Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA
Tentang
ASAL-USUL PANCASILA

Disusun oleh :
Nama : Deden Setiawan
Nim : 618110091
Kelas : 1 (satu) C

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat illahi rabbi, yang telah


memberikan cinta dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyusun makalah
dan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Asal-Usul Pancasila” dengan
sebaik - baiknya.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat yang di tugaskan oleh Ibu
Dr.Siti Hasanah,S.H,.M.H selaku matakuliah Pendidikan Pancasila.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan yang penulis peroleh dari buku
panduan yang berkaitan dengan Pendidikan Pancasila, serta informasi dari media
massa yang berhubungan dengan asal usul pancasila.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat
tersusun, baik secara materil maupun moril.

Mataram,28 november 2018

penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i


KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3 Tujuan penyusunan .................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
2.1. Pengertian Pancasila ................................................................... 3
2.2. Asal Mula Pancasila .................................................................... 4
2.3. Sejarah Lahirnya Pancasila ........................................................ 5
BAB III PENUTUPAN ............................................................................... 9
3.1.Kesimpulan ................................................................................. 9
3.2.Saran ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka menumbuhkan kesadaran secara bersama-sama dan bersatu
mempertahankan keutuhan bangsa dan tanah air maka diperlukan pendidikan
sejarah dan asal-usul Pancasila. Pemahaman pancasila dalam aspeks sejarah
memang sangat berguna dalam perwujudan kehidupan mayarakat berbangsa yang
didasari dengan nilai kebersamaan, persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan
tata budaya bangsa Indonesia. Sejarah pancasila juga merupakan bagian dari
proses sosialisasi budaya nasional yang berasal dari kebhinekaan tata budaya
daerah, yang telah menyatu dan diakui keeksistensiannya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara melalui pengembangan proses kehidupan berbudayadan
mempersiapkan kematangan pola pikir, sikap dan perilaku manusia.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta
membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di
dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.Bahwasanya Pancasila yang
telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan
hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga
tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari
kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu,
perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan
nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia,
setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah arti dari Pancasila?
2. Darimanakah asal mula adanya Pancasila?

1
3. Bagaimanakah sejarah lahirnya Pancasila?
4. Apakah arti dari simbol-simbol yang ada dalam Garuda Pancasila?

1.3. Tujuan Penyusunan


1. Mampu menjabarkan arti dari kata Pancasila.
2. Mampu menjelaskan asal mula adanya Pancasila.
3. Mampu menjelaskan pandangan Pancasila dalam Tri Prakara.
4. Mampu mendeskripsikan arti dari simbol-simbol yang ada dalam Garuda
Pancasila.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pancasila


Pancasila dilihat dari Bahasa (Etimologi), Pancasila berasal dari
bahasa Sanskerta dan memiliki dua pengertian, yaitu :
1. Panca artinya “Lima” dan Sila dengan vocal i pendek artinya “Batu Sendi” atau
“Dasar”
2. Panca artinya “Lima” dan Sila dengan vocal i panjang artinya “Peraturan
tingkah laku yang baik atau yang senonoh”
Jadi, secara Bahasa, kata Pancasila dengan vocal i pendek memiliki makna
“Berbatu sendi lima” atau “Dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun kata
Pancasila dengan vocal i panjang bermakna “Lima aturan tingkah laku yang
baik”. Pancasila yang dimaksudkan bangsa Indonesia sekarang adalah
Pancasila dengan vocal i pendek, yakni Dasar yang memiliki 5 unsur.
Sejak zaman dahulu, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal istilah
Pancasila. Sebenarnya, perkataan Pancasila pada awalnya terdapat dalam
kepustakaan Buddha dan India. Dalam ajaran Buddha terdapat ajaran moral
yang harus dilaksanakan oleh para penganutnya untuk mencapai kesempurnaan
hidup. Setiap golongan berbeda kewajiban moralnya. Ajaran moral tersebut
meliputi Dasasyila, Saptasyila, dan Pancasyila.
Dengan masuknya kebudayaan India ke Indonesia melalui penyebaran agama
Hindu dan Buddha, maka ajaran Pancasyila pun masuk kedalam kepustakaan
Jawa, terutama pada masa Kerajaan Majapahit dibawah kekuasaan Hayam
Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.Pancasila artinya lima dasar atau lima asas
yaitu nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila
telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku
Nagara Kertagama karangan Mpu Prapanca dan buku Sutasoma karangan Mpu
Tantular, dalam buku Sutasoma ini, selain mempunyai arti “Berbatu sendi yang
lima” (dari bahasa Sanskerta) Pancasila juga mempunyai arti “Pelaksanaan
kesusilaan yang lima” (Pancasila Krama)juga sering disebut dengan istilah
“Ma Limo” yakni :

