presiden Soeharto, Pancasila dijadikan pembenar kekuasaan
melalui penataran P-4 sehingga pasca turunnya Soeharto ada kalangan yang
mengidentikkan Pancasila dengan P-4.
c. Pada masa pemerintahan era 67 reformasi, ada kecenderungan para penguasa tidak respek
terhadap Pancasila, seolah-olah Pancasila ditinggalkan.

2. Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Salah satu tantangan terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
meletakkan nilai-nilai Pancasila tidak dalam posisi sebenarnya sehingga nilai-nilai Pancasila
menyimpang dari kenyataan hidup berbangsa dan bernegara. Contoh :
a. Pengangkatan presiden seumur hidup oleh MPRS dalam TAP No.III/MPRS/1960
Tentang Pengangkatan Soekarno sebagai Presiden Seumur Hidup. Hal tersebut
bertentangan dengan pasal 7 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan
bahwa, ”Presiden dan wakil presiden memangku jabatan selama lima (5) tahun,
sesudahnya dapat dipilih kembali”. Pasal ini menunjukkan bahwa pengangkatan presiden
seharusnya dilakukan secara periodik dan ada batas waktu lima tahun.

2. Esensi dan Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa


Indonesia untuk Masa Depan

A. Esensi pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia untuk masa depan bangsa
Indonesia

1.Pancasila sebagai identitas bangsa indoneisa.


2.Pancasila sebagai kepribadian bangsa.
3.Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
4.Pancasila sebagai jiwa bangsa.
5.Pancasila sebagai perjanjian luhur.

B. Urgensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa


Hasil Survei yang dilakukan KOMPAS yang dirilis pada 1 Juni 2008 menunjukkan bahwa
pengetahuan masyarakat tentang Pancasila merosot secara tajam, yaitu 48,4%responden
berusia 17 sampai 29 tahun tidak mampu menyebutkan silai-sila Pancasila secara benar
dan lengkap. 42,7% salah menyebut sila-sila Pancasila, lebih parah lagi, 60% responden berusia
46 tahun ke atas salah menyebutkan sila-sila Pancasila. Fenomena terseb ut sangat
memprihatinkan karena menunj ukkan bahwa pengetahuan tent ang Pancasila yang
ada dalam masyarakat tidak sebanding dengan semangat penerimaanmasyarakat terhadap
Pancasila (Ali, 2009: 2).
3. Esensi pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia untuk masa
depan Bangsa Indonesia:

1. Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia

Setiap bangsa mana pun di dunia ini memiliki identitas yang sesuai dengan latar belakang budaya
masing-masing. Budaya merupakan proses cipta, rasa, dan karsa yang perlu dikelola dan
dikembangkan secara terus-menerus. Budaya dapat membentuk identitas suatu bangsa melalui
proses inkulturasi dan akulturasi. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia merupakan
konsekuensi dari proses inkulturasi dan akulturasi tersebut.

Kebudayaan itu sendiri mengandung banyak pengertian dan definisi. Salah satu defisini kebudayaan
adalah sebagai berikut: ”suatu desain untuk hidup yang merupakan suatu perencanaan dan sesuai
dengan perencanaan itu masyarakat mengadaptasikan dirinya pada lingkungan fisik, sosial, dan
gagasan” (Sastrapratedja, 1991: 144). Apabila definisi kebudayaan ini ditarik ke dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, maka negara Indonesia memerlukan suatu rancangan masa depan bagi
bangsa agar masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan baru, yakni
kehidupan berbangsa yang mengatasi kepentingan individu atau kelompok.

Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan hasil inkulturasi, yaitu proses perpaduan berbagai elemen
budaya dalam kehidupan masyarakat sehingga menjadikan masyarakat berkembang secara dinamis.
(J.W.M. Bakker, 1984: menyebutkan adanya beberapa saluran inkulturasi, yang meliputi: jaringan
pendidikan, kontrol, dan bimbingan keluarga, struktur kepribadian dasar, dan self
expression. Kebudayaan bangsa Indonesia juga merupakan hasil akulturasi sebagaimana yang
ditengarai Eka Dharmaputera dalam bukunya Pancasila: Identitas dan Modernitas

