Disusun Oleh :
i
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................iii
BAB 1....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB 2....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Sumber-sumber Pancasila.........................................................................................................6
2.1.1 Sumber Historis Pendidikan Pancasila..................................................................................6
2.1.2 Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila..............................................................................6
2.1.3 Sumber Yuridis Pendidikan Pancasila..................................................................................8
2.1.4 Sumber Politik Pendidikan Pancasila....................................................................................8
2.2 Tantangan Pancasila.................................................................................................................9
2.2.1 Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Negara..........................................................................9
2.2.3 Tantangan dari Dalam.........................................................................................................10
2.2.4 Tantangan dari Luar Negeri................................................................................................11
BAB 3..................................................................................................................................................12
PENUTUPAN....................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................................12
TRANSPARASI.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................15
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Sumber historis,yuridis,sosiologi,dan
politik pendidikan pancasila
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka sayai menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga tugas makalah tentang Sumber
historis,yuridis,sosiologi,dan politik pendidikan pancasila.
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Bulukumba, 20 Januari 2021
ANDI KHAERUNNISA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
4
1.3 Tujuan
5
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sumber-sumber Pancasila
2.1.1 Sumber Historis Pendidikan Pancasila
Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”Jangan sekali-kali
meninggalkan sejarah.” Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah
mempunyai fungsi penting dalam membangun kehidupan bangsa dengan lebih
bijaksana di masa depan. Hal tersebut sejalan dengan ungkapan seorang filsuf
Yunani yang bernama Cicero (106-43SM) yang mengungkapkan, “Historia
Vitae
Magistra”, yang bermakna, “Sejarah memberikan kearifan”. Pengertian lain
dari istilah tersebut yang sudah menjadi pendapat umum (common-sense)
adalah “Sejarah merupakan guru kehidupan”. Implikasinya, pengayaan materi
perkuliahan Pancasila melalui pendekatan historis adalah amat penting dan
tidak boleh dianggap remeh guna mewujudkan kejayaan bangsa di kemudian
hari. Melalui pendekatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengambil
pelajaran atau hikmah dari berbagai peristiwa sejarah, baik sejarah nasional
maupun sejarah bangsa-bangsa lain. Dengan pendekatan historis, Anda
diharapkan akan memperoleh inspirasi untuk berpartisipasi dalam
pembangunan bangsa sesuai dengan program studi masing-masing. Selain itu,
Anda juga dapat berperan serta secara aktif dan arif dalam berbagai kehidupan
berbangsa dan bernegara, serta dapat berusaha menghindari perilaku yang
bernuansa mengulangi kembali kesalahan sejarah.
Dalam peristiwa sejarah nasional, banyak hikmah yang dapat dipetik,
misalnya mengapa bangsa Indonesia sebelum masa pergerakan nasional selalu
mengalami kekalahan dari penjajah? Jawabannya antara lain karena
perjuangan pada masa itu masih bersifat kedaerahan, kurang adanya persatuan,
mudah dipecah belah, dan kalah dalam penguasaan IPTEKS termasuk dalam
bidang persenjataan. Hal ini berarti bahwa apabila integrasi 29 bangsa lemah
dan penguasaan IPTEKS lemah, maka bangsa Indonesia dapat kembali terjajah
atau setidak-tidaknya daya saing bangsa melemah. Implikasi dari pendekatan
historis ini adalah meningkatkan motivasi kejuangan bangsa dan
meningkatkan motivasi belajar Anda dalam menguasai IPTEKS sesuai dengan
prodi masing-masing
7
2.1.3 Sumber Yuridis Pendidikan Pancasila
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum (rechtsstaat) dan salah
satu cirinya atau istilah yang bernuansa bersinonim, yaitu pemerintahan
berdasarkan hukum (rule of law). Pancasila sebagai dasar negara merupakan
landasan dan sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan negara hukum
tersebut. Hal tersebut berarti pendekatan yuridis (hukum) merupakan salah satu
pendekatan utama dalam pengembangan atau pengayaan materi mata kuliah
pendidikan Pancasila. Urgensi pendekatan yuridis ini adalah dalam rangka
menegakkan Undang-Undang (law enforcement) yang merupakan salah satu
kewajiban negara yang penting. Penegakan hukum ini hanya akan efektif,
apabila didukung oleh kesadaran hukum warga negara terutama dari kalangan
intelektualnya. Dengan demikian, pada gilirannya melalui pendekatan yuridis
tersebut mahasiswa dapat berperan serta dalam mewujudkan negara hukum
formal dan sekaligus negara hukum material sehingga dapat diwujudkan
keteraturan sosial (social order) dan sekaligus terbangun suatu kondisi bagi
terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat sebagaimana yang dicita-
citakan oleh para pendiri bangsa. Kesadaran hukum tidak semata-mata
mencakup hukum perdata dan pidana, tetapi juga hukum tata negara.
