Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGI, YURIDIS, POLITIK PANCASILA”


Disusun untuk memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pengampu : Dr. Paiman, M. Pd

Disusun Oleh Kelompok 2 PBA 1/A :


1. : Siti Elliya Nurcholizt I.A : 231220029
2. : Zhorrifatu Sholihah : 231220008
3. : Baidulloh : 231220001

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
TAHUN 2023 M / 1445 H

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam yang telah memberikan taufiq,
hidayah dan inayah-Nya kepada penulis. Sehingga dapat merampungkan penulisan makalah
ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
beserta keluarga dan sahabat-Nya. Semoga kelak kita mendapatkan syafa’at di yaumil
qiyamah. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada Bpk Dr. Paiman M. Pd
yang telah memberikan tugas membuat makalah yang berkaitan dengan “Sumber Historis,
Sosiologi, Yuridis Politik Pancasila” yang Alhamdulillah berkat rahmat dan karunia Allah
Swt. tugas tersebut telah penulis selesaikan sebelum berakhirnya waktu yang ditentukan.
Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan krtitik yang
bersifat membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Serang, 12 September 2023 M


26 Shafar 1445 H

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II 3 PEMBAHASAN 3
2.1 Sumber Historis Pendidikan Pancasila 3
2.2 Sumber Sosiologi Pendidikan Pancasila 3
2.3 Sumber Yuridis Pendidikan Pancasila 4
2.4 Sumber Politik Pendidikan Pancasila 5
BAB III 6
PENUTUP 6
3.1 Kesimpulan 6
3.2 Saran 6
DAFTAR PUSTAKA 7

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pasal 2 UU No.10 tahun 2004 menyatakan bahwa “Pancasila merupakan sumber
dari segala sumber hukum negara”, dengan tegas menyebutkan Pancasila sebagai dasar dari
segala sumber hukum negara sebagai berikut : ” Penempatan Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang
menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa
dan negara, sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila”.
Tampaknya Pancasila khususnya Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
masih kurang dipahami benar oleh sebagian bangsa Indonesia. Padahal, maraknya korupsi,
suap, main hakim sendiri, anarkis, sering terjadinya konflik dan perpecahan, dan adanya
kesenjangan social saat ini, kalua diruntut lebih disebabkan belum dipahaminya, dihayati, dan
diamalkannya Pancasila.

1.2 Perumusan Masalah


Dari latar belakang diatas maka kurangnya memaknai arti sesungguhnya dari
Pancasila terutama Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Maka perlu
pendalaman agar lebih mengerti bahwa Pancasila merupakan pedoman dan panutan
daripada hukum bangsa Indonesia. Adapun perumusan masalah tersebut yaitu antara lain
:

1. Apa arti Pancasila sebagai sumber Historis?


2. Apa arti Pancasila sebagai sumber Sosiologi?
3. Apa arti Pancasila sebagai sumber Yuridis?
4. Apa arti Pancasila sebagai sumber Politik?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah diatas maka dapat diambil beberapa tujuan yaitu antara lain :
1. Dapat mengetahui dan memahami arti sesungguhnya Pancasila sebagai sumber
Historis
2. Dapat mengetahui dan memahami arti sesungguhnya Pancasila sebagai sumber
Sosiologi
3. Dapat mengetahui dan memahami arti sesungguhnya Pancasila sebagai sumber
Yuridis
4. Dapat mengetahui dan memahami arti sesungguhnya Pancasila sebagai sumber Politik
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sumber Historis Pendidikan Pancasila


