Anda di halaman 1dari 12

Pendidikan pancasila

Membangun argumen dinamika,mendeskripsikan Esensi dan Urgensi sejarah


bangsa indonesia

KELAS : 1A
NAMA KELOMPOK :
1.MARTA PUSPITASARI(2214060029)
2.MARIA OKTVIANA SAORES BUI BISI(2214060013)
3.FIKI KRISTIANI(2214060021)
4.FRANSISCA TANTIVANELYA YONATAN(2214060038)
5.FIERRY ANSYAH YULIANTORO(2214060302)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB 1(PENDAHULUAN) ..............................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ...........................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH .....................................................................................................
1.3 TUJUAN PENDIDIKAN .....................................................................................................

BAB 2(PEMBAHASAN) ................................................................................................................


2.1 PENGERTIAN ........................................................................................................................
2.2 CONTOH................................................................................................................................
2.3 PERMASALAHAN ..................................................................................................................

BAB 3(PENUTUP) ........................................................................................................................


3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................
3.2 SARAN ..................................................................................................................................

DAFTAR
PUSAKA..........................................................................................................................
PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayat-nya
Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul” Membangun argumen
dinamika,mendeskripsikan Esensi dan Urgensi sejarah bangsa indonesia”.dalam
penyusunannya,penulis banyak mendapatkan bantuan dan semangat dari berbagai
pihak,oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.pak Frans Aditia Wiguna,M.pd
2.kedua orang tua yang mendukung jalannya tugas ini
3.rekan-rekan yang membantu tugas kelompok ini

Akhir kata,semoga tugas kelompok ini banyak memberi manfaat kepada penulis sediri
khususnya dan pembaca pada umumnya

Kediri,20 September 2022

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara indonesia, sehingga
Dapat diartikan kesimpulan bahwa pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi
negara yg diharapkan menjadi etos bangsa indonesia, menjadi
dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan
negara. Pancasila menjadi satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia tak terdapat
yg bisa menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan suku bangsa
dapat dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap menjadi
ideologi yang sakti. Siapa pun coba menggulingkannya,akan berhadapan pribadi
dengan semua komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia.menjadi
dasar negara republik indonesia pancasila nilai-nilainya sudah dimiliki sang bangsa
indonesia semenjak zaman dulu. Nilai –nilai tersebut meliputi nilai budaya, norma – istiadat
serta religiusitas pada kehidupan sehari-hari. Jati diri bangsa
indonesia menempel bertenaga melalui nilai-nilai tadi yg dijadikan pandangan hidup.
Tindakan-tindakan serta perilaku rakyat nusantara sejak dahulu kala telah tercermin
pada nilai-nilai pancasila
Pancasila bisa diperuntukan pada negara, rakyat dan pribadi
bangsaIndonesia. dengan perkataan lain pancasila itu menjadi istiadat hukum dan dasar
negara Republik Indonesia, sebagai social etis bangsa Indonesia serta menjadi
pegangan moral masyarakat atau negara Republik Iindonesia. Lahirnya pancasila itu dalam
penanaman pidato Ir. Soekarno selaku anggota “Dokuritzu zumbi Tyoosakai” atau
badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang ditetapkan oleh
sidangnya yang pertama pada tanggal 28 s/d 1 Juni 1945 di Jakarta
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Membangun agrumente tantang dinamika dan tentang pancasila dalam kajian sejarah
bangsa indonesia

 Argumen tentang dinamika pancasila dalam sejarah bangsa


 Argumen tentang tantangan terhadap pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
2.mendeskripsikan esensi dan urgensi pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia
untuk masa depan

 Esensi pancasila dalam kajian sejarah bangsa


 Urgensi pancasila dalam kajian sejarah bangsa

1.3 TUJUAN

1.bisa memgembangkan apa itu argumen dinamika pancasila


2.bisa menghadapi tantangan terhadap pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
3.dapat menjelaskan maksud esensi pancasila dalam kajian sejarah bangsa
4.dapat mengartikan urgensi pancasila dalam kajian sejarah bangsa
BAB 2
PEMBAHASAN

D.Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan pancasila dalam


kajian sejarah bangsa indonesia

1. Membangun agrumente tantang dinamika dan tentang pancasila dalam kajian


sejarah bangsa indonesia
 argumen tentang dinamika pancasila dalam sejarah bangsa
DINAMIKA PANCASILA dalam sejarah bangsa indonesia memperlihatkan adanya pasang
surut dalam pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai pancasila.
Misalnya pada masa pemerintahan presiden soekarno,terutama pada 1960-an NASAKOM
Lebih populeh daripada pancasila.pada zaman pemerintahan presiden soekarno,pancasila
dijadikan pembenar kekuasaan melalui penataran P-4 sehingga pasca turunnya soeharto
ada kalangan yang mengidentikkan pancasila dengan P-4.pada masa pemerintahan era
reformasi,ada kecenderungan pada penguasa pancasila,seolah-olah pancasila ditinggalkan.

 Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila dalam Kehidupan


Berbangsa dan Bernegara
Salah satu tantangan terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah meletakkan nilai-nilai Pancasila tidak dalam posisi
sebenarnya sehingga nilai-nilai Pancasila menyimpang dari kenyataan hidup
berbangsa dan bernegara. Salah satu contohnya, pengangkatan presiden
seumur hidup oleh MPRS dalam TAP No.III/MPRS/1960 Tentang
Pengangkatan Soekarno sebagai Presiden Seumur Hidup. Hal tersebut
bertentangan dengan pasal 7 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan
bahwa, ”Presiden dan wakil presiden memangku jabatan selama lima (5)
tahun, sesudahnya dapat dipilih kembali”. Pasal ini menunjukkan bahwa
pengangkatan presiden seharusnya dilakukan secara periodik dan ada batas
waktu lima tahun.
2. mendeskripsikan esensi dan urgensi pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia
untuk masa depan

 Essensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Pancasila pada hakikatnya merupakan
Philosofische Grondslag dan Weltanschauung. Pancasila dikatakan sebagai dasar
filsafat negara (Philosofische Grondslag) karena mengandung unsur-unsur sebagai
berikut: alasan filosofis berdirinya suatu negara; setiap produk hukum di Indonesia
harus berdasarkan nilai Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
(Weltanschauung) mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-nilai agama,
budaya, dan adat istiadat.
 Hasil Survei yang dilakukan KOMPAS yang dirilis pada 1 Juni 2008 menunjukkan
bahwa pengetahuan masyarakat tentang Pancasila merosot
secara tajam, yaitu 48,4% responden berusia 17 sampai 29 tahun tidak mampu
menyebutkan silai-sila Pancasila secara benar dan lengkap. 42,7% salah menyebut
sila-sila Pancasila, lebih parah lagi, 60% responden berusia 46 tahun ke atas salah
menyebutkan sila-sila Pancasila. Fenomena tersebut sangat memprihatinkan karena
menunjukkan bahwa pengetahuan tentang Pancasila yang ada dalam masyarakat
tidak sebanding dengan semangat penerimaan masyarakat terhadap Pancasila (Ali,
2009: 2). Selain data tersebut, pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia
dikarenakan hal-hal berikut: pengidentikan Pancasila dengan ideologi lain,
penyalahgunaan Pancasila sebagai alat justifikasi kekuasaan rezim tertentu,
melemahnya pemahaman dan pelaksanaan nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara oindonesia, sehingga
dapatdiartikan kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi
negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai
dasarpemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa
dannegara. Pancasila terdiri dari 4 perkembangan yaitu pancasila era pra
kemerdekaan,pancasila era kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan reformasi.

PANCASILA PRA KEMERDEKAAN


waktu Dr. Radjiman Wediodiningrat, selaku ketua Badan dan PenyelidikUsaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPK), pada tanggal 29 Mei 1945, meminta kepadasidang buat
mengemukakan dasar (negara) Indonesia merdeka, permintaan itumenimbulkan
rangsangan anamnesis yg memutar kembali ingatan para pendiribangsa ke belakang. Hal ini
mendorong mereka untuk menggali kekayaan kerohanian,kepribadian serta wawasan
kebangsaan yang terpendam lumpur sejarah.Begitu lamanya penjajahan pada bumi pertiwi
mengakibatkan bangsa Indonesiahilang arah dalam menentukan dasar negaranya.
menggunakan permintaan Dr. Radjimaninilah, figur-figur negarawan bangsa Indonesia
berpikir keras buat menemukankembali jati diri bangsanya. di sidang pertama BPUPKI yang
dilaksanakan daritanggal 29 Mei - 1 Juni 1945, tampil berturut-turut buat berpidato
menyampaikanusulannya perihal dasar negara.di lepas 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin
mengusulkan calonrumusan dasar negara:1. Peri Kebangsaan2. Peri Kemanusiaan3. Peri
Ketuhanan4. Peri Kerakyatan dan5. Kesejahteraan warga .Selanjutnya Prof. Dr. Soepomo
pada tanggal 30 Mei 1945 mengemukakanteori- teori Negara, yaitu:1. Teori negara
perseorangan (individualis)dua. Paham negara kelas3. Paham negara integralistik.kemudian
disusul sang Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 yangmengusulkan 5 dasar negara yg
terdiri asal:1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)dua. Internasionalisme (peri
kemanusiaan)tiga. konsensus (demokrasi)4. Kesejahteraan sosial5. Ketuhanan yg Maha Esa
(Berkebudayaan).