Ketiganya membutuhkan sosialisasi yang seimbang di seluruh kalangan
masyarakat, sehingga setiap warga negara mengetahui hak dan kewajibannya.
Selama ini sebagian masyarakat masih lebih banyak menuntut haknya, namun
melalaikan kewajibannya. Keseimbangan antara hak dan kewajiban akan
melahirkan kehidupan yang harmonis sebagai bentuk tujuan negera mencapai
masyarakat adil dan makmur
8
gilirannya, Anda akan mampu memberikan kontribusi konstruktif dalam
menciptakan struktur politik yang stabil dan dinamis. Secara spesifik, fokus
kajian melalui pendekatan politik tersebut, yaitu menemukan nilai-nilai ideal
yang menjadi kaidah penuntun atau pedoman dalam mengkaji konsep-konsep
pokok dalam politik yang meliputi negara (state), kekuasaan (power),
pengambilan keputusan (decision making), kebijakan (policy), dan pembagian
(distribution) sumber daya negara, baik di pusat maupun di daerah. Melalui
kajian tersebut, Anda diharapkan lebih termotivasi berpartisipasi memberikan
masukan konstruktif, baik kepada infrastruktur politik maupun suprastruktur
politik.
9
kepentingan golongan pula bahkan ada isu akan terbentuknya Negara islam
Indonesia. Ini adalah potret tentang disintregrasi dan rekonsolidasi karena
telah terjadi penyimpangan ajaran dan paham yang dianut oleh masing
masing pihak.
10
merenggangkan solidaritas terhadap sesama. Sikap-sikap itu membuka lebar-
lebar merajalelanya nafsu serakah di segala bidang, keserakahan untuk
menguasai harta benda, untuk berkuasa dan untuk dihormati.
Kondisi itu mendorong orang untuk berlaku tidak jujur, tidak adil, dan
bahkan bertindak semena-mena dengan menyalahgunakan wewenang,
menjalankan KKN, dan tidak segan-segan melakukan tindakan kekerasan
dan kriminalitas. Disposisi mental seperti itu membuat seseorang mudah
berbohong, munafik, sanggup berkhianat terhadap sahabatnya, hingga tega
menjual bangsa dan tanah airnya. Kondisi demikian memberi peluang yang
makin besar bagi dominasi kelompok kepentingan global.
Oleh karena itu untuk mengatasi keterpurukan bangsa dan membangun
bangsa yang seutuhnya, kita perlu meningkatkan ketahanan budaya dan
ketahanan pangan bangsa dan mengintegrasikannya melalui tindakan-
tindakan komunikatif ke semua instituasi. Sehingga dengan ketahanan
pangan, maka bangsa ini mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
Sedangkan ketahanan budaya akan menjadi benteng bagi derasnya budaya
global yang tidak sesuai dengan budaya bangsa.
a.) Tantangan disintegrasi, adanya perpecahan-perpecahan yang
disebabkan tidak puasnya sikap daerah menimbulkan
permasalahan-permasalahan yang dapat menghancurkan persatuan
dan kesatuan NKRI, seperti lepasnya Timor Timur pada tahun
1999.