3
1. Dilarang Mateni (Membunuh)
2. Dilarang Maling (Mencuri)
3. Dilarang Madon (Berzina)
4. Dilarang Mabok (Minum-minuman keras)
5. Dilarang Main (Berjudi)
2.2. Asal Mula Pancasila
Mengenai asal mula Pancasila, Prof. Dr., Drs. Notonagoro, S.H. dalam
bukunya Pancasila secara Ilmiah Populer (1975) menyebutkan ada beberapa
macam asal mula atau sebab-musabab Pancasila dapat dipakai falsafah negara,
yakni causa materialis, causa formalis, sebagai sambungan dari causa formalis dan
causa finalis, causa efisien atau asal mula.
1. Causa Materialis
Artinya asal mula bahan, yaitu bangsa Indonesia sebagai bahan terdapat
dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agamanya.
2. Causa Formalis
Artinya asal mula bentuk atau bangun dan causa finalis atau asal mula tujuan,
yaitu Bung Karno dan Bung Hatta sebagai pembentuk negara, BPUPKI adalah
asal mula bentuk atau bangun atau asal mula tujuan Pancasila sebagai calon dasar
filsafat negara.
3. Sebagai Sambungan dari Causa Formalis dan Causa Finalis
Artinya adalah sembilan orang anggota BPUPKI termasuk Bung Karno dan Bung
Hatta, sebagai asal mula sambungan dalam asal mula bentuk maupun asal mula
tujuan Pancasila sebagai calon dasar filsafat negara. Dengan cara menyusun
rencana pembukaan UUD 1945, yang didalamnya terdapat Pancasila dan juga
BPUPKI menerima rencana tersebut dengan perubahan.
4. Causa Efisien atau Asal Mula Karya
Artinya adalah PPKI yang menjadikan Pancasila sebagai dasar filsafat negara,
(sebelum ditetapkan PPKI, istilahnya masih calon dasar filsafat negara).
Selanjutnya, dijelaskan bahwa berdasarkan teori causa materialis dapat
digambarkan pada kenyataan, yaitu kondisi sebelum diproklamirkan negara,
perumusan menjadi dasar kerohanian atau dasar filsafat negara RI pada masa
perjuangan kemerdekaan dengan dimulainya sidang-sidang BPUPKI, kemudian

4
melalui penyampaian tokoh-tokoh, diantaranya Mr. Moh. Yamin, Prof. Soepomo
dan Ir. Soekarno pada tanggal 29 Mei, 31 Mei dan 01 Juni 1945
Berdasarkan teori Causa Formalis dan Causa Finalis, digambarkan
sebagaikondisi yang ada pada saat perumusan rancangan-rancangan mukadimah
hukum dasar yang merupakan hasil perumusan tanggal, 22 Juni 1945 dan
kemudian bisa diterima oleh anggota BPUPKI pada tanggal, 10 Juli 1945, saat
sidang terakhir.
Untuk memenuhi teori efisiensi, dapat ditunjukkan melalui kondisi sesudah
masa proklamasi kemerdekaan RI, yang kegiatan lembaga BPUPKI telah beralih
ke lembaga PPKI dengan tugas berbeda, yaitu meletakkan dasar negara,
pembukaan UUD dan UUD RI 1945.

2.3. Sejarah Lahirnya Pancasila


1).Pancasila dalam Konteks Sejarah Bangsa
 Zaman Kuno
Sejak adanya kerajaan-kerajaan di nusantara dan masuknya agama Hindu, Budha,
dan Islam unsur-unsur Pancasila sudah ada di masyarakat, yaitu terkait dengan
sistem kepercayaan.
 Zaman Kolonial
 Masuknya Belanda: VOC (1602), perlawanan rakyat abad XVII-XIX bersifat
kedaerahan dan lokal, sehingga mudah dipatahkan.
 Perlawanan rakyat abad XX, ditandai :
· Munculnya paham nasionalisme, liberalisme, dan demokrasi.
· Pengaruh kemenangan bangsa Asia terhadap Eropa.
· Munculnya Pergerakan nasional Indonesia.
· Tumbuhnya organisasi Modern.
· Sumpah Pemuda.
· Penjajahan Jepang (sidang BPUPKI I dan II dan pembentukan PPKI).
2). Sejarah Perumusan Pancasila
 Pembentukan BPUPKI
Jepang memberi janji kepada Indonesia bahwa akan diberi merdeka pada tanggl
24 Agustus 1945, sehingga untuk mewujudkan janji tersebut berdirilah