Sumber Historis Pendidikan Pancasila, Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”
Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.” Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa
sejarah mempunyai fungsi penting dalam membangun kehidupan bangsa dengan lebih
bijaksana di masa depan. Hal tersebut sejalan dengan ungkapan seorang filsuf Yunani yang
bernama Cicero (106-43SM) yang mengungkapkan, “Historia Vitae 28 Magistra”, yang
bermakna, “Sejarah memberikan kearifan”. Pengertian lain dari istilah tersebut yang sudah
menjadi pendapat umum (common-sense) adalah “Sejarah merupakan guru kehidupan”.
Implikasinya, pengayaan materi perkuliahan Pancasila melalui pendekatan historis adalah
amat penting dan tidak boleh dianggap remeh guna mewujudkan kejayaan bangsa di
kemudian hari. Melalui pendekatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengambil pelajaran
atau hikmah dari berbagai peristiwa sejarah, baik sejarah nasional maupun sejarah bangsa-
bangsa lain. Dengan pendekatan historis, Anda diharapkan akan memperoleh inspirasi
untuk berpartisipasi dalam pembangunan bangsa sesuai dengan program studi masing-
masing. Selain itu, Anda juga dapat berperan serta secara aktif dan arif dalam berbagai
kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dapat berusaha menghindari perilaku yang
bernuansa mengulangi kembali kesalahan sejarah. Dalam peristiwa sejarah nasional,
banyak hikmah yang dapat dipetik, misalnya mengapa bangsa Indonesia sebelum masa
pergerakan nasional selalu mengalami kekalahan dari penjajah? Jawabannya antara lain
karena perjuangan pada masa itu masih bersifat kedaerahan, kurang adanya persatuan,
mudah dipecah belah, dan kalah dalam penguasaan IPTEKS termasuk dalam bidang
persenjataan.

2.2 Sumber Sosiologi Pendidikan Pancasila


Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku sosial antara individu
dengan individu, individu dengan kolompok, dan kelompok dengan kelompok. Manusia
sebagai makhluk sosial tidak pernah jauh dengan yang namaya hubungan sosial, karena
bagaimanapun hubungan tersebut memengaruhi perilaku orang-orang. Sebagai bidang studi,
cakupan sosiologi sangatlah luas.

3
Sosiologi juga melihat bagaimana orang mempengaruhi kita, bagaimana institusi sosial
utama, seperti pemerintah, agama, dan ekonomi memengaruhi kita, serta bagaimana kita
sendiri memengaruhi orang lain, kolompok, bahkan organisasi. Sumber sosiologis
pancasila sebagai dasar negara telah berakar dalam kehidupan masyarakat meliputi hal-hal
sebagai berikut:
· Pertama, Nilai-nilai ketuhanan dapat ditemukan dalam kehidupan beragama masyarakat
indonesia dalam berbagai bentuk kepercayaan dan keyakinan berbeda-beda.
· Kedua, Nilai-nilai kemanusiaan dapat ditemukan dalam hal saling menghargai dan
menghormati hak-hak orang lain, tidak bersikap sewenang-wenang.
· Ketiga, Nilai-nilai etis kemanusiaan mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan
kebangsaan yang dekat sebelum menjangkau pergaulan dunia yang lebih jauh. Hal ini dapat
ditemukan dalam bentuk solidaritas, rasa setia kawan, rasa cinta tanah air yang berwujud
pada mencintai produk dalam negeri.
· Keempat, Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan serta cita-cita kebangsaan itu dalam aktualitas
harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
· Kelima, Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan cita kebangsaan serta demokrasi. Hal ini
dapat ditemukan dalam sikap suka menolong, menjalankan gaya hidup sederhana dan tidak
menyolok atau berlebihan.

2.3 Sumber Yuridis Pendidikan Pancasila


Sumber yuridis ketatanegaraan, Pancasila merupakan dasar negara Republik
Indonesia sebagaimana terdapat pada pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun
1945 sebagai payung hukum, Pancasila perlu diaktualisasikan agar dalam praktik
berdemokrasinya tidak kehilangan arah dan dapat meredamkan konflik yang tidak produktif
(Pimpinan MPR dan tim kerja sosialisasi MPR periode 2009-2014, 2013:89).
Peneguhan Pancasila sebagai dasar negara sebagimana terdapat pada pembukaan,
juga dimuat dalam ketetapan MPR NO XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan ketetapan
MPR NO II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman Pancasila
(Ekaprasetya Pancakarsa) dan ketetapan tentang penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara.