b.) Permesta dan pemberontakan-pemberontakan lainnya sejak jaman
Revolusi.
c.) Tantangan dari masalah agama: adanya usaha-usaha yang timbul
karena keinginan untuk mengganti Pancasila dengan simbol-simbol
keagamaan, antara lain: Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS),
Pemberontakan DI/TII dan lain-lain.
d.) Tantangan dari masalah SARA: adanya perpecahan yang mengatas
namakan SARA menyebabkan beberapa peristiwa yang dapat
menghancurkan Pancasila antara lain: Peristiwa Poso, Peristiwa
Tanjung Periok, Peristiwa Mei 1998, dan masih banyak lagi.
2.2.4 Tantangan dari Luar Negeri
a.) Adanya tantangan dari ideologi lain yang ingin mengganti ideologi
Pancasila dengan ideologi lainnya seperti ideologi Komunisme
yang berasal dari China dan Soviet. Atau ideologi Liberal dalam
Peristiwa Ratu Adil dan Pembantaian di Sulawesi oleh Westerling.
b.) Adanya intervensi dari negara lain untuk menghancurkan NKRI
contohnya privatisasi BUMN atau campur tangan Amerika dalam
penanganan hukum dan keamanan di Indonesia.
Oleh karena itu, Pancasila bagaimana pun juga akan berusaha untuk
Tetap mempertahankan diri dari segala macam tantangan tersebut demi
kelangsungan negara Indonesia.
11
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Sumber hukum yang paling mendasar dari negara Republik Indonesia adalah
Pancasila. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia, termasuk hukum
yang berlaku di Indonesia. Dengan dasar hukum pancasila, akan tercipta jiwa yang
menjunjung tinggi keadilan social dan tidak bertentangan dengan norma-norma hukum
yang berlaku.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum tersirat dalam UUD 1945 alinea
4 yang pada hakekatnya di bentuk sebuah undang-undang maupun peraturan lainnya
bertujuan untuk mengatur perilaku masyarakat didalam hubungannya antar anggota
masyarakat yang lain, sehingga di harapkan mampu menjamin sebuah kepastian hukum.
Sebagai generasi muda, kita harus mengamalkan Pancasila sebagai sumber hukum
yaitu dengan cara memaknai Pancasila itu sendiri.
3.2 Saran
Semoga dengan penjabaran tadi mengenai Pancasila sebagai sumber dari selaga ini
menjadi suatu langkah awal kita untuk menumbuhksn rasa cinta tanah air di dalam diri
warga Indonesia, serta mendorong tumbuhnya rasa rela berkorban dan selalu ingin
mengabdikan diri kepada bangsa dan Negara
TRANSPARASI
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara
Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi
negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara
Pancasila harus benar benar menjadi acuan Hukum Bangsa Indonesia.
nilai-nilai dari Pancasila yang menumbuhkan rasa kepercayaan yang tinggi terhadap
hukum
Tanpa Pancasila, masyarakat nasional kita tidak akan pernah mencapai kekukuhan
seperti yang kita miliki sekarang ini.
Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.”
Sejarah merupakan guru kehidupan
kembali kesalahan sejarah.
Dalam peristiwa sejarah nasional, banyak hikmah pancasila sebagai sumber serjarah
yang dapat dipetik, misalnya mengapa bangsa Indonesia sebelum masa pergerakan
nasional selalu mengalami kekalahan dari penjajah? Jawabannya antara lain karena
perjuangan pada masa itu masih bersifat kedaerahan, kurang adanya persatuan, mudah
dipecah belah, dan kalah dalam penguasaan IPTEKS termasuk dalam bidang
persenjataan.
Implikasi dari sumber historis ini adalah meningkatkan motivasi kejuangan bangsa
dan meningkatkan motivasi belajar Anda dalam menguasai IPTEKS sesuai dengan
prodi masing-masing
Sosiologi dipahami sebagai ilmu tentang kehidupan antarmanusia.