5
BPUPKI (Dokuritsu Zyunbii Tioosakai).Badan ini beranggota 60 orang,
diketuai dr. Radjiman Wedjodiningrat, dan wakil ketua Raden Panji Soeroso
serta Ichubangasa (Jepang).
 Sidang Pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945)
Agenda sidang dalam pertemuan ini adalah membicarakan tentang landasan-
landasan bernegara, atau dasar-dasar Indonesia merdeka. Dalam kesempatan
ini:
 Moh. Yamin (29 Mei 1945) mengusulkan dasar Indonesia merdeka, yaitu: Peri
kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri kerakyatan,
Kesejahteraan rakyat.
 Mr. Soepomo (31 Mei 1945) memaparkan 3 teori, yaituNegara individualistik,
atau negara yang disusun atas dasar kontrak sosial dari warganya dengan
mengutamakan kepentingan individu sebagaimana diajarkan oleh Thomas
Hobbes, John Locke, Jean Jacques Rousseau, Hebert Spencer, dan H.J
Laski.Negara golongan (class theori) yang diajarkan Marx, Engels, dan Lenin.
Negara Integralistik, yaitu negara tidak boleh memihak pada salah satu
golongan, tetapi berdiri di atas semua kepentingan (Spinoza, Adam Muller, dan
Hegel).Dalam hal ini Soepomo menolak negara individualistik dan negara
golongan, namun mengusulkan negara integralistik (negara persatuan), yaitu
negara satu untuk semua orang.
 Ir. Soekarno (1 Juni 1945) mengusulkan bahwa dasar Indonesia yang dimaksud
adalah philosophishe gronslag (filsafat, fundamen, dan pikiran yang sedalam-
dalamnya yang di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka). Dasar yang
diusulkan yaitu: Kebangsaan atau Nasionalisme, Kemanusiaan
(internasionalisme), Musyawarah, mufakat, perwakilan, Kesejahteraan sosial,
Ketuhanan yang berkebudayaan.Kelima prinsip tersebut diberi nama Pancasila.
Menurut Soekarno, jika yang lima tidak disetujui, dapat diperas menjadi Trisila
(Sosio Nasionalisme, Sosio Demokratis, dan Ketuhanan). Selanjutnya, jika
yang tiga juga tidak disenangi, dapat diperas menjadi Ekasila, yaitu Gotong-
royong, dan inilah dasar asli bangsa Indonesia.
 Pada tanggal 1 Juni 1945 juga dibentuk panitia Kecil yang beranggotakan 8
orang meliputi: Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutardjo, A. Wachid Hasyim,

6
Ki Bagus Hadikusumo, Oto Iskandardinata, Moh. Yamin, dan Mr. A.A.
Maramis. Tugas panitia 8 ini adalah menampung dan mengidentifikasi usulan
anggota BPUPKI. Berdasarkan usulan yang masuk diketahui, ada perbedaan
usulan tentang dasar negara. Golongan Islam menghendaki negara berdasar
syariat Islam, sedang golongan nasionalis menghendaki negara tidak
berdasarkan hukum agama tertentu.
Untuk mengatasi perbedaan ini, dibentuklah Panitia Kecil 9 orang, yang
anggotanya berasal dari golongan Islam dan golongan Nasionalis, yaitu : Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Yamin, Mr. A.A. Maramis, Ahmad
Soebardjo, Abikusno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkir, A. Wachid Hasyim,
dan H. Agus Salim. Panitia Sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945,
menghasilkan kesepakatan dasar negara yang tertuang dalam alinea keempat
rancangan Preambule, yaitu “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Isi selengkapnya kesepakatan itu disebut Rancangan Preambule Hukum Dasar.
Mr. Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama “Piagam
Jakarta”.
 Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli) 1945, menghasilkan:
Dasar negara yang disepakati, yaitu Pancasila seperti dalam Piagam
Jakarta.Bentuk negara republik (hasil kesepakatan dari 55 suara dari 64 yang
hadir).Wilayah Indonesia disepakati meliputi wilayah Hindia Belanda + Timor
Timur + Malaka (39 suara). Dibentuk tiga panitia kecil :
 Panitia Perancang UUD, diketuai Ir. Soekarno.
 Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai Moh. Hatta.
 Panitia Pembela Tanah Air, diketuai Abikusno Tjokrosoejoso.
 Pembentukan PPKI (Dokuritsu Zyubbii Inkai)
Pada tanggal 9 Agustus 1945 PPKI dibentuk dalam rangka
mempersiapkan Indonesia Merdeka dan intinya mengesahkan dasar negara dan
UUD 1945, dengan ketua Ir. Soekarno, wakil ketua Moh. Hatta, jumlah anggota
21 orang.Selanjutnya, anggota PPKI ditambah 6 orang anggota wakil golongan,