PANCASILA ERA KEMERDEKAAN


Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima,
yang mulai melemahkan semangat tentara Jepang. Keesokan harinya, BPUPKI berubah
nama menjadi PPKI, menegaskan kembali aspirasi dan tujuannya untuk mencapai
kemerdekaan Indonesia. Bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki, memaksa Jepang untuk
menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Peristiwa ini juga dimanfaatkan oleh
Indonesia untuk mendeklarasikan kemerdekaannya. Untuk melaksanakan ketentuan ini,
perundingan tentang penyusunan proklamasi oleh laki-laki dan perempuan dari segala usia
dimulai untuk waktu yang singkat dari pukul 02:00 sampai 04:00 pada tanggal 16 Agustus
1945. Naskah dekrit itu sendiri ditulis oleh Ir. Dokter Soekarno. Moh.Hatta dan Bp. Ahmad
Soebarjo di ruang makan Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1. Soekarno.
Sukarni (dari kelompok pemuda) mengusulkan agar Ir yang menandatangani teks deklarasi.
Soekarno dan Dr. Mo Hatta atas nama rakyat Indonesia. Teks deklarasi Indonesia kemudian
diketik oleh Sayuti Melik. Isi Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sesuai dengan
semangat Piagam Jakarta 22 Juni 1945.

PANCASILA ERA ORDE LAMA

Ada dua pandangan utama tentang kondisi yang mendasari yang mempengaruhi terjadinya
Perintah Eksekutif. Inilah pandangan mereka yang mengikuti "rekomendasi"
Presiden/Pemerintah bahwa Pancasila sebagai dasar negara yang tertuang dalam Piagam
Jakarta untuk "kembali ke UUD 1945". Pihak lain, di sisi lain, setuju tanpa syarat untuk
"kembali ke UUD 1945". Artinya Pancasila sebagaimana diatur dalam Pembukaan UUD yang
disahkan oleh PPKI sebagai Dasar Negara pada tanggal 18 Agustus 1945 tidak tercapai
(Anshari, 1981: 99). Majelis (baca: anggota) menemui jalan buntu pada Juni 1959. Karena
kejadian ini, Presiden Sukarno disetujui oleh Kabinet pada tanggal 3 Juli 1959, dirancang di
Istana Bogor pada tanggal 4 Juli 1959, dan ditandatangani oleh Presiden di depan Istana
Merdeka pada pukul 17.00 tanggal 5 Juli 1959. untuk campur tangan dalam keputusan
presiden yang diumumkan secara resmi. (Anshari, 1981: 99-100). Keputusan presiden
tersebut meliputi: Pembentukan Dewan Rakyat Sementara.