Di dalam sumber sosiologis mengkaji, antara lain latar belakang, susunan dan pola
kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok masyarakat, disamping juga
mengkaji masalah-masalah sosial, perubahan dan pembaharuan dalam masyarakat.
Melalui sumber sosiologis ini pula, Anda diharapkan dapat mengkaji struktur sosial,
proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial, dan masalah-masalah sosial yang
patut disikapi secara arif dengan menggunakan standar nilai-nilai yang mengacu
kepada nilai-nilai Pancasila
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum (rechtsstaat) dan salah satu cirinya
atau istilah yang bernuansa bersinonim, yaitu pemerintahan berdasarkan hukum (rule
of law).
sumber yuridis (hukum) merupakan salah satu pendekatan utama dalam
pengembangan atau pengayaan materi mata kuliah pendidikan Pancasila sumber
yuridis adalah dalam rangka menegakkan Undang-Undang (law enforcement) yang
merupakan salah satu kewajiban negara yang penting.
Dengan demikian, pada gilirannya melalui pendekatan yuridis tersebut mahasiswa
dapat berperan serta dalam mewujudkan negara hukum formal dan sekaligus negara
hukum material sehingga dapat diwujudkan keteraturan sosial (social order) dan
sekaligus terbangun suatu kondisi bagi terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat
sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa
Salah satu sumber pengayaan materi pendidikan Pancasila adalah berasal dari
fenomena kehidupan politik bangsa Indonesia
Ideologi politik adalah himpunan nilai-nilai, idée, norma-norma, kepercayaan dan
keyakinan
Melalui pendekatan politik ini, Anda diharapkan mampu menafsirkan fenomena
politik dalam rangka menemukan pedoman yang bersifat moral yang sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan kehidupan politik yang sehat
Pancasila merupakan ideologi nasional, dasar negara, sumber hukum, dan pandangan
hidup bangsa Indonesia
Kita sebagai bangsa indonesia harus tetap berpegang teguh dan menjunjung tinggi
nilai nilai yang terkandung dalam pancasila.
Proses globalisasi yang menimbulkan tantangan dan ancaman bagi bangsa Indonesia
dewasa ini adalah desakan konsumetisme yang melanda kehidupan bangsa bagaikan
tsunami.
konsumerisme menjadi alat untuk mempertahankan dominasi kekuatan ekonomi
global terhadap bangsa-bangsa yang menderita.
agar masyarakat dapat hidup bebas sesuai dengan jati dirinya sepatutnya bangsa
Indonesia bangkit dari keterpurukan. Yakni dengan menggalang kekuatan untuk
mencegah konsumerisme dan ketergantungan tersebut dengan membuat bangsa
berorientasi
Tantangandari dalam yang berat harus dihadapi ke dalam adalah masalah mentalitas
bangsa.
sikap yang melemahkan bangsa Indonesia seperti oportunis dan pragmatis yang
melemahkan ketahanan bangsa dan merenggangkan solidaritas terhadap sesame
Disposisi mental yang lemah membuat seseorang mudah berbohong, munafik,
sanggup berkhianat terhadap sahabatnya, hingga tega menjual bangsa dan tanah
airnya.
Oleh karena itu untuk mengatasi keterpurukan bangsa dan membangun bangsa yang
seutuhnya, kita perlu meningkatkan ketahanan budaya dan ketahanan pangan bangsa
dan mengintegrasikannya melalui tindakan-tindakan komunikatif ke semua instituasi.
Sehingga dengan ketahanan pangan, maka bangsa ini mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri. Sedangkan ketahanan budaya akan menjadi benteng bagi
derasnya budaya global yang tidak sesuai dengan budaya bangsa
14
DAFTAR PUSTAKA
http://stiebanten.blogspot.com/2011/06/hambatan-dan-tantangan-dalam.html
http://dianhardiantii.blogspot.com/2014/12/makalah-pkn-pancasila-sebagai-
sumber.html
https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/8-PendidikanPancasila.pdf
http://andisarai.blogspot.com/2016/10/makalah-pendidikan-pancasila-
tantangan.html