KELAS : 1A
NAMA KELOMPOK :
1.MARTA PUSPITASARI(2214060029)
2.MARIA OKTVIANA SAORES BUI BISI(2214060013)
3.FIKI KRISTIANI(2214060021)
4.FRANSISCA TANTIVANELYA YONATAN(2214060038)
5.FIERRY ANSYAH YULIANTORO(2214060302)
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB 1(PENDAHULUAN) ..............................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ...........................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH .....................................................................................................
1.3 TUJUAN PENDIDIKAN .....................................................................................................
DAFTAR
PUSAKA..........................................................................................................................
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayat-nya
Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul” Membangun argumen
dinamika,mendeskripsikan Esensi dan Urgensi sejarah bangsa indonesia”.dalam
penyusunannya,penulis banyak mendapatkan bantuan dan semangat dari berbagai
pihak,oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.pak Frans Aditia Wiguna,M.pd
2.kedua orang tua yang mendukung jalannya tugas ini
3.rekan-rekan yang membantu tugas kelompok ini
Akhir kata,semoga tugas kelompok ini banyak memberi manfaat kepada penulis sediri
khususnya dan pembaca pada umumnya
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara indonesia, sehingga
Dapat diartikan kesimpulan bahwa pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi
negara yg diharapkan menjadi etos bangsa indonesia, menjadi
dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan
negara. Pancasila menjadi satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia tak terdapat
yg bisa menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan suku bangsa
dapat dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap menjadi
ideologi yang sakti. Siapa pun coba menggulingkannya,akan berhadapan pribadi
dengan semua komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia.menjadi
dasar negara republik indonesia pancasila nilai-nilainya sudah dimiliki sang bangsa
indonesia semenjak zaman dulu. Nilai –nilai tersebut meliputi nilai budaya, norma – istiadat
serta religiusitas pada kehidupan sehari-hari. Jati diri bangsa
indonesia menempel bertenaga melalui nilai-nilai tadi yg dijadikan pandangan hidup.
Tindakan-tindakan serta perilaku rakyat nusantara sejak dahulu kala telah tercermin
pada nilai-nilai pancasila
Pancasila bisa diperuntukan pada negara, rakyat dan pribadi
bangsaIndonesia. dengan perkataan lain pancasila itu menjadi istiadat hukum dan dasar
negara Republik Indonesia, sebagai social etis bangsa Indonesia serta menjadi
pegangan moral masyarakat atau negara Republik Iindonesia. Lahirnya pancasila itu dalam
penanaman pidato Ir. Soekarno selaku anggota “Dokuritzu zumbi Tyoosakai” atau
badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang ditetapkan oleh
sidangnya yang pertama pada tanggal 28 s/d 1 Juni 1945 di Jakarta
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Membangun agrumente tantang dinamika dan tentang pancasila dalam kajian sejarah
bangsa indonesia
1.3 TUJUAN
Essensi Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Pancasila pada hakikatnya merupakan
Philosofische Grondslag dan Weltanschauung. Pancasila dikatakan sebagai dasar
filsafat negara (Philosofische Grondslag) karena mengandung unsur-unsur sebagai
berikut: alasan filosofis berdirinya suatu negara; setiap produk hukum di Indonesia
harus berdasarkan nilai Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
(Weltanschauung) mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-nilai agama,
budaya, dan adat istiadat.
Hasil Survei yang dilakukan KOMPAS yang dirilis pada 1 Juni 2008 menunjukkan
bahwa pengetahuan masyarakat tentang Pancasila merosot
secara tajam, yaitu 48,4% responden berusia 17 sampai 29 tahun tidak mampu
menyebutkan silai-sila Pancasila secara benar dan lengkap. 42,7% salah menyebut
sila-sila Pancasila, lebih parah lagi, 60% responden berusia 46 tahun ke atas salah
menyebutkan sila-sila Pancasila. Fenomena tersebut sangat memprihatinkan karena
menunjukkan bahwa pengetahuan tentang Pancasila yang ada dalam masyarakat
tidak sebanding dengan semangat penerimaan masyarakat terhadap Pancasila (Ali,
2009: 2). Selain data tersebut, pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia
dikarenakan hal-hal berikut: pengidentikan Pancasila dengan ideologi lain,
penyalahgunaan Pancasila sebagai alat justifikasi kekuasaan rezim tertentu,
melemahnya pemahaman dan pelaksanaan nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara oindonesia, sehingga
dapatdiartikan kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi
negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai
dasarpemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa
dannegara. Pancasila terdiri dari 4 perkembangan yaitu pancasila era pra
kemerdekaan,pancasila era kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan reformasi.
Ada dua pandangan utama tentang kondisi yang mendasari yang mempengaruhi terjadinya
Perintah Eksekutif. Inilah pandangan mereka yang mengikuti "rekomendasi"
Presiden/Pemerintah bahwa Pancasila sebagai dasar negara yang tertuang dalam Piagam
Jakarta untuk "kembali ke UUD 1945". Pihak lain, di sisi lain, setuju tanpa syarat untuk
"kembali ke UUD 1945". Artinya Pancasila sebagaimana diatur dalam Pembukaan UUD yang
disahkan oleh PPKI sebagai Dasar Negara pada tanggal 18 Agustus 1945 tidak tercapai
(Anshari, 1981: 99). Majelis (baca: anggota) menemui jalan buntu pada Juni 1959. Karena
kejadian ini, Presiden Sukarno disetujui oleh Kabinet pada tanggal 3 Juli 1959, dirancang di
Istana Bogor pada tanggal 4 Juli 1959, dan ditandatangani oleh Presiden di depan Istana
Merdeka pada pukul 17.00 tanggal 5 Juli 1959. untuk campur tangan dalam keputusan
presiden yang diumumkan secara resmi. (Anshari, 1981: 99-100). Keputusan presiden
tersebut meliputi: Pembentukan Dewan Rakyat Sementara.
DAFTAR PUSAKA
Darmini Roza dan Laurensius Arliman S Peran Pemerintah Daerah Di Dalam
Melindungi Hak Anak
Di Indonesia, Masalah-Masalah Hukum, Volume 47, Nomor 1, 2018.
Laurensius Arliman S, Komnas HAM dan Perlindungan Anak Pelaku Tindak
Pidana, Deepublish,Yogyakarta, 2015.
Laurensius Arliman S, Penguatan Perlindungan Anak Dari Tindakan Human
Trafficking Di Daerah Perbatasan Indonesia, Jurnal Selat, Volume 4, Nomor 1,
2016.