4
Meskipun status ketetapan MPR tersebut saat ini sudah masuk dalam kategori ketetapan
MPR yang tidak perlu dilakukan Tindakan hukum lebih lanjut, baik karena bersifat einmalig
(final), telah dicabut maupun telah selesai dilaksanakan (pimpinan MPR dan Tim Kerja
Soisalisasi MPR Periode 2009-2014, 2013:90).
Selain itu, juga ditegaskan dalam UU No 12 Tahun 2011 tentang pembentukan
Perundang-undangan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara.
Menempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara yaitu sesuai dengan
pembukaan UUD Negara Repulik Indonesia 1945 bahwa Pancasila ditempatkan sebagai
dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara sehingga setiap
materi muatan peraturan Perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
yag terkandung dalam Pancasila (Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode
2009-2014, 2013:90-91).

2.3 Sumber Politik Pendidikan Pancasila


Pancasila adalah berasal dari fenomena kehidupan politik bangsa Indonesia.
Tujuannya agar kita mampu mendiagnosa dan mampu memformulasikan saran-saran tentang
upaya atau usaha mewujudkan kehidupan politik yang ideal sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Bukan kah Pancasila dalam tataran tertentu merupakan ideologi Poitik, yaitu
mengandung nilai-nilai yang menjadi kaidah penuntun dalam mewujudkan tata tertib social
politik yang ideal. Hal tersebut sejalan dengan poendapat Budiardjo (1998:32) sebagai
berikut:
“Ideologi politik adalah himpunan nilai-nilai, ide, norma-norma, kepercayaan dan
keyakinan, suatu “Weltanschhauung”, yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang. Atas
dasar mana dia menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problema politik yang
dihadapinya dan yangb menentukan timgkah laku politiknya (Kemenristekdikti, 216:31-32)
Melalui pendekatan politik ini kita diharapkan mampu menafsirkan fenomena politik
dalam rangka menemukan pedoman yang bersifat moral yng sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila untuk mewujudkan kehidupan politik yang sehat. Pada gilirannya kita akan mampu
memberikan kontribusi konstruktif dalam menciptakan struktur politik yang stabil dan
dinamis

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber hukum yang paling mendasar dari Negara Republik Indonesia adalah Pancasila.
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia,termasuk hukum yang berlaku di
Indonesia. Dengan dasar hukum Pancasila,akan tercipta jiwa yang menjunjung tinggi
keadilan social dan tidak bertentangan dengan norma-norma hukum yang berlaku.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber yang tersirat dalam UUD 1945 alinea 4
yang pada hakikatnya di bentuk sebuah Undang-undang maupun peraturan lainnya
bertujuan untuk mengatur perilaku Masyarakat didalam hubungannya antar anggota
Masyarakat ysng lain,sehingga diharapkan mampu menjamin sebuah kepastian hukum.
Sebagai generasi muda,kita harus mengamalkan Pancasila sebagai sumber hukum yaitu
dengan cara memaknai Pancasila itu sendiri.

3.2 Saran
Semoga dengan penjabaran tadi mengenai Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber ini menjadikan suatu langkah awal kita untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air
didalam diri warga Indonesia, serta mendorong tumbuhnya rasa rela berkorban dan selalu
ingin mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Laros Tuhuteru, M. P. PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI. CV.
AZKA PUSTAKA, 2022, https://books.google.co.id/books?id=H1LKEAAAQBAJ.
Nurwardani, P., et al. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi: Buku Ajar Mata Kuliah
Wajib Umum Pendidikan Pancasila. Indonesia Prime, 2016,
https://books.google.co.id/books?id=2lzNEAAAQBAJ.
Sukma, Tania Alifia. “Sumber Historis Pancasila Sebagai Dasar Negara.” Sumber Historis
Pancasila Sebagai Dasar Negara, 2021, p. 3.
Syastra, Muhammad Taufik. “Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila.” OSF Preprints,
2021, pp. 1–16.
7

Anda mungkin juga menyukai