Pancasila sebagai identitas kultural dapat ditelusuri dari kehidupan agama yang berlaku dalam
masyarakat Indonesia. Karena tradisi dan kultur bangsa Indonesia dapat diitelusuri melalui peran
agama-agama besar, seperti: peradaban Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen. Agama-agama tersebut
menyumbang dan menyempurnakan konstruksi nilai, norma, tradisi, dan kebiasaan-kebiasaan yang
berkembang dalam masyarakat. Misalnya, konstruksi tradisi dan kultur masyarakat Melayu,
Minangkabau, dan Aceh tidak bisa dilepaskan dari peran peradaban Islam. Sementara konstruksi
budaya Toraja dan Papua tidak terlepas dari peradaban Kristen. Demikian pula halnya dengan
konstruksi budaya masyarakat Bali yang sepenuhnya dibentuk oleh peradaban Hindu (Ali, 2010: 75).

Beberapa contoh identitas bangsa Indonesia adalah:

1. Pancasila sebagai dasar hukum dan pandangan hidup bangsa Indonesia.


2. Bendera merah putih sebagai bendera bangsa Indonesia.
3. Lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaaan Indonesia.
4. Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia.
5. UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Indonesia.

2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku
serta amal perbuatan. Setiap pribadi mencerminkan keadaan atau halnya sendiri, demikian pula
halnya dengan ideologi bangsa (Bakry, 1994: 157).

Meskipun nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan juga terdapat dalam
ideologi bangsa-bangsa lain, tetapi bagi bangsa Indonesia kelima sila tersebut mencerminkan
kepribadian bangsa karena diangkat dari nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia sendiri dan
dilaksanakan secara simultan. Nilai nilai spiritual, sistem perekonomian, politik, budaya merupakan
contoh keunggulan yang berakar dari kepribadian masyarakat Indonesia sendiri.

Contoh penerapan Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut :

*Mengajak keluarganya untuk senantiasa beribadah.

*Bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku di masyarakat.

*Rela berkorban demi Negara Kesatuan Republik Indonesia.


3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa Indonesia

Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya, kebaikannya, keindahannya, dan
kegunaannya oleh bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa dan menimbulkan tekad yang kuat untuk mengamalkannya dalam kehidupan nyata (Bakry,
1994: 158). Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila melekat dalam
kehidupan masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan bertindak.

Ketika Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, maka seluruh nilai Pancasila
dimanifestasi ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

contoh Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari, sebagai berikut ini:

1. Nilai Ketuhanan dan Ketakwaan


Sila Pancasila yang pertama memiliki dimensi nilai ketuhanan dan ketakwaan jika dipandang
sebagai pandangan hidup bangsa. Nilai ini dapat diartikan bahwa bangsa ini mengakui dan meyakini
keberadaan Tuhan dan menaati segala perintahnya serta menjauhi apa-apa yang dilarangnya. Berikut
ini merupakan contoh sila pertama Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam kehidupan
sehari-hari:

• Hidup dalam kerukunan dan kedamaian antar umat beragama


• Memberi kebebasan dan kesempatan pada diri dan orang lain untuk melaksanakan ibadah
sesuai tuntunan agama masing-masing
• Tidak membedakan orang-orang dengan agama yang berbeda dalam pergaulan

2. Nilai Kemanusiaan dan Keberadaban


Secara jelas sila kedua memiliki nilai kemanusiaan dan keberadaban. Arti dari kedua nilai ini yaitu
kita harus senantiasa menggunakan tuntunan hati nurani dan memegang teguh adab dalam segala hal
yang kita lakukan. Berikut ini merupakan contoh penerapan sila kedua Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa:

 Senang melakukan kegiatan yang bersifat kemanusiaan

 Tidak membeda-bedakan orang lain dalam berlaku

 Senantiasa menjaga sopan santun dalam setiap kesempatan


3. Nilai Persatuan dan Kesatuan

Jika ditinjau dalam fungsinya sebagai pandangan hidup bangsa, maka Pancasila sila ketiga memiliki
nilai persatuan dan kesatuan. Nilai ini merupakan nilai yang mengharuskan kita menghormati segala
keanekaragaman yang ada di negara ini. Nilai ini ditanamkan dalam kehidupan sebagai upaya
menjaga keutuhan NKRI. Di bawah ini merupakan contoh penerapan sila ketiga Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa:
 Menjaga ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat dengan menjaga persatuan.