PANCASILA ORDE BARU


Nilai dan norma yang terkandung dalam pedoman pelaksanaan dan pengamalan Pancasila
(Ekaprasetya Pancakarsa) berdasarkan ketentuan tersebut terdiri dari 36 poin.
1. a.Keyakinan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dilandasi oleh kemanusiaan
yang adil dan beradab menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. Penghormatan
dan kerjasama antar pemeluk agama dan pemeluk yang berbeda keyakinan untuk
mewujudkan kehidupan yang harmonis c. Menghargai kebebasan beribadah menurut
agama dan kepercayaannya. Jangan memaksakan agama atau kepercayaan pada orang lain.
2. a. Kemanusiaan itu adil dan beradab. Pengakuan persamaan, persamaan hak dan
kewajiban yang sama di antara sesama manusia b. Saling mencintai c. Mengembangkan
sikap toleransi dan teposesiro.d. Tidak sewenang-wenang terhadap orang lain e.
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan f. gemar melakukan pekerjaan kemanusiaan g.
keberanian membela kebenaran dan keadilan.
3. a.Satukan Indonesia. Mengutamakan persatuan, solidaritas, kepentingan dan keamanan
antar bangsa di atas kepentingan individu dan kolektif b. Bersedia berkorban untuk bangsa
dan kepentingan nasional c. Saya mencintai negara saya dan negara saya. Sebagai warga
negara Indonesia dan bangga dengan tanah air Indonesia e. Memajukan persatuan dan
kesatuan bangsa dengan Bhinneka Tunggal Ika.
4. a.Regulasi kerakyatan berpedoman pada kebijaksanaan musyawarah perwakilan.
Mengutamakan kepentingan nasional dan sosial b. Tidak memaksakan kehendak kepada
orang lain c. Mengutamakan nasehat dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama d. Pembicaraan mufakat dipenuhi dengan semangat kekeluargaan. f.Melakukan
musyawarah dengan akal sehat.g.Menerima dan melaksanakan hasil musyawarah secara
jujur dan bertanggung jawab.dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan. Hukum keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia.
5 .Mengembangkan perilaku luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
gotong royong. b. Bersikap adil c. Menyeimbangkan hak dan kewajiban d. Hormati hak
orang lain. Saya suka membantu orang lain. f. Hindari mengancam orang lain. G. Ramping h.
Bukan gaya hidup mewah. Saya. Tidak bertindak untuk kepentingan umum j. Suka bekerja
keras.k. Menghargai hasil karya orang lain l.Mencapai kemajuan yang adil dan keadilan
sosial bersama

PANCASILA ERA REFORMASI


Pancasila dianggap sebagai landasan nilai, moral dan etika negara dan badan penyelenggara
negara, namun dalam praktiknya digunakan sebagai instrumen legitimasi politik. Puncak dari
keadaan ini adalah hancurnya perekonomian nasional yang memunculkan berbagai gerakan
masyarakat yang dipimpin oleh mahasiswa, intelektual dan masyarakat sebagai gerakan
moral politik yang menuntut “reformasi” di segala bidang politik, ekonomi dan hukum yang
bercirikan (Kaelan, 2000). :245). Ketika Orde Baru runtuh, ada Pancasilaphobia. Fondasi
bangsa sebagian besar identik dengan rezim Orde Baru, dan karenanya untuk sementara
dilupakan. Landasan bangsa menjadi satu ideologi, satu sumber nilai dan kebenaran. Bangsa
menjadi maha tahu tentang apa yang benar dan apa yang salah. Nilai-nilai tersebut
senantiasa ditanamkan kepada manusia melalui indoktrinasi (Ali, 2009:50). 'Penghapusan'
Pancasila pada masa reformasi tampaknya tidak banyak berdampak negatif pada awalnya,
tetapi dampaknya semakin hari terasa dan berdampak sangat menghancurkan bagi
kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. saya memberi Dalam kehidupan
bermasyarakat, masyarakat kehilangan kendali atas dirinya sendiri sehingga menimbulkan
konflik horizontal dan vertikal berskala besar, yang pada akhirnya merusak persatuan dan
kesatuan bangsa dan bangsa Indonesia. Di bidang budaya, kesadaran masyarakat akan
keluhuran budaya bangsa Indonesia mulai berkurang, yang pada akhirnya menimbulkan
kerancuan kepribadian bangsa dan berlanjutnya perusakan moral di kalangan generasi
muda. Di bidang ekonomi, pengaruh modal asing terhadap perekonomian Indonesia telah
memperparah ketimpangan di berbagai sektor. Di bidang politik, arah terhadap urusan
nasional kurang terarah, dan semua kegiatan politik seolah-olah hanya ditujukan untuk
kepentingan kelompok dan golongan. Apalagi aktivitas politik hanya merupakan libido
dominan t

DAFTAR PUSAKA
Darmini Roza dan Laurensius Arliman S Peran Pemerintah Daerah Di Dalam
Melindungi Hak Anak
Di Indonesia, Masalah-Masalah Hukum, Volume 47, Nomor 1, 2018.
Laurensius Arliman S, Komnas HAM dan Perlindungan Anak Pelaku Tindak
Pidana, Deepublish,Yogyakarta, 2015.
Laurensius Arliman S, Penguatan Perlindungan Anak Dari Tindakan Human
Trafficking Di Daerah Perbatasan Indonesia, Jurnal Selat, Volume 4, Nomor 1,
2016.

Anda mungkin juga menyukai