7
yaitu: Wiranatakusuma, Ki Hadjar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sajuti
Melik, Mr. Iwa Kusumasumantri, dan Mr. Achmad Soebardjo.
Jadi, PPKI berfungsi sebagai komite nasional pembentuk negara.
 Proklamasi kemerdekaan
Jepang menyerah pada sekutu kemudian Golongan pemuda (Soekarni, Adam
Malik, Kusnaini, Sutan Sjahrir, Soedarsono, Soepomo, dan kawan-kawan
meminta Sukarno untuk segera mengumumkan kemerdekaan RI. Sebaliknya,
golongan tua masih banyak berpikir dan pertimbangan. Setelah terjadi
pembicaraan yang alot terjadilah kesepakatan di Rengesdengklok dan Proklamasi
dilaksanakan hari Jumat, 17 Agustus oleh Sukarno dan Mohammad Hatta di
Jakarta.
 Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945)
Sore hari setelah proklamasi datang opsir Jepang ke rumah Bung Hatta
menyampaikan keberatan wakil Indonesia bagian timur terhadap tujuh kata dalam
sila pertama Piagam Jakarta.Sebelum sidang, Bung Hatta menemui wakil-wakil
Islam, akhirnya disepakati untuk menghilangkan tujuh kata tersebut dengan
mengubahnya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Setelah itu terjadi
pengesahkan UUD 1945. Selanjutnya, menetapkan Ir. Soekarno menjadi Presiden
dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakilnya.Membentuk Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP) yang bertugas mendampingi presiden dan wakil presiden sampai
terbentuk MPR dan DPR.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
1. Pancasila yang dimaksudkan bangsa Indonesia sekarang adalah Pancasila
dengan vocal i pendek, yakni Dasar yang memiliki 5 unsur.
2. Mengenai asal mula Pancasila, Prof. Dr., Drs. Notonagoro, S.H. dalam
bukunya Pancasila secara Ilmiah Populer (1975) menyebutkan ada beberapa
macam asal mula atau sebab-musabab Pancasila dapat dipakai falsafah negara,
yakni causa materialis, causa formalis, sebagai sambungan dari causa formalis
dan causa finalis, causa efisien atau asal mula.
3. Sejarah lahirnya Pancasila dapat meliputi konteks sejarah bangsa Indonesia
(zaman kuno dan penjajahan), sejarah perumusan Pancasila (pembentukan
BPUPKI dan PPKI).
4. Arti simbol-simbol garuda Pancasila mulai dari arah kepala garuda yang
menoleh kekanan (kebenaran), jumlah bulu burung garuda(tanggal, bulan,
tahun kemerdekaan), perisai (lambang sila-sila pancasila), dan pita putih yang
bertulisan bhineka tunggal ika (berbeda-beda tapi tetap satu jua).

3.2. Saran
1. Diharapkan pembaca mampu lebih memahami arti dari kata Pancasila itu
sendiri.
2. Diharapkan pembaca mampu memahami asal mula Pancasila.
3. Diharapkan pembaca mampu nantinya menjelaskan dan memahami sejarah
lahirnya Pancasila secara lebih terperinci.
4.Diharapkan pembaca selalu mengingat arti dari simbol-simbol garuda Pancasila.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://arti-makna-lamban-garuda-pancasila.blogspot.com/dilihat tanggal (25-11-


2013)
Setijo, Pandji.___. Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa
Edisi ke-2. Grasindo : Jakarta.
Setijo, Pandji.___. Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa.
Grasindo : Jakarta.
http://berbagireferensi.blogspot.com/2009/12/pengertian-asal-mula-pancasila.
html dilihat tanggal (25-11-2013)
http://hamidhan.blogspot.com/2013/07/asal-mula-istilah-pancasila.html dilihat
tanggal (25-11-2013)
pdf. Materi Pancasila 2/9/9/2012. dilihat tanggal (25-11-
2013).............................................

10

Anda mungkin juga menyukai