 Meningkatkan toleransi sosial terhadap keragaman di tengah masyarakat.

 Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi.

4. Nilai Kerakyatan dan Kebijaksanaan


Sila keempat mengandung dua nilai utama, yaitu nilai kerakyatan dan kebijaksanaan. Arti dari kedua
nilai ini yaitu kita harus senantiasa mengutamakan kepentingan rakyat dan segala perilaku kita
bersumber dari nurani yang sendi utamanya adalah kebenaran dan keadilan. Berikut ini merupakan
contoh penerapan sila keempat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-
hari:

• Mengambil keputusan dengan cara musyawarah untuk mufakat (keputusan bulat)


• Tidak memaksakan kehendak dan pendapat kita pada orang lain
• Berperan aktif dalam kegiatan di tengah masyarakat, seperti kerja bakti, pemilihan ketua RT, dan
lain sebagainya

5. Nilai Keadilan dan Nilai Kesejahteraan


Sila kelima menunjukkan bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memiliki nilai keadilan
dan kesejahteraan. Nilai keadilan yang dimaksud yaitu tercapainya suatu keadaan dimana rakyat
dapat menunaikan hak dan kewajibannya dengan baik dan benar, sedangkan nilai kesejahteraan yang
dimaksud yaitu keadaan terpenuhinya tuntutan kebutuhan rakyat hingga terwujud kepuasan dan
ketentraman. Nilai kerakyatan dapat memunculkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi di
masyarakat. Di bawah ini merupakan contoh penerapan sila kelima Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari:

 Senantiasa berusaha yang terbaik dalam melaksanakan kewajiban dan menikmati hak

 Menghargai apa yang dilakukan dan diciptakan oleh diri sendiri dan orang lain

 Selalu berusaha untuk membantu orang lain yang kesusahan


4. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa

Sebagaimana dikatakan von Savigny bahwa setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing, yang
dinamakan volkgeist (jiwa rakyat atau jiwa bangsa). Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan
dengan lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila telah ada sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya
bangsa Indonesia (Bakry, 1994: 157).

Contoh Penerapan Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa :

1) Saling tolong-menolong dalam kehidupan beragama agar tercipta kehidupan yang rukun dan
damai.
2) Saling menghargai dan mampu bekerja sama meski memiliki perbedaan.
3) Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
4) Tidak memakskan kehendak pribadi
5) Menerapakan rasa kekeluargaan serta gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur

Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa disepakati
oleh para pendiri negara (political consensus) sebagai dasar negara Indonesia (Bakry, 1994: 161).
Kesepakatan para pendiri negara tentang Pancasila sebagai dasar negara merupakan bukti
bahwa pilihan yang diambil pada waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.

Contohnya kita harus melaksanakan, mempertahankan serta tunduk pada azas Pancasila :

1. Melaksanaan demokrasi Pancasila dilakukan berdasarkan asas kerakyatan.

2. Bermusyawarah dalam mengambil keputusan untuk mencari sebuah kata sepakat dalam
membicarakan keputusan.

3. Menjunjung tinggi penuh kekuasaan rakyat terhadap jalannya proses demokrasi.

4. Menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan persatuan


3.1 Kesimpulan

Pengertian Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

1. Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia (The Founding fathers).

2. Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali dari nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat.

3. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar filsafat kenegaraan.

Pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan hal - hal berikut:

1. Betapapun lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi Pancasila tetap bertahan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Betapapun ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa, tetapi terbukti
Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

3. Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena bersumber dan digali dari
nilai-nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang hidup dan berkembang di bumi Indonesia.

4. Kemukakan argumen Anda tentang Pancasila sebagai pilihan terbaik bangsa Indonesia.

.
DAFTAR PUSTAKA

• https://guruppkn.com/contoh-pancasila-sebagai-pandangan-hidup-bangsa-dalam-kehidupan-
sehari-hari
• https://brainly.co.id/tugas/29723586
• https://brainly.co.id/tugas/16997787
• https://brainly.co.id/tugas/23719176
• https://www.coursehero.com/file/p41fj2r1/C-Sumber-Historis-Sosiologis-Politis-tentang-
Pancasila-dalam-Kajian-Sejarah/
• https://www.coursehero.com/file/42634398/Edocx/
• https://brainly.co.id/tugas/13001105

Anda mungkin juga